PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Diturunkannya kasus hipertensi pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Legok.
3. Perencanaan intervensi
Penetapan tujuan jangka pendek, menengah dan panjang. Untuk mengukur
keberhasilan tujuan jangka pendek diperlukan suatu indikator yang bisa
diperoleh dari Standar Operational Procedure (SOP) kegiatan di
puskesmas, indikator program, kepustakaan, wawancara dengan kepala
Puskesmas/pemegang program dan dapat ditentukan sendiri oleh anggota
kelompok dengan berkonsultasi dengan ahli dalam bidang tersebut.
Menyusun rencana kegiatan.
Menyusun jadwal kegiatan.
2.2. Hipertensi
2.2.1. Definisi
Definisi hipertensi berdasarkan The Eighth Joint National Committee (JNC-8) adalah
keadaan dimana tekanan darah ≥140/90 mmHg.1 Definisi lain berdasarkan Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia adalah peningkatan tekanan darah diatas 140/90 mmHg
pada dua kali pengukuran dalam selang waktu 5 menit dengan syarat pasien dalam
keadaan tenang dan istirahat.6
2.2.2. Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokan berdasarkan etiologinya yaitu hipertensi esensial dan
non-esensial.1,6,7 Penyebab pasti hipertensi esensial atau primer tidak diketahui atau
idiopatik, namun dikaitkan dengan beberapa faktor risiko, sedangkan hipertensi non-
esensial merupakan hipertensi yang disebabkan oleh penyakit seperti gangguan ginjal,
gangguan metabolik, vaskular dan obat-obatan (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs
(NSAID), kontrasepsi hormonal, amfetamin, steroid).1,6,7 Sebanyak 90% pasien
hipertensi merupakan hipertensi esensial, sisanya merupakan hipertensi non-esensial
diantaranya 5-10% akibat penyakit ginjal dan 1-2% kelainan hormonal dan obat-
obatan.1,6
b. Ras
Ras kulit hitam memiliki risiko tekanan darah tinggi lebih sering (47% pada wanita,
43% pada pria) dan pada usia lebih muda. Ras kaukasia menempati posisi kedua
tersering (31% pada wanita, dan 33 % pada pria) diikuti ras Mexican-American (29%
pada wanita dan 30% pada wanita).1 Data National Health Interview Survey tahun 2015
didapatkan prevalensi hipertensi tertinggi pada ras kulit hitam sebanyak 34,4% diikuti
ras American-Indian (28,4%), ras kulit putih (23,8%), ras Hispanik (23%) dan ras Asia
(20,6%).9
c. Keturunan
Penelitian yang dilakukan oleh Bino dkk tahun 2002-2008 mendapatkan prevalensi
hipertensi genetik sebesar 30% dari total kasus hipertensi.10 Faktor genetik yang
mempengaruhi hipertensi antara lain mutasi dari epithelial sodium receptor (ENaC) di
distal tubulus ginjal (Liddle syndrome), mineralcorticoid receptor, chimeric CYP11B2
(familial hyperaldoseteronism type I).11
f. Kebiasaan merokok
Hipertensi banyak dialami perokok yang mengkonsumsi 15 atau lebih batang rokok per
hari. Rokok sendiri menimbulkan efek sklerotik dari pembuluh darah. Penelitian oleh
Groppelli mengatakan bahwa perokok dengan tekanan darah normal akan meningkatkan
tekanan darah sistolik sebanyak 20 mmHg setelah mengkonsumsi 1 batang rokok.14
Penelitian lain yang dilakukan oleh Mikkelsen dan Green menyatakan bahwa perokok
aktif memiliki tekanan darah yang lebih rendah daripada orang yang tidak merokok, hal
ini dikarenakan adanya penurunan berat badan dari perokok.15 Penderita hipertensi
harus menghindari penggunaan rokok karena dapat meningkatkan risiko komplikasi
kardiovaskular dan gangguan ginjal. Peningkatan tekanan darah sistemik setelah
merokok dapat menyebabkan hipertensi glomerular.14
h. Stres
Kondisi stres merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah. Stres merangsang otak untuk mengeluarkan impuls yang mengakibatkan
peningkatan produksi beberapa hormon, salah satunya adalah adrenalin. Hormon
adrenalin akan meningkatkan frekuensi denyut jantung dan meningkatkan tekanan
darah.8
2.2.4. Diagnosis
Penegakkan diagnosis hipertensi dimulai dengan anamnesis lengkap mulai dari keluhan
pasien hingga pemeriksaan fisik, termasuk diantaranya berupa penggalian informasi
tentang faktor risiko hipertensi. Gejala dari hipertensi sendiri sebenarnya tidak spesifik,
peningkatan tekanan darah yang parah dapat menyebabkan sakit kepala, biasanya terjadi
pada pagi hari dan terlokalisir pada bagian oksipital. Keluhan lainnya yang menunjukan
peningkatan darah adalah palpitasi, mudah lelah, dizziness dan impotensi.8
Hasil pengukuran tekanan darah yang baik adalah pengukuran yang dilakukan
dengan cara yang benar, baik dari pengukur maupun dari posisi pasien serta ukuran
manset yang digunakan dan sfignomanometer yang rutin dikalibrasi. Pasien disarankan
untuk duduk tenang dalam 5 menit sebelum dilakukannya pemeriksaan tekanan darah
dengan keadaan ruang yang nyaman. Pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali dengan
posisi manset setinggi jantung.8
2.2.5. Pengobatan
Terapi pada pasien hipertensi terdiri dari intervensi nonfarmakologi dan farmakologi
untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi. JNC-8 mengungkapkan
panduan terapi farmakologi untuk hipertensi dimulai pada pasien dibawah 60 tahun
dengan tekanan darah sistolik persisten sama dengan atau di atas 140 mmHg dan
diastolik sama dengan atau di atas 90 mmHg. Pasien usia 60 tahun atau lebih,terapi
Olah raga juga disarankan oleh DASH untuk penderita hipertensi. Jenis olah
raga yang disarankan adalah aerobik (jalan santai, jogging, berenang dan bersepeda)
untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Olahraga
dilakukan sekitar 40 menit dengan intensitas sedang dengan frekuensi tiga hingga empat
kali per minggu untuk menurunkan tekanan darah.12
Terapi farmakologi diberikan untuk pasien yang tidak berespon terhadap terapi
nonfarmakologi. Terapi awal farmakologi untuk hipertensi yaitu golongan diuretik,
calcium channel blockers (CCB), angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors, dan
2.2.6. Komplikasi
Hipertensi dapat menyebabkan kelainan pada beberapa organ tubuh diantaranya
jantung, otak, dan ginjal.8
2.2.6.1. Jantung
Penyakit hipertensi mengganggu fungsi dan strukutur jantung dan pembuluh darah
seperti hipertrofi ventrikel kiri, gagal jantung, aterosklerosis arteri koroner, dan aritmia.
Penyakit jantung hipertensi merupakan penyebab kematian terbanyak pada pasien
hipertensi.8
2.2.6.2. Otak
Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia. Hipertensi merupakan faktor
risiko utama stroke diikuti perdarahan intraserebral. Insiden stroke meningkat seiring
dengan peningkatan tekanan darah terutama tekanan darah sistolik.8
Dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Legok pada tahun 2016 dan Januari-
Juli 2017 apabila dilakukan pembagian berdasarkan Penyakit Menular (PM) dan
Penyakit Tidak Menular (PTM) didapatkan hipertensi menduduki urutan kedua pada
tahun 2016 dan menjadi urutan pertama pada Januari-Juli tahun 2017. Data PTM tahun
2016 dan Januari-Juli 2017 lihat tabel 5.
3) Hasil mini survey yang dilakukan pada hari Jumat, 18 Agustus 2017 di
Puskesmas Legok terhadap 30 orang pengunjung dewasa (usia 18 tahun ke atas) yang
dipilih secara consecutive sampling, terdiri dari 12 orang penderita hipertensi dan 18
orang bukan penderita hipertensi menunjukkan kurangnya pengetahuan tentang
hipertensi, sikap kurang positif, perilaku kurang baik, dan masih terpengaruh mitos.
Sikap
- Sebanyak 16 orang pengunjung belum memiliki keinginan untuk mencari
tahu tentang penyakit hipertensi.
- Sebanyak 28 orang pengunjung belum memiliki antusias terhadap
penyakit hipertensi.
- Sebanyak 14 orang memiliki kepedulian untuk berobat ke pusat
kesehatan dan rutin kontrol, serta modifikasi gaya hidup jika terkena
hipertensi dan 13 orang berobat hanya jika ada keluhan, sementara 3
orang memilih pengobatan alternatif.
Perilaku
- Sebanyak 16 orang pengunjung sering mengkonsumsi makanan tinggi
garam (ikan asin, pindang) dan 9 orang kadang-kadang, sementara 5
orang mengaku tidak pernah mengkonsumsi makanan tinggi garam
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Juli – 23 September 2017 18
- Sebanyak 12 orang tidak pernah berolah raga dan 10 orang kadang –
kadang berolah raga, sementara 8 orang rutin berolah raga 3 sampai 4
kali dalam seminggu
4. Lingkungan
Fisik
- Desa Rancagong merupakan lingkungan padat penduduk yang terdiri dari
11 RW
- Jarak antara Desa Rancagong dengan Puskesmas Legok cukup jauh.
- Terdapat pelayanan poskesdes di RW 05 Desa Rancagong.
Non – fisik
- Masyarakat percaya bahwa penyakit hipertensi dapat disembuhkan
dengan sekali minum obat dan tidak perlu kontrol berkala.
- Masyarakat percaya bahwa buah belimbing dapat menurunkan tekanan
darah dan tidak perlu minum obat lagi.
Sebagian besar pengunjung menganggap sakit Sebagian besar pengunjung belum memiliki sebagai menu sehari-hari
keinginan untuk mencari tahu tentang penyakit Sebagian besar pengunjung tidak melakukan
kepala merupakan satu-satunya gejala hipertensi
hipertensi melakukan olahraga untuk menjaga kebugaran
Sebagian besar pengunjung hanya mengetahui
Sebagian besar pengunjung belum memiliki dirinya.
makanan asin sebagai penyebab hipertensi
kepedulian terhadap kondisi tubuhnya
Sebagian besar pengunjung hanya mengetahui
stroke sebagai akibat hipertensi
Sebagian besar pengunjung menganggap hipertensi Gambar 1. Identifikasi Masalah Tingginya Kasus Hipertensi di Desa Rancagong
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
dapat sembuh
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara dengan Paradigma Blum
Periode 31 Juli – 23 September 2017 20
3.4. Penentuan Prioritas Masalah
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan Paradigma Blum, dilakukan penentuan
prioritas masalah dengan cara non-scoring (Delphi), pada tanggal 19 Agustus 2017
dilakukan diskusi dengan :
drg. Widya Anggraeni, sebagai Kepala Puskesmas Legok.
dr. Linda Mayliana, sebagai dokter Puskesmas Legok.
Bd. Beriana, sebagai Bidan Pembina Desa Rancagong, Kecamatan Legok.
Dari hasil diskusi, faktor lifestyle pada Paradigma Blum dipilih menjadi prioritas
masalah.
Pendidikan rendah
Kurangnya pengetauhan
Kurangnya pengetahuan Kurangnya
tentang pentingnya olahraga
masyarakat tentang jenis kepedulian
makanan tinggi sodium masyarakat Tingginya
mengenai hipertensi
jumlah
penderita
LIFESTYLE hipertensi di
Desa
Kurangnya olahraga Rancagong
Banyaknya masyarakat
mengonsumsi makanan tinggi
garam
Kurangnya waktu untuk
melakukan olahraga Ketersediaan bahan makanan
tinggi garam yang ekonomis
Ketidakteraturan di pasar
penderita hipertensi
memeriksa tekanan darah
5.1.2. Intervensi 2 : Pengukuran tekanan darah dan pembagian kartu kontrol tekanan
darah untuk warga RW 05 Desa Rancagong yang menderita hipertensi
a. Kegiatan :
Pengukuran tekanan darah
Pengarahan tentang kartu kontrol tekanan darah (mencakup fungsi dan cara)
Pembagian kartu kontrol tekanan darah
b. Sasaran: diperkirakan 50 warga (dewasa di atas 18 tahun) RW 05 Desa
Rancagong
c. Tempat : lapangan kantor kelurahan Desa Rancagong
d. Indikator Penilaian: setiap warga yang menderita hipertensi (tekanan darah di
atas sama dengan 140/90 mmHg) mendapat kartu kontrol tekanan darah
Rp 800.000,- pada warga dewasa dengan tekanan darah yang dari hipertensi warga di
5. Diskusi terkontrol. wilayah kerja
6. Post-test Puskesmas Legok
Poster
Mic 7. Pembagian hadiah sebanyak 15%.
Tenda dan kursi dan kalender anti-
Material
(penyuluhan mengenai
hipertensi)
Rp 150.000,-
penggunaan kartu terjaring hipertensi. mengontrol tekanan sebanyak 15%.
kontrol untuk darah dan mengetahui - Menurunkan
Kartu kontrol tekanan warga RW 05 Desa ketepatan obat yang komplikasi dari
darah
Material
Sfigmomanometer
Rancagong diberikan. hipertensi warga di
Stetoskop 3. Pembagian kartu wilayah kerja
kontrol tekanan Puskesmas Legok
SOP intervensi 2
Method
Rencana Intervensi
2. Pengorganisasian
Pembagian Tugas
3. Pelaksanaan
Intervensi 1 ¤
Penyuluhan tentang
hipertensi untuk warga RW
05 Desa Rancagong
Intervensi 2
Pembagian kartu kontrol
tekanan darah untuk warga
RW 05 Desa Rancagong
yang menderita hipertensi
4 Pengawasan
5 Evaluasi
Pembagian
Posttest
souvenir
6.1.2. Intervensi 2: Pengukuran Tekanan Darah dan Pembagian Kartu Kontrol Tekanan
Darah untuk Warga RW 05 Desa Rancagong yang Menderita Hipertensi
6.2.2. Intervensi 2: Pengukuran Tekanan Darah dan Pembagian Kartu Kontrol Tekanan
Darah untuk Warga RW 05 Desa Rancagong yang Menderita Hipertensi
Pengukuran tekanan darah dilakukan pada warga RW 05 Desa Rancagong bersamaan
dengan dilakukannya poskesdes hari Rabu, 30 Agustus 2017 bertempat di lapangan
kantor kelurahan, Jl. Kadaung no. 1, Desa Rancagong, pukul 9.00-11.00 WIB dengan
sasaran 50 orang dewasa (usia di atas 18 tahun) warga RW 05 Desa Rancagong.
Kegiatan ini dilakukan oleh 4 Koas Untar yang dibantu oleh 3 orang kader, sementara 1
orang bidan desa berhalangan hadir. Setelah dilakukan pengukuran darah, warga yang
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Juli – 23 September 2017 32
memiliki tekanan darah di atas sama dengan 140/90 mmHg diberikan kartu kontrol dan
diberikan penjelasan tentang fungsi dan penggunaannya. Tujuan kegiatan ini untuk
memantau tekanan darah warga RW 05 Desa Rancagong.
6.3. Monitoring
Monitoring intervensi penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan pengukuran tekanan
darah terhadap warga RW 05 Desa Rancagong serta pembagian kartu kontrol tekanan
darah terhadap warga RW 05 Desa Rancagong yang menderita hipertensi dilakukan
melalui plan,do,check, action (PDCA) cycle.
Act Plan
Check Do
Jumlah kader yang datang Melaksanakan kegiatan penyuluhan
adalah 3 orang tepat waktu. Kesehatan tentang Hipertensi untuk
Bidan desa tidak ikut karena Warga RW 05 Desa Rancagong
ada keperluan dinas berupa:
meningkatnya pengetahuan tentang - Perkenalan,
hipertensi pada warga RW 05 Desa - Pembagian snack,
Rancagong dengan peningkatan - Pre-test,
rerata pre-test dan post-test sebesar - Penyuluhan,
20%. Skor post-test minimal 70% - Diskusi
tercapai oleh seluruh peserta - Post-test
penyuluhan - Pembagian hadiah dan kalender
Peserta yang hadir sebanyak 55
orang.
Act Plan
Check Do
Jumlah kader yang datang Melaksanakan kegiatan pengukuran
adalah 3 orang tepat waktu. tekanan darah dan pembagian kartu
Bidan desa tidak ikut karena kontrol tekanan darah untuk Warga
ada keperluan dinas RW 05 Desa Rancagong yang
Semua penderita hipertensi menderita hipertensi berupa:
mendapatkan kartu kontrol - Pengukuran tekanan darah,
tekanan darah dan mengerti - Pengarahan tentang fungsi dan
fungsi dan penggunaan kartu penggunaaan kartu kontrol,
kontrol. - Pembagian kartu kontrol tekanan
Peserta yang hadir sebanyak 55 darah
orang.
10 2 0
20 3 0
30 10 0
40 8 3
50 16 2
60 10 7
70 4 12
80 2 7
90 0 7
100 0 17
7.1.2. Intervensi 2
Hasil pengukuran tekanan darah terhadap 55 peserta didapatkan penderita hipertensi
sebanyak 25 orang. Semua penderita hipertensi mendapatkan kartu kontrol tekanan
darah dan mendapat penjelasan mengenai penggunaan kartu kontrol tekanan darah.
6 Post-test
4
2
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Nilai
7.2.2. Intervensi 2
N = 55
Hipertensi
Tidak
Hipertensi
Lingkungan
Umpan Balik
Bersambung ke halaman 41
Bersambung ke halaman 43
Idientitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. HP/Telp :
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Agama :
7. Suku :
8. Pendidikan :
HIPERTENSI YA / TIDAK
PENGETAHUAN
NO. PERTANYAAN SKOR
Apa itu HIPERTENSI?
Darah tinggi, peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg 2
1
Darah tinggi 1
Selain di atas 0
Berapa batas tekanan darah normal?
≤ 120/80 mmHg 2
2
≤ 140/90 mmHg 1
Selain di atas 0
Apa gejala hipertensi? (sakit kepala, berdebar-debar, mudah lelah)
Benar semua 2
3
Sebagian benar 1
Salah semua 0
Apa yang menyebabkan peningkatan tekanan darah? (makanan asin
dan tinggi garam, obesitas/kegemukan, kurang aktivitas, stress,
rokok)
4
Benar semua 2
Sebagian benar 1
Salah semua 0
Siapa saja yang dapat terkena hipertensi? (laki-laki dan perempuan, >
5
18 tahun)
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Juli – 23 September 2017 48
Benar semua 2
Sebagian benar 1
Salah semua 0
Apa akibat dari hipertensi? (stroke, penyakit jantung, gagal ginjal)
Benar semua 2
6
Sebagian benar 1
Salah semua 0
Bagaimana cara mengobati hipertensi?
Modifikasi gaya hidup DAN obat antihipertensi setiap hari 2
7
Modifikasi gaya hidup ATAU obat antihipertensi saat sakit 1
Selain di atas 0
Apakah hipertensi dapat sembuh?
Tidak dapat sembuh namun dapat terkontrol 2
8
Dapat sembuh dan kambuh lagi 1
Dapat sembuh 0
Dimana tempat mengobati hipertensi? (Puskesmas, klinik, rumah
sakit)
9 Benar semua 2
Sebagian benar 1
Lain-lain: dukun, tukang jamu, herbalist, dsb 0
TOTAL SKOR
SIKAP
NO. PERTANYAAN SKOR
Apakah anda mencari tahu tentang hipertensi?
Ya, Tanya dokter/bidan/perawat, mencari di internet, ikut penyuluhan 2
1
Hanya dengar-dengar saja 1
Tidak pernah 0
Apakah anda pernah mengikuti penyuluhan?
Ya selalu 2
2
Hanya jika ada waktu 1
Tidak pernah 0
Seberapa sering anda memeriksa tekanan darah?
Rutin 1 minggu hingga 1 bulan sekali 2
3
Kadang-kadang, hanya pada saat sakit 1
Tidak pernah 0
4 Jika anda terkena hipertensi, apa yang anda lakukan?
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Juli – 23 September 2017 49
Berobat ke pusat kesahatan dan rutin kontrol, modifikasi gaya hidup 2
Hanya berobat jika ada keluhan 1
Tidak berobat, mencari alternatif, minum jamu, dsb 0
Jika ada kerabat yang terkena hipertensi apa yang anda lakukan?
Menyarankan berobat ke pusat kesehatan dan rutin kontrol 2
5 Menyarankan hanya berobat jika ada keluhan 1
Menyarankan tidak perlu berobat, mencari alternatif, atau minum
0
jamu-jamuan.
TOTAL SKOR
PERILAKU
NO. PERTANYAAN SKOR
Seberapa sering anda makan ikan asin/pindang/sarden/kornet/dll
(makanan tinggi garam)?
1 Tidak pernah 2
Kadang-kadang 1
Setiap hari/hampir setiap hari 0
Seberapa sering anda berolahraga?
3-4 kali dalam seminggu 2
2
Kadang-kadang 1
Tidak pernah 0
Jika anda terkena hipertensi, apakah anda akan berobat teratur?
Ya, minum obat setiap hari 2
3
Hanya minum obat jika ada keluhan 1
Tidak minum obat 0
Jika anda terkena hipertensi, obat apa yang akan anda minum?
Obat yang diberikan dokter 2
4
Obat dan jamu/herbal 1
Jamu-jamuan/herbal 0
Seberapa sering anda makan buah dan sayur?
Setiap hari 2
5
Kadang-kadang 1
Tidak pernah/sesekali 0
Seberapa banyak anda minum air putih dalam sehari
Cukup, 1,5 – 2 liter (± 8 gelas) 2
6
Kurang, < 1,5 liter 1
Sangat kurang, < 1 liter 0
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Juli – 23 September 2017 50
TOTAL SKOR
MITOS/KEPERCAYAAN
NO. PERTANYAAN SKOR
Apakah anda mempercayai mitos atau kepercayaan tentang
hipertensi?
1
Tidak 2
Ya, sebutkan … 0
Menurut anda apakah penyakit hipertensi menular?
2 Tidak 2
Ya 0
Menurut anda apakah anda pasti terkena hipertensi jika orangtua
menderita hipertensi?
3
Tidak 2
Ya 0
Menurut anda apakah marah-marah dapat menyebabkan hipertensi?
4 Tidak 2
Ya 0
Menurut anda, apakah anda dapat terkena hipertensi?
5 Ya 2
Tidak akan 0
TOTAL SKOR
PELAYANAN KESEHATAN
NO. PERTANYAAN SKOR
Apakah tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan) di Puskesmas
cukup?
1
Ya 2
Tidak 0
Apakah obat selalu tersedia atau cukup?
2 Ya 2
Tidak 0
3 Apakah Poskesdes selalu diadakan sesuai jadwal?
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Juli – 23 September 2017 51
Ya 2
Tidak 0
Apakah anda puas dengan pelayanan di Puskesmas/Poskesdes?
4 Ya 2
Tidak 0
TOTAL SKOR
b. Sakit kepala
Peserta 28 120/80
TGL
TGL TD Terapi
Kontrol