Anda di halaman 1dari 3

MACAM LUKA dan PENANGANANYA

1. Vulnus excoriasi (Luka lecet)


a) Pengertian : Jenis luka yang satu ini derajat nyerinya biasanya lebih tinggi
dibanding luka robek, mengingat luka jenis ini biasanya terletak di ujung-ujung
syaraf nyeri di kulit.
b) Cara penanganan : Pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka
terlebih dahulu menggunakan NaCl 0,9%, dan bersiaplah mendengar teriakan
pasien, karena jenis luka ini tidak memungkinkan kita melakukan anastesi,
namun analgetik boleh diberikan. Setelah bersih, berikan desinfektan. Perawatan
jenis luka ini adalah perawatan luka terbuka, namun harus tetap bersih, hindari
penggunaan IODINE salep pada luka jenis ini, karena hanya akan menjadi sarang
kuman, dan pemberian IODINE juga tidak perlu dilakukan tiap hari, karena akan
melukai jaringan yang baru terbentuk.
2. Vulnus punctum (Luka tusuk)
a) Pengertian : Luka tusuk biasanya adalah luka akibat logam, nah yang harus
diingat maka kita harus curiga adalanya bakteri clostridium tetani dalam logam
tersebut.
b) Cara penanganan : Hal pertama ketika melihat pasien luka tusuk adalah
jangan asal menarik benda yang menusuk, karena bisa mengakibatkan perlukaan
tempat lain ataupun mengenai pembuluh darah. Bila benda yang menusuk sudah
dicabut, maka yang harus kita lakukan adalah membersihkan luka dengan cara
menggunakan H2O2, kemudian didesinfktan. Lubang luka ditutup menggunakan
kasa, namun dimodifikasi sehingga ada aliran udara yang terjadi.
3. Vulnus contussum (luka kontusiopin)
a) Pengertian : luka kontusiopin adalah luka memar, tentunya jangan diurut
ataupun ditekan-tekan, karena hanya aka mengakibatkan robek pembuluh darah
semakin lebar saja.
b) Cara penanganan : Yang perlu dilakukan adalah kompres dengan air dingin,
karena akan mengakibatkan vasokontriksi pembuluh darah, sehingga
memampatkan pembuluh-pembuluh darah yang robek.
4. Vulnus insivum (Luka sayat)
a) Pengertian : luka sayat adalah jenis luka yang disababkan karena sayatan dari
benda tajam, bisa logam maupun kayu dan lain sebgainya. Jenis luka ini biasanya
tipis.
b) Cara penanganan : yang perlu dilakukan adalah membersihkan dan
memberikan desinfektan.
5. Vulnus schlopetorum
a) Pengertian : jenis luka ini disebabkan karena peluru tembakan, maka harus
segera dikeluarkan tembakanya.
b) Cara penanganan : jangan langsung mengeluarkan pelurunya, namun yang
harus dilakukan adalah membersihkan luka dengan H2O2, berikan desinfektan
dan tutup luka. Biarkan luka selama setidaknya seminggu baru pasien dibawa ke
ruang operasi untuk dikeluarkan pelurunya. Diharapkan dalam waktu seminggu
posisi peluru sudah mantap dan tak bergeser karena setidaknya sudah terbentuk
jaringan disekitar peluru.
6. Vulnus combustion (luka bakar)
a) Pengertian : adalah luka yang disebabkan akibat kontaksi antara kulit dengan
zat panas seperti air panas(air memdidih), api, dll.
b) Cara penanganan : Penanganan paling awal luka ini adalah alirkan dibawah air
mengalir, bukan menggunakan odol apalagi minyak tanah. Alirkan dibawah air
mengalir untuk perpindahan kalornya. Bila terbentuk bula boleh dipecahkan,
perawatan luka jenis ini adalah perawatan luka terbuka dengan tetap menjaga
sterilitas mengingat luka jenis ini sangat mudah terinfeksi. Dan ingat kebutuhan
cairan pada pasien luka bakar.
7. Luka gigitan.
a) Pengertian : luka jenis ini disebabkan dari luka gigitan binatang, seperti
serangga, ular, dan binatang buas lainya. Kali ini luka gigitan yang dibahas
adalah jenis luka gigitan dari ular berbisa yang berbahaya.
b) Cara penanganan : mengeluarkan racun yang sempat masuk ke dalam tubuh
korban dengan menekan sekitar luka sehingga darah yang sudah tercemar
sebagian besar dapat dikeluarkan dari luka tersebut. Tidak dianjurkan mengisap
tempat gigitan, hal ini dapat membahayakan bagi pengisapnya, apalagi yang
memiliki luka walaupun kecil di bagian mukosa mulutnya. Sambil menekan agar
racunnya keluar juga dapat dilakukan pembebatan( ikat) pada bagian proksimal
dari gigitan, ini bertujuan untuk mencegah semakin tersebarnya racun ke dalam
tubuh yang lain. Selanjutnya segera mungkin dibawa ke pusat kesehatan yang
lebih maju untuk perawatan lanjut.
8. Laserasi atau Luka Parut.
a) Pengertian : Luka parut disebabkan karena benda keras yang merusak
permukaan kulit, misalnya karena jatuh saat berlari.
b) Cara penanganan : Cara mengatasi luka parut, bila ada perdarahan dihentikan
terlebih dahulu dengan cara menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan
kasa steril atau saputangan/kain bersih. Kemudian cuci dan bersihkan sekitar
luka dengan air dan sabun. Luka dibersihkan dengan kasa steril atau benda lain
yang cukup bersih. Perhatikan pada luka, bila dijumpai benda asing ( kerikil,
kayu, atau benda lain ) keluarkan. Bila ternyata luka terlalu dalam, rujuk ke
rumah sakit. Setelah bersih dapat diberikan anti-infeksi lokal seperti povidon
iodine atau kasa anti-infeksi.
9. Terpotong atau Teriris
a) Pengertian : Terpotong adalah bentuk lain dari perlukaan yang disebabkan
oleh benda tajam, bentuk lukanya teratur dan dalam, perdarahan cukup banyak,
apalagi kalau ada pembuluh darah arteri yang putus terpotong.
b) Cara penanganan : menangani perdarahan terlebih dahulu yakni dilakukan
dengan menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan menggunakan kasa
steril atau kain yang bersih. Bila ada pembuluh nadi yang ikut terpotong, dan
cukup besar, dilakukan pembalutan torniquet. Pembalutan dilakukan dengan
menempatkan tali/ikat pinggang/saputangan pada bagian antara luka dan
jantung secara melingkar, kemudian dengan menggunakan sepotong
kayu/ballpoint tali/ikat pinggang/saputangan tadi diputar sampai lilitannya benar-
benar kencang. Tujuan cara ini untuk menghentikan aliran darah yang keluar dari
luka. Setelah itu, luka ditutup dan rujuk ke rumah sakit. Pembebatan torniquet
dilakukan pada lengan atas atau paha. Pembebatan di tempat lain tidak akan
efektif. Pada luka yang teriris dioles anti infeksi kemudian ditutup kasa steril.

Anda mungkin juga menyukai