LATAR BELAKANG
dalam keluarga, yaitu membuat sendiri produk ini untuk santapan bersama
keluarga.
membuka usaha dengan cara menjual produk tersebut, yang diberi nama
itu sendiri jika diartikan adalah paling beruntung, begitu juga dengan
makanan yang saya jual yang saya harapkan agar dapat menjadi makanan
yang paling beruntung atau laku dibandingkan dengan pesaing yang lainnya.
membuat pempek yang sehat dan tentunya tanpa bahan pengawet. Saya
yakin setiap orang pasti menyukainya mulai dari anak-anak sampai dewasa.
Selain itu produk yang saya jual adalah makanan yang higienis, lezat dan
aman untuk dikonsumsi. Sehingga saya percaya produk yang saya jual pasti
nanti
ramai.
III.1.2 Potensi Pasar
Dilihat dari segi lokasi, saya yakin potensi pasar dari
tinggi).
Santun).
meliputi :
IV.1 STRENGHT : KEKUATAN
IV.1.1 Kekuatan dari “Pempek Luckiest” yang saya jual adalah
Mempunyai cita rasa yang khas dan unik.
Harganya relatif murah.
Kualitas yang terjamin.
Bahan baku mudah diperoleh.
IV.2 WEAKNESS : KELEMAHAN
IV.2.1 Kelemahan dari “Pempek Luckiest” yang saya jual
adalah
Bahan baku mudah basi.
Selera konsumen yang mudah berubah.
IV.3 OPPORTUNITY : PELUANG
IV.3.1 Peluang dari “Pempek Luckiest” yang saya jual adalah
Pangsa pasar yang masih luas.
Bahan Baku yang mudah didapat.
B. Biaya Operasional
Administrasi Rp 10.000
Promosi Rp 15.000
Pengemasan Rp 15.000
Tenaga Kerja Rp 20.000 +
Total Biaya Rp 60.000
= Rp 800.000 + Rp 60.000
= Rp 860.000
Rp 15.000 Rp 15.000
= 58 porsi
Break Event Point (titik balik modal) dalam rupiah
= BEP Porsi x Harga Jual
= 58 x Rp 15.000
= Rp.870.000
Break Event Point (persentase)
= Harga Pokok + BOP x 100%
Total pendapatan
= Rp 800.000 + Rp 60.000 x 100%
Rp. 1.500.000
= 57,3 %
VII. TARGET PENJUALAN
Dalam kegiatan penjualan ini saya merencanakan target penjualan
VIII. KESIMPULAN
Dalam berwirausaha dibutuhkan etos kerja yang tinggi, tidak mudah
Contohnya dengan suatu produk yang dijual dengan nama yang unik &
memiliki cita rasa yang enak dan khas, akan menimbulkan ketertarikan