Manajemen Risiko Untuk Instansi Pemerint
Manajemen Risiko Untuk Instansi Pemerint
Mengapa tidak ..
Leo J. Susilo
(CRMS Indonesia)
Kalau sekarang kita diskusi mengenai ERM (Enterprise Risk Management) apakah juga
ada GRM (Government Risk Management)? Ini adalah pertanyaan yang menggelitik
ketika penulis menjadi moderator pada diskusi panel pada tanggal 19 Desember 2012
lalu sebelum Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) mengumumkan hasil
survei Corporate Governance Perception Index (CGPI) terhadap penerapan GCG dengan
Bank seluruh di dunia, karena regulasi, wajib menerapkan manajemen risiko sesuai
dengan Basel II (sedang dalam perubhan menuju Basel III), bahkan hingga menunjuk
Penulis melakukan penelitian kecil untuk menjawab pertanyaan diatas, dan hasilnya
ternyata sudah dimulai dari tahun 2000 dan pada tahun 2001, HM Treasury menerbitkan
panduan manajemen risiko bagi lembaga pemerintahaan dan dikenal sebagai Orange
1
Book karena kulit luarnya yang berwarna oranye. Buku ini diperbarui pada tahun 2004
dengan judul The Orange Book: Management of Risk - Principles and Concepts. Selain itu
juga ada Green Book yang berisikan Appraisal and Evaluation in Central Government.
Perubahan terbesar dengan terbitnya Orange Book adalah di tiap organisasi pemerintah
kini telah diterapkan proses manajemen risiko sesuai dengan panduan dari Orange
Book.
asesmen risiko, alokasi sumber daya dan melakukan tindakan dalam kondisi yang
tidak pasti (uncertainty). Sebelum itu Department of Homeland Security, pada tahun 2006
Dalam tataran global ada sebuah lembaga nirlaba bernama International Risk Governance
pemerintah, industri, LSM dan organisasi lainnya dalam upayanya untuk mengatasi
risiko yang berskala besar dan tingkat global yang dihadapi masyarakat, serta sekaligus
meningkatkan kemampuan publik dalam hal risk governance. Pada tahun 2005, IRGC
menerbitkan Risk Governance : Toward an Integrative Approach sebagai panduan untuk
menangani dan mengantisipasi risiko dengan skala besar dan berskala global, seperti
misalnya endemi flu burung, masalah rekayasa genetik tanaman pangan, global maritime
infrastructure, dll.
2
Standard/New Zealand Standard 4360 : 2004 Risk Management sebagai acuan. Ketika
standar nasional ini pada tahun 2010 mengalami perubahan menjadi AS/NZS ISO
berubah menyesuaikan dengan standar nasional tersebut. Hal ini terlihat antara lain
pada negara bagian Queensland, Victoria dan West Australia yang merevisi GRM
Framework/Guidelines mereka pada tahun 2011 sesuai dengan AS/NZS ISO 31000:2010
tersebut.
Manajemen Risiko? Dari informasi yang ada kita mempunyai sebuah panduan dan
Kebijakan Governance (KNKG) pada tahun 2012 dan standar tersebut adalah SNI ISO
31000:2011 Manajemen Risiko Prinsip dan Panduan yang diterbitkan oleh Badan
sebagaimana dilakukan oleh Australia dan New Zealand, serta berbagai negara lain di
keberadaan SNI ISO 31000 ini? Dari pemantauan di lapangan maka terlihat bahwa
pertama Kementerian BUMN yang telah mewajibkan penerapan manajemen risiko
pada setiap BUMN sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor 01/2011, belum
mewajibkan penggunaan Standar Nasional SNI ISO 31000:2011 ini. Kedua beberapa
konsultan penerapan manajemen risiko yang berasal dari akuntan publik masih lebih
Standar Nasional ini. Ketiga Badan Pengawas Pasar Modal juga belum sepenuhnya
memahami adanya Standar Nasional Manajemen Risiko ini.
3
Dari kondisi lapangan di atas nampak bahwa masih diperlukan upaya yang cukup
keras untuk menyosialisasikan SNI ISO 31000 sebagai Standar Nasional Manajemen
Risiko.
Kembali pada judul tulisan ini, seperti pelajaran yang ditarik dari Australia, maka jelas
bahwa Standar Nasional Indonesia untuk Manajemen Risiko dapat menjadi acuan
terserah pada kebutuhan. Akan tetapi paling tidak dapat dimulai terhadap seluruh
4