Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan :

Jumlah Penghasilan Tetap Kepala Desa per Bulan


Apa saja yang didapatkan jika menjadi kepala desa selain digaji menurut aturan? Sekarang
banyak sekali orang berbondong-bondong ikut pemilihan kepala desa dengan harapan bisa
menjadi kepala desa atau setidaknya perangkat desa. Katanya gajinya lumayan. Berapa sih
memangnya gaji kepala desa? Saya melihat besaran tiap daerah berbeda-beda.
Jawaban :
Intisari:

Kepala desa dan perangkat desa berhak mendapatkan:


1. Penghasilan tetap setiap bulan yang bersumber dari dana perimbangan dalam APBN yang
diterima oleh Kabupaten/Kota dan ditetapkan dalam APBD Kabupaten/Kota;
2. Tunjangan yang berasal dari APB Desa;
3. Jaminan kesehatan;
4. Penerimaan lainnya yang sah.

Besaran dan persentase penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa diatur dan
ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota yang dianggarkan dalam APB Desa yang
bersumber dari Alokasi Dana Desa. Untuk mengetahui besaran penghasilan tetap kepala
desa, Anda dapat melihat peraturan bupati/walikota setempat.

Sebagai contoh di Kabupaten Banjarnegara. Aturan mengenai besaran gaji kepala desa dan
perangkat desa tertuang dalam Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2015
tentang Besaran Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa diatur sebagai berikut :
a. Kepala Desa diberikan paling banyak sebesar Rp3 juta per bulan;
b. Sekretaris Desa Non PNS diberikan paling banyak sebesar Rp2,1 juta per bulan; dan
c. Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan Kepala Dusun diberikan masing-masing paling banyak
sebesar Rp. 1,5 juta per bulan

Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.

Ulasan:

Terima kasih atas pertanyaan Anda.

Untuk menjawab pertanyaan Anda, kami akan berpedoman pada Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa (“UU Desa”) dan Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (“PP 43/2014”) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa (“PP 47/2015”).

Tugas Kepala Desa


Kepala Desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan
desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.[1]

Hak-hak Kepala Desa


Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa berhak:[2]
a. mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa;
b. mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa;
c. menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan lainnya
yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan;
d. mendapatkan perlindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan; dan
e. memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada perangkat
Desa.

Penghasilan Kepala Desa


Menyorot pertanyaan Anda, Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh penghasilan
tetap setiap bulan.[3] Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat Desa bersumber dari
dana perimbangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (“APBN”) yang diterima
oleh Kabupaten/Kota dan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(“APBD”) Kabupaten/Kota.[4]

Selain penghasilan tetap, Kepala Desa dan perangkat Desa menerima tunjangan yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (“APB Desa”) dan besarannya
ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota dan penerimaan lain yang sah.[5]

Selain penghasilan tetap sebagaimana, Kepala Desa dan perangkat Desa


memperolehjaminan kesehatan dan dapat memperoleh penerimaan lainnya yang
sah.[6]Penerimaan lain yang sah dapat bersumber dari APB Desa dan sumber lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.[7]

Jadi kepala desa dan perangkat desa mendapatkan:


a. Penghasilan tetap setiap bulan yang bersumber dari dana perimbangan dalam APBN
yang diterima oleh Kabupaten/Kota dan ditetapkan dalam APBD Kabupaten/Kota;
b. Tunjangan yang berasal dari APB Desa;
c. Jaminan kesehatan;
d. Penerimaan lainnya yang sah.

Besaran Penghasilan Tetap Kepala Desa


Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran penghasilan tetap, tunjangan, serta penerimaan
lainnya yang sah kepala desa diatur dalam PP 43/2014 sebagaimana diubah dengan PP
47/2015.[8]

Penghasilan tetap kepala Desa dan perangkat Desa dianggarkan dalam APB Desa yang
bersumber dari Alokasi Dana Desa (“ADD”).[9]

ADD adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam anggaran pendapatan
dan belanja daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.[10]

Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap kepala Desa dan perangkat


Desamenggunakan penghitungan sebagai berikut:[11]
a. ADD yang berjumlah sampai dengan Rp500 juta digunakan paling banyak 60%;
b. ADD yang berjumlah lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp700 juta digunakan
antara Rp300 juta sampai dengan paling banyak 50%;
c. ADD yang berjumlah lebih dari Rp700 juta sampai dengan Rp900 juta digunakan
antara Rp350 juta sampai dengan paling banyak 40%; dan
d. ADD yang berjumlah lebih dari Rp900 juta digunakan antara Rp360 juta sampai
dengan paling banyak 30%.

Pengalokasian batas minimal sampai dengan maksimal tersebut ditetapkan dengan


mempertimbangkan efisiensi, jumlah perangkat, kompleksitas tugas pemerintahan, dan
letak geografis.[12]

Menjawab pertanyaan Anda, Bupati/walikota menetapkan besaran penghasilan


tetap:[13]
a. kepala Desa;
b. sekretaris Desa paling sedikit 70% dan paling banyak 80% dari penghasilan tetap
kepala Desa per bulan; dan
c. perangkat Desa selain sekretaris Desa paling sedikit 50% dan paling banyak 60% dari
penghasilan tetap kepala Desa per bulan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran dan persentase penghasilan tetap kepala Desa
dan perangkat Desa diatur dan ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.[14]

Jadi, benar seperti yang Anda katakan bahwa besaran gaji atau penghasilan tetap seorang
kepala desa berbeda-beda. Hal ini karena besaran dan persentase penghasilan tetap kepala
desa ditentukan berdasarkan ADD desa tersebut dan ditentukan oleh bupati/walikota dalam
bentuk peraturan bupati/walikota. Untuk mengetahui besarannya, Anda bisa melihat
peraturan bupati/walikota setempat.

Sebagai contoh di Kabupaten Banjarnegara. Aturan mengenai besaran gaji kepala desa dan
perangkat desa tertuang dalam Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2015
tentang Besaran Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa(“Perbup
Banjarnegara 2/2015”).

Penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa diatur sebagai berikut:[15]
a. Kepala Desa diberikan paling banyak sebesar Rp3 juta per bulan;
b. Sekretaris Desa Non PNS diberikan paling banyak sebesar Rp2,1 juta per bulan; dan
c. Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan Kepala Dusun diberikan masing-masing paling
banyak sebesar Rp. 1,5 juta per bulan.

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.


g

Anda mungkin juga menyukai