Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

Pikiran normal mengacu pada komponen ide dari aktivitas mental, proses

untuk membayangkan, menilai, mengevaluasi, meramalkan, merencanakan,

menciptakan, dan kemauan. Pikiran dibagi menjadi proses (bentuk) dan isi, proses

dimaksudkan sebagai cara dimana seseorang menyatukan gagasan dan asosiasi yaitu

bentuk dimana seseorang berpikir. Sementara isi pikiran dimaksudkan pada apa yang

sesungguhnya dipikirkan oleh seseorang, gagasan, keyakinan, preokupasi, dan obsesi.

Gangguan isi pikir adalah ketidakmampuan individu memproses stimulus

internal dan eksternal secara akurat. Gangguannya adalah berupa waham yaitu

keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi atau dibuktikan dengan realitas.

Keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan tingkat intelektual dan latar

belakang budayanya, serta tidak dapat diubah dengan alasan yang logis. Selain itu

keyakinan tersebut diucapkan berulang kali.

Gangguan orientasi realitas disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu yaitu

fungsi kognitif dan isi fikir; fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi motorik dan fungsi

sosial. Gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi mengakibatkan kemampuan

menilai dan menilik terganggu.

Pasien tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan sehingga muncul

perilaku yang sukar untuk dimengerti dan menakutkan. Gangguan ini biasanya

1
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
ditemukan pada pasien skizofrenia dan psikotik lain. Waham merupakan bagian dari

gangguan orientasi realita pada isi pikir dan pasien skizofrenia menggunakan waham

untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya yang tidak terpenuhi oleh kenyataan dalam

hidupnya. Misalnya: harga diri, rasa aman, hukuman yang terkait dengan perasaan

bersalah atau perasaan takut mereka tidak dapat mengoreksi dengan alasan atau

logika.

Gangguan fungsi emosi, motorik dan sosial mengakibatkan kemampuan

berespons terganggu yang tampak dari perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan

tubuh) dan perilaku verbal (penampilan hubungan sosial). Oleh karena gangguan

orientasi realitas terkait dengan fungsi otak maka gangguan atau respons yang timbul

disebut pula respons neurobiologik. Berdasarkan DSM-IV-TR, gangguan waham

menyebabkan hanya 1-2 % dari semua pasien untuk MRS.

Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan gangguan utama pada

proses pikir serta disharmonisasi antara proses pikir, afek atau emosi, kemauan dan

psikomotor disertai distorsi kenyataan, terutama karena waham dan halusinasi,

assosiasi terbagi-bagi sehingga muncul inkoherensi, afek dan emosi inadekuat, serta

psikomotor yang menunjukkan penarikan diri, ambivalensi dan perilaku bizarre.

2
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Waham

2.1.1. Definisi

Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas

yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar

belakang budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal melalui

proses interaksi/informasi secara akuat. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien

yang sudah kehilangan kontrol.

Seseorang yang mengalami waham berfikir bahwa ia memiliki banyak

kekuatan dan bakat serta tidak merasa terganggu jiwanya atau ia merasa sangat kuat

dan sangat terkenal. Hal ini sesuai dengan penjelasan Varcarolis dalam Fundamental

of Psychiatric Mental Health Nursing: Thinks he or she has powers and talents that

are not possessed or is someone powerful or famous.

2.1.2. Epidemiologi

Dari penelitian diketahui bahwa di Amerika Serikat, gangguan waham dialami

oleh kurang lebih 0,025 sampai 0,03 persen dari populasi orang dewasa. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa gangguan ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan

skizofrenia yang mempunyai prevalensi siekitar 1 persen, dan gangguan mood yang

3
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
mempunyai prevalensi 5 persen. Insiden tahunan gangguan waham adalah 1-3 kasus

baru per 100.000 orang.

Berdasarkan DSM-IV-TR, gangguan waham menyebabkan hanya 1-2 % dari

semua pasien untuk MRS. Onser rata-rata sekitar usia 40 tahun, tetapi rentang usia

untuk onset dari usia 18 - 90 tahunan. Gangguan waham lebih cenderung terjadi pada

perempuan dibandingkan laki-laki dan banyak terjadi pada pasien menikah dan

bekerja, tetapi mungkin juga disebabkan oleh imigrasi dan status sosioekonomi yang

rendah. Rasio usia gangguan waham berkisar antara 18 80 tahun, namun usia

terbanyak antara 40 45 tahun.

2.1.3. Klasifikasi

Waham berdasarkan jenisnya terdiri atas:

a) Waham kebesaran: individu meyakini bahwa dirinya mempunyai kebesaran

atau kekuasaan kusus yg diucapkan berulang kali, tapi bertentangan tidak

sesuai dengan kebenaran. Contohnya, Saya memiliki tambang emas yang

banyak.

b) Sedangkan waham curiga: individu meyakini sesuatu bahwa ada satu orang

atau beberapa orang yg berikhtiar merugikan/ mencederai beliau &

diucapkan dalam berulang kali, namun tak sesuai kebenaran atau kenyataan.

Contoh, aku merasa semua saudara aku, mau menghancurkan hidup aku

dikarenakan mereka merasa iri dengan keberhasilan aku miliki.

4
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
c) Waham agama: Suatu pemikiran dimana individu mempunyai keyakinan

terhadap terhadap sebuah agama dengan cara berlebihan & diucapkan

berulang kali, tetapi tidak searah sesuai dengan kenyataan. Contoh, Kalau

aku menginginkan masuk ke surga, aku mesti memakai pakaian berwarna

putih setiap hari.

d) Waham somatic: Sebuah keyakinan dimana individu meyakini bahwa

dalam badan atau sektor tubuhnya mengalami masalah atau terserang

penyakit & diucapkan sering berulang kali, tapi tak sesuai bersama

kenyataan. Contohnya, Saat ini saya mengalami sakit kanker. (Namun

kenyataannya tidak sesuai pada pemeriksaan hasil dari laboratorium tak

ditemukan adanya tanda-tanda kanker, namun pasien tetap mengemukakan

bahwa dirinya memiliki penyakit kanker).

e) Waham nihilistik: Individu meyakini bahwa ia telah tidak ada di

dunia/meninggal & diucapkan berulang kali, namun tidak sejalan

kenyataan. Contohnya Ini adalah alam kubur atau barza ya, semua yg

berada disini adalah roh-roh.

Waham juga dikategorikan dalam bentuk primer dan sekunder, yaitu:

Waham Primer (autochthonous)

Merupakan salah satu waham yang muncul secara tiba-tiba dan dengan

keyakinan penuh namun tanpa peranan perilaku kejiwaan kearah itu.

Contoh: Seorang pasien mungkin secara tiba-tiba dan penuh keyakinan

5
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
bahwa dia sedang mengalami perubahan kelamin, tanpa pernah memikirkan

hal itu sebelumnya dan tanpa ada ide atau kejadian sebelumnya yang dapat

dimengerti atas kesimpulan tersebut. Keyakinan datang di dalam pikiran

secara tiba-tiba dibentuk penuh dan dalam bentuk keyakinan sempurna.

Agaknya hal tersebut merupakan ekspresi langsung dari proses patologi

penyebab penyajit jiwa-satu gejala primer. Tidak semua waham primer

dimulai dengan suatu ide, suatu mood waham atau persepsi waham juga

dapat muncul tiba-tiba dan tanpa pendahuluan untuk menjelaskan hal

tersebut. Tentu saja pasien untuk mengingat saat-saat tepat dari sesuatu

yang tidak biasa dan sering mempengaruhi keadaan jiwa dan untuk alasan

ini, merupakan halyang sulit untuk meyakini apa yang disebut primer.

Waham Sekunder

Dimana keyakinan waham dapat dijelaskan atau dinilai sebagai

perluasan dari keyakinan kultur atau mood. Waham sekunder dapat

dimengerti saat diperoleh dari beberapa pengalaman yang tidak wajar

sebelumnya. Akhirnya mungkin menjadi beberapa jenis, seperti halusinasi

(Contoh seseorang yang mendengar suara-suara mungkin akan menjadi

percaya bahwa ia telah diikuti) suatu mood (contoh seseorang yang

sebelumnya mengalami depresi mungkin percaya bahwa orang-orang

berpikir ia tidak berharga) atau existing delusion (contoh seseorang dengan

waham bahwa ia telah kehilangan seluruh uangnya akan mempercayai

6
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
bahwa ia akan dipenjara karena tidak bayar hutang). Beberapa waham

sekunder kelihatannya memiliki sebuah fungsi integratif membuat

pengalam asli menjadi lebih dapat dimengerti pasien seperti contoh pertama

diatas. Yang lainnya kelihatan sebaliknya menambah rasa penyiksaan atau

kegagalan seperti pada contoh ketiga.

Waham menurut konsep dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Waham sistematis, yaitu keyakinan palsu yang digabungkan oleh suatu tema atau

peristiwa tunggal, melibatkan situasi yang menurut pikiran dapat terhjadi

dikehidupan nyata.

b. Waham bizzare, yaitu keyakinan palsu yang aneh, mustahil dan sama sekali tidak

masuk akal tidak berasal dari pengalaman hidup pada umumnya.

2.2. Waham Bizzare

2.2.1. Definisi

Definisi waham bizzare adalah waham yang aneh dimana terdapat

pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya,

biasa bersifat mistik atau mukjizat. Misalnya orang dari angkasa luar telah

menanamkan elektroda pada otak pasien.

2.2.2. Epidemiologi

Berdasarkan DSM IV, waham bizarre dianggap sebagai kriteria yang cukup

untuk mendiagnostik skizofrenia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sreeja de et

7
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
al.(2013), didapatkan prevalensi waham bizarre pada pasien skizofrenia adalah

2,56%. Lima hal yang dinilai adalah, kejadian yang tidak mungkin terjadi, sensasi

tubuh, perubahan identitas, seksual, dan agama.

2.2.3. Etiologi

Penyebab sebenarnya tidak diketahui. Namun ada beberapa factor yang dapat

mempengaruhi, seperti:

a. Faktor biologis

Berbagai substansi dan keadaan medis non-psikiatri, termasuk faktor

biologis yang nyata, dapat menyebabkan waham, tetapi tidak setiap penderita

tumor otak mempunyai waham. Keadaan neurologis yang paling sering

berhubungan dengan waham adalah keadaan yang mengenai sistem limbik dan

basal ganglia. Gangguan waham juga dapat timbul sebagai respons normal

terhadap pengalaman abnormal terhadap lingkungan, sistem saraf tepi, atau

sistem saraf pusat.

Faktor-faktor genetik yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan


suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan

kelainan yang sama (orang tua, saudara kandung, sanak saudara lain).

Secara relatif ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan


skizofrenia mungkin pada kenyataannya merupakan suatu kecacatan sejak

lahir terjadi pada bagian hipokampus otak. Pengamatan memperlihatkan

8
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang

yang menderita skizofrenia.

Teori biokimia menyatakan adanya peningkatan dari dopamin

neurotransmiter yang dipertukarkan menghasilkan gejala-gejala

peningkatan aktivitas yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi

yang umumnya diobservasi pada psikosis.

b. Faktor psikodinamik

Praktisi memiliki impresi klinis kuat bahwa kebanyakan pasien gangguan

waham memiliki kondisi sosial terisolasi dan tingkat pencapaian dalam

hidupnya kurang dari yang diharapkan. Teori psikodinamik spesifik mengenai

penyebab dan evolusi gejala waham melibatkan anggapan mengenai orang

hipersensitif dan mekanisme ego spesifik : pembentukan reaksi, proyeksi dan

penyangkalan.Waham juga dihubungkan dengan berbagai faktor tambahan

seperti isolasi sensorik dan sosial, deprivasi sosioekonomi dan gangguan

kepribadian.

c. Teori Psikososial

Teori sistem keluarga menggambarkan perkembangan skizofrenia sebagai

suatu perkembangan disfungsi keluarga. Konflik diantara suami istri

mempengaruhi anak. Penanaman hal ini dalam anak akan menghasilkan

9
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
keluarga yang selalu berfokus pada ansielas dan suatu kondsi yang lebih

stabil mengakibatkan timbulnya suatu hubungan yang saling

mempengaruhi yang berkembang antara orang tua dan anakanak. Anak

harus meninggalkan ketergantungan diri kepada orang tua dan anak dan

masuk ke dalam masa dewasa, dan dimana dimasa ini anak tidak akan

mamapu memenuhi tugas perkembangan dewasanya.

Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis

akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan kecemasan.

Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan penuh konflik dari

orang tua dan tidak mampu membentuk rasa percaya terhadap orang lain.

Teori psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu ego

yang lemah. Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan saling

mempengaruhi antara orang tua, anak. Karena ego menjadi lebih lemah

penggunaan mekanisme pertahanan ego pada waktu kecemasan yang

ekstrim menjadi suatu yang maladaptif dan perilakunya sering kali

merupakan penampilan dan segmen id dalam kepribadian.

10
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
2.2.4. Klasifikasi

Secara umum waham bizarre dibagi menjadi lima, yaitu:

Waham Sisip Pikir (thought of insertion)

Merupakan waham yang percaya bahwa seseorang telah menyisipkan

pikirannya kekepala penderita.

Waham Siar Pikir (thought of broadcasting)

Merupakan waham yang percaya bahwa pikiran penderita dapat diketahui

orang lain, orang lain seakan-akan dapat membaca pikiran penderita lalu pikiran

mereka sedang disiarkan di udara.

Waham Sedot Pikir (thought of withdrawal)

Merupakan waham yang percaya bahwa seseorang telah mengambil keluar

pikirannya.

Waham Pengendalian Pikir (thought control)

Merupakan waham yang percaya bahwa pikiran pasien dikendaliakan oleh

orang atau tenaga lain. Contohnya, seorang laki-laki mengatakan bahwa ada

microchips didalam kepalanya yang berisi progran kegiatan sehari-hari.

Waham hipokondri

Merupakan waham yang percaya bahwa didalam diri pasien ada benda

yang harus dikeluarkan sebab dapat membahayakan dirinya.

11
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
2.2.5. Patofisiologi

Dalam ilmu kedokteran jiwa, dikatakan bahwa waham sering dijumpai pada

penderita gangguan mental yang merupakan salah satu dari gejala gangguan isi pikir.

Waham merupakan keyakinan palsu yang timbul tanpa stimulus luar yang cukup dan

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Tidak realistik

Tidak logis

Menetap

Egosentris

Diyakini kebenarannya oleh penderita

Tidak dapat dikoreksi

Dihayat oleh penderita sebagai hal yang nyata

Keadaan atau hal yang diyakini itu bukan merupakan bagian sosiokultural setempat.

Proses terjadinya waham disebabkan karena orang tersebut mengalami isolasi

sosial yang akan mengakibatkaan seseorang akan mengalami waham dan apabila itu

tidak cepat diatasi akan dapat mengakibatkan resiko mencederai diri/orang lain dan

lingkungan. Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman

yang berhubungan dengan respon neurobiologist yang mal adaptif meliputi :

1. Regresi: berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk

mengatasi ansietas.

2. Proyeksi: sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi

3. Menarik diri

12
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
4. Pada keluarga: mengingkari

Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu:

1. Fase Lack of Human need.

Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan klien baik secara

fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang

dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas. Biasanya klien sangat miskin dan

menderita. Keinginan dia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk

melakukan kompensasi yang salah. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi

terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi. Misalnya

dia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat

cerdas, sangat berpengalaman dan diperhitungkan dalam kelompoknya. Waham

terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa dia eksis di dunia ini. Dapat

dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang (life span

history).

2. Fase lack of self esteem.

Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara

self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan

yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui

kemampuannya. Misalnya, saat lingkungan sudah banyak yang kaya, menggunakan

teknologi komunikasi yang canggih, berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan

13
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
yang luas, seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut.

Padahal self reality-nya sangat jauh. Dari aspek pendidikan klien, materi,

pengalaman, pengaruh, support system semuanya sangat rendah.

3. Fase control internal external.

Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang

ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan

kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat,

karena kebutuhannya untuk diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima

lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum

terpenuhi sejak kecil secara optimal. Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan

koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar, tetapi hal ini tidak

dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan.

Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif

berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain.

4. Fase environment support.

Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya

menyebabkan klien merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang

dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang. Dari

sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma (Super

Ego) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.

14
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
5. Fase comforting.

Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta

menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya.

Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya.

Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial (Isolasi

sosial).

6. Fase improving.

Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu

keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul sering

berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi

(rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham

dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang

keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya

bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial.

2.2.6. Gambaran Klinis

Status mental:

1) Deskripsi umum

Pasien biasanya berdandan dengan baik dan berpakaian rapi, tanpa tanda

disintegrasi nyata pada kepribadian atau aktivitas harian. Tetapi, pasien

mungkin terlihat eksentrik, aneh, curiga atau bermusuhan.

15
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
2) Mood, perasaan dan afek

Mood pasien konsisten dengan isi wahamnya. Seorang pasien dengan

waham kebesaran adalah euforik, sedangkan seorang pasien dengan waham

kejar adalah pencuriga. Bagaimanapun sifat sistem wahamnya, pemeriksa

mungkin merasakan kualitas depresif ringan.

3) Gangguan persepsi

Pasien dengan gangguan waham tidak memiliki halusinasi yang menonjol

atau menetap. Menurut DSM-IV-TR, halusinasi raba dan cium mungkin

ditemukan jika hal tersebut adalah konsisten dengan wahamnya. Beberapa

pasien dengan gangguan waham mengalami halusinasi lain, hampir semua

adalah halusinasi dengar, bukan visual.

4) Pikiran

Gangguan pikiran dalam waham merupakan gejala utama dar gangguan

waham biasanya sistematis dan karakteristiknya adalah sesuatu yang mungkin.

5) Orientasi

Pasien dengan gangguan waham biasanya tidak memiliki gangguan dalam

orientasi, kecuali bila mereka memiliki waham spesifik tentang orang, tempat,

waktu.

6) Daya ingat

Daya ingat dan proses kognitif pada pasien gangguan waham tidak

terganggu.

16
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
7) Pertimbangan dan tilikan

Pasien dengan gangguan waham hampir seleruhnya tidak memiliki tilikan

terhadap kondisi mereka dan hampir selalu dibawa ke rumah sakit oleh orang

lain.

8) Kejujuran

Pasien dengan gangguan waham biasanya dapat dipercya informasinya,

kecuali jika hal tersebut membahayakan sistem wahamnya.

2.2.7. Diagnosis

Pedoman diagnostik gangguan waham (F22.0):

Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling

mencolok. Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu sistem

waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya dan harus bersifat khas

pribadi (personal) dan bukan budaya setempat.

Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap/ full

brown (F32.-) mungkin terjadi seara intermiten, dengan syarat bahwa waham-

waham tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif itu.

Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak.

Tidak boleh ada halusinasi audiotorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan

bersifat sementara.

17
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran,

penumpulan afek, dsb).

2.2.8. Penjalaran Penyakit dan Prognosis

Gangguan waham dianggap merupaka diagnosis yang cukup stabil. Kurang dari

25% kasus gangguan waham didiagnosa skizofrenia dan <10% pasien mengalami

gangguan mood. Sekitar 50% pasien sembuh dengan pengobatan, 20% mengalami

pengurangan gejala dan 30% lainnya tidak ada perbaikan.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan prognosis baik:

Tingkat pekerjaan

Peneyesuain fungsional yang tinggi

Jenis kelamin (wanita)

Onset sebelum usia 30 tahun

Onset terjadi tiba-tiba

Lama penyakit singkat

Adanya faktor pencetus

Waham kejar, somatik dan erotic

18
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
BAB III

PENUTUP

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan beberapa hal :

1. Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas

yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan

latar belakang budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan

eksternal melalui proses interaksi/informasi secara akuat. Keyakinan ini

berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol.

2. Waham bizzare adalah waham yang aneh dimana terdapat pengalaman

inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasa

bersifat mistik atau mukjizat.

3. Factor yang dapat mempengaruhi timbulnya waham adalah faktor biologi,

faktor psikodinamik, dan faktor psikososial.

4. Waham bizzare terdiri atas waham sisip pikir (thought of insertion), waham

siar pikir (thought of broadcasting), waham sedot pikir (thought of

withdrawal), waham pengendalian pikir (thought control), dan waham

hipokondri.

Demikian apa yang bisa penulis sampaikan, mohon maaf apabila ada hal yang kurang

tepat dalam penyampaian materi ini. Penulis terbuka akan kritik dan saran yang

membantu penyempurnaan referat ini. Terima kasih.

19
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin
DAFTAR PUSTAKA

1. Maramis WF. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2. Surabaya Airlangga Press.
2009.

2. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental


disorders. 5th ed. Arlington, VA: American Psychiatric Publishing; 2013.

3. Kaplan dan Sadock. Buku Ajar Psikiatri Klinis.Jakarta; EGC.2010.

4. Tim Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku ajar psikiatri. Edisi ke2.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013.

5. Maslim R. Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III. Jakarta: Ilmu


Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya; 2001. hlm. 53.

6. Shelton RC. Deluisional Disorder. Current Diagnosis & Treatment in Psychiatry.


Ed. Ebbert MH. Loosen PT. Nurcombe B. Singapore. MCGraw Hill Companies.
Inc.2000

20
Bagian/SMF Kedokteran Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin FK ULM Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai