Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme pertahanan diri yang bersumber dari ego

(Deffence mechanisme)

Mekanisme pertahanan diri Defenisi dan contoh

Kompensasi Kelemahan yang ada pada dirinya ditutup dengan


meningkatkan kemampuan dibidang lain untuk
mengurangi kecemasan, seorang mahasiswa yang
prestasi belajarnya rendah, tetapi kemudian
memperkuat olah raga dan organisasi.
Mengingkari Prilaku menolak realita yang terjadi pada dirinya,
dengan berusaha mengatakan tidak terjadi apa-apa pada
dirinya. Contohnya menolak kanker, atau penyakit
yang mengancam dirinya dengan mengatakan, didalam
tubuhku tak terjadi apa-apa.
Mengalihkan mengalihlan emosi yang diarahkan pada benda/objek
yang kurang tidak berbahaya.
Disosiasi Kehilangan kemampuan mengingat peristiwa yang
terjadi pada dirinya
Identifikasi Individu menyamakan dirinya dengan bintang
pujaannya dengan pikiran , penampilan, perilaku, atau
kesukaanya
Intelektualisasi Alasan atau logika yang berlebihan untuk menekan
perasaan yang tidak menyenangkan, contohnya seorang
eksekutif muda yang dipenjara bersama narapiana
lainnya, ia mengatakan “saya tidak sama dengan
mereka”
Introyeksi Perilaku dimana individu menyatukan nilai orang lain
atau kelompok kedalam dirinya.
Proyeksi Keinginan yang tidak dapat ditoleransi, mencurahkan
emosi kepada orang lank arena kesalahan yang
dilakukan sendiri, siswa yang di panggil karena
kesalahannya sendiri, setelah kembali kekelas ia
mengatakan “ini semua kesalahan kelas”
Rasionalisasi Memberikan alas an yang dapat diterima secara social,
yang tampaknya masuk akal untuk membenarkan
kesalahan dirinya. Seorang yang terlambat masuk
kantor disebabkan Karena bangun siang, kepada
pimpinan mengatakan “hari ini di jalanan tak seperti
biasa...macet”
Reaksi formasi Pembentukan sikap kesadaran dan pola prilaku yang
berlawanan dengan apa yang benar-benar dirasakan
atau dilakukan oleh orang lain.
Regresi Menghindari stres, kecemasan dengan menampilkan
perilaku kembali seperti pada perkembangan anak.
Kecemasan atau stres yang dialami dialihkan dengan
berperilaku sepertu anak-anak, bermain , tidur
meringkuk
Represi Menekan perasaan /pengalaman yang menyakitkan atau
konflik atau ingatan dari kesadaran yang cenderung
memperkuat mekanisme ego lainnya.
Spliting Kegagalan individu dalam mengintegrasikab dirinya
dalam menilai baik-buruk yang memandang seseorang
semuanya buruk yang tidak konsisten.
Supresi Menekan perasaan/ penglaman yang menyakitkan
kealam tak sadar sampai ia melupakan peristiwa yang
menyakitkan itu
Undoing Bertindak atau nerkomunikasi yang sebagian
diingkarinya sebagaimana yang pernah
dikomunikasikan sebelumnya.
Sublimasi Penerimaan tujuan pengganti yang diterima secara
social karena dorongan yang merupakan saluran normal
dari ekspresinya

Anda mungkin juga menyukai