Anda di halaman 1dari 3

Judul : Proses Pemulihan Kota Vaexjoe

Nama : Fadhilah Almasyhur (1606900676)

Hazhiyah Ibrahim Nur (1606825096)

Nabilah (1606830594)

Reza Andriani Wisaksono (1606900631)

Sherly Firsta Rahmi (1606832082)

Data Publikasi : http://www.antaranews.com/berita/415885/pelajaran-


dari-kota-hijau-vaexjoe-di-swedia

Peta Konsep :
Uraian singkat peta konsep :
Kota hijau Voexjoe sejak abad ke-18 terjadi perluasan kota dan pencemaran limbah
industri kain yang menyebabkan Danau Trummen sebagai perairan paling tercemar yang terkenal
akan bau berbahaya. Oleh karena itulah,Danau Trummen dipulihkan sehingga menjadi danau
kemilau. Kota tersebut digambarkan oleh Provender sebagai perubahan kota yang sesunggunya
dengan revolusi hijau. Pada tahun 1970, Kota Vaexjoe memulai pembangunan akan pemanas
distrik dan sistem pembangkit serta melakukan pembakaran limbah dari industri kehutanan yang
dilakukan oleh perusahaan energi milik pemerintah kota

Pada tahun 1990-an, pemerintah memiliki rencana pada tahun 2030 untuk meninggalkan
bahan bakar fosil serta pengurangan setengah emisi karbon dalam waktu kurang dari dua dekade.
Hal ini mendorong akan ke sistem organik bagi petani lokal. Hal tersebut menjadi kedua dari
tujuan hijau selain mendorong masyarakat untuk mengurangi konsumsi penggunaan kertas dan
menggunakan sepeda/transportasi publik

Kota Hijau Vaexjoe telah mencapai berbagai hal,Kota Vaexjoe sendiri masih terhambat
akan keterikatan penduduk akan penggunaan mobil dan ambisi karbon-netral masyarakat. Serupa
dengan Kota Waco yang memiliki penduduk yang sering menggunakan mobil karena Kota Waco
memiliki bahan bakar yang murah.

Saat ini,Kota Hijau Vaexjoe telah mencapai penggunaan armada bus biogas kota yang
menggunakan gas produksi lokal dari limbah,sebagai salah satu tingkat terendah di eropa yang
dinyatakan dengan 2,7 ton/ orang serta memiliki rata-rata emisi karbon yang dicapai dengan
kota-kota lain yang sudah rendah di Swedia dan telah memiliki pembangkit yang hampir 90%
dari 60.000 penduduk kota yang mendapatkan pemanas air dan air hangat serta mampu
memenuhi 40% dari kebutuhan listrik masyarakat. Pada saat yang bersamaan pula, kota tersebut
mempromosikan diri untuk menjadi "Kota Terhijau Eropa" karena telah menggunakan energi
terbarukan, konservasi energi, serta transportasi bersih.

Anda mungkin juga menyukai