Anda di halaman 1dari 2

Peta Konsep Upaya Pengembangan Kota Vaexjoe Menjadi

Kota Eropa Terhijau


Afdella Oktarena (1706068635), Fisika UI 2017

Dampak positif :
Membersihkan - Danau-danau bersih.
perairan - Danau-danau dari tidak layak untuk
dipakai berenang.

perluasan kota

Meninggalkan Dampak positif :


Pengembangan

bahan bakar fosil -Para petani lokal terdorong bergerak


dan Mengurangi ke sistem organik.
separuh emisi - Semua orang mengurangi konsumsi
karbon dalam dua
Upaya

kertas dan menggunakan sepeda atau


pekan (rencana) transportasi publik.

Dampak positif :
- 90% dari 60.000 penduduk kota itu
Membangun mendapat pemanas dan air hangat dari
pemanas distrik pembangkit.
dan sistem
pembangkit - Mengurangi emisi karbon hinggadapat
diabaikan akibat penyaringan dari
pembangkit.

Cara :
dengan membakar limbah dari kehutanan.

Peralihan
penggunaan BBM Dampak positif :
ke biomassa - Ramah lingkungan, karena merupakan
energi yang benar-benar terbarukan.
-Abu sisa pembakaran bisa digunakan
untuk penyuburan hutan.
Uraian dari Peta Konsep

Kota Vaexjoe, Swedia, adalah kota yang dipromosikan sebagai “Kota Eropa
Terhijau.” Untuk mendapatkan gelar tersebut tentu harus ada bukti nyata jika
Vaexjoe adalah kota terhijau di Eropa. Untuk menghijaukan kota tersebut,
beberapa upaya telah dilakukan dan juga ada rencana untuk kedepannya.
Pada tahun 1960an, politisi Swedia sadar bahwa jika kota ingin berkembang,
danau-danau harus dibersihkan. Banyak danau-danau di Swedia danau-danau
yang tercemar karena limbah industri kain pada abad ke-18. Untuk itu
dilakukanlah upaya pemulihan perairan. Dampak dari pemulihan tersebut,
danau yang dulunya tidak atau kurang layak untuk ditempati berenang, salah
satunya Danau Trummen yang dikenal dengan baunya yang berbahaya menjadi
layak jika ingin berenang disana. Selain memulihkan perairan, mereka juga
memiliki rencana perluasan kota.
Dalam tahun 1990-an, kota itu mengumumkan rencana meninggalkan bahan
bakar fosil pada tahun 2030 dan mengurangi separuh emisi karbon dalam waktu
kurang dua dekade. Kedua rencana itu mendorong para petani lokal bergerak
ke sistem organik dan semua orang mengurangi konsumsi kertas serta
menggunakan sepeda atau transportasi publik.
Tahun 1970an Vaexjoe membangun pemanas distrik dan sistem pembangkit.
Sekarang hampir 90 persen dari 60.000 penduduk kota itu mendapatkan
pemanas dan air hangat dari pembangkit yang juga memasok sekitar 40 persen
dari kebutuhan listrik itu, dan juga mengurangi emisi karbon hingga dapat
diabaikan karena penyaringan dari pembangkit.
Selain itu perusahaan energi kota ini menjadi perintis peralihan penggunaan
bahan bakar minyak ke biomassa. Hal ini dihasilkan dengan membakar limbah
dari industr kehutanan. Ini mmerupakan energi yang benar-benar terbarukan,
tidak akan habis, juga ramah lingkungan. Abunya dapat digunaka seagai pupuk
penyubur hutan.

Anda mungkin juga menyukai