Anda di halaman 1dari 5

TANDA DAN GEJALA

GANGGUAN PSIKOMOTOR
Skizofrenia merupakan suatu gangguan psikiatrik yang dapat bersifat kronik,
berat dan merupakan salah satu gangguan jwa akibat adanya kerusakan pada otak.
Memulai bimbingan untuk mengetahui tanda dan gejala pasikomotor pada
sizofrenia khususnya dan gangguan jiwa pada umumnya maka tuntunan penegakan
diagnosis perlu diketahui terlebih dahulu berikut ini:
1. Gangguan Afek / Mood
2. Gangguan Perilaku
3. Gangguan Proses Pikir, yang terdiri dari
- Gangguan Arus Pikir
- Gangguan Isi Pikir
4. Mengetahui Gangguan Persepsi
5. Mengetahui waktu perlangsungan Gangguan yang pertama
6. Mengetahui usia ketika mulai mengalami Gangguan
Dalam Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri) banyak istilah dari fenomena perilaku
yang menggambarkan keadaan mental emosional seseorang, oleh karena itu untuk
mempelajari psikistri harus banyak dilakukan observasi (pengamatan) yang teliti dan
mampu menjelaskan fenomena perilaku yang terlihat pada seseorang.Agar tidak bingung
maka perlu diperjelas perbedaan atara tanda dan gejala. (Kaplan dkk dalam buku
Sinopsis Psikiatri I) memberi batasan sebagai berikut:
Tanda (sign) adalah temuan objektif yang diobservasi oleh dokter.
Gejala (simptom) adalah pengalaman perasaan subjektif yang digambarkan oleh
pasen.
Sindrom adalah kelompok tanda dan gejala yang terjadi bersama-sama sebagai
suatu kondisi yang dapat dikenali yang mungkin kurang spesifik dibandingkan
gangguan atau penyakit tertentu.
Psikomotor adalah gerakan badan yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa, termasuk
impuls, motivasi, harapan, dorongan, instink dan idaman, seperti yang diekspresikan oleh
perilaku atau aktivitas motorik seseorang.. hak seperti ini sering disebut konasi.
Tanda dan gejala Gangguan psikomotor sebagai berikut:
Hipoaktifitas (Perlambatan Psikomotor)
-

Hipokinesia adalah gerakan yang dilakukan secara perlahan-lahan atau lambat.


Retardasi Psikomotor adalah gerakan yang dilakukan secara perlahan-lahan
dan semakin lambat sampai ahirnya terhenti, terdiam tidak bergerak.
Echopraxia (ekopraksia) adalah meniru gerakan yang dilihat.
Katatonia adalah kelaianan motorik yang terjadi tanpa dipengaruhi oleh keadaan
organik.
a. Katalepsi adalah keadaan posisi tubuh tidak bergerak yang dipertahankan
terus menerus.

o
o
o
o
o
o
o
o
-

b. Furor Katatonik adalah peningkatan aktivitas motorik secara berlebihan


yang teragitasi, tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
dan bila disertai dengan suara keras, berteriak-teriak dinamakan Gaduh
Gelisah.
c. Stupor Katatonik adalah penurunan aktivitas motorik yang nyata, sering
sampai imobilitas dan tampak tidak menyadari sekeliling.
d. Rigiditas Katatonik adalah postur tubuh kaku yang disadari dan menentang
usaha untuk digerakkan.
e. Cerea flexibilitas (fleksibilitas lilin) adalah posisi tubuh yang diatur oleh
orang lain / pemeriksa yang dipertahankan, bila pemeriksa menggerakkan
posisi tubuh tersebut terasa seakan-akan terbuat dari lilin.
Negativisme adalah tubuh melakukan tahanan terhadap semua usaha untuk
menggerakkan tubuh atau melawan usaha tenaga dorongan atau tarikan atau
melakukan usaha yang menentang semua instruksi.
Katapleksi adalah hilangnya tonus otot dan kelemahan sementara yang
dicetuskan oleh berbagai kedaan emosional.
Stereotipik adalah pola tindakan fisik atau bicara yang terfiksasi dan berulangulang.
Manerisme adalah gerakan berulang yang tidak disadari tapi tampak seperti
gerakan-gerakan normal.
Otomatisme adalah gerakan spontan tidak bertujuan yang menggambarkan
suasana perasaan dan emosional.
Otomatisme Perintah (Command Automatisme) adalah gerakan segera yang
mengikuti perintah, meskipun suatu gerakan yang berbahaya.
Mutisme adalah keadaan tidak bersuara tanpa kelainan fisiologi atau anatomi.
Hipoaktivitas (hipokinesis) adalah penurunan aktivitas motorik dan kognitif
(seperti pada retardasi psikomotor; perlambatan pikiran, perlambatan bicara atau
perlambatan gerakan)
Abulia adalah penurunan impuls untuk bertindak dan berpikir, ketidak acuhan
terhadap akibat tindakan disertai adanya defisit neurologis.
Hiperkinesia (Percepatan psikomotor)
- Agitasi Psikomotor adalah kegiatan tidak bertujuan yang menggambarkan
suasana perasaan dan kognitif
berlebihan sebagai respon ketegangan
emosional.
- Hiperaktivitas (Hiperkinesis) adalah kegelisahan yang agresif, aktivitas
destruktif sering disebabkan oleh keadan patologi di otak.
- Tik adalah gerakan berulang dari beberapa bagian otot mimik dan bahu yang
tidak disadari.
- Somnambulisme (Tidur berjalan = Sleepwalking) adalah kegiatan atau
aktivitas motorik yang dilakukan saat tertidur.
- Akathisia adalah kegelisahan motorik sebagai suatu perasaan ketegangan
motorik sekunder akibat medikasi antipsikotik atau medikasi lainnya (jalan
mondar-mandir, duduk dan berdiri berulang-ulang.
- Kompulsi adalah impuls yang tidak terkontrol untuk melakukan suatu tindakan
secara berulang.

Dipsomania adalah impuls / tindakan untuk minum (alkohol) secara


berulang-ulang.
Kleptomania adalah tindakan mencuri secara berulang-ulang, umumnya
barang yang dicuri bukan kebutuhan.
Nimfomania adalah kebutuhan untuk koitus yang kuat secara berulangulang pada seorang wanita.
Satiriasis adalah kebutuhan untuk koitus yang kuat secara berulang-ulang
pada seorang laki-laki.
Ritual adalah gerakan berulang-ulang seperti melakukan suatu aktivitas
sepert orang beribadah yang akan menurunkan kecemasan.
Ataksia adalah kegagalan koordinasi otot, atau irregularitas gerakan otot.
Polifagi adalah makan berlebihan dan berulang yang patologis.
Mimikri adalah gerakan motorik tiruan dan sederhana, sering terlihat pada
anak-anak.
Agresi adalah tindakan keras diarahkan pada tujuan mungkin secara verbal
(kata-kata) atau fisik.
Acting out (memerankan) gerakan disertai ekspresi dari suatu harapan atau
impuls yang tidak disadari.

KESADARAN
Kesadaran adalah keadaan mental seseorang untuk menanggapi rangsang dari luar
maupun dari dalam dirinya sendiri serta dapat memahami apa yang tejadi pada diri dan
lingkungannya dan bereaksi sesuai dengan aksi tersebut.
Dalam kesadaran terdapat beberapa tingkat kesadaran yaitu
Komposmentis yaitu suatu derajat kesadaran optimal dari kemamnpuan mental
seseorang dalam mennanggapi rangsang dari luar dan dari dalam dirinya, dan
orang tersebut mampu memahami apa yang terjadi pada diri dan lingkungannya
serta bereaksi secara memadai.
Kesadaran menurun ialah suatu keadaan dengan kemampuan persepsi, perhatian
dan pemikiran yang berkurang secara keseluruhan (kwantitatif). Terdapat
beberapa tingkat peneurunan keadaran:
- Apati; mulai ada rasa mengantuk, sikap acuh tak acuh, respon lambat terhadap
stimulus .
- Somnolensi; jelas mengantuk dan tertidur memerlukan stimulus kuat untuk
membangunkannya dan tertidur kembali setelah stimulus tersebut dihentikan.
- Soporous: respons minimal ada bila diberi stimulus sangat kuat dan keras
- Subkomateus ; respon tak ada meskipun stimulus sangat kuat dan sangat
keras, refleks pupil masih ada tapi sangat minimal dan lambat.
- Komateus : respon tak ada terhadap stimulus sangat kuat dan sangat keras,
refleks pupil tak ada dan pupil delatasi maksimal (midriasis), refleks muntah
tak ada.

Tidur ; adalah peneurunan kesadaran secara reversible, biasanya disertai posisi


berbaring dan tidak bergerak, ditemukan pergerakan bola mata perlahan-lahan
(NREM) dan pergerakan bola mata yang cepat (REM).
Satu siklus tidur terdiri dari :
- Stadium jaga: wake, adalah keadaan terjaga dan respon sesuia dengan
stimulus yang diberikan, ditandai oleh adanya gelombang pada EEG
- Stadium 1 : adalah keadaan lena yang ditandai dengan penurunan kemampuan
berkonsentrasi dan menguak beberapa kali, otot lemas, kelopak mata menutupi
mata, kedua bola mata bergerak bolak-balik kesamping, pada EEG ditemukan
gelombang dan
- Stadium 2 : adalah keadaan tidur ringan, persepsi pendengaran sangat
minimal, bila keadaan duduk ditandai dengan kepala terangguk-angguk, bola
mata berhenti bergerak, tonus otot masih ada pada EEG ditemukan 20 %
gelambang
- Stadium 3 : adalah tidur dalam, tonus otot hampir tak ada atau lemas, bola
mata tidak bergerak, pada EEG gelambang mencapai 50 %
- Staduim 4 : tidur nyenyak disebut juga tidur (delta sleep), otot lemas, bola
mata beregerak lambat (NREM), pada EEG gelombang lebih 50 %
- Stadium 5 : disebut tidur REM, bola mata bergerak sangat cepat, tonus otot
sangat meningkat (berkontraksi), otot-otot anggota gerak dapat mengalami
kejang.
Stadium tidur ini penting dalam psikiatri, terutama stadium 4 dan stadium 5
yaitu, pada orang yang terlalu sering mengalami mimpi buruk atau saat bangun
tidur selalu merasa tidak pulas dan tidak segar, dengan pemberian antidepresan
akan memperpanjang tidur stadium 4 (delta sleep atau tidur NREM) sehingga
tidur lebih nyenyak. Selain itu tidur stadium 5 (REM) lebih singkat waktunya
dan orang terbangun tanpa mimpi buruk dan perasaan menjadi segar.
Kesadaran berkabut adalah perubahan kualitas kesadaran dimana seseorang
tidak mampu berpikir jernih dan berespon secara memadai tewrhadap situasi
sekitarnya, ditandai dengan tampak bingung, sulit konsentrasi dan sering
mengalami disorientasi.
Kesadaran jernih adalah kesadaran pada tingkat kwalitas penuh tapi tidak
disertai kemampuan optimal dari kognisi, persepsi, judgement dan tilikan diri
sehingga asosiasi (hubungan) dan limitasi (pembatasan) terhadap dunia luar dan
dirinya sendiri tidak sesuai kenyataan dan tampak sebagai orang bingung,
marah atau murung.(Definisi kesadaran jernih belum ada kesepakatan, yang jelas
kesadaran jernih digunakan untuk kesadaran tidak normal pada gangguan psikosis
fungsional).
Hipnosis adalah kesadaran yang sengaja diubah menurun melalui sugesti lalu
mengalami amnesia.
Trance (trans) adalah kesadaran yang tidak bereaksi secara jelas terhadap
lingkungannya dan biasa terjadi mendadak bisa mengalami immobolitas

Demikian kuliah untuk tanda dan gejala gangguan psikiatri pada jenis gangguan
psikomotor (konasi). Kuliah berikutnya pada tanda dan gejala jenis gangguan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai