Anda di halaman 1dari 6

11. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran?

- ketepatan alat pengukuran : alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besarnya suatu
kuantitas/variabel

- ketelitian pengukuran (accuracy) : nilai yang hampir sama/terdekat dengan pembacaan instrumen
terhadap nilai yang sebenarnya dari variabel yang diukur

- keahlian menggunakan alat ukur (precision) : ukuran kemampuan untuk mendapat hasil
pengukuran yang secara berulang telah dilakukan

- keadaan lingkungan (sensitivity) : rasio antara sinyal keluaran atau respon intrumen terhadap
perubahan masukan atau variabel yang diukur

12. Jelaskan efek positif dan negatif hasil pengukuran dan contohnya

Positif :

1. Pengukur berusaha untuk tidak terjadi kesalahan dalam proses pengukuran dalam hasil yang
diperoleh
2. Hasil pengukuran akan sangat membantu dalam proses mencari ukuran yang telah
dikerjakan sesuai permintaan
3.

Negatif:

1. Kesalahan alam (natural error)

Kesalahan ini terjadi akibat dari perubahan kondisi lingkungan saat melakukan
proses pengukuran. Contoh perubahan temperatur yang mengakibatkan beda pengukuran
antara kondisi yang satu dengan yang lain dengan menggunakan jangka sorong.

2. Kesalahan alat (instrumental error)


Kesalahan akibat dari ketidaksempurnaan konstruksi dari kalibrasi alat. Contoh :
kesalahan pembagian skala pada suatu alat ukur.
3. Kesalahan pengukur ( personal error)
Kesalahan ini sering terjadi karena keterbatasan pengukur dalam melakukan
pengamatan dan kecerobohan pengukur selama proses pengukuran

13. jelaskan kesalahan mutlak dan relatif hasil pengukuran dan berikan contohnya?

 kesalahan mutlak

Sebuah benda diukur dengan penggaris yang ditera dalam sentimeter dan hasilnya 5 cm. Ini
tidak berarti panjangnya 5 cm tepat,tetapi pengukuran ini tepat sampai satu angka signifikan dengan
satuan ukuran terkecil 1 cm. Jadi panjang sebenarnya lebih dekat ke 5 cm daripada 4 cm atau ke 6
cm. Dengan kata lain panjang sebenarnya terletak antara 4,5 cm dan 5,5 cm. Hal ini kesalahan yang
masih diterima dan pengukuran ini adalah 0,5 cm atau salah mutlaknya ialah 0,5 cm.

Rumus salah mutlak sebagai berikut :

Salah Mutlak = 0,5 x ukuran terkecil

Contoh :

Tentukan Satuan ukuran terkecil dari hasil pengukuran :

A. 12 kg jawab : satuan ukuran terkecilnya = 1 kg

B. 5,6 meter jawab : satuan ukuran terkecilnya = 0,1 meter

C. 6,17 volt jawab : satuan ukuran terkecilnya = 0,01 volt

D. 32,151 °C jawab : satuan ukuran terkecilnya = 0,001 °C

 Kesalahan Relatif :

Besarnya kesalahan yang sama kadang mempunyai tingkat kepentingan berbeda. Hal ini
menyebabkan ukuran yang satu dapat diterima sedangkan yang lain ditolak. Oleh karena itu memilih
alat ukuran yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Kesalahan pengukuran yang
dipengaruhi tingkat kepentingan tertentu disebut salah relatif.

Contoh :

Seorang bekerja membuat garis pinggir lapangan sepakbola, kesalahan sebesar 1 cm sampai
5 cm adalah relatif tidak masalah. Akan tetapi, suatu kesalahan 1 cm saja yang diperbuat oleh
seorang tukang kayu akan berakibat fatal. Demikian halnya jika kita membuat kue dengan tepung 2
kg, yang dibubuhi esens terlalu banyak ½ cangkit, akibatnya kue itu tidak enak dimakan. Oleh karena
itu, apabila kita memandang suatu kesalahan, tentu kita membandingkan dengan pengukuran yang
sebenarnya. Karena itu kita menggunakan istilah salah relatif (nisbi).

14, jelaskan apakah kesalahan pengukuran sebesar satu-satuan ukuran bermakna, berikan
contohnya?

 Salah Mutlak

Salah mutlak = 1/2 x Satuan ukuran terkecil

Batas atas hasil pengukuran

Batas atas = hasil pengukuran + salah mutlak

Batas bawah hasil pengukuran

Batas bawah = hasil pengukuran – salah mutlak

Contoh :

Tentukan satuan ukuran terkecil dari hasil pengukuran di bawah ini :

12 kg
5,9 m

6,17 volt

Jawab :

Satuan ukuran terkecilnya adalah 1 kg

Satuan ukuran terkecilnya adalah 0,1 m

Satuan ukuran terkecilnya adalah 0,01 volt

Salah Relatif dan Persentase kesalahan

Salah Relatif = salah mutlak / hasil pengukuran

Persentase Kesalahan = salah relatif x 100 %

Contoh :

Tentukan salah relatif dan persentase kesalahan hasil pengukuran 3,4 mm!

Jawab :

Satuan ukuran terkecilnya adalah 0,1 mm

Salah mutlak = 1/2 x 0,1 = 0,05

Salah relatif = 0,05/3,4 = 0,0147

Persentase kesalahan = 0,0147 x 100% = 1,47 %

 Toleransi Pengukuran

Toleransi dalam pengukuran merupakan selisih antara pengukuran terbesar dengan pengukuran
terkecil yang dapat diterima.

Contoh :

Suatu benda memiliki massa (17 +- 0,8) gr. Berapakah toleransinya?

Jawab :

Batas atas pengukuran = 17 + 0,8 = 17,8 gr

Batas bawah pengukuran = 17 – 0,8 = 16,2 gr

Maka toleransinya = 17,8 – 16,2 = 3,6 gr

Hasil Pengukuran

Penjumlahan dan pengurangan Hasil Pengukuran

Contoh 1 : Penjumlahan Pengukuran

Diketahui dua potong pipa dengan panjang masing-masing 3,2 cm dan 1,6 cm. jika kedua pipa
tersebut disambungkan, tentukan panjang maksimum dan minimum setelah keduanya tersambung.

Jawab :

Pipa 1 : terletak pada jangkauan (3,2 +- 0,05) cm, yaitu 3,25 cm dan 3,15 cm
Pipa 2 : terletak pada jangkauan (1,6 +- 0,05) cm, yaitu 1,65 cm dan 1,55 cm

Total panjang maksimum = (3,25 + 1,65) cm = 4,9 cm

Total panjang minimum = (3,15 + 1,55) cm = 4,7 cm

Hasil jumlah terletak pada batas-batas 4,7 cm dan 4,9 cm atau ditulis dengan (4,8 1). Sehingga salah
mutlak dari hasil jumlah dua pengukuran tersebut adalah 0,1.

Contoh 2 : Pengurangan Pengukuran

Berapakah selisih antara hasil-hasil pengukuran 5 cm dan 3 cm? (masing-masing bulatkan ke cm


terdekat).

Jawab :

5 cm terletak dalam jangkauan (5 +- 0,5) cm, yaitu 5,5 cm dan 4,5 cm.

3 cm terletak dalam jangkauan (3 +- 0,5) cm, yaitu 3,5 cm dan 2,5 cm.

Selisih maksimum = (5,5 – 2,5) cm = 3 cm

Selisih Minimum = (4,5 – 3,5) cm = 1 cm

Hasil selisih terletak pada batas-batas 3 cm dan 1 cm atau (2 +- 1). Sehingga salah mutlak dari hasil
selisih pengukuran tersebut adalah 1 cm.

Perkalian Pengukuran

Hasil perkalian maksimum dua pengukuran adalah sebagai berikut :

Hasil kali maksimum = ukuran maksimum x ukuran maksimum

Hasil kali minimum = ukuran minimum x ukuran minimum

Contoh :

Berapakah batas-batas luas persegi panjang dengan panjang 4,1 cm dan lebar 2,9 cm?

Jawab :

4,1 cm terletak dalam jangkauan (4,1 +- 0,05) cm, yaitu 4,15 cm dan 4,05 cm.

2,9 cm terletak dalam jangkauan (2,9 +- 0,5) cm, yaitu 2,95 cm dan 2,85 cm.

Luas maksimum = (4,15 2,95) cm2 = 12,2425 cm2

Luas minimum = (4,05 2,85) cm2 = 11,5425 cm2

Pembulatan

Pada pengukuran ada 3 macam cara pembulatan, yaitu:

Pembulatan ke satuan ukuran terdekat.

Pembulatan ke banyaknya angka-angka desimal.

Pembulatan ke banyaknya angka-angka signifikan (angka-angka yang berarti). Semua angka adalah
signifikan kecuali anngka nol yang digunakan untuk menyatakan tempat koma desimal.
Contoh

513,7 kg = 14 kg; dibulatkan ke kilogram terdekat.

101,12 m = 101,1 m; dibulatkan ke persepuluh meter terdekat.

15431 m2 = 15430 m2; dibulatkan ke puluhan meter persegi terdekat.

Contoh

8,47571 = 8,4757 dibulatkan sampai empat tempat desimal.

= 8,476 dibulatkan sampai tiga tempat desimal.

= 8,48 dibulatkan sampai dua tempat desimal.

= 8,5 dibulatkan sampai satu tempat desimal.

Contoh

31,0 mempunyai 3 angka signifikan.

30,5 mempunyai 3 angka signifikan.

0,30 mempunyai 2 angka signifikan.

0,3011 mempunyai 4 angka signifikan.

0,007 mempunyai 1 angka signifikan.

0,100 mempunyai 3 angka signifikan.

Membilang, Mengukur, dan Salah Mutlak

Mungkin Anda sering membilang dan mengukur. Hasil kegiatan membilang berbeda dengan hasil
dari kegiatan mengukur. Adapun perbedaannya adalah: Hasil membilang merupakan bilangan yang
pasti sedang hasil dari mengukur berupa bilangan pembulatan atau pendekatan.

Contoh kegiatan membilang (menghitung).

Banyaknya pensil dalam satu lusin.

Banyaknya kelereng dalam satu kantong.

Banyaknya murid kelas I Otomotif.

Banyaknya SMK Negeri di Indonesia.

Contoh hasil pengukuran adalah sebagai berikut :


Tinggi badan Kahfi adalah 155 cm.

Berat suatu paket adalah 234 gram.

Volume cairan dalam botol adalah 2 liter.

 Salah Mutlak adalah setengah dari suatu pengukuran terkecil

Contoh :

Untuk massa sebesar 25,7 kg memiliki :

Satuan pengukuran terkecil = 0,1 kg

Salah mutlak = 1/2 x 0,1 = 0,05 kg

Batas atas massa = 25,7 + 0,05 = 25,75 kg

Batas bawah massa = 25,7 – 0,05 = 25,56 kg

 Salah Relatif, Persentasi, dan Toleransi

Contoh :

Tentukan salah relative dan prosentase kesalahan dari hasil pengukuran 2,5 kg

Jawab :

Hasil pengukuran = 2,5 kg

Satuan pengukuran terkecil = 0,1 kg

Salah Mutlak = 1/2 x 0,1 = 0,05 kg

Salah relative = (0,05 “kg” )/2,5 = 0,02 kg

Persentase Kesalahan = 0,02 x 100% = 2 %

Berikanlah pengukuran terbesar dan terkecil yang dapat diterima serta tentukan pula toleransi dari (
7 ± 0,3 ) kg

Jawab :

( 7 ± 0,3 ) kg = 7 + 0,3 = 7,3 kg pengukuran terbesar

= 7 – 0,3 = 6,7 kg pengukuran terkecil

Toleransi = 7,3 – 6,7 = 0,6

Anda mungkin juga menyukai