Anda di halaman 1dari 47

ERUPSI OBAT

Budi
406152021

Pembimbing:
dr. Sri Ekawati, SpKK

KEPANITERAAN ILMU KULIT DAN KELAMIN


RS UMUM DAERAH RAA SOEWONDO PATI
PERIODE 17 JULI 2017–19 AGUSTUS 2017
Definisi
Erupsi obat adalah respon abnormal seseorang terhadap bahan
obat atau metabolitnya yan terjadi selama atau setelah pemakaian
obat dalam rentang dosis normal.
KLASIFIKASI
• Cutaneus Reaction to drug
• Erupsi makulopapular
• Urtikaria dan angioedema
• Eritroderma
• Erupsi Pustular
• Erupsi Bulosa
• Fixed Drug Eruption
• Skin necrotic anticoagulan induced
• Drug induced vaskulitis
• SINDROM STEVEN JOHNSON
• NEKROSIS EPIDERMAL TOKSIK
ERUPSI MAKULOPAPULAR
• Disebut juga erupsi exanthematosa
• Dapat terjadi dalam seminggu dari inisial
terapi obat dan sembuh dalam 1-2 minggu.
• 95% reaksi kulit.
• Tanda : biasanya mulai dari batang tubuh
menyebar ke perifer dan simetris, makula
dan papul merah muda dapat terdiri plak,
dapat disertai deskuamasi.
URTIKARIA
• Lesi pada kulit yang terdiri dari reaksi wheal dan flare yang
terletak di INTRAKUTAN dikelilingi oleh eritema (30 menit
-1,5 hari)
• Dapat disebabkan alergi makanan, obat penisilin, dll.
• Gejala : demam, malaise, dapat disertai vertigo dan sakit
kepala
• Tanda : Lesi di kulit berupa urtikaria.
ANGIOEDEMA
• Sama dengan urtikaria namun terjadi di DERMIS DALAM
dan JARINGAN SUBKUTAN.
• Gejala :
• Tanda : Terlihat edema yang biasanya terjadi di pipi, bibir
dan periorbital. Tetapi dapat juga di lidah, faring dan laring;
kulit dapat terlihat normal atau merah, pruritus jarang,
tetapi ada rasa nyeri atau terbakar.
Eritroderma
• Mekanisme diduga rx IV
• Tanda : kemerahan, infiltrasi, bersisik melibatkan seluruh
tubuh, limfadenopati.
• Gejala : demam, malaiase, menggigil.
• Muncul dalam hari-minggu setelah obat
• Paling sering disebabkan karbamazepin, fenitoin,
fenilbutason, allopurinol, dan garam emas
ERUPSI PUSTULAR
• Erupsi bentuk jerawat, tidak terjadi pada dekade pre-
puber.
• Dapat tumbuh daerah lengan dan kaki.
• Gejala : malaiase dan demam tinggi.
• Tanda : vesikopapula, pustul dan bula yang terjadi hampir
diseluruh tubuh.
• Tatalaksana : penghentian obat yang bersangkutan dan
beri kortikosteroid
Erupsi Bulosa
• Terdiri dari pseudoporphyria dan pephigus
• Pseudoporphyria : kelainan phototoxic cutaneus yang
menyerupai profiria pada dewasa dan eritropoetic profiria
pada anak.
• Tanda : vesikel berisi air dan bekas luka pada distribusi
cahaya, memerah, penebalan lilin.
• Gejala : rasa terbakar pada kulit
Erupsi Bulosa
• Pemphiguse : bula + dasar urtikaria + eritematosa
• Biasanya terdapat pada mulut, punggung, dll.
• Histopatologi : infiltrasi limfosit dengan eosinofil, neutrofil,
intraepidermal vesikel dengan nekrotik keratinosis, trombin
pembuluh darah.
• Tatalaksana : prednisone 2-3mg/kg
• metrotrexate 25-35mg/wk
• koreksi elektrolit
• hentikan obat
Fixed Drug Eruption
• Biasanya soliter, eritema/merah terang atau bisa juga
merah gelap, makula dengan plakat edema.
• Sering pada daerah genital dan perianal
• Gejala : rasa terbakar/tersengat, terkadang demam,
malaiase dan gejala abdomen.
• Berlangsung 30 menit hingga 16 jam setelah menelan
obat.
• PP dengan test provokasi
Nekrosis kulit karena antikoagulan
• Dimulai 3-5 hari dari awal medikasi
• Gejala : sangat nyeri
• Tanda : Merah di awal, plaq sangat nyeri danpada daerah
adifosa banyak seperti payudara, pantat dan panggul.
• Plaq bisa menjadi ulkus atau area nekrotik
• Tatalaksana : penghentian obat, vit K, heparin sesuai
dosis, pemberian FFP dan konsentrat vit C.
• Untuk estetika boleh di skin graft.
Vaskulitis dan purpura karena obat
• Dapat timbul 7 -21 hari dari awal terapi
• Tanda : purpura yang biasa pada ekstremitas, dapat juga
terkena urtikaria bila vaskulitis pada PD kecil.
Epidermal Necrolisis
SJS TEN

• Sindrom yang mengenai • Bentuk parah SSJ


kulit, selaput lendir di • Epidermiolisis
orifisum, dan mata
• Keadaan umum generalisata
bervariasi (ringan – • Dapat disertai
berat) kelaianan selaput
• Kelainan pada kulit: lendir di orifisium
eritema, vesikel/bula
dapat disertai purpura dan mata
• Sinonim: Eritema • Sinonim: sindrom
Multiforme Mayor Lyell.3
Epidemiologi
▪ Insiden jarang ! +2-3% per juta populasi setiap tahun di
Eropa dan AS
▪ Insiden keseluruhan: + 1 – 6 kasus per 1 juta orang setiap
tahun
▪ Studi respektif: 0,4 s/d 1,2 kasus per 1 juta orang setiap
tahun
▪ mortalitas EN : 5 -12 %.
Etiologi
• Obat >50%
• Infeksi
• Vaksinasi
• Transplantasi sumsum tulang
• Penyakit graft-versus-host
• Neoplasma
• Lupus erythematosus
• Radiasi
Gejala
▪ KU = ringan – berat (sopor s/d koma)
▪ Gejala dimulai 8 minggu (4 sampai 30 hari) sejak pertama kali
dimulainya pemakaian suatu obat.
▪ Gejala prodormal (1-3 hari) : demam tinggi, malaise, nyeri
kepala, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.
▪ Trias SSJ = kelainan kulit + selaput lendir di orifisium + mata
▪ NET = gejala SSJ berat + epidermiolisis.
Target lesion
Klasifikasi
• Klasifikasi sesuai luas area epidermis terlepas atau "dapat
dilepas" (Nikolsky positif):
▪ Hampir selalu terjadi pada minimal 2 daerah pada 90% kasus.1
▪ mukosa mulut (100%); hampir selalu terdapat lesi hemoragik, kadang
pseudomembran, krusta tebalberwarna hitam di bibir
▪ lubang alat genital (50%); sering pada wanita ! synechiae
▪ lubang hidung (8%)
▪ anus (4%). 1,2

▪ Lesi: eritema ! vesikel dan bula ! cepat memecah ! erosi


dan ekskoriasi dan krusta kehitaman.
80% DIANTARA SEMUA KASUS
GEJALA: NYERI, FOTOFOBIA, LAKRIMASI, MATA MERAH, DAN DISCHARGE.

▪ konjungtivitis kataralis ▪ Iritis


▪ konjungtivitis purulen
▪ Iridosiklitis
▪ Perdarahan
▪ Synechiae kelopak mata
▪ Simblefaron
& konjungtiva
▪ ulkus kornea
▪ kerontokan bulu mata
▪ uveitis anterior
Histopatologi
▪ Infiltrate sel mononuclear di sekitar
pembuluh-pembuluh darah dermis
superficial
▪ Edema dan ekstravasasi sel darah
merah di dermis papilar
▪ Degenerasi hidropik lapisan basalis
sampai terbentuk vesikel
subepidermal
▪ Nekrosis sel epidermal dan kadang-
kadang di adneksa
(A) Nekrosis epidermis
▪ Spongiosis dan edema intrasel di eosinofilik dengan sedikit
epidermis
respon inflamasi pada
dermis
(B) nekrosis epidermis yang
sepenuhnya terlepas dari
dermis dan melipat seperti
selembar kertas1
Tatalaksana
• Obat yang dicurigai segera dihentikan
• Kortikosteroid
• Antibiotik
• Cairan elektrolit
• Transfusi darah bila kortikosteroid tidak ada perbaikan
• Obat topikal
Komplikasi
▪ Sepsis ec. Staphylococcus aureus dan Pseudomonas ! mortalitas
▪ Kegagalan multiorgan = >30%
▪ komplikasi paru = >15%
▪ manifestasi : peningkatan RR , batuk ! harus segera diawasi ketat!
▪ acute respiratory distress syndrome / ARDS

▪ Komplikasi gastrointestinal
▪ diare hebat
▪ Malabsorpsi
▪ Melena
▪ perforasi kolon.
Komplikasi
▪ komplikasi ginjal
▪ proteinuria, mikroalbuminuria, hematuria, Azotemia
▪ Kerusakan tubulus proksimal
▪ Glomerulonefritis (jarang )

▪ kejadian sekuel EN
▪ gangguan stres post traumatik (PTSD)
▪ Komplikasi ophthalmik
▪ peradangan kronis, fibrosis, entropion, trichiasis, symblepharon, metaplasia
epitel kornea dgn ulserasi, terbentuknya jaringan parut, dan gangguan
penglihatan.
Komplikasi

▪ Hipopigmentasi dan / atau hiperpigmentasi kulit


▪ Perubahan kuku : Perubahan pigmentasi, distrofi, dan
anonychia permanen.
▪ Gejala sekuele pada mulut : mulut kering, gangguan
pengecap, dan perubahan pada gigi.
▪ Komplikasi vulva dan vagina : dyspareunia dan adhesi genital.
▪ Saran : semua pasien yang telah sembuh dari EN di-follow-up
hingga beberapa minggu setelah keluar rumah sakit dan 1
tahun kemudian.
Prognosis
▪ Penanganan cepat ! prognosis baik
▪ Prognosis buruk jika:
▪ terdapat purpura yang luas
▪ leucopenia
▪ keadaan umum buruk
▪ bronkopneumonia
▪ Ras : AS = orang kulit hitam risiko kematian 7x lebih tinggi daripada orang
kulit putih.

▪ skoring prognosis untuk EN (SCORTEN)


TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
Maaf lama presentasinya :)

Anda mungkin juga menyukai