Anda di halaman 1dari 4

A.

KONSEP DERET ARITMATIKA DAN DERET GEOMETRI

Deret (series) adalah jumlah dari bilangan dalam suatu barisan. Apabila dilihat
dari perubahan di antara suku-suku yang berurutan, maka deret dibagi menjadi dua,
yaitu: deret aritmatika dan deret geometri. Selanjutnya deret geometri bila dilihat dari
bannyaknya suku, maka deret tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu: deret geometri
hingga (finite geometric series) dan deret geometri tak hingga (infinite geometric
series). Deret geometri tertentu adalah deret yang mempunyai kelompok bilangan
tertentu, sedangkan deret geometri tak-tentu adalah deret yang mempunyai kelompok
bilangan yang tak terbatas.1
Deret tak-tentu (infinite) dapat dibagi menjadi dua, yaitu: deret geometri tak-
tentu konvergen dan deret geometri tak-tentu divergen. Deret tak-tentu yang
konvergen adalah deret yang mempunyai nilai bilangan nyata, sedangkan deret geometri
tak-tentu yan divergen adalah suatu deret yang tidak menghasilkan nilai bilangan nyata.
Untuk membedakan di antara deret tak tentu konvergen dan divergen dapat
dilihat pada notasi berikut ini. Jika Si mewakili suatu bilangan dalam barisan dan b
adalah bilangan nyata, maka deret tak tentu konvergen adalah

dan suatu deret geometri tak tentu divergen adalah

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deret baik aritmatika maupun geometri,
deret geometri tertentu dan tak tentu, serta deret geometri tak tentu yang konvergen dan
divergen.

1. Deret aritmatika

Deret aritmatika adalah jumlah dari suku-suku dalam suatu barisan aritmatika.
Deret aritmatika ini bentuknya adalah,

atau
Dn = S1 + S2 + S3 + . . . + Sn . Hal seperti ini dapat dinyatakan secara umum,

1
Joseb Bintang Kalangi. Matematika Ekonomi dan Bisnis. (Jakarta: Salemba Empat, 2008). Hal.147
Untuk memperoleh jumlah suku-suku ke-n atau Dn dari suatu barisan aritmatika
dengan a1 sebagai suku pertama dan b sebagai beda yang sama maka rumusnya
adalah,

Bukti:
Perhatikan bahwa setiap suku dari barisan aritmatika diperoleh dengan menambahkan
beda yang sama b pada suku sebelumnya atau dengan mengurangkan b dari suku
berikutnya. Jadi,
Dn = a1 + (a1 + b) + (a1 + 2b) + . . . + (an - b) + an (1.1)
Penulisan Dn pada persamaan (i) dapat ditulis dalam urutan yang terbalik dan
diperoleh:
Dn = an + (an - b) + (an - 2b) + . . . + (a1 + b) + a1 (1.2)
Jumlahkan persamaan (1.1) dan (1.2), maka diperoleh:
Dn = (a1 + an) + (a1 + an) + . . . + (a1 + an)
= n (a1 + an)

(terbukti)

Contoh:

2. Deret geometri

Deret geometri adalah jumlah dari suku-suku atau bilangan-bilangan dalam suatu
barisan geometri. Deret geometri ini bentuknya adalah,

(2.1)
Atau persamaan (2.1) dapat ditulis secara singkat,
Untuk memperoleh jumlah suku ke-n dari suatu barisan geometri dengan a1 sebagai
suku pertama dan r sebagai rasio yang tetap, rumusnya adalah,

di mana r < 1 atau

di mana r > 1 (2.2)

Jika r = 1, maka rumus (2.1) di atas menjadi,

Dn = a1 + a1 + . . . + a1

= n a1

Bukti:

Misalkan, persamaan (2.1)

Kalikan persamaan (2.1) dengan r, diperoleh hasil,

(2.3)

Kurangkan persamaan (2.1) dan (2.3), diperoleh hasil,

Perlu diingat bahwa suatu deret jika jumlah suku-sukunya terbatas, maka deret
tersebut dinakan sebagai deret terhingga (finite), sedangkan jika jumlah suku-
sukunya tak terbatas, disebut deret tak-hingga (infinite).

Suatu deret tak-hingga dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu:


1. Jika ratio yang tetap r mempunyai nilai mutlak (absolut) lebih kecil satu atau |
r < 1|, maka deret tersebut adalah konvergen (berkumpul pada satu titik).

2. Jika ratio yang tetap r mempunyai nilai mutlak (absolut) lebih besar atau sama
dengan satu atau |r > 1|, maka deret adalah divergen.

Contoh:

Anda mungkin juga menyukai