Salam fisikawan hijau! Dalam kehidupan sehari-hari, alat ukur yang kita pakai tidak selalu
menggunakan satuan SI. Adakalanya, satuan alat ukur dinyatakan lebih besar atau lebih kecil
atau, bahkan dalam satuan tidak baku. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui cara mengonversi
atau mengubah satuan satu ke satuan lainnya.
SI merupakan sistem satuan yang berdasarkan sistem desimal, yaitu perkalian dengan bilangan
10. Satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil, biasanya dinyatakan dengan memberi awalan
(prefix). Coba kawan hijau pelajari awalan untuk satuan yang sering digunakan dalam fisika pada
tabel berikut:
Tabel Satuan Pendamping dalam Satuan Internasional
Kelipatan
Nama Awalan
Lambang
1024
1021
1018
1015
1012
109
106
103
102
101
10-1
10-2
10-3
10-6
10-9
10-12
10-15
10-18
10-21
10-24
Yotta
Zetta
Eksa
Penta
Tera
Giga
Mega
Kilo
Hekto
Deka
Desi
Senti
Mili
Mikro
Nano
Piko
Femto
Atto
Zepto
yokto
Y
Z
E
P
T
G
M
k
h
da
d
c
m
n
p
f
a
z
y
adalah setiap naik satu tangga harus dibagi 10 dan setiap turun tangga harus dikali 10. Pada
gambar berikut, kawan2 hijau bisa lihat tangga konversi untuk satuan panjang.
Tentukan tempat satuan awal yang akan kamu konversi pada tangga konversi.
Lihat posisi satuan awal terhadap satuan baru pada tangga konversi.
Jika satuan baru di atas satuan awal, hitunglah tangga dari satuan awal ke satuan baru,
kemudian setiap tangga dibagi 10.
Jika satuan baru di bawah satuan awal, hitunglah jumlah tangga dari satuan awal ke
satuan baru, kemudian setiap tangga dikalikan 10.
Berarti:
Turun 1 tangga : bilangan x 10
Turun 2 tangga : bilangan x 10 x 10
Turun 3 tangga : bilangan x 10 x 10 x 10
karena dari km (kilometer) ke m (meter) turun tiga tangga, maka:
5 x 10 x 10 x 10 = 5 x 1 000 = 5 000 m
Jadi, 5 km = 5 000 m.
2. Ubahlah 5 meter (m) ke dalam kilometer (km)!
Berarti:
Turun 1 tangga : bilangan : 10
Turun 2 tangga : bilangan : 10 : 10
Turun 3 tangga : bilangan : 10 : 10 : 10
karena dari km (kilometer) ke m (meter) turun tiga tangga, maka:
5 : 10 : 10 : 10 = 5 : 1 000 = 0,005
Jadi, 5 m = 0,005 km.
Pengukuran
Salam Fisikawan hijau!
Menu kita kali ini yaitu pengukuran, kita akan ramu menjadi hal yang menyedapkan.
Pertama kita siapkan Metode Pengukuran:
Secara garis besar, metode pengukuran ada dua macam kawan! yaitu:
a. Metode pengukuran langsung
Metode pengukuran langsung dilakukan jika alat ukur yang digunakan memiliki tingkat
ketelitian yang lebih tinggi atau sama dengan benda yang akan diukur. Biasanya kawan, metode
pengukuran langsung digunakan pada benda yang ukurannya besar, misalnya mengukur panjang
meja tulis atau massa telur.
b. Metode pengukuran tidak langsung
Metode ini kawan dilakukan jia alat ukur yang digunakan memiliki tingkat ketelitian yang
lebih rendah dengan benda ya diukur. Metode ini kawan, dilakukan pada benda-benda yang
ukurannya sangat kecil, misalnya mengukur ketebalan sehelai kertas atau massa butir padi.
Fisikawan hijau pernahkah melakukan kesalahan dalam pengukuran? Mudah2an tidak ya...
karena seorang peniliti harus memiliki ketelitian yang hebat. Kalaupun pernah melakukan
kesalahan dlm pengukuran pasti ada penyebabnya.
Nah Mari kita lihat ini.
Kesalahan dalam Pengukuran
Ada dua macam kesalahan yang bisa terjadi ketika melakukan pengukuran, yaitu:
a. Kesalahan karena alat ukur yang kita gunakan tidak bisa berfungsi dengan baik.
Contoh:
Kesalahan titik nol (zerro error) adalah kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh
bacaan alat ukur yang tidak tepat pada posisi nol. tetapi lebih besar atau lebih kecil
daripada nol ketika digunakan.
Skala alat ukur yang tidak jelaas tau kurang bisa dibaca.
Kesalahan paralaks (paralax error) adalah kesalahan pembacaan alat ukur disebabkan
posisi mata yang tidak tepat/miring.
Kesalahan penggunaan alat ukur, misalnya benda yang diukur tidak sesuai dengan alat
ukurnya, tidak memulai pengukuran dari skala terkecil.
Bagaimana cara menggunakan penggaris dengan benar? Fisikawan hijau sudah pasti mengetahui
bagaimana bentuk penggaris. Penggaris sering kita pergunakan, ada yang terbuat dari plastik,
besi dan ada juga yang dari kayu. Alat ukur ini sangat familiar bagi kawan-kawan hijau semua.
Oya sebutan lain dari penggaris yaitu mistar.
Ingat penggaris atau mistar ini digunakan untuk mengukur dan menggaris ya! Jangan
disalahgunakan bahaya.
Sekarang bagaimana sich menggunakan alat ukur yang satu ini.
Caranya:
1. Tempelkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur panjangnya. Titik nol
pada penggaris harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda yang diukur.
2. Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar yang
bertepatan dengan ujung akhir panjang benda.
Contoh:
Nilai hasil pengukuran penggaris atau mistar menunjukkan skala penggaris pada ujung akhir
benda yaitu 2,5 cm dan ada ditengah garis kelima dan keenam dari angka dua (atau garis 25 dan
26 dari angka Nol) menunjukkan ukuran skala 0,5 mm.
Jadi secara matematisnya:
Hasil pengukuran = 2,5 cm + 0,5 mm (konversikan satuan mm jadi cm --> : 10)
= 2,5 cm + 0,05 cm
= 2,55 cm
Ingat Kawan!
Skala terkecil penggaris atau mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. Jadi, tingkat ketelitian
penggaris sama dengan 1 mm atau 0,1 cm (tetapi, ada juga penggaris atau mistar yang
tingkat ketelitiannya 0,5 cm).
Penggaris atau mistar sering digunakan untuk mengukur panjang benda yang bentuknya
tidak bulat.
dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang geser (disebut rahang geser karena posisinya
memang bisa diubah-ubah sesuai panjang benda yang akan diukur dengan cara digeser);
dua skala, yaitu satu skala utama dan satu skala nonius (vernier), skala utama dan skala
nonius dimulai dari titik nol.
1. Jepit benda yang akan kamu ukur dengan kedua rahang jangka sorong.
2. Lihat garis angka nol pada skala nonius; menunjukkan angka berapakah garis itu pada
skala utama? pada gambar, garis angka nol pada skala nonius bertepatan dengan garis
keempat setelah angka 2. Jadi, nilai yang diperoleh adalah 2,4 cm
3. Lihat garis berikutnya pada skala nonius yang benar-benar berimpit dengan garis pada
skala utama. Pada gambar, garis berikutnya yang benar-benar berimpit dengan skala
utama adalah garis 0,07 cm.
4. Jadi diameter benda pada gambar adalah 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm.
dua selubung, yaitu selubung ulir dan selubung putar (disebut selubung putar karena
posisinya memang bisa diubah-ubah posisinya sesuai panjang benda yang akan diukur;
dilakukan dengan cara diputar);
dua skala, yaitu satu skala utama dan satu skala putar (skala nonius);
1. Jepit benda yang akan diukur ya kawan! dengan menggunakan selubung ulir dan kunci.
2. Lihat garis skala utama yang terdekat dengan tepi selubung luar. Pada gambar di atas,
garis yang bertepatan dengan selubung luar adalah 13,5 mm.
3. Lihat garis pada skala putar yang lurus dengan garis horizontal skala utama. Pada gambar
di atas, garis skala putar yang benar-benar lurus dengan skala utama adalah garis ke-17,
ini sama artinya skala putar menunjukkan nilai 0,17 mm.
4. Jadi, diameter benda pada gambar diatas adalah 13,5 mm + 0,17 mm = 13,67 mm.
Ingat Kawan!
Skala terkecil mikrometer sekrup adalah 0,01 mm. Jadi, tingkat ketelitian mikrometer
sekrup sama dengan 0,01 mm.
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti
pelat logam.
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian lebih tinggi dari pada jangka sorong. Namun,
mikrometer sekrup hanya dapat mengukur diameter luar benda.
Keterangan
Besaran
1.
2.
3.
4.
Panjang
Massa
Waktu
Kuat arus listrik
5.
6.
7.
Suhu
Intensitas cahaya
Jumlah zat
Untuk mudah mengingatnya, Caranya begini, yaitu Ingat: JUMINTEN SUKU PAMAWA
1. JUM yaitu JUMlah zat (satuannya Mol)
2. INTEN yaitu INTENsitas cahaya (satuannya Candela)
3. SU yaitu SUhu (satuannya Kelvin)
4. KU = KUat arus (satuannya Ampere)
5. PA = PAnjang (satuannya Meter)
6. MA = MAssa (satuannya Kilogram)
7. WA = WAktu (satuannya Sekon)
Besaran
Turunan
1.
Luas
2.
Volume
3.
Kelajuan
4.
Percepatan
5.
Massa
Jenis
6.
Gaya
7.
Tekanan
Keterangan
Kombinasi dua besaran panjang,
yaitu panjang dan lebar.
Kombinasi tiga besaran panjang,
yaitu panjang, lebar, dan tinggi.
Panjang jarak yang ditempuh
dalam satuan waktu tertentu.
Besarnya perubahan kecepatan
dalam satuan waktu tertentu.
Banyaknya massa benda dalam
volume tertentu.
Besarnya massa benda yang
bergerak dengan percepatan
tertentu.
Besarnya gaya yang bekerja
pada suatu luasan permukaan
bidang.
Persamaan
Matematis
L=pxl
V=pxlxt
v = s/t
a = v/t
= m/V
F = m.a
P = F/A
Semoga penjelasannya dapat dimengerti ya... kalau ada yang tidak dimengerti tuliskan
pertanyaannya di kotak komentar di bagian bawah ini. Selamat Belajar, salam dari kami!
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan
pengukuran secara umum atau secara ilmiah, karena pengukuran ini tidak
dapat dinyatakan dengan jelas atau tidak dapat digunakan untuk memeriksa
ketepatan suatu instrumen.
Satuan baku adalah satuan yang ditetapkan sebagai satuan pengukuran
secara umum (internasional) karena pengukuran dengan satuan baku dapat
dinyatakan dengan jelas dan dapat dipakai untuk memeriksa ketepatan suatu
instrumen.
Contoh :
1)
Satuan tidak baku yaitu : jengkal tangan, depa, hasta dan feet.
Neraca pasar banyak digunakan di pasar atau di warung kawan.... gunanya untuk mengukur
atau menimbang massa benda, misalnya beras, terigu, minyak goreng, telur, dan lain-lain. Untuk
mengukur massa dengan neraca pasar, benda yang akan diukur atau ditimbang ditempatkan pada
bejana penimbang, kemudian anak timbangan yang telah diketahui massanya ditempatkan pada
pelat.
b. Neraca Elektronik (Neraca Digital)
Neraca elektronik atau neraca digital merupakan neraca yang dilengkapi dengan layar
digital yang dapat menampilkan secara otomatis nilai massa benda yang diukur, sehingga neraca
elektronik ini tidak memerlukan anak timbangan.
c. Neraca Lengan
Fisikawan hijau, terdapat beberapa macam neraca lengan, yaitu neraca dua lengan,
neraca tiga lengan, dan neraca empat lengan.
Untuk mengukur massa benda dengan menggunakan neraca ini, kita dapat menempatkan
benda pada piring neraca yang tergantung pada lengan pendek (pada gambar terdapat disebelah
kiri), kemudian neraca dapat diseimbangkan dengan cara menggeser-geser beban geser yang
terdapat pada masing-masing lengan pada kedudukan yang paling tepat. Setelah keadaan
keseimbangan tercapai, maka massa benda tersebut dapat ditentukan dengan membaca skala
yang tertera pada masing-masing lengan.
Contoh :
Neraca pegas merupakan neraca yang dilengkapi dengan dua jenis skala, yaitu skala
satuan massa (kilogram) dan skala satuan besaran gaya (newton) atau mengukur berat -- ini akan
kita kupas di menu berat benda dan menu gaya di level 8 kawan!
KLASIFIKASI MATERI
pada suhu 100C air akan berubah menjadi uap air. Uap air dikatakan dalam wujud gas.
Unsur, Senyawa, dan Campuran
Sumber:https://reykenzou.wordpress.com
a. Unsur
Apabila kita lihat dua buah bangunan, keduanya memiliki puncak bangunan yang terbuat dari
bahan tertentu. Misalnya, Masjid Dian-Al Mahri, dan Monas, Kedua bangunan itu memiliki
puncak bangunan yang terbuat dari emas, akan tetapi, apakah pembaca mengetahui bagaimana
bentuk emas pada saat ditemukan di alam? Kalau kita perhatikan semua benda di sekitar. Pensil,
buku, meja, kursi, pintu, jendela, pakaian, dan sebagainya. Tersusun dari apa semua benda
tersebut? Semua benda yang ada di bumi kita tersusun dari materi. Ilmuwan menggolongkan
materi berdasarkan susunan dan sifatnya. Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam
dapat diklasifikasi menjadi zat tunggal dan campuran. Bila kita kaji lebih mendalam lagi, zat
tunggal yang ada di alam dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa. Unsur merupakan zat tunggal
yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana dan akan tetap
mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut. Sebongkah emas apabila dibagi terus
sampai bagian yang terkecil akan menjadi atom emas. Banyak sekali unsur yang ada di alam
dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya besi, timah, seng, tembaga, dan nikel.
Sama dengan contoh emas di atas, coba kita perhatikan potongan besi bila dibagi lagi menjadi
bagian yang terkecil akan tetap menjadi atom besi. Demikian pula pada timah, seng, tembaga,
dan nikel. Dari penjabaran tersebut, maka kita dapat menyimpulkan bahwa unsur merupakan zat
tunggal yang tidak dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa.
Bagian terkecil dari unsur adalah atom.
Ketika kita belajar alat musik, tentu kita harus mempelajari simbol-simbol musik atau not
baloknya. Simbol-simbol tersebut dapat dibaca dan dipelajari oleh semua orang, sehingga semua
orang dapat mempelajarinya dengan mudah. Para ahli kimia juga menggunakan simbol atau
lambang untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya. Ahli
kimia sudah menemukan unsur sejak abad ke-9 dan secara bertahap terus berkembang sampai
abad ke-20. Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan non logam.
Contoh unsur logam adalah besi, emas, seng dan contoh unsur non logam adalah karbon,
nitogen, dan oksigen. Nama unsur menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya
atau tempat ditemukannya unsur tersebut. Tidak dibedakan penamaan antara unsur alamiah yang
terdapat di alam maupun unsur buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati
identitas penemunya ataupun tempat penemuannya. Simbol unsur dibuat untuk memudahkan
dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang digunakan
saat ini secara Internasional adalah menurut Jons Jacob Berzelius.
Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius
Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya.
Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
Bagi unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut.
Contoh:
Karbon (nama latin: Carbon), lambang: (C)
Kalsium (nama latin Calsium), lambang (Ca)
Unsur-unsur tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk sistem periodik unsur.
Jika kita perhatikan, baik unsur logam maupun nonlogam memiliki banyak kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya besi dan tembaga, banyak digunakan untuk alat-alat perkakas,
alat-alat rumah tangga, dan bahan untuk rangka kendaraan. Unsur yodium banyak digunakan
sebagai antiseptik.
b. Senyawa
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menggunakan air, gula, garam, asam cuka, dan
beberapa bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. Sebagaimana diuraikan
pada pembahasan tentang unsur, bahwa bagian terkecil dari sebuah unsur adalah atom. Dua buah
atom bergabung melalui reaksi kimia maka akan membentuk molekul, yaitu bagian terkecil dari
suatu senyawa. Dengan demikian, dapat di jelaskan bahwa sebuah senyawa terdiri atas dua buah
unsur atau lebih. Dengan demikian, suatu senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsurunsurnya.
Dari uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa senyawa merupakan zat tunggal yang dapat
diuraikan menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Misalnya, air
yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H2) dan oksigen (O2).
Bagaimana suatu senyawa dapat terbentuk? Senyawa terbentuk melalui proses pencampuran zat
secara kimia, pembakaran atau penguraian (dekomposisi) secara termal ataupun elektrik. Sifat
suatu senyawa akan berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misalnya, sifat air sebagai
senyawa akan berbeda dengan gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Wujud air
sebagai cairan, sedangkan hidrogen dan oksigen dalam temperatur kamar keduanya berwujud
gas. Air dapat digunakan untuk memadamkan api, sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang
mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat yang diperlukan dalam pembakaran.
c. Campuran
Contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah susu
cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam. Kita juga mungkin
sering menggunakan berbagai jenis campuran, misalnya ketika memasak, membuat teh manis
atau kopi. Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat lebih dan masih mempunyai
sifat zat asalnya.
Campuran Homogen
Campuran homogen banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Larutan gula, larutan
garam, dan sirop adalah contoh campuran homogen. Dalam larutan gula, kita tidak dapat
membedakan zat-zat penyusunnya. Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat
dibedakan zat-zat yang tercampur di dalamnya. Contoh campuran homogen adalah larutan.
Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak digunakan
adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarutadalah pelarut organik, contohnya
kloroform. Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1
nm sehingga tidak dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu,
larutan terlihat homogen (serbasama) yang menyebabkan zat terlarut dan pelarut dalam larutan
tidak dapat dibedakan.
Campuran Heterogen
Campuran pasir dan air di dalam gelas merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen.
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara
sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya. Dengan demikian, pada campuran
heterogen,seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi yang sama (tidak serbasama).
Larutan Asam, Basa, dan Garam
Pada pembahasan sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa contoh campuran homogen adalah
larutan. Pada dasarnya, larutan yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari dapat kita
kelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam. Larutan seperti cuka, sirop,
penghilang noda, sabun cuci, sabun mandi, soda kue, dan garam dapur adalah contoh larutan
asam, basa atau garam yang banyak kita jumpai setiap hari. Larutan asam dan basa dimanfaatkan
secara luas untuk industri, pertanian, kesehatan, dan penelitian di laboratorium. Oleh karena itu,
memahami sifat-sifat asam dan basa merupakan hal yang sangat penting dalam memahami
berbagai macam jenis larutan yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
A. Asam
Kita telah mengenal larutan asam dalam kehidupan sehari-hari. Asam banyak ditemukan dalam
buah-buahan dan sayuran. Contohnya, jeruk, lemon, tomat, dan sayuran. Pada saat memasak di
dapur, kita mengenal salah satu bahan penambah rasa makanan, yaitu cuka dapur yang
mengandung asam asetat. Aki pada kendaraan bermotor mengandung asam sulfat. Asam dalam
lambung kita berfungsi membantu proses pencernaan bahan makanan. Masih banyak contoh
senyawa asam lainnya yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari.
Kita dapat menemukan larutan asam baik dalam makanan, minuman, ataupun bahan pembersih
di rumah. Dari beberapa contoh larutan asam yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
bagaimana cara kita mengidentifikasi larutan asam?
Berikut ciri atau tanda dari larutan asam.
a. Rasanya asam
b. Dapat menimbulkan korosif
c. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
Hujan Asam
Selain banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, bila tidak berhatihati dalam
penggunaannya, larutan asam dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, contohnya
terjadi hujan asam. Di beberapa wilayah tertentu, terjadi hujan asam yang menyebabkan
kerusakan pada bangunan gedung dan patungpatung dalam kota. Mengapa dapat terjadi hujan
asam? Bila terdapat kadar gas belerang dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NO) di atmosfer
sangat tinggi, gas ini akan bereaksi dengan air di atmosfer dan membentuk asam sulfat, asam
nitrat, dan senyawa asam lainnya. Ketika terjadi hujan, air yang dihasilkan bersifat lebih asam
dari keadaan normal. Asam inilah yang kita kenal dengan hujan asam. Gas belerang dioksida dan
gas nitrogen oksida dihasilkan dari pembakaran minyak bumi yang berasal dari buangan industri
dan kendaraan bermotor. Selain merusak gedung dan patungpatung, hujan asam tersebut dapat
merusak tumbuh-tumbuhan dan mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya seperti ikan dan
insektisida.
B. Basa
Basa merupakan larutan yang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh benda
yang mengandung basa ialah sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat maag, dan pupuk.
Dalam penggunaan sehari-hari, pada umumnya basa dicampur dengan zat lain.
Bagaimana cara kita mengidentifikasi larutan basa? Berikut sifat basa.
a. Terasa licin di kulit dan berasa agak pahit
b. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
Dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa yang
menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan reaksi netralisasi. Larutan basa akan
menetralkan larutan asam yang membentuk air (H2O). Selain membentuk H2O, pada reaksi
netralisasi dihasilkan juga garam. Beberapa contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan
sehari-hari adalah untuk pengobatan bagi penderita sakit maag, pengobatan untuk sengatan
serangga, melindungi kerusakan gigi, dan pengolahan tanah pertanian.
C. Garam
Jenis senyawa garam yang paling kita kenal adalah garam dapur atau nama senyawa kimianya
natrium klorida (NaCl). Garam ini banyak digunakan dalam pengolahan makanan. Bagaimana
senyawa garam dapat terbentuk? Salah satu reaksi yang dapat membentuk garam adalah reaksi
asam dan basa atau reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut, dihasilkan garam dan air.
Garam secara luas digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain untuk industri pupuk, obatobatan, pengolahan makanan, dan bahan pengawet. Contoh reaksi asam dan basa yang
membentuk berbagai jenis garam adalah
HCl + NaOH >>>>> NaCl + H2O
Asam klorida + Natrium hidroksida >>>>> Garam NaCl + air
Indikator
Seperti diuraikan tentang sifat-sifat asam dan basa di atas, larutan asam dan basa memiliki sifatsifat yang khas. Salah satu cara untuk membedakan asam atau basa adalah dengan menggunakan
indikator. Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa yang menunjukkan perubahan warna
apabila bereaksi dengan asam atau basa.
a. Indikator alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami. Tumbuhan yang termasuk
indikator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa
contoh tumbuhan yang termasuk indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah,
kubis ungu, dan bunga kembang sepatu. Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah
pada larutan asam dan dalam suasana basa akan memberikan warna jingga. Kubis (kol) merah
mengandung suatu zat indikator,yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah pada asam, berwarna
hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. Ekstrak bunga kembang sepatu
akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan dalam larutan asam. Jika diteteskan dalam
larutan basa akan dihasilkan warna hijau.
b. Indikator buatan
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah kertas lakmus.
Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Kertas lakmus biru akan
menjadi merah dalam larutan asam. Kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan basa.
Dari uraian diatas, dapat kita simpulkan sebagai berikut:
Makhluk hidup dan benda tak hidup dibedakan dengan adanya gejala kehidupan.
Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan minum, tumbuh dan
berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Materi berdasarkan wujudnya dikelompokkan menjadi zat padat, cair, dan gas.
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana dengan cara kimia.
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan secara kimia menjadi dua zat atau
lebih.
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat lebih dan masih mempunyai sifat
zat asalnya dengan tidak mempunyai komposisi yang tetap. Larutan adalah campuran
yang homogen, tersusun atas zat terlarut dan pelarut.
KLASIFIKASI BENDA
Benda disekitar kita sangat banyak sekali, jika kita amati bentuk, ukuran, warna, keadaan
permukaan, bahan penyusun, dan sifatnya berbeda-beda.
Ingat!! dalam pengamatan mari kita pergunakan semua panca indera agar pengamatan yang
kita lakukan baik.
Apa Ciri-ciri dari Benda-benda di Lingkungan Sekitar?
Di lingkungan sekitar terdapat banyak sekali benda. Ada mobil, motor, sepeda, sepatu, pensil,
udara, papan tulis dan lain-lain. Itu semua merupakan bentuk benda. Setiap jenis benda
mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya dari jenis benda lain. Manusia, hewan, dan
tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup. Makhluk hidup (biotik) dan benda tak hidup
(abiotik) atau benda mati dibedakan dengan adanya gejala kehidupan. Makhluk hidup
menunjukkan adanya ciri-ciri atau gejala-gejala kehidupan, sedangkan benda mati tidak
menunjukkan gejala-gejala kehidupan. Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk
hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak,
mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Coba perhatikan gambar berikut ini.
oksigen.
b. Memerlukan Makanan dan Minuman (Nutrisi)
Untuk beraktivitas, setiap makhluk hidup memerlukan energi. Dari manakah energi tersebut
diperoleh? Untuk memperoleh energi, makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman
tentunya.
c. Bergerak
Kita dapat berjalan, berlari, berenang, dan menggerakkan tangan. Itu merupakan ciri bergerak.
Tubuh kita dapat melakukan aktivitas karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak terdiri atas
tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak.
d. Tumbuh dan Berkembang
Apabila kita perhatikan tubuh kita, samakah tinggi dan berat badan kita sekarang dengantinggi
dan berat waktu masih kecil? Hewan juga mengalami hal yang sama. Kupu-kupu bertelur, telur
tersebut kemudian menetas menjadi ulat, lalu menjadi kepompong, kepompong berubah bentuk
menjadi kupu-kupu muda, dan akhirnya berkembang menjadi kupu-kupu dewasa.
e. Berkembang Biak (Reproduksi)
Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan disebut berkembang biak
(reproduksi). Berkembang biak bertujuan untuk melestarikan keturunan agar tidak punah.
Sebagai contoh kita lahir dari ayah dan ibu, ayah dan ibu kita masing-masing juga mempunyai
orang tua yang kita panggil dengan sebutan kakek dan nenek, dan seterusnya.
f. Peka terhadap Rangsang (Irritabilitas)
Bagaimanakah reaksi kita jika tiba-tiba ada sorot lampu yang sangat terang masuk? Tentu secara
spontan kita akan segera menutup kelopak mata. Dari contoh itu menunjukkan bahwa manusia
mempunyai kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang diterima.
Kemampuan menanggapi rangsangan disebut iritabilitas. Iritabilitas merupakan kemampuan
makhluk hidup untuk menanggapi rangsangan. Hewan dan manusia dilengkapi dengan alat indra
untuk menanggapi rangsang, seperti hidung untuk mencium bau, mata untuk melihat, dan telinga
untuk mendengar. Hewan tertentu memiliki alat indra khusus, seperti gurat sisi pada ikan yang
berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air. Tumbuhan juga mempunyai kepekaan
terhadap rangsang yang menghasilkan gerak pada tumbuhan. Rangsang tersebut dapat berupa
sentuhan, cahaya matahari, air, zat kimia, suhu, dan gravitasi bumi.
g. Menyesuaikan diri dengan Lingkungan (Adaptasi)
Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut adaptasi.
Contoh: tumbuhan yang hidup di tempat kering memiliki daun yang sempit dan tebal, sedangkan
tumbuhan yang hidup di tempat lembab memiliki daun lebar dan tipis.
Sahabat fisikawan hijau mungkin pernah memindahkan sebuah benda dengan cara
mendorong atau menarik, misalnya memindahkan lemari pakainmu ketika sedang merapikan
kamar tidur. Tanpa kawan-kawan sadari, kawan-kawan sudah melakukan gaya. Dalam fisika,
gaya diartikan sebagai tarikan atau dorongan terhadap sebuah benda. Sebenarnya, gaya
bukan hanya bisa membuat benda berpindah tempat atau bergerak saja, tetapi juga bisa
mengubah bentuk benda dan mengubah arah gerak benda.
Jadi, jika sebuah benda dikenai suatu gaya, gaya tersebut dapat menyebabkan:
Gaya dilambangkan dengan F dan berdasarkan SI, satuannya dinyatakan dalam Newton
(disingkat N). Gaya merupakan besaran vektor sehingga selain memiliki nilai, gaya juga
memiliki arah. Jika kita ingin menggambarkan gaya yang mengenai benda, biasanya gaya
digambarkan dengan sebuah anak panah. Arah anak panah menunjukkan arah gaya yang bekerja
pada benda.
Gambar di atas menunjukkan bahwa sebuah benda bermassa m dikenai gaya F sebesar
10 Newton ke arah kanan. Arah gaya bisa berpatokan pada sumbu koordinat yang lazim kita
gunakan, yaitu sumbu X, Y, dan Z, atau pada arah mata angin, yaitu utara, selatan, barat, dan
timur.
Pada sumbu koordinat, kita dapat meninjau hal berikut.
1. Pada sumbu horizontal (sumbu X):
3. Sementara itu, jika ditinjau dari sumbu Z, akan menyatakan sudut tertentu, baik terhadap
sumbu X maupun sumbu Y.
Gambar: Gaya sentuh (Contact Forces) dan Gaya tak sentuh (Field Forces)
Gaya sentuh adalah gaya yang timbul akibat dari kontak langsung atau persentuhan
secara fisik dengan benda. Pada jenis gaya ini, gaya tidak mungkin ada jika antarbenda tidak
bersentuhan. Contoh gaya sentuh adalah gaya gesek, gaya otot, dan gaya pegas yang biasanya
diukur dengan neraca pegas atau dinamometer.
Gaya tak sentuh adalah gaya yang timbul akibat adanya medan di sekitar benda sumber
gaya dengan benda di sekitarnya. Jadi, pada gaya tak sentuh, walaupun antarbenda tidak
bersentuhan, tetapi benda di sekitar benda sumber gaya akan merasakan efeknya. Contoh gaya
tak sentuh adalah gaya magnet, gaya listrik, dan gaya gravitasi.
Jika kutub yang berbeda (utara-selatan) dihadapkan maka kedua magnet akan saling menarik.
Jika kutub tidak senama dari dua, tiga, empat buah magnet dihubungkan maka akan terbentuk
satu magnet baru yang memiliki satu kutub utara dan kutub selatan.
Jadi, gaya magnet adalah gaya tarik-menarik atau tolak menolak yang dimiliki oleh bendabenda yang bersifat magnet.
3. Aliran listrik yaitu dengan mengaliri aliran listrik pada benda logam yang akan
menghasilkan magnet listrik (elektromagnetik). Sifat kemagnetan bersifat sementara
karena saat aliran listrik dimatikan benda logam tidak lagi bersifat magnet.
Penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kompas, pada kompas terpasang magnet jarum yang selalu menunjukkan arah utara dan
selatan.
2. Alat Pengangkut Besi Tua, alat pengangkut besi tua menggunakan elektromagnet yang
dialiri arus listrik kuat sehingga besi tua akan menempel pada magnet.
3. Ujung Gunting dan Obeng, ujung gunting dibuat dari magnet supaya dapat digunakan
untuk mengambil jarum dan pisau silet. Ujung obeng dibuat dari magnet agar dapat lebih
mudah mengambil sekrup dan memasangnya pada lubang.
4. Pintu Kulkas, pada bagian dalam pintu kulkas terdapat sekat karet yang melapisi magnet
di dalamnya. Tujuannya agar pintu kulkas selalu tertutup rapat sehingga makanan di
dalamnya tetap segar.
5. Buah Catur, bagian bawah papan catur memiliki magnet agar buah catur tetap
menempel kuat pada pada tempatnya.
6. Kereta Api Maglev (Magnetik Levitation), kereta api jenis ini tidak memiliki roda dan
dapat meluncur di atas udara. Rel kereta api ini terbuat dari magnet untuk menyangga
keretapi dan membuat kereta api melayang dan bergerak.
7. Dinamo Sepeda, didalam dinamo sepeda terdapat magnet yang berputar
membangkitkan listrik sehingga lampu dapat menyala.
8. Bel Listrik, bel listrik menggunakan inti besi yang dialiri arus listrik. Magnet yang
muncul menarik jangkar besi sehingga pemukul mengenai bel dan bel berbunyi.
benda magnetik
arus listrik
Adanya medan magnet di suatu ruang dapat ditunjukkan dengan mengamati pengaruh yang
ditimbulkan oleh magnet tersebut. Hal itu dapat dilakukan dengan menempatkan benda yang
dapat ditarik oleh magnet, seperti besi.
Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang disebut spektrum
magnetik. Garis gaya magnet adalah garis khayal yang menggambarkan medan magnet. Garis
gaya magnet merupakan lintasan kutub utara magnet-magnet kecil apabila dapat bergerak dengan
bebas. Garis gaya magnetik selalu memancar dari kutub utara ke kutub selatan dan tidak pernah
memotong.
Garis-garis gaya magnet yang menunjukkan adanya medan magnet di sekitar benda magnet
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub
selatan magnet.
Percobaan Oersted
Hasil percobaan:
1. Pada saat kawat tidak dialiri arus listrik (I=0), maka jarum kompas tidak tidak
menyimpang.
2. Pada saat kawat dialiri arus listrik ke atas, kutub utara jarum kompas menyimpang ke
kanan.
3. Pada saat kawat dialiri arus listrik ke bawah, kutub utara jarum kompas menyimpang ke
kiri.
4. semakin jauh dari kawat ber-arus, semakin kecil kuat medan magnetnya.
5. Semakin besar kuat arusnya, semakin besar medan magnet yang ditimbulkan.
Jadi Berdasarkan hasil percobaannya, Oersted menyimpulkan bahwa:
di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet;
arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.
Jawab:
Meter (m) ke milimeter (mm) turun tiga tangga sehigga bilangan 12 dikalikan
103 :
12 m = 12 x 103
= 12 x 1000 mm
= 12 000 mm
Jadi, 12 m = 12 000 mm
b. 500 cm = ... hm
= 10 000 kg
Jadi, 10 ton = 10 000 kg
e. 3 menit = ... sekon
1 menit = 60 sekon ---> 3 menit = 3 x 60 sekon
= 180 sekon
Jadi, 3 menit = 180 sekon
f. 90 sekon = ... jam
1 jam = 3600 sekon ---> 90 sekon = 90/3600 jam
= 9/360 jam
= 1/40 jam
= 0,025 jam
Jadi, 90 sekon = 0,025 jam
6. Hasil pengukuran panjang yang ditunjukkan gambar di bawah ini
adalah ....
Jawab :
Panjang pensil adalah 5 cm - 2 cm = 3 cm
7. Berapakah nilai yang ditunjukkan oleh jangka sorong pada gambar?
Jawab :
Ketebalan benda adalah skala utama 3,10 cm + skala nonius 0,09 cm =
3,19 cm
8. Berapa diameter koin yang diukur oleh mikrometer sekrup di bawah ini?
Jawab :
Hasil Pembacaan:
= 13,5 mm + 0,17 mm
= 13,67 mm
9. Isilah titik-titik berikut!
a. 3 m2
= .... cm2
b. 12 cm2
= ... m2
3
c. 0,24 m
= ... cm3
d. 0,55 cm3 = ... m3
Jawab:
(Pergunakan tangga konversi kawan!)
a. 3 m2
= .... cm2
Meter (m) ke sentimeter (cm) turun dua tangga, maka:
3 m2
= 3 x (102 cm)2
= 3 x 104 cm2
= 30 000 cm2
Jadi, 3 m2
= 30 000 cm2
b. 12 cm2 = ... m2
Sentimeter (cm) ke meter (m) naik dua tangga, maka:
12 cm2
= 12 x (10-2 m)2
= 12 x 10-4 m2
= 0,012 m
Jadi, 12 cm2 = 0,012 m2
Ingat Kawan!
Tanda (-) untuk pangkat sama artinya dengan bagi, seperti pada soal b 10-2
= 1/102 = 1/100
c. 0,24 m3 = ... cm3
Meter (m) ke sentimeter (cm) turun dua tangga, maka:
0,24 m3 = 0,24 x (102 cm)3
= 0,24 x 106 cm3
= 240 000 cm3
Jadi, 0,24 m3 = 240 000 cm3
d. 0,55 cm3 = ... m3
Centimeter (cm) ke meter (m) naik dua tangga kawan! maka:
0,55 cm3 = 0,55 x (10-2 m)3
= 0,55 x 10-6 m3
= 0,000055 m3
Jadi, 0,55 cm3 = 0,000055 m3
10. Berapakah kecepatan 144 km/jam jika dinyatakan dengan m/s?
Jawab:
Cara mengubah 144 km/jam ke m/s adalah dengan menjadi kilometer (km)
ke meter (m) dan jam ke sekon terlebih dahulu kemudian kalikan dengan 144
:
144 km/ jam = 144 (1000/3600) m/s = 40 m/s
11. Berapa kg dan ton beras jika 250 kuintal?
Jawab:
250 kuintal = ... kg
1 kuintal = 100 kg ---> 250 kuintal = 250 x 100 kg
= 25 000 kg
Jadi, 250 kuintal = 25 000 kg
250 kuintal = ... ton
Jawab :
Besar massa yang ditimbang adalah 100 g + 20 g + 5 g = 125 g
13. Berapa waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch di bawah ini?
Jawab :
Waktu yang ditunjukkan oleh stop watch adalah 4 menit 10 sekon.
14. Berapa suhu yang ditunjukkan oleh termometer di bawah ini?
Jawab:
Untuk mengetahui besar suhu yang ditunjukkan oleh thermometer, kita
cukup melihat angka yang dicapai oleh cairan dalam termometer. Pada
gambar di atas , besar suhu yang ditunjukkan adalah 39,8 oC atau 103,6 oF
Soal OSN Fisika SMP dan Pembahasannya - Besaran Satuan & Pengukuran
1. Soal Olimpiade Sains Nasional fisika SMP Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2010 No.1
Perhatikan tabel hasil pengukuran empat orang siswa terhadap besaran fisika sebagai berikut!
Data dalam tabel tersebut yang benar dan berdasarkan satuan SI (Sistem Internasional) disajikan
oleh siswa.
A. R dan S
B. P dan R
C. P dan Q
D. Q dan S
Pembahasan
Siswa P :
Satuan Sistem Internasional (SI) besaran panjang adalah meter (m), bukan centimeter (cm)
Alat ukur besaran panjang adalah mistar
Siswa Q :
Satuan Sistem Internasional (SI) besaran kuat arus listrik adalah Ampere (A)
Alat ukur besaran kuat arus listrik adalah Amperemeter
Siswa R :
Satuan Sistem Internasional (SI) besaran suhu adalah Kelvin (K)
Alat ukur besaran suhu adalah termometer, bukan hidrometer.
Hidrometer adalah alat ukur massa jenis air
Siswa S :
Satuan Sistem Internasional (SI) besaran massa adalah Kilogram (Kg)
Alat ukur besaran massa adalah neraca sama lengan
Data dalam tabel tersebut yang benar dan berdasarkan satuan SI (Sistem Internasional) disajikan
oleh siswa Q dan S.
Jadi, jawaban yang benar adalah D.
2. Soal Olimpiade Sains Nasional fisika SMP Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2011 No.2
Hubungan besaran dan satuan yang benar adalah.
Pembahasan
12,5 dm3
1,25 dm3
3,5 dm3
0,35 dm3
Pembahasan
Diketahui :
Volume susu = 100 ml
Volume air = 250 cc = 250 cm3
Ditanya : 100 ml + 250 cc = .. dm3
Jawab :
ml = mililiter
cc = cm3 = sentimeter kubik
dm3 = desimeter kubik
1 dm3 = 1 liter = 1000 mililiter sehingga 100 mililiter = 100/1000 liter = 1/10 liter = 0,1 liter =
0,1 dm3
1 dm3 = 1000 cm3 sehingga 250 cm3 = 250/1000 dm3 = 1/4 dm3 = 0,25 dm3
100 ml + 250 cm3 = 0,1 dm3 + 0,25 dm3 = 0,35 dm3
Jadi, jawaban yang benar adalah D.
5. Soal Olimpiade Sains Nasional fisika SMP Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2011 No.6
Sebuah ruangan kelas yang panjangnya 10 m dan lebarnya 8 m, berlantai keramik yang
berukuran 20 cm x 20 cm. Jumlah keramik pada lantai dalam ruangan itu adalah.
A. 20 buah
B. 200 buah
C. 2000 buah
D. 20000 buah
Pembahasan
Diketahui :
Ukuran ruang kelas :
Panjang = 10 meter
Lebar = 8 meter
Luas ruang kelas = 10 m x 8 m = 80 m2
Ukuran keramik :
Panjang = 20 cm
Lebar = 20 cm
Luas keramik = 20 cm x 20 cm = 400 cm2
Ditanya : Jumlah keramik pada lantai dalam ruangan
Jawab :
1 m = 100 cm
1 m2 = 10.000 cm2
Berdasarkan analisis dimensi, besaran-besaran fisika di bawah ini yang berdimensi sama
adalah
A. usaha dan daya
B. daya dan tekanan
C. gaya dan momentum
D. usaha dan kalor
Pembahasan
Diketahui :
Dimensi Dimensi Panjang = Dimensi Lebar = Dimensi Perpindahan = L
Dimensi Waktu = T
Dimensi Massa = M
Jawab :
Dimensi Luas = Dimensi Panjang x Dimensi Lebar = [L][L] = [L]2
Dimensi Kecepatan = Dimensi Perpindahan / Dimensi Waktu = [L] / [T] = [L][T]-1
Dimensi Percepatan = Dimensi Kecepatan / Dimensi Waktu = [L][T]-1 / [T] = [L][T]-1[T]-1 = [L]
[T]-2
Dimensi Gaya = Dimensi Massa x Dimensi Percepatan = [M][L][T]-2
Dimensi Usaha = Dimensi Gaya x Dimensi Perpindahan = [M][L][T]-2 [L] = [M][L]2[T]-2
Dimensi Daya = Dimensi Usaha / Dimensi Waktu = [M][L]2[T]-2 / [T] = [M][L]2[T]-2[T]-1 = [M]
[L]2[T]-3
Dimensi Tekanan = Dimensi Gaya / Dimensi Luas = [M][L][T]-2 / [L]2 = [M][L][T]-2 [L]-2 = [M]
[L]-1[T]-2
Dimensi Momentum = Dimensi Massa x Dimensi Kecepatan = [M][L][T]-1
Dimensi Kalor = Dimensi Energi = Dimensi Usaha = [M][L]2[T]-2
Jadi, jawaban yang benar adalah D.
Catatan :
Kalor adalah energi yang berpindah karena perbedaan suhu.
Usaha adalah proses perpindahan energi melalui perpindahan benda.
Jadi dimensi kalor = dimensi energi = dimensi usaha.
9. Soal Olimpiade Sains Nasional fisika SMP Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2011 No.7
Panjang sebuah benda diukur dengan menggunakan mikrometer dan terbaca nilai sebesar 15,08
mm. Bilangan penting dan jumlah angka penting hasil pengukuran itu berturut-turut adalah .
A. 15,08 mm dan 3 angka penting
B. 1,508 mm dan 4 angka penting
C. 15,08 mm dan 4 angka penting
D. 1,508 mm dan 3 angka penting Pembahasan
Bilangan penting = 15,08 milimeter
Jumlah angka penting = 4
Jadi, jawaban yang benar adalah C.
Soal no.05
Satuan usaha adalah Nm, satuan tersebut setara dengan .... (OSN 2009)
A. 107gr.cm2/s2
B. 108gr.cm2/s2
C. 107gr.m2/s2
D. 1 kg.m2/s2
Pembahasan:
Konversikan satuan usaha menjadi satuan-satuan penyusunnya
1 N.m= 1 kg.m2/s2 = 103gr.104cm2 /s2
N.m = 107gr.cm2 /s2
Jadi jawabannya: A
Gaya termasuk besaran turunan, memiliki satuan Newton atau bisa juga kg m/s2
Tekanan termasuk besaran turunan, memiliki satuan pascal atau juga bisa kg m/s2
Jadi, jawabannya: C
Soal No.02
Jika cepat rambat gelombang longitudinal dalam zat adalah
dengan y modulus young
dan massa jenis zat padat, maka modulus young dapat dinyatakan dengan satuan .... (OSN
2008)
A. N.m2
B. N.m
C. N.m-2
D. N.m-1
Pembahasan:
Jadi, jawabannya : C
Berdasarkan besar (nilai) dan arah besaran fisika diklasifikasikan menjadi besaran vektor
dan besaran skalar.
1. Besaran Vektor
Besaran vektor merupakan besaran yang memiliki besar (nilai) dan arah. Contohnya: posisi,
perpindahan, kecepatan, percepatan, momentum, impuls, gaya, medan listrik, medan magnet.
2. Besaran Skalar
Besaran skalar merupakan besaran yang memiliki besar (nilai) saja tanpa memiliki arah.
Contohnya: semua besaran pokok, energi, usaha, jarak, kelajuan, tekanan, daya, kalor jenis, dan
massa jenis.
Soal No.03
Kelompok besaran fisika yang terdiri dari skalar dan vektor adalah .... (OSN 2008)
A. kecepatan, momentum, posisi
B. gaya, posisi, massa
C. energi, usaha, kalor jenis
D. temperatur, tekanan, daya
Pembahasan:
Kelompok besaran fisika yang terdiri dari skalar: energi, usaha, kalor jenis, temperatur,
tekanan, daya
Kelompok besaran fisika yang terdiri dari vektor: kecepatan, momentum, posisi, gaya,
perpindahan.
Jadi jawabannya: B
Soal no.04
Pernyataan yang benar mengenai besaran-besaran fisis berikut adalah .... (OSN 2009)
A. gaya merupakan besaran vektor dan perpindahan merupakan besaran skalar
B. tekanan merupakan besaran vektor dan temperatur merupakan besaran skalar
C. gaya merupakan besaran vektor dan tekanan merupakan besaran skalar
D. tekanan merupakan besaran vektor dan laju merupakan besaran skalar
Pembahasan:
Jadi jawabannya: C
Soal no.05
Satuan usaha adalah Nm, satuan tersebut setara dengan .... (OSN 2009)
A. 107gr.cm2/s2
B. 108gr.cm2/s2
C. 107gr.m2/s2
D. 1 kg.m2/s2
Pembahasan:
Konversikan satuan usaha menjadi satuan-satuan penyusunnya
1 N.m= 1 kg.m2/s2 = 103gr.104cm2 /s2
N.m = 107gr.cm2 /s2
Jadi jawabannya: A
Gambar disamping ini adalah bacaan suatu alat ukur bernonius pada pengukuran panjang
balok.Penulisan yang tepat untuk hasil pengukuran adalah .... (OSN 2009)
A. 6,17 skala utama
C. 6,72 skala utama
B. 7,65 skala utama
D. 7,17 skala utama
Pembahasan
Skala nonius yang berhimpit dengan skala utama menunjukkan angka 7, jadi hasil
pengukuran yang terbaca 6,17 cm
Jadi jawabannya: A
Soal no.07
Sebuah kubus dimasukkan ke dalam gelas ukur yang berisi air seperti pada gambar di samping
ini. Volume kubus adalah .... (OSN 2008)
A. 5,0 x 10-5 m3
B. 5,0 x 10-4 m3
C. 5,0 x 10-3 m3
D. 5,0 x 10-2 m3
Pembahasan:
Volume kubus = Vakhir - Vawal = 120 ml - 70 ml = 50 ml = 5,0 x 10-5 m3
Jadi jawabannya : A
Soal no.08
Segumpal lilin/plastisin dimasukkan ke dalam gelas ukur berisi air. Keadaan
gelas ukur sebelum dan sesudah diisi plastisin ditunjukkan seperti pada
gambar di bawah ini ....
Jika lilin tersebut diubah menjadi berbentuk balok maka ukuran balok yang
tepat adalah .... (OSN 2009)
A. 10 cm x 5 cm x 3 cm
B. 10 cm x 3 cm x 1 cm
C. 30 cm x 3 cm x 2 cm
D. 10 cm x 4 cm x 2 cm
Pembahasan:
Jadi jawabannya : A