Supervisor:
dr. Ismiranti Andarini, Sp.A, M.Kes
inhalasi beta 2
agonis kerja
Asma rawat panjang (LABA)+
Asma terkontrol
inap pada anak kortikosteroid
(ICS) lebih
bermanfaat
2
Tersedia terapi
yang efektif
Angka
kepatuhan
rendah
3
Vilanterol
4
TUJUAN
5
METODE
Fase II b, multisenter, randomisasi, double
Desain blind, kelompok paralel, dengan kontrol
plasebo
penelitian
1208 anak usia 5-11 tahun dg asma
Subjek persisten terkontrol ICS dan beta agonis
kerja pendek (intention to treat=456 anak)
6
Kriteria Inklusi
Anak laki-laki dan perempuan pre-menarke
Asma terkontrol tidak adekuat
7
Kriteria Eksklusi
Riwayat asma mengancam jiwa
Perubahan medikasi asma selama 4 minggu skrining
8
Metode
Penelitian fase IIb, multisenter, randomisasi, double
blind, kontrol placebo pada anak usia 5-11tahun
dengan asma persisten menggunakan ICS dosis
rendah
9
Metode
Pasien secara random menerima
plasebo, VI 6,25g, VI 12,5g, atau 25g
sekali sehari (jam3 sore hingga jam9
malam)
10
11
Gambar1. Diagram alur penelitian 12
Metode
Titik akhir primer (primary endpoint):
perbedaan rata-rata kelompok VI 25 dan
plasebo dari baseline pada rata-rata PEF
selama 4 minggu periode terapi
13
Analisis statistik
14
Hasil
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Perbedaan antara kelompok plasebo dan VI 25 secara statistik
Titik akhir
primer (primary
tidak signifikan (p=0.227)
endpoint)
24
KESIMPULAN
Pemberian Vilanterol (VI 6.25, 12.5, dan 25)
tidak meningkatkan baseline harian PEF sore
hari maupun respon dosis pada anak asma
usia 5-11 tahun
25
Diskusi
Inhalasi VI yang ditambahkan pada anak dengan asma
terkontrol tidak adekuat, secara statistik tidak signifikan
dibandingkan dengan plasebo
26
Telaah Kritis
P 1208 anak usia 5-11 tahun dengan
asma terkontrol tidak adekuat
C Pemberian placebo
30
Apakah penelitian bisa diterapkan
pada pasien kita?
LoE
Valid
1B Tidak dapat
diterapkan
32
Terima Kasih
33
34
35