Anda di halaman 1dari 19

PERANCANGAN ALAT PROSES

PERANCANGAN TANGKI PENYIMPANAN METHANOL 70%

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok


Mata Kuliah Perancangan Alat Proses

Disusun oleh :
1. Alief dammar G. E. (2011430100)
2. Ari Fitriyadi (2011430101)
3. Bagus Nugroho (2011430104)
4. Galuh Noermansyah (201143
5. Ongky (201143

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA
2015
Tinjauan Pustaka
Tangki merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap alat proses. Pada
sebagian besar alat proses, tangki sangat diperhatikan dengan beberapa modifikasi
sesuai keperluan yang memungkinkan alat beroperasi pada fungsi yang dikehendaki.
Biasanya tahap awal dari perancangan tangki adalah pemilihan tipe/bentuk yang paling
sesuai dengan konsisi operasi yang diinginkan. Faktor terpenting yang sesuai yang
mempengaruhi pemilihan ini adalah:
1. Fungsi dan lokasi tangki
2. Sifat alamiah dari fluida yang akan digunakan
3. Suhu dan tekanan operasi
4. Volume yang dibutuhkan atau kapasitas untuk proses yang akan digunakan

Tangki dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsional operasi, suhu dan tekanan


operasi, konstruksi material, dan geometri dari tangki itu sendiri. Tipe tangki yang
paling banyak dijumpai dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk geometri tangki.
1. Open and closed tanks
2. Flat-bottomed
3. Tangki silindris dengan atap dan dasar tertutup rapat
4. Spherical

Tangki pada setiap klasifikasi ini banyak digunakan sebagai tangki penyimpanan
dan tangki proses untuk fluida. Range dari setiap proses untuk tangki dapat
disesuaikan, dan tidak mudah untuk memenuhi semua kebutuhan dalam berbagai
aplikasi. Sangat mungkin untuk menunjukkan beberapa kegunaan umum dari
tipe/bentuk umum tangki. Liquid yang tidak berbahaya dalam jumlah yang besar,
seperti larutan garam atau larutan yang encer, dapat disimpan dalam sebuah kolam
jika hanya dalam jumlah yang kecil, atau dalam bak terbuka yang terbuat dari besi,
kayu, atau tangki yang terbuat dari beton untuk jumlah yang besar. Jika fluidanya
bersifat toksik, mudah terbakar, atau kondisi penyimpanan dalam bentuk gas, atau jika
tekanannya lebih besar dari tekanan atmosferik, system tertutup sangat diperlukan.
Untuk penyimpanan fluida pada tekanan atmosferik, biasanya digunakan tangki
silinder dengan dasar yang datar dan tutup yang berbentuk kerucut. Bentuk lingkaran
digunakan untuk tekanan tangki dimana volume yang dibutuhkan besar. Untuk volume
yang lebih kecil dengan tekanan, tangki silindris dengan tutup lebih ekonomis.

1.a Open Vessel (Tangki Terbuka)


Open vessel biasanya digunakan sebagai surge tank diantara operasi, sebagai
vats untuk proses batch dimana material tercampur, sebagai setting tank, decanter,
reactor, reservoir dan lain-lain. Sebenarnya, tangki tipe ini lebih murah daripada tangki
tertutup dengan konstruksi dan kapasitas yang sama. Untuk memutuskan
menggunakan open tangki ini atau tidak tergantung pada fluida yang ditangani dan
tergantung pada proses operasinya. Untuk larutan tidak terlalu encer dengan jumlah
besar dapat disimpan dalam sebuah kolam. Sebenarnya kolam tidak dapat juga
dikatakan sebagai tangki. Untuk itu tempat penyimpanan sederhana dapat dibuat
dengan material yang murah, seperti lempung. Tidak semua tipe lempung dapat
digunakan untuk kolam penyimpanan, clay misalnya dengan sifat yang tak mudah
tertembus oleh air atau kedap air dapat digunakan.
Sebagai contoh penggunaan dari kolam yang terbuat dari lempung pada proses
dimana garam dikristalisasi dari air laut dengan evaporasi dengan bantuan sinar
matahari. Apabila fluida yang digunakan lebih mempunyai nilai tempat penyimpanan
yang lebih baik sangat diperlukan. Tangki sirkular besar yang terbuat dari baja atau
beton banyak digunakan untuk kolam pengendapan dengan pengeruk yang berputar
akan memisahkan endapan ke dasar tangki. Tangki tipe ini, harus memiliki range
diameter dari 100-200 ft dan dengan kedalaman beberapa feet. Open tangki yang lebih
kecil biasanya digunakan untuk bentuk sirkular dan terbuat dari baja ringan, pelat
beton, dan kadang-kadang dari kayu. Material lain dapat digunakan pada penggunaan
terbatas dengan korosi yang cukup tinggi atau masalah kontaminasi sering dijumpai.
Bagaimanapun pada umumnya proses di industri sebagian besar tangki yang
digunakan terbuat dari baja karena harga yang relative murah dan fabrikasi yang
mudah. Pada beberapa kasus, beberapa tangki dilapisi dengan rubber, kaca, atau
plastic untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Pada industri makanan
umumnya tangki digunakan untuk fermentasi, dimana potongan kayu digunakan pada
pembuatan wine dan sejenis minuman keras lainnya. Redwood atau Cyprus tank sering
digunakan untuk reservoir penampungan air. Kayu juga digunakan untuk meletakkan
baja untuk menangani larutan hidroklorat encer, laktat, asam asetat dan larutan
garam. Kayu juga merupakan kebutuhan mutlak karena harganya yang murah pada
proses penyamakan, pemasakan bir, dan industri fermentasi. Pada industri makanan
dan farmasi biasanya diperlukan untuk menambahkan material pada open tangki
dalam proses persiapan campuran. Tangki terbuka kecil atau ketel biasanya digunakan
untuk keperluan-keperluan tertentu. Baja yang dilapisi kaca, tembaga, monel, dan
tangki yang terbuat dari stainless-steel biasanya digunakan untuk ketahan terhadap
korosi dan mencegah kontaminasi pada proses material.

b. Closed Vessel
Fluida yang mudah terbakar, fluida yang bersifat toksik, dan gas harus disimpan
pada tangki tertutup. Bahan kimia berbahaya, seperti asam dan kaustik akan
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan jika disimpan pada tangki tertutup. Minyak
yang mudah terbakar dan produk lain yang sejenis mengharuskan untuk menggunakan
tangki dan tangki tertutup pada industri perminyakan dan petrokimia. Penggunaan
tangki secara luas pada bidang ini telah menghasilkan usaha yang sangat penting bagi
American Petroleum Institute untuk menstandarisasi perancangan untuk kebutuhan
keamanan dan ekonomi. Tangki digunakan untuk menyimpan crude oil dan produk
dari industri perminyakan umumnya dirancang dan dibuat sesuai dengan standar API
12 C, spesifikasi API untuk tangki penyimpanan minyak mentah. Ini merupakan
referensi standar yang digunakan untuk perancangan tangki pada industri
perminyakan, tapi juga berguna sebagai referensi untuk aplikasi lain.

2. Tangki dengan Flat Bottoms


Perancangan tangki yang paling ekonomis yang beroperasi pada tekanan
atmosferik adalah tangki silindris yang diposisikan vertical dengan dasar yang datar
dan tutup berbentuk kerucut. Pada kasus yang menggunakan umpan yang dipengaruhi
oleh gravitasi, tangkinya diletakkan pada ketinggian tertentu dari atas tanah, dan
dengan dasar yang datar yang dilengkapi dengan kolom-kolom dan penampang kayu
bersilang dengan tiang penyangga dari baja. Silindris, dasar yang datar, tutup
berbentuk kerucut dan dilengkapi dengan saluran udara atau lubang angin yang
menyebabkan fluida terekspansi dan terkontraksi sebagai akibat dari temperature dan
volume yang fluktuatif. Tangki dengan diameter yang lebih besar dari 24 ft dapat
dilengkapi dengan tutup yang tersendiri, tangki dengan diameter yang lebih besar
serta lebih dari 48 ft, biasanya membutuhkan sekurang-kurangnya 1 kolom sentral
sebagai support. Tangki dengan diameter yang lebih besar biasanya dirancang dengan
kolom yang banyak atau dengan pelampung, atau atap yang berjembatan yang akan
naik atau turun sesuai dengan ketinggian fluida didalam tangki. Jika atap yang
berbentuk kubah digunakan, tekanan 2,5 sampai 15 lb per meter persegi dapat
digunakan. Tangki ini biasanya diameternya tidak terlalu besar namun lebih tinggi
untuk memberikan kapasitas yang lebih besar dari tangki dengan atap yang berbentuk
kerucut.

3. Tangki silindris dengan atap dan dasar yang tertutup rapat


Cylindrical Tangki yang tertutup rapat pada dasar dan atapnya digunakan jika
tekanan uap dari fluida yang disimpan memerlukan perancangan yang lebih kuat lagi.
Ada kode-kode yang dikembangkan oleh American Petroleum Institute dan American
Society of Mechanical Engineer untuk menetukan perancangan tangki. Tangki tipe ini
biasanya memiliki diameter 12 ft. Field-erected tangki memiliki diameter melebihi 35 ft
dan panjangnya 200 ft. Jika harus menyimpan fluida dengan jumlah besar, tangki yang
berbentuk seperti baterai digunakan. Bentuk atap yang tertutup rapat yang
bermacam-macam digunakan sebagai atap pada tangki yang berbentuk silinder. Atap
yang tertutup rapat ada yang berbentuk hemi-spherical, elips, torispheris, bentuk
standar, bentuk kerucut, dan bentuk toriconical. Untuk beberapa keperluan tertentu
lempengan tipis digunakan untuk menutup bagian atas tangki. Namun jarang
digunakan untuk tangki yang besar. Untuk tekanan kode tidak diberikan oleh ASME,
tangki biasanya dilengkapi dengan penutup yang standar. seharusnya tangki yang
membutuhkan kode konstruksi dilengkapi oleh ASME-dished atau ellipticaldished.
Biasanya yang sering digunakan sebagai atap untuk pressure tangki berbentuk elips.
Sebagian besar alat proses pada industri kimia dan petrokimia seperti kolom distilasi,
desorber, absorber, scrubber, heat exchanger, pressure-surge tank, dan separator
biasanya menggunakan tangki berbentuk silindris dengan kedua ujung yang tertutup
rapat yang satu dengan yang lainnya.

4. Tangki spherical
Tempat penyimpanan untuk volume yang besar dengan tekanan yang sedang
biasanya dibuat dalam bentuk lingkaran atau berbentuk lingkungan. Kapasitas dan
tekanan yang digunakan dalam tangki tipe ini bervariasi. Range kapasitas berkisar
antara 1000-25000 bbl, dan range tekanan berkisar 10 psig untuk tangki yang lebih
besar dan 200 psig untuk tangki yang lebih yang kecil. Gambar 2.2 menunjukkan tangki
yang berbentuk silindris yang diposisikan secara horizontal yang berbentuk seperti
baterai dan tangki spherical untuk menyimpan produk minyak yang bertekanan diatas
100 psig.
Saat gas disimpan di bawah tekanan, volume penyimpanan yang dibutuhkan
berbanding terbalik dengan tekanan penyimpanan. Pada umumnya, saat sejumlah gas
disimpan dalam tangki yang berbentuk spherical akan lebih ekonomis jika
menggunakan volume dengan jumlah besar, operasi penyimpanan dengan tekanan
rendah. Pada penyimpanan dengan tekanan tinggi volume gas menjadi berkurang,
karena itulah tangki spherical menjadi lebih ekonomis. Ketika menangani gas dengan
jumlah kecil, lebih menguntungkan jika menggunakan tangki penyimpanan yang
berbentuk silindris karena biaya pembuatan menjadi faktor yang berpengaruh dan
tangki silindris yang kecil lebih ekonomis dari tangki spherical yang kecil. Walaupun
spherical vessel memiliki aplikasi proses yang terbatas, mayoritas tekanan disebabkan
oleh shell silindris. Head dapat dibuat flat atau datar jika dinding penopangnya sesuai,
tetapi lebih banyak dijumpai yang berbentuk kerucut. Head adalah bagian tutup suatu
bejana yang penggunaan disesuaikan dengan tekan operasi bejana.

Kriteria dalam perancangan

Sebuah alat proses dapat rusak karena berbagai alasan :

1. Terjadinya deformasi elastis dan plastis yang berlebihan


Akibat dari deformasi ini adalahalat gagal melaksanakan fungsinya dan rusak
yang membahayakan Deformasi elastic terjadi ketika benda mendapat beban dalam
batas elastisnya. Hubungan antara stress f dan strain adalah linier dengan slope E
(modulu Elastisitas). Begitu juga dengan lenturan (defleksi) harus dibatasi . Persamaan-
persamaan yang digunakan :
(1) Stress axial ( tarik dan tekan )
ft = P/ A dan fc = - P/A

(2) Hubungan stress dan strain pada daerah elastic


f=Ex

2. Instabilitas elastic
Adalah suatu fenomena yang berkaitan dengan struktur yang memiliki
kekakuan yang terbatas yang terkena beban tekan, momen lentur dan kombinasi
beban tersebut. Contoh yang khas terjadinya backing pada bejana silindris dengan
tekanan luar dan vakum. Hal ini biasanya berkaitan dengan bejana yang berdinding
tipis. Bentuk instabilitas elastisitas yang paling sederhana adalah instabilitas pada
kolom yang terjadi karena beban tekan axial pada ujung-ujung kolom tersebut. Stress
kritis (fcr)yang terjadi diperkirakan dengan rumus EULER : fcr = c2 E / (j/k)2
dimana:
c : konstanta yang harganya di pengaruhi kondisi ujung-ujung kolom
j/k : rasio

3. Instabilitas plastis
Kriteria yang paling banyak digunakan adalah mempertahankan stress yang
terjadi berada dalam daerah elastis bejana konstruksi untuk mencegah deformasi
plastis yang terjadi jika yield point terlewati.
4. Brittle rupture
Kecenderungan untuk mempergunakan bejana berkonstruksi baja berkekuatan
tinggi dengan kualitas yang lebih rendah menaikkan kemungkinan failure karena
rupture.

5. Creep
Kriteria perencanaan yang telah diuraikan pada dasar keadaan strain
(regangan) dibawah beban tidak berubah dengan waktu dan untuk bahan ferrous
dibawah beban sampai suhu 650O R. diluar suhu tersebut maka material akan
mengalami creep dibawah beban. Yang mengakibatkan kenaikan strain dengan
waktu. Laju creep tergantung pada material stress dan suhu operasi.

6. Korosi
Adalah peristiwa pengerusakkan pada metal yang disebabkan karena peristiwa
kimiawi dan electron kimia. Berbagai macam korosi yang dikenal, yaitu :
Uniform corrosion
Intergranular corrosion
Galvanic corrosion
Stress corrosion
Salah satu pencegahan korosi adalah penambahan tebal metal pada dinding bejana.
Pressure vessel merupakan tangki yang digunakan untuk penyimpanan fluida. Biasanya
fluida yang disimpan dalam pressure vessel merupakan fluida yang memiliki
karakteristik maupun perlakuan khusus

Jenis Jenis Pressure Vessel


1. Cylindrical Pressure Vessel
a. Vertical Cylindrical Pressure Vessel
b. Horizontal Cylindrical Pressure Vessel

2. Spherical Pressure Vessel

Komponen Komponen Pressure Vessel


-Shell
-Head
- Flanged Head
-Hemispherical Head
-Ellipsoidal Head
-Torispherical Head
- Conical Head
-Toriconical Head
-Miscellaneous
- Support
-Accessories
Hal Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Pressure Vessel
-Pengaruh Korosi
-Faktor Keamanan
-Proses Pembuatan Pressure Vessel
PERANCANGAN TANGKI PENYIMPANAN METANOL 70%

Fungsi : Menyimpan bahan baku Metanol 90% selama satu bulan dengan kebutuhan produksi

3000 Kg/jam

Tujuan : a. Menentukan tipe tangki

b. Menentukan bahan konstruksi tangki

c. Menentukan kapasitas tangki

d. Menentukan diameter dan tinggi tangki

e. Menentukan tebal dinding tangki

f. Menentukan jumlah plate dan tebal shell tiap plate

g. Menentukan tinggi head dan tebal head tangki


a. Menentukan Tipe Tangki

Dalam perancangan dipilih tangki silinder tegak dengan dasar datar (flate bottom) dan

atasnya berbentuk kerucut (conical roof) dengan pertimbangan :

Kondisi tangki pada tekanan 1 atm dan suhu 30 0C.

Konstruksi sederhana sehingga harga lebih ekonomis.

b. Menentukan Bahan Konstruksi Tangki

Dalam perancangan dipilih bahan konstruksi tangki carbon steel SA 283 Grade C, dengan

pertimbangan :

Memiliki allowable working stress cukup besar.

Menyesuaikan dengan sifat fisis bahan baku.

Kondisi penyimpanan pada suhu 30 0C dan tekanan 1 atm.

Harganya relatif murah.

c. Menentukan Kapasitas Tangki

1. Menghitung density campuran metanol dan air

Komponen Massa (kg) (kg/liter) Volume (liter)

CH3OH 2700 0,7820 3452,69

H2O 300 0,9957 301,30

Jumlah 3000 3753,99

Pada kondisi suhu 30 0C

metanol = 0,7820 kg/liter

air = 0,9957 kg/liter

3000 kg
campuran =
3753,99 liter

= 0,79915 kg/liter

= 49,889 lb/ft3
2. Menghitung kebutuhan metanol

Kebutuhan metanol = 3000 kg/jam

Dirancang untuk persediaan satu bulan, maka metanol yang harus disediakan :

24 jam
= 3000 kg/jam x x 30 hari
1 hari

= 2160000 kg x 2,2046 lb/kg

= 4761936 lb

3. Menghitung volume campuran masuk tangki :

4761936 lb
Volume tangki =
49,889 lb/ft 3

= 95450,62 ft3

= 2702,86 m3

Menggunakan factor keamanan 10%, Maka Volume tangki menjadi

Volume tangki = 95450,62 ft3 x 1,1

= 104995,682 ft3

= 2973,15 m3

d. Menentukan Diameter dan Tinggi Tangki

Untuk tangki berukuran besar dan tertutup digunakan persamaan 3.12, Brownell and

Young

8
D= H ..................................................................................................(1)
3

Dari persamaan 3.12, Brownel and Young

. D 2 .H
V= ...........................................................................................(2)
4
2
8
. H .H
V =
3
4

V = 5,5873 x H3
1/3
H = (5,5873)

104995,682 1/3
=( )
5,5873

= 26,59 ft

= 8,10 m

Diameter tangki :

8
D= H
3

8
= x 26,59 ft
3

= 70.91 ft

= 21.61 m

Dari Appendix E, Brownell and Young hal 346, ukuran standar tangki yang digunakan

adalah :

D = 70 ft

H = 30 ft

V = 20560 bbl = 4357,70 m3

Sehingga dalam perancangan direncanakan menggunakan satu tangki. Hal ini dikarenakan

ukuran standar tangki yang akan digunakan mencukupi kapasitas metanol yang masuk tangki,

yaitu 2973,15 m3.

e. Menentukan Jumlah Plate dan Tebal Shell Tiap Plate

Dari Appendix E untuk D = 70 ft dan H = 30 ft, terdapat 5 buah course.

Direncanakan menggunakan lebar plate komersial 6 ft sehingga untuk tinggi 30 ft dipakai

plate dengan ketebalan berbeda.


6 ft

6 ft

6 ft

6 ft

6 ft

Bahan yang dipilih adalah carbon steel SA 283 Grade C ( tabel 13.1, hal 251, Brownell)

dengan karakteristik :

F = 12650 psi

E = 85 %

C = 0,125

Tebal dinding tangki dihitung dengan persamaan 3.16, hal 45, Brownell :

pxD
ts = + C ...........................................................................................(3)
2F x E

Dimana :

ts = tebal shell, in

F = stress yang diijinkan, psia

E = effisiensi pengelasan

D = diameter tangki, in

p = tekanan tangki, lb/in2

C = corrosion allowance, in
H - 1
p= ...........................................................................................(4)
144

= densitas air pada 60 0F = 62,37 lb/ft3

H = tinggi dari dasarcourse ke puncak, ft

P = tekanan dalam tangki, psi

Dari persamaan 3 dan 4 diperoleh :

(H - 1) x D
ts = +C
2 x 144 x F x E

62,37 (H - 1) (12 x 70)


= + 0,125
2 x 144 x 12650 x 0,85

= 0,016918 (H-1) + 0,125

Direncanakan menggunakan shell plate dengan 72 in Butt-welded course (Appendix E,

Brownell and Young). Untuk ukuran standart D = 70 ft dan H = 30 ft digunakan 5 course

dengan ukuran berbeda.

Course 1

ts = 0,016918 (H-1) + 0,125

= 0,016918 ( 30 -1) + 0,125

= 0,6156 in

Dari ketentuan seperti pada hal 346, Brownell and Young dipilih tebal shell standar 5/8 in.

Direncanakan menggunakan 10 plate untuk tiap coarse dan allowance untuk vertical

welded joint (jarak sambungan antar plate) = 5/32 in, lebar = 6 ft.

d - weld length
L= (Brownell and Young, hal 55)
12n

Dimana :

L = panjang tiap plate, ft

D = diameter dalam tangki + tebal shell

N = jumlah plate
Weld length = n x allowable welded joint

Sehingga :

3,14 ((70 x 12) 0,625) - (10 x 5/32)


L=
12 x 10

L = 21,96 ft

Jadi course 1

Panjang plate = 21,96 ft

Lebar plate = 6 ft

Tebal plate = 5/8 in

Course 2

ts = 0,016918 (H-1) + 0,125

= 0,016918 ( 24 -1) + 0,125

= 0,5141 in

Dipilih tebal shell standar 5/8 in.

3,14 ((70 x 12) 0,625) - (10 x 5/32)


L=
12 x 10

L = 21,96 ft

Jadi course 2

Panjang plate = 21,96 ft

Lebar plate = 6 ft

Tebal plate = 5/8 in

Course 3

ts = 0,016918 (H-1) + 0,125

= 0,016918 ( 18 -1) + 0,125

= 0,4126 in

Dipilih tebal shell standar 1/2 in.


3,14 ((70 x 12) 0,5) - (10 x 5/32)
L=
12 x 10

L = 21,95 ft

Jadi course 3

Panjang plate = 21,95 ft

Lebar plate = 6 ft

Tebal plate = 1/2 in

Course 4

ts = 0,016918 (H-1) + 0,125

= 0,016918 (12 -1) + 0,125

= 0,31 in

Dipilih tebal shell standar 3/8 in.

3,14 ((70 x 12) 0,375) - (10 x 5/32)


L=
12 x 10

L = 21,95 ft

Jadi course 4

Panjang plate = 21,95 ft

Lebar plate = 6 ft

Tebal plate = 3/8 in

Course 5

ts = 0,016918 (H-1) + 0,125

= 0,016918 (6 -1) + 0,125

= 0,21 in

Dipilih tebal shell standar 1/4 in.

3,14 ((70 x 12) 0,25) - (10 x 5/32)


L=
12 x 10

L = 21,95 ft
Jadi course 5

Panjang plate = 21,95 ft

Lebar plate = 6 ft

Tebal plate = 1/4 in

f. Menentukan Top Angle untuk Conical Roof

Top angle untuk conical tangki dengan diameter lebih dari 60 ft adalah 3 x 3 x 3/8 (hal 53,

Brownell and Young)

Bila digunakan 10 plate tiap angle, maka panjang tiap section :

3,14 ((70 x 12) 3/8) - (10 x 5/32)


L=
12 x 10

L = 21,98 ft

g. Menentukan Tinggi Head dan Tebal Head Tangki

Menentukan Tinggi Head Tangki

h

90

D/2

Sudut adalah sudut cone roof terhadap garis horisontal

Sin = D/(430. ts)


= 70/(430 x 3/8 )

= 11,56

Tinggi head dihitung dengan persamaan :

tan = h/(0,5D)

tan 11,56 = h/0,5 x 70

h = 0,5 x 70 x tan 11,56

= 7,16 ft

Menentukan Tebal Head tangki

Tekanan penyimpanan = 1 atm = 14,7 psi

Faktor keamanan 10 %

Sehingga tekanan tangki menjadi

P = 1,1 x 14,7 psi

= 16,17 psi

tebal head tangki (Th) dapat dihitung dengan persamaan :

P.D
Th = 0,125 (Pers. 6-154, Brownell)
2 cos (f.E - 0,6P)

16,17 x 70 x 12
= 0,125
2 x cos 11,56 ((12650 x 0,85) - (0,6 x 16,17))

= 0,77 in

Digunakan Th standar = 13/16 in


Kesimpulan Spesifikasi Tangki

Fungsi : Menampung Metanol 70% untuk persediaan selama 30 hari


Kondisi :
Temperatur : 30 0C
Tekanan : 1 atm
Wujud : cair
Tipe : Silinder vertikal dengan flat bottom dan head conical roof
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 buah
Diameter : 70 ft
Tinggi : 30 ft
Jumlah Course : 5 buah
Course 1 :
Panjang plate : 21,96 ft
Lebar plate : 6 ft
Tebal shell : 5/8 in
Course 2 :
Panjang plate : 21,96 ft
Lebar plate : 6 ft
Tebal shell : 5/8 in
Course 3 :
Panjang plate : 21,95 ft
Lebar plate : 6 ft
Tebal shell : 1/2 in
Course 4 :
Panjang plate : 21,95 ft
Lebar plate : 6 ft
Tebal shell : 3/8 in
Course 5 :
Panjang plate : 21,95 ft
Lebar plate : 6 ft
Tebal shell : 1/4 in

Tinggi head : 7,16 ft


Tebal head : 13/16 in
Tinggi total : 31,16 ft
Daftar Pustaka

Brownell, Lloyd E., Young, Edwin H.. 1959. Process Equipment Design: Vessel Design.
New Delhi: Wiley Eastern Limited.
Ulrich, Gael D. 1984. A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics.
Singapore: John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai