Anda di halaman 1dari 3

22

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian korelasi panjang sternum perkutaneus dan

tinggi badan pada mahasiswa suku Banjar , didapatkan hasil seperti yang eterlihat

pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji Kolmogorov-Smirnov N p
Panjang Sternum Perkutaneus 52 0.159

Penelitian ini dilakukan kepada 52 orang subjek penelitian selama bulan

November 2014, dan disusun dalam tabel induk dengan kolom isian: nomor urut,

nama, usia (tahun), tinggi badan (cm), dan panjang sternum perkutaneus (cm).

Penelitian korelasi panjang sternum perkutaneus dengan tinggi badan

mahasiswa suku Banjar ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov

dengan nilai p > 0,05 berarti data berdistribusi dengan normal. Tabel uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada lampiran. Setelah didapatkan

data yang berdistribusi normal, peneliti menggunakan uji Pearson untuk

mengetahui korelasi antara tinggi badan dengan panjang sternum perkutaneus.

Tabel 5.2 Korelasi Panjang Sternum Perkutaneus dengan Tinggi Badan


23

Mahasiswa Suku Banjar

Pengukuran Pearson N
Panjang Sternum Perkutaneus 0,38 52

Tabel 5.2 menunjukkan tidak adanya korelasi yang signifikan antara panjang

sternum perkutaneus dengan tinggi badan pada 52 subjek penelitian dengan nilai

sig. (2-tailed) = 0,038

Beradasarkan hasil uji pearson maka dapat dikatakan hasil penelitian tidak

sesuai dengan hipotesis peneliti yang menyebutkan adanya hubungan yang kuat

antara panjang sternum perkutaneus dengan tinggi badan mahasiswa suku Banjar.

Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh NY

Gioksin et al yang menyebutkan terdapat hubungan antara sternum dengan tinggi

badan.

Penyebab terjadinya ketidaksesuaian hasil penelitian dengan hipotesis

kemungkinan dikarenakan pengukuran yang kurang tepat sehingga terdapat

beberapa data yang tidak sesuai. Indeks massa tubuh juga tidak diperhitungkan

sehingga tidak terdapat keseragaman persebaran jaringan lemak pada subjek.

Berdasarkan penelitian (oladunni ebeye 2013) setiap tulang pada tubuh

manusia memiliki hubungan dengan tinggi badan, namun memiliki standart

kesalahan yang berbeda-beda. Untuk tulang panjang seperti humerus, ulna, dan

radius memiliki hubungan dengan tinggi badan dengan standart kesalahan yang

lebih kecil dibandingkan dengan tulang lain seprti tulang tengkorak dan tulang

belakang.

Tinggi badan dan panjang tulang juga dipengaruhi oleh banyak hal, dalam

penelitian ini adalah pengaruh dari suku. Suku atau ras tertentu memiliki ciri khas
24

tersendiri yang membedakan dengan suku atau ras yang lain. Pada suku tertentu

didapatkan memiliki bagian lengan yang lebih panjang dari suku tertentu dengan

tinggi badan yang sama. Sehingga penentuan perkiraan tinggi badan berdasarkan

panjang satu jenis tulang suatu individu dari suku tertentu berbeda dengan suku

yang lain. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa panjang sternum

perkutaneus pada individu suku Banjar tidak memiliki hubungan dengan tinggi

badan.

Anda mungkin juga menyukai