Irma Kurniawati/G99162139
Pembimbing : dr. Paramita Putri H., Sp. An., M.Kes
2) Pembatasan asupan makanan dan cairan sebelum anestesi umum telah lama
dianggap penting untuk keselamatan pasien, sebagai metode untuk
mengurangi risiko regurgitasi isi lambung. Bila anestesi diinduksi, refleks
muntah, batuk, dan telan mengalami depresi. Sejauh mana reflek-reflek ini
mengalami depresi tergantung pada tingkat anestesi, namun dapat berlanjut
sampai akhirnya hilangnya refleks laring dan faring. Refleks ini biasanya
melindungi jalan nafas dan penurunan fungsi dapat mengakibatkan risiko
aspirasi paru jika terjadi regurgitasi atau muntah isi lambung. Dalam kasus di
mana isi lambung masuk ke paru-paru, pasien berisiko terkena pneumonia dan
bahkan kematian.
Sumber :
1. Ljungqvist O dan Søreide E. 2003. Preoperative fasting. British Journal of
Surgery; 90: 400–406.
2. Brady MC, Kinn S, Stuart P, Ness V. 2010. Preoperative fasting for adults
to prevent perioperative complications. CochraneDatabase of Systematic
Reviews 2003, Issue 4. Art. No.: CD004423. DOI:
10.1002/14651858.CD004423
5) Efek Anestesi
Efek samping anestesi dapat terjadi selama pembedahan atau prosedur,
atau sesudahnya saat Anda pulih dan anestesi hilang. Efek samping yang
mungkin terjadi bervariasi, tergantung pada jenis anestesi yang Anda
alami. Sementara beberapa efek samping yang terjadi setelah operasi
mungkin tidak nyaman atau membuat frustrasi, sebagian besar tidak
bertahan lama.
a. Anestesi Umum
Efek samping anestesi umum meliputi:
Mual dan muntah - Efek samping yang sangat umum ini dapat
terjadi dalam beberapa hari pertama setelah operasi dan dapat
dipicu oleh sejumlah faktor seperti obat, gerakan dan jenis operasi.
Sakit tenggorokan - ETT yang diintubasikan ketika dilakukan
anestesi umum untuk membantu pernafasan dapat membuat sakit
tenggorokan setelah diangkat.
Kebingungan - Kebingungan saat bangun dari operasi biasa terjadi,
tapi bagi sebagian orang - terutama mereka yang lebih tua -
kebingungan bisa berlangsung berhari-hari atau berminggu-
minggu.
Nyeri otot - Obat yang digunakan untuk merelaksasikan otot
sehingga alat bantu pernapasan dapat diintubasikan bisa
menyebabkan rasa sakit.
Rasa gatal - Ini adalah efek samping yang umum dari narkotika,
satu jenis obat penghilang rasa sakit kadang-kadang digunakan
selama anestesi umum.
Kedinginan dan menggigil (hipotermia) - Ini umum terjadi ketika
pasien mendapatkan kembali kesadaran setelah operasi. Keadaan
ini dapat terjadi pada setengah dari orang yang dilakukan anestesi
umum. Beberapa peneliti tidak yakin akan efek samping ini, namun
menurut mereka hal ini mungkin terkait oleh karena penunrunan
suhu tubuh.
b. Anestesi Regional
Efek samping potensial dari anestesi regional (seperti epidural block
atau spinal block), meliputi:
Sakit kepala - Hal ini dapat terjadi beberapa hari setelah prosedur
jika beberapa cairan tulang belakang bocor.
Nyeri punggung - Rasa sakit bisa terjadi di tempat jarum suntik
dimasukkan ke belakang.
Kesulitan buang air kecil - Karena area di bawah pinggang mati
rasa, mungkin sulit buang air kecil.
Hematoma - Perdarahan di bawah kulit bisa terjadi dimana anestesi
disuntikkan.
Sumber :
https://www.asahq.org/whensecondscount/patients%20home/preparing%20fo
r%20surgery/effects%20of%20anesthesia