Anda di halaman 1dari 3

Tugas diskusi kelompok 4 Keperawatan Dasar 1

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR


Anggota Kelompok :
1. Noer Naqsyabandiyah (G2A021107)
2. Avriza Byan Antama P (G2A021108)
3. Bagos Wahyu A. P. (G2A021109)
4. Stefanie Putri F. (G2A021111)
5. I Faris Naufal A. (G2A021112)
6. Rani Selfiyana A. (G2A021113)
7. Yunita Meiana A. (G2A021114)
8. Arum Fania (G2A021115)
9. Aswara Nanda S. (G2A021116)
10. Titanic Puput Y. F. (G2A021117)
11. Meira Restiana (G2A021118)
12. Hasballah Yant A. (G2A021119)
13. Putri Syahrani F. (G2A021120)

Pertanyaan dan Jawaban diskusi :


1) Diskusikan dalam kelompok materi kuliah istirahat-tidur
jawaban :
 Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional, bukan
hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan
ketenangan. Kata istirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah,
bersantai untuk menyegarkan diri atau melepaskan diri dari segala hal yang
membosankan, menyulitkan bahkan menjengkelkan
 Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, dan dapat dibangunkan
kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup. Tidur ditandai dengan
aktivitas fisik minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, terjadi perubahan
proses fisiologis tubuh serta penurunan respon terhadap rangsangan dari luar

2) Jelaskan tahap-tahap dan karakteristik tidur REM dan NREM!


jawaban :
a) Tahap dan Karakteristik tidur REM (rapid Eye Movement)
 Tahapan tidur REM :
Fase terakhir dan terdalam dari tidur adalah REM (Rapid Eye Movement),
yang disebut juga tidur bermimpi. Seseorang kira-kira menghabiskan 20
persen dari waktu tidur pada tahapan ini atau selama 70 hingga 90 menit
pertama setelah kita tertidur, dan terulang lagi setiap 90 menit pada tiap
tahapan. Tidur REM sangatlah penting untuk menjaga tubuh kita berfungsi
optimal. Karena itu otak kita berusaha menjaga kita tetap tertidur dengan cara
kita tak mudah terbangun oleh suara-suara di sekitar yang bisa merusak tahap
tidur ini.
 Karakteristik tidur REM :
- Pernapasan akan menjadi lebih cepat,tidak teratur,dan dangkal
- Terjadi peningkatan aktivitas karena munculnya mimpi
- Pergerakan mata yang cenderung agresif, gelisah
- Tekanan darah yang mengalami peningkatan
- Mimpi terjadi karena adanya peningkatan aktivitas pada otak, tetapi otot
justru mengalami kelumpuhan sementara.

b) Tahap dan Karakteristik tidur NREM


 Tahapan tidur NREM
- Tahap 1 NREM (Non-Rapid Eye Movement)
dikenal juga dengan tidur ayam. Tidur ayam adalah istilah yang menjelaskan
kondisi tidur, tetapi pikiran, mental, dan tubuh berada di tengah-tengah antara
tidur terlelap dan setengah sadar. Pada fase ini, otak merilis gelombang beta,
gelombang cepat dan kecil. Pada fase 1 NREM, Kita masih bisa dibangunkan
atau terbangun dengan mudah meski sudah terlelap. Selain itu, aktivitas otot
dan pergerakan mata ketika memasuki tahap tidur ini akan lambat.

Karakteristik tahap 1 :
-munculnya sensasi aneh yang dirasakan, seperti nyata tetapi saat sedang
memejamkan mata
-Tubuh akan mengalami sensasi seperti terjatuh hingga tersentak kaget, atau
merasakan ada seseorang yang memanggil nama anda. Sensasi ini disebut
dengan halusinasi hypnagogic. Sentakan mengejutkan yang di rasakan disebut
sentakan mioklonik.

-Tahap 2 NREM
Memasuki tahap 2 NREM dalam tidur, pernapasan, dan denyut jantung
semakin teratur, diikuti dengan penurunan suhu tubuh. Pada tahapan ini,
kesadaran akan semakin menurun. Meski mendengar suara-suara, anda tidak
terlalu paham yang sedang terjadi. Pada EEG timbul gelombang beta yang
berfrekuensi 14 – 18 siklus/detik. Gelombang – gelombang ini disebut dengan
gelombang tidur. Tahap II berlangsung sekitar 10 – 15 menit.

Karakteristik Tahap 2 :
- kedua bola mata berhenti bergerak,
-suhu tubuh menurun
- tonus otot berlahan – lahan berkurang,
-kecepatan jantung dan pernapasan turun dengan jelas,semakin teratur.
-kesadaran berkurang

-Tahap 3 NREM
Setelah melalui tahap kedua, di tahap ini anda tertidur lebih nyenyak. Otak
merilis gelombang delta yang membuat Kita menjadi kurang responsif. Pada
tahap ini tidak terindikasi adanya gerakan otot atau gerakan mata. Fase ini
menjadi tahap transisi antara tidur nyaman dan tidur terlelap.
Karakteristik tahap 3 :
- Sulit dibangunkan pada tahap ini
-Terjadi aktivitas tanpa disadari, seperti ngompol, mengigau, berjalan sambil
tidur.
-Pada tahapan ini tubuh melakukan perbaikan atau regenerasi jaringan
- keadaan fisik lemah lunglai karena tonus otot lenyap secara menyeluruh.
-Tidak ada Gerakan otot dan bola mata
-Kurang responsive terhadap rangsang

3) Jelaskan deprivasi tidur!


jawaban: deprivasi tidur adalah kondisi yang muncul akibat kurangnya seseorang
mendapatkan tidur yang berkualitas maupun tidur yang cukup dalam hal kuantitasnya.
masalah yang dihadapi banyak klien akibat disomnia. Penyebab dapat mencakup
penyakit (misal: demam, sulit bernafas atau nyeri), stress emosional, obat-obatan,
gangguan lingkungan dan keanekaragaman waktu tidur yang terkait dengan waktu
kerja.

4) Jelaskan apa Kleine-levin syndrome,penyebab dan prinsip keperawatannya!


Jawaban : Kleine-levin syndrome atau sindrom putri tidur merupakan suatu gangguan
tidur langka, yang membuat penderitanya selalu merasa mengantuk. penyakit langka
yang memiliki gejala khas, yaitu penderitanya bisa tidur dalam jangka waktu lama
atau hypersomnia,penderitanya tidur hingga 20 jam sehari.

Penyebab dari Kleine-levin syndrome atau sindrom putri tidur Hingga saat ini,
penyebab pasti belum diketahui. Sementara itu gejala KLS bisa timbul akibat
kerusakan salah satu bagian otak yang bertugas untuk mengatur pola tidur, nafsu
makan, dan suhu tubuh.Para ahli juga menduga kondisi ini timbul akibat benturan
atau cedera di kepala atau infeksi yang menyerang hipotalamus pada otak. Namun
penelitian lanjutan masih tetap perlu dilakukan untuk mengetahui penyebabnya secara
pasti.

Prinsip Keperawatannya tidak terdapat penanganan definitif untuk sindrom putri tidur,
namun dokter dapat meresepkan pengobatan tertentu untuk membantu meredakan keluhan.
Pengobatan stimulan golongan tertentu dapat membantu mengatasi efek tidur berlebih, tetapi
tidak dapat sepenuhnya mengatasi gangguan kognitif yang menyertai kondisi ini.

Anda mungkin juga menyukai