DASAR TERAPI
KED 234 (5 SKS)
Disusun Oleh:
dr. Farah Ch. Noya, MHPEd
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami Panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas bimbinganNya
sehingga buku panduan Blok Dasar Terapi untuk mahasiswa semester 3 Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Pattimura (UNPATTI) ini dapat diselesaikan.
Buku blok ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa dan dosen serta tutor dan instruktor
dalam rangka penyelenggaraan problem‐based learning (PBL) dan student-centered learning (SCL)
untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa semester 3 Tahun akademik 2019/2020 pada FK
UNPATTI.
Kami menyadari akan kekurangan dalam pembuatan buku panduan blok ini, oleh karena itu
segala kritik dan saran yang membangun kami perlukan untuk kesempurnaan buku penuntun ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua yang turut membantu dalam penyelesaian
tugas ini. Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
BUKU PANDUAN
BLOK DASAR TERAPI
Fakultas : Kedokteran
Program Studi : Pendidikan Dokter
Kode Blok : KED
Nama Blo : DASAR TERAPI
Semester/SKS : III (Tiga)/5 (Lima) SKS
Koordinator blok:
Editor Edisi ke 7
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran, maka dengan ini kami menyatakan:
Dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran Blok Dasar Terapi pada
pembelajaran Kurikulum 2016 FK Unpatti Tahun Akademik 2019/2020.
Dr. dr. Bertha J. Que, Sp.S, M.Kes dr. Parningotan Y. Silalahi, Sp.S
NIP.196612121999032003 NIP.198008172014041001
DAFTAR ISI
Hal
Pendahuluan............................................................................................................................................. 1
Referensi……………………………………………………………………………………………….21
Blok Dasar Terapi adalah blok kedokteran berisi pembelajaran Farmakologi dan
Farmakoterapi, Gizi dan Nutrisi dalam penyembuhan, Radioterapi, Fisioterapi dan Rehabilitasi
Medik, Terapi Cairan, Terapi Operatif, Psikoterapi dan Terapi Sosial yang menjadi dasar bagi
penatalaksanaan dan manajemen pasien pada tingkat klinik. Blok ini diperuntukkan bagi
mahasiswa semester 3 FK Unpatti sebelum mengikuti pembelajaran Blok Sistem Terintegrasi
di mana pemahaman akan dasar terapi dalam kedokteran harus telah dimiliki. Blok ini menjadi
blok pembelajaran wajib dengan jumlah kredit 5 SKS untuk memperlengkapi mahasiswa
dengan landasan berpikir di tahap pendidikan selanjutnya maupun setelah lulus sebagai dokter
umum. Dalam blok ini, mahasiswa akan diperlengkapi dengan pertemuan-pertemuan blok
dalam bentuk kuliah interaktif dari pakar, praktikum, tutorial berbasis masalah (Problem based
Learning/PBL) dan skills training.
Buku Panduan blok ini, terdapat area kompetensi sasaran yang harus dicapai oleh tiap
mahasiswa, topik‐topik yang akan dipelajari selama proses belajar berlangsung, serta metode‐
metode dan strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tingkat kompetensi
yang diharapkan.
Mahasiswa sebagai “adult learner” diharapkan mampu mengidentifikasi dan
memanfaatkan sumberdaya berupa sarana prasarana serta tenaga fasilitator. Mahasiswa juga
diharapkan mengoptimalkan waktu dan kesempatan dalam setiap metode pembelajaran yang
digunakan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
II. KOMPETENSI BLOK
Kompetensi Blok DASAR TERAPI disesuaikan dari standar kompetensi dokter Indonesia (SKDI) 2012
yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Adapun kompetensi dan komponen
kompetensi adalah sebagai berikut:
IV
Mengidentifikasi, Mengintegrasikan konsep dasar dan prinsip
menjelaskan dan merancang ilmu Farmakologi dan Farmakoterapi, Gizi dan
penyelesaian masalah Nutrisi dalam penyembuhan, Radioterapi,
kesehatan secara ilmiah Fisioterapi dan Rehabilitasi Medik, serta Terapi
menurut ilmu kedokteran Operatif, Psikoterapi dan Terapi Sosial yang
kesehatan mutakhir untuk menjadi dasar bagi penatalaksanaan dan
mendapat hasil yang manajemen pasien pada tingkat klinik (Dalam
optimum diskusi kelas dan pembelajaran berbasis
masalah (Tutorial PBL))
V
Menggunakan teknologi Mengaplikasikan evidence‐based medicine
informasi dan komunikasi (EBM) dalam pemilihan modalitas terapi dan
dalam pemberian terapi dan pemahaman akan konsep dasar terapi rasional
peningkatan kesehatan
pasien
VI
Sadar akan kemampuan dan Mawas diri dalam pembelajaran blok Dasar
Terapi
keterbatasannya atas
pengetahuan dan Menyadari keterbatasan ilmu dalam
pengalamannya pembelajaran blok Dasar Terapi
VII
Berperilaku professional Berperilaku professional, bermoral dan beretika
dalam pembelajaran blok dalampembelajaran blok Dasar Terapi
Dasar Terapi.
Bermoral dan beretika
dalam proses pembelajaran
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam Blok ini, mahasiswa berpartisipasi dalam perkuliahan, tutorial dan latihan keterampilan.
Topik‐topik yang akan dibahas dalam perkuliahan pada blok Dasar Terapi adalah:
A. UMUM
Perencanaan terapi yang rasional dan menyeluruh
K. Praktikum
Ilmu Gizi
1. Anamnesis gizi
2. Penilaian gizi secara antropometri
Farmasi
3. Pembuatan resep obat
4. Pembuatan sediaan obat untuk anak (pulvus)
L. SKILLS LABORATORY
Dalam Clinical Skills Learning (CSL), keterampilan yang akan dilatih adalah:
1. Pemberian obat intrakutan, subkutan, intramuskular dan intravena (suntikan dan fluid drips)
2. Penjahitan luka (sepsis‐asepsis, desinfeksi, anaestesi infiltrasi, teknik suturing/simpul,
wound dressing)
V. RENCANA PEMBELAJARAN BLOK
Pembelajaran blok Dasar Terapi direncanakan dilaksanakan dalam 48 kali pertemuan masing-
masing 2 jam (100 menit efektif) tatap muka yang ekuivalen dengan 16 kali pertemuan untuk 5 SKS
(16x5 jam pertemuan) dalam satu semester (Tabel 3). Di luar pertemuan yang dijadwalkan, mahasiswa
diharapkan membawa dirinya dalam self-directed learning untuk pencapaian kompetensi blok.
VI NUTRISI DAN GIZI 6x100 MENIT KULIAH, Menjelaskan prinsip Menjelaskan dasar‐dasar ilmu gizi
GIZI DALAM DISKUSI dasar dan dalam kedokteran
MANAJEMEN PRAKTIKUM keseimbangan gizi Menjelaskan peranan gizi dan
TERAPI dalam kesehatan dan nutrisi dalam metabolisme dan
penyembuhan regulasi tubuh (teori dan
praktikum)
Menjelaskan peranan gizi dan
nutrisi dalam pemeliharaan
kesehatan (penyakit akibat
nutrisi), tumbuh kembang dan masa
penyembuhan (pencegahan dan
penatalaksanaan pasien)
Menjelaskan aspek Memahami penialaian status gizi
klinik dan terapi gizi melalui anamnesis, pemeriksaan
fisik, antropometri, penemuan
klinis dan data laboratorium)
Menjelaskan aspek klinik gizi
dalam pengelolaan pasien (gizi
klinik dalam sistem)
Mengaplikasikan nutrisi dalam
manajemen terapi
Memahami Memahami pentingnya perubahan
pentingnya perilaku dalam diet (konseling gizi
informasi dan dalam demonstrasi)
edukasi Memberikan rekomendasi diet
mengenai nutrisi dan sehat (dalam diskusi/PBL)
diet
VII KETERAMPILAN GIZI 1x100 MENIT PRAKTIKUM Mendemonstrasikan Mendemonstasikan anamnesis gizi
PENILAIAN pemeriksaan untuk dalam praktikum
STATUS GIZI penilaian status gizi Mendemonstasikan penilaian gizi
dalam CSL secara antropometri dalam
praktikum
VIII RADIOTERAPI RADIO- 3X100 MENIT KULIAH, Menjelaskan prinsip Menjelaskan prinsip radioterapi
DALAM LOGI DISKUSI, penggunaan Menjelaskan peranan radioterapi
MANAJEMEN OBSERVASI modalitas radiologi dalam pengelolaan kesehatan
KESEHATAN dalam pengelolaan
penyakit
Menjelaskan Menjelaskan prinsip radioterapi
tatacara Menjelaskan peranan radioterapi
pemanfaatan dalam pengelolaan kesehatan
radioterapi bagi (tumor dan malignansi)
penatalaksanaan
penyakit (tumor dan
malignansi) sesuai
indikasi
IX FISIOTERAPI REHAB 3X100 MENIT KULIAH, Menjelaskan prinsip Menjelaskan prinsip dan peranan
DAN MEDIK DISKUSI, dasar rehabilitasi rehabilitasi medik
REHABILITASI OBSERVASI medik dan Menjelaskan prinsip dan peranan
MEDIK DALAM peranannya dalam Fisioterapi
PENGELOLAAN pengelolaan masalah Menjelaskan prinsip dan peranan
KESEHATAN kesehatan pasien terapi okupasi
Menjelaskan prinsip dan peranan
terapi wicara
X TERAPI BEDAH 2x100 MENIT KULIAH, Menjelaskan prinsip Menjelaskan prinsip dasar terapi
OPERATIF DISKUSI dasar terapi operatif operatif dalam penatalaksanaan
DALAM OBSERVASI dan peranannya kesehatan pasien
MANAJEMEN dalam pengelolaan Menjelaskan efektivitas dan efek
KESEHATAN masalah kesehatan samping terapi operatif bagi
pasien penatalaksanaan pasien
Menjelaskan Menjelaskan secara umum indikasi
indikasi dan terapi operatif bagi penatalaksanaan
kontraindikasi pasien
pelaksanaan terapi Menjelaskan syarat umum dan
operatif dalam prosedur pelaksanaan terapi
penatalaksanaan operatif
pasien Menjelaskan kepentingan informed
consent dalam pelaksanaan terapi
operatif
XI KETERAMPILAN JT/ 2X100 SKILLS Mendemonstrasikan Mendemonstrasikan teknik asepsis
BEDAH: JAHIT TIM MENIT LABORA- keterampilan JAHIT antisepsis
LUKA CSL TORY LUKA yang benar Mendemonstrasikan teknik
desinfeksi luka
Mendemonstasikan teknik anaestesi
infiltrasi
Mendemonstrasikan teknik simpul
yang benar
Mendemonstrasikan wound
dressing yang benar
XII PSIKOTERAPI JIWA 2x100 KULIAH, Menjelaskan prinsip Menjelaskan prinsip dasar
DAN TERAPI MENIT DISKUSI dasar psikoterapi psikoterapi dalam penatalaksanaan
SOSIAL DALAM OBSERVASI dan peranannya kesehatan pasien
MANAJEMEN dalam pengelolaan Menjelaskan efektivitas dan efek
KESEHATAN masalah kesehatan samping psikoterapi bagi
pasien penatalaksanaan pasien
Menjelaskan jenis Menjelaskan secara umum jenis‐
dan tujuan jenis psikoterapi bagi
pelaksanaan penatalaksanaan pasien
psikoterapi dalam Menjelaskan tujuan pelaksanaan
penatalaksanaan psikoterapi
pasien
XIII TERAPI CAIRAN ANESTESI 2X100MENIT KULIAH, Menjelaskan prinsip Menjelaskan secara umum tujuan
DALAM DISKUSI terapi cairan dan prinsip terapi cairan dalam
PENALAKSANAA OBSERVASI Menjelaskan tujuan penalaksanaan pasien
N PASIEN terapi cairan
XIII INTEGRASI TUTOR 8X100 MENIT PROBLEM‐ Mengintegrasikan Menjelaskan peranan masing-
DASAR TERAPI 2x100 MENIT BASED pengetahuan masing modalitas terapi dalam
DALAM LEARNING Farmakologi pengelolaan masalah penyakit dan
PENGELOLAAN RESPONSI dan Farmakoterapi, mendukung penyembuhan (dalam
MASALAH Gizi dan Nutrisi PBL)
KESEHATAN dalam Mengaplikasikan konsep dasar dan
penyembuhan, prinsip Farmakologi dan
Radioterapi, farmakoterapi, Gizi dan Nutrisi,
Fisioterapi Radioterapi, Terapi operasi, dan
dan Rehabilitasi rehabilitasi medik terhadap
Medik, pananganan masalah kesehatan
serta Terapi Operatif pasien dalam PBL
yang menjadi dasar Mengembangkan softskills:
bagi presentasi, self development,
penatalaksanaan dan pembuatan laporan, kepemimpinan
manajemen pasien dalam diskusi, tenggang
pada tingkat klinik rasa, team-working dalam PBL.
dalam Problem-
based learning
(PBL)
XIII UJIAN BLOK 2X100 MENIT Mencapai minimal Kelulusan Blok
60%
(NILAI C) dari
keseluruhan tujuan
pembelajaran
VI. METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
Dalam proses pembelajaran blok Dasar Terapi, digunakan beragam metode yang diharapkan dapat
membantu mahasiswa mempelajari blok ini dengan beban 5 SKS. Metode tersebut berupa perkuliahan
interaktif, diskusi, tutorial, dan skills training dengan 48 kali pertemuan (masing‐masing 100 menit).
A. KULIAH PAKAR
Kuliah akan diberikan oleh masing‐masing dosen yang berkompeten dalam 36 kali pertemuan dengan
waktu maksimal 2 x 50 menit tiap kali pertemuan. Kuliah merupakan pengantar dari materi‐materi yang
ada dalam blok. Pendalaman materi akan diperoleh mahasiswa melalui tutorial dan belajar mandiri.
B. TUTORIAL
Tutorial ditujukan untuk melatih mahasiswa menganalisa permasalahan dan membahas permasalahan
tersebut berdasarkan teori‐teori yang diperoleh dari kuliah, buku teks, dan jurnal‐jurnal ilmiah. Dalam
tutorial, mahasiswa semester 4 dibagi dalam 6 kelompok diskusi yang difasilitasi oleh satu orang tutor.
Satu paket tutorial terdiri dari dua tutorial PBL untuk membahas satu skenario modul dengan
menggunakan metode seven jumps. Dalam blok ini, akan dilaksanakan 5 paket tutorial (10 pertemuan
tutorial dan 2x responsi) dengan topik yang berbeda yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan
materi yang wajib dikuasai oleh mahasiswa.
Dalam diskusi PBL kelompok mahasiswa diharapkan memecahkan masalah yang terdapat dalam
skenario, yaitu dengan mengikuti 7 langkah di bawah ini:
1. Mengklarifikasi hal‐hal yang belum diketahui dalam skenario dan mencari kata kunci.
2. Mendefinisikan masalah.
3. Membuat hipotesis atas masalah yang terdata melalui tehnik brainstorming ini. Pengetahuan
yang ada sebelumnya (prior knowledge) diaktivasi agar dasar diskusi tersedia.
4. Menganalisis masalah dan membuat daftar penjelasan‐penjelasan yang
diperhatikan secara kritis.
5. Merumuskan tujuan pembelajaran bersama sebagai kelompok. Fungsi langkah ini adalah
menuntun proses belajar mandiri (active learning).
6. Mencari informasi tambahan di luar kelompok (Active/self directed learning).
7. Melaporkan pada kelompok (information sharing) tentang apa yang diperoleh
sewaktu belajar mandiri.
Langkah ke-7 memiliki 3 fungsi yaitu:
o Membagikan informasi dari berbagai sumber hingga tiap kesalahan dapat
dikoreksi
o Menunjukkan dan mendiskusikan hal‐hal yang tidak jelas dari bahan yang
dipelajari.
o Memperdalam pengetahuan mahasiswa dengan cara pertukaran informasi secara
aktif.
C. SKILLS TRAINING
Kegiatan di skills lab pada blok Dasar Terapi merupakan pelatihan keterampilan medis berupa
pemberian obat parenteral, penjahitan dan dressing luka.
Keterampilan ini akan dilatih oleh instruktur dengan pelatihan terpimpin dan latihan mandiri. Pelatihan
terpimpin akan dipimpin oleh instruktur dalam 2 sesi utama pelatihan dan selanjutnya mahasiswa akan
melakukan latihan mandiri (repetisi).
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Menyediakan lingkungan belajar yang suportif bagi terlaksananya pembelajaran mandiri dan
student‐centered berupa fasilitas perpustakaan, media elektronik dan ruang internet bagi mahasiswa.
2. Mendokumentasikan penilaian yang jelas dengan kriteria penilaian serta skema penilaian berbasis
checklist untuk tutorial dan skills training.
3. Memberikan umpan‐balik formatif bagi individu maupun kelompok dalam tutorial dan skills
training baik lisan maupun tulisan.
4. Menggunakan beragam metode pembelajaran dalam blok (kuliah, tutorial, skills training)
5. Menyediakan referensi belajar di perpustakaan serta panduan blok dan materi
perkuliahan dan tutorial.
6. Menyediakan kesempatan untuk diskusi kelompok tanpa tutor, brainstorming bebas diantara
mahasiswa.
7. Menyediakan tutor untuk memandu diskusi kelompok
8. Menyediakan instruktor untuk melatih keterampilan klinik
9. Menyediakan kesempatan konsultasi dengan pakar untuk memperoleh pemahaman yang lebih
dalam terhadap suatu masalah.
10. Menyediakan kesempatan remedial bagi mahasiswa yang belom mencapai target pencapaian
learning outcomes.
REFERENSI BELAJAR
1. Hardman JG, Limbird LE, editors. Goodman & Gilman dasar farmakologi terapi. Ed 10. [Hanif A,
et al, trans]. Jakarta: EGC; 2007.
2. Katzung B. G. Farmakologi dasar dan klinik. Jakarta: Salemba Medika; 2001
3. Ingeborg CR, MacLeod SM. Farmakologi dan terapi pediatri. Ed 2. [Suyono J, trans]. Jakarta:
Hipokrates; 1998.
4. Ganiswarna SG. Farmakologi dan terapi. Jakarta: Bagian Farmakologi Universitas Indonesia; 1995.
5. Ciccone CD. Pharmacology in rehabilitation. 4th Ed. Philadelphia: F.A Davis Company; 2007.
6. Henke G. Med‐math: perhitungan dosis, preparat dan cara pemberian obat. Ed 2.
[Sugiarto K, trans]. Jakarta: EGC; 2007.
7. Stringer JL. Basic concepts in pharmacology: what you need to know for each drug class
4th Ed. New York: The McGraw‐Hill Companies, Inc; 2006
th
8. Reid JL. Lecture notes on clinical pharmacology. 4 Ed. [Komala S, trans]. Jakarta: EGC; 1995.
9. Bustami Z. S. Pedoman penulisan resep. Bandung: ITB Bandung; 1998.
VII. SISTEM PENILAIAN
Sitem Penilaian dilakukan untuk menilai keberhasilan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Evaluasi dilakukan melalui penilaian formatif dan sumatif.
A.Penilaian
Penilaian dilakukan dengan mengacu pada cetak biru penilaian Blok (Tabel 4)
BOBOT NILAI
INSTRUMEN
AREA LEARNING OUTCOMES Kognitif Psikom Afektif SUBTO PENILAIAN
ot or TAL
Memahami peraturan dalam pembelajaran blok
VI Memahami metode belajar dan sistem penilaian belajar √
blok
Menjelaskan pengelolaan masalah kesehatan pasien
secara menyeluruh. √
Membuat gambaran (skema) proses perencanaan
penatalaksanan masalah kesehatan dalam
simulasi/diskusi
Menjelaskan farmakodinamik obat (Absorbsi,
bioavailabilitas, distribusi, biotransformasi, ekskresi) √
Menjelaskan farmakokinetik obat (Mekanisme kerja,
reseptor, transmisi sinyal biologis, interaksi obat,
antagonisme farmakodinamik)
Menjelaskan individualisasi terapi obat (pertimbangan
farmakokinetik dan farmakodinamik, faktor usia, jenis √
kelamin dan interaksi obat yang mempengaruhi TUGAS,
UJIAN
efektivitas terapi, toleransi dan faktor genetik) TULIS, UJIAN
Memahami peraturan dan pengembangan obat PRAKTIKUM
Menjelaskan reaksi obat dan yang merugikan dan
toksisitas obat
Menjelaskan aspek khusus farmakologi pada pasien
pediatric √
Menjelaskan aspek khusus farmakologi pada pasien
III/IV geriatric
Menjelaskan Klasifikasi Obat dalam Pelayanan
Kesehatan √
Menjelaskan tentang obat Esensial dan Nonesensial
Menjelaskan obat-‐obatan bebas dan efek terapi serta efek
toksiknya
Menjelaskan bentuk dan sediaan obat
Menjelaskan peresepan yang rasional √
Menjelaskan mengenai peracikan obat
Mendemonstrasikan pemberian obat intrakutan
Mendemonstrasikan pemberian obat subkutan √ √
Mendemonstrasikan pemberian obat intramuskular OSCE TAHUN 2
Mendemonstrasikan pemberian obat intravena
Mendemonstrasikan penulisan resep dalam latihan
Mendemonstrasikan peracikan obat untuk pasien √ √ OSCE/UJIAN CSL
pediatric dalam CSL
TUGAS,
Menjelaskan dasar-‐dasar ilmu gizi dalam kedokteran UJIAN
Menjelaskan peranan gizi dan nutrisi dalam √ TULIS, UJIAN
metabolisme dan regulasi tubuh (teori dan praktikum) PRAKTIKUM
Menjelaskan peranan gizi dan nutrisi dalam
pemeliharaan kesehatan, tumbuh kembang dan masa
penyembuhan (pencegahan dan penatalaksanaan
pasien)
B. Bentuk soal
Soal ujian teori dibuat dengan tipe Multiple Choice Question (MCQ). Soal dibuat berdasarkan
kompetensi pada cetak biru yang telah disusun (Tabel 4) dan mengacu pada standar penyusunan
soal.
C. Prasyarat ujian
a. Kehadiran di perkuliahan : 80%
b. Kehadiran di Praktikum : 100%
c. Kehadiran di tutorial PBL : 100%
d. Kehadiran pada CSL : 100%
E. Remediasi:
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki nilai ujian yang masih berada dibawah nilai
kelulusan dengan ketentuan:
o Remediasi dilakukan pada minggu terakhir blok Dasar Terapi.
o Jika setelah remediasi di akhir blok, nilai mahasiswa masih berada dibawah Nilai Batas Lulus
(NBL), maka mahasiswa tersebut diberi kesempatan untuk mengikuti remediasi pada akhir
semester berjalan
o Apabila ada mahasiswa yang setelah mengikuti remediasi namun nilainya masih dibawah NBL,
maka mahasiswa tersebut diharuskan mengulangi seluruh blok.
VII. PENUTUP
Buku Panduan Blok Dasar Terapi ini disusun sebagai panduan dalam pencapaian kompetensi dokter
khususnya dalam aspek prinsip ilmiah dasar. Diharapkan mahasiswa memahami dan memanfaatkan
sebaik‐baiknya informasi dalam panduan ini, agar pelaksanaan proses pembelajaran hingga penilaian
dapat berjalan maksimal.
LAMPIRAN 2
PERATURAN BLOK
1. Kuliah
a. Sudah hadir sebelum dosen masuk mengajar, tidak diperkenankan memasuki ruang kuliah
ketika dosen sudah ada dalam ruang kuliah.
b. Terlambat tanpa ada keterangan, tidak hadir tanpa ada alasan yang jelas dinilai alpa. A p a b i l a
sakit harus menyertakan surat keterangan sakit, dan izin d i b e r i k a n h a n y a jika mengikuti
kegiatan fakultas ( i j i n p i m p i n a n ) atau menghadiri keluarga inti yang meninggal dengan
sepengetahuan Koordinator blok atau ketua angkatan melalui keterangan tertulis. Tidak hadir
dengan memberi keterangan melalui SMS tidak akan diperhatikan.
c. Ketua angkatan menjalankan absensi sebelum dosen masuk atau memulai mengajar.
d. Tidak diperkenankan membuat gaduh, atau apapun yang dapat mengganggu suasana belajar
mengajar.
e. Dosen berhak mengeluarkan mahasiswa dari ruang kuliah atau memberi sanksi jika tidak
menunjukkan sikap menghargai dalam proses belajar mengajar.
f. Mahasiswa harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh dosen karena berkaitan dengan
penilaian.
g. Sikap dan attitude yang ditunjukkan mahasiswa kepada dosen maupun temannya akan dinilai
sebagai bagian dari penilaian blok.
a. Sudah hadir di ruangan diskusi sebelum waktu yang ditetapkan untuk diskusi PBL.
b. Setiap kelompok menunjuk seorang ketua yang bertugas memimpin jalannya diskusi, membuka
dan menutup diskusi, menjalankan absen dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan diskusi.
c. Semua mahasiswa harus secara aktif berperan menyampaikan pendapat dan isi pikirannya
berdasarkan referensi yang akurat, terpercaya dan terbaru.
d. Semua mahasiswa menyampaikan pendapatnya secara lisan dalam forum menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
e. Sikap dan attitude yang ditunjukkan mahasiswa kepada dosen maupun temannya adalah bagian
dari penilaian.
f. Setelah menyelesaikan satu skenario, semua anggota kelompok harus berperan aktif dalam
pembuatan laporan yang akan dikumpul satu minggu setelah diskusi berakhir.
g. Mahasiswa menggunakan pakaian yang rapih, penampilan yang baik dan bersepatu layaknya
seorang dokter.
h. Mahasiswa harus membawa buku panduan blok yang berisi kompetensi blok yang hendak dicapai
ketika memasuki ruang diskusi.
i. Tutor tidak diperkenankan memberi tugas kepada mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan
yang tidak jelas (tidak hadir tutorial, tidak diperkenankan mengikuti ujian).
j. Menyampaikan pendapat seizin ketua, meninggalkan ruang diskusi seizin tutor atau ketua.
k. Tidak diperkenankan membuat forum sendiri dalam diskusi yang akan mengganggu jalannya
diskusi.
3. CSL
Lihat panduan CSL Semester 3
4. Ujian
a. Prasyarat mengikuti ujian: kehadiran perkuliahan minimal 80%, tutorial 100%, skills lab
100%, praktikum 100%, dan tugas sudah harus dikumpul. Tidak diperkenankan mengikuti
ujian jika salah satu syarat di atas tidak terpenuhi.
b. Tidak diperkenankan mengikuti ujian jika terlambat lebih dari 15 menit.
c. Mahasiswa yang tidak hadir ujian akan diberikan kesempatan ujian susulan jika alasan tidak
mengikuti ujian pada waktunya adalah sakit (harus menyertakan surat keterangan sakit) dan
izin (jika mengikuti kegiatan fakultas atau menghadiri keluarga inti yang meninggal) dengan
sepengetahuan Koordinator blok atau ketua angkatan melalui keterangan tertulis.
d. Mahasiswa yang mengikuti ujian pertama mendapat hasil dibawah 60 dianjurkan mengikuti
remedial, dengan nilai tertinggi setelah mengikuti remedial adalah 60. Oleh karena itu
berusaha sedapat mungkin untuk tidak sampai mengikuti remedial.
e. Jika mahasiswa kedapatan berbuat curang dalam ujian, menyontek dalam bentuk
apapun, mencuri soal dengan cara apapun akan dikeluarkan dari ujian dengan nilai E.
5. Praktikum
a. Paling lambat sudah ada di ruang praktikum 15 menit dari waktu yang ditetapkan.
b. Wajib menggunakan jas praktikum dan membawa penuntun praktikum.
c. Wajib mengikuti semua prosedur praktikum.
d. Dilarang membuat keributan atau kegaduhan yang dapat mengganggu pelaksanaan praktikum.
e. Wajib membuat laporan praktikum.