Anda di halaman 1dari 23

Makalah

ANALISIS KASUS PERUSAHAAN BREM PAK AMIN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok,
Mata Kuliah Manajemen Startegik, Semester Genap,
Tahun Akademik 2017/2018
Dosen Pengajar : Drs. Bambang Budiantono, MS

Disusun Oleh Kelompok 2:

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen


Universitas Widyagama Malang
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi sangat diperlukan setiap negara sebab adanya peningkatan
pertumbuhan ekonomi menunjukan kesejahteraan yang tercermin pada peningkatan
output perkapita serta diikuti dengan daya beli masyarakat yang semakin meningkat.
Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan bertumbuhnya sektor ekonomi masyarakat. Hal
ini dapat dilihat dari perkembangan pertumbuhan nasional. Salah satu contoh
perkembangan pertumbuhan di Indonesia yang berkontribusi andil untuk memajukan
negara yaitu Usaha Mikro, Kecil Dan menengah (UMKM). Usaha ini mempunyai peran
yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena itu selain
berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam
pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) juga berkontribusi aktif untuk bisa
mengembangkan suatu daerah/wilayah sehingga dapat meningkatkan usahanya serta
meminimalisir angka suatu pengangguran di suatu daerah. Suatu usaha bisa di katakan
berkembang baik jika proses usahanya berjalan dengan lancar dengan memaksimalkan
pekerja dalam suatu produktifitas yang di jalaninya. Selain itu usaha kecil menengah juga
perlu adanya strategi agar dapat mencapai suatu sasaran sehingga dengan itu semua akan
terkontrol dengan baik. Dengan menggunakan strategi maka suatu Badan Usaha Mikro,
Kecil Dan Menengah (UMKM) akan dapat berkembang sesuai dengan harapan.
Di sebuah desa di Jawa Timur terdapat UMKM penghasil brem, salah satunya
adalah perusahaan milik Pak Amin. Perusahaan ini adalah perusahaan turun temurun yang
diwarisi oleh neneknya. Usaha ini dilakukan secara tradisional dengan memperkerjakan
istri dan kemenakannya. Walaupun bertempat di desa, namun Pak Amin sendiri memiliki
keinginan untuk maju. Dalam usahanya Bapak H. Hamid sendiri banyak mengalami
kendala. Terutama pada banyaknya persaingan dan pemasaran.. Melihat banyak faktor
yang mempengaruhi yang selalu beliau rasakan maka beliau harus mempunyai strategi
pengembangan usaha yang kiranya dapat meminimalisir kendala – kendala yang ada pada
saat ini.
Berbagai upaya perlu dilakukan dalam mempertahankan kelangsungan Usaha Pak
Amin. Hal tersebut dilakukan dengan melihat kondisi usaha dari sisi kelebihan yang
dimiliki maupun kelemahan-kelemahannya. Selain itu perlu di perhatikan adanya peluang
maupun ancaman yang menimpa usaha tersebut, sehingga dapat diterapkan Strategi
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) (Studi Kasus Pada
Perusahaan Brem Pak Amin).
Untuk mengidentifikasi karakteristik digunakan teori Analisis SWOT. Analisis SWOT
merupakan Akronim atau singkatan dari 4 kata yaitu: Kekuatan (Strengths), Kelemahan
(Weaknesses), Peluang (Opportunities), Ancaman (Threats), Analisis SWOT ini
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi dalam suatu spekulasi
bisnis. Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut dapat
memberikan arah bagi UMKM, khususnya Perusahaan Pak Amin dalam mencapai
tujuannya atau memberikan indikasi tentang rintangan yang harus dihadapi atau
diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang di inginkan. Analisis SWOT dilakukan
agar perusahaan tersebut memiliki Strategi atau langkah-langkah yang dapat
mengembangkan usaha tersebut karena usaha produksi brem bersifat stagnan.
Maksud dan tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Strategi
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Khususnya Perusahaan
Penghasil Brem Pak Amin Berdasarkan Analisis SWOT.
1.2 Rumusan Maslah
Sebagaimana diungkapkan Rangkuti (2006), strategi merupakan respon secara terus-
menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan
kelamahan internal yang dapat mempengaruhi perusahaan. Batasan-batasan lingkungan
eksternal dan internal adalah lingkungan perusahan itu sendiri. Lingkungan eksternal
mencakup variabel-variabel kesempatan dan ancaman yang berada diluar perusahan dan
merajuk pada peristiwa dan kecenderungan ekonomi, sosial budaya, tekonologi, dan
persaingan. Sedangkan lingkungan internal mencakup variabel-variabel kekuatan dan
kelemahan yang berada didalam perusahan merajuk pada karakteristik manajemen
keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, dan operasional produksi.
Deskripsi tentang peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang dimiliki oleh
Perusahaan Pak Amin kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses
perumusan strategi yang hendak diciptakan. Orientasi perumusan strategi tersebut adalah
memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal serta berusaha menonjolkan kekuatan internal dan menghapus kelemahan
internal. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sbb
:
1. Lingkungan-lingkungan internal dan eksternal apa saja yang dapat menjadi kekuatan
dan kelemahan serta peluang dan ancaman bagi perusahaan brem Pak Amin?
2. Alternatif strategi apa saja yang dapat diterapkan bagi pengembangan perusahaan
brem Pak Amin?
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui lingkungan-lingkungan internal dan eksternal yang dapat menjadi
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman bagi perusahaan brem Pak Amin.
2. Mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan bagi pengembangan perusahaan
brem Pak Amin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arti Penting Strategi


Strategi adalah bakal tindakan yang menuntut keputusan manajemen puncak dan
sumber daya perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya. Disamping itu, strategi
juga mempengaruhi kehidupan perusahaan dalam jangka panjang, paling tidak selama
lima tahun. Oleh karena itu, sifat strategi adalah berorientasi ke masa depan. Strategi
mempunyai konsekuensi multifungsional dan multidivisional dan dalam perumusannya
memerlukan pertimbangan faktor-faktor internal maupun eksternal yang dihadapi
perusahaan (David, 2004).
Produsen perlu memahami perubahan yang terjadi di lingkungan internal dan
eksternal perusahaannya guna memperoleh keuntungan dari peluang produksi, investasi
dan perdagangan saat ini serta pengaruh peluang-peluang tersebut terhadap daya saing.
Mereka dapat mengantisipasi dan meresponnya dengan cara perencanaan secara efektif
(Samad, 2009). Perencanaan memiliki tiga keuntungan pokok; identifikasi terhadap
peluang dimasa depan, antisipasi dan penghindaran terhadap permasalahan-permasalahan
di masa depan, perkembangan strategi dan tindakan-tindakan taktis (Anon dalam Samad,
2009). Perkembangan kemungkinan-kemungkinan alternatif strategi bergantung pada
seberapa jauh kemampuan produsen dalam menganalisis lingkungan internal dan
eksternalnya guna mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan daya saing, peluang dan
ancaman potensial bagi usaha tersebut (Samad, 2009).
Selain itu menurut Rangkuti (2006), strategi merupakan respon secara terus-
menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan
kelemahan internal yang dapat mempengaruhi perusahaan. Diungkapkan pula oleh Grant
(1995), Pentingnya strategi bisnis adalah untuk menentukan cara perusahaan dalam
mengembangkan sumber daya yang dimiliki dalam lingkungannya sehingga dapat
mencapai sasaran jangka panjang serta bagaimana caranya mengorganisir perusahaan
untuk mengimplementasikan strategi tersebut.
2.2 Perumusan Strategi
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen
efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Strategi yang dirumuskan bersifat lebih spesifik tergantung kegiatan
fungsional manajemen (Hunger and Wheelen, 2003). Menurut David (2004),
perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi suatu usaha,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan
dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi,
membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk
digunakan.
Dengan demikian, perencanaan strategis merupakan bagian dari manajemen strategis.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating), penerapan
(implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa datang. Jadi, perencanaan
strategis lebih terfokus pada bagimana manajemen puncak menentukan visi, misi,
falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan jangka panjang
(Umar, 2003).
a. Analisis Situasi/SWOT
Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi
juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian startegis antara
peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, di samping memperhatikan
ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. (Hunger and Wheelen,
2003).
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model
yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2006)
1) Analisis Situasi Eksternal
Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang
berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka
pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk keadaan
dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Lingkungan eksternal memiliki dua
bagian yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial (Hunger and Wheelen, 2003).
Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada peristiwa dan tren ekonomi, sosial,
budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan, teknologi, dan
persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara berarti
di masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar di luar kendali suatu organisasi.
Perusahaan harus merumuskan strategi untuk memanfaatkan peluang-peluang
eksternal dan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal (David,
2004).
2) Analisis Situasi Internal
Kekuatan dan kelemahan internal adalah segala kegiatan dalam kendali organisasi
yang bisa dilakukan dengan sangat baik atau buruk. Kekuatan dan kelemahan tersebut
ada dalam kegiatan manajemen, pemasaran, keuangan/akutansi, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen di setiap
perusahaan. Setiap organisasi berusaha menerapkan strategi yang menonjolkan
kekuatan internal dan berusaha menghapus kelemahan internal (David, 2004).
Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada
di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari
manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut merupakan bentuk suasana dimana
pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi struktur, budaya, dan economy
(Hunger and Wheelen, 2003).
b. Analisis Strategi
1) Analisis Strength, Weakness, Opportunities and Threats (SWOT).
Analisis SWOT adalah identifikasi terhadap berbagai faktor kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dimiliki sentra industri brem di Kecamatan Nguntoronadi
yang dilakukan secara sistematis untuk merumuskan strategi pengembangan sentra
industri tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut aplikasi SWOT dilakukan dengan
cara menganalisis lingkungan internal dan eksternal sentra industri brem di
Kecamatan Nguntoronadi. Analisis ingkungan internal bertujuan mengidentifikasi
faktor-faktor internal kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan sedangkan
analisis faktor eksternal bertujuan mengidentifikasi faktor- faktor eksternal kunci
yang menjadi peluang dan ancaman bagi pengembangan sentra industri brem di
Kecamatan Nguntoronadi. Faktor internal yang dianalisis meliputi sumber daya
manusia, pemasaran, operasional/produksi dan teamwork antar pengusaha. Faktor
eksternal yang dianalisis meliputi kondisi ekonomi, persaingan, pemerintah, kondisi
alam dan teknologi.
2) Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu para
manajer mengembangkan 4 tipe strategi. Keempat strategi yang dimaksud adalah
strategi SO (Strength-Opportunity), strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi
ST (Strength- Threat) dan strategi WT (Weakness-Threat). Pada matriks ini,
menentukan key success factors untuk lingkungan internal dan eksternal merupakan
bagian yang sulit sehingga dibutuhkan judgement yang baik (Umar, 2003).
Strategi SO atau strategi kekuatan-peluang menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi WO atau strategi
kelemahan-peluang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan
peluang eksternal. Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman menggunakan
kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal. Strategi WT atau strategi kelemahan-ancaman merupakan taktik defensif
yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman
eksternal (David, 2004).
Tabel 1. Matriks SWOT

STRENGTH (S) WEAKNESS (W)


Menentukan 5-10 Menentukan 5-10
faktor-faktor kekuatan faktor-faktor
internal kelemahan internal
OPPORTUNITIES STRATEGI S-O STRATEGI W-O
(O) Menciptakan strategi Menciptakan strategi
Menentukan 5-10 yang menggunakan yang meninimalkan
faktor-faktor kekuatan untuk kelemahan untuk
peluang lingkungan memanfaatkan peluang memanfaatkan
peluang
THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
Menentukan 5-10 Menciptakan strategi Menciptakan strategi
faktor-faktor yang menggunakan yang meminimalkan
Ancaman kekuatan untuk kelemahan untuk
lingkungan mengatasi ancaman menghindari
ancaman
Sumber: Rangkuti, 2006

2.3 Kerangka Teori Pendekatan Masalah


Untuk mengetahui faktor kunci perusahaan, dilakukan analisis Strength, Weakness,
Opportunities and Threats (SWOT) dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
lingkungan internal serta peluang dan ancaman lingkungan eksternal. Analisis lingkungan
internal dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai sumber daya manusia,
pemasaran, produksi dan keuangan yang merupakan kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Sedangkan Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk memperoleh
informasi mengenai teknologi, persaingan, kondisi sosial budaya dan kebijakan
pemerintah yang merupakan peluang dan ancaman bagi perusahaan.
Dengan mencocokkan faktor-faktor kunci yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan
kelemahan perusahaan menggunakan matriks Strength, Weakness, Opportunities and
Threats (SWOT) maka akan dirumuskan alternatif strategi bagi perusahaan. Analisis
alternatif strategi dengan matriks SWOT digambarkan dalam bentuk matriks dengan
empat kemungkinan alternatif, strategi penyesuaian kekuatan dengan peluang (S-O),
kelemahan dengan peluang (W-O), kekuatan dengan ancaman (S-T) dan strategi
penyesuaian kelemahan dengan ancaman (W-T).
Matriks SWOT terdiri atas sembilan sel, empat sel masing-masing untuk faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman serta satu sel kosong yang terletak di pojok kiri atas.
Empat sel sisanya merupakan pengembangan dari sel kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang berguna untuk menghasilkan kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi
S- O, strategi W-O, strategi W-T dan strategi S-T.
Dengan demikian, ada delapan tahapan penentuan alternatif strategi dengan menggunakan
matriks SWOT:
1. Menentukan faktor-faktor peluang eksternal usaha industri brem.
2. Menentukan faktor-faktor ancaman eksternal usaha industri brem.
3. Menentukan faktor-faktor kekuatan internal usaha industri brem.
4. Menentukan faktor-faktor kelemahan internal usaha industri brem.
5. Menyesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan
strategi S-O.
6. Menyesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk memperoleh
strategi W-O.
7. Menyesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk merumuskan
strategi S-T.
8. Menyesuaikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk merumuskan
strategi W-T
BAB III
PEMBAHASAN

Usaha brem yang di miliki pk amin merupakan usaha turun temurun dari nenek nya. Pak
Amin menjalankan industri kecil ini dengan manajemen yang masih sederhana sebagai
sumber pendapatan utama keluarga.walaupun pak amin bertempat di desa tetapi dia
mempunyai keinginan untuk maju. Produktivitas, mutu produk dan manajemen yang belum
optimal pada brem milik pak amin tersebut menjadi potensi yang perlu diperbaiki dan
dikembangkan dengan strategi yang tepat. Perumusan strategi pengembangan pada sentra
industri ini merupakan upaya manipulasi terhadap faktor-faktor strategis pada lingkungan
2.1 Analisis Faktor Strategis
Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor-faktor strategis di lingkungan
internal dan eksternal brem milik Pak Amin. Pada faktor-faktor strategis di
lingkungan internal akan diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan perusahaan brem sedangkan pada faktor-faktor strategis di lingkungan
eksternal akan diidentifikasi apa saja yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan
brem. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut kemudian digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan alternatif strategi pengembangan
sentra industri brem milik Pak Amin
1. Analisis Faktor Internal
Faktor-faktor internal yang strategis untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan perusahaan brem Pak Amin antaralain :
a) Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia pada usaha industri brem memiliki peran sebagai
manajer yang menentukan sejauh mana hasil yang mampu dicapai oleh
usaha tersebut. Usaha brem milik pak amin ini di lakukan secara tradisonal
dengan memperkerjakan istri dan kemenekannya
b) Pemasaran
Kondisi pemasaran akan menentukan tinggi rendahnya penerimaan
sedangkan penerimaan merupakan salah satu variabel penentu besarnya
pendapatan. Di kasus ini Pak amin memasarkan brem hanya di agen yang
dia titipi produknya.
c) Produk
Produk yang dihasilkan adalah makanan khas daerah di jawa timur yang
disebut dengan brem.
d) Harga
Harga jual produk berpengaruh langsung terhadap jumlah penerimaan. Pada
brem milik pak amin. Kesepakatan tersebut dibentuk dengan
mempertimbangkan rata-rata biaya usaha yang dibutuhkan dan laba yang
diinginkan dari satu bungkus produk brem. Tingkat harga produk bersifat
fluktuatif, harga produk brem Pak Amin di salurkan kepada agen yang
berada di kota-kota adalah Rp.7.500,00 per bungkus sedangkan harga brem
pada toko pengecer yang berada di sekitar rumah nya berkisar antara
Rp.7.750,00 per bungkus dan mengecer di rumah nya sendiri menjadi
Rp.8.000,00 per bungkus.
e) Distribusi
Brem didistribusikan ke berbagai toko toko dekat rumah dan dikota
Surabaya, Malang, Madiun. Saluran distribusi yang dilalui pun cukup.
Sebagian besar brem dijual kepada agen dan restoran sebagian kecil dijual
langsung kepada konsumen. Pak amin hanya menjual brem langsung
kepada konsumen apabila ada konsumen yang datang ke tempat pak amin
untuk membeli brem.
f) Promosi
Di Kasus Perusahaan Pak Amin tidak disebutkan bahwa beliau melakukan
promosi, kami menarik kesimpulan bahwa Pak Amin belum melakukan
kegiatan promosi dengan baik.
2. Analisis Faktor Eksternal
Faktor eksternal strategis untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi
sentra industri brem Pak Amin antara lain :
a) Kondisi Perekonomian
Kondisi lingkungan ekonomi berpengaruh langsung terhadap semua kegiatan
ekonomi yang terdapat di lingkungan tersebut. Supaya usaha brem tersebut
berkembang dengan baik, diperlukan pertimbangan yang matang terhadap
kondisi perekonomian dalam membuat keputusan. Untuk itu pabrik brem
milik Pak Amin harus mampu mengendalikan biaya yang nantinya akan
menentukan kemampuan produksi.
b) Persaingan
Persaingan usaha brem Pak Amin di desa ini berasal dari brem merek lain
yang harganya lebih murah, dengan rasa yang enak dan gurih, kotak
pembungkus lebih kuat, bagus dan juga menarik konsumen sehingga pembeli
tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga lebih memilih untuk membeli brem
merek lain dibandingkan dengan brem milik Pak Amin. Selain itu, persaingan
juga berasal dari adanya produk substitusi berupa berbagai jenis makanan khas
yang beredar pada pusat pusat jajanan dan oleh-oleh khas makanan dari kota
tersebut. Posisi usaha industri brem Pak Amin dalam persaingan tersebut perlu
diidentifikasi guna merumuskan strategi yang tepat untuk memenangkan
persaingan. Bentuk persaingan dengan produk pesaing tersebut adalah dalam
hal kualitas, rasa, tampilan, harga jual dan promosi.
c) Pemerintah
Pemerintah berperan mengatur dan menata kehidupan masyarakat untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyat. Usaha brem tersebut dianggap pemerintah
sebagai UMKM potensial untuk dibina dan dikembangkan. Adapun
pembinaan tersebut yang dilakukan Dinas Kesehatan terhadap industri brem
diantaranya adalah pengawasan dan penyuluhan proses produksi yang
higienis.
d) Kondisi Alam
Kondisi alam menjadi salah satu faktor strategis yang perlu dipertimbangkan
karena sebagian proses yang masih dilakukan secara tradisional. Salah satu
tahap dalam proses penjemuran memerlukan syarat kondisi cuaca tertentu
untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Kondisi cuaca yang
tidak sesuai dengan syarat tersebut menjadi ancaman bagi usaha industri brem.
e) Teknologi
Kemajuan teknologi berperan meningkatkan efisiensi proses produksi dalam
industri brem. Beberapa perkembangan teknologi perlu menjadi perhatian bagi
perusahaan Pak Amin.Permasalahan yang dihadapi di perusahaan ini adalah
Pak Amin masih memproduksi dengan cara yang tradisional. Sebagai contoh,
apabila saat ini masih menggunakan mesin diesel untuk menggerakkan mesin
mixer dan pethokan, kini sudah saatnya beralih menggunakan dinamo.
Mengingat, biaya tagihan listrik untuk menyalakan dinamo lebih ringan
apabila dibandingkan dengan biaya solar dan minyak pelumas ketika
menggunakan diesel. Selanjutnya adalah cetakan press apabila Pak Amin
masih menggunakan alat tradisional, maka beliau harus menggantikan dengan
yang mampu menghasilkan bentuk kepingan brem yang rapi, lebih higienis
dan lebih cepat.

2.2 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman


Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal maka dapat diidentifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap
pengembangan perusahaan brem Pak Amin.
1. Identifikasi Faktor Kekuatan
a. Terdapat Komunitas atau Agen Untuk Pemasaran
Pak Amin dan bakul menjalin hubungan dan mengingat para pengusaha
harus mencurahkan seluruh waktu, tenaga dan pikiran untuk memproduksi
brem setiap hari, hubungan yang dekat dengan bakul menjadi kekuatan untuk
melakukan pemasaran. Pak Amin bahkan sudah sangat maju karena memiliki
3 agen yakni Madiun, Surabaya, dan Malang. Selama bertahun- tahun bakul
telah berjasa memasarkan dan memperluas daerah pemasaran brem sehingga
brem dikenal masyarakat luas.
b. Mudahnya knowledge spill-over
Knowledge spill-over atau pertukaran informasi dan gagasan di dalam sentra
industri brem menjadi mudah karena Pak Amin sendiri sudah memiliki agen
yang berada di Surabaya. Pak Amin sendiri langsung berkomunikasi dengan
agennya yang di surabaya tentang bisnis bremnya. Pertukaran informasi dan
gagasan antara pengusaha dan agen akan bisa mengetahui kelemahan produk
kita di masyarakat luas. Contohnya kelemahan produk Pak Amin yang kurang
enak, harga tergolong mahal, serta kemasan yang kurang menarik. Jadi untuk
memperbaiki kelemahan produk Pak Amin agar di beberapa bulan kemudian
brem milik Pak Amin menjadi lebih dikenal dan bahkan bisa laku keras di
masyarakat surabaya
c. Memiliki Pengalaman Dalam Usaha Brem
Pak amin brem memiliki pengalaman dalam usaha memproduksi brem selama
8 tahun. Berbagai seluk beluk dalam usaha industri brem telah mereka alami
dalam kurun waktu tersebut. Industri brem yang Pak Amin jalankan
merupakan usaha yang diwariskan turun temurun sehingga semakin
melengkapi pengetahuan dan wawasan para pengusaha tentang proses
produksi brem. Pengalaman usaha tersebut menumbuhkan kemampuan dan
kecakapan para pengusaha dalam memecahkan berbagai permasalahan dan
kendala dalam proses produksi brem.

2. Identifikasi Faktor Kelemahan


a. Kemasan Brem Kurang Menarik
Kemasan produk brem milik Pak Amin masih kurang menarik apabila
dibandingkan dengan pesaing sejenisnya. Kemasan brem Pak Amin kalah
dengan brem merk lain. Pada kemasan brem merk lain yang kotak
pembungkusnya lebih kuat, bagus, dan menarik dibanding kemasan brem Pak
Amin. Brem merk lain juga diberi gambar-gambar yang bagus dan menarik
sehingga anak-anak kecil banyak yang suka. Sekarang sudah banyak customer
lebih memilih tampilan. Dengan adanya kemasan brem yang menarik juga
akan bisa memikat customer untuk membeli produk kita. Contoh sederhana
anak-anak pasti akan membeli brem dengan tampilan kemasan seperti mobil-
mobilan atau boneka. Jika orang dewasa mungkin bisa dengan membuat
kemasan dengan kata-kata romantis.
b. Harga Brem Yang Masih Mahal Dan Cita Rasa Brem Yang Kurang Enak
Harga brem Pak Amin masih tergolong mahal dibandingkan brem merk lain.
Brem merk lain memiliki harga yang lebih murah dan memiliki cita rasa yang
lebih enak. Brem merk lain sangat disukai di kota surabaya karna cita rasa
brem yang khas. Pak Amin sendiri juga seharusnya membuat brem memiliki
rasa lebih enak seperti menambah bumbu lain ke produk bremnya. Jadi
kemungkinan brem Pak Amin akan memiliki rasa yang khas dan juga
mematok harga yang sewajarnya. Karena zaman sekarang banyak customer
memilih brem dengan harga murah dan berkualitas. Dan bahkan bisa memiliki
customer tetap bila Pak Amin bisa menjual brem dengan harga murah dan
rasanya yang enak. Contohnya Pak Amin membuat brem yang khas seperti
brem rasa jeruk
c. Pengusaha Brem Kurang Kreatif
Seperti yang kita tahu perusahaan brem semakin banyak. Bahkan merk-merk
lain sudah banyak di luar sana dan bahkan sangat ternama. Kelemahan Pak
Amin beliau masih belum bisa melaukan kegiatan promosi dengan kreatif,
padahal di zaman sekarang sudah bisa melakukan melalui media online.
Selanjutnya untuk masalah pemberian diskon atau promo juga sangat tidak
kreatif.
d. Kurang Memanfaatkan Teknologi
Teknologi merupakan salah satu cara untuk melakukan promosi, dengan
memanfaatkan media online, seperti melakukan advertising, Sales promotion,
direct marketing, dan personal selling terhadap produk-produk mereka di
internet maka mereka dapat melakukan pemasaran secara cepat dibandingkan
secara kovensional karena dapat mengurangii jumlah biaya dan waktu yang
dikeluarkan dalam proses penjualan produk-lokal.
e. Kurang pandainya pihak produsen dalam membaca situasi pasar.
Tidak seharusnya pak amin meninggalkan toko yang dia lihat dimana toko
tersebut tidak menjual brem produksinya, justru seharusnya pak amin
mempelajari mengapa produknya tidak dijual di toko tersebut dan mencari tau
apa keunggulannya dari brem yang dijual di toko tersebut.dengan mengetahui
penyebabnya pak amin dapat mempebaiki produk bremnya dan dapat
memperbaiki penjualan bremnya di pasaran. Jika pak amin sebagai produsen
tidak pandai mengetahui selera pasar maka produknya akan kalah saing
dengan produk pasar karena kita tidak mengetahui produk seperti apa yang di
sukai dan di inginkan konsumen.

3. Identifikasi Faktor Peluang


a. Perhatian dari lembaga pemerintah
Dengan memanfaatkan pendampingan pemerintah sangat berguna untuk
kelangsungan usaha Pak Amin. Bentuk konkrit program pemerintah tersebut
antara lain, program penerapan teknologi pengolahan pangan untuk
mewujudkan produk brem higienis, program pelatihan promosi melalui
pemanfaatan website di internet, program bantuan perlengkapan produksi dan
pameran produk industri kecil potensial. Namun, yang terpenting adalah
dengan memanfaatkan bantuan finansial merupakan peluang yang sangat
bermanfaat untuk mengatasi permasalahan modal dalam suatu usaha demikian
pula bagi usaha industri brem milik Pak Amin.
b. Permintaan yang tinggi
Berkat adanya peran agen pemasaran, produk brem dikenal oleh banyak
masyarakat luas. Permintaan masyarakat terhadap makanan khas ini cukup
tinggi terbukti pada saat Pak Amin melihat disebuah toko yang ramai
pengunjung dan sangat laris utuk membeli brem, sehingga dapat disimpulkan
bahwa untuk peluang menjual brem juga cukup besar hanya bagaimana pak
amin mampu bersaing dengan produk sejenis lainnya.
c. Belum meluasnya produk pesaing sejenis
Dapat kita lihat pada saat Pak Amin mampir di sebuah restoran dan tidak
melihat brem dijual disana. Pak amin sudah melihat peluang disitu bahwa
produk brem dapat di titipkan atau di jual di restoran atau tempat lain yang
produk brem belum dijual di tempat tersebut.
d. Mengetahui kelebihan produk pesaing
Pak amin telah mengetahui kelebihan produk pesainnya yang sedang diminati
atau ramai di pasaran dari situ pak amin dapat membuat produk yang lebih
baik dan lebih unggul dari produk brem pesaingnya dengan membuat inovasi
yang lebih dari pesaingnya.sehingga pak amin dapat memperbaiki produk
bremnya hingga mampu bersaing dengan produk pesaing
e. Perkembangan teknologi pengolahan pangan
Industri brem merupakan salah satu bentuk usaha pengolahan pangan.
Beberapa penelitian menghasilkan teknologi yang berfungsi meningkatkan
efisiensi produksi dan kualitas hasil produksi. Beberapa teknologi yang dinilai
bermanfaat bagi sentra industri brem telah dikenalkan oleh lembaga
pemerintah kepada para pengusaha industri brem. Meski hanya sebagian kecil
pengusaha yang benar-benar mengadopsi dan menerapkan teknologi tersebut
terbukti hasilnya benar-benar mampu mendongkrak efisiensi produksi dan
kualitas hasil produksi usaha industri brem.
f. Perkembangan teknologi informasi
Perkembangan teknologi informasi memfasilitasi manusia untuk semakin
cepat berkomunikasi dalam ruang lingkup yang lebih luas dalam waktu yang
singkat. Kecanggihan perkembangan tersebut menjadi peluang bagi usaha Pak
Amin untuk melakukan kegiatan promosi dengan tujuan agar produknya lebih
dikenal dengan masyarakat luas. Selain soal promosi, dengan adanya
teknologi infomasi Pak Amin juga bisa melakukan kegiatan jual beli secara
online atau biasa disebut e-commerce.
4. Identifikasi Faktor Ancaman
a. Fluktuasi harga bahan baku.
Bahan baku industri brem berupa beras ketan merupakan komoditas pertanian
dengan harga yang fluktuatif.harga beras ketan mengalami penurunan saat
panen raya dan mengalami kenaikan pada musim paceklik.kondisi tersebut
membuat pengusaha rugi saat harga bahan baku naik pengusaha harus memilih
rasa tetap sama namun harga dinaikan atau rasa dikurangi tapi harga tetap
sama. Sehingga dapat disimpulkan Adanya fluktuasi harga bahan baku untuk
pembuatan brem mempengaruhi harga produksi brem dan kualitas rasa yang di
hasilkan.
b. Inovasi produk pesaing sejenis.
Pak amin harus menyadari bahwa persaingan yang terjadi di pasar tidak hanya
sebatas kualitas produk tetapi juga pada inovasi yang dapat meningkatkan
daya tarik produk pada konsumen. Saat ini produk pesaing telah dikemas
dengan bahan kardus menimbulkan kesan yang lebih rapi dan higienis namun
pak amin tidak boleh hanya fokus dengan inovasi untuk kemasan brem saja
namun juga dapat berupa inovasi aneka rasa misalnya
durian,coklat,stowberi,dan lain-lain atau inovasi dalam bentuk brem itu sendiri
mungkin yang biasa di pasaran adalah bentuk kotak atau bulat dapat diberi
inovasi menjadi bentuk buah-buahan atau hewan sehingga brem dapat disukai
atau menarik untuk anak-anak.Inovasi ini pun juga harus dilakukan oleh pak
amin agar suatu saat merebut pasar yaang dimiliki oleh industri brem lainnya.
Maka dari itu, produsen harus selalu berusaha dan berupaya memahamai
kebutuhan dan permintaaan konsumen kemmudian melakukan beberapa
inovasi yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan
konsumen tersebut.
c. Promosi produk pesaing tak sejenis.
Produk brem pak amin menghadapi persaingan dengan berbagai jenis produk
makanan khas yang terdapat di pasar namun ketika Pak Amin mampir pada
sebuah restoran untuk makan siang dan melihat tidak ada yang menitipkan
produk brem di restoran tersebut bahwa bisa jadi produknya tidak laku karena
harus bersaing dengan produk yang tidak sejenis.
Tabel 5.6 Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
dalam Pengembangan Sentra Industri Brem di Kecamatan Nguntoronadi

Faktor Internal Kekuatan Kelemahan


Sumber Daya - Memiliki pengusaha-pengusaha - Para pengusaha kurang
Manusia yang berpengalaman inovatif
- Pengusaha tidak pandai
membaca situasi pasar
Pemasaran - Terdapat komunitas agen - Upaya promosi kurang
pemasaran/bakul - Kemasan kurang menarik
Produksi - Rasa brem kurang enak
/Operasional
Harga - Harga cenderung mahal

Distribusi - Mudahnya knowledge spill-ovel

Promosi - Kurang memanfaatkan teknologi

Faktor Eksternal Peluang Ancaman


Perekonomian - Permintaan tinggi - Fluktuasi harga bahan baku

Persaingan - Mengetahui kelebihan produk - Inovasi produk pesaing sejenis


pesaing dalam hal kemasan dan pilihan
rasa
- Promosi produk pesaing tak
sejenis
Pemerintah - Perhatian Pemerintah berbentuk
Penyuluhan dan Pelatihan
dalam hal promosi dan proses
produksi
- Adanya program bantuan
finansial yang diperkenalkan
pemerintah
Kondisi alam - Cuaca

Teknologi - Perkembangan teknologi


pengolahan pangan.
- Perkembangan teknologi
informasi
2.3 Alternatif Strategi
Alaternatif strategi pengembangan perusahaan brem di perusahaan Pak Amin dirumuskan
menggunakan analisis Matriks SWOT. Matriks SWOT menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan
internal sehingga dihasilkan rumusan strategi pengembangan usaha industri brem. Matriks ini
menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O,
strategi W-T, dan strategi S-T. Beberapa alternatif strategi untuk mengembangkan perusahaan
brem Pak Amin tersebut, antara lain:
1. Strategi SO (Strength – Opportunity)
Strategi kekuatan – peluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang. Alternatif startegi SO yang dapat dirumuskan adalah :
a. Memanfaatkan bantuan teknis dan keuangan lembaga pemerintah untuk memperbaiki
kualitas SDM dan memperkuat permodalan sentra guna meningkatkan kemampuan
produksi.
Dalam hal ini bisa diambil contoh seperti lembaga koperasi yang dalam bidang
ekonomi berfungsi mengembangkan keterampilan dalam berwirausaha. Wirausaha
adalah orang yang melakukan kegiatan usaha yang mana kegiatan ini nantinya akan
meningkatkan pendapatan dari masyarakat itu sendiri. Bahwa dengan keahlian yang
kita miliki akan menghasilkan keuntungan yang signifikan. Maka dengan bantuan
dana dari koperasi diharapkan usaha yang dirintis oleh masyarakat akan
meningkatkan pendapatan, hingga menghasilkan kestabilan ekonomi yang akhirnya
berimbas pada kekuatan perekonomian.
Jika dikaitkan dengan kasus perusahaan brem Pak Amin yang sedang mengalami
masalah dikarenakan agennya yang berlokasi di Surabaya tidak mau lagi menerima
titipan hasil produksinya disebabkan oleh kualitas kemasan yang kurang indah
sehingga kurang memikat minat konsumen untuk membelinya, harga yang kurang
terjangkau, serta masih banyak produk lain yang jauh lebih enak dari segi rasa
dibandingkan dengan hasil produksi perusahaan miliknya. Pak Amin bisa
memperbaiki apa saja hal yang telah dikomplain oleh agennya tersebut. Bisa lebih
diperbaiki dari segi kemasan, harga, maupun rasa. Jika modal dan juga fasilitas yang
berguna untuk membuat brem tersebut menjadi enak dan lebih menarik masih kurang,
Pak Amin bisa mengajukan proposal mengenai usahanya guna meminta bantuan
kepada lembaga koperasi. Yang mana lembaga tersebut tentunya akan membantu
dengan syarat kelengkapan dan keperluan penunjang sudah terpenuhi dengan baik.
Adanya lembaga koperasi ini sangat perlu dimanfaatkan oleh para pengusaha karena
dapat mengembangkan usaha yang dimilikinya. Dengan begitu usaha yang sedang
berjalan namun terkena masalah tidak akan berhenti begitu saja hanya karena agen
tidak mau menerima produk hasilnya lagi seperti yang telah dialami Pak Amin.
Sering mengikuti kegiatan seminar juga penting untuk dilakukan karena dengan
begitu akan menambah semangat untuk tidak mudah menyerah juga otomatis
informasi dan relasi akan bertambah yang mana hal itu sangat bermanfaat bagi para
pengusaha yang sedang merintis usahanya agar suatu produk yang dipasarkan akan
tetap bertahan dikalangan masyarakat. Dengan cara tersebut, kiranya dapat
memperbaiki kualitas, memperkuat permodalan, serta meningkatkan kemampuan
produksi.
b. Meningkatkan peran agen pemasaran untuk memperluas dan memperkuat jaringan
pemasaran.
Agen pemasaran sangatlah penting untuk memasarkan produk. Merupakan penyalur
atas nama suatu perusahaan atau pabrik tertentu yang menjual barang di daerah
tertentu. Agen akan memperoleh komisi dari perusahaan dnegan syarat mampu
memasarkan produk sesuai dengan jumlah penjualan. Jika agen tidak ada, maka
produk yang akan dijual hanya berhenti di satu daerah saja dikarenakan tidak adanya
penyalur yang tepat. Agen sangat berperan dalam menjual atau membeli barang
kepada pihak lain. Agen dapat beroperasi pada semua tingkat dalam suatu saluran
pemasaran. Agen biasanya menjual barang kepada pedagang atau pengecer.
Dengan adanya agen, maka suatau produk akan dengan mudah tersebar luas
pemasarannya. Dan tentu suatu jaringan pemasaran akan menjadi kuat dikarenakan
suatu produk tersebut tidak hanya dipasarkan di satu daerah saja melainkan di
berbagai daerah. Sama halnya seperti produk brem Pak Amin yang sudah menyebar
ke tiga daerah yaitu di Surabaya, Malang, dan juga Madiun. Hal inilah yang dapat
membantu seorang wirausaha untuk dapat lebih mengembangkan hasil produksinya.
2. Strategi WO (Weakness – Opportunity)
Strategi kelemahan – peluang adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan yang
ada guna memanfaatkan peluang. Alternatif startegi WO yang dapat dirumuskan
adalah :
a. Meningkatkan upaya promosi, memanfaatkan berbagai media melalui kerja sama
dengan lembaga pemerintah.
Meningkatkan upaya promosi dapat dilakukan dengan cara menyusun daftar
rencana promosi untuk menarik minat konsumen, seperti tujuan promosi, target
pasar, serta nilai produk yang akan ditawarkan. Menentukan konsep promosi
sebelum memulai suatu usaha dan memilih sasaran pasar yang tepat juga tidak
kalah pentingnya dalam melakukan promosi. Memanfaatkan relasi media dengan
cara berusaha agar suatu bisnis yang sedang dirintis bisa dimuat di media sosial.
Sehingga segala bentuk informasi dapat dengan mudah dan cepat tersebar luas.
Perluas lagi bantuan kerja sama terutama bagi usaha kecil menengah dengan cara
mencari relasi yang dapat membantu mempromosikan suatu bisnis tersebut.
b. Memperbaiki kualitas produk dengan cara mengadopsi perkembangan teknologi
pengolahan pangan yang sesuai.
Memperbaiki kualitas produk dengan memahami akan biaya untuk kualitas.
Melakukan perbaikan dengan observasi langsung. Membuat produk menjadi lebih
baik dari sebelumnya dengan menggunakan perkembangan teknologi pengolahan
yang sesuai. Diambil contoh dari kasus produksi brem Pak Amin yang mendapat
kritikan dari agen mengenai kemasan produk yang kurang menarik. Hal ini bisa
diatasi dengan adanya teknologi yang semakin canggih. Dengan cara melakukan
pergantian kemasan yang lebih bagus agar dapat memikat minat konsumen untuk
membeli produk tersebut. Bisa juga dengan menambahkan varian rasa agar
produknya memiliki nilai rasa yang lebih dibandingkan dengan produk lain
pesaing lain. Hal ini bisa terealisasi jika teknologi pengolahan pangan yang
digunakan cukup memadai. Dengan begitu kualitas produk akan meningkat karena
telah menerapkan perkembangan teknologi pengolahan pengan yang sesuai.
3. Strategy S-T (Strength-Threat)
Melalui strategi ini sentra brem Pak Amin harus berusaha untuk menghindari atau
mengurangi dampak dari ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan
milik pak Amin yang tangguh harus selalu mendapatkan ancaman. Alternatif strategi
ini dapat dirumuskan adalah :
a. Memetakan standar kualitas produk sentra industri pak Amin melalui aspirasi
anggota untuk menjaga daya asing yang ada.
b. Menciptakan spesialisasi kualitas produk dari hasil produk sentra brem milik Pak
Amin guna untuk meningkatkan efiesiensi penggunaan sumber daya.
4. Strategi W-T (Weakness-Threat)
Strategi ini merupakan taktik untuk sentra brem pak Amin mampu bertahan dengan
cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan
yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman ekternal
sesungguhnya dalam posisi yang berbahaya. Alternatif strategi yang dapat dirumuskan
oleh sentra brem Pak Amin adalah :
a. Meningkatkan kerjasama antar pengusaha dalam berbagai informasi gagasan dan
pencegahan masalah bersama.
b. Meningkatkan kepercayaan diri untuk elakukan upaya promosi, inovasi dan
menghimpun dana usaha secara mandiri.
Tabel Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Usaha Brem Pak Amin

Kekuatan-S Kelemahan-W
1. Para pengusaha yang 1. Para pengusaha kurang inovatif
berpengalaman dalam 2. Pengusaha tidak pandai membaca
memproduksi brem situasi pasar
2. Terdapat komunitas agen 3. Upaya promosi kurang
pemasaran/bakul 4. Kemasan kurang menarik
3. Terdapat knowledge spill- 5. Harga cenderung mahal
over 6. Rasa brem kurang enak
7. Kurang memanfaatkan teknologi
Peluang-O Strategi S-O Strategi W-O
1. Permintaan tinggi 1. Memanfaatkan bantuan 1. Meningkatkan upaya promosi
2. Mengetahui kelebihan teknis dan keuangan memanfaatkan berbagai media
produk pesaing lembaga pemerintah untuk melalui kerjasama dengan
3. Perhatian Pemerintah memperbaiki kualitas SDM lembaga pemerintah.
berupa bantuan teknis dan memperkuat permodalan (W1,W2,W3,W5,O1,O3,O5)
dan keuangan sentra guna meningkatkan 2. Memperbaiki kualitas produk
4. Perkembangan teknologi kemampuan produksi. sentra dengan cara mengadopsi
pengolahan pangan (S1,O1,O3,O4,) perkembangan teknologi
5. Perkembangan teknologi 2. Meningkatkan peran agen pengolahan pangan yang sesuai.
informasi pemasaran untuk (W4,W5,W6,O2,O4)
memperluas dan
memperkuat jaringan
pemasaran.
(S3,O2,O5)
Ancaman-T Strategi S-T Strategi W-T
1. Fluktuasi harga bahan 1. Menetapkan standar kualitas 1. Meningkatkan kerjasama antar
baku produk sentra melalui pengusaha dalam berbagi
2. Inovasi produk pesaing aspirasi anggota untuk informasi gagasan dan
sejenis menjaga daya saing. pemecahan masalah bersama.
3. Promosi produk pesaing (S1,S2,S3,T2,T3) (W1,W2,W4,W5,
tak sejenis 2. Menciptakan spesialisasi W6,T1,T2,T3,T4)
4. Musim penghujan (cuaca) produksi pada usaha untuk 2. Meningkatkan kepercayaan diri
meningkatkan efisiensi untuk elakukan upaya promosi,
penggunaan sumber daya inovasi dan menghimpun dana
usaha. usaha secara mandiri.
(S1,S3,T1,T2,T3,T4) (W1,W2,W3,W7,T2,T3)
DAFTAR PUSTAKA

http://journal.unhas.ac.id/index.php/kareba/article/viewFile/346/205 diakses pada tanggal 20 Juni


2018
Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Andi. Yogyakarta
David, F.R. 2004. ”Manajemen Strategis: Konsep. Edisi ketujuh”. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai