KELOMPOK 1
Andini Maharani K14150025
Wanda Kurnia A K14150050
Hanif Fajar R K14150083
Qurrota A’yun K14150084
Dibimbing Oleh:
Prof. Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS
Prof. Dr. Ir. DS Priyarsono, MS
Dr. Heti Mulyati, STP, MT
Lokita Risky Megawati, SPd, MM
SYNOPSIS
FINDINGS
DISCUSSION
Pemilik usaha Pempek Dullah sadar bahwa berbagai risiko yang terjadi
baik dari lingkungan eksternal maupun internal akan dihadapi oleh usaha ini.
Menurut beliau, berbagai macam risiko yang dihadapi oleh usaha tersebut baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi profitabilitas
Pempek Dullah. Dalam pelaksanaan manajemen risiko, usaha Pempek Dullah
tidak secara terstruktur mengatur bagaimana risiko yang akan dihadapi dapat
teratasi. Sebagai UMKM yang telah memiliki 13 kios, Pempek Dullah tidak
membentuk divisi khusus untuk menjalani fungsi manajemen risiko. Manajemen
risiko secara tidak langsung diterapkan dalam usaha Pempek Dullah terlaksana
bersamaan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan pada setiap divisi. Manajemen
risiko yang belum ditata secara teratur dapat menimbulkan inefisiensi penanganan
risiko baik dari segi pembiayaan, kualitas kerja, hingga peluang pengembangan
usaha yang dapat terabaikan.
ISO 31000 merupakan standar yang berlaku secara generik untuk
diterapkan sesuai dengan jenis organisasi yang dijalankan dengan memberikan
struktur dan pedoman yang berlaku secara umum terhadap semua operasi yang
terkait dengan manajemen risiko. Prinsip ISO 31000 mengatur manajemen risiko
suatu organisasi berdasarkan 11 prinsip dasar agar perlakuan risiko yang
dilaksanakan dapat berjalan secara efektif. Menurut Enterprise Risk Management-
Intergrated Framework (COSO, 2004), manajemen risiko sangat penting karena
(1) Setiap entitas baik yang berorientasi profit atau non profit bertujuan untuk
mendapatkan value dari para pemangku kepentingan perusahaan; (2) Value
dihasilkan, dipertahankan, atau terkikis oleh keputusan yang dihasilkan oleh
manajemen di setiap level aktivitas, mulai dari perencanaan strategi sampai
operasional harian perusahaan. Dengan demikian, implementasi manajemen risiko
berbasis ISO 31000 layak untuk diaplikasikan dalam tata kelola organisasi agar
tujuan dan sasaran organisasi dapat tercapai.
CONCLUSION
Dokumen SNI ISO 31000:2011, atau selanjutnya disebut SNI ISO 31000,
terdiri atas 5 (lima) klausul besar yang menjelaskan prinsip dan pedoman
penerapan manajemen risiko: i) klausul 1: Lingkup; ii) klausul 2: Terminologi dan
Definisi; iii) klausul 3: Prinsip-Prinsip; iv) klausul 4: Kerangka Kerja; dan v)
klausul 5: Proses.
Produksi atau pembuatn pempek Dullah sendiri biasanya dimulai dari pagi
hari, atau terkadang subuh bila pempek Dullah sedang memiliki pesanan catering.
Pada tahap produksi ini pemilik pempek Dullah, Pak Rahman meracik sendiri
pempek yang akan dijual, pegawainya hanya membantu beberapa hal seperti
memotong – motong, membentuk, dan hal – hal semacam itu, namun hal – hal
yang berhubungan dengan racikan dilakukan oleh Pak Rahman guna menjaga
resep. Untuk bakan baku, pak Rahman sudah memiliki sebuah gudang sendiri
sebagai penyimpanan seperti terigu, dan beberapa bahan lainnya, untuk bahan
baku utana yaitu ikan, jika memang ikan tenggiri sedang ada masalah karena
cuaca, maka akan digantikan dengan ikan gabus. Pada proses produksi ini akan
ada juga aktivitas finansial seperti pembelian bahan baku, dan pak Rahman juga
akan melakukan aktivitas pengawasan.
Memasuki sore hari, sekitar pukul 15.00 pegawai pempek Dullah mulai
melakukan distribusi pempek ke masing – masing outlet yan berjumlah 13.
Dalam hal ini pegawai pempek Dullah yang terdapat 14 orang, 13 orang
diantaranya akan melakukan distribusi sekaligus menjaga setiap outlet tersebut.
Sehingga bisa dikatakan mereka yang membantu pembuatan, yang melakukan
pengiriman, dan yang melakukan penjagaan outlet adalah orang yang sama. Pada
proses produksi ini akan ada juga aktivitas finansial, dan pak Rahman juga akan
melakukan aktivitas pengawasan.
PENETAPAN KONTEKS
KONTEKS INTERNAL
Secara general, pembagian fungsi pada usaha Pempek Dullah terdiri dari
pemilik usaha, bagian operasional, dan bagian keuangan. Pak Rahman sebagai
pemilik usaha bertugas mengatur seluruh kegiatan baik dari awal produksi hingga
ke tahap pemasaran. Beliau juga berperan sebagai pemegang resep pempek.
Bagian operasional dalam usaha ini mencakup proses produksi pempek,
pengemasan dan penyimpanan, penjualan serta pemasaran produk dilakukan oleh
empat belas karyawan yang dimilikinya. Sedangkan bagian keuangan, istri dari
Pak Rahman bertanggung jawab dalam mengatur dan mencatat keuangan usaha
Pempek Dullah
- Kondisi Keuangan
KONTEKS EKSTERNAL
• Perkembangan Teknologi
Kodisi alam dan lingkungan memiliki pengaruh cukup besar pada proses
bisnis pempek dullah, dengan konsep pedagang kaki lima cuaca sangat
berpengaruh pada keberlangsungan proses bisnis. Selain itu lingkungan yang
cukup kompetitif dengan terdapat pesaing yang menjadi tantangan pada pempek
dullah. Sehingga, kondisi alam dan lingkungan yang kompetitif ini dapat
mempengaruhi beberapa risiko pada kegiatan bisnis pempek dullah yakni, risiko
pemasaran, risiko distribusi, dan risiko pengawasan(control).
KONTEKS MANAJEMEN RISIKO
KRITERIA RISIKO
Kualitatif
SeleraRisiko Kriteria Toleransi
Penarikan uang Keamanan Kios Perusakan kios
keamanan oleh
preman setempat
Teguran Penggurusan oleh Kios disita oleh
Satpol PP Satpol PP
Kuantitatif
INDENTIFIKASI RISIKO
ANALISIS RISIKO
• Risiko Produksi
P1: Risiko pengadaan bahan baku (Ketersediaan ikan)
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
P2: Kualitas bahan baku
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan rendah (1)
P3: Kemungkinan rusaknya mesin dan peralatan pada proses produksi
Peringkat kemungkinan terjadi rendah (1), peringkat dampak yang
ditimbulkan tinggi (3).
P4: Keberadaan pemegan gresep
Peringkat kemungkinan terjadi rendah (1), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
• Risiko Distribusi
D1: Keterlambatan pengiriman pempek
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
D2: Kondisi kendaraan untukdistribusi
Peringkat kemungkinan terjadi rendah (1), peringkat dampak yang
ditimbulkan rendah (1).
D3: Kondisi lalu lintas
Peringkat kemungkinan terjadi rendah (1), peringkat dampak yang
ditimbulkan rendah (1).
D4: Cuaca tidak menentu
Peringkat kemungkinan terjadi tinggi (3), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
• Risiko Pemasaran
M1: Permintaan pempek fluktuatif
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
M2: Risiko akan adanya satpol pp
Peringkat kemungkinan terjadi tinggi (3), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
M3: Risiko adanya penarikan uang keamanan oleh preman
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan rendah (1).
M4: Keterbatasan karyawan untuk setiap kios (Penjual setiap kios hanya satu
orang)
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
M5: Tingkat Kebersihan dan kenyamanan kios
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan rendah (1)
M6: Cuaca tidak menentu
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
• Risiko Control
C1: Pergudangan
Peringkat kemungkinan terjadi rendah (1), peringkat dampak yang
ditimbulkan tinggi (3).
C2: Cuaca tidak menentu
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
C3: Perilaku karyawan
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
• Risiko Finansial
F1: Risiko dalam perputaran keuangan
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan tinggi (3).
F2: Tidak menggunakan tenaga ahli keuangan
Peringkat kemungkinan terjadi tinggi (3), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
F3: Karyawan mengambil uang setoran
Peringkat kemungkinan terjadi sedang (2), peringkat dampak yang
ditimbulkan sedang (2).
Risiko Dampak
F1: Risiko dalam
perputaran Terhambatnya pembayaran gaji
keuangan karyawan sehingga owner berhutang
untuk membayar gaji karyawan
F2: Tidak menggunakan tenaga Meningkatkan risiko tercampurnya
ahli keuangan uang pribadi dan uang usaha
EVALUASI RISIKO
• Risiko Produksi
Seperti yang telah diketahui, resep pempek “Dullah” hanya dipegang oleh
pemilik pempek dan istrinya. Kepemilikan resep yang terbatas terhadap beberapa
orang memiliki suatu risiko akan kehilangan resep tersebut. Pak Rahman sebagai
pemilik resep sudah tepat dalam menurunkan resep ke istrinya, namun untuk
memperkecil risiko lagi, Pak Rahman dapat menurunkan resep tersebut ke orang
kepercayaan, saudara terdekat, atau anaknya suatu hari nanti. Selain itu,
penggunaan asuransi kesehatan ataupun minimal menjaga kesehatan dapat
diterapkan, terutama kepada pemegang resep pempek.
• Risiko Distribusi
Selain itu, konsep kaki lima juga memiliki risiko lain mengenai kebersihan
dan kenyamanan kios. Kebersihan ini meliputi produk ataupun kios dimana
berisiko untuk tercemar polusi jalan raya ataupun hujan dan banjir. Pempek
Dullah telah menerapkan gerobak yang tertutup dan terjaga kebersihannya,
sementara mengingat tempat berjualannya terbuka, maka saat hujan genangan air
tidak dapat terhindarkan, bahkan dapat berakibat banjir. Untuk itu, tiap cabang
harus mempersiapkan gerobak semaksimal mungkin. Hal ini dikarenakan pada
dasarnya risiko cuaca yang tidak menentu seharusnya diterima, sehingga cara
terbaik untuk menghadapi risiko itu adalah mempersiapkan kios dengan baik.
• Risiko Kontrol
Sistem kontrol pada suatu usaha memiliki berbagai macam risiko. Pada
pempek Dullah, terdapat beberapa risiko seperti bagian pergudangan, cuaca yang
tidak menentu saat pengontrolan tiap kios, serta bagaimana Pak Rahman dalam
mencermati perilaku karyawan. Sitem dari pempek Dullah dalam membeli bahan
makanan ialah membeli dalam partai besar, sehingga sudah pasti dalam
menyimpan bahan makanan terdapat kemungkinan gangguan seperti kerusakan
bahan pangan, kebakaran gudang, serta hal lainnya. Hal ini dapat dicegah dengan
memasang cctv sebagai pengaman. Sedangkan untuk kerusakan makanan, pempek
Dullah dapat menerapkan sistem FIFO pada bahan baku makanan dimana bahan
baku pertama yang dibeli dan disimpan ialah bahan baku yang pertama diolah
menjadi produk.
Saat mengontrol kios, seperti pada saat distribusi, cuaca juga dapat
memengaruhi risiko. Misal, ketika hujan tiba, pengontrolan akan sedikit
terhambat. Agar risiko cuaca ini tidak mengganggu kegiatan, maka pengawas
dapat menyediakan jas hujan ataupun mobil. Penggunaan teknologi media sosial
seperti whatsapp dan line dapat meningkatkan efisiensi kontrol.
• Risiko Keuangan
Mitigasi risiko dirasa butuh jika hal ini bisa menyebabkan masalah besar.
Pada produksi, perubahan cuaca bisa diprediksi dengan mengecek ramalan cuaca
sehingga stock bahan baku ikan bisa diatasi. Pada pemasaran, risiko adanya
Satpol PP dimitigasi dengan mencari tempat yang aman dan legal untuk berjualan.
Keterbatasan karyawan pada setiap kios bisa diatasi dengan menyediakan
karyawan cadangan yang siap mengisi kedai jika ada yang kosong. Pada risiko
kontrol, masalah bisa diatasi dengan memasang CCTV pada sudut gudang untuk
mengatasi masalah keamanan. Selain itu penerapan sistem FIFO (first in first out)
juga dapat digunakan untuk mencegah masalah barang rusak. Bagian terakhir
adalah risiko finansial. Risiko dalam perputaran keuangan bisa dimitagasi dengan
cara menyediakan uang cadangan yang mana bisa digunakan jika terjadi masalah
keuangan. Kemudian untuk masalah tidak menggunakan tenaga keuangan bisa
diatasi dengan mempelajari keuangan sederhana secara baik dan benar.
KESIMPULAN
Namun, hingga saat ini Pempek Dullah masih belum menerapkan ISO
31000 mengenai manajemen risiko dalam proses bisnisnya. Dalam mengatasi
risiko yang terjadi selama ini, Pempek Dullah hanya menerimanya, atau berusaha
menanggulanginya dengan cara-cara tradisional atau memperlajarinya dari
pengalaman. Walaupun Pempek Dullah masih tergolong kepada bisnis UMKM
namun tetap bisa menerapkan sistem manajemen risiko berdasarkan ISO 31000.
Manajemen risiko merupakan elemen penting dalam keberlanjutan suatu bisnis
dan berguna meningkatkan daya saing bisnis.
REFERENCE
Charvin Kusuma. 2018. Membedah Anatomi Iso 31000: 2009 Risk Management
– Principles And Guidelines
[internet].http://crmsindonesia.org/publications/membedah-anatomi-iso-
31000-2009-risk-management-principles-and-guidelines/[diunduh 2018
Jun 29].
Peraturan Persiden. 2012. Koordinasi Penataan Dan Pemberdayaan Pedagang
Kaki Lima [internet].
http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt50efc3a2b90b4/pa
rent/lt50efc2bf02553[diunduh 2018 Jun 20].
PT Toko Mesin Maksindo. 2017. Peluang Usaha Bisnis Pempek Palembang dan
Analisis Usahanya [internet]. http://www.tokomesin.com/peluang-usaha-
pempek-palembang-dan-analisa-usahanya.html [diunduh 2018 Jun 30].
Vorst CR, Priyarsono DS, Budiman A. 2017. Manajemen Risiko Berbasis SNI
ISO 31000. Jakarta(ID): Badan Standardisasi Nasional.
LAMPIRAN
Lampiran 1.Bagan ilustrasi manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000.
Lampiran 2. Proses Manajemen Risiko berbasis SNI ISO 31000.