Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Amanah Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan
Umrah adalah untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-
baiknya bagi jemaah haji sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai ketentuan ajaran
Agama Islam.
Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Embarkasi/Debarkasi merupakan tugasKementerian
Kesehatan yang didelegasikan kepadaKantor Kesehatan Pelabuhan selaku Unit Pelaksana
Teknis di daerah. Tugas di Embarkasi/Debarkasi Haji, merupakan salah satu bagian dari tugas
pokok dan fungsiKantor Kesehatan Pelabuhan yang dijabarkanpada Bidang Pelayanan
Kesehatan (UKLW), Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE),
Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) dan Kesekretariatan (Ketatausahaan).
Tugas sebagaimana disebutkan diatas secara teknis dilaksanakan oleh tim yang di
tetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Komposisi tim yang bertugas di
Embarkasi/Debarkasi Banjarmasin terdiri tenaga kesehatan dan tenaga pendukung non
kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) BanjarmasindandidukungdariDinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan kab/ kota terdekat (Banjarmasin,
Banjarbaru,Banjar), Rumah Sakit Rujukan Haji (RSUD Ulin Banjarmasin, RSKJ Sambang
Lihum, RSUD Banjarbaru, RSUD Ratu Zalecha), Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit (BBTKL-PP) Banjarbaru.
Upaya pembinaan dan pelayanan bagi jemaah haji serta perlindungan bagi jemaah haji
dan masyarakat Kalimantan Selatan yang dilaksanakan oleh tim dimulai pada fase pra-
embarkasi, embarkasi dan debarkasi. Fase pra-embarkasi lebih fokus upayaberupapenyiapan
dan pengawasan terhadap sarana-prasarana dan akomodasi di Asrama Haji (kualitas
lingkungan, air bersih, pemondokan, tenaga pengelola katering, sarana pelayanan kesehatan,
pengendalian vektor penular penyakit),rapat koordinasi tim dan pengawasan vaksinasi dan
legalisasi ICV pada 13 kabupaten/ kota. Fase embarkasi difokuskan pada pelayanan dan
pimbinaan bagi jemaah agar sehat untuk melanjutkan perjalanan ibadah haji dengan
menumbuhkan kemandirian setiap individu jemaah. Pada fase ini dilakukan pencegahan agar
tidak ada jemaah yang mengidap penyakit menular (masih aktif) yang berpotensi menimbulkan
kedaruratan kesehatan yang meresahkan dunia (PHEIC). Fase debarkasi, kegiatan difokuskan
untuk melayani jemaah yang sakit dan cegah tangkal penyakit baru, penyakit karantina dan
penyakit potensial wabah masuk ke Indonesia. Setelah jemaah kembali ke daerah masing-

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 1


masing, KKP Banjarmasin selanjutnya meningkatkan jejaring surveilans epidemiologi dengan
Dinkes kabupaten / kota menggunakan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH)
hingga 21 hari pasca debarkasi.

B. Dasar Hukum

1. UU No.2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara;


2. UU No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular;
3. UU No.13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji;
4. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. PP No.79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU No.13 Tahun 2008;
6. Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi & Tatakerja KKP jo.
Permenkes No. 2348/Menkes/Per/XI/2011;
7. Permenkes No.2407/Menkes/Per/XII/2011 tentang Pelayanan Kesehatan Haji;
8. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesi Nomor 14 Tahun 2012
tentangPenyelenggaraan Ibadah Haji Reguler;
9. Permenkes RI Nomor 42 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Permenkes Nomor
2407/Menkes/Per/XII/2011 tentang Pelayanan Kesehatan Haji;
10. Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji;
11. Permenkes Nomor 62 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji;
12. Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/Menkes/466/2017 tentang Panitia Penyelenggara Ibadah
Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Bidang KKesehatan Tahun 2017 M / 1438 H;
13. Kepmenkes No.442/Menkes/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan
Haji Indonesia;
14. Kepmenkes No.715/Menkes/SK/V/2003 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga;
15. Kepmenkes No.288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan
Bangunan;
16. SKB Menkes-Menag No.458 tahun 2000 tentang CJH Perempuan Hamil;
17. SK Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 319 Tahun 2016 tentang
Penetapan Tim Pembantu PPIH Embarkasi Banjarmasin Tahun 2016 M / 1437 H;
18. SK Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 434 Tahun 2016 tentang
Penetapan Tim Pembantu PPIH Debarkasi Banjarmasin Phase Pemulangan Jamaah Haji
Tahun 2016 M / 1437 H;
19. International Health Regulation (IHR) 2005;
20. Taklimatul Hajj Kerajaan Arab Saudi.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 2


C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kondisi kesehatan calon&jamaah haji serta terbebasnya masyarakat
Indonesia dan Internasional dari penyakit karantina dan penyakit potensial wabah yang
mungkin terbawa keluar atau masuk oleh jamaah haji.
Memberikan pembinaan,pelayanan dan perlindungan bagijamaah calon haji dan
jemaah haji serta masyarakat secara keseluruhan.

2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasinya CJH yang memenuhi persyaratan kesehatan untuk ibadah haji
b. Terbinanya kondisi kesehatan CJH dan kemandirian pemeliharaan kesehatan
c. Terlaksananya surveilans penyakit, system kewaspadaan dini dan respon KLB/Wabah
d. Tersedianya data/informasi cepat, tepat, terpercaya dan diseminasi informasi
kesehatan haji terpadu
e. Terbinanya kerjasama dan kemitraan lintas program, sector dan multilateral tentang
kesehatan haji
f. Meningkatkan kemandirian bagi setiap Jemaah untuk sehat melaksanakan rangkaian
perjalan ibadah
g. Melayani jemaah yang sakit agar dapat melakukan perjalanan ibadah ke Tanah Suci
sampai kembali ke daerah asal
h. Mencegah penularan penyakit antar jemaah yang dapat berpotensi menimbulkan KLB
/ wabah
i. Melaksanakan cegah tangkal terhadap penyakit karantina, penyakit baru dan penyakit
lama muncul kembali yang berpotensi menimbulkan PHEIC

D. Struktur Organisasi
Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Embarkasi/Debarkasi Banjarmasin Tahun 2017 M /
1438 H sebagaimana ditetapkan dengan SK Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07 / Menkes /
466 / 2017 dengan struktur sebagai berikut :
1. Penanggung Jawab : Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin
2. Ketua : Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin
3. Wakil Ketua : Hj. Nina Sandra, S.KM., MM (Dinkes Propinsi Kalsel)
4. Tata Usaha
Koordinator : H.Juanda, SH.MM

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 3


a. Unit Administrasi dan Keuangan
Ketua : Zulfaizah, S.KM
Anggota : 1. Yulkhaidir, S.AP
2. Deddy Heryanto, SE
3. Indah Indriawati, SH
4. Fatimah,SE
5. Chairiyanti, S.KM
6. Djarwo
7. Wahidah S.KM

b. Unit Siskohat
Ketua : Asy Syazdalia, SE
Anggota : 1. Deddy Soranto, S.Kom
2. Fatimah
3. Risa Harizal, S.Kom

5. Pelayanan Kesehatan
Koordinator : H. Basuki Rahmat, S.KM., MM
a. Unit PemeriksaanAkhir
Ketua (Dokter) : dr. H. Muhammad Khaidir
Dokter : 1. dr. Istiqomah Kiftiana Sari (RSU Ulin Banjarmasin)
2. dr. H. Eko Prastyono (RSU Ratu Zalecha Martapura)

Perawat : 1. H. M. Al Mawardi, S.KM


2. Nurul Huda Lisna
3. Hj. Mila Shaupiah
4. Hj. Chairunnisa Permata Sari
5. Sri Hastuti

b. Unit Poliklinik
b.1 Sub Unit Asrama Haji
Ketua (Dokter) : dr. Shinta Kumala Ayu
Anggota (Dokter) : 1. dr. Agus Susilo (RSU Ulin Banjarmasin)
2. dr. Haryman Legawa (Dinkes Kota Banjarmasin)

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 4


Perawat : 1. Hj. Erma Yuniar
2. H. M Al Husari
3. H. Khairul Ikhwan
4. Tiwi Yuliani
5. Ahmad Mawardi
6. Johansyah, S.KM (Dinkes Kab. Banjar)
7. Reza Surya Pratama, S.Kep., Ns (Dinkes Kab. Banjar)
8. Lisa Mahliyani, S.Kep., Ns (RSJ Sambang Lihum)
9. M. Baihaki, S.Kep., Ns (RSU Ulin Banjarmasin)
10. H. M.rusdi, S.Kep., Ns (RSU Ulin Banjarmasin)

Apoteker : 1. Hj. Ruslina


2. M. Ary Aprian Noor, S,Farm., Apt (Dinkes Kota
Banjarmasin)

Pengemudi : 1. M. Al Gazali
Ambulans 2. Makmun
3. Ahmad Suaidi
4. Haderani (BBTKL PP Banjarbaru)

b. Sub Unit Terminal Haji


Ketua (Dokter) : dr. Efnova Bertiani
Anggota (Dokter) : dr. Hj. Sumirati (RSU Ratu Zalecha Martapura)

Perawat : 1. H. Bahriansyah, S.KM.


2. Gunadi

Apoteker : 1. H. Rony, S.Farm, Apt (Dinkes Kota Banjarmasin)


2. Rinasari Prasetyaningrum, S.Farm., Apt (RSU Ratu
Zalecha Martapura)

Pengemudi : 1. Amiril
Ambulans 2. Syahrani

c. Unit Laboratorium
Ketua : Hj. Retnalisa
Anggota : 1. Fauzi Rahman Pasa
2. Nila Rizki Ariany, S.ST (Dinkes Kab. Banjar)

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 5


3. Fitriana Prima Sari, S.ST ( Dinkes Kab. Banjar )

d. Unit Kebidanan
Ketua : Hj. Fatmawati, S.ST (Dinkes Kota Banjarbaru)
Anggota : 1. Sari Milayanti, Amd.Keb (Dinkes Kota Banjarbaru)
2. Siti Aisyah Amd, Keb (Dinas Kota Banjarbaru)
3. Anggun Riana Sari, S.ST

e. Unit Gizi
Ketua : Rahmi Widyati, S.Gz (RSU Ulin Banjarmasin)
Anggota : Zulfiana Dewi, S.KM., M.P (Poltekkes Banjarmasin)

7. Karantina dan Surveilans Epidemiologi


Koordinator : H. baju Noor Indrianto, S.KM., MS
a. Unit Karantina
Ketua : Acep Yuwiasna, S.KM
Anggota : 1. drg. Hasnilawati K
2. Muriyati
3. Yeni SM, S,KM
4. Anita fairidah, S.KM
5. Eka Nyunita Sari, S.KM

b. Unit Surveilans Epidemiologi


Ketua : Fathiah Herawati,SKM
Anggota : 1. Paijo, S.KM (Dinkes Propinsi Kalsel)
2. Eka Hermaliyanie
3. Norlatifah, S.KM (BBTKL PP Banjarbaru)
4. Aida Fitriani, S.KM (BBTKL-PP Banjarbaru)
5. Syaipul Rahman, S.KM

8. Pengendalian Resiko Lingkungan


Koordinator : Akhmad yanie, S.KM
a. Unit PengendalianVektor

Ketua : Rizal Aryadi


Anggota : 1.Laily Ariyani
2. H. Erwan Taufik Ikhtiar

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 6


b. Unit Sanitasi
Ketua : Rr.Ridha Kirana, S.KM
Anggota : 1. Ary Aryati
2. Sandra Verawati

c. Entomolog
Ketua : Nurjanah, S.KM
Anggota : Agus Syaifudinnor, S.KM

d. Tim Promotif dan Preventif


Ketua : Khansa Raf Raf, S.KM
Anggota : Elfia Najmi Normayanti, S.KM

e. Tim Penanggulangan Krisis


Ketua : Rizain Syamsu
Anggota : Ahmad Faisal

E. Ruang Lingkup
1. Pra Embarkasi
Ruang lingkup kegiatan tim pada pra-embarkasi merupakan fase persiapan antara lain :
a. Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Asrama Haji dan Katering Haji
Kegiatan ini meliputi 3 (tiga) tahap pemeriksaan yaitu Tahap I dan II pada Pra
Embarkasi sedangkan tahap III pada saat operasional Embarkasi. Tahap pertama
dilaksanakan pada6 (enam) bulan sebelum jamaah haji masuk asrama haji dan/atau pada
saat proses penentuan katering , tahap kedua pada 1 (satu)minggu sebelum jamaah haji
masuk asrama haji ,dan tahap ketiga dilakukan melalui kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan dan intervensi kesehatan lingkungan secara rutin selama jamaah haji berada di
asrama haji saat embarkasi / debarkasi.

b. Pemeriksaan Jasa Boga Asrama Haji dan Suplai ke Pesawat


1) Pemeriksaan fisik katering dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2017 di Asrama Haji
Banjarmasin
2) Pemeriksaan kesehatan pejamah makanan (rectal swab) dilaksanakan pada tanggal
17 Juli 2017 di CV. Rakhmat Agung Banjarbaru.
Penyedia catering pesawat adalah PT. Ditamas Nugraha dibawah manajemen PT.
Aero Catering Service (ACS) Balikpapan.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 7


PT. Ditamas Nugraha merupakan jasaboga golongan C yang telah rutin dilakukan
pengawasan oleh KKP Kelas II Banjarmasin secara periodiksetiap 3 bulan atau 4 kali
dalam setahun.

c. Pengendalian vektor penular penyakit


Fogging dalam rangka pegendalian vektor dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2017 (2
hari sebelum jemaah masuk ke Asrama Haji).

d. Rapat Koordinasi Lintas Sektor


Rapat koordinasi selain dikoordinasikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)
Kanwil Kementerian Agama, juga dilaksanakan oleh Tim Penyelengara Kesehatan Haji (TPKH)
- Kementerian Kesehatan.Khusus untuk TPKH dilaksanakan dengan mengundang seluruh tim
dan Stake Holder Kesehatan yang mendukung personil TPKH
Embarkasi/Debarkasi.Pelaksanaan diselenggarakan padatanggal 25 Juli 2016 di Novotel
Banjarbaru.

e. Pengawasan Vaksinasi dan Legalisasi ICV di Kabupaten/Kota.


Sebelum pelaksanaan Operasional Embarkasi dan Debarkasi Haji Tahun 2016 adapun
bentuk kegiatan Pada tahapan pra embarkasi, Unit Karantina Surveilans Epidemiologi
melakukan pendampingan ke 13 Kabupaten/Kota untuk melakukan legalisasi/verifikasi
terhadap Kartu ICV CJH yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan seluruh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Langkah yang dilakukan antara lain berkoordinasi dengan semua Dinas Kesehatan untuk
penentukan jadual pelaksanaan pemeriksaan kesehatan di daerah sekaligus petugas dari KKP
Kelas II Banjarmasin akan melakukan legalisasi/verifikasi terhadap Kartu ICV CJH.
Dalam Pelaksanaan Legalisasi ICV di 13 Kabupaten/Kota pada tahun 2016 semua Calon
Jemaah Haji sudah mempunyai buku kesehatan.Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Banjarmasin menginformasikan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2016 Tentang Istitha'ah Kesehatan Jemaah Haji.Dimana disebutkan bahwa Istitha'ah
Kesehatan Jemaah Haji adalah Kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan yang meliputi
fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan
sehingga Jemaah Haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan Agama Islam. Dan
meliputi kategori sebagai berikut :

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 8


a. Memenuhi Syarat Istitha'ah Kesehatan Haji,
b. Memenuhi Syarat Istitha'ah Kesehatan Haji dengan pendampingan,
c. Tidak Memenuhi Syarat Istitha'ah Kesehatan Haji untuk Sementara , atau
d. Tidak Memenuhi Syarat Istitha'ah Kesehatan Haji.

2. Embarkasi
Fase pemberangkatan dimulai pada tanggal 29 Juli sampai dengan 25 Agustus 2017, akan
tetapi kegiatan tim sudah lebih awal pada tanggal 28 Juli 2017 dengan menyiapkan sarana dan
prasarana di Poliklinik Asrama Haji dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Persiapan bahan dan peralatan serta logistik ke Asrama Haji dimulai 3 (tiga) hari sebelum
pelaksanaan EmbarkasiHaji Banjarmasin.
b. Semua proses kegiatan pelayanan dilaksanakan di Asrama Haji Banjarmasin, kecuali untuk
Prov. Kalimantan Tengah langsung di Bandara Syamsudin Noor. Kloter pertama mulai
masuk Asrama Haji pada tangal 29 Juli 2017 berlangsung hingga kloter terakhir tanggal 25
Agustus 2017. Jumlah kloter seluruhnya 17 kloter, dengan pembagian 12 Kloter khusus
untuk jamaah asal Kalimantan Selatan dan 5 kloter khusus untuk jamaah asal Kalimantan
Tengah.

3. Debarkasi
Fase pemulangan jamaah haji Prov. Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
(Debarkasi) berlangsung sejak tanggal 09 September 2017 sampai dengan 05 Oktober 2017.
Kegiatan yang dilaksanakan pada saat debarkasi tidak jauh berbeda dengan embarkasi, hanya
saja pada saat debarkasi dilakukan deteksi dini penyakit menular potensial wabah
menggunakan alat Pemindai Suhu Tubuh berupa Body Infrared Thermometer dan Thermal
Scanner, pemeriksaan medis secara visual dan legalisasi K3JH dengan membagi K3JH di
Asrama Haji.

F. Perlengkapan Sarana
Secara umum perlengkapan sarana memanfaatkan sarana (alkes, ambulans dan sarana
lainnya) milik KKP Kelas II Banjarmasin, logistik obat-obatan dan beberapa kelengkapan TKHI
yang disalurkan ke Embarkasi Banjarmasin, seluruhnya disediakan oleh Pusat Kesehatan Haji
Kementerian Kesehatan RI.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 9


BAB II
HASIL KEGIATAN

A. Pra Embarkasi
1. Koordinasi Lintas Sektor Dan Program
Mengawali persiapan penyelenggaraan kesehatan haji di Embarkasi/Debarkasi, KKP
Kelas II Bajarmsin merencanakan kebutuhan personil yang melaksankan tugas. Oleh
keterbatasan personil dari KKP Banjarmasin, sehingga Pimpinan mngajukan permintaan
dukungun tenaga kesehatan dan non kesehatan dari Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas
Kesehatan Kab/Kota terdekat, BBTKL, Labkesda dan keempat RS Rujukan, sejak bulan
Juli 2017.
Masing-masing institusi kesehatan seperti Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel,
RSUD.Ulin, RSUJ Sambang Lihum, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru telah mengirimkan
tenaga untuk membantu operasional haji Embarkasi Banjarmasi dan hal tersebut diterima
dengan baik oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin.
Rapat koordinasi khusus TPKI dan koordinasi lintas sektor telah dilaksanakan sesuai
jadwal dan bertempat di Asrama Haji Banjarmasin.

2. Bidang Pelayanan Kesehatan


Kegiatan yang dilaksananakan untuk bidang pelayanan kesehatan pada saat pra
embarkasi antara lain :
a. Melakukan pengawasan atau pendampingan pada saat vaksinasi calon jamaah haji
dan penanda tanganan (legalisasi) ICV di semua kabupaten / kota di Provinsi
Kalimantan Selatan.
b. Pemeriksaan kesehatan (rectal swab) penjamah makanan pada katering asrama haji
Banjarmasin dan penerbitan sertifikat keterangan sehat / Kir.

3. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi


Pelaksanaan pelayanan kesehatan haji merupakan salah satu tupoksi Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin yaitu untuk mewujudkan kondisi kesehatan
jemaah calon haji/ jemaah haji Indonesia dan khususnya Embarkasi Banjarmasin
menjadi optimal dan melindungi masyarakat Indonesia maupun Internasional dari penyakit
karantina maupun penyakit potensial wabah lainnya.
Salah satupelaksanaan pelayanan kesehatan haji yaitu kegiatanpengendalian
karantina dan surveilans epidemiologi yang masa Pra Embarkasi meliputi kegiatan :

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 10


1. Pelaksanaan Pengawasan ICV bagi calon/jemaah haji di 13 Kabupaten/ Kota di
Provinsi Kalsel dalam rangka legalisasi ICV (International Vaccinatian Certificate).
Pada umumnya calon/jemaah haji telah melakukan pengamanan/proteksi diri terhadap
penyakit meningitis dengan melakukan vaksinasi sebelum 30 hari keberangkatan .
2. Mengumpulkan data risiko tinggi yang sudah diinput ditingkat Kabupaten/Kota
berdasarkan hasil pemeriksaan I di puskesmas setempat. Data tersebut nantinya akan
menjadi bahan pertimbangan pada saat jamaah calon haji saat berada di Embarkasi
menjelang pemberangkatan mereka ke tanah suci.
3. Bekerjasama dengan Kementerian Agama setempat untuk memberikan
penyuluhan/edukasi tentang PHBS dan mensosialisasikan penyakit yang perlu
diwaspadai di Negara Arab Saudi.

4. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan


Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan nomor 62 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Kesehatan Haji, dilakukan Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan pada asrama haji
dan katering haji. Pada fase ini dilakukan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan Asrama
Haji dan katering yang terpilih melayani konsumsi makanan jamaah haji di Asrama Haji
Banjarmasin. Kegiatan pra embarkasi haji ini merupakan rangkaian beberapa kegiatan
yaitu :
1. Pemeriksaan Sanitasi Lingkungan Asrama Haji dan Katering Haji
2. Pengendalian Vektor
3. Penyuluhan Jasaboga

1. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Asrama Haji Pra Embarkasi


dilaksanakan dalam 2 tahap sebagai berikut :
a) Tahap I yaitu Pemeriksaan Awal Hygiene Sanitasi Asrama Haji
Kegiatan ini dilakukan pada tahap awal sebelum Operasional Embarkasi pada
tanggal 17Maret2017 yang merupakan penilaian awal kondisi sanitasi lingkungan
Asrama Haji.. Pemeriksaan ini dilaksanakan pada 6 (enam) bulan sebelum
Jemaah Haji masuk asrama haji dan / atau pada saat proses penentuan catering,
dengan rekomendasi perbaikan kepada pihak pengelola /penanggung jawab.
Pemeriksaanawal ini meliputi pemeriksaan sanitasi bangunan penginapan calon
jamaah haji, sanitasi lingkungan asrama haji, penyehatan sanitasi air bersih ,
pengelolaan limbah , pengendalian vektor, dan pengawasan laik fisik katering
asrama haji. Petugas pelaksana kegiatan ini adalah gabungan dari tim petugas

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 11


KKP Kelas II Banjarmasin, BBTKL PP Banjarbaru, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, dan
Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan penilaian awal kondisi asrama Haji
Banjarmasin menjelang berlangsungnya operasional Embarkasi Haji dalam rangka
mewujudkan lingkungan asrama yang sehat. Pada penilaian awal ini memberikan
kesempatan kepada pengelola asrama Haji untuk melakukan perbaikan-perbaikan sehingga
pada saatnya pelaksanaan operasional kegiatan tidak ada lagi masalah yang dapat
menghambat pelayanan Haji.
Hasil pemeriksaan awal sanitasi asrama haji ini dapat dilihat bahwa Asrama Haji
Banjarmasin telah banyak melakukan perbaikan sarana dan prasarana fisik berupa
pembangunan gedung baru berlantai empat ( Gedung Jabal Rahmah) untuk penginapan
jemaah haji dengan standar fasilitas setara hotel berbintang. Sehingga pada penilaian awal
ini UPT Asrama haji Banjarmasin telah memenuhi syarat kesehatan lingkungan (hasil
terlampir).
Skor pemeriksaan kesehatan lingkungan tahap I Asrama Haji Banjarmasinadalah : 81,29
atau kategori Baik, hanya perlu sedikit pembenahan dalam kebersihannya.

b) Tahap II yaitu Pemeriksaan Lanjutan Kesehatan Lingkungan Asrama Haji


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2017atau H- 7 hari( satu minggu ) sebelum
Operasional Embarkasi . Pemeriksaan ini menindaklanjuti hasil pemeriksaan sanitasi awal
dan memberikan penilaian kesiapan Asrama Haji Banjarmasin menjelang
operasionalembarkasi haji. Petugas pemeriksa sama dengan pada tahap I diatas adalah
merupakan gabungan tim dari BBTKL PP Banjarbaru, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Dinas
Kesehatan Kota Banjarbaru dan tim KKP Kelas II Banjarmasin.
Hasil pemeriksaan tahap II kesehatan lingkungan asrama haji ini dapat disimpulkan
bahwa kondisi Asrama Haji Banjarmasin telah memenuhi syarat , cukup bersih dan siap
menerima kedatangan jemaah haji dalam rangkaian proses embarkasi haji.
Skor pemeriksaan kesehatan lingkungan tahap II asrama haji ini adalah : 89, 95 atau kategori
Baik Sekali.

c) Pemeriksaan Katering Asrama Haji dan Katering Pesawat Haji


Katering pemenang yang terpilih melayani jemaah haji pada musim haji tahun ini adalah
katering CV. Rakhmat Agung yang berlokasi di Banjarbaru. Pemeriksaan laik fisik sanitasi
catering asrama haji dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2017 bersamaan dengan
pengambilan sampel rectal swab penjamah makanan di Asrama Haji Banjarmasin.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 12


Hasil inspeksi tersebut menunjukkan bahwa catering belum siap berproduksi. Diperoleh
informasi bahwa katering asrama haji ini diharapkan telah siap pada H – 1 sebelum jemaah
haji masuk asrama.
Katering pesawat haji pada Embarkasi Haji Banjarmasin tahun ini ditangani oleh PT.
Ditamas Nugraha Banjarbaru, dibawah manajemen PT. Aero Catering Service (ACS)
Balikpapan yang merupakan anak perusahaan maskapai pemerintah PT. Garuda
Indonesia.PT. Ditamas Nugraha merupakan jasaboga bersertifikat golongan C yang telah
rutin dilakukan pengawasan dalam rangka hygiene sanitasi pangan oleh KKP Kelas II
Banjarmasin secara periodiksetiap 3 bulan atau 4 kali dalam setahun.

Pemeriksaan laik fisik terhadap catering pesawat PT. Ditamas Nugraha dilakukan pada
tanggal 24 Juli 2017 , ,sudah memenuhi persyaratan jasa boga yang ditetapkan dan siap
beroperasi untuk kegiatan pengolahan makanan dan supply makanan di pesawat haji.

2. Pengendalian Vektor
Kegiatan Pengendalian vektor yang dilakukan dalam fase pra embarkasi ini berupa
larvasida untuk membunuh jentik – jentik nyamuk dan pengasapan (fogging).Fogging
dilaksanakan pada tanggal 27 Juli2017(H-2) dalam lingkungan asrama haji. Tujuan fogging
pada fase ini untuk menekan populasi nyamuk aedes atau anopheles dewasa dan pemutusan
rantai penularan sebagai antisipasi terhadap wabah penyakit DBD mengingat asrama haji
Banjarmasin berada di Banjarbaru yang masih merupakan daerah endemis penyakit DBD.
Kegiatan tersebut juga dimaksudkan menciptakan lingkungan asrama hajisebagai wilayah
bebas vektor.

3. Penyuluhan Kesehatan Penjamah Makanan Katering Asrama Haji


Dilakukan penyuluhan kesehatan terhadap semua penjamah makanan dan pengelola
catering asrama haji pada tanggal 25 Juli2017 yang bertempat di aula Hotel Novotel
Banjarbaru. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dan bimbingan kepada
seluruh karyawan yang akan bekerja supaya dapat memberikan pelayanan yang terbaik
kepada calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci dengan cara menghindari faktor
risiko penyebaran penyakit menular. Materi penyuluhan yang disampaikan adalah tentang
prinsip hygiene dan sanitasi makanan dan tentang kesehatan dan kebersihan pengolah
makanan.
Peserta penyuluhan adalah petugas katering yang terlibat saat operasional pelaksanaan
kegiatan haji yaitu dari katering CV. Rakhmat Agung , Banjarbaru dan katering pesawat PT.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 13


Ditamas Nugraha, Banjarbaru. Jumlah peserta sebanyak 50orang, terdiri dari penjamah
makanan, tenaga penyaji, juru masak, dan tenaga pembantu umum.
Proses pengolahan makanan untuk asrama haji dilakukan di dapur asrama haji , tentunya
semua kegiatan dibawah pengawasan dan bimbingan Tim Kesehatan Embarkasi (KKP Kelas
II Banjarmasin).

B. Embarkasi
1. Tata Usaha
a. Administrasi dan Keuangan
Tugas seperti surat usulan dari KKP Banjarmasin kepada Pusat Kesehatan Haji
Kemenkes RI Nomor : HK.01.07 / 1 / 1750 / 2017 tentang Penetapan Tim Administrasi
TKHI Embarkasi dan Debarkasi Haji Bidang Kesehatan Tahun 2017 adalah :
1) Menatausahakan kontrak kerja dan kwitansi petugas TKHI
2) Menatausahakan dokumen perjalanan dan passport petugas TKHI
3) Menatausahakan formulir pencatatan pelaporan petugas TKHI
4) Menatausahakan obat emergency yang diserahkan kepada TKHI
5) Menatausahakan persuratan, dokumen dan kerasipan penyelenggaraan kesehatan
haji
6) Menatausahakan logistik dan peralatan penyelenggaraan kesehatan haji
7) Menatausahakan alokasi anggaran dan pertanggungjawaban anggaran
penyelenggaraan kesehatan haji

Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh unit administrasi dan keuangan Embarkasi
Haji Banjarmasin Tahun 2017 M / 1438 H meliputi :
 Pra Penerimaan Calon Jamaah Haji
1. Mempersiapkan blanko absensi petugas embarkasi
2. Mengambil manifest calon jamaah haji di Kemenag dan menggandakan manifest
sesuai kebutuhan
3. Mempersiapkan stempel petugas penerimaan calon jamaah haji
4. Menyiapkan logistik untuk petugas TKHI dan kegiatan di Embarkasi dan
Debarkasi

 Penerimaan Calon Jamaah Haji


1. Melingkari pramanivest sesuai calon jamaah haji yang datang
2. Menulis nomor urut pra manivest pada halaman pertama buku kesehatan calon
jamaah haji

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 14


3. Membubuhkan stempel tanggal dan nama dokter pemeriksaan calon jamaah haji
di halaman 31 buku kesehatan calon jamaah haji

 Pasca Penerimaan Calon Jamaah Haji


1. Membagikan buku / form laporan dan obat emergency petugas haji kepada TKHI
dengan di sertai tanda terima dan dicatat pengeluarannya dibuku stock logistik
2. Mengumpulkan kontrak kerja dan kuitansi TKHI
3. Mengumpulkan laporan dari masing-masing unit kerja
4. Membuat surat pengantar laporan yang akan dikirim ke PPIH Kemenag
5. Mengirimkan laporan ke PPIH Kemenag
6. Mengarsipkan laporan, surat masuk dan surat keluar
7. Mengumpulkan SPPD tim kesehatan haji beserta surat tugasnya untuk di tanda
tangani oleh pejabat PPIH Kemenag
8. Membagikan biaya perjalanan tim kesehatan haji
9. Memeriksa kelengkapan dokumen pertanggungjawaban dan laporan hasil
kegiatan serta menyerahkan ke bagian keuangan

Adapun biaya penyelenggaraan kegiatan Embarkasi/Debarkasi Haji Banjarmasin Tahun


2017 M / 1438 H bersumber dari dana DIPA KKP Kelas II Banjarmasin Tahun 2017 dengan
rincian pagu sebagai berikut :
Tabel 1
Pagu Anggaran Kegiatan Pra Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H

No. Uraian Pagu Realisasi


1
1 SurveiPendahuluanSanitasiAsramaHaji/ Terminal Haji 9.040.000 8.621.000
a. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 2.960.000 2.541.000
b. Belanja Perjalanan Biasa 6.080.000 6.080.000

2
2 Fogging Tempat Pelaksanaan Penyelenggaraan Haji 6.080.000 6.080.000
a. Belanja Perjalanan Biasa 6.080.000 6.080.000
3
3 Koordinasi Program Kesehatan pada Situasi Khusus 42.150.000 39.428.500
dengan Lintas Sektor dan Program (Rapat
Penyelenggaraan Kesehatan Haji)
a. Belanja Bahan 950.000 450.000
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 2.000.000 1.698.500
c. Belanja Jasa Profesi 3.600.000 3.600.000
d. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 35.600.000 33.680.000

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 15


4
4 Pemantapan Higiene pangan pengusaha dan penjamah 19.800.000 19.800.000
makanan
a. Belanja Bahan 450.000 450.000
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 800.000 800.000
c. Beban Jasa Profesi 1.800.000 1.800.000
d. Belanja Perjalanan Dinas Paket MeetingDalam Kota 16.750.000 16.750.000

1
5 Pemeriksaan Rectal Swab Penjamah Makanan catering 7.950.000 6.200.000
Pesawat dan Asrama Haji
a. Belanja Bahan 750.000 0
b. Belanja Jasa Lainnya 6.000.000 5.000.000
c. Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 1.200.000 1.200.000

Tabel 2
Pagu Anggaran Kegiatan Embarkasi / Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H

No. Uraian Pagu Realisasi


1 Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB pada 625.625.000 599.542.475
Embarkasi
a. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 81.305.000 73.532.475
b. Belanja Perjalanan Biasa 544.320.000 526.010.000

2 Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Penyelenggaraan 8.500.000 6.040.000


Kesehatan Haji
a. Belanja Bahan 3.200.000 2.493.000
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 800.000 747.000
c. Belanja Barang Perjalanan Transport Dalam Kota 4.500.000 2.800.000

Jumlah petugas TKHI pada Embarkasi Banjarmasin Tahun 2017 M / 1438 H sebanyak 87
orang yang terbagi dalam 2 grup, dengan jumlah petugas masa keberangkatan (Embarkasi)
sebanyak 33 orang dalam setiap kloternya yang terdiri dari 2 orang koordinator, 4 orang dokter, 5
orang perawat, 2 orang bidan, 2 orang tenaga laboratorium, 2 orang tenaga apoteker, 1 orang
tenaga gizi, 4 orang tenaga PRL, 4 orang tenaga KSE, 2 orang tenaga siskohatkes, 2 orang
tenaga administrasi dan keuangan dan 3 orang sopir ambulance. Sedangkan, maka kedatangan
(Debarkasi) dengan jumlah 23 orang petugasdalam setiap kloternya yang terdiri dari 2 orang
koordinator, 2 orang dokter, 4 orang perawat, 1 orang tenaga laboratorium, 1 orang tenaga
apoteker, 3 orang tenaga PRL, 3 orang tenaga KSE, 2 orang tenaga siskohatkes, 2 orang tenaga
administrasi dan keuangan dan 3 orang sopir ambulance. Jumlah kloter dari Embarkasi
Banjarmasin sebanyak 12 kloter dan 5 kloter dari embarkasi antara Kalimantan Tengah. Adapun
Rincian petugas TKHI pada embarkasi Banjarmasin Tahun 2017 M / 1437 H sebagai berikut :

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 16


Tabel 3
Daftar TKHI Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2017 M / 1438 H

Kloter Asal Daerah Nama TKHI

1 Banjarmasin TUTIK DARMAYANTI SUDARSONO


ISRANUDIN ABDURAHMAN JAFAR
ISMAYA LAILI AHMAD SUHAILI
2 Kab. Banjar IDOLA FITRIA SUSANTI
RIZALI HADI ALVIAN NOOR
LAILA SARI MADIANSYAH
3 Banjarmasin + Kab. Hulu Sungai Tengah MUHAMMAD KADHAFI YUNAN DJAUHARI
RIZA FITRIANOOR MASTUR
UMI MUFLIHA MOHAMMAD NGATID
4 Kab. Hulu Sungai Selatan AKHMAD SYARIF YUSERAN
RUSMILAWATI ACHMAD EFFENDI
NURHAYATI DEWI ISMET FAUZI
5 Kab. Tanah Bumbu + Kab. Tapin MIRTHA HASANAH ALI
HERMANTO RUSLAN MUTUT
NORDAINAH SAMSUNI UBIL
6 Kab. Kotabaru + Kab. Balangan + FATKHUL ALI IMRON
Kab. Banjar ARIYANI ARPAN ARIEF
DIAN ANGGRIANI SALMAN
7 Banjarmasin + Kab. Tanah Laut RAHMAH ERFA QORINA
RAMADHANI MIDIAN LAMRI
YUANITA PANDANG SARI
13 Banjarbaru + Banjarmasin CINTHIA KARTIKA SARI
JAMHURI YANUR RAHIM
ENDAH SETIYANI SATIN
14 Banjarmasin + Kab. Hulu Sungai Utara DEVI ARI YANTI SYAMSUDDIN
SYAMSUL IBRAHIM GANI
ARIYANTO ARBAIN MARTONI
15 Kab. Tabalong NOORMAINIWATI ISMAIL BASIRIL
DEDDY WAHYUDI DJUPRI
MASITI SUHADI DULHARIS
16 Kab. Balangan + Kab. Batola + Kab. DWI HIDAYANTI SULAIMAN
Tabalong + Kab. HSU + Kab. Tanah Laut PONIRAN KARSO PAWIRO
MUHAMMAD ASPIRAYANI THALHAH
17 Banjarmasin + Banjarbaru + Kab. HSS + RINA LYSYA RAEHANA
Kab. Tapin + Kab. Banjar + Kab. HST + AHMAD SAUFANY SYOFIYAN ZEIN
Kab. Tanah Bumbu SANTI DATU ALAM ELAM

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 17


b. Siskohatkes
Tugas unit Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) adalah :
1. Melakukan kegiatan dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Siskohat di bidang
kesehatan
2. Melakukan entri data melalui aplikasi Siskohatkes
3. Melakukan koordinasi dengan unsur / sektor terkait lainnya
4. Membuat laporan akhir bersama unit lainnya dalam pelaksanaan tugas Embarkasi /
Debarkasi

2. Bidang Pelayanan Kesehatan


Bidang Pelayanan Kesehatan pada Embarkasi Haji Banjarmasin Tahun 2017 telah
memberikan berbagai pelayanan kesehatan terhadap calon jamaah haji mulai dari proses
penerimaan di asrama haji sampai dengan keberangkatan (embarkasi) hingga kedatangan
(debarkasi).
Pelayanan kesehatan yang dilakukan berorientasi dan mengacu pada standar pelayanan
ISO 9001 : 2008, baik dari aspek manajemen maupun teknis dan telah diaudit pada saat
operasional. Kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Embarkasi Haji Banjarmasin
pada musim haji Tahun 2017 M / 1438 H sebagai berikut :

a. Pemeriksaan Akhir
1. Pemeriksaan dokumen kesehatan haji meliputi kelengkapan BKJH dan legalisasi ICV
calon jemaah haji. Pada Tahun 2016 dokumen kesehatan haji sudah dilegalitas oleh
KKP Kelas II Banjarmasin
2. Pengawasan Calon Jemaah Haji terhadap penyakit karantina dan penyakit potensial
wabah pada saat Embarkasi dengan melihat hasil pemeriksaan tahap 1 dan 2 di daerah
pada BKJH
3. Pengawasan calon jemaah haji risiko tinggi dengan pemberian gelang risti pada CJH
risti sebanyak 2043 jamaah (Pria =879,Wanita =1164 ) dari 11 kloter,kemudian
rekapitulasi CJH Risti diserahkan kepada dokter kloter (TKHI)
4. Pengawasan CJH wanita usia subur dari kehamilan berdasarkan SKB Menteri Agama
dan Menteri Kesehatan, dengan metode pemeriksaan PP-Test dan palpasi
5. Penetapan ijin laik terbang kepada setiap CJH dengan penandatanganan lembar ijin laik
terbang oleh dokter pelabuhan pada lembar format bantu BKJH

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 18


b. Poliklinik
Selama masa embarkasi poliklinik dibuka hingga 24 jam atau sejak calon jamaah haji
masuk asrama hingga keberangkatan ke tanah suci. Jenis pelayanan kesehatan yang
diberikan antara lain : pemeriksaan kesehatan, pengobatan, pemeriksaan laboratorium dan
rujukan serta konseling gizi sesuai diagnosa dan rekomendasi yang diberikan oleh dokter
poliklinik.Jumlah kunjungan di Poliklinik Embarkasi Banjarmasin pada saat operasional
sampai keberangkatan terakhir musim haji tahun 2016 sebanyak 949 orang dengan rincian
seperti tabel berikut ini.
Tabel 4
Jumlah Kunjungan Poliklinik Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Jumlah
No. Status Berobat Rujukan
P W Total P W Total
1 Calon Jamaah Haji (CJH) 279 439 718 17 26 43
2 Petugas 47 32 79 - - -
3 Umum 0 0 0 - - -
Total 326 471 797 17 26 43

Tabel 5
Calon Jamaah Haji Yang Dirujuk Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Jenis Asal Tempat
No. Nama Umur Kloter Diagnosis
Kelamin Daerah Rujukan
1 Amrullah Suhirman S. 45 Pria II Kab. Banjar Kp. Dextra + Hepatitis Spesialis Dalam
2 Isna Mardiana 44 Wanita III HST Schizoprenia Spesialis Jiwa
3 Baseri Djarun 67 Pria IV HSS Schizoprenia RSUD. Sambang
Lihum
4 Aspiah 58 Wanita IV HSS Anxietas RSUD. Sambang
Lihum
5 Suriansyah 68 Pria IV HSS TBC Spesialis Paru
6 Saberi Kaderi 52 Pria IV HSS TBC Spesialis Paru
Abdullah
7 Ratna Binti Rasyid 38 Wanita V Tanah Bumbu Anxietas RSUD. Sambang
Lihum
8 Norhayati 48 Wanita V Tanah Bumbu Anxietas RSUD. Sambang
Lihum
9 Siti Aminah 48 Wanita V Tanah Bumbu Anxietas RSUD. Sambang
Lihum
10 Hatifah 58 Wanita V Tanah Bumbu Anxietas RSUD. Sambang
Lihum
11 Matali Sidiq Ahmad 57 Pria V Tapin TBC Spesialis Paru
12 Masrah 54 Wanita VI Kotabaru Anemia RSUD. Ratu
Zalecha
13 Rachmawaty 47 Wanita VI Kotabaru Anemia RSUD. Ratu

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 19


Zalecha
14 Jubaidah Bisuri Itas 47 Wanita VII Tanah Laut Close Fracture Proximal RSUD. Banjarbaru
Humerus
15 Yuhana Binti A. Rijani 44 Wanita XIV HSU Chronic Kidney Disease RSUD. Ulin
Banjarmasin
16 Rosniah 50 Wanita XV Tabalong Cardiac Heart Failure Spesialis Jantung
17 M. Aka Bin Abdul 52 Pria XV Tabalong Cardiac Heart Failure Spesialis Jantung
Kadir
18 Avina Hayati 47 Wanita XV Tabalong Mioma Spesialis
Kandungan
19 Jaitun Binti Husin 47 Wanita XV Tabalong Mioma Spesialis
Kandungan
20 Wahidah Binti Darsani 48 Wanita XV Tabalong Mioma Spesialis
Kandungan
21 Norhayati Binti Basuni 46 Wanita XV Tabalong Mioma Spesialis
Kandungan
22 Arina Hayati 47 Wanita XV Tabalong Mioma Uteri + Kista Spesialis
Kandungan
23 Inayah Binti Hamzah 76 Wanita XV Tabalong Penyakit Jantung Koroner Spesialis Jantung
24 Bijuri Bin Darniansyah 56 Pria XV Tabalong Heart Failure Spesialis Jantung
25 Masmurah Kadri Binti 66 Wanita XV Tabalong Anemia RSUD. Ratu
Kaderi Zalecha
26 Masrah Bustani 66 Wanita XV Tabalong Susp. TBC RSUD. Ulin
Yahya Binti Bastani
27 Muhammad Karyadi 45 Pria XVI Kotabaru Carsinoma Lidah Spesialis Bedah
28 Tohalus Imuk Saba 91 Pria XVI Rantau Tumor Parotis Spesialis Bedah
29 Irnawati Akhmad 47 Wanita XVI Batola Heart Failure Spesialis Jantung
Hanang
30 Iran Ulut Lanang 75 Pria XVI Tabalong Susp. Infark Superior Spesialis Jantung
31 Suharto Samidin 75 Pria XVI Tanah Laut Susp. Infark Superior Spesialis Jantung
Sonorejo
32 Maskur Saleh Agab 71 Pria XVI Batola Susp. Infark Superior Spesialis Jantung
33 Huzriati Bahrun 45 Wanita XVI Tabalong Mioma Uteri Spesialis
Samad Binti Bahrun Kandungan
34 Noorsyahidin 59 Pria XVI HSU Hiperglikemi Spesialis Dalam
Syamsuri
35 Lasinah Sailan 75 Wanita XVII Banjarmasin Diabetes Melitus Spesialis Dalam
Ahmad
36 M. Zaini Antar 60 Pria XVII Tapin Diabetes Melitus Spesialis Dalam
37 Materan Hamsi Utuh 45 Pria XVII HSS Diabetes Melitus Spesialis Dalam
38 Yulia Aryanti Rusli 28 Wanita XVII Banjarmasin Pendarahan Uterus Spesialis
Abnormal Kandungan
39 Faridah Arbain 53 Wanita XVII HSS Tumor Uterus Spesialis
Tukacil Kandungan
40 Masiah Angkut Akung 55 Wanita XVII Kab. Banjar Diabetes Melitus Spesialis Dalam
41 Siti Mariani Juhari 56 Wanita XVII HST Hipertensi Stage II Spesialis Dalam
42 Darham Lily 69 Pria XVII Banjarmasin Low Back Pain Spesialis Dalam
43 Hamdi Aspuln Umar 44 Pria XVII Banjarmasin Anemia Spesialis Dalam

Berdasarkan tabel di atas diketahui pula dari 949 kunjungan, yang dirujuk ke Rumah Sakit
berjumlah 25 orang (2,63 %) yang terdiri dari : RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak 7 orang, RSUD
Ratu Zalecha Martapura sebanyak 16 orang dan RSJD Sambang Lihum 2 orang.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 20


Tabel 6
Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Di Poliklinik Embarkasi Berdasarkan Diagnosis ICD X
Tahun 2017 M / 1438 H

Kode Jumlah Total


No. Penyakit Diagnosa ICD-
X
P W
1 Hipertensi I. 10 82 100 182
2 Hipercholesterol E. 78 57 77 134
3 Common Cold J. 00 35 14 49
4 Dispepsia K. 30 12 34 46
5 DM E. 11 13 29 42
6 Myalgia M. 79 17 12 29
7 Cefalgia G. 44. 2 9 12 21
8 Dermatitis L. 23 4 14 18
9 Anemia D. 50 1 13 14
10 Bronkhitis J. 20 3 6 9
Total 233 311 544

c. Laboratorium
Selain melakukan pemeriksaan kehamilan, laboratorium di poliklinik Embarkasi Banjarmasin
juga memberikan pelayanan pemeriksaan penyakit menular, seperti : pemeriksaan sputum
(BTA) dan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif),antara lain : pemeriksaan Hb, gula
darah, asam urat, triglyserida, cholesterol, HbsAg, anti HbsAg, albumin, ureum, creatinin,
bilirubin total, thypoid dan urin lengkap untuk penegakan diagnosa sesuai indikasi penyakit
dan rujukan oleh dokter jagadi poliklinik.
Hasil pemeriksaan dan analisa laboratorium pada saat embarkasi dapat dilihat pada tabel 7
dan 8 berikut ini.
Tabel 7
Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Laboratorium Calon Jamaah Haji
Pada Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Jumlah Pemeriksaan
No. Jenis Pemeriksaan
Hasil P W Jumlah
1 Tes Kehamilan Positif - 0 0
2 Negatif - 1541 1541
3 BTA Positif 1 0 1
4 Negatif 27 32 59
5 Gula Darah 66 86 152

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 21


6 Asam Urat 54 73 127
7 Triglyserida 75 161 236
8 Kolesterol 142 235 377
9 HB 3 49 52
10 SGOT 12 4 16
11 SGPT 12 4 16
Total 392 2185 2577

Tabel 8
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Penunjang Lainnya Calon Jamaah Haji
Pada Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Jenis Jumlah Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
No.
Pemeriksaan Laki2 Wanita Jumlah Normal % Tidak Normal %
1 Hb 17 39 56 48 85,7 8 14,3
2 Gula Darah 101 177 278 140 50,3 138 49,7
3 Asam Urat 176 72 248 199 80,2 49 19,8
4 Triglyserida 79 90 169 72 42,6 97 57,4
5 Cholesterol 103 256 359 84 23,3 275 76,7
6 HbSAg 9 8 17 6 35,2 11 69,8
7 Anti HbsAg 0 0 0 0 0 0 0
8 Albumin 1 0 1 1 100 0 0
9 Bilirubin Total 2 11 13 13 100 0 0
10 Ureum 1 2 3 3 100 0 0
11 Creatinin 1 2 3 3 100 0 0
12 SGOT 2 11 13 11 84 2 16
13 SGPT 2 11 13 11 84 2 16
14 Thypoid 0 0 0 0 0 0 0

Dari hasil pemeriksaan dan analisa laboratorium tersebut, diketahui bahwa tidak ada CJH
yang hamil. Sedangkan 1 (satu) orang CJH perempuan dengan BTA (+) pada Kloter 3 tidak
berangkat karena TBC aktif dan tidak pernah mendapatkan pengobatan TBC serta tidak
mendapat rekomendasi dari dokter spesialis paru untuk berangkat.
Sedangkan calon jamaah haji yang mendapatkan pemeriksaan lainnya dengan hasil tidak
normal oleh dokter poliklinik diberikan pengobatan dan mendapatkan konseling gizi untuk bekal
selama perjalanan di Arab Saudi.

d. Farmasi
Persediaan logistik untuk operasional di Poliklinik Embarkasi Haji Banjarmasin berupa :
Obat-obatan dan alat kesehatan berasal dari pengadaan Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI
Tahun 2016 yang didistribusikan ke KKP Kelas II Banjarmasin sebulan sebelum
keberangkatan. Daftar jenis dan jumlah obat-obatan untuk kebutuhan di embarkasi haji
banjarmasin tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran 4.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 22


Sebagai perbekalan kesehatan untuk calon jamaah haji terhadap berbagai masalah
kesehatan dan pencegahan penularan penyakit seperti Mers CoV dan Ebola yang menjadi
trend saat ini di Arab Saudi. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI telah memberikan
kepada setiap jamaah haji berupa masker dan paket obat-obatan yang terdiri dari :
1. Analgesic cream : 1 buah
2. Oralit : 10 sachet
3. Plester antiseptic : 10 buah
4. Botol Spray : 1 botol
5. Masker 2 play 1 kotak : 50 lembar
Paket tersebut dibagikan di poliklinik melalui ketua kloter. Demikian pula berbagai dokumen
kesehatan yang diperlukan dan digunakan TKHI selama perjalanan ibadah haji.

e. Konsultasi Gizi
Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan paripurna kepada jamaah calon haji
khususnya jamaah calon haji yang berasal dari propinsi Kalimantan Selatan sebelum
berangkat ke arab Saudi,maka pada operasional embarkasi haji tahun 1437 H / 2016 M Kantor
Kesehatan Pelabuhan Banjarmasin melakukan upaya terobosan pelayanan dengan
menyelenggarakan pojok layanan gizi haji, khususnya pada pelayanan konsultasi gizi klinis.
Memperhatikan 10 trend penyakit yang banyak diderita jamaah calon haji berdasarkan
hasil pemeriksaan akhir di embarkasi yang sebagian besar teridentifikasi sebagai penyakit
tidak menular yang merupakan manifestasi dari life style disesase yang sebenarnya dapat
dilakukan tindakan pengendalian, serta dengan melihat trend kunjungan rawat jalan maupun
rawat inap jamaah haji selama di Arab Saudi. Oleh karena itu KKP memandang perlu ada
upaya konkrit untuk menurunkan angka kesakitan/kunjungan berobat selama melaksanakan
proses ibadah haji dan bahkan menurunkan angka kematian yang diakibatkan olehfaktor
pencetus penyakit yang tidak terkendali dan semakin parahnya kondisi kesehatan jamaah haji
akibat ketidak tahuan tentang gizi/ nutrisi serta kurangnya informasi tentang kesehatan gizi.
Diharapkan dengan adanya bekal informasi kesehatan gizi yang disampaikan menjelang
keberangkatan jamaah calon haji, akan dapat memberikan kesadaran supaya berperilaku hidup
sehat, mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan, mengetahui pembatasan makanan atau
makanan yang dianjurkan dan makanan yang tidak diperkenankan (pola makan) sesuai kondisi
kesehatan masing-masing jamaah calon haji sehingga jamaah calon haji akan mampu
mengontrol kesehatan sendiri, menjadikan jamaah haji yang sehat dan mandiri serta tercapai
istitoah kesehatan.
Berikut daftar kunjungan konsultasi gizi oleh calon jamaah haji selama embarkasi haji dapat
dilihat pada tabel.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 23


Tabel 9
Daftar Kunjungan Konsultasi Gizi Calon Jamaah Haji
Pada Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Jenis Asal
No. Nama Umur Kloter Diagnosis
Kelamin Daerah
1 M. Jamani 61 Pria I Banjarmasin Hipertensi
2 Edehamsyah 59 Pria I Banjarmasin Hipertensi
3 Yuliawati 37 Wanita II Kab. Banjar Diabetes Melitus
4 M. Dariansyah Amir 57 Pria II Kab. Banjar Hipertensi
5 Safiyati Sakiyo 59 Wanita II Kab. Banjar Kolesterolemia
6 Yuliani Sarwani 55 Wanita II Kab. Banjar Kolesterolemia
7 St. Aniyah Marie 46 Wanita II Kab. Banjar Hipertensi
8 Jainab Abdul M. 48 Wanita II Kab. Banjar Hipertensi
9 Asniah Aran Asan 54 Wanita II Kab. Banjar Diabetes Melitus + Hipertensi
10 Syahrani Bahran 50 Pria II Kab. Banjar Hiperkolesterol + Hiperuremia
11 Abdul Hai M. Arsyad 39 Pria II Kab. Banjar Hipertensi
12 Mahbubah Gajali 49 Wanita II Kab. Banjar Hipertensi
13 Antung Tamin 42 Pria II Kab. Banjar Hipertensi
14 Bachrudin Ruslan 52 Pria II Kab. Banjar Hipertensi
15 Ponidi Edy Saputra 38 Pria III HST Hipertensi
16 Pahyati Binti Syahri 54 Wanita III HST Diabetes Melitus
17 Hasmi 42 Wanita III Banjarmasin Hiperkolesterolemia
18 Asiah 55 Wanita III HST Diabetes Melitus
19 Harun Anang 53 Pria III Banjarmasin Diabetes Melitus
20 Norhayati 55 Wanita III Banjarmasin Hiperkolesterolemia
21 Marawiyah 53 Pria III Banjarmasin Hiperuremia
22 Hamzah Fansuri 47 Pria IV HSS Hipertensi
23 Masnah Ibas Amir 73 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
24 Jahura Darmawi 62 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
25 Hurtajudin 52 Wanita IV HSS Hiperuremia
26 Rusmiah 59 Wanita IV HSS Diabetes Melitus
27 Murdiah Hamzuri 65 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
28 Rusmini 55 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
29 Masudah 42 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
30 Asikah Abdullah 76 Wanita IV HSS Diabetes Melitus
31 Julaihah Burhan 36 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
32 Nasmah Armad 50 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
33 M. Dhidud 55 Pria IV HSS Hiperkolesterolemia
34 St. Masitah 59 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
35 Maisarah Mawi 59 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
36 Masunah 64 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
37 Noor Hadini Ulfah 53 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
38 Sanainah Darmawi 53 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
39 Maulida 40 Wanita IV HSS Hiperkolesterolemia
40 Yuliansyah 43 Pria V Tanah Bumbu Hipertensi
41 M. Kadri Noor 39 Pria V Tanah Bumbu Hipertensi
42 Hasnah 48 Wanita V Tanah Bumbu Hiperkoilesterolemia
43 Marsani Efendi 38 Pria V Tanah Bumbu Hiperkolesterolemia
44 Siti Rofiqoh 49 Wanita V Tanah Bumbu Hiperuremia
45 Burhan 70 Pria V Pagatan Hipertensi
46 Sultan 40 Pria V Tanah Bumbu Hipertensi +
Hiperkolesterolemia

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 24


47 Patmah 61 Wanita V Tanah Bumbu Hiperkolesterolemia
48 Jarmiah 53 Wanita V Tapin Hipertensi
49 Kasriani Binti Abdul 39 Wanita V Tanah Bumbu Hipertensi
Rasyad
50 Muhammad Idar 70 Pria V Tanah Bumbu Diabetes Melitus +
Hiperkolesterolemia
51 Darsani Abdul 50 Pria VI Kotabaru Hipertensi
52 Asmarian 43 Wanita VI Kotabaru Hipertensi
53 Marmasi 46 Wanita VI Kotabaru Hipertensi
54 Hayati Azis Abdullah 51 Wanita VI Balangan Hipertensi
55 Suwandi 55 Pria VI Kotabaru Hipertensi
56 Trisnojo 65 Pria VI Kotabaru Hipertensi
57 Norhajah 59 Wanita VI Kotabaru Hipertensi
58 Norani 62 Wanita VI Kotabaru Hipertensi
59 Syahdan 55 Pria VI Kotabaru Hipertensi
60 Asmariah 43 Wanita VI Kotabaru Hipertensi
61 Salamah 72 Wanita VI Kotabaru Hiperkolesterolemia
62 Jumiah 47 Wanita VI Kotabaru Hiperkolesterolemia
63 Nuriah Merham 75 Wanita VII Tanah Laut Hipertensi
64 Mahyuni Mamin 49 Pria VII Tanah Laut Hiperuremia + Hiperkolesterol
65 Asliani 48 Pria VII Tanah Laut Hiperkolesterolemia
66 Suwita Bin Saman 49 Pria VII Tanah Laut Hiperuremia
67 Maslian 57 Wanita VII Tanah Laut Hiperkolesterolemia +
Hiperuremia
68 Aliah Ati Anang 66 Wanita VII Tanah Laut Diabetes Melitus + Hipertensi
69 Misransyah 55 Pria VII Tanah Laut Hiperkolesterolemia +
Hiperuremia
70 Jumadi Misni 65 Pria VII Tanah Laut Diabetes Melitus
71 Darmansyah Anang 57 Pria VII Tanah Laut Hipertensi +
Hiperkolesterolemia
72 Fachrurrazi 65 Pria VII Banjarmasin Hipertensi + Hiperkolesterol
73 Jatiah Kadrun 51 Wanita VII Tanah Laut Hipertensi + Hiperkolesterol

a) Ketenagaan
Tenaga konsulent gizi dalam penyelengaraan pojok layanan gizi haji (PLGH) sebanyak
2 (dua) orang terdiri dari 1 (satu) berasal dari RSUD Ulin Propinsi Kalimantan Selatandan 1
(satu) orang berasal Politeknik Kesehatan Banjarmasin jurusan gizi.

b) Alat dan Bahan


Peralatan yang dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan menggunakan
perangkat computer yang sudah dilengkapi dengan aplikasi pengolah data kebutuhan gizi
perindividu. Sedangkan bahan yang dipergunakan masih sebatas menggunakan media
penyuluhan sederhana yaitu leaflet dan banner.

c) Pelaksanaan dan Hasil kegiatanpojok layanan gizi haji (PLGH)


Pelaksaaan pojok layanan gizi haji (PLGH) dilakukan di ruang poliklinik embarkasi
Banjarmasin.Pelaksanaan konsultasi dilakukan berdasarkan hasil rujukan dokter poliklinik,

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 25


hasil rujukan dokter pemeriksaan akhir dan berdasarkan inisiatif sendiri dari calon jamaah
haji.
Calon jamaah haji yang datang kepada tenaga konsulen gizi akan dilakukan analisa
kebutuhan gizinya menggunakan aplikasi kebutuhan gizi perindividu, dilanjutkan dengan
penyampaian informasi dan menjelaskan hasil analisa kebutuhan gizinya, yang meliputi
kebutuhan zat gizi yang diperlukan, pembatasan makanan yang diperbolehkan atau tidak
diperbolehkan apabila jamaah haji menderita penyakit tertentu serta anjuran
mengkonsumsi makanan yang baik selama melaksanakan ibadah haji, yang terakhir calon
jamaah haji akan dibekali dengan leaflet yang berisi pedoman gizi sesuai hasil analisa
kebutuhan gizi dan daftar bahan makanan penukar.Selamapelaksanaan kegiatan pojok
layanan gizi haji diketahui kunjungan calon jamaah haji yang melakukan konsultasi
sebanyak 113 orang dengan distribusi seperti digambarkan pada grafik sebagai berikut :

Grafik 1
Distribusi Kunjungan Konsultasi Gizi Haji
Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Embarkasi Haji Banjarmasin 2016 M / 1437 H

0, 0% 0, 0%

56, 50%
57, 50% Perempuan 57

Laki-Laki 56

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 26


Grafik 2
Distribusi Kunjungan Konsultasi Gizi Haji
Berdasarkan Jenis Penyakit
Di Embarkasi Haji Banjarmasin 2016 M / 1437 H

50
44 44
45
40
35
30
25
20 17
15
10 8
5
0
Hipertensi Kolesterol Diabetes Mellitus Asam Urat

Grafik 3
Distribusi Kunjungan Konsultasi Gizi Haji
Berdasarkan IMT

Obesitas , 26,
23% Normal
Normal , 57,
50% Moderat
Overweight , 28,
25% Overweight
Obesitas

Moderat , 2, 2%

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 27


3. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
1.1 Jenis Kegiatan
Pada tahapan embarkasi Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
dilaksanakan kegiatan meliputi pemeriksaan kesehatan tahap III atau pemeriksaan akhir
dimana calon jemaah haji yang akan berangkat melalui Embarkasi haji Banjarmasin wajib
masuk asrama sebelum keberangkatan ke Tanah Suci . Kemudian dilakukan pemeriksaan
kesehatan selektif pada CJH dalam rangka Kegiatan kekarantinaan dan surveilan
epidemiologi, Pemeriksaan dokumen kesehatan, dan surveilan CJH Risiko tinggi,
surveilan penyakit menular dengan pemeriksaan laboratorium dan pengawasan suhu
tubuh dengan thermal scanner. Pengamatan calon jemaah yang berobat dan berkunjung
ke Poliklinik Asrama Haji.
Dari hasil pelaksanaan kegiatan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi pada
tahapan embarkasi diharapkan dapat disajikan imformasi meliputi :
1. Tersedianya data mengenai Jamaah Calon Haji yang memenuhi syarat Istitoah
kesehatan.
2. Tersajinya data tentang kondisi kesehatanJamaah Calon Haji saat di tanah air, di Arab
Saudi maupun saat kepulangan ke tanah air.
3. Tersedianya data/informasi cepat, tepat, terpercaya dan diseminasi informasi
kesehatan haji terpadu
4. Kerjasama dan kemitraan lintas program, sector dan multilateral tentang kesehatan
haji

Quarantine Boarding pada kedatangan pesawat pengangkut CJH setelah tiba dari
Arab Saudi sebanyak 17 kali.

1.2 Hasil Kegiatan


Hasil pemeriksaan Kesehatan Calon Jamaah Haji berdasarkan Golongan Umur .
Adapun Hasil Pemeriksaan Kesehatan Calon Jamaah Haji tersebut adalah sebagai
berikut :

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 28


Tabel 10
Distribusi Golongan Umur Calon Jamaah Haji (CJH) Kalsel Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada Pemeriksaan Kesehatan Tahap Ketiga di Aula Asrama Haji
Embarkasi Haji Banjarmasin Tahun 2017 M / 1438 H

Jenis Kelamin
Golongan
No.
Umur (Thn)
CJH
Pria % Wanita % %
Total
1 < 40 th 230 13.28 427 19.76 657 16.88
2 41 - 50 th 599 34.58 777 35.96 1376 35.35
3 51 -60 th 592 34.18 607 28.09 1199 30.80
5 > 61 th 311 17.96 350 16.20 661 16.98
Total 1732 100.00 2161 100.00 3893 100.00

Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa total calon jamaah haji Provinsi Kalimantan
Selatan yang masuk ke asrama haji Embarkasi Banjarmasin telah diperiksa kesehatan tahap
ketiga pada saat di aula asrama haji Banjarmasin dan dinyatakan laik berangkat sebanyak
jamaahyang terbagi dalam kelompok terbang yang terdiri dari calon jamaah haji : Pria 1732
orang, Wanita 2161 orang.
Golongan umur yang mendominasi pada pria adalah kisaran umur antara 41 tahun sd 50
tahun (34,58%.) demikian pula dengan wanita (35,96%.). Untuk jumlah calon jamaah haji yang
berasal dari Kalsel Kalteng yang berangkat dari Embarkasi Banjarmasin Tahun 2015 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 11
Distribusi Jumlah Calon Jamaah Haji Kalsel - Kalteng
Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2017 M / 1438 H

Asal Jenis Kelamin


CJH Pria % Wanita % Total Pria + Wanita %
Kalsel 1732 44.49 2161 55.51 3893 100.00
Kalteng 720 44.47 899 55.53 1619 100.00

1.3 Distribusi Jumlah Calon Jemaah Haji Risiko Tinggi (RISTI)


Jumlah pemeriksaan kesehatan Calon Jemaah Haji Risiko Tinggi (RISTI) berdasarkan
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin. Hasil pemeriksaan kesehatan Calon Jamaah Haji Risiko
Tinggi (RISTI) dan Calon Jemaah Sehat Jenis Kelamin sebagai berikut :

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 29


Tabel 12
Distribusi Hasil Pemeriksaan Kesehatan
Calon Jamaah Haji Kalsel Yang Sehat Dan Risiko Tinggi (RISTI) Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2017 M / 1438 H

Hasil Pemeriksaan Jenis Kelamin


Kesehatan Pria % Wanita % Total %
Sehat 407 41.19 581 58.81 988 100.00
Risti 1325 45.61 1580 54.39 2905 100.00

Terlihat jumlah risti pada saat pemeriksaan tahap ketiga di Aula Embarkasi Haji Banjarmasin
kondisi kesehatan Jemaah Calon Haji yang berisiko tinggi lebih banyak dari calon jemaah haji
yang sehat.dan didominasi berjenis kelamin wanita lebih banyak (54,39%) yang mempunyai
resiko tinggi. Banyaknya wanita yang beresiko tinggi jika dibandingkan dengan pria dapat
disebabkan karena pada dasarnya jumlah jamaah wanita sudah lebih banyak dari pada pria.
Adapun Jumlah Calon Jemaah Haji Kalsel yang mempunyai Risiko Tinggi perjenis kelamin
dan golongan umur adalah sebagai berikut :

Tabel 13
Prosentase Jumlah Risti Kalsel
Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Golongan Umur
Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H

Jumlah Risti
Kelompok Umur
Pria % Wanita % Total Pria+Wanita %
< 40 tahun 110 8.30 192 12.15 302 10.40
41 – 50 tahun 425 32.08 542 34.30 967 33.29
51 – 60 tahun 485 36.60 496 31.39 981 33.77
>61 Tahun 305 23.02 350 22.15 655 22.55
Total 1325 100.00 1580 100.00 2905 100.00

Pada saat pemeriksaan tahap ketiga yang mempunyai resiko tinggi prosentase 34,30 % di
dominasi oleh berjenis kelamin wanita sedangkan pria hanya 32,08% Dan golongan umur yang
berisiko tinggi berkisar antara 41 tahun sd 50 tahun.
Adapun jumlah Risiko Tinggi berdasarkan Isthitha'ah Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap
Ketiga bagi calon jemaah haji asal Kalsel dan Kalteng adalah sebagai berikut :

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 30


Tabel 14
Jumlah CJH Kalsel dan Kalteng Berdasarkan Istitha'ah
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap Ketiga
Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H

Istitha'ah
Asal CJH TMS Untuk
MS MS+ Pendampingn TMS Jumlah
Sementara
Kalsel 993 2898 2 - 3893
Kalteng - - - - -

Dari hasil pemeriksaan Risiko Tinggi Calon Jemaah Haji Kalsel berdasarkan penggelangan
ada beberapa warna yang harus dipakai bagi calon jemaah haji sesuai dengan rekomendasi
dokter pemeriksaan tahap ketiga. Bagi calon jemaah haji yang menggunakan gelang risti warna
merah artinya calon jemaah haji tersebut berumur lebih dari 60 tahun + penyakit, kuning kurang
dari 60 tahun + penyakit dan hijau berumur lebih 60 tahun Risti Lansia tanpa penyakit. Adapun
hasil penggelangan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 15
Distribusi Jumlah Calon Jamaah Haji Kalsel
Berdasarkan Penggelangan Risiko Tinggi (RISTI) Dan Jenis Kelamin
Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H

Gelang Risti Total


Jenis Kelamin Gelang %
Hijau % Merah % Kuning Risti
Pria 48 57.14 282 46.46 995 1325 45.61
Wanita 36 42.86 325 53.54 1219 1580 54.39
Jumlah 84 100.00 607 100.00 2214 2905 100.00

Terlihat calon jemaah haji Kalsel ternyata yang dipasangkan gelang risti yang terbanyak
berwarna kuning berjumlah 2214 Orang dan didominasi oleh wanita sebanyak 1219 Orang,
gelang risti warna Merah sebanyak 325 orang juga didominasi oleh wanita sebanyak 282
orang,dan gelang risti warna hijau sebanyak 84 Orang , didominasi oleh Pria sebanyak 48 Orang
dibanding wanita hanya 36 Orang.
Penggelangan Risti bagi calon Jemaah haji yang berasal dari Kalsel dan Kalteng adalah
sebagai berikut :

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 31


Tabel 16
Distribusi Jumlah Calon Jamaah Haji Kalsel Dan Kalteng
Berdasarkan Penggelangan Risiko Tinggi (RISTI)
Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H

Gelang Risti
Asal CJH
Hijau Merah Kuning Jumlah
Kalsel 84 607 2214 2905
Kalteng 51 293 869 1213

Dari tabel diatas jumlah jamaah yang memakai gelang lebih banyak daripada yang tidak
pakai gelang yaitu sebesar 74,62% dari total Calon Jamaah Haji. terbanyak gelang Ristinya
berasal dari calon jemaah haji Kalsel sebanyak 2905 Orang dengan masing-masing gelang
warna kuning sebanyak 2214 orang, warna merah 607 Orang dan warna hijau 84 Orang. Dengan
tingginya jamaah calon haji yang memakai gelang menunjukkan perlunya JCH diberikan
penyuluhan/edukasi sebelum berangkat melaksanakan ibadah haji agar dapat mengatasi
permasalahan kesehatannya sendiri selama di tanah suci dalam melaksanakan rangkaian
ibadah.
Sedangkan calon jemaah haji asal Kalteng sebanyak 1.213 Orang, gelang warna kuning
sebanyak 869 Orang, warna merah 293 Orang Dan warna hijau 51 Orang.
Jumlah Risiko Tinggi asal Kalsel menurut jenis penyakit pada saat pemeriksaan tahap ketiga
di Aula Asrama Haji Banjarmasin adalah sebagai berikut :
Tabel 17
Jumlah Calon Jamaah Haji Kalsel
Menurut Jenis Penyakit Risiko Tinggi (RISTI) dengan kode ICD-X
Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H

Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin


Kode Jumlah
Jenis Penyakit
No. Diagnosa <40 th 41-50 th 51-60 th >60 th Total
Risti Terbanyak
ICD-X
L P L P L P L P L P
Essential
1 (primary) I.10 22 38 137 206 214 242 122 177 495 663 1158
hypertension
2 Hypercholesterol E.78.0 82 105 277 281 257 275 135 172 751 833 1584
3 Senility R.54 0 0 0 0 297 9 315 333 612 342 954
4 Diabetes Mellitus E.11 8 9 44 54 52 69 32 25 136 157 293
5 Dispepsia K.30 7 18 11 58 13 28 2 9 33 113 146

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 32


Dalam table di atas disajikan bahwa 5 macam penyakit terbanyak yang ada di jamaah asal
Kalsel adalah hypertention, hypercholesterol, senility, diabetes militus dan dyspepsia.
Terlihat jenis penyakit yang terbanyak di jemaah calon haji asal Kalsel adalah Hipertensi
sebanyak 1158 Orang, wanita lebih banyak dibanding Pria, Hiperkolesterol sebanyak 1584
Orang, wanita lebih mendominasi penyakit ini dibanding Pria, Penyakit senility lebih dominan pria
(612 orang) daripada perempuan (342 orang).
Dari segi umur, untuk penyakit hypertensi, DM dan dyspepsia berkisar di umur 51 tahun sampai
dengan 60 tahun. Sedangkan untuk hypercholesterol berada pada kisaran umut 41 tahun sd 50
tahun.
Pada musim haji tahun ini Risti Lansia wanita juga banyak dibanding Pria dengan total
sebanyak 525 Orang.Urutan berikutnya penyakit Diabetes Mellitus sebanyak 222 Orang, penyakit
Obesitas sebanyak 68 Orang, penyakit Asma Bronchilae sebanyak 62 Orang, penyakit Jantung
Koroner 16 Orang, penyakit Pasca Stroke 13 Orang, TB.Paru sebanyak 5 Orang dan penyakit
Cardiomegaly sebanyak 2 Orang.
Gambaran Risiko Tinggi perpenyakit bagi calon jemaah haji asal Kalsel berdasarkan
golongan umur adalah sebagai berikut :

1.3 Penyelidikan Epidemiologi Respon KLB


Pada Pelaksanaan Embarkasi Haji Tahun 2017 tidak ditemukan dan tidak teridentifikasi
penyakit potensial wabah dan penyakit menular lainnya bagi Calon Jamaah Haji asal Kalimantan
Selatan maupun Kalimantan Tengah.

4. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan


1. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Asrama Haji dan Katering Tahap III
(Masa Embarkasi)
Setelah dilakukan penyelenggaraan kesehatan lingkungan pada 2 tahap sebelumnya
(Tahap I dan II ) pada masa Pra Embarkasi , selanjutnya dilakukan pengawasan sanitasi
lingkungan asrama haji dan katering haji dan intervensi kesehatan lingkungan secara
rutin selama jemaah haji berada di asrama haji Embarkasi / Debarkasi pada fase
Embarkasi , yang disebut tahap III.
Hasil inspeksi dapat disimpulkan bahwa secara umum lingkungan asrama haji dalam
kondisi cukup bersih dan memenuhi syarat kesehatan lingkungan. Masalah fisik asrama
haji adalah kondisi bangunan lama dapur katering / ruang makan katering untuk jamaah
haji yang belum sepenuhnya memenuhi syarat laik fisik bangunan jasaboga golongan B
untuk melayani asrama haji seperti yang dipersyaratkan. Hal ini disebabkan karena pada
tahun ini UPT Asrama Haji Banjarmasin belum memiliki anggaran untuk renovasi

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 33


bangunan dapur katering asrama haji. Bangunan dapur katering asrama haji direncanakan
akan direnovasi tahun 2018 dan diharapkan dapat beroperasi melayani jemaah haji pada musim
haji tahun depan.
Hasil inspeksi kesehatan lingkungan dan kondisi fisik asrama Haji pada masa embarkasi
dapat dilaporkan sebagai berikut :
Tabel 18
Hasil Pemeriksaan Sanitasi Gedung dan Lingkungan Asrama Haji
Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
No. Nama Gedung Hasil Kesimpulan Keterangan
1 Gedung Jabal Rahmah Bersih MS Penginapan utama JCH (4 lantai)
2 Asrama Madinah Bersih MS Penginapan utama JCH
3 Asrama Mina Bersih MS Penginapan utama JCH
4 Asrama Muzdalifah Bersih MS Penginapan cadangan
5 Asrama Bir Ali Bersih MS Penginapan cadangan
6 Asrama Arafah Bersih MS Penginapan cadangan
7 Asrama Aziziah Bersih MS Penginapan cadangan
8 Asrama Sa’i Bersih MS Penginapan cadangan
9 Asrama Shafa Bersih MS Untuk tamu
10 Asrama Tan’im Bersih MS Untuk tamu
11 Asrama Marwah Bersih MS VIP
12 Aula Jeddah Bersih MS Aula penerimaan JCH
13 Aula Makkah Bersih MS Aula penerimaan JCH
14 Ruang Sekretariat Bersih MS
15 Gedung Poliklinik Bersih MS
16 Ruang makan / dapur Bersih TMS
catering Haji
Keterangan : MS (Memenuhi Syarat), TMS (Tidak Memenuhi Syarat)
Tabel diatas merupakan kondisi lingkungan fisik asrama Haji Embarkasi Banjarmasin yang
secara umum kondisinya dalam keadaan bersih dan memenuhi syarat , terutama dengan adanya
bangunan baru berlantai empat yaitu Gedung Jabal Rahmah untuk pemondokan jemaah calon
haji. Gedung Jabal Rahmah ini terdiri atas 63 kamar yang seluruhnya dilengkapi fasilitas setara
hotel berbintang 4 sehingga gedung dan bangunan yang ada di dalam Asrama Haji Embarkasi
Banjarmasin sangat layak dan siap memberikan kenyamanan bagi jamaah calon haji yang
melalui Embarkasi Banjarmasin.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 34


Sedangkandi Ruang Makan/Dapur katering Haji masih banyak memerlukan pembenahan,
seperti saluran pembuangan limbah masih terbuka berpotensi masuknya tikus di dapur (tidak rat
proofing) , serta tempat pencucian peralatan dan bahan makanan tidak terpisah hal ini dapat
menimbulkan kontaminasi silang pada bahan makanan. Selain itu juga dijumpai lantai ruang
penirisan peralatan becek dilapisi karton menunjukkan cara pencucian /pengeringan peralatan
yang tidak hygienis dan tidak sempuna. Masih sering dijumpainya vektor lalat atau kecoa di
dapur dan ruang makan menunjukkan bangunan fisik dapur dan ruang makan katering tidak
insect proofing (tidak bebas vektor). Sampah juga masih sering terlihat dimuka ruang makan
gedung lama atau bahkan menumpuk belum diangkut di belakang dapur lama asrama haji.
Diharapkan kepada pengelola asrama haji dan pengelola katering agar melakukan perbaikan
pada beberapa masalah yang tersebut.
Hasil penilaian kesehatan lingkungan Asrama Haji Banjarmasin pada masa Embarkasi Haji
berada pada range nilai 75 – 90 atau Baik dan Baik Sekali.

2. Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan


a) Penyediaan Air Bersih
1. Pemeriksaan kuantitas dan kualitas air bersih
Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kuantitas dan kualitas air bersih pada
katering asrama Haji (CV. Rakhmat Agung) . Katering ini menggunakan air bersih yang
bersumber dari PDAM dan pengolahan air yang dikelola Asrama haji. Hasil pemeriksaan
sampel air bersih di katering asrama haji adalah sebagai berikut :
Tabel 19
Hasil Pemeriksaan Kuantitas dan Kualitas Air Bersih
Di Katering Asrama Haji CV. Rakhmat Agung Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Kualitas Standar
Sumber Frekuensi Kuantitas Sisa Sisa
Fisik pH pH
chlor Chlor
Kran tempat
6,8 - 6,5 - 0,2 -
pencucian 17 kali Cukup Baik 0
7,8 9,0 0,6
/dapur lama
Kran washtafel
Gd Jabal 6,8 - 6,5 - 0,2 -
17 kali Cukup Baik 0
Rahmah 7,8 9,0 0,6
/dapur kering

Pengawasan air bersih di catering asrama haji CV. Rakhmat Agung meliputi pemeriksaan
kuantitas dan kualitas (pemeriksaan fisik dan kimia lapangan) air bersih. Pengawasan
ketersediaan air bersih dari sumur bor asrama Haji dengan kebutuhan perorang/hari secara

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 35


kuantitas telah mencukupi kebutuhan sesuai standar yaitu 100 liter/orang/hari. Terlebih Asrama
Haji Banjarmasin telah membuat instalasi pengolahan air bersih yang disebut Ground Water
Tank (GWT) yang berkapasitas 120.000 m3 (kubik) sehingga dapat menjamin ketersediaan air
bersih selama operasional haji.
Pengawasan dan pemeriksaan kualitas fisik air bersih menunjukkan hasil Baik atau
memenuhi syarat dengan hasil pemeriksaan fisik tidak berwarna,tidak berbau,tidak berasa dan
kekeruhan < 5 NTU. Pemeriksaan kimia lapangan menunjukkan pH berkisar 6,8 – 7,8 atau telah
memenuhi persyaratan, sedangkan sisa chlor tidak ada atau < 0,2 sehingga belum memenuhi
persyaratan. Telah diberikan rekomendasi terhadap pengelola air Asrama Haji Banjarmasin untuk
meningkatkan penambahan larutan klorin pada saat pengolahan air bersih sehingga kadar sisa
Chlor dapat dipertahankan sekitar 0.2 mg/lt pada distribusinya.

2. Pemeriksaan Bakteriologis Air Bersih


Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteriologis (MPN Coliform) dalam air
bersih yang di distribusikan ke Catering Asrama Haji. Hasil pemeriksaan laboratorium sampel air
bersih tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 20
Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Air Bersih
Di Katering Asrama Haji Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Hasil Pemeriksaan
Lokasi Sumber Standar Keterangan
MPN Coliform
Kran tempat cuci
peralatan (dapur Asrama Haji 265 – 979 50 TMS
lama)
Kran washtafel
dapur kering Asrama Haji 29 50 MS
(Gd.Jabal Rahmah)
Keterangan : MS (Memenuhi Syarat) , TMS (Tidak Memenuhi Syarat)
Hasil pemeriksaan bakteriologis sampel air bersih di catering asrama Haji Embarkasi
Banjarmasin MPN Coliform melebihi standar yang diperkenankan, artinya dalam air perpipaan
mengandung bakteri patogen yang menyebabkan tingginya angka MPN Coliform pada lokasi
katering asrama haji. Hal ini dimungkinkan karena pengolahan air bersih masih belum maksimal
sehingga bahan desinfektan juga belum bekerja maksimal dalam membunuh bakteri.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut maka petugas kesehatan bidang Pengendalian Risiko
Lingkungan menganjurkan agar pengelola air asrama haji rutin melakukan pemberian Chlor dan
sesuai standar dengan tujuan menekan tumbuhnya bakteri coliform.Selain itu juga instalasi
pengolahan air selalu dipantau agar jika ada kerusakan atau gangguan teknis dapat segera

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 36


diperbaiki. Kepada catering asrama haji dianjurkan agar sebelum dikonsumsi air hendaknya
direbus terlebih dahulu sampai mendidih dan apabila digunakan dalam proses pencucian
dilakukan penambahan desinfektan atau air panas pada bilasan terakhir. Air yang di distribusikan
ke dapur digunakan hanya untuk mencuci peralatan, dan proses untuk memasak.Untuk air
minum katering menggunakan air minum kemasan.

b) Pengelolaan Sampah dan Limbah


Sampah yang dihasilkan selama kegiatan Embarkasi Haji berasal dari kegiatan memasak di
dapur catering asrama untuk melayani konsumsi jamaah calon Haji selama di asrama Embarkasi
Banjarmasin. Sampah juga berasal dari kantin petugas dan aktifitas pada setiap gedung /
pemondokan dan gedung Poliklinik. Sampah umumnya berupa sampah domestik yaitu sisa –
sisa makanan (sampah basah), sampah bekas kemasan air mineral / makanan ringan (sampah
kering) dan dedaunan kering. Asrama Haji Banjarmasin telah menerapkan pemisahan sampah
pada tempat – tempat penampungan sampahnya : yaitu kontainer sampah kering ( abu – abu /
kuning) , kontainer sampah basah ( hijau ) , dan kontainer sampah medis ( merah) di gedung
Poliklinik. Selama pelaksanaan Embarkasi dari Kloter 1 sampai Kloter 17 dari hasil pemantauan
petugas bidang Pengendalian Risiko Lingkungan pengelolaan sampah cukup baik.
Pengangkutan sampah asrama haji telah bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Banjarbaru, sampah yang telah terkumpul di kontainer TPS di halaman
belakang asrama haji akan diangkut oleh truk DKP Banjarbaru menuju TPA diluar lingkungan
Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin. Namun pada musim ini masih dijumpai keterlambatan
pengangkutan sampah ke TPS , terlihat tumpukan kantong sampah di belakang dapur lama
asrama haji . Hal ini berpotensi mengundang vektor lalat.
Kecuali Gedung Jabal Rahmah yang telah dilengkapi instalasi pengolahan limbah cair, secara
khusus UPT Asrama Haji Banjarmasin belum mempunyai instalasi pengolahan air limbah .
Limbah cair hasil kegiatan katering asrama haji selama kegiatan haji langsung dialirkan / dibuang
ke parit tanpa dilakukan pengolahan . Untuk memperbaiki keadaan ini telah diberikan
rekomendasi pada UPT Asrama Haji untuk membuat septik tank pembuangan limbah dengan
dilengkapi alat penangkap lemak sebelum di buang ke areal pembuangan limbah.

c) Pengendalian Vektor
Pengendalian vektor yang dilaksanakan pada fase operasional Haji meliputi pemantauan dan
pengendalian vektor secara terus menerus selama berlangsungnya embarkasi haji dan
dilakukan intervensi bila ditemukan adanya peningkatan kepadatan vektor. Sebelum pelaksanaan
operasional Haji (H- 2) telah dilakukan pengendalian vektor nyamuk berupa
Fogging/penyemprotan dan abatisasi massal.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 37


Petugas kesehatan bidang Pengendalian Risiko Lingkungan bersama PPIH Asrama Haji
terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan untuk menekan perkembangbiakan
vektor dan binatang pengganggu di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin.
Upaya-upaya tersebut antara lain :
1. Jentik yang ditemukan pada genangan air segera dilakukan abatisasi selektif
2. Pengendalian lalat dengan pemasangan lem lalat dan insektisida lalat (berbentuk serbuk) jika
kepadatannya meningkat di dapur asrama
3. Melakukan penyuluhan kesehatan lingkungan secara langsung kepada pihak katering dan
UPT Asrama Haji agar selalu menjaga kebersihan lingkungan asrama Haji Embarkasi
Banjarmasin, terutama sampah bekas sisa makanan agar tidak dibuang di halaman belakang

d) Hygiene Sanitasi Makanan


Hygiene sanitasi makanan adalah pengendalian terhadap faktor makanan, orang, tempat dan
perlengkapan lainnya yang dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.
Pengawasan hygiene sanitasi makanan dilakukan terhadap Katering Asrama Haji (CV. Rakhmat
Agung) dan Katering pesawat haji (PT. Ditamas Nugraha Banjarbaru).
Katering CV. Rakhmat Agungmerupakan catering Haji terpilih pada pelaksanaan Embarkasi
Haji tahun ini. Jumlah tenaga sebanyak 30 orang, terdiri dari tenaga penjamah makanan, penyaji
makanan dan pembantu umum/ mengerjakan lain-lain. Katering Asrama Haji tersebut selama
operasional Haji tahun 2017 selalu mendapat pengawasan, pemantauan dan pembinaan dari
petugas kesehatan bidang Pengendalian Risiko Lingkungan. Adapun pengolahan makanan pada
asrama Haji sampai dengan siap disajikan adalah sebagai berikut :
a. Jenis makanan yang diolah adalah :
- Snack pagi dan sore: bolu kukus, cake lapis surabaya, lemper, roti goreng/untuk, roti isi
coklat, risoles, roti bolu, bakpao, dan sus maker
- Makan pagi, siang, dan malam : Nasi putih, sayur kuah/ osengan, ikan , daging, telur,
ayam, mie/bihun goreng dan buah
b. Peracikan bahan makanan sampai memasak dilakukan didapur lama
c. Proses selanjutnya makanan yang sudah masak diangkut dengan kendaraan /mobil khusus
ke dapur kering gedung Jabal Rahmah untuk disajikan kepada calon jemaah Haji di ruang
makan Gedung baru Jabal Rahmah dan siap disantap.

Katering pesawat haji pada Embarkasi Haji Banjarmasin tahun ini ditangani oleh PT. Ditamas
Nugraha Banjarbaru, dibawah manajemen PT. Aero Catering Service (ACS) Balikpapan yang
merupakan anak perusahaan maskapai pemerintah PT. Garuda Indonesia. PT. Ditamas Nugraha
merupakan jasaboga bersertifikat golongan C dan juga adalah jasaboga binaan KKP Kelas II

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 38


Banjarmasin wilayah kerja Bandara Syamsuddin Noor. Katering Ditamas Nugraha ini telah rutin
dilakukan pengawasan dalam rangka hygiene sanitasi pangan oleh KKP Kelas II Banjarmasin
wilker Bandara Syamsuddin Noor secara periodiksetiap 3 bulan atau 4 kali dalam setahun.
Pada efent embarkasi debarkasi haji tahun ini PT. Ditamas Nugraha menggunakan tenaga
kerja sebanyak 15 orang, terdiri dari tenaga penjamah makanan, tenaga untuk packing
makanan, tenaga gudang dan pembantu umum/ melakukan pekerjaan lainnya.
Adapun pengolahan makanan pada catering pesawat sampai dengan siap disajikan adalah
sebagai berikut :

a. Jenis makanan yang diolah adalah :


Meal I A : Nasi putih, ikan bumbu asam manis, tumis kacang panjang ,dankering tempe
Meal I B : Nasi putih, ayam bumbu semur , tumis jagung muda wortel ,dan sambal
goreng kentang
Meal II A : Nasi putih, Ayam bakar madu , orak arik vegetable , dan kering tempe
Meal II B : Nasi putih, beef semur , cap cay , dan sambalgoreng kentang.
Snack : Beef teriyaki bun dan mix fruit muffin
b. Setelah dimasak di dapur, makanan siap di packing
c. Proses selanjutnya makanan dipacking dan kemudian dimasukkan ke ruang Frozzen dengan
suhu - 20◦ C selama minimal 1 x 24 jam sebelum diangkut ke dalam pesawat
d. Sampai tahap ini makanan telah siap dimasukkan ke pesawat yang melayani calon jemaah
Haji Embarkasi Banjarmasin
e. Di dalam pesawat makanan yang telah beku, dimasukkan ke dalam oven pemanas agar pada
saat disajikan makanan tersebut dalam kondisi seperti baru diolah sesuai dengan jenis
makanannya.

Frekuensi pengambilan sampel makanandan jumlah sampel makanan pada catering asrama
haji (CV. Rakhmat Agung) dan katering pesawat haji (PT. Ditamas Nugraha) dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 39


Tabel 21
Hasil Pengambilan Sampel Makanan
Di Katering Pesawat Haji (PT. Ditamas Nugraha) dan Katering Asrama Haji
Embarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Frekuensi
Pengambilan Sampel Jumlah
No. Kegiatan Lokasi Keterangan
Sampel
Makanan Snack
1 Pengambilan sampel Catering Semua kloter di
36 22 200
untuk bank sampel Asr.Haji setiap jam makan
Catering dan jam snack
17 17 124
Pesawat
2 Pengambilan sampel Catering Setiap 1 x
3 0 12
untuk uji Asr.Haji seminggu
laboratorium Catering produksi
3 3 12
Pesawat makanan

Pengambilan sampel makanan untuk keperluan bank sampel dilakukan setiap kegiatan
makan bertujuan untuk kesiapsiagaan dan sebagai Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar
Biasa (SKD KLB) sehingga apabila ada kasus KLB yang disebabkan makanan maka dapat
dilakukan surveilans faktor risiko dan pemeriksaan uji laboratorium sampel pada bank sampel.
Pengawasan dilakukan mulai dari penyiapan bahan mentah, proses pengolahan sampai
dengan makanan siap saji dan pada tahap akhir dilakukan uji cita rasa (Organoleptik). Dari
penyiapan bahan, proses pengolahan sampai tahap penyajian makanan cukup baik, namun tetap
diwaspadai adanya faktor risiko lingkungan yang berpotensi menimbulkan kontaminasi makanan.
Uji organoleptik dilakukan setiap kali pengambilan sampel makanan untuk disimpan di bank
sampel, hasil uji cita rasa tersebut baik.
Dengan demikian jumlah sampel makanan pada kedua katering yangdisimpan di bank
sampel di Asrama Haji Banjarmasin sebanyak 324 sampel makanan dan snack. Pengambilan
sampel tersebut dilakukansetiap kali jam makan dan setiap kali snack di semua kloter
keberangkatan.. Pengambilan sampel untuk uji laboratorium katering asrama haji dan katering
pesawat masing-masing sebanyak 3 kali meliputi sampel makanan, sampel air bersih, dan
sampel usap alat makan.
Selama operasional Haji dari kloter 1 sampai 17 tidak ditemukan masalah dalam
pengambilan sampel makanan, semua sampel diambil dan siap sebelum disajikan kepada
jamaah calon haji. Sehingga semuanya berjalan lancar dan koordinasi antara petugas dengan
pengelola catering terjalin dengan baik.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 40


e) Pengambilan sampel uji laboratorium pada Katering Asrama Haji dan Pesawas Haji
Hasil pemeriksaan sampel makanan di catering asrama haji dan pesawat hajidapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 22
Rekapitulasi Hasil Sampel Makanan
Katering Embarkasi Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Paramater
No. Sumber Jumlah Salmonella Staphylococcus E. Coli Standar
Sampel + - + - + -
Asrama
1 12 0 12 0 12 2 10
Haji Negatif
Pesawat (-)
2 12 0 12 2 10 0 12
Haji
Ket : ( + ) = positif
( - ) = negatif

Total jumlah sampel makanan yang diperiksa sebanyak 24 sampel, dengan parameter
Salmonella, Staphylococcus, dan E.coli . Hasil pemeriksaan bakteriologis Salmonelladiketahui
semua sampel negative atau tidak mengandung bakteri Salmonella.Namun dengan parameter
Staphylococcus, terdapat 2 sampel tercemar bakteri Staphylococcus. Pada
parameterE.Colidiketahui 2 sampel terkontaminasi bakteri E.coli (positif E.coli).Hal ini berarti
makanan tersebut telah terkontaminasi secara bakteriologis. Pencemaran bakteriologis yang
paling sering dijumpai pada makanan adalah baktreri Coliform, E.coli dan Fecal coliform.
Keberadaan bakteri ini dalam makanan dan minuman merupakan indikator terjadinya
kontaminasi akibat penanganan makanan dan minuman yang kurang baik. Kontaminasi bakteri
ini kedalam makanan dapat disebabkan karena perilaku penjamah makanan yang tidak higienis,
pencucian peralatan yang tidak bersih serta pencucian air yang mengandung E.Coli.
Pemeriksaan mikrobiologis sampel makanan juga diketahui terdapat 2 sampel positif bakteri
Staphylococcus.Adanya bakteri Staphylococcus dalammakanan menjadi indikator bahwa
makanan tersebut tercemar bakteri pathogen. Keberadaan bakteri tersebut pada makanan
kemungkinan terjadi melalui kontak penjamah karena tindakan yang tidak hygienis selama
proses penyiapan, pengolahan, sampai penyajiannya. Penjamah tidak memakai APD (alat
pelindung diri) terutama ketika yang bersangkutan mengalami infeksi atau luka pada tangan,
berjerawat atau bisulan, banyak bercakap – cakap , atau ketika penjamah batuk atau bersih
dekat dengan makanan.
Bakteri Staphylococcus pada makanan dapat menimbulkan gangguan kesehatan
karena dapat menghasilkan toksin yang bekerja pada saluran pencernakan yang dapat

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 41


menyebabkan keracunan makanan, dengan gejala seperti mual, muntah, kejang perut,
dan diare.
Pencemaran bakteri Staphylococcus pada makanan dapat terjadi pada semua tahap
pengelolaan makanan, mulai dari penyiapan bahan sampai pada tahap penyajian.
Untuk mencegah infeksiStaphylococcus perlu dilakukan beberapa upaya antara lain dengan :
 Menerapkan prinsip hygiene sanitasi makanan dengan melakukan pengendalian terhadap
empat faktor yaitu orang /penjamah, bahan makanan, peralatan masak/makan, dan tempat
pengolahan serta lingkungan sekitarnya untuk menghindari kontaminasi pada makanan
 Menerapkan good personal hygiene terhadap semua karyawan catering antara lain dengan
selalu menggunakan pakaian kerja dan APD dengan benar dan lengkap, berperilaku bersih,
bercakap-cakap seperlunya saja dan hindari kontak tangan langsung dengan makanan
 Melakukan proses pencucian peralatan melalui tahapan pemisahan sampah sebelum
pencucian, melakukan pengguyuran /perendaman dan penggosokan dengan detergen,
membilas dengan air bersih yang mengalir dengan kekuatan tekanan 15 psi (1,2 kg/cm2) ,
serta desinfeksi pada tahap akhir pencucian
Tabel 23
Hasil Pemeriksaan Usap Alat
Katering Haji Embarkasi Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Parameter
Jumlah Hasil
No. Sumber (Angka Standar Kesimpulan
Sampel Laboratorium
Kuman)
1 Katering TPC TMS
Asrama Haji 6 (+) 0 CFU/cm²
2 Katering TPC TMS
Pesawat Haji 2 (+) 0 CFU/cm²
Ket : ( + ) = positif

Dari 8 (delapan) sampel jenis alat yang diperiksa dengan parameter TPC diperoleh hasil
pemeriksaan semua sampel positif TPCtidak memenuhi syarat menurut Permenkes RI Nomor
1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga.
Hasil angka kuman (TPC) yang positif , akan menyebabkan mikroorganisme atau bibit
penyakit yang tertinggal pada peralatan tumbuh dan berkembang biak sehingga mencemari
makanan yang disajikan serta sangat membahayakan bagi kesehatan dan dapat menyebabkan
terjadinya penularanpenyakit. Kualitas bakteriologis alat yang tidak baik dapat dipengaruhi oleh
tingkat kebersihan dan hygiene sanitasi baik penjamah makanan maupun lingkungan tempat
pengolahan makanan sehingga perlu untuk meningkatkan pengetahuan dan kesehatan
penjamah makanan. Sebaiknya proses pencucian alat masak/makan yang dipakai untuk

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 42


menyajikan makanan ke konsumen, harus benar-benar bersih dan hygienis . Tempat pencucian
peralatan hendaknya terpisah dengan tempat pencucian bahan makanan / daging untuk
menghindari kontaminasi silang. Pada tahap akhir pencucian lakukan desinfeksi menggunakan
larutan klorin atau air panas karena proses pencucian yang kurang hygienis dapat
mengakibatkan kontaminasi kuman terhadap peralatan makan/masak hingga pada makanan
yang dikonsumsi.

f) Pemeriksaan Bahan Berbahaya dalam Makanan


Pemeriksaan kandungan bahan berbahaya dalam makanan dilakukan pada sampel makanan
dari Catering Asrama Haji CV. Eco Multi Sarana . Hasil pemeriksaan sebagai berikut :
Tabel 24
Hasil Pemeriksaan Bahan Berbahaya dalam Makanan
Katering Haji Embarkasi Banjarmasin
Tahun 2017 / 1438 H
Parameter
No. Nama Makanan Standard Ket
Borax Rhodamin MYellow Formalin Pork
1 Fuyunghai Negatif Negatif MS
2 Rolade Daging Negatif Negatif Negatif MS
3 Bakpao Negatif Negatif TMS
4 Beef teriyaki bun Negatif Negatif MS
Standar : Peraturan Menteri Kesehatan No. 33 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan
Peraturan Menteri Kesehatan No.472/Menkes/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya
Bagi Kesehatan

Kadar Bahan Berbahaya dalam Makanan :


Borax : Negatif
Rhodamin : Negatif
Methanil Yellow : Negatif
Formalin : Negatif
Pork /babi : Negatif

Hasil pemeriksaan kandungan bahan berbahaya dalam makanan dengan menggunakan alat
Food Security Kit diketahui bahwa sebanyak 4 sampel makanan yang diperiksa telah memenuhi
syarat atau tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

g) Pemeriksaan Barang Bawaan Jamaah Calon Haji Berupa Makanan Basah (Sweeping)
Pemeriksaan barang bawaan berupa makanan basah yang dibawa jamaah calon haji
dilakukan setiap proses penerimaan kedatangan JCH di aula kedatangan Asrama Haji
Banjarmasin. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya melindungi JCH dari kejadian luar biasa
(KLB) penyakit atau keracunan akibat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 43


bahan kimia berbahaya. Selama operasional embarkasi haji berlangsung telah berhasil dirazia
bermacam jenis makanan basah dari jamaah calon haji berbagai daerah di Kalimantan Selatan.
Hasil razia makanan basah dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 25
Hasil Pemeriksaan Makanan Bawaan (Makanan Basah) Jamaah Calon Haji
Embarkasi Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
No. Kloter Asal Makanan Basah Jumlah
1 Kloter 1 (Bjm ) Nasi bungkus 4 bungkus
2 Kloter 2 (Kab. Banjar) Nasi bungkus 8 bungkus
Buras / lapat 26 buah
Telur Rebus 5 biji
Kue bolu 1 kantong plastik
Jajanan 1 bungkus
Tahu sumedang 2 bungkus
4 Kloter 3 (Bjm +Balangan) Buras / lapat 2 pasang

5 Kloter 4 (HSS) Buras 4 buah


Arem – arem 8 buah

Kloter 5 Buras / lapat 6 bungkus


(Tapin + Tanbu+ TPD)
Mihun 1 bungkus
Roti Donat 4 buah
Krupuk 1 bungkus
Sampel makan pagi dan 1 paket
snack
Sampel makan siang 1 paket
dan snack
7 Kloter 6 ( Ktb + Balangan + Sampel makan malam 1 paket
Banjar) (keberangkatan) dan
snack
Sampel makan pagi dan 1 paket
snack
8 Kloter 13 (Bjm+ Bjb + Ktg) Buras / lapat 3 pasang

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 44


Nasi bungkus 1 buah
Roti coklat 2 buah
Roti gepeng 3 buah
9 Kloter 16 (TBL + Batola) Nasi bungkus 26 bungkus
Ketupat 2 buah
Roti 2 buah
Buras / lapat 18 buah
Kue bingka 4 buah
10 Kloter 17 ( Bjm + Bjb + HSS + Buras / lapat 37 biji
TBL + Blgn )
Nasi bungkus 6 bungkus
Roti 8 buah
Kue Lemper 1 buah
Bolu kukus 4 buah
Pais waluh 8 buah
Telur Asin 1 buah
Roti sagu 3 bungkus
Kue bingka 1 buah
Roti gepeng 8 buah

Makanan basah hasil sweeping tersebut langsung diserahkan kepada petugas daerah
masing – masing dan telah dibuat berita acara serah terima yang ditandatangani oleh tim
petugas kesehatan Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan petugas daerah yang
bersangkutan.

h) Desinfeksi Ruangan Poliklinik dan Sarana Kesehatan


Selama pelaksanaan embarkasihaji dilakukan kegiatan hapus kuman penyakit yang mungkin
ada di ruangan poliklinik asrama haji maupun di sarana alat angkut (mobil ambulans) setelah
digunakan membawa pasien yang menderita penyakit infeksi.Desinfeksi atau hapus kuman
penyakit/ hama inimenggunakan alat mist blower.

i) Pengawasan Sanitasi Pesawat Haji


Pemeriksaan sanitasi pesawat dilaksanakan pada semua pesawat Garuda Indonesia yang
akan membawa jamaah calon haji.Sebanyak 17kloter pesawat pengangkut haji Embarkasi
Banjarmasin telah dilakukan pemeriksaan sanitasinya selama embarkasi haji berlangsung. Hasil
pemeriksaan sanitasi pesawat haji ini 100 % Low Risk, atau seluruh pesawat bebas dari investasi

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 45


vektor dan binatang pengganggu . Kondisi pesawat cukup bersih, rapi dan siap digunakan untuk
mengangkut para jamaah.

C. Pemulangan Jamaah Haji (Debarkasi)


1. Tata Usaha
a. Sekretariat dan Keuangan
Kegiatan yang dilakukan diasrama haji pada unit administrasi dan keuangan pada saat
kedatangan / Debarkasi Haji Banjarmasin Tahun 2017 M / 1438 H antara lain :
1. Menatausahakan pelaporan TKHI
2. Membantu pemeriksaan dan pengumpulan Buku Kesehatan Jamaah Haji
3. Membantu melegalisasi K3JH jamaah haji
4. Mempersiapkan blanko absensi petugas embarkasi
5. Mengumpulkan laporan dari masing-masing unit kerja
6. Membuat surat pengantar laporan yang akan dikirim ke PPIH Kemenag Prov. Kalsel
7. Mengirimkan laporan ke PPIH Kemenag
8. Mengarsipkan laporan, surat masuk dan surat keluar
9. Mengumpulkan SPPD tim kesehatan haji beserta surat tugasnya untuk di tanda tangani
oleh pejabat PPIH Kemenag
10. Membagikan biaya perjalanan tim kesehatan haji
11. Memeriksa kelengkapan dokumen pertanggungjawaban dan laporan hasil kegiatan
serta menyerahkan ke bagian keuangan

b. Siskohatkes
Pada periode kepulangan (debarkasi) jamaah haji unit Siskohatkes melakukan
pencatatan dan pelaporan jamaah haji dan petugas (TKHI, TPHI dan TPIHI) Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2017 ini yang datang atau masih tertinggal karena sesuatu
alasan maupun yang telah wafat di Tanah Suci.
Dari 3.893 calon jamaah haji dan petugas yang berangkat dari Provinsi Kalimantan
Selatan, diketahui pada saat kepulangan dari tanggal 09 September 2017 hingga terakhir
tanggal 05 Oktober 2017 berjumlah 3.879 orang diantaranya 14 orang meninggal dunia di
Arab Saudi.
Untuk calon jamaah haji dan petugas yang berangkat dari Provinsi Kalimantan Tengah
dengan jumlah 1.619 orang, diketahui pada saat kepulangan dari tanggal 19 September
2017 hingga terakhir tanggal 26 September 2017 berjumlah 1.615 orang diantaranya 4
orang meninggal dunia di Arab Saudi.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 46


Tetapi secara keseluruhan untuk Debarkasi Banjarmasin jumlah yang meninggal dunia /
wafat sebanyak 18 orang dari total jamaah haji sebanyak 5.512 orang yang berasal dari
Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Bidang Pelayanan Kesehatan


a. Poliklinik
Pelayanan kesehatan di Poliklinik yang dilaksanakan pada debarkasi tahun ini juga
menyesuaikan dengan keberadaan jamaah haji di Asrama Haji Banjarmasin, terkadang buka
hingga 24 jam apabila ada jamaah haji yang sakit dan perlu diobservasi, perawatan bahkan
dirujuk ke rumah sakit atau ada jamaah haji menginap. Hasil kunjungan di Poliklinik Debarkasi
Banjarmasin tahun 2015 ini dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 26
Jumlah Kunjungan Poliklinik Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Jumlah
No. Status Berobat Rujukan
P W Total P W Total
1 JH 51 50 101 3 0 3
2 Petugas 15 14 29 0 0 0
3 Umum 0 0 0 0 0 0
Total 66 64 130 3 0 3

Tabel 27
Calon Jamaah Haji Yang Dirujuk Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Jenis Asal Tempat
No. Nama Umur Kloter Diagnosis
Kelamin Daerah Rujukan
1 Aliansyah Bin Husein 68 Pria II Kab. Banjar Dehidrasi Sedang RSUD. Ratu Zaleha
2 Tuhani Bin Utai 60 Pria XV Tabalong Anemia RSUD. Ulin
3 Hamsan Ahmad Nilah 78 Pria XVI Batola Cardiomegali RSUD. Ulin

Berdasarkan tabel di atas bahwa jumlah kunjungan hanya 211 orang atau 22,23 %
dibandingkan saat embarkasi, dan yang terbanyak adalah laki-laki sebesar 54,50 %. Dari semua
kunjungan tersebut diketahui pula sebanyak 203 orang rawat jalan, 4 orang observasi dan 4
orang yang di rujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, 2 orang yang di rujuk ke RSUD Ratu Zalecha

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 47


Martapura. Namun akhirnya semua jamaah haji bisa pulang ke daerah asalnya dengan kondisi
100 % sehat.
Tabel 28
Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Di Poliklinik Debarkasi Berdasarkan Diagnosis ICD X
Tahun 2017 M / 1438 H

Kode Jumlah
No. Penyakit Diagnosa ICD- Total
X
P W
1 Common Cold J. 00 23 21 44
2 Hipertensi I.10 12 11 23
3 Faringitis K. 02 10 4 14
4 Dispepsia K. 30 2 9 11
5 DM E. 11 1 1 2
6 Ginggivitis K.05 0 1 1
7 Asma J. 45 0 2 2
8 Konjunctivitis H. 10 0 2 2
8 Anemia D. 50 1 0 1
10 Dermatitis L. 23 0 1 1
Total 49 52 101

b. Laboratorium
Pada saat debarkasi, laboratorium di poliklinik Embarkasi Banjarmasin memberikan
pelayanan pemeriksaan penyakit menular, seperti : pemeriksaan sputum (BTA) dan
penyakit tidak menular (penyakit degeneratif),antara lain : pemeriksaan Hb, gula darah,
asam urat, triglyserida, cholesterol, HbsAg, anti HbsAg, albumin, ureum, creatinin,
bilirubin total, thypoid dan urin lengkap untuk penegakan diagnosa sesuai indikasi
penyakit dan rujukan oleh dokter jaga di poliklinik.
Tabel 29
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Penunjang Lainnya Jamaah Haji
Pada Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2016 M / 1437 H
Jenis Jumlah Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
No.
Pemeriksaan Laki2 Wanita Jumlah Normal % Tidak Normal %
1 Hb 0 2 2 1 50 1 50
2 Gula Darah 4 6 10 0 0 10 100
3 Asam Urat 2 0 2 1 50 1 50
4 Triglyserida 2 1 3 1 33 2 67
5 Cholesterol 3 0 3 1 33 2 67
6 HbSAg 0 0 0 0 0 0 0

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 48


7 Anti HbsAg 0 0 0 0 0 0 0
8 Albumin 0 0 0 0 0 0 0
9 Bilirubin Total 0 0 0 0 0 0 0
10 Ureum 0 0 0 0 0 0 0
11 Creatinin 0 0 0 0 0 0 0
12 SGOT 0 0 0 0 0 0 0
13 SGPT 0 0 0 0 0 0 0
14 Thypoid 0 0 0 0 0 0 0

c. Farmasi
Logistik berupa obat-obatan dan alat kesehatan yang digunakan untuk pengobatan jamaah
haji yang sakit menggunakan persediaan yang berasal atau droping dari Pusat Kesehatan Haji
Kemenkes RI sebelum operasional Embarkasi Haji Banjarmasin pada Agustus 2016 lalu.Daftar
penerimaan dan pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.

3. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi


Pelaksanaan boarding untuk pemeriksaan dokumen kesehatan pesawat (Health Port of
Gendec ) yang telah diisi oleh pursher adalah untuk mengetahui ada tidaknya jamaah haji yang
sakit menular. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen kesehatan pesawat yang datang dari
Arab Saudi tahun 2017 M / 1438 H di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin diperoleh data-data
sebagai berikut :
Tabel 30
Pemeriksaan Dokumen Kesehatan Pesawat
Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Dokumen Kesehatan
Asal
Kloter Flight Pesawat (Gendec) Yang Hasil Pemeriksaan
Daerah
Diperiksa
GA5201A
1 1
GA5202A
2 1
GA5203A
3 1
BJM GA5204A Tidak ditemukan
4 1
GA5205A kasus penyakit
5 1 menular potensial
GA5206A wabah di pesawat
6 1
GA5207A dan bebas dari
7 1 penyakit PHEIC
GA5208A
8 1
Kalteng
GA5209A
9 1

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 49


GA5210A
10 1
GA5211A
11 1
GA5212A
12 1
GA5213A
13 1
GA5214A
14 1
BJM GA5215A
15 1
GA5216A
16 1
17 GA5217A 0

Jumlah pemeriksaan dokumen kesehatan pesawat haji di Bandara Syamsudin Noor


Banjarmasin sebanyak 17 dokumen Gendec (General Declaration). Pemeriksaan langsung ke
pesawat yang membawa Jamaah haji dilakukan oleh petugas Karantina Dan Surveilans
Epidemiologi. Dari keseluruhan hasil pemeriksaan kesehatan pesawat haji tidak ditemukan
kasus penyakit yang berpotensi menimbulkan KKM (Kedaruratan Kesehatan Masyarakat).

a. Legalisasi K3JH
Tabel 31
Pemberian K3JH Menurut Jenis Kelamin
Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
No. Jenis Kelamin Jumlah Pemberian K3JH
1 Pria 86
2 Wanita 92
Total 178

Jumlah pemberian K3JH untuk keseluruhan Jamaah pada Debarkasi Haji pada tahun 2017 M
/ 1438 H sebanyak 178 lembar dengan rincian 86 lembar diberikan kepada jamaah pria dan 92
lembar diberikan kepada jamaah wanita yang keseluruhan mengaku BKJH nya tertinggal di
dalam bagasi.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 50


Tabel 32
Jumlah Jamaah Haji Yang Lolos Pemeriksaan K3JH
Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
No. Jenis Kelamin Jemaah Haji Petugas Jumlah
1 Laki-laki
2 Perempuan NIHIL
Total
Pada proses Debarkasi Haji tahun 2017 M / 1438 H, seluruh jamaah diperiksa K3JH nya
tanpa kecuali, sehingga dapat dipastikan bahwa tidak satupun jamaah yang lolos dari
pemeriksaan dokumen kesehatan. Hal ini dapat berjalan berkat persiapan yang matang dan
koordinasi yang baik antar petugas, lintas seksi, lintas sektor dan instansi terkait.

b. SKD - Respon KLB ( Kasus Mers CoV)


Pada saat pemulangan (Debarkasi) Calon Jemaah Haji Embarkasi Banjarmasin sudah
dilakukan deteksi dini terhadap kasus Mers Cov dengan melakukan pemindaian suhu tubuh
mulai dari pemondokan di Arab Saudi kemudian masuk ke dalam Bus menuju Bandara Madinah.

c. Surveilans Epidemiologi
1. Deteksi Jamaah Haji
Tabel 33
Jumlah Jamaah Haji Yang Terdeteksi Demam
Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
No. Jenis Kelamin Jumlah Yang Terdeteksi Demam
1 Laki-Laki 0
2 Perempuan 0
Total 0

Pada saat pemulangan (Debarkasi) Bidang Surveilans melaksanakan surveilans Influenza


Like Illness (ILI) melalui pemantauan suhu tubuh jamaah haji dengan Thermal Scanner atau alat
pemindai suhu tubuh lainnya sebagai bentuk kewaspadaan terhadap Mers-CoV dan Ebola Virus.
Dari hasil pengawasan tidak ditemukan jamaah haji maupun petugas lainnya pada saat
pemulangan (Debarkasi ) yang terdeteksi demam tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada
umumnya kondisi kesehatan jamaah haji yang pemulangannya melalui Debarkasi Haji

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 51


Banjarmasin aman dari Mers-CoV dan Ebola Virus, sehingga kekhawatiran terhadap penyakit
menular yang dibawa dari Tanah Suci dapat dihindari.

2. Rujukan Jamaah Ke Rumah Sakit Rujukan


Tabel 34
Jamaah Haji Yang Dirujuk Ke Rumah Sakit Rujukan
Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Asal JK/UMUR Tujuan
No. Nama Kloter Diagnosa
Daerah L P Rujukan
ALIANSYAH BIN RSUD RATU
1 BDJ 002 BANJAR 68 POST STROKE & DEHIDRASI
HUSAIN ZALECHA MTP
RSUD ULIN
2 GAZALI BIN SAHARI BDJ 003 HST 70 OBSERVASI FEBRIS
BJM
RSUD ULIN
3 NOR ASIAH ARIYANIE BDJ 003 HST 43 OBSERVASI FEBRIS
BJM
RSUD ULIN
4 TUHANI BIN UTAI BDJ 015 TABALONG 60 ANEMIA
BJM
HAMSAN AHMAD RSUD ULIN
5 BDJ 016 BATOLA 78 PALPITASI (CARDIOMEGALY)
NILAH BJM

Jumlah jamaah haji yang dirujuk ke RS Debarkasi adalah sebanyak 5 orang, semuanya berasal
dari luar Banjarmasin yang dirujuk ke RS yang ditunjuk sebagai RS rujukan haji.

3. Jamaah Haji Yang Wafat


Jumlah Calon /Jemaah Haji Embarkasi dan Debarkasi Haji Banjarmasin yang wafat tahun
2017 M / 1438 H adalah sebagai berikut :
Tabel 35
Jumlah Jamaah Haji Kalsel Yang Wafat
Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Meninggal Di
No. Jenis kelamin Asrama Haji
Pemondokan RSAS Madinah Total
Embarkasi
1 Laki-Laki 0 4 3 1 8
2 Perempuan 0 3 3 0 6
Jumlah 0 7 6 1 14

Jumlah jamaah calon haji Kalsel yang wafat selama Embarkasi / Debarkasi Haji
Tahun 2017 M / 1438 H sebanyak 14 orang dengan rincian 8 orang jamaah laki – laki
dan 6 orang jamaah perempuan, yang keseluruhannya wafat di Arab Saudi.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 52


Tabel 36
Data Jamaah Haji Embarkasi BDJ Yang Wafat Di Arab Saudi
Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Asal JK/UMUR
No. Nama Kloter Diagnosa Tempat Wafat
Daerah L P
1 SURITA HARTINI S.PD BDJ 003 KAB. HST 49 MALIGNANT NEOPLASMS RSAS
BINTI MASERUN (CANCERS)
2 THANTAWI D BIN BDJ 003 KAB. HST 73 CARDIOVASCULAR DISEASES PEMONDOKAN
DARJAT
3 WAHIDAH BINTI BDJ 008 KAB. 77 CIRCULATORY DISEASES PEMONDOKAN
ATUNG BARITO
SELATAN
4 MAHMUDDIN BIN H. BDJ 003 KAB. HST 63 CARDIOVASCULAR DISEASES PEMONDOKAN
JAMBERI
5 MUSLIMAH BINTI BDJ 011 KAB. 58 CARDIOVASCULAR DISEASES PEMONDOKAN
ZARKONI ASROF KATINGAN
6 SUHARTO SAMIDIN BDJ 016 KAB. 76 RESPIRATORY DISEASES RSAS
SONOREJO BIN TANAH
SUHARTO LAUT
7 M. JAINI BIN ANTAR BDJ 017 KAB. 62 CARDIOVASCULAR DISEASES PEMONDOKAN
TAPIN
8 MEGAWATI BINTI BDJ 014 KAB. HSU 50 CARDIOVASCULAR DISEASES RSAS
SUNI
9 NAPSIAH BINTI BDJ 007 KAB. TALA 71 RESPIRATORY DISEASES PEMONDOKAN
KADERI
10 AMINAH KARIM TAMIN BDJ 016 KAB. HSU 87 RESPIRATORY DISEASES RSAS
BINTI KARIM
11 RUSLI BIN BDJ 015 KAB. 72 CARDIOVASCULAR DISEASES PEMONDOKAN
HASANUDIN TABALON
G
12 HAMDI BIN H.SIUM BDJ 016 KAB. 59 CIRCULATORY DISEASES RSAS
BARITO
KUALA
13 DARLIAN BIN UDUY BDJ 009 KAB. 77 RESPIRATORY DISEASES RSAS
SERUYAN
14 MASKANAH BINTI BDJ 012 KOTA 63 CARDIOVASCULAR DISEASES PEMONDOKAN
H.HASAN BINTI PALANGK
UMPAU ARAYA
15 SANIAH DIRIS JURAI BDJ 017 KAB. HST 81 RESPIRATORY DISEASES PEMONDOKAN
BINTI DIRIS
16 SITI AMINAH BINTI BDJ 004 KAB. HSS 67 RESPIRATORY DISEASES PEMONDOKAN
UTUT
17 SOFYAN HM BIN BDJ 002 KAB. 65 CIRCULATORY DISEASES RSAS
MUHAMMAD BANJAR
18 BASUNI SANDUR BDJ 017 KAB. HSS 77 CARDIOVASCULAR DISEASES MADINAH
AMIR

Penyebab kematian jamaah haji Embarkasi Banjarmasin didominasi oleh kelompok penyakit
Jantung dan pembuluh darah sebanyak 9 orang, menyusul kelompok penyakit sistem pernafasan
sebanyak 8 orang dan penyakit kanker 1 orang, 16 orang dari total jamaah yang wafat adalah

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 53


kelompok usia lanjut. Dengan kondisi fisik yang mulai menurun, aktifitas fisik yang cukup berat
dalam menjalankan ritual ibadah haji serta penyakit yang diderita tentunya akan meningkatkan
risiko kematian jamaah di Arab Saudi.

4. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan


1. Pengawasan Sanitasi Lingkungan Asrama Haji
Pemeriksaan sanitasi lingkungan dan bangunan Asrama Haji dilaksanakan setiap hari
sebelum kedatangan jamaah haji pada fase debarkasi dari tanggal 09 September - 05
Oktober 2017. Secara umum kondisi lingkungan dan bangunan penginapan Asrama Haji
Banjarmasin cukup bersih, tidak terlalu berbeda pada saat Embarkasi.
Hasil penilaian kesehatan lingkungan Asrama Haji Banjarmasin pada masa Debarkasi Haji
berada pada range nilai 79 – 95 atau Baik dan Baik Sekali.

2. Hygiene Sanitasi Makanan


a. Catering Asrama Haji
Kegiatan pengolahan makanan di Catering Asrama Haji dilakukan atas permintaan
dari Kabupaten / Kota. Makanan yang diolah oleh CV. Rakhmat Agung Banjarbaru untuk
jamaah Haji pada fase Debarkasi hanya satu jenis yaitu Nasi Sop / Soto Banjar dan sate
ayam.

b. Catering Pesawat Haji (Catering PT. Ditamas Nugraha)


Kegiatan proses pengolahan makanan di PT. Ditamas Nugraha (ACS Banjarmasin)
dimulai darikloter 02 – 17, karena pada kloter 1 telah disuplay oleh ACS Jakarta . Jenis
sampel makanan yang diambil dari catering pesawat haji PT. Ditamas Nugraha (ACS
Banjarmasin)ini yaitu :
- Meal Ia : Nasi kuning, daging rendang , tumis buncis , serta abon sapi
- Meal Ib : Nasi putih, Ayam bumbu padang , cap cay dan kering kentang.
- Meal IIa : Nasi putih, Ayam bumbu rujak , acar kuning , serta abon sapi
- Meal IIb : Nasi putih, ikan bumbu pepes, tumis buncis jagung manis, dan
kering kentang
- Snack : Red bean bun dan pandan choco chip muffin

c. Frekuensi Pengambilan Sampel Makanan untuk Keperluan Bank Sampel


Pengambilan sampel makanan untuk keperluan bank sampel pada catering asrama
Haji (CV. Rakhmat Agung) dan di pesawat haji ( PT. Ditamas Nugraha) fase Debarkasi
adalah sebagai berikut :

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 54


Tabel 37
Hasil Kegiatan Pengambilan Sampel Makanan
Di Katering Asrama Haji dan Katering Pesawat Haji
Fase Debarkasi Haji Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Frekuensi Pengambilan
Kegiatan Lokasi Sampel Keterangan
Makanan Snack
Pengambilan Catering 17 17 Setiap jam
sampel untuk bank Asr.Haji kedatangan jamaah
sampel Pesawat Haji 17 17 haji

Semua sampel makanan disimpan di bank sampel. Sampel dalam bank sampel akan dibuang
/ dimusnahkan setelah sekitar 12 jam yang dipastikan tidak terjadi kejadian luar biasa akibat
konsumsi makanan pada jamaah haji yang mengkonsumsi.

3. Pengawasan Kualitas Air Bersih


Pengawasan yang dilakukan berupa menilai kuantitas atau kecukupan air bersih ,
pemeriksaan kualitas fisik dan kimia lapangan. Secara kuantitas air bersih mencukupi , mengalir
deras dan lancar . Dilakukan pengambilan sampel air bersih di Catering Asrama Haji untuk
diperiksa kualitas kimia lapangannya dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 38
Hasil Pemeriksaan Kimia Lapangan Air Bersih
Katering Asrama Haji Debarkasi Banjarmasin
Tahun 2017 M / 1438 H
Hasil Pemeriksaan Standar Ket
No. Sumber
Ph Sisa Chlor pH Sisa Chlor
1 Catering
Asrama Haji 6,8 - 7,8 0 – 0,1 6,5-9,0 0,2-0,6 TMS
(air sumur bor)
Keterangan : TMS (Tidak Memenuhi Syarat)
Standar : Permenkes RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Kualitas Air Bersih

Sampel air bersih diambil pada 2 titik sampel yaitu di kran dapur lama dan kran washtafel
dapur kering gedung Jabal Rahmah yang bersumber dari sumur bor. Hasil pemeriksaan kualitas
kimia lapangan menunjukkan pH telah memenuihi syarat sesuai standar yaitu pada range 6,5 –
9,0 . Namun kadar sisa Chlor < 0,2 sehingga belum memenuhi syarat sesuai yang diatur dalam
peraturan diatas. Dengan demikian dianjurkan kepada catering asrama Haji agar sebelum
dikonsumsi hendaknya direbus terlebih dahulu sampai mendidih dan apabila digunakan dalam
proses pencucian dilakukan penambahan desinfektan atau air panas pada bilasan terakhir.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 55


4. Pengawasan Vektor
Kegiatan pengendalian vektor pada fase Debarkasi meliputi pengawasan terus-menerus
terhadap perkembangbiakan vektor dan melakukan intervensi apabila ditemukan adanya
peningkatan kepadatan vektor.
Selama debarkasi tidak ditemukan peningkatan kepadatan vektor yang signifikan. Dijumpai
lalat dengan kepadatan rendah (< 2 ekor) di dapur lama dan ruang makan lamakatering asrama
haji Dan juga dijumpai 2 ekor lalat di dapur kering catering asrama haji (gedung Jabal Rahmah)
.Hal ini bisa terjadi karena kondisi fisik dapur lama ataupun ruang makan gedung lama asrama
haji tidak rapat serangga / vektor. Diberikan saran kepada penanggung jawab catering asrama
haji agar selalu menjaga kebersihan bagian luar dan dalam ruangan catering asrama haji ,
khususnya didalam dapur dan ruang makan diupayakan bebas lalat , kecoa, dan binatang
pengganggu.

5. Pengawasan Sanitasi Pesawat Haji


Pemeriksaan sanitasi pesawat dilaksanakan pada semua pesawat Garuda Indonesia yang
telah tiba dan akan menjemput jamaah calon haji.
Sebanyak 17 unit pesawat telah dilakukan pemeriksaan sanitasinya selama masa debarkasi
haji. Tim Kesehatan Haji Embarkasi Debarkasi Haji Banjarmasin telah melakukan desinfeksi
terhadap pesawat haji setelah selesai kedatangan kloter terakhir (kloter 17) ke tanah air. Hasil
pemeriksaan sanitasi pesawat haji ini 100 % Low Risk, atau seluruh pesawat bebas dari investasi
vektor dan binatang pengganggu . Kondisi pesawat cukup bersih, rapi dan siap digunakan untuk
mengangkut para jamaah.

6. Desinfeksi Ruangan Poliklinik dan Sarana Kesehatan


Selama pelaksanaan Debarkasihaji dilakukan kegiatan hapus kuman penyakit yang
dimungkinkan terdapat di ruangan poliklinik asrama haji maupun di sarana alat angkut (mobil
ambulans) setelah digunakan merawat /membawa pasien yang menderita penyakit
infeksi.Desinfeksi atau hapus kuman penyakit/ hama inimenggunakan alat mist blower.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 56


BAB III
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

A. Permasalahan
1. Kesekretariatan dan Siskohatkes
a. Meubelair yang ada di ruang poliklinik perlu di remajakan semua
b. Belum tersedianya jaringan internet yang baik di asrama haji terutama di ruang poliklinik

2. Bidang Pelayanan Kesehatan


a. Fasilitas yang tersedia seperti sarana dan prasarana belum memadai untuk
pemeriksaan laboratorium PP test bagi calon jamaah hajiWanita Usia Subur (WUS)
b. Belum ada standarisasi bangunan poliklinik diasrama haji, sehingga tata ruang yang
dibutuhkan untuk pelayanan jamaah tidak maksimal
c. Rumah sakit yang telah ditunjuk sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan sebagai
rumah sakit rujukan masih terkendala sewaktu merujuk pasien pada saat hari libur atau
di luar jam kerja
d. Ruangan untuk konseling gizi belum memadai
e. Tidak tersedianya teknologi audio visual untuk menyampaikan pesan-pesan gizi
seimbang dan perilaku hidup bersih sehat yang dapat ditayangkan secara terus
menerus pada saat jamaah sedang menunggu antrian panggilan berobat atau panggilan
mendapat pelayanan kesehatan lainnya di poliklinik

3. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi


a. Pra Embarkasi
1) Penjadwalan vaksinasi di kabupaten/ kota yang belum tepat, sehingga pelayanan
legalisasi ICV pada BKJH tidak maksimal di laksanakan
2) Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji tidak bersamaan dengan
pelaksanaan Vaksinasi
3) Belum semua data risiko tinggi yang berasal dari daerah asal belum diterima
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin sebelum Calon Jamaah Haji
masuk asrama haji
4) Permenkes No.15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Haji belum dipahami
dengan baik oleh petugas kesehatan haji di kabupaten/kota, sehingga masih ada
jamaah calon haji yang belum memenuhi kriteria Istithaah masih ditemukan di
embarkasi, akibatnya beban kerja petugas embarkasi menjadi lebih berat

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 57


b. Embarkasi
1) Belum adanya keseragaman pengisian data/kode risiko tinggi di dalam Buku
Kesehatan Calon Jamaah Haji
2) Masih ditemukan Calon Jamaah Haji risiko tinggi yang perlu pendampingan

c. Debarkasi
1) Pemeriksaan Suhu Tubuh dilakukan di semua Bus Jemaah Haji dan K3JH yang
terlampir di Buku Kesehatan Haji dimasukkan di dalam tas dan diserahkan ke
jemaah setibannya di asrama haji.
2) Setibanya di asrama haji jemaah haji ditempatkan sesuai nomor Bus yang
mengangkut jemaah haji tersebut
3) Lembar K3JH masih ada yang hilang atau tertinggal di dalam tas jamaah (terpisah
dari tas gantung di leher)
4) Ruang untuk penempatan alat thermal scanner belum memadai

B. Pemecahan Masalah
1. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
a. Pra Embarkasi
1) Sinkronisasi jadwal vaksinasi dan legalisasi, sehingga pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan dan lebih maksimal
2) Pengisian Kode Risti di buku kesehatan sebaiknya ditulis dengan benar dan rekap
Risti pemeriksaan Tahap II Di Kabupaten/Kota agar diinformasikan atau dikirim
melalui Email Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin
3) Bagi Calon Jemaah Haji yang Risti disarankan perlu pendamping
4) Sosialisasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan kab/kota tentang Permenkes No.15
tahun 2016 dalam rangka persiapan pelaksanaan Embarkasi Haji tahun 2018

b. Embarkasi
1) Pengisian data dan kode Risti sebaiknya diseragamkan dan harus dibuatkan
pedoman oleh Puskeshaji dan disosialisasikan melalui Dinas Kesehatan Provinsi
2) Pemeriksaan Risti yang lebih selektif oleh Dinkes kabupaten / kota pada
pemeriksaan pertama dan lanjutan

c. Debarkasi
1) Memberikan himbauan dan atau sosialisasi tentang pentingnya K3JH oleh petugas
kloter / TKHI pada saat menjelang kepulangan sejak di Arab Saudi

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 58


2) Meningkatkan koordinasi dan pemahaman dengan Kemenag setempat tentang
tempat yang representatif untuk alat pendeteksi suhu tubuh (Thermal Scanner)

2. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan


a. Calon Jamaah Haji masih banyak yang membawa makanan basah atau mudah basi ke
dalam asrama haji
b. Pengamanan Calon Jamaah Haji selama dalam masa karantina di Asrama Haji
Embarkasi Banjarmasin tidak terlalu ketat, sehingga masih banyak Jamaah Calon Haji
yang bebas bertemu pengunjung dan atau menerima makanan dari keluarga /
pengunjung dari luar pagar asrama haji.
c. Masih ditemukan sampel makanan yang positif bakteri patogen yang berbahaya bagi
kesehatan
d. Kondisi fisik bangunan dapur pengolahan catering asrama haji masih sangat minim
sarana / prasarana fasilitas pengelolaan makanan sesuai standard yang dipersyaratkan
untuk jasaboga golongan B yang khusus melayani asrama.
e. Koordinasi dengan PT. Garuda Indonesia untuk kegiatan disinseksi / desinfeksi
pesawat masih perlu dioptimalkan

C. Pemecahan Masalah
1. Kesekretariatan dan Siskohatkes
a. Memberikan masukan atau usulan kepada Kemenag untuk menganggarkan pengadaan
meubelair pada tahun yang akan datang
b. Perlunya dibuat jaringan internet yang lebih baik di asrama haji agar dapat digunakan
saat kegiatan haji tiap tahunnya

2. Bidang Pelayanan Kesehatan


a. Memberi masukan kepada UPT Asrama Haji Banjarmasin agar pada saat rehab tahun
depan poliklinik diperluas untuk penambahan ruangan yang dibutuhkan
b. Mengusulkan standarisasi bangunan dan peralatan poliklinik asrama haji secara
nasional
c. Perlu Revisi Kepmenkes tentang Rumah Sakit Rujukan, terutama tentang kesiapan
petugas dan pelayanan di Rumah Sakit Rujukan diluar jam kerja atau hari libur serta
dibuatnya kesepakatan antara KKP dan Rumah Sakit Rujukan di daerah
d. Mengusulkan kepada UPT Asrama Haji Banjarmasin untuk menyediakan ruangan pojok
layanan gizi haji (PLGH)

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 59


e. KKP Banjarmasin menganggarkan pengadaan audio visual dan bekerjasama dengan
pusat Promkes Kesehatan RI untuk diberikan materi yang berisi pesan-pesan kesehatan
kepada jamaah haji oleh narasumber yang berkompeten

3. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi


a. Pra Embarkasi
1. Sinkronisasi jadwal vaksinasi dan legalisasi, sehingga pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan dan lebih maksimal
2. Pengisian Kode Risti di buku kesehatan sebaiknya ditulis dengan benar dan rekap
Risti pemeriksaan Tahap II Di Kabupaten/Kota agar diinformasikan atau dikirim
melalui Email Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin
3. Bagi Calon Jemaah Haji yang Risti disarankan perlu pendamping
4. Sosialisasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan kab/kota tentang Permenkes No.15
tahun 2016 untuk musim haji tahun 2017

b. Embarkasi
1. Pengisian data dan kode Risti sebaiknya diseragamkan dan harus dibuatkan
pedoman oleh Puskeshaji dan disosialisasikan melalui Dinas Kesehatan Provinsi
2. Pemeriksaan Risti yang lebih selektif oleh Dinkes kabupaten / kota pada
pemeriksaan pertama dan lanjutan

c. Debarkasi
1. Memberikan himbauan dan atau sosialisasi tentang pentingnya K3JH oleh petugas
kloter / TKHI pada saat menjelang kepulangan sejak di Arab Saudi
2. Meningkatkan koordinasi dan pemahaman dengan Kemenag setempat tentang
tempat yang representatif untuk alat pendeteksi suhu tubuh (Thermal Scanner)

4. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan


1. Meningkatkan sosialisasi kepada Jamaah Calon Haji sejak berada di daerah untuk tidak
membawa makanan basah atau mudah basi pada saat berangkat masuk asrama
embarkasi, karena selama berada di asrama embarkasi sudah disiapkan makanan dan
snack yang cukup , aman , dan memenuhi persyaratan kesehatan
2. Perlu terus dilakukan penyuluhan tentang personal hygiene dan sanitasi lingkungan
kepada penjamah makanan di katering asrama haji
3. Perlu dikoordinasikan dengan pihak keamanan asrama haji untuk memberikan
pemahaman terhadap Jamaah Calon Haji bahwa selama berada di dalam areal asrama

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 60


haji mereka berada dalam karantina dan interaksi dengan pengunjung harus sangat
dibatasi.
4. Koordinasi dengan UPT Asrama Haji Banjarmasin mengenai rekomendasi desain dapur
jasaboga asrama haji sesuai standard kesehatan untuk persiapan rencana
pembangunan / renovasi gedung katering asrama haji tahun 2018 mendatang.
Koordinasi intensif dengan pihak maskapai PT. Garuda Indonesia untuk pelaksanaan
kegiatan desinseksi dan desinfeksi pesawat haji.

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 61


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kegiatan Embarkasi dan Debarkasi Haji Banjarmasin telah dilaksanakan sejak tanggal 29
Agustus 2017 dan berakhir pada tanggal 05 Oktober 2017
2. Total Calon Jamaah Haji (CJH) Provinsi Kalsel yang berangkat melalui Embarkasi Haji
Banjarmasin Tahun 2017 M / 1438 H sebanyak 3.893 orang dengan rincian 1.732 orang
pria dan 2.161 orang wanita, sedangkan Calon Jamaah Haji dari Provinsi Kalteng yang
berangkat dari Embarkasi Banjarmasin berjumlah 1. 619 orang dengan rincian 720 orang
pria dan 899orang wanita
3. Jumlah Calon Jamaah Haji Kalsel yang sehat adalah sebanyak 988 orang (sebesar 25,38
%) dari total Calon Jamaah Haji, sedangkan Calon Jamaah Haji yang risti adalah sebanyak
2.905 orang (sebesar 74,62%) dari Total Calon Jamaah Haji
4. Jamaah Haji yang datang (Debarkasi) asal Provinsi Kalsel Tahun 1439 H / 2017 M
berjumlah3.879 dengan rincian 1.724 orang pria dan 2.155 orang wanita. Jumlah jamaah
wafat diArab Saudi sebanyak 14 orangdengan rincian 8 orang pria dan 6 orang wanita
5. Jamaah haji yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah berjumlah1.615orang dengan
rincian 719 orang pria dan 896 orang wanita. Jumlah jamaah wafatsebanyak 4 orang
dengan rincian 1 orang pria dan 3 orang wanita
6. Untuk jumlah penyakit terbanyak yang ditemukan pada pemeriksaan akhir di embarkasi,
terdiri dari :
- Hypercolesterol : 1.584 ( 54,53 %)
- Essential (primary) Hypertention : 1.158 (39,86 %)
- Senility : 954 ( 32,84 %)
- Diabetes Mellitus : 293 (10,09 %)
- Dyspepsia : 146 ( 5,03 %)
Sedangkan Risti Jemaah haji asal Kalimantan Tengah sebanyak 1.213 orang (laporan oleh
embarkasi antara Palangkaraya KKP Palangkaraya).
7. Tidak ada terdeteksi jamaah haji Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
yang terifeksi penyakit KKM, seperti : Meningitis maupun Mers-CoV dan Ebola Virus
8. Pengamanan Calon Jamaah Haji selama dalam masa karantina di Asrama Haji
Embarkasi Banjarmasin kurang maksimal, masih banyak Jamaah Calon Haji yang
bebas bertemu pengunjung dan atau menerima makanan dari keluarga / pengunjung dari

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 62


luar pagar asrama haji sehingga beresiko menimbulkan kejadian luar biasa akibat
konsumsi makanan
9. Pelaksanaan kegiatan berlangsung cukup baik, walaupun ada beberapa permasalahan
namun masih dapat diatasi
10. Adanya dukungan dan kerjasama yang cukup baik selama operasional berupa : tenaga /
petugas dan sarana dari lintas program
11. Terbangunnya komunikasi, informasi dan koordinasi dari lintas program maupun lintas
sektor, sehingga pada saat operasional berjalan cukup lancar dan terkendali

B. Saran
1. Pembinaan dan terapi terhadap calon jamaah haji yang risti harus dilakukan lebih awal
pada saat pemeriksaan pertama oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
2. Koordinasi harus lebih ditingkatkan antara instansi kesehatan terkait dalam rangka
pelaksanaan vaksinasi dan legalisasi ICV
3. Dibuatkan pedoman untuk keseragaman penulisan Risti pada Buku Kesehatan Jamaah
Haji (BKJH).
4. Dilakukan standarisasi sarana, prasarana, peralatan dan SDM untuk poliklinik asrama haji
secara nasional
5. Komunikasi, informasi, koordinasi dan jejaring kerja antar instansi terkait harus lebih
ditingkatkan pada tahun berikutnya, sehingga pengawasan, pemeriksaan dan pelayanan
kesehatan pada jamaah haji lebih maksimal

Banjarmasin, Oktober 2017


Kepala Kantor,

H. Ruslan Fajar, S.KM


NIP

Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 63


Laporan Embarkasi – Debarkasi Haji Banjarmasin 2017 64

Anda mungkin juga menyukai