Anda di halaman 1dari 1

Judul : Kota Vaexjoe Sebagai Kota Hijau di Swedia

Nama : Bachtiar Rizqi Dwinanda

NPM : 1706031304

Data Publikasi : Pelajaran dari Kota Hijau Vaexjoe di Swedia, Maryati, 25 Januari 2014, 2 hlm.
http://www.antaranews.com/berita/415885/pelajaran-dari-kota-hijau-
vaexjoe-di-swedia
30 Agutus 2017, pukul 22.30.

Peta Konsep :

Uraian singkat peta konsep :

Kota Vaexjoe yang terletak di Swedia terkenal dengan sebutannya yaitu Kota Eropa Terhijau.
Kota ini sudah menggunakan pohon-pohon cemara, lumut dan makanan busuk untuk
menjadi bahan bakar mereka untuk melangsungkan kehidupan.
Dimulai pada tahun 1960an, para politisi bernggapan bahwa danau-danau harus dibersihkan
untuk perkembangan kota termasuk Danau Trummen yang terkenal engan baunya yang
berbahaya. Lalu pada tahun 1970an, warga Kota Vaexjoe mulai membangun pemanas distrik
dan sistem pembangkit yang dapat memompa panas dan air panas dari ketel pusat ke
seluruh kota. Tahun 1990an, mereka sudah berpikir lebih jauh untuk masa mendatang yaitu
meninggalkan bahan bakar fosil sepenuhnya pada tahun 2030 dan mengurangi separuh emisi
karbon kurang dari dua dekade. Sampai hari ini, Kota Vaexjoe telah mengurangi emisi karbon
separuh dari tahun 1993.
Kota Vaexjoe untuk dapat mengeklaim sebagai Kota Eropa Terhijau bukan sekedar omong
kosong belaka. Banyak indikasi yang telah mereka capai untuk bisa mengeklaim. Indikasi
tersebut adalah penggunaan energi terbarukan, pengurangan konsumsi kertas, petani lokal
sudah bergerak ke sistem organik, penggunaan sepeda dan transportasi publik, penggantian
bahan bakar minyak menuju biomassa yang diperoleh dengan membakar limbah dari indutri
kehutanan oleh perusahaan energi, sudah ada armada bus dengan biogas yang sudah
beroperasi dengan biogas dari produksi lokal dengan pengolahan makanan busuk dan
limbah, adanya positive house yang bisa mengirimkan lebih banyak energi yang dihasilkan
dari panel surya yang diletakkan di atap rumah, serta pembangkit luar kota yang hampir 90%
dari warga kota mendapatkan pemanas dan air hangat dari pembangkit dan memasok 40%
dari kebutuhan listrik tersebut.
Namun masih ada satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah Kota Voexjoe yaitu
sekitar 60% warga Kota Voexjoe masih menggunakan mobil sehingga kondisi ini membuat
upaya untuk meninggalkan bahan bakar fosil sulit tercapai.

Anda mungkin juga menyukai