Anda di halaman 1dari 35

Journal Respirologi

Randomised Trial of Once-Daily Vilanterol in


Children with Asthma on Inhaled
Corticosteroid Theraphy
Amanda J.Oliver1*, Ronina A. Covar2, Caroline H.Goldfrad1, Ryan
M.Klein3,Soren E.Pedersen4, Christine A.Sorkness5, Susan A.Tomkins1,
Cesar Villaran6 and Jonathan Grigg7

Prima Evita Juwitasari

Supervisor:
dr. Ismiranti Andarini, Sp.A, M.Kes

Departemen Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran UNS/RSUD Dr. Moewardi
2017
1
Pendahuluan

inhalasi beta 2
agonis kerja
Asma rawat panjang (LABA)+
Asma terkontrol
inap pada anak kortikosteroid
(ICS) lebih
bermanfaat

2
Tersedia terapi
yang efektif

Asma tetap tidak


terkendali

Angka
kepatuhan
rendah

3
Vilanterol

Beta-2 agonis kerja panjang (LABA)

Dikombinasi dengan ICS fluticasone furoate (FF)

Setara dengan salmeterol, lebih tinggi dari formoterol dan indacaterol

4
TUJUAN

Mengevaluasi respon dosis, efikasi, dan


keamanan 3 dosis VI (6,25g, 12.5g,
25g) yang diberikan 1x/hari

5
METODE
Fase II b, multisenter, randomisasi, double
Desain blind, kelompok paralel, dengan kontrol
plasebo
penelitian
1208 anak usia 5-11 tahun dg asma
Subjek persisten terkontrol ICS dan beta agonis
kerja pendek (intention to treat=456 anak)

73 center di 14 negara (Argentina Chili,


Georgia, Jerman, Jepang, Meksiko, Peru,
Tempat Filipina, Polandia, Puerto Rico, Slovakia,
Afrika Selatan, USA, Ukraina)

Waktu April 2012 hingga April 2014

6
Kriteria Inklusi
Anak laki-laki dan perempuan pre-menarke
Asma terkontrol tidak adekuat

Usia 5-11 tahun


Riwayat asma minimal sejak 6 bulan sebelumnya

Telah menggunakan kortikosteroid FP (fluticasone propionate) 200-250mcg) dan beta -2


agonis kerja singkat selama 4 minggu sebelumnya
Peak Ekspiratory FloW (PEF) pre- bronkodilator= 50-90% dari nilai terbaik post-
bronkodilator

7
Kriteria Eksklusi
Riwayat asma mengancam jiwa
Perubahan medikasi asma selama 4 minggu skrining

Eksaserbasi asma (membutuhkan kortikosteroid sistemik >3hari,


injeksi kortikosteroid selama 3 bulan sebelumnya, rawat inap karena
asma selama 6 bulan sebelumnya)
Penyakit saluran napas lain yang bersamaan atau kondisi medis lain
yang signifikan

8
Metode
Penelitian fase IIb, multisenter, randomisasi, double
blind, kontrol placebo pada anak usia 5-11tahun
dengan asma persisten menggunakan ICS dosis
rendah

Penelitian terdiri dari 4 minggu periode run-in, 4


minggu periode terapi, dan 1 minggu follow up

Pada awal periode run-in, anak menggunakan


medikasi asma berupa Fluticasone propionate
open-label (FP 100g) 2x sehari dengan
DISKUS/ACCUHALER

9
Metode
Pasien secara random menerima
plasebo, VI 6,25g, VI 12,5g, atau 25g
sekali sehari (jam3 sore hingga jam9
malam)

Randomisasi dengan sistem suara


interaktif pasien mendapat nomor
randomisasi

Pasien diberikan eDiary harian dan peak


flow meter, mencatat PEF pagi dan sore, skor
asma siang dan malam hari, inhalasi SABA
siang dan malam hari

10
11
Gambar1. Diagram alur penelitian 12
Metode
Titik akhir primer (primary endpoint):
perbedaan rata-rata kelompok VI 25 dan
plasebo dari baseline pada rata-rata PEF
selama 4 minggu periode terapi

Titik akhir sekunder (secondary endpoints):


perubahan baseline FEV1 pada minggu ke-4
dan perubahan baseline dari persentase
rescue-free dan periode symptom-free 24-h

Penilaian keamanan meliputi insiden adverse


event dan eksaserbasi asma

13
Analisis statistik

Analisis statistik pada titik akhir primer maupun


sekunder menggunakan analisis kovariat
(ANCOVA)

14
Hasil

15
16
17
18
19
20
21
22
23
Perbedaan antara kelompok plasebo dan VI 25 secara statistik
Titik akhir
primer (primary
tidak signifikan (p=0.227)
endpoint)

Terdapat perbedaan pada persentase periode rescue-free 24-h pada


kelompok VI 25 terhadap plasebo
Titik akhir
sekunder Terdapat perbedaan symptom-free pada plasebo dan VI 12,5 dan VI
(secondary
endpoints) 25

Mean konsentrasi plasma VI 10-15 menit post dose sesuai dengan


Farmako dosis yang diberikan
kinetik

Insidensi adverse event pada VI 6.25 dan VI 12,5 lebih besar


Keamanan
dibandingkan plasebo mapun VI 25

24
KESIMPULAN
Pemberian Vilanterol (VI 6.25, 12.5, dan 25)
tidak meningkatkan baseline harian PEF sore
hari maupun respon dosis pada anak asma
usia 5-11 tahun

25
Diskusi
Inhalasi VI yang ditambahkan pada anak dengan asma
terkontrol tidak adekuat, secara statistik tidak signifikan
dibandingkan dengan plasebo

Pemilihan PEF sebagai titik akhir primer dianggap lebih


mewakili FEV1 karena pemeriksaan spirometri dengan
kualitas baik pada anak sulit didapatkan

Kombinasi FP/salmeterol pada anak usia 4-11tahun


menunjukkan peningkatan PEF pada sore hari
Penelitian
sebelumnya dibandingkan FP tunggal

26
Telaah Kritis
P 1208 anak usia 5-11 tahun dengan
asma terkontrol tidak adekuat

I Pemberian vilanterol dosis 6.25g,


12.5g, 25g

C Pemberian placebo

O Respon dosis, efikasi, dan


keamaan obat
27
Analisis Jurnal
Deskripsi Umum
Desain apakah yang digunakan? Randomisasi,

Manakah populasi target, Populasi target: 1208 anak, dengan intention


populasi terjangkau? to treat= 456 anak sejak April 2012 hingga
April 2014 di 73 senter di 14 negara

Bagaimanakah cara pemilihan Randomisasi, double blind


sampel?
Manakah variabel bebas? Anak usia 5-11 tahun dengan asma terkontrol
tidak adekuat
Manakah variabel tergantung? Pemberian vilanterol

Apakah hasil utama penelitian? Pemberian vilanterol dibandingkan plasebo


terhadap fungsi paru secara statistik tidak
signifikan, namun dapat ditoleransi dengan baik
pada semua dosis
28
Kesahihan / validitas
1. Apakah pasien pada penelitian ini Ya
dilakukan secara acak?
2. Apakah daftar randomisasi Ya
disembunyikan?
3. Apakah pengamatan pasien dilakukan Ya
secara cukup panjang dan lengkap?
4. Apakah semua pasien dalam Ya
kelompok yang diacak dianalisis?
5. Apakah pasien dan klinisi tetap blind Ya
dalam memberikan terapi?
6. Apakah semua kelompok Ya
diperlakukan sama, selain terapi
yang diuji?
7. Apakah kelompok terapi dan kontrol Ya
sama/mirip pada awal penelitian? 29
Apakah terapi ini penting?
1. Seberapa besar pengaruh terapi tersebut?
2. Seberapa besar presisi estimasi dari pengaruh
terapi tersebut?

NNT tidak dapat dihitung karena data hanya


menampilkan mean dan SD

30
Apakah penelitian bisa diterapkan
pada pasien kita?

1.Apakah pasien kita terdapat Ya


persamaan bila dibandingkan
dengan yang terdapat pada
penelitian?

2. Apakah terapi ini dapat diterapkan tidak


pada pasien kita?
31
Kesimpulan
Tidak
penting

LoE

Valid
1B Tidak dapat
diterapkan

32
Terima Kasih

33
34
35

Anda mungkin juga menyukai