Anda di halaman 1dari 6

I.

LATAR BELAKANG

Latar belakang usaha saya berawal dari kehidupan sehari-hari saya

dalam keluarga, yaitu membuat sendiri produk ini untuk santapan bersama

keluarga.

Dengan dukungan dan masukan dari keluarga, saya mencoba

membuka usaha dengan cara menjual produk tersebut, yang diberi nama

“Bakso Otak Otak Mercon”.


Mengapa saya memberi nama “Pempek Luckiest” karena Luckiest

itu sendiri jika diartikan adalah paling beruntung, begitu juga dengan

makanan yang saya jual yang saya harapkan agar dapat menjadi makanan

yang paling beruntung atau laku dibandingkan dengan pesaing yang lainnya.

Maka terciptalah nama “Pempek Luckiest”.


Alasan saya memilih produk ini karena sudah banyak masyarakat

yang mengenal pempek sebelumnya, dan disinilah saya mencoba untuk

membuat pempek yang sehat dan tentunya tanpa bahan pengawet. Saya

yakin setiap orang pasti menyukainya mulai dari anak-anak sampai dewasa.

Selain itu produk yang saya jual adalah makanan yang higienis, lezat dan

aman untuk dikonsumsi. Sehingga saya percaya produk yang saya jual pasti

enak dan laku dipasaran.

Kegiatan usaha penjualan ini dilakukan dalam rangka mengikuti

Lomba Keterampilan Siswa Tingkat Kota Administratif Jakarta Utara

program keahlian Pemasaran di SMKN 4 JAKARTA.

II. TUJUAN USAHA


Adapun tujuan usaha yang akan saya jalankan adalah :
 Mendapat pengalaman dalam berwirausaha

PROPOSAL USAHA ”Pempek Luckiest” Page 1


 Memberi kepuasan kepada pelanggan
 Memenuhi kebutuhan pelanggan
 Ingin mengembangkan jiwa kewirausahaan dalam diri saya pribadi
 Sebagai pandangan dunia usaha yang akan saya hadapi ketika lulus

nanti

III. ASPEK PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN


III.1 Aspek Pasar
III.1.1 Lokasi
Saya akan membuka usaha “Pempek Luckiest” di SMKN

4 Jakarta, karena lokasinya strategis dan lingkungannya

ramai.
III.1.2 Potensi Pasar
Dilihat dari segi lokasi, saya yakin potensi pasar dari

“Pempek Luckiest” yang akan saya tawarkan cukup besar.

Karena adanya konsumen potensial (konsumen yang

memiliki daya beli dan keinginan untuk membeli yang

tinggi).

III.1.3 Tingkat Persaingan


Tingkat persaingan yang saya hadapi tidak terlalu tinggi,

karena belum ada yang menjual produk yang sama dengan

produk yang saya jual di tempat ini. Walaupun demikian,

saya menyadari adanya persaingan dengan produk lain.

Tetapi saya yakin mampu bersaing dengan produk lain

tersebut, karena produk yang saya jual mempunyai

kelebihan yaitu memiliki kualitas tinggi, cita rasa yang

khas, serta harga yang relatif murah (terjangkau).


III.1.4 Peluang Pasar

PROPOSAL USAHA ”Pempek Luckiest” Page 2


Peluang pasar bagi “Pempek Luckiest” yang akan saya

jual cukup besar. Karena selain lokasi yang strategis ,

tingkat persaingan yang tidak terlalu tinggi, produk yang

saya jual juga memiliki cita rasa yang khas, sehingga

produk yang saya tawarkan memiliki peluang untuk

diterima dan dipilih oleh konsumen.

III.2 Strategi Pemasaran


Agar usaha yang akan saya jalankan dapat berjalan sesuai

dengan harapan, maka dalam memasarkan “Pempek Luckiest”

saya menerapkan strategi pemasaran 4P+S, yang biasa dikenal

dengan Marketing Mix. Hal tersebut meliputi :


III.2.1 Product (produk)
Produk yang akan saya tawarkan kepada konsumen adalah

“Pempek Luckiest”. Karena bahan utama produk ini

adalah mie goreng, dengan kualitas yang baik tanpa

menggunakan bahan pengawet.


III.2.2 Price (harga)
Dalam menetapkan harga jual “Pempek Luckiest” saya

memilih untuk menjual dibawah harga pasar, dengan harga

yang terjangkau yaitu Rp. 15.000/porsi.


III.2.3 Place (tempat)
Tempat yang saya pilih untuk memasarkan “Pempek

Luckiest” adalah lingkungan sekolah, karena sekolah

merupakan tempat yang konsumennya banyak , dan saya

memilih membuka usaha di SMKN 4 Jakarta.


III.2.4 Promotion (promosi)

PROPOSAL USAHA ”Pempek Luckiest” Page 3


Strategi pemasaran yang akan saya lakukan untuk menarik

minat konsumen adalah membagikan brosur dan

memberikan souvenir untuk setiap pembelian produk dalam

jumlah tertentu selama persediaan masih ada.


III.2.5 Service (pelayanan)
Pelayanan merupakan salah satu unsur penting dalam

penjualan. Karena itu dalam memberikan pelayanan yang

baik, saya menerapkan konsep A3 (Attitude, Attention, &

Action) dan konsep 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan &

Santun).

IV. ANALISIS SWOT


Dalam menjalankan usaha untuk mendapatkan hasil yang diinginkan,

saya menggunakan analisis, yaitu dengan “ANALISIS SWOT” yang

meliputi :
IV.1 STRENGHT : KEKUATAN
IV.1.1 Kekuatan dari “Pempek Luckiest” yang saya jual adalah
 Mempunyai cita rasa yang khas dan unik.
 Harganya relatif murah.
 Kualitas yang terjamin.
 Bahan baku mudah diperoleh.
IV.2 WEAKNESS : KELEMAHAN
IV.2.1 Kelemahan dari “Pempek Luckiest” yang saya jual

adalah
 Bahan baku mudah basi.
 Selera konsumen yang mudah berubah.
IV.3 OPPORTUNITY : PELUANG
IV.3.1 Peluang dari “Pempek Luckiest” yang saya jual adalah
 Pangsa pasar yang masih luas.
 Bahan Baku yang mudah didapat.

IV.4 THREATMENT :ANCAMAN


IV.4.1 Ancaman dari “Pempek Luckiest” yang saya jual adalah
 Munculnya variasi makanan yang baru
 Munculnya pesaing baru

PROPOSAL USAHA ”Pempek Luckiest” Page 4


V. ASPEK FINANCIAL
V.1 Kebutuhan Modal
Adapun rincian biaya yang diperlukan untuk pembuatan

“Pempek Luckiest” adalah sebagai berikut :


A. Harga Pokok

B. Biaya Operasional
 Administrasi Rp 10.000
 Promosi Rp 15.000
 Pengemasan Rp 15.000
 Tenaga Kerja Rp 20.000 +
 Total Biaya Rp 60.000

5.2 Modal Keseluruhan = Biaya Pokok + Biaya Operasional

= Rp 800.000 + Rp 60.000

= Rp 860.000

5.3 Prediksi Omset Penjualan

5.4 Prediksi Laba


 Total Pendapatan Rp 1.500.000
 Harga Pokok Rp 800.000 -
 Laba Kotor Rp 700.000
 Biaya Operasional Rp 60.000 -
 Laba Bersih Rp 640.000

Margin Laba = Harga jual – (Harga pokok + BOP) x 100%


Harga jual
= Rp 15.000 – (Rp 8.000 + Rp 600) x 100%
Rp 15.000
= 42,7 %

VI. BREAK EVENT POINT


 Break Event Point (titik balik modal) per porsi

PROPOSAL USAHA ”Pempek Luckiest” Page 5


= Harga Pokok + Biaya Operasional

Harga per porsi

= Rp 800.000 + Rp 60.000 = Rp 860.000

Rp 15.000 Rp 15.000
= 58 porsi
 Break Event Point (titik balik modal) dalam rupiah
= BEP Porsi x Harga Jual
= 58 x Rp 15.000
= Rp.870.000
 Break Event Point (persentase)
= Harga Pokok + BOP x 100%
Total pendapatan
= Rp 800.000 + Rp 60.000 x 100%
Rp. 1.500.000
= 57,3 %
VII. TARGET PENJUALAN
Dalam kegiatan penjualan ini saya merencanakan target penjualan

sebesar 100% (Dalam Nominal Rp.1.500.000). Karena saya yakin “Pempek

Luckiest” akan terjual semua.

VIII. KESIMPULAN
Dalam berwirausaha dibutuhkan etos kerja yang tinggi, tidak mudah

putus asa, mampu menghasilkan produk yang berkualitas mengutamakan

kepuasan pelanggan, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif.

Contohnya dengan suatu produk yang dijual dengan nama yang unik &

memiliki cita rasa yang enak dan khas, akan menimbulkan ketertarikan

konsumen untuk membeli.

PROPOSAL USAHA ”Pempek Luckiest” Page 6

Anda mungkin juga menyukai