Diskusi Kel 4 KD1 1B
Diskusi Kel 4 KD1 1B
Karakteristik tahap 1 :
-munculnya sensasi aneh yang dirasakan, seperti nyata tetapi saat sedang
memejamkan mata
-Tubuh akan mengalami sensasi seperti terjatuh hingga tersentak kaget, atau
merasakan ada seseorang yang memanggil nama anda. Sensasi ini disebut
dengan halusinasi hypnagogic. Sentakan mengejutkan yang di rasakan disebut
sentakan mioklonik.
-Tahap 2 NREM
Memasuki tahap 2 NREM dalam tidur, pernapasan, dan denyut jantung
semakin teratur, diikuti dengan penurunan suhu tubuh. Pada tahapan ini,
kesadaran akan semakin menurun. Meski mendengar suara-suara, anda tidak
terlalu paham yang sedang terjadi. Pada EEG timbul gelombang beta yang
berfrekuensi 14 – 18 siklus/detik. Gelombang – gelombang ini disebut dengan
gelombang tidur. Tahap II berlangsung sekitar 10 – 15 menit.
Karakteristik Tahap 2 :
- kedua bola mata berhenti bergerak,
-suhu tubuh menurun
- tonus otot berlahan – lahan berkurang,
-kecepatan jantung dan pernapasan turun dengan jelas,semakin teratur.
-kesadaran berkurang
-Tahap 3 NREM
Setelah melalui tahap kedua, di tahap ini anda tertidur lebih nyenyak. Otak
merilis gelombang delta yang membuat Kita menjadi kurang responsif. Pada
tahap ini tidak terindikasi adanya gerakan otot atau gerakan mata. Fase ini
menjadi tahap transisi antara tidur nyaman dan tidur terlelap.
Karakteristik tahap 3 :
- Sulit dibangunkan pada tahap ini
-Terjadi aktivitas tanpa disadari, seperti ngompol, mengigau, berjalan sambil
tidur.
-Pada tahapan ini tubuh melakukan perbaikan atau regenerasi jaringan
- keadaan fisik lemah lunglai karena tonus otot lenyap secara menyeluruh.
-Tidak ada Gerakan otot dan bola mata
-Kurang responsive terhadap rangsang
Penyebab dari Kleine-levin syndrome atau sindrom putri tidur Hingga saat ini,
penyebab pasti belum diketahui. Sementara itu gejala KLS bisa timbul akibat
kerusakan salah satu bagian otak yang bertugas untuk mengatur pola tidur, nafsu
makan, dan suhu tubuh.Para ahli juga menduga kondisi ini timbul akibat benturan
atau cedera di kepala atau infeksi yang menyerang hipotalamus pada otak. Namun
penelitian lanjutan masih tetap perlu dilakukan untuk mengetahui penyebabnya secara
pasti.
Prinsip Keperawatannya tidak terdapat penanganan definitif untuk sindrom putri tidur,
namun dokter dapat meresepkan pengobatan tertentu untuk membantu meredakan keluhan.
Pengobatan stimulan golongan tertentu dapat membantu mengatasi efek tidur berlebih, tetapi
tidak dapat sepenuhnya mengatasi gangguan kognitif yang menyertai kondisi ini.