Wilayah Pesisir memiliki sumberdaya alam yang unik, dinamis, dan produktivitas yang
tinggi, terdiri dari sumberdaya yang dapat pulih, sumberdaya yang tidak dapat pulih, serta jasa–
jasa lingkungan (Bengen, 2002; Bengen, 2004). Menurut Bengen (2004) wilayah pesisir
menyediakan sumberdaya alam yang produktif baik sebagai sumber pangan, tambang mineral
dan energi maupun kawasan rekreasi atau pariwisata. Selain itu, wilayah ini juga memiliki
aksesibilitas yang sangat baik untuk berbagai kegiatan ekonomi, seperti transportasi dan
kepelabuhanan, industri dan permukiman. Namun demikian, seiring dengan peningkatan jumlah
penduduk dan intensitas pembangunan, daya dukung ekosistem pesisir dalam menyediakan
segenap sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan terancam rusak.
Kesehatan menjadi salah satu masalah utama yang merupakan dampak dari perubahan
lingkungan, baik mencakup kesehatan lingkungan ataupun masyarakat yang tinggal di sekitar
daerah pesisir. Penyakit-penyakit di wilayah pesisir berkembang tergantung dari perubahan dan
kondisi wilayah pesisir. Selain itu, faktor okupasi masyarakat juga terlibat dalam hal ini.
Pekerjaan masyarakat yang sebagian besar merupakan mata pencarian yang berasal dari laut
menjadi faktor utama dalam pola penyakit yang terjadi di wilayah pesisir. Selain itu, tingkat
Pendidikan juga berpengaruh dan berkaitan dngan pengetahuan masayarakat terhadap penyakit
di wilayah pesisir.
Kabupaten Buru Selatan merupakan salah satu kabupaten pemekaran yang terletak di
pulau Buru. Terdapat enam kecamatan di kabupaten Buru Selatan yakni; Kecamatan Kepala
Madan, Leksuka, Ambalau, Namrole, Waesama dan Fena Fafan. Sebagian besar kecamatan
termasuk dalam wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola
penyebaran penyakit di pesisir kawasan Kabupaten Buru Selatan serta menilai bagaimana
kondisi kesehatan dari lingkungan di sekitar pesisir tersebut.
Petunjuk Umum Pengisian Kuesioner
Isi kuesioner
KUESIONER INI TERDIRI DARI SEBELAS BAGIAN YAITU:
A. : Identitas
B. : Latar Belakang Pendidikan dan Penghasilan
C. : Sosioekonomi dan Ketahanan Pangan
D. : Riwayat Penyakit Keluarga
E. : Riwayat Penyakit Dahulu
F. : Riwayat Reproduksi dan Penggunaan Alat Kontrasepsi
G. : Faktor yang mempengaruhi Ibu dalam pemilihan penolong persalinan
H. : Riwayat Pengobatan
I. : Riwayat Pengobatan Tradisional
J. : Pemeriksaan Fisik
K. : Pengetahuan tentang Malaria
L. : Pengetahuan Tentang Stroke
M. : Hubungan Pekerjaan dengan Nyeri Otot
N. : Pengetahuan tentang penyakit Kusta
Responden: Masyarakat yang tinggal di wilayah Pesisir di Kabupaten Buru Selatan usia
Produktif. Untuk kuesioner seputar riwayat reproduksi dan penggunaan alat kontrasepsi,
responden adalah wanita usia subur yang masih menikah, berusia 15-49 tahun dan tinggal di
wilayah survey minimal 6 bulan atau berencana untuk tinggal selama 6 bulan ke depan. Sebelum
memulai wawancara, pastikan bahwa responden sudah memenuhi kriteria sampel yang eligible.
Contoh: Survei dilakukan di RW 3, desa Wamsisi, kecamatan Waesama, kabupaten Buru Selatan,
Provinsi Maluku. Kunjungan sedang di rumah ke 2, responden di rumah tersebut ada 1 orang
dengan 2 rumah tangga. Rumah tangga yang pertama ada 1 orang responden dan rumah tangga
kedua tidak ada responden
Cara Pengisian:
Sebelum mengisi kode, pewawancara terlebih harus melihat kode pada daftar klaster terpilih di
panduan lapangan lampiran 2.
1. Provinsi : Maluku kode 2
2. Kabupaten : Buru Selatan kode 5
3. Kecamatan : Waesama 12
4. Desa : Wamsisi 23
5. Nomor klaster : 26
6. RW/dusun : RW 3
7. Nomor urut rumah :2
8. Jumlah rumah tangga :2
9. Jumlah responden dalam rumah : 1
10. Nomor urut rumah tangga dalam rumah : 1
11. Nomor urut responden : sesuaikan dengan daftar anggota rumah tangga kolom A1,
missal nomor urut 04
Penulisan kode responden adalah 8 digit, gabungan antara kode kabupaten, klaster, nomor urut
rumah, nomor urut rumah tangga dalam rumah, dan nomor baris responden
Informed consent
Pemberitahuan dan persetujuan secara verbal harus dilakukan kepada responden. Pada intinya
pewawancara harus menyampaikan nama, asal instansi, tujuan, dan terakhir meminta persetujuan
ibu untuk dapat diwawancarai. Sampaikan informed consent ini secara singkat dan jelas, tidak
perlu persis sama seperti di dalam kotak. Pewawancara dapat menyampaikan dalam bahasa lokal
dengan kesan pertama yang baik (mimik muka, sikap tubuh, cara bicara, dan penampilan)
sehingga responden tidak merasa curiga/takut dan akhirnya bersedia untuk diwawancarai.
Setelah menyampaikan inform consent, mintalah responden untuk memberikan tanda tangannya
pada tempat yang telah disediakan.
B02a. Pekerjaan
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui pekerjaan responden yang nantinya akan dikaitkan
dengan kondisi kesehatan dan lingkungan responden. Pewawancara menanyakan pada reponden
tentang pekerjaannya kemudian memilih salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden.
Jika jawaban responden tidak ada dalam salah satu pilihan, maka diharapkan pewawancara dapat
mengisi kolom jawaban “lainnya” dengan jawaban responden dan melingkari kode 99 yang
terdapat di samping pilihan jawaban tersebut.
C04. Apa jenis materi/bahan bangunan yang paling banyak digunakan untuk lantai
rumah?
Lakukan observasi untuk mengetahui jenis materi atau bahan utama (yang paling banyak
digunakan) untuk lantai rumah tempat responden tinggal. Jika rumah bertingkat, maka dalam
menentukan jenis materi atau bahan utama, ikutkan semua lantai. Lantai plester yang dilapisi
vinil, dicatat sebagai plester. Cara mengisi pertanyaan ini dengan melingkari nomor jawaban
yang dimaksud.
C05. Apa jenis materi/bahan bangunan yang paling banyak digunakan untuk dinding
rumah?
Lakukan observasi untuk mengetahui jenis materi atau bahan utama (yang paling banyak
digunakan) untuk dinding rumah tempat responden tinggal. Dinding adalah sisi luar/batas suatu
bangunan atau penyekat dengan ruangan, rumah tangga,atau bangunan lain. Bila bangunan
menggunakan lebih dari satu jenis dinding yang luasnya sama, maka yang dianggap sebagai
dinding terbanyak adalah dinding yang bernilai lebih tinggi. Misalnya, dinding rumah responden
terdiri dari tembok dan bambu yang sama luasnya, maka yang dianggap dinding terbanyak/utama
ialah tembok. Cara mengisi pertanyaan ini dengan melingkari nomor jawaban yang dimaksud.
C06. Apa jenis materi/bahan bangunan yang paling banyak digunakan untuk atap rumah?
Lakukan observasi untuk mengetahui jenis materi atau bahan utama (yang paling banyak
digunakan) untuk atap rumah tempat responden tinggal Yang dimaksud dengan atap adalah
penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang mendiami dibawahnya terlindung dari
terik matahari, hujan, dan sebagainya. Untuk bangunan bertingkat, atap yang dimaksud adalah
bagian teratas dari bangunan tersebut. Jika tempat tinggal responden menggunakan lebih dari
satu jenis atap yang luasnya sama, maka yang dianggap sebagai jenis atap terluas adalah jenis atap
yang bernilai lebih tinggi.
1. Beton, adalah atap yang terbuat dari campuran semen, kerikil dan pasir yang dicampur
dengan air.
2. Genteng, adalah atap yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar. Termasuk
pula genteng beton (genteng yang terbuat dari campuran semen dan pasir), genteng fiber
cement, dan genteng keramik.
3. Sirap, adalah atap yang terbuat dari kepingan kayu yang tipis atau anyaman kayu, biasanya
terbuat dari kayu ulin atau kayu besi (KBBI).
4. Seng, adalah atap yang terbuat dari besi tipis yang berlapis timah (supaya tidak mudah
berkarat). Atap seng bisa berbentuk seng rata, seng gelombang, termasuk genteng seng yang
lazim disebut decrabond (seng yang dilapisi epoxy dan acrylic).
5. Asbes, adalah atap yang terbuat dari serat mineral, bersifat tahan panas dan tidak mudah
menjadi abu bila terbakar. Termasuk di sini asbes semen yaitu campuran serat asbes dengan
semen yang tahan terhadap panas dan air. Pada umumnya atap asbes berbentuk gelombang.
6. Ijuk/Rumbia, adalah atap yang terbuat dari serat pohon aren/enau/palem atau sejenisnya
yang umumnya berwarna hitam. Masukkan alang-alang/daun kelapa/pelepah sagu/
nipah dan atap daun lainnya di bagian ini.
96. Lainnya, opsi jawaban untuk atap yang terbuat dari bahan yang belum disebutkan di pilihan
1-6.
C07. Apa Jenis Sumber Penerangan Utama bagi rumah tangga ini?
Jenis penerangan yang dimaksud adalah sumber energi untuk penerangan dalam rumah berasal
dari mana. Ada yang berasal dari listrik PLN, Listrik dari Non PLN, Petromaks Aladin,
pelita/Senter/Obor. Pewawancara dapat memilih salah satu jawaban sesuai dengan jawaban yang
diberikan responden dengan melingkari salah satu kode jawaban yang tersedia. Jika jawaban
tidak ada dalam pilihan, maka perlu dituliskan jawaban responden di kolom “Lainnya” dan
melingkari kode jawaban.
C08. Dari manakah sumber air minum utama di rumah tangga ini?
Pewawancara perlu melakukan observasi untuk memastikan jenis sumber air minum karena
pengertian sumber air minum antara responden dengan pewawancara bisa saja berbeda.
Seringkali responden cenderung menjawab cara pengambilan air bukan sumber air.
Menurut WHO, sumber air minum dibedakan dalam dua kategori yaitu “improved water source”
dan “unimproved water source”. Sumber air yang termasuk kategori “improved water source”
antara lain air ledeng PDAM (baik yang dialirkan sampai ke dalam rumah, halaman atau hidran
umum), sumur bor, sumur gali terlindung, mata air terlindung, dan air hujan. Sedangkan yang
termasuk kategori “unimproved water source” antara lain sumur gali tidak terlindung, mata air
tidak terlindung, air permukaan (seperti air sungai, danau, kolam, kanal, saluran irigasi), air yang
dijual melalui truk air dan kereta/gerobak air. Pembedaan kategori terlindung dan tidak
terlindung terletak pada upaya pencegahan kontaminasi air, terutama dari rembesan air
permukaan.
Pertanyaan untuk mengetahui sumber air bersih yang paling sering digunakan di rumah
tangga responden untuk minum dan memasak. Jenis sumber air minum antara lain:
1. AIR LEDENG adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan
sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber
air ini diusahakan oleh PAM (Perusahaan Air Minum), PDAM (Perusahaan Daerah Air
Minum) atau BPAM (Badan Pengelola Air Minum), baik dikelola oleh pemerintah
maupun swasta.
2. SUMUR adalah jenis sumber air tanah yang cara pengambilan airnya dibor atau digali.
3. SUMUR BOR (POMPA TANGAN, MESIN AIR) – adalah sumur yang cara
pengambilannya (menaikkan) airnya dengan menggunakan pompa (pompa tangan
maupun pompa/mesin yang menggunakan tenaga listrik).
4. SUMUR GALI TERLINDUNG – cara pengambilan air menggunakan gayung atau ember
(timba) dimana dinding dan lantai sekitar sumur tersebut dibuat sedemikian rupa
sehingga air yang sudah dipakai tidak masuk (merembes) ke dalam sumur, termasuk ada
penutup di atas sumur tersebut untuk melindungi masuknya kotoran, binatang atau debu
ke dalam sumur (bibir atau cincin sumur).
5. SUMUR GALI TIDAK TERLINDUNG – cara pengambilan air menggunakan gayung
atau ember (timba) dimana tidak ada upaya untuk mencegah air yang sudah dipakai
masuk (merembes) ke dalam sumur, dinding dan lantai sekitar sumur tidak kedap air dan
tidak ada penutup.
6. Mata air adalah sumber air permukaan tanah dimana air timbul dengan sendirinya.
Digolongkan berasal dari sumber mata air hanya jika sumber air bersih yang digunakan
untuk minum berasal hanya dari mata air tanpa sistem perpipaan/pompa dan tanpa
melalui proses penyaringan/pengolahan, dimana penduduk harus pergi ke mata air untuk
mendapatkan sumber air bersih.
7. MATA AIR TERLINDUNG – tempat keluar air (dinding dan lantai sekitar mata air)
dibuat sedemikian rupa (ada bibir atau cincin atau sekitar mata air di plester) sehingga air
keluar tidak masuk (merembes) ke dalam tanah.
8. MATA AIR TIDAK TERLINDUNG – tempat keluar air (dinding dan lantai sekitar mata air) tidak
kedap air sehingga air yang keluar dapat masuk (merembes) ke dalam tanah.
Mata air tidak terlindungi Mata air tidak terlindungi
9. AIR HUJAN adalah air yang diperoleh dengan cara menampung air hujan, termasuk air
hujan yang ditampung, disaring dan didistribusikan.
C10b. Bagaimana cara mengolah air minum (terakhir kali sebelum diminum)?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara responden mengolah air sebelum
diminum. Terdapat beberapa pilihan jawaban yang diberikan pada responden. Jika responden
menjawab “Direbus/Dimasak” maka pewawancara dapat melingkari kode angka yang ada
disamping pilihan jawaban. Jika responden menjawab jawaban lain yang tidak ada pada pilihan
jawaban, maka pewawancara wajib menulis jawaban responden di kolom jawaban lainnya dan
juga melingkari kode angka untuk pilihan jawaban “lainnya”
C12. Sejak kemarin sampai hari ini, kapan saja ibu mencuci tangan menggunakan sabun?
Untuk jawaban pertanyaan ini, responden dapat memilih lebih dari satu jawaban. Jika responden
masih bingung menjawab, pewawancara dapat membacakan pilihan jawaban yang tertera dalam
kuesioner. Pewawancara melingkari kode huruf dapat lebih dari satu tergantung jawaban dari
responden. Misalnya; responden mencuci tangan saat “sebelum menyiapkan makanan” dan
“sebelum makan”. Terdapat pilihan jawaban “lainnya” jika responden memberikan jawaban dan
tidak termasuk dalam pilihan jawaban. Pewawancara wajib menulis jawaban responden serta
melingkari kode huruf.
C13a. Dimana tempat buang air besar yang paling sering digunakan oleh rumah tangga
ini?
Pertanyaan ini berkaitan dengan tempat buang air besar yang paling sering digunakan oleh
anggota rumah tangga. Jamban sendiri adalah jamban yang digunakan khusus oleh rumah tangga
responden, walaupun kadang-kadang ada yang menumpang pakai. Jamban bersama adalah
jamban yang digunakan oleh beberapa rumah tangga tertentu. Jamban umum adalah jamban
yang penggunaannya tidak terbatas pada rumah tangga tertentu tetapi siapapun dapat
menggunakannya. Jika responden menjawab “tidak punya jamban” atau “di empang, sungai, dan
kebun) maka lompati hingga ke pertanyaan C14 dan melingkari kode angka pada lembar
jawaban kuesioner.
C13b. Apa jenis kloset yang digunakan?
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis jamban yang paling sering digunakan rumah
tangga sehari-hari. Pewawancara harus memastikan jenis jamban/kakus/WC yang biasa
digunakan rumah tangga dengan observasi. Pewawancara harus melihat langsung jenis
jamban/kakus/WC.
Jamban cemplung:
Jamban Plengsengan:
C13d. Berapa jarak sumber air minum rumah tangga ibu dengan pembuangan tinja
terdekat? (dalam meter)
Pewawancara dapat meminta responden untuk menunjukkan tempat penampungan air dan
penampungan akhir tinja jika responden bingung atau tidak tahu jarak berapa meter antar
keduanya. Kemudian memperkirakan jarak lalu mencatatnya di kolom jawaban.
C16. Apakah rumah tangga (pernah) mendapat pelayanan kesehatan gratis selama 1 tahun
terakhir dengan menggunakan kartu tanpa iuran kepesertaan?
Tujuan pertanyaan ini juga untuk menilai proksi tingkat sosioekonomi rumah tangga responden
dalam bidang kesehatan. Terdapat dua pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Responden
diharapkan memilih salah satu dan pewawancara dapat melingkari kode di kolom jawaban.
C18. Apakah rumah tangga ini pernah membeli atau mendapat beras miskin (raskin)
selama satu tahun terakhir?
Pertanyaan ini juga dapat digunakan untuk menilai proksi sosioekonomi rumah tangga responden
untuk bidang pangan. Hanya diberikan dua pilihan jawaban yaitu; “Ya” atau “Tidak”
Untuk pertanyaan berikut, berkaitan dengan pangan rumah tangga, beberapa pertanyaan
diawali dengan narasi ilustrasi. Dalam pilihan jawaban, responden diminta untuk memilih
apakah membenarkan narasi yang disebutkan atau tidak. Jika Responden dapat membaca
dan menulis, responden dapat mengisi sendiri jawabannya.
FS1. Makanan yang ibu beli sudah habis, dan ibu tidak punya uang untuk membeli lagi”
dalam setahu terakhir, apakah pernyataan tersebut sering benar, kadang benar, atau tidak
benar bagi keluarga ibu?
Pertanyaan ini bertujuan untuk menilai kemampuan responden untuk memenuhi kebutuhan
pangan rumah tangganya. Pewawancara dapat menanyakan pertanyaan ini dengan Bahasa lebih
sederhana agar tidak menyinggung responden. Misalnya “membicarakan mengenai harga pasar
terlebih dahulu, baru masuk ke topik pertanyaan” Pewawancara melingkari kode yang terdapat
pada kolom jawaban sesuai dengan jawaban yang diberikan responden.
FS2. Ibu tidak sanggup mengupayakan makan makanan yang seimbang (nasi dengan
sayur, dan lauk-pauk) untuk keluarga. Dalam setahun terakhir, apakah pernyataan
tersebut sering benar, kadang benar, atau tidak benar?
Tujuan pertanyaan ini selain menilai sosioekonomi dan ketahanan pangan rumah tangga
responden tetapi juga estimasi skebutuhan gizi rumah tangga responden. Agar tidak
menyinggung responden, pertanyaan mungkin dapat dimulai dari pertanyaan tentang makanan
yang biasa dimakan sehari hari lalu kemudian masuk ke topik pertanyaan. Setelah itu,
pewawancara kemudian melingkari kode jawaban yang sesuai dengan jawaban yang diberikan
responden.
FS3. Dalam setahu terakhir, apakah ibu atau orang dewasa lain di keluarga ibu pernah
mengurangi jumlah makan atau tidak makan karena tidak cukup uang untuk membeli
makanan?
Untuk mengajukan pertanyaan ini, dapat dimulai topik yang berkaitan dengan pertanyaan satu
dan dua agar jawaban yang diberikan responden dapat langsung disimpulkan oleh pewawancara.
Misalnya, pewawancara mulai dari topik makanan yang biasa dimakan sehari-hari lalu kemudian
menanyakan porsi setiap anggota keluarga, menanyakan apakah porsi makan setiap anggota
rumah tangga sudah cukup atau kurang. Pada pertanyaan ini terdapat tiga pilihan jawaban yaitu;
“Ya”, “Tidak”, “Tidak Tahu/Menolak menjawab”
FS4. Jika, Ya, seberapa sering hal ini terjadi, apakah hampir setiap bulan, dalam beberapa
bulan tapi tidak setiap bulan, atau hanya dalam 1 atau 2 bulan saja?
Pertanyaan ini merupakan lanjutan dari pertanyaan selanjutnya, jika responden membenarkan
pernyataan di pertanyaan sebelumnya. Responden dapat memilih salah satu dari pilihan jawaban
dan pewawancara akan melingkari kode di kolom jawaban.
FS5. Dalam setahun terakhir, apakah ibu pernah makan kurang dari porsi yang
seharusnya (menurut ibu) dimakan karena ibu tidak punya uang?
Untuk menjawab pertanyaan ini, pewawancara dapat menyimpulkan dari topik yang telah
dibicarakan pada pertanyaan sebelumnya. Terdapa tiga pilihan jawaban “Ya”, “Tidak”, dan
“Tidak tahu/Menolak menjawab.
FS6. Dalam setahun terakhir apakah ibu pernah merasa lapar tapi tidak makan karena
ibu tidak punya uang untuk membeli makanan?
Responden memilih jawaban; “Ya”, “Tidak”, atau “Tidak tahu/Menolak menjawab”
D03. Apakah dalam keluarga, ada yang menderita penyakit berikut (yang sudah
meninggal/ masih hidup)
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara riwayat penyakit
responden saat ini dengan riwayat penyakit keluarga. Teradapat beberapa penyakit dalam pilihan
jawaban. Diantaranya; Tekanan Darah Tinggi, Penyakit Paru, Stroke, Kanker, Kelainan Jantung,
Kelainan Mata. Jika pasien bingung dalam menjawab, pewawancara dapat memberikan
penjelasan singkat untuk masing masing pilihan jawaban. Pewawancara melingkari kode huruf
sesuai jawaban yang diberikan oleh responden.
E. Riwayat Penyakit
E01. Apakah anda pernah berobat ke petugas kesehatan (Dokter/Perawat/Bidan)?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan pengantar untuk mengetahui apakah responden pernah
berobat ke petugas kesehatan dalam hal ini dokter, perawat, atau bidan. Jika responden
menjawab tidak, maka pertanyaan dapat berlanjut ke bagian selanjutnya, lompati hingga soal
G01.
E02. Apakah pernah didiagnosis atau diobati oleh dokter atau tenaga kesehatan?
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui riwayat enyakit dahulu responden agar mungkin
dapat dikaitkan dengan riwayat penyakit saat ini. Pertanyaan ini mengarah pada penyakit yang
pernah didiagnosis oleh responden. Terdapat beberapa pilihan penyakit yang ada di pilihan
jawaban berdasarkan urutannya. Responden dapat menjawab salah satu atau lebih penyakit jika
ia pernah didiagnosis atau diobati oleh petugas kesehatan. pewawancara menanyakan satu per
satu penyakit pada responden. Responden akan menjawab “Ya” yang maknanya pernah
didiagnosis penyakit tersebut atau “Tidak” jika tidak pernah didiagnosis penyakit tersebut.
.
F07. Dapatkah ibu sebutkan alat/cara KB yang paling sesuai bagi pasangan yang ingin
menunda kehamilan?
Pertanyaan ini bertujuan ingin mengetahui alat /cara KB yang paling sesuai /cocok oleh ibu atau
suaminya dalam hal menunda kehamilan. Hal ini beda dengan pertanyaan sebelumnya kali ini
responden mungkin tahu banyak jenis dan cara KB tetapi pertanyaan ini adalah untuk
mendapatkan jawaban yang paling sesuai menurut responden. Kata paling sesuai ini
menandakan hanya satu jawaban.
Dikonfirmasi bila ibu menjawab alat/cara KB dengan bahasa lokal/daerah dan tidak ada di
pilihan jawaban. Misal: KB kabel (istilah daerah di Bursel), yang dimaksud adalah KB implant.
Bila responden menjawab ‘senggama terputus’ (20), ‘alamiah’ (21), ‘lainnya’ (harus dituliskan
apa yang dimaksud lainnya), dan ‘tidak tahu’ maka lanjutkan ke G04.
F08. Dapatkah ibu sebutkan alat/cara KB apa yang paling sesuai bagi pasangan yang tidak
ingin punya anak lagi?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan si ibu tentang alat/cara KB yang
dianggap paling sesuai (kata paling ini mempunyai arti cuma satu dan itu terbaik menurut
responden) bagi pasangan yang tidak ingin punya anak lagi, atau tidak ingin hamil. Pasangan
yang dimaksud bukan hanya ibu dan suaminya saja tetapi bisa orang lain.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan responden tentang jangka waktu
pemakaian alat kontrasepsi. Dalam kolom jawaban, responden dapat menyebutkan angka bulan
atau tahun untuk masing-masing jenis alat/cara KB. Bila responden tidak tahu, maka tuliskan
kode 98.
F10. Metoda KB apa saja yang tersedia pada petugas atau fasilitas kesehatan di daerah
ini?
Pertanyaan ini ingin mengetahui alat/cara KB apa saja yang tersedia ataupun yang disediakan
oleh petugas kesehatan atau fasilitas kesehatan di tempat atau wilayah ibu /responden tinggal
saatini. Jawaban bisa lebih dari satu, dan cermati setiap jawaban karena metode KB yang
disebutkan harus spesifik. Sebagai contoh kondom, pastikan apakah yang dimaksud ibu kondom
untuk laki-laki atau kondom untuk perempuan atau kedua-duanya.
Pada bagian ini, akan dibahas mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan
penolong persalinan. Faktor-faktor yang berperan antara lain; faktor ekonomi, sosial budaya, dan
geografis.
Ga. Apakah ibu pernah melahirkan sebelumnya?/ Apakah isteri anda pernah melahirkan
sebelumnya?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui apakah responden pernah memiliki riwayat
melahirkan atau tidak. Atau jika responden laki-laki, tanyakan apakah pasangan responden
memiliki riwayat melahirkan atau tidak. Pertanyaan ini menentukan pertanyaan selanjutnya. Jika
responden menjawab “tidak”, maka lewati pertanyaan hingga ke bagian H.
1. Faktor Ekonomi
G01. Apakah ibu, suami, dan keluarga menganggap biaya melahirkan ke dukun lebih
murah?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah rumah tangga responden beranggapan biaya
pertolongan persalinan di dukun lebih murah atau tidak. Pertanyaan sebaiknya diawali dengan
pertanyaan seputar dukun beranak yang tinggal di daerah setempat. Misalnya; “Apakah masih
ada dukun beranak di lingkungan ini?” pilihan jawaban ada dua yaitu; “Ya” atau “Tidak”
responden memilih salah satu jawaban kemudian pewawancara melingkari kode angka pada
kolom jawaban sesuai dengan jawaban responden.
G02. Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga berupa materi untuk biaya
persalinan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk menilai apakah ada kepedulian dan dukungan keluarga terhadap
kondisi persalinan ibu. dukungan yang dimaksud adalah materi berupa uang. Responden dapat
menjawab “Ya” atau “Tidak” kemudian pewawancara melingkari kode angka sesuai dengan
jawaba responden.
G03. Apakah pada saat ibu melahirkan mengeluarkan banyak biaya?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah saat ersalinan responden memerlukan banyak
biaya atau tidak. Hal ini juga berkaitan dengan pengetahuan tentang proporsi kondisi ekonomi
rumah tangga responden. Untuk lebih meyakinkan, pewawancara dapat menanyakan secara
singkat perkiraan biaya yang dibutuhkan responden saat melahirkan. Pilhan jawaban yang
diberikan “Ya” atau “tidak”
G04. Sumber dana/biaya pada saat ibu melahirkan berasal dari ibu?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah sumber dana/ biaya saat melahirkan berasal
dari suami atau tidak. Responden memilih “ya” atau “tidak” dan pewawancara akan melingkari
kode angta sesuai dengan jawaban yang diberikan responden.
G05. Sumber dana/biaya pada saat ibu melahirkan berasal dari suami?
Pertanyaan ini serupa dengan pertanyaan di atas yang bertujuan untuk mengetahui apakah
sumber dana/ biaya saat melahirkan berasal dari ibu sendiri atau tidak. Responden memilih “ya”
atau “tidak” dan pewawancara akan melingkari kode angka sesuai dengan jawaban yang
diberikan responden.
2. Faktor Budaya
G06. Apakah dalam keluarga ibu ada kepercayaan atau kebudayaan yang ibu anut,
sehingga hal itu membuat ibu tidak melakukan persalinan ke petugas kesehatan
(dokter/bidan)?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kepercayaan atau kebudayaan yang
responden anut sehingga membuatnya tidak melahirkan ke petugas kesehatan. pilihan jawaban
yaitu “Ya” atau “Tidak”
G07. Apakah dalam keluarga anda terdapat pantangan terhadap pemilihan penolong
persalinan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam keluarga responden terdapat pantangan
tertentu dalam pemilihan penolong persalinan atau tidak. Responden memilih salah sau antara
“ya” atau “tidak”
G08. Apakah ada adat kebiasaan atau adat istiadat dikeluarga ibu sebelum memilih
penolong persalinan harus meminta pendapat orang yang dituakan?
Pertanyaan ini diajukan dengan tujuan apakah dalam keluarga masih ada sistem pengambilan
keputusan sesuai dengan keinginan orang yang paling tua dalam rumah tangga responden atau
tidak. Pilihan jawaban adalah “Ya” atau “Tidak” responden memilih salah satu dan pewawancara
melingkari angka yang sesuai dengan pilahn jawaban responden.
G09. Apakah suami dan keluarga mendukung dengan keputusan yang ibu pilih tentang
penolong persalinan adalah dukun?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dan keluarga tentang
persalinan di dukun. Jika mereka mengetahui hal ini tidak aman, amaka tentu keluarga tidak akan
mendukung apa yang ibu lakukan. Pilihan jawaban adalah “Ya” atau “Tidak” responden memilih
salah satu dan pewawancara melingkari angka yang suai dengan pilahn jawaban responden.
G10. Apakah ibu memperoleh nasehat/ saran dari suami dan keluarga, supaya melakukan
persalinan ke petugas kesehatan (dokter,bidan)?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah masih mengutamakan pendapat suami dalam
penentuan penolong persalinan yang berasal dari petugas kesehatan atau tidak. Pilihan jawaban
adalah “Ya” atau “Tidak” responden memilih salah satu dan pewawancara melingkari angka
yang suai dengan pilahn jawaban responden.
G13. Apakah suami dan keluarga mendukung dengan keputusan yang ibu pilih tentang
penolong persalinan adalah dukun?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah saat ibu memilih dukun sebagai penolong
persalinan mendapat dukungan keluarga atau tidak.
4. Faktor Geografis
G14. Apakah ibu tinggal di pegunungan sehingga ibu melahirkan di dukun?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor geografis mempengaruhi pemilihan
penolong persalinana atau tidak. Pilihan jawaban adalah “Ya” atau “Tidak” responden memilih
salah satu dan pewawancara melingkari angka yang suai dengan pilahn jawaban responden.
G15. Apakah ibu merasa jarak yang ibu tempuh ke petugas kesehatan terlalu jauh
sehingga ibu memilih untuk melakukan persalinan di dukun?
Tujuan pertanyaan ini untuk mengetahui apakah penolong persalinan masih ditentukan karean
alasan jarak petugas kesehatan terlalu jauh atau tidak. Pilihan jawaban adalah “Ya” atau “Tidak”
responden memilih salah satu dan pewawancara melingkari angka yang suai dengan pilahn
jawaban responden
G16. Apakah karena sulit alat transportasi ke petugas kesehatan sehingga ibu memilih
melahirkan di dukun?
Tujuan pertanyaan ini untuk mengetahui apakah responden mengalami kesulitan dengan masalah
transportasi untuk mencapai petugas kesehatan sebagai penolong persalinan sehingga lebih
memilih dukun sebagai penolong persalinan. Pilihan jawaban adalah “Ya” atau “Tidak”
responden memilih salah satu dan pewawancara melingkari angka yang suai dengan pilahn
jawaban responden.
G17. Apakah ibu melahirkan di dukun karena menganggap tidak perlu melahirkan
didampingi petugas kesehatan?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui apakah responden masih tetap yakin bahwa
persalinan dengan duku sudah cukup aman sehingga tidak perlu lagi didampin oleh petugas
kesehatan. Pilihan jawaban adalah “Ya” atau “Tidak” responden memilih salah satu dan
pewawancara melingkari angka yang suai dengan pilahan jawaban responden. Setelah
pertanyaan ini, lompati hingga bagian berikutnya H01.
G18. Apakah ibu melahirkan di petugas kesehatan karena jarak tempuh dekat?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah apakah alasan responden memilih penolong pertugas kesehatan
hanya karena alasan efisiensi jarak yang dekat. Pada pertanyaan ini juga bisa dilihat, apakah
menurut responden penolong dukun juga akan dipilih jika jaraknya dekat. Pilihan jawaban
adalah “Ya” atau “Tidak” responden memilih salah satu dan pewawancara melingkari angka
yang suai dengan pilahn jawaban responden.
G19. Apakah ibu melahirkan di petugas kesehatan karena transportasi yang ibu pakai
terjangkau?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah alasan responden memilih penolong petugas kesehatan hanya
karena alsan transportasi yang terjangkau. Pada pertanyaan ini juga bisa dilihat apakah menurut
responden jika transportasi sulit maka responden akan lebih memilih penolong dukun. Pilihan
jawaban adalah “Ya” atau “Tidak” responden memilih salah satu dan pewawancara melingkari
angka yang suai dengan pilahn jawaban responden
H. Riwayat Pengobatan
H01. Apakah anda pernah mendapat transfusi darah?
Pertanyaan ini mengarahkan pewawancara untuk mengetahui apakah responden pernah sakit dan
pernah memerlukan transfusi darah. Pilihan jawaban adalah “Ya” atau “Tidak” responden
memilih salah satu dan pewawancara melingkari angka yang suai dengan pilahn jawaban
responden. Jika respondenmenjawab “tidak” skip hingga pertanyaan H03
H09. Bila “pernah” apa jenis penyakit yang diderita sehingga dirawat?
Pertanyaan ini merupakan lanjtkan dari pertanyaan sebelumnya. Responden diharapkan dapat
mengingat minimal nama penyakit yang pernah dideritanya sehingga pernah dirawat di rumah
sakit.
I05b. Bila ke penyembuh tradisional “herbal” apakah anda saat ini masih dalam
pengobatan?
Pertanyaan ini berlanjut dari pertanyaan sebelumnya, tujuannya untuk mengetahui apakah saat
ini responden masih dalam pengobatan herbal yang dimaksud. Jika responden menjawab “tidak”
maka pertanyaan di skip ke bagian berikutnya yaitu J01.
I07. Bila menggunakan obat tradisional “herbal” apakah anda merasa lebih baik?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui pendapat subjektif responden terhadap efek
pengobatan tradisional “herbal” yang sedang dijalaninya. Apakah responden merasa lebih baik
setelah menjalani pengobatan tersebut atau tidak. Pilihan jawaban adalah “Ya” atau “Tidak”
responden memilih salah satu dan pewawancara melingkari angka yang suai dengan pilihan
jawaban responden. Jika responden menjawab “tidak” maka ke pertanyaan bagian berikutnya
J01.
I08. Setelah berapa lama anda merasa lebih baik paska minum obat?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa cepat efek yang terlihat setelah
mengkonsumsi obat herbal. Pendapat responden bersifat subjektif tergantung masing-masing
individu. Pilihan jawaban adalah “< 3 Hari”, “Sembuh dalam 3 – 5 hari”, “sembuh >5 hari”,
“Herbal Tidak diminum” responden memilih salah satu dan pewawancara melingkari angka yang
sesuai dengan pilihan jawaban responden.
J. Pemeriksaan Fisik
Pada bagian ini khusus dilakukan oleh Pemeriksa dan Pewawancara. Jawaban tergantung
penilaian dan temuan yang dilakukan oleh pemeriksa dan kemudian dicatat oleh pewawancara.
Pemeriksan menyebutkan kelainan yang ditemukan saat melakukan pemeriksaan fisik.
J03. Antropometri.
Dalam pemeri ksaan fisik lengkap, dilakukan pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat
badan. Kolom jawaban dapat diisi sesuai hasil pengukuran tersebut.
J07. Kulit.
Penilaian kulit dapat dilakukan dengan menginspeksi secara langsung permukaan kulit
responden. Apakah terdapat “anemia”, atau tampak pucat tidak segar. “sianosis” atau kebiruan
akibat kekurangan oksigen, “Ikterik” atau kuning jika terjadi kelainan metabolism bilirubin
dalam tubuhnya atau terdapat gangguan di organnya. Atau kulit responden juga bisa tampak
“normal”
J08a. Kepala
Inspeksi kepala apakah tampak normal atau tidak. Apakah kepala tampak lebih besar atau lebih
kecil. Lalu kemudian lingkari kode angka untuk jawaban “Ya” atau “Tidak”.
J08b. Mata.
Pada pemeriksaan mata, pemeriksa dapat menilai temuan yang data dilihat dari pemeriksaan
inspeksi. Pilihan jawaban yang ada adalah antara lain sebagai berikut; “Konjuctiva Anemis” atau
konjungtiva pucat. “Sklera Ikterik” atau mata tampak kekuningan, “Injeksi Konjuctiva” atau
mata merah. Temuan lain seperti Pterigium juga ada dalam pilihan. Pterygium adalah jaringan
ikat berbentuk segitiga yang biasanya ada di sudut temporal atau medial dari bola mata. Atau
pada pemeriksaan lebih dalam dapat terlihat kekeruhan lensa atau bisa kita kenal dengan
Katarak. Ditemukan hal lainnya namun tidak ada dalam pilihan jawaban, maka pemeriksa dan
pewawancara dapat menulis temuan tersebut di kolom yang lainnya. Pilihan dilakukan dengan
melingkari kode huruf yang ada di kolom jawaban sesuai dengan temuan yang ditemukan.
J08c. Telinga
Pada pemeriksaan inspeksi telinga dengan menggunakan otoskop, liang telinga dinilai, apakah
ada serumen, secret dan bagaimana gambaran membran timpaninya apa terjadi perforasi atau
tidak.
J08d. Hidung
Pada pemeriksaan hidung, penilaian yang dinilai hanya apakah terdapat sekret atau tidak.
Terdapat dua pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak” Pemeriksa wajib mengisi kolom jawaban
tersebut dengan melingkari kode huruf.
K08e. Tenggorokkan
Pemeriksa meminta responden untuk membuka mulut dan mulai melihat keadaan tenggorokkan
sekaligus menilai mulut dan gigi responden. Pada pemeriksaan tenggorokkan, dapat dilihat pada
arean tonsil apakah ada pembesaran atau tidak, tampak kemerahan atau hiperemis, ada kripta
atau detritus serta hal lainnya yang mungkin ditemukan. Pewawancara wajib mencatat hal
lainnya yang ditemukan jika tidak ada dalam pilihan jawaban kemudian melingkari kode huruf
yang tersetera di kolom jawaban.
J08f. Mulut/Gigi
Pebilaian dimulai dari bibir, apakah tampak sianosis atau tidak, kemudian apakah pada aderah
mulut tampak stomatitis, dan kandidiasis oral atau tidak. Penilaian terhadap gigi apakah tampak
adanya karies gigi atau tidak. Semua temuan diisi dalam kolom jawaban termasuk temuan yang
tidak ada dalam pilihan jawaban. Lingkari kode huruf yang ada di kolom jawaban.
J09. Leher
Pada pemeriksaan leher, dapat dilakukan secara sekilas inspeksi maupun palpasi. Pada inspeksi,
dapat dilihat apakah ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran kelenjar getah bening atau
tidak. Pemeriksa melingkari kode huruf yang tertera di kolom jawaban.
J10a. Paru-Paru
Pada pemeriksaan inspeksi, lihat apakah pernapasan simetris atau asimertris, maksudnya adalah
apakah pernapasan seimbang kiri dan kanan atau tidak. Pada pemeriksaan auskultasi apakah
terdapar ronkhi, wheezing atau tidak. Jangan lupa melingkari kode huruf yang tertera di kolom
jawaban.
J10b. Jantung
Pada pemeriksaan inspeksi, dapat dilihat apakah ictus cordis tampak atau tidak. Pada auskultasi
apakah ada bunyi jantung I dan II normal atau tidak, apakah terdengar bunyi tambahan jantung
seperti murmur dan gallop atau tidak. Jangan lupa melingkari kode huruf yang tertera di kolom
jawaban.
J11a. Abdomen
Pada pemeriksaan inspeksi, nilai perut responden apakah tampak datar atau cembung. Sebutkan
temuan lain yang ditemukan jika tidak terdapat dalam pilihan jawaban. Jangan lupa melingkari
kode huruf yang tertera di kolom jawaban.
J11b. Peristaltik
Pemeriksaan auskultasi dapat dinilai apakah bising usus meningkat, menurun, atau normal.
Jangan lupa melingkari kode huruf yang tertera di kolom jawaban.
J12. Vertebrae
Pemeriksa memeriksa responden dari belakang. Menilai keadaan vertebra apakah tampak
kelainan atau tidak. Terdapat beberapa pilihan yaitu, kifosis atau leher membungkuk, scoliosis
atau melengkungnya tulang belakang ke samping secara tidak normal, “lordosis” yaitu
melengkungnya tulang belakang secara berlebihan pada daerah pinggang. “ankylosing” yaitu
tulang belakang yang lurus akibat hilangnya bantalan sendi intervertebral akibat suatu proses
inflamasi. Pilih salah satu jawaban dengan melingkari angka di kolom jawaban.
K06. Apakah anda menerima kelambu pada pekan Kelambu Massal tahun 2016?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden menerima kelambu pada pekan
Kelambu Massal tahun 2016. Responen cukup menjawab ya atau tidak, kemudian pewawancara
melingkari pada jawaban yang sesuai. Jika responden menjawab “tidak” skip ke pertanyaan K09.
K07. Berapa Jumlah Kelambu yang diterima pada pekan Kelambu Massal tahun 2016?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kelambu yang diterima keluarga responden
pada pekan Kelambu Massal tahun 2016, responden menyebutkan jumlah kemudian
pewawancara menuliskan pada kolom jawaban.
K08. Apakah jumlah kelambu yang diterima sudah sesuai dengan standar perhitungan
kelompok tidur?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui pendapat responden tentang jumlah kelambu yang
diterima pada pekan Kelambu Massal tahun 2016 dengan standar perhitungan kelompok tidur.
Standar perhitungan kelompok tidur dapat diartikan jumlah kelompok dalam rumah tangga saat
tidur.
K10. Apakah semua kelambu yang diterima dari Pekan Kelambu Massal fokus dipasang
dalam rumah? (Petugas: lihat tempat pemasangan/paku atau tali atau tiang kelambu)
Pertanyaan ini bertujuan untuk jumlah kelambu yang diterima dengan yang dipasang dalam
rumah. Responden menyebutkan jumlah kemudian pewawancara menuliskan pada kolom
jawaban. Pewawancara melakukan pemeriksaan jumlah kelambu dalam rumah dengan melihat
tempat pemasangan/paku atau tali atau tiang kelambu.
K11. Apakah bapak/Ibu mengetahui cara pemasangan kelambu?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan responden dentang cara pemasangan
kelambu. Responen cukup menjawab ya atau tidak, kemudian pewawancara melingkari pada
jawaban yang sesuai.
K12. Apakah bapak/ibu mengetahui cara perawatan/ pencucian kelambu dengan benar?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan responden dentang cara perawatan/
pencucian kelambu. Responen cukup menjawab ya atau tidak, kemudian pewawancara
melingkari pada jawaban yang sesuai.
L. Pengetahuan tentang Stroke
1. Faktor resiko; pertanyaan-pertanyaan berikut ini menyakut faktor resiko terhadap
terjadinya stroke.
L01. Apakah saat ini anda merokok?
Pertanyaan ini berttujuan untuk mengetahui kebiasaan merokok responden saat ini. Apakah
responden merokok atau tidak. Hal ini dapat diakitkan dengan terjadinya stroke. Mengingat
meroko merupana salah satu faktor resiko stroke. Jika responden menjawab tidak, maka skip ke
pertanyaan L02b.
M04. Berapa lama dalam sehari anda tidur di lantai tanpa kasur?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui durasi waktu tidur dilantai tanpa kasur dalam satu
hari 24 jam. Pewawanara dapat memberikan pilihan jawaban untuk selanjutnya dipilih oleh
responden. Pewawanara melingkari pilihan jawaban pada kolom jawaban yang tersedia.
Kasur kapuk
Kasur Busa Kasur Kapuk Spring bed
1 2 3 4
0 Leher
1 Tengkuk
2 Bahu Kiri
3 Bahu Kanan
4 Lengan Atas Kiri
5 Punggung
6 Lengan atas kanan
7 Pinggang
8 Pinggul
9 Pantat
10 Siku Kiri
11 Siku Kanan
12 Lengan bawah kiri
13 Lengan bawah kanan
14 Pergelangan tangan Kiri
15 Pergelangan tangan kanan
16 Tangan Kiri
17 Tangan Kanan
18 Paha Kiri
19 Paha Kanan
20 Lutut Kiri
21 Lutut Kanan
22 Betis Kiri
23 Betis Kanan
27 Kaki kanan
TOTAL SKOR:
Jika responden mengaku merasa nyeri, sesuaikan dengan menunjukkan skala VAS (Visual
Analogue Scale). VAS merupakan skala nyeri yang digunakan untuk menunjukkan subjektifitas
nyeri yang dirsakan oleh responden. Pewawancara menunjukkan gambar skala yang berupa
ilustrasi wajah, kemudian meminta responden untuk menunjukan kira-kira seberapa berat nyeri
yang ia rasakan. Skala VAS = 0, artinya responden tidak merasakan nyeri, VAS = 1 – 3, artinya
nyeri bersifat ringan, VAS = 4 – 6, artinya nyeri bersifat sedang, skala VAS = 7 – 10, artinya
nyeri bersifat sangat berat.
N05. Apakah anda tahu akibat yang ditimbulkan oleh penyakit kusta?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden tahu tentang komplikasi yang
dapat ditimbulkan oleh penderita kusta. Apakah penderita akan mengalami kecacatan, penderita
tidak sembuh atau bahkan kematian.