Dokumen - Tips - Tugas Perancangan Tangki
Dokumen - Tips - Tugas Perancangan Tangki
Disusun oleh :
1. Alief dammar G. E. (2011430100)
2. Ari Fitriyadi (2011430101)
3. Bagus Nugroho (2011430104)
4. Galuh Noermansyah (201143
5. Ongky (201143
Tangki pada setiap klasifikasi ini banyak digunakan sebagai tangki penyimpanan
dan tangki proses untuk fluida. Range dari setiap proses untuk tangki dapat
disesuaikan, dan tidak mudah untuk memenuhi semua kebutuhan dalam berbagai
aplikasi. Sangat mungkin untuk menunjukkan beberapa kegunaan umum dari
tipe/bentuk umum tangki. Liquid yang tidak berbahaya dalam jumlah yang besar,
seperti larutan garam atau larutan yang encer, dapat disimpan dalam sebuah kolam
jika hanya dalam jumlah yang kecil, atau dalam bak terbuka yang terbuat dari besi,
kayu, atau tangki yang terbuat dari beton untuk jumlah yang besar. Jika fluidanya
bersifat toksik, mudah terbakar, atau kondisi penyimpanan dalam bentuk gas, atau jika
tekanannya lebih besar dari tekanan atmosferik, system tertutup sangat diperlukan.
Untuk penyimpanan fluida pada tekanan atmosferik, biasanya digunakan tangki
silinder dengan dasar yang datar dan tutup yang berbentuk kerucut. Bentuk lingkaran
digunakan untuk tekanan tangki dimana volume yang dibutuhkan besar. Untuk volume
yang lebih kecil dengan tekanan, tangki silindris dengan tutup lebih ekonomis.
b. Closed Vessel
Fluida yang mudah terbakar, fluida yang bersifat toksik, dan gas harus disimpan
pada tangki tertutup. Bahan kimia berbahaya, seperti asam dan kaustik akan
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan jika disimpan pada tangki tertutup. Minyak
yang mudah terbakar dan produk lain yang sejenis mengharuskan untuk menggunakan
tangki dan tangki tertutup pada industri perminyakan dan petrokimia. Penggunaan
tangki secara luas pada bidang ini telah menghasilkan usaha yang sangat penting bagi
American Petroleum Institute untuk menstandarisasi perancangan untuk kebutuhan
keamanan dan ekonomi. Tangki digunakan untuk menyimpan crude oil dan produk
dari industri perminyakan umumnya dirancang dan dibuat sesuai dengan standar API
12 C, spesifikasi API untuk tangki penyimpanan minyak mentah. Ini merupakan
referensi standar yang digunakan untuk perancangan tangki pada industri
perminyakan, tapi juga berguna sebagai referensi untuk aplikasi lain.
4. Tangki spherical
Tempat penyimpanan untuk volume yang besar dengan tekanan yang sedang
biasanya dibuat dalam bentuk lingkaran atau berbentuk lingkungan. Kapasitas dan
tekanan yang digunakan dalam tangki tipe ini bervariasi. Range kapasitas berkisar
antara 1000-25000 bbl, dan range tekanan berkisar 10 psig untuk tangki yang lebih
besar dan 200 psig untuk tangki yang lebih yang kecil. Gambar 2.2 menunjukkan tangki
yang berbentuk silindris yang diposisikan secara horizontal yang berbentuk seperti
baterai dan tangki spherical untuk menyimpan produk minyak yang bertekanan diatas
100 psig.
Saat gas disimpan di bawah tekanan, volume penyimpanan yang dibutuhkan
berbanding terbalik dengan tekanan penyimpanan. Pada umumnya, saat sejumlah gas
disimpan dalam tangki yang berbentuk spherical akan lebih ekonomis jika
menggunakan volume dengan jumlah besar, operasi penyimpanan dengan tekanan
rendah. Pada penyimpanan dengan tekanan tinggi volume gas menjadi berkurang,
karena itulah tangki spherical menjadi lebih ekonomis. Ketika menangani gas dengan
jumlah kecil, lebih menguntungkan jika menggunakan tangki penyimpanan yang
berbentuk silindris karena biaya pembuatan menjadi faktor yang berpengaruh dan
tangki silindris yang kecil lebih ekonomis dari tangki spherical yang kecil. Walaupun
spherical vessel memiliki aplikasi proses yang terbatas, mayoritas tekanan disebabkan
oleh shell silindris. Head dapat dibuat flat atau datar jika dinding penopangnya sesuai,
tetapi lebih banyak dijumpai yang berbentuk kerucut. Head adalah bagian tutup suatu
bejana yang penggunaan disesuaikan dengan tekan operasi bejana.
2. Instabilitas elastic
Adalah suatu fenomena yang berkaitan dengan struktur yang memiliki
kekakuan yang terbatas yang terkena beban tekan, momen lentur dan kombinasi
beban tersebut. Contoh yang khas terjadinya backing pada bejana silindris dengan
tekanan luar dan vakum. Hal ini biasanya berkaitan dengan bejana yang berdinding
tipis. Bentuk instabilitas elastisitas yang paling sederhana adalah instabilitas pada
kolom yang terjadi karena beban tekan axial pada ujung-ujung kolom tersebut. Stress
kritis (fcr)yang terjadi diperkirakan dengan rumus EULER : fcr = c2 E / (j/k)2
dimana:
c : konstanta yang harganya di pengaruhi kondisi ujung-ujung kolom
j/k : rasio
3. Instabilitas plastis
Kriteria yang paling banyak digunakan adalah mempertahankan stress yang
terjadi berada dalam daerah elastis bejana konstruksi untuk mencegah deformasi
plastis yang terjadi jika yield point terlewati.
4. Brittle rupture
Kecenderungan untuk mempergunakan bejana berkonstruksi baja berkekuatan
tinggi dengan kualitas yang lebih rendah menaikkan kemungkinan failure karena
rupture.
5. Creep
Kriteria perencanaan yang telah diuraikan pada dasar keadaan strain
(regangan) dibawah beban tidak berubah dengan waktu dan untuk bahan ferrous
dibawah beban sampai suhu 650O R. diluar suhu tersebut maka material akan
mengalami creep dibawah beban. Yang mengakibatkan kenaikan strain dengan
waktu. Laju creep tergantung pada material stress dan suhu operasi.
6. Korosi
Adalah peristiwa pengerusakkan pada metal yang disebabkan karena peristiwa
kimiawi dan electron kimia. Berbagai macam korosi yang dikenal, yaitu :
Uniform corrosion
Intergranular corrosion
Galvanic corrosion
Stress corrosion
Salah satu pencegahan korosi adalah penambahan tebal metal pada dinding bejana.
Pressure vessel merupakan tangki yang digunakan untuk penyimpanan fluida. Biasanya
fluida yang disimpan dalam pressure vessel merupakan fluida yang memiliki
karakteristik maupun perlakuan khusus
Fungsi : Menyimpan bahan baku Metanol 90% selama satu bulan dengan kebutuhan produksi
3000 Kg/jam
Dalam perancangan dipilih tangki silinder tegak dengan dasar datar (flate bottom) dan
Dalam perancangan dipilih bahan konstruksi tangki carbon steel SA 283 Grade C, dengan
pertimbangan :
3000 kg
campuran =
3753,99 liter
= 0,79915 kg/liter
= 49,889 lb/ft3
2. Menghitung kebutuhan metanol
Dirancang untuk persediaan satu bulan, maka metanol yang harus disediakan :
24 jam
= 3000 kg/jam x x 30 hari
1 hari
= 4761936 lb
4761936 lb
Volume tangki =
49,889 lb/ft 3
= 95450,62 ft3
= 2702,86 m3
= 104995,682 ft3
= 2973,15 m3
Untuk tangki berukuran besar dan tertutup digunakan persamaan 3.12, Brownell and
Young
8
D= H ..................................................................................................(1)
3
. D 2 .H
V= ...........................................................................................(2)
4
2
8
. H .H
V =
3
4
V = 5,5873 x H3
1/3
H = (5,5873)
104995,682 1/3
=( )
5,5873
= 26,59 ft
= 8,10 m
Diameter tangki :
8
D= H
3
8
= x 26,59 ft
3
= 70.91 ft
= 21.61 m
Dari Appendix E, Brownell and Young hal 346, ukuran standar tangki yang digunakan
adalah :
D = 70 ft
H = 30 ft
Sehingga dalam perancangan direncanakan menggunakan satu tangki. Hal ini dikarenakan
ukuran standar tangki yang akan digunakan mencukupi kapasitas metanol yang masuk tangki,
6 ft
6 ft
6 ft
6 ft
Bahan yang dipilih adalah carbon steel SA 283 Grade C ( tabel 13.1, hal 251, Brownell)
dengan karakteristik :
F = 12650 psi
E = 85 %
C = 0,125
Tebal dinding tangki dihitung dengan persamaan 3.16, hal 45, Brownell :
pxD
ts = + C ...........................................................................................(3)
2F x E
Dimana :
ts = tebal shell, in
E = effisiensi pengelasan
D = diameter tangki, in
C = corrosion allowance, in
H - 1
p= ...........................................................................................(4)
144
(H - 1) x D
ts = +C
2 x 144 x F x E
Course 1
= 0,6156 in
Dari ketentuan seperti pada hal 346, Brownell and Young dipilih tebal shell standar 5/8 in.
Direncanakan menggunakan 10 plate untuk tiap coarse dan allowance untuk vertical
welded joint (jarak sambungan antar plate) = 5/32 in, lebar = 6 ft.
d - weld length
L= (Brownell and Young, hal 55)
12n
Dimana :
N = jumlah plate
Weld length = n x allowable welded joint
Sehingga :
L = 21,96 ft
Jadi course 1
Lebar plate = 6 ft
Course 2
= 0,5141 in
L = 21,96 ft
Jadi course 2
Lebar plate = 6 ft
Course 3
= 0,4126 in
L = 21,95 ft
Jadi course 3
Lebar plate = 6 ft
Course 4
= 0,31 in
L = 21,95 ft
Jadi course 4
Lebar plate = 6 ft
Course 5
= 0,21 in
L = 21,95 ft
Jadi course 5
Lebar plate = 6 ft
Top angle untuk conical tangki dengan diameter lebih dari 60 ft adalah 3 x 3 x 3/8 (hal 53,
L = 21,98 ft
h
90
D/2
= 11,56
tan = h/(0,5D)
= 7,16 ft
Faktor keamanan 10 %
= 16,17 psi
P.D
Th = 0,125 (Pers. 6-154, Brownell)
2 cos (f.E - 0,6P)
16,17 x 70 x 12
= 0,125
2 x cos 11,56 ((12650 x 0,85) - (0,6 x 16,17))
= 0,77 in
Brownell, Lloyd E., Young, Edwin H.. 1959. Process Equipment Design: Vessel Design.
New Delhi: Wiley Eastern Limited.
Ulrich, Gael D. 1984. A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics.
Singapore: John Wiley & Sons.