Anda di halaman 1dari 5

Chapter 10

Consciousness

Pengantar

- Tahun 1800-an para ahli psikologi sudah mempelajari kesadaran


- Usaha berhenti ratusan tahun
- Kesadaran dianggap sebagai kondisi internal dan pengalaman pribadi individu, yang tidak mungkin diukur
oleh peneliti
- Tahun 2000-an para ahli psikologi, mulai mempelajari kesadaran sebagai studi yang empiris.

Module 10.1 Proses kesadaran dan ketidaksadaran

KESADARAN

Kesadaran (consciousness) adalah Pengalaman subyektif dalam memahami diri dan hal-hal lain di sekitarnya

Hal-hal yang didapat dari temuan medis :

- Aktivitas otak dan kesadaran saling terkait


- Menurunnya aktivitas otak biasanya diiringi dengan menurunnya level kesadaran
- Aktivitas neurologis tidak seluruhnya proses sadar

Metode modern mengukur kesadaran

- EEG
- MEG
- fMRI

Temuan yang secara fenomenal mengubah pandangan secara psikologi kalau kesadaran itu menjadi mungkin untuk
dipelajari secara empiris

Metode mengontrol kesadaran terhadap stimulus

Masking

- Stimulus berupa kata/yang lain dimunculkan di sebuah screen sepersekian detik didahului dan atau diikuti
dengan stimulus penganggu

Backward Masking

- Sama dengan masking, namun interfering stimulus hanya disajikan setelah stimulus yang sesungguhnya.

Brain Mechanisms Necessary for Consciousness

- Aktivitas otak dan kesadaran sangat berkaitan


- Pengalaman sensori mengingkatkan aktivitas otak
- Menurunnya aktivitas otak akan berbarengan dengan menurunnya level kesadaran.
Ex. : Saat belajar dikelas yang dekat dengan kantin, kecium bau makanan dan jadi lapar.
p.s. : pengalaman sensori sangat menentukan aktivitas otak
- Tidak semua aktivitas neurologis mengelola kesadaran, seperti gerakan relflex dan aktivitas lain yang dimulai
dari tulang belakang (spirnal cord).
p.s. : orang yang mengalami kerusakan pada tulang belakang, dapat mengurangi/menghilangkan gerakan
reflex orang tersebut.
- Pengalaman kesadaran berbeda dengan proses kesadaran, dilihat dari bagian terbesar mana dari otak yang
bekerja.
p.s. : Pengalaman sensori bisa jadi sangat peka, bila aktivitas otak dan kesadarannya tinggi. Ex. : Saat dirumah
sendiri, sampai bisa mendengar suara angina atau suara-suara yang tidak seharusnya bisa didengar dalam
kondisi normal.

Salah Satu Bukti

Binocular rivalry → Fenomena perubahan pola yang mampu dilihat oleh retina kanan atau kiri.

Ketika kita melihat dua pola, tidak bisa melihat polanya secara bersamaan, pasti ada dua persepsi dan hanya ada salah
satu yang bekerja lebih. Ada yang retina kirinya lebih mampu melihat itu secara bersamaan, ada yang kanan.

Jadi kalau kanan lebih mampu, berarti bagian otak yang itulah yang lebih mampu bekerja.

Level Kesadaran

1. Brain Death → Tidak adanya aktivitas atau respon atas stimulus. Secara medis kalau sudah brain death tidak
mungkin lagi kembali ke koma dan seterusnya.
2. Koma → Level aktivitas otak yang rendah sampai dengan tidak ada respon terhadap stimuli
3. Vegetatif → Bisa merespon beberapa stimuli tapi tidak ada aktivitas yang mempunyai tujuan.
Ex. : Orang yang sangat kelelahan, dan saat disentuh ia dapat merespon. Tetapi dia tidak dapat melakukan
aktivitas yang memiliki tujuan. Pingsan
4. Kesadaran Aktif

Rentang Kesadaran

a. Controled processes → kondisi aktivitas yang menuntut tingkat kesadaran yang sangat tinggi.
Ex. : Mengemudi
b. Automatic processes → kondisi aktivitas yang membutuhkan tingkat kesadaran menengah. Tidak perlu sangat
fokus, tapi bisa melakukannya. Ex. : Baca buku
c. Daydreaming → kondisi level kesadaran yang rendah (masih sadar tapi rendah). Ex. : melamun

Kesadaran Sebagai Fenomena Threshold

- Kesadaran dianggap sebagai sebuah ambang batas/spectrum/tingkatan/ada rentangnya

KETIDAKSADARAN

Proses Ketidaksadaran

Fenomena readiness potential

- Meningkatnya aktivitas motor cortex sebelum gerakan (kita berada di level kesadaran yang menengah keatas)
dimulai, membuktikan bahwa kita memulai tindakan sebelum kita sadar atas niat kita.
- Ex. : Saat baru bangun tidur (kondisi level kesadaran rendah) terus melihat serangga di kasur. Sampai kita
berdiri menjauhi kasur lalu baru sadar.

Spatial Neglect

kecenderungan untuk tidak sadar pada sisi kiri tubuh seseorang, sisi kiri dunia disekitarnya, dan sisi kiri semua objek.

Karena aktivitas otaknya lebih banyak (terbiasa) menggunakan aktivitas otak sebelah kanan, jadi aktivitas otak
sebelah kiri menjadi berkurang.

Terjadi karena kerusakan pada hemisphere bagian kanan yang membuat individu mengabaikan sensasi dari sisi kiri
tubuhnya. (Parah)

Blindsight → kondisi yang terjadi saat individu bisa merespon stumuli visual tapi mereka mengatakan tidak
menyadari stimulus tersebut. Bisa juga dialami karena cedera pada visual korteks.
Module 10.2 Sleep and Dreams

Circadian Rhythm siklus regular tentang aktivitas dan inaktivitas dalam siklus seharian.

Cycles of activity lasting about one day Latin circa = “about” dan dies = “day”.

Ritme Tidur dan Bangun

Biological Clocks (Jam Biologis) → perangkat waktu internal yang secara genetis tersusun untuk mengatur respon-
respon fisiologis dalam berbagai periode waktu

Circadian rhythm → jam biologis yang secara genetic terprogram untuk mengatur respon fisiologis dalam periode
waktu 24 jam

Ex. : Respon fisiologis untuk buang air, lapar, ngantuk.

Rasa kantuk dan rasa terjaga tergantung pada circadian rhythm

Perubahan Jadwal Tidur

Jetlag → Sebuah periode ketidaknyamanan dan ketidakefisienan pada individu karena jam internal kita keluar dari
fase yang biasanya karena lingkungan yang sama sekali baru.

Orang Pagi dan Orang Malam

Morning People Evening People


- Mudah bangun pagi - Butuh waktu lama untuk terjaga di waktu
pagi
- Melakukan hal optimal pada saat pagi - Melakukan hal secara optimal di waktu
sampai siang sore sampai malam hari.

Mengapa Kita Tidur?

Teori perbaikan dan restorasi (Repair dan Restoration) → Selama tidur, tubuh menjalankan fungsi restorative
(penyembuhan dan perbaikan, daya tahan tubuh dan produksi). Ex : misalnya perbaikan sel-sel tertentu.

Teori Evolutionary or Energy-Consevation → Manusia dan binatang memiliki pola tidur dan bangun untuk alasan
yang sama yaitu menyimpan sumber daya dan menghindari pemangsa atau bahaya yang lain.

Secara teknis tahap tidur terbagi menjadi dua fase :

REM Sleep

- 20% dari seluruh waktu tidur


- Terjadinya “rapid eye movement”
- Mata berkedip cepat dalam kondisi tertutup
- Dapat terjaid 5-6 kali sepanjang waktu tidur.
- REM sleep terjadi 15 sampai 45 menit sekali lalu, masu ke Non REM sleep kembali.

Non-REM Sleep

- Terjadi sekitar 80% dari seluruh waktu tidur kita


- Terbagi menjadi 4 tahap
- Dapat dikenali melalui pola gelombang pada otak dan respon fisiologis individu.
- Dimulai dari beberapa tahap :

Tahap I

o Transisi dari kondisi terjaga sepenuhnya ke kondisi tidur → 1-7 menit


o Secara bertahap kehilangan kepekaan (responsiveness) pada stimulus
o Individu mengalami seolah pikiran melayang

Tahap 2

o Dimulainya tidur
o Terjadi aktivitas otak dengan frekuensi tinggi yang disebut sleep spindles
o Tegangan otot, suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap meningkat
o Lebih sulit untuk dibangunkan

Tahap 3 dan 4 (sleep dan deep sleep)

o Disebut juga gelombang lambat atau delta sleep


o Gelombang dengan amplitude tinggi dan frekuensi (delta waves)
o Dianggap sebagai tahap tidur yang paling dalam
o Paling sulit dibangunkan
o Detak jantung, aliran pernafasan, darah & suhu tubuh makin menurun
o Ditandai dengan keluarnya hormon pertumbuhan (GH)
o Dapat dipakai sebagai tingkat control dari metabolism, pertumbuhan fisik dan perkembangan otak.

Hubungan ke psikologi : kalau orang sudah stress, biasanya sulit mencapai tahap tidur ke 3 dan keempat. Sehingga
fungsi metabolismenya kurang dapat bekerja dengan baik atau terganggu.

Abnormalitas Tidur

- Insomnia → Tidur tetapi tidak mencapai tahap 3 dan 4 atau sleep dan deep sleep, sehingga kondisi tubuhnya
saat bangun terasa tidak segar
- Sleep Apnea → Kondisi dimana terhentinya napas saat tertidur. Bisa jadi karena gangguan fisik maupun
psikis
- Narcolepsy → Kondisi tiba-tiba tertidur saat dalam kondisi aktif
- Parasomnia → Kecacatan pada tidur
o Sleep talking
o Sleep walking
o Lucid dreaming → sadar kalau mimpi dan mampu mengontrol mimpi tersebut, seperti ngobrol
o Nightmares
o Night terrors → terbangun tiba-tiba dan dalam kondisi sangat takut. (Bisa karena nightmare, bisa
tidak)

Disebabkan karena kondisi psikis, unfinish problem

o Hypersomnia
 Excessive sleep that is not refreshing.
 Getting > 8 hours a day on weeknight but needs to “catch up” getting 15 hours or more per
day on the weekend.
 Remains groggy, confused, and poorly rested.
 Otherwise one can’t get “too much sleep”.
Typical Dreams

- What do people dream about?


o Melibatkan gerakan seperti berjalan dan lari.
o Lebih banyak tentang hal-hal yang indoor daripada outdoor.
o Lebih sering terjadi sensasi visual, kadang-kadang juga rasa, bau, atau rasa sakit.
o Konten mimpi yang kadang aneh → terbang dan jatuh tanpa rasa sakit.
o Mungkin berulang (mimpi tentang diancam, dikejar atau hal-hal yang disembunyikan).
o Lebih sering tentang kecemasan atau ketakutan daripada hal-hal yang membahagiakan.
o Jarang mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seksual atau tentang sexual intercourse.
o Jarang bahkan tidak bisa kita control.
o Bagi orang buta sejak lahir, mimpi berkaitan dengan sentuhan, penciuman atau perasa, bukan visual.

Mengevaluasi Teori-teori Tentang Mimpi

Teori Fungsi Mimpi Kelemahan Teori


Psikoanalisis Mengekspresikan harapan- Interpretasi kadang melenceng,
harapan, pikiran, dan konflik- karena tidak ada cara yang
konflik tidak sadar reliable (ajeg/konsisten) untuk
menilai makna yang sifatnya
laten
Problem Focused Mengekspresikan concern yang Beberapa teori merasa
berkelanjutan pada hal-hal di saat skeptic/tidak percaya dengan
bangun, dan menyelesaikan penyelesaian masalah dalam
problem keadaan tidur
Cognitive Menggambarkan concern Masih harus diuji kebenarannya
seseorang pada masalah-masalah
dan emosi-emosi yang sama
seperti saat kita terjaga (awake)
Activation-Synthesis Theory Tidak ada. Mimpi terjadi karena Tidak koheren dengan teori
area otak yang melakukan tentang kondisi tidur dan mimpi
reasoned cognitive control tidak
diaktifkan (shut down)

Hipnosis

Disebut dengan altered states yaitu kondisi kesadaran tapi tidak normal/ dikondisikan menjadi sangat releks, sangat
ringan, dsb serta mudah dikontrol. Sehingga dapat disamakan dengan kondisi meditasi, drugs.

Anda mungkin juga menyukai