Anda di halaman 1dari 187

PANDUAN BELAJAR MANDIRI

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Moda Tatap Muka In-On-In

MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA


JENJANG SMP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-
KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
BANDUNG 2017

PANDUAN BELAJAR MANDIRI


Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Moda Tatap Muka In-On-In

MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA


Penyusun JENJANG SMP

Dr. Ai Sofiyanti, M.Pd

Copyright @ 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan
Pendidikan Luar Biasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

ii
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Panduan Belajar Mandiri
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka In-On-In oleh Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman kanak-kanak
dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

Panduan ini disusun untuk memberikan arahan bagi guru dalam melakukan pendalaman
materi dan mengerjakan tugas-tugas selama periode On the Job Learning (On) pada
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka In-On-In. Panduan ini
juga disusun untuk memberikan panduan pada Instruktur Nasional yang memfasilitasi
kegiatan In-1 dan In-2 pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap
Muka In-On-In.

PPPPTK TK dan PLB mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan panduan ini baik dari unsur widyaiswara PPPPTK TK dan PLB, dosen,
maupun guru pengembang modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
bidang Taman Kanak-kanak, Pendidikan Luar Biasa, dan Bahasa Sunda.

Semoga panduan ini bermanfaat bagi terselenggaranya Program Pengembangan


Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka In-On-In yang berkualitas.

Bandung, 25 Juli 2017


Kepala PPPPTK TK dan PLB

Drs. Sam Yhon, MM

iii
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................................... iii


Daftar Isi ................................................................................................................................................. iv
Moda Tatap Muka In-On-In .................................................................................................................... 1
Pengantar Belajar Mandiri ...................................................................................................................... 3
Petunjuk Pengerjaan Tugas..................................................................................................................... 9
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi A ................................................................................... 10
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi B ................................................................................... 31
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi C ................................................................................... 48
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi D................................................................................... 65
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi E ................................................................................... 83
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi F ................................................................................... 97
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi G................................................................................. 118
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi H................................................................................. 133
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi I .................................................................................. 144
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi J .................................................................................. 161
Jurnal Kegiatan Mandiri ...................................................................................................................... 179

iv
Moda Tatap Muka In-On-In

Kegiatan In-Service Training (In) adalah pembelajaran melalui kegiatan tatap muka antara
peserta dengan fasilitator (narasumber dan/atau instruktur). Kegiatan tatap muka pada In
diberi istilah TM1, TM2, TM3, dan TM4.
Kegiatan On-the-Job Learning (On) merupakan kelanjutan proses pembelajaran dari
kegiatan In-1. Pada saat On peserta diminta untuk melakukan pendalaman materi dan
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pada saat In-1. Selanjutnya, hasil-hasil kegiatan
mandiri baik berupa pendalaman materi maupun tugas-tugas dipresentasikan pada
pertemuan In-2.
a. In-On-In Pola 20-30-10
Pada model ini, kegiatan In-1 dilaksanakan selama 2 hari (20 JP), kegiatan On selama 10
hari @3 JP belajar mandiri (30 JP), dan kegiatan In-2 selama 1 hari (10 JP).
Struktur program kegiatan model In-On-In pola 20-30-10 adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Struktur Program Kegiatan Moda Tatap Muka In-On-In Pola 20-30-10

No Materi JP
A. Tatap Muka 1 (TM1) 10
1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 1
2. Tinjauan Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi … (ke-1) terintegrasi 3
Penguatan Pendidikan Karakter
3. Tinjauan Materi Profesional Kelompok Kompetensi … (ke-1) 6
terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter
B. Tatap Muka 2 (TM2) 10
1. Tinjauan Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi … (ke-2) 3
terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter
2. Tinjauan Materi Profesional Kelompok Kompetensi … (ke-2) 6
terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter
3. Rencana Belajar (informasi tugas) 1
C. Belajar Mandiri (On) 30
D. Tatap Muka 3 (TM3) 10
1. Presentasi Hasil Kerja Peserta 6
2. Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut 2
3. Tes Akhir 2
Total 60

1
b. In-On-In Pola 20-20-20
Model ini dapat dilakukan dengan kegiatan In-1 selama 2 hari (20 JP), kegiatan On
selama 10 hari @ 2 JP belajar mandiri (20 JP), dan kegiatan In-2 selama 2 hari (20 JP).
Struktur program kegiatan model In-On-In Pola 20-20-20 adalah sebagai berikut.
Tabel 2 Struktur Program Kegiatan Moda Tatap Muka In-On-In Pola 20-20-20

No Materi JP
A. Tatap Muka 1 (TM1) 10
1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 1
2. Tinjauan Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi … (ke-1) terintegrasi 3
Penguatan Pendidikan Karakter
3. Tinjauan Materi Profesional Kelompok Kompetensi … (ke-1) 6
terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter
B. Tatap Muka 2 (TM2) 10
1. Tinjauan Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi … (ke-2) 3
terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter
2. Tinjauan Materi Profesional Kelompok Kompetensi … (ke-2) 6
terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter
3. Rencana Belajar 2 (informasi tugas) 1
C. Belajar Mandiri (On) 20
D. Tatap Muka-3 (TM-3) 10
1. Presentasi Hasil Kerja Peserta 7
2. Refleksi Penguasaan Substansi Pembelajaran 3
D. Tatap Muka-4 (TM-4) 10
1. Refleksi Penguasaan Substansi Pembelajaran (lanjutan) 7
2. Rencana Tindak Lanjut 1
3. Tes Akhir 2
Total 60

2
c. Skenario Pembelajaran Program PKB Model Tatap Muka In-On-In (1 Modul)

PENDAHULUAN 20” BEDAH MODUL 135”


Pengkondisian TELAAH MODUL 45”
Mengkaji Materi
Pengantar Membaca komponen modul
Pengerjaan LK
Penyampaian Tujuan secara cepat (skimming)
Presentasi Hasil
Penyampaian Skenario

PENUTUP 25”
PENJELASAN TEKNIS PEMBERIAN QUIS 90” PENGUATAN 90”
Refleksi 45” Pembahasan LK
Kesimpulan On The Job Learning Latihan soal Materi Esensial
Evaluasi dan
In Service Learning 2

Gambar 1. Skenario Pembelajaran 20-30-10

3
Skenario Pembelajaran Program PKB Model Tatap Muka In-On-In (1 Modul)

No Kegiatan Uraian Kegiatan

1. Pendahuluan 1. Instruktur melakukan pengkondisian kelas (10”) (misal Doa, perkenalan, motivasi, komitmen)
2. Dilanjutkan pemberian pengantar kegiatan pembelajaran (10”) meliputi :
a. tujuan dan
b. penyampaian skenario

2. Telaah Modul Instruktur menugaskan peserta untuk membaca komponen modul secara cepat (skimming) meliputi :
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Peta kompetensi
d. Ruang lingkup
e. Saran cara penggunaan modul
f. Kegiatan Pembelajaran pada Kompetensi Pedagogik
g. Kegiatan Pembelajaran pada Kompetensi Profesional
Waktu 45”
3. Bedah Modul 1. Instruktur menugaskan kepada peserta menulis pokok-pokok materi yang telah dibaca pada setiap
kegiatan pembelajaran dan mengerjakan LK.
2. Peserta mempresentasikan pokok materi yang terkait dengan LK yang sudah dikerjakan
Waktu 135”
4. Penguatan 1. Instruktur memberikan penguatan materi berupa pembahasan LK
2. Instruktur memberikan penguatan materi esensial
Waktu 90”
5. Pemberian Quis 1. Instruktur meyiapkan Latihan soal yang bersumber dari berbagai latihan dan evaluasi yang ada di

4
No Kegiatan Uraian Kegiatan

modul serta suplemen materi esensial


2. Instruktur menyajikan quiz soal dan membahas bersama dengan peserta
Waktu 90”
6. Penjelasan Teknis Instruktur menjalaskan tentang :
On The Job Learning 1. Mengakaji materi secara mandiri
dan 2. Diskusi dengan peserta lain jika memungkinakan
In Service Learning 3. Pengerjaan LK On The Job Learning
4. Latihan membuat soal berdasarkan materi esensial
5. Penyiapan jurnal Jurnal Kegiatan Mandiri pada On the Job Learning
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka In-On-In (Format
terlampir)
6. Penyiapan laporan presentasi Kegiatan Mandiri pada On the Job Learning
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka In-On-In (Format
terlampir)
Waktu 45”
7. Penutup 1. Refleksi
2. Kesimpulan
3. Peserta mengisi instrumen evaluasi terhadap fasilitator dan evaluasi diklat
Waktu 25”

5
Jadwal Pembelajaran Pola In-On-In 20-30-10

6
Jadwal Pembelajaran Pola In-On-In 20-20-20

7
Pengantar Belajar Mandiri

Kegiatan On-the-Job Learning (On) merupakan kelanjutan proses pembelajaran dari


kegiatan In-1. Guru peserta Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap
Muka In-On-In diharapkan dapat belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada fasilitator
seperti pada Moda Tatap Muka Penuh. Cara belajar mandiri menghendaki Guru untuk
belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri
ataupun berkelompok serta memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada.
PPPPTK TK dan PLB telah menyediakan bahan ajar berupa modul yang dapat dipelajari
secara mandiri. Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh PPPPTK TK dan PLB,
peserta juga dapat berinisiatif memanfaatkan serta menggunakan sumber belajar lain.
Apabila mengalami kesulitan belajar, peserta dapat meminta informasi atau bantuan
kepada instruktur yang memfasilitasi kegiatan tatap muka In-1.
Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efisien dan
efektif. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan
memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efisien dan efektif. Peserta
dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Peserta juga dituntut
untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien sehingga dapat belajar secara teratur
berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil
belajar pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka In-On-
In, peserta harus siap untuk belajar secara mandiri.
Pada saat belajar mandiri, peserta diharapkan memiliki prakarsa atau inisiatif dalam belajar.
Belajar dapat berarti dua hal, yaitu belajar tentang materi dan belajar tentang hal-hal yang
mendukung kelancaran belajar, antara lain cara menyiasati belajar melalui berbagai strategi
belajar yang efektif. Dengan kata lain, untuk dapat lancar dalam mempelajari materi pada
pola In-On-In, peserta perlu mengetahui berbagai cara belajar efektif.
Panduan tugas belajar mandiri ini disusun untuk membantu guru peserta Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Tujuannya agar dapat melaksanakan kegiatan
mandiri pada Program Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap
Muka In-On-In.

8
Petunjuk Pengerjaan Tugas

Saudara diwajibkan melakukan pendalaman materi dan mengerjakan tugas-tugas yang


diberikan agar mencapai tujuan dan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Setiap peserta Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka In-On-
In hanya mengikuti 2 kelompok kompetensi. Oleh karena itu tugas-tugas yang harus
dituntaskannya pun hanya tugas-tugas yang berkaitan dengan kedua kelompok kompetensi
yang diikuti.
Waktu yang diperlukan untuk melakukan pendalaman materi dan mengerjakan tugas untuk
2 kelompok kompetensi selama kegiatan On pada Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Moda Tatap Muka In-On-In adalah 10 hari. Dengan demikian, kegiatan
mandiri untuk 1 kelompok kompetensi dilaksanakan selama 5 hari.
Hasil-hasil kegiatan mandiri baik berupa pendalaman materi maupun tugas-tugas wajib
diserahkan pada pertemuan In-2. Tagihan-tagihan yang diberikan pada setiap kegiatan
pembelajaran dikerjakan dalam bentuk dokumen menggunakan aplikasi MS Word.
Untuk memastikan bahwa kegiatan mandiri dilakukan dengan baik, maka Saudara harus
membuat jurnal setiap hari yang di dalamnya berisi kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pendalaman materi dan penyelesaian tugas yang diberikan. Jurnal ditandatangani oleh
kepala sekolah atau yang berwenang di sekolah masing-masing. Format jurnal terlampir.

9
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi A

Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas belajar
mandiri.
1. Bacalah materi yang ada pada uraian materi dan buatlah catatan penting atau
rangkuman!
2. Baca, cermati, dan tuliskan kegiatan pembelajaran serta halaman modul pada format
materi esensial yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah Lembar Kerja (LK) Modul Kelompok Kompetensi A berikut ini!
4. Lakukan diskusi untuk membahas materi esensial dan LK dengan teman dalam
kelompok diskusi!

10
11
Lampiran
1. Format Materi Esensial On The Job Learning
2. LK On The Job Learning
FORMAT MATERI ESENSIAL

Kelompok Kompetensi : A
Modul Jenjang : SMP
Judul Modul
a. Pedagogik: Ngaronjatkeun Diajar Basa Sunda
b. Profesional: Ragam Basa Sunda, Kawih, jeung Mantra

Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan


No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
1. 1.1.1 Mengidentifikasi Dina umur 12-15 taun mekar ogé kacerdasan siswa, anu ............... ...........
kemampuan berbahasa Sunda dipikawanoh ku sesebutan Multiple Intelligences (Gadner,
peserta didik yang berkaitan 1983), diantarana kacerdasan linguistik, nu hartina kamampuh
dengan karakteristik fisik, nu raket patalina jeung maké basa kalawan fungsional.
intelektual, dan latar belakang Siswa SMP aya dina umur 12-15 taun, anu ku Piaget (1972)
sosial budaya. disebut mangsa operasi formal (period of formal operation).
Dina umumna kamampuh mikir siswa nu saumuran siswa SMP
geus mekar kalawan simbolis. Ku kituna, maranéhna ngarasa
bisa nyangkem hiji hal nu gedé hartina (meaningfully) bari teu
aya obyék konkrit atawa visual. Hartina, siswa geus bisa
nyangkem hal-hal nu sipatna abstrak jeung imajinatif.

12
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
Karakteristik siswa téh dipangaruhan ku umur, wanda jinis
(jenis kelamin), pangalaman prasakola, kamampuh sosial
ékonomi, tingkat kacerdasan, kréativitas, bakat jeung minat,
pangaweruh dasar jeung préstasi saméméhna, motivasi diajar,
jeung sikép diajar. Kreativitas nyaeta kamampuh hiji jalma dina
ngahasilkeun hiji hal nu anyar dumasar kana hal-hal nu geus
aya.
Istilah paroman jeung sikep awak urang dina waktu nyarita nu
luyu jeung budaya Sunda disebut rengkuh.

Dina kahirupan sosial masarakat Sunda tumuwuhna ajen-


inajén budaya boh anu patali jeung basa boh patali jeung
paripolah sasat dipageuhan, lantaran éta téh mangrupa wujud
tatakrama.
Dina umur 12-15 taun kacerdasan siswa anu dipikawanoh ku
sesebutan Multiple Intelligences (Gadner, 1983), diantarana
kamampuh ngahasilkeun gerakan motorik kalawan lemes,nu
disebut kinésik ragawi .
Guru kudu wanoh kana aspék psikomotor siswa SMP. Siswa teu
kudu lila pikeun mikiran gerakan-gerakan anu rék
dipilampahna, kaasup tahap asosiatif.
Prakprakanana “pendidikan berbasis kearifan lokal” dina sagala
widang, kayaning: kasėhatan, bėla diri, pertanian, kasenian,
basa, disebut étnopėdagogik.

13
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
Kasang tukang ėntopėdagogik masarakat Sunda tangtu aya
patalina jeung kamampuh parasiwa dina nyangking basa
Sunda, lantaran maranéhna aya dina éta pakumbuhan .
2. 1.2.1 Menemukan potensi Rupa-rupa cara bisa ditarékahan ku guru dina ngahudang
peserta didik melalui potensi jeung motivasi siswa, di antarana waé siswa nu
pembelajaran bahasa Sunda. gancang tur bener migawé pancén diberé pamuji.
Sistem organisasi sosial masarakat Sunda dipasing-pasing
dumasar kana umur, wanda jinis jeung pancakaki. Anu raket
patalina jeung potensi siswa nyaeta umur.
Potensi siswa bisa dimekarkeun di lingkungan anu pangawalna,
nyaeta kulawarga.
3. 1.3.1. Mengorganisir bekal ajar Salasahiji ajén inajén budaya minangka titincakan hiji
awal peserta didik dalam lingkungan atawa organisasi pikeun mekarkeun kamampuh
pembelajaran bahasa Sunda. awal siswa nyaeta sikep, tangtungan, jeung ayana paripolah
balukar tina slogan.
Kalungguhan bahan ajar pikeun guru dina mekarkeun
kamampuh awal siswa nyaeta: ngaronjatkeun kagiatan diajar
ngajar siswa sangkan leuwih maher, palanggeran enggoning
ngalaksanakeun diajar ngajar, jeung palanggeran enggoning
ngalakasakan evaluasi pikeun siswa.
Éntopédagogik Sunda nyipta CATUR JATI DIRI INSAN minangka
jalma pinunjul (MAUNG), salah sahijina nyaéta jembar
budayana. Jembar budayana hartina ngébréhkeun kualitas
kapinteran émosi, jembar panalarna, arif wijaksana, teu

14
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
kaleungitan jati dirina, réligius, sarta ngahargaan ragam budaya
lianna.
Éntopédagogik Sunda nyipta CATUR JATI DIRI INSAN minangka
jalma pinunjul (MAUNG), salah sahijina nyaéta pengkuh
agama (spiritual quotient) hartina ngébréhkeun kapinteran
atawa kapengkuhan enggoning ngajalankeun saréat ajaran
agamana.
Salasahiji ajen inajen budaya minangka titincakan hiji
lingkungan pikeun mekarkeun kamampuh awal siswa nyaeta
sikep, tangtungan, jeungayana paripolah .
4 6.1.1 Merancang suatu kegiatan Dumasar kana dimensi lingkungan aya dua hal anu bisa
pembelajaran untuk mendorong mangaruhan kana prestasi siswa, nyaeta organisasi kelas jeung
peserta didik mencapai prestasi iklim sosio psikologis.
secara optimal. Pikeun ngaronjatkeun préstasi jeung kréativitas (karancagéan)
siswa dina diajar basa Sunda téh bisa dilaksanakeun ku cara
ngalarapkeun PAKEM. Konsép PAKEM atawa PAIKEM téh
nyaéta guru ngabantu tur ngarojong ku mangrupa mere
motivasi jeung nyadiakeun sarana anu diperlukeun ku
parasiswa.
Modél pangajaran anu nyugemakeun (joyfull instruction)
mangrupa prosés kagiatan diajar ngajar anu mampu
ngaronjatkeun prestasi siswa anu anu di jerona aya kohesi anu
kuat antara guru jeung siswa, éstuning katémbong ayana rasa
silih asih, silih asuh jeung silih asah.

15
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
Dina prakna ngalaksanakan kagiatan diajar ngajar anu
ngagunakeun pamarékan PAKEM/PAIKEM, aya sababara hal
anu kudu dipikanyaho, diantarana kudu nyangkem pasipatan
jeung karakter parasiswa.
Modél pangajaran partisipatif téh nyaéta pangajaran anu
ngalibetkeun siswa sagemblengna (optimal) dina lumangsung
kagiatan diajar-ngajar .
Model pangajaran efektif nyaeta mekelan pangalaman anyar ka
parasiswa jeung ngawujudkeun hiji kaparigelan (kompeténsi).
5 6.2.1 Merancang kegiatan Nguji kamampuh peserta didik saacan kagiatan diajar ngajar
pemberian tugas guna lumangsung disebut tes awal.
mengaktualisasikan potensi dan Pangajaran téh bisa disebutkeun éféktif anu mampu
kreativitas peserta didik dalam ngebrehkeun potensi jeung kreativitas siswa, anu cirina
pemecahan masalah. mampuh mekelan pangalaman anyar ka parasiswa jeung
ngamalirkeun poténsina sagemblengna (optimal).
Prosedur ngalaksanakeun pangajaran éféktif pikeun
mekarkeun kreativitas siswa , nyaéta ngayakeun apersépsi ku
cara matalikeun pangajaran anu geus diajarkeun ka siswa jeung
pangajaran anu baris diajarkeun, ngawanohkeun matéri poko
jeung kompéténsi dasar anu baris dihontal ku cara
ngagunakeun variasi metode, jeung ngaaktifkeun parasiswa
enggoning ngawujudkeun kaparigelan anu aya patalina jeung
kahirupan sapopoė.
Hal-hal anu kudu dilaksanakeun sangkan siswa bisa parigél

16
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
nyarita nyaeta ngadéngékeun batur nu cacarita ku basa Sunda
nu hadé jeung merenah, miboga sikep kritis dina waktu maca
atawa ngaregépkeun, jeung biasakeun nyarita anu henteu
rusuh teuing, rada antaré.
Nguji kamampuh peserta didik sanggeus kagiatan diajar ngajar
lumangsung disebut tes akhir.
6 20.1.1 Menentukan hakikat (ciri Aya tujuh hakekat basa, salasahiji di antarana nyaeta basa
internal) bahasa Sunda. mangrupa simbul (sasmita).
Salasahiji hakekat basa nyaeta, basa teh arbitrer/ manasuka.
Maksud basa arbitrér nyaeta patalina lambang sora jeung
objékna euweuh hubungan logis.
Salasahiji ciri internal basa nyaéta basa téh mandiri. Maksud
mandiri di dieu ngandung harti inkoaktif .
Salah sahiji ciri hakekat basa nya éta basa téh arbitrer, hartina
basa téh universal, jeung basa téh kontekstual.

Basa téh mangrupa sistem kognitif anu diatur ku rumus-rumus


unik tur bisa dimanipulasi ku panyaturna sangkan bisa
ngahasilkeun mangpirang- pirang omongan anu jumlahna tan
wates wangén. Hal sarupa kitu nuduhkeun yén basa téh
produktif.
Hakékat basa téh, nyaéta (1) basa téh sistem; (2) basa téh
arbitrér; (3) basa téh simbul (sasmita); (4) basa téh produktif;
(5) basa téh universal: (6) basa téh mandiri (unik); (7) basa téh

17
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
komunikatif; (8) basa téh mijalma; jeung (9) basa téh kultur
(budaya). Basa téh komunikatif, hartina nepikeun “pesan”
(rasa, pikiran jeung kahayang) ti panyatur atawa anu ngirim
pesan ka nu nampa pesan atawa anu diajak nyarita (pamiarsa
atawa nu maca) ngaliwatan média basa.
Basa téh miboga sifat ngabudaya (cultural) lantaran salian ti
basa mangrupa unsur budaya ogé jadi alat pikeun
ngagedékeun jeung ngamekarkeun budaya, hartina tanpa
basa, budaya moal bisa mekar, Lantaran basa anu miboga
peran penting dina budaya.
Disawang tina karakteristik lahiriahna, basa téh miboga genep
ciri, nyaéta (1) idéntitas fisik; (2) idéntitas psikologis; (3) idéntitas
géografis; (4) idéntitas étnik; (5) idéntitas sosiologis; jeung (6)
idéntitas kontékstual. Anu dimaksud identitas étnik nyaeta basa
téh bisa dipikawanoh ku kelompok jalma, sélér bangsa, atawa
bangsa anu makéna anu ngawengku basa daérah, basa
nasional, jeung basa asing.
Ciri has basa Sunda téh mangrupa kaunikan atawa kahasan anu
dipibanda ku basa Sunda. Kaunikan basa Sunda téh aya dina
tataran sora, tataran kecap, tataran kalimah, jeung tataran
kandaga kecap. Kahasan Tataran Sora ngawengku basa Sunda
mibanda tujuh swara (vokal), nyaéta/a, i, u, é, o, e, eu/ jeung
18 wianjana (konsonan). Kahasan gambaran sora basa Sunda
mibanda aksara ngalagena, aksara swara, jeung rarangkén

18
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
(pananda sora).
20.1.2 Menentukan identitas (ciri Hakékatna mah basa téh mangrupa hiji sistem, lantaran
ekternal) bahasa Sunda mangrupa beungkeutan dua unsur, tegesna unsur luar jeung
unsur jero, wangun jeung eusi anu silihléngképan dumasar
kana aturan.
Conto kalimah identitas stilistik:
Ari manéh jeung dulur téh kawas anjing jeung ucing.
Basa teh mangrupa gunggungan wangun anu ngawujud sora
jeung eusi. Harti Lexical information nyaeta wawaran anu
diébréhkeun dina kandaga keca.
Ciri has basa Sunda nyaeta ayana rineka sastra.

7 Basa mangrupa sistem tanda atawa lambing (signe lingustique)


anu ngagambarkeun pikiran (langue) jeung omongan (parolé),
hartina basa téh simbol.
Kecap imah dina basa Sunda anu hartina wawangun tempat
pamatuhan, tempat betah bumétah; dina basa séjén mah
diucapkeunana umah (Jawa); rumah (Melayu/Indonesia), baitun
(Arab), haus (Jerman), house (Inggris).Ieu hal nuduhkeun yén basa
arbitrér.
Basa téh dihasilkeun tina alat ucap manusa, unggal basa miboga
wangun jeung eusi, unggal basa bisa robah ti waktu ka waktu, unggal
basa miboga fungsi anu tangtu di komunitas para panyaturna.
Hartina basa téh universal.

19
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
Dina enas-enasna mah komunikasi téh nepikeun “pesan”
(rasa, pikiran jeung kahayang) ti panyatur atawa anu ngirim
pesan ka nu nampa pesan atawa anu diajak nyarita (pamiarsa
atawa nu maca) ngaliwatan média basa.
Basa téh budaya. Ari anu jadi unsur badaya téh numutkeun
Koentjaraningrat nyaéta pacabakan; kamasarakatan; élmu
pangawéruh ; pakakas, undagi, jeung téhnologi; basa; seni;
jeung agama katut réligi.
20.1.3 Mengidentifikasi ciri khas Disawang tina karakteristik lahiriahna, basa téh miboga idéntitas
bahasa Sunda. fisik, nyaeta (a) tipe fisik; (b) kondisi fisik; (c) umur; (d) ucapan;
jeung (e) jenis kelamin anu makéna .
Basa téh bisa dipikawanoh ku kelompok jalma, sélér bangsa,
atawa bangsa anu makéna. Aya nu disebut basa daérah, basa
nasional, jeung basa asing. Ieu hal nuduhkeun karakteristik soal
idéntitas étnik.
Patalina basa jeung kaayaan fisik anu makéna diulik ku elmu
patologi basa.
Patalina basa jeung unsur psikologis nu makéna basa diulik ku
psikolinguistik .
Élmu anu ngulik basa wewengkon atawa basa dialék disebut
dialéktologi .
Elmu étnolinguistik ngulik patalina basa jeung kahirupan étnik
anu makéna
Kaunikan basa Sunda téh aya dina tataran sora, tataran kecap,

20
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
tataran kalimah, jeung tataran kandaga kecap. Anu kaasup
kahanan tataran sora Basa Sunda mibanda tujuh swara (vokal),
nyaéta/a, i, u, é, o, e, eu/ jeung 18 wianjana (konsonan) nyaeta
kahasan gambaran sora basa Sunda mibanda aksara ngalagena,
aksara swara, jeung rarangkén (pananda sora).
Basa Sunda téh beunghar ku ayana pakeman basa (idiom). Ieu
hal teh kahanan tataran kandaga kecap .
Kecap anu gunana pikeun ngantebkeun kalimah atawa
babagian kalimah anu dipentingkeun, saperti mah, téh, téa,
ogé, atuh, waé, wé, wéh, dsb, disebut kecap panganteb.
9 20.1.4 Mengidentifikasi ciri-ciri Tahapan diajar basa umur 1 taun, performansi linguistikna
bahasa anak mangrupa kalimah nu sakecap (holofrasis).
Tahapan keur mangsa kunyam-kunyem (meraban),
ngawengku kagiatan (a) keur ngakurkeun sora anu kadéngé
tina sora anu datang, (b) ngucapkeun sora vokal minangka
ngébréhkeun resep, (c) bisa jadi néangan sora anu kontrastif.
Kabeungharan Kecap pikeun Budak umur 1 taun, nyaeta
ukur sababara kecap.

Ngajembarkeun sintaksis budak umur 10-12 bulan téh


ngawéngku ngajembarkeun sacabang.

Ciri basa budak nyaeta asa budak mah basajan; ungkara


kalimahna parondok diwangun ku sakecap dua kecap.

21
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
Budak bisa ngahontal 900 kecap tur bisa ngajawab patalekan
“saha”, “naha”, jeung “kumaha”, aya dina umur 36 bulan.
20.5.2 Mengidentifikasi bentuk Bédana kawih jeung tembang nyaeta rakitan basa sabangsa
rumpaka kawih. dangding nu teu maké patokan pupuh ari tembang make
patokan pupuh
Dina tembang Cianjuran aya rupa-rupa wanda (kelompok lagu)
nyaéta papantunan, jejemplangan, rarancagan, dedegungan,
lagu panambih.
Lagu-lagu dina kawih disebut ékaswara
20.5.3 Mengidentifikasi bentuk (monometraschematica) lantaran hiji engang ngan sok
kakawihan ngandung sanada.
Unsur lahiriah rumpaka kawih ngawengku: imaji,
simbul/lambang, musikalitas (wirahma), jeung gaya basa. Imaji,
nyaéta gambaran anu karasa, kadéngé, atawa katempo (najan
ngan ukur dina angwangan) dina hiji sajak
Unsur lahiriah rumpaka kawih ngawengku: imaji,
simbul/lambang, musikalitas (wirahma), jeung gaya basa. Simbul
nyaéta lambang maksudna taya lian ti nginjeum harti tina hiji
kecap pikeun ngantebkeun maksud.
Unsur lahiriah rumpaka kawih ngawengku: imaji,
simbul/lambang, musikalitas (wirahma), jeung gaya basa.
Musikalitas nyaéta hiji tarékah sangkan sajak téh aya
wirahmana, sabab sajak anu alus lain saukur boga maksud
atawa eusi nu hadé, tapi wirahmana ogé kudu diperhatikeun.

22
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
Dina tembang Cianjuran téh aya rupa-rupa wanda (kelompok
lagu), nyaéta papantunan, jejemplangan, rarancagan, jeung
dedegungan. Papantunan mangrupa wanda tembang Sunda
anu asalna tina puisi dina carita pantun, najan aya nu
mangrupa guguritan, sisindiran, jeung rumpaka husus.
Dina tembang Cianjuran téh aya rupa-rupa wanda (kelompok
lagu), nyaéta papantunan, jejemplangan, rarancagan, jeung
dedegungan. jejemplang mangrupa wanda tembang Sunda anu
ngagambarkeun suasana kagagas dina kaayaan jempling,
rumpakana mangrupa guguritan, sisindiran, jeung rumpaka
husus.
Wanda tembang anu ngagambarkeun adegan jeung téhnik
vokalna leuwih sederhana ti batan jejemplangan, rumpakana
(guguritan, sisindiran, jeung rumpaka husus), larasna pélog,
sorog, jeung saléndro, disebut rarancagan.
Wanda tembang anu adegan jeung téhnik vokalna leuwih luhur
batan wanda tembang lianna, rumpakana guguritan, sarta
larasna pelog, disebut dedegungan .
Istilah “rumpaka kawih” dina sastra Sunda téh bisa
disaruakeun jeung lirik dina sastra Indonésia
Lagu-lagu anu wangun rumpakana kaasup kana wangun
dangding atawa guguritan disebutna tembang.
Nélengnéng kung, néléngnéngkung
Geura gedé geura jangkung

23
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
Geura sakola sing junun,
Geura makayakeun indung.
Kakawihan di luhur kaasup kana kakawihan keur mépéndé.
Dumasar kana pungsina kakawihan dibagi tilu, nyaéta
kakawihan keur mépéndé budak, kakawihan keur
migawé,kakawihan keur kaulinan.
Kakawihan kaulinan barudak atawa kaulinan urang lembur
meh di unggal séké sélér bangsa aya atawa baroga. Contona
kakawihan Eundeuk-eundeukan.
Sekar dina karawitan Sunda bisa dibagi-bagi jadi sababaraha rupa,
nyaéta beluk, kakawihan, pupujian (nadoman), kawih, jeung
tembang.
Rakitan basa sabangsa dangding nu teu maké patokan pupuh;
mangrupa sekar anu kauger ku embat atawa témpo kalawan
rumpaka atawa sair nu tangtu, disebut kawih.
Kawih biasana disusun ku ahli husus nu disebut panyanggi.

20.6.2 Menguraikan unsur-unsur Wangun ugeran, puisi atawa sair anu dipaké midangkeun
intrinsik rumpaka kawih lalaguan, kawih, tembang minangka katerangan tina téma
atawa lirik lagu disebut rumpaka.
Aya rupa-rupa wanda tembang Sunda, di antarana, tembang
beluk. Tembak beluk disebut ogé macapat lagu (nembangkeun
wawacan).

24
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
Dina tembang Cianjuran téh aya rupa-rupa wanda (kelompok
lagu), nyaéta papantunan, jejemplangan, rarancagan, jeung
dedegungan. Jaba ti éta, lagu panambah, malah aya kakawén.
Papantunan mangrupa wanda tembang anu asalna tina puisi
dina carita pantun, najan aya nu mangrupa guguritan,
sisindiran, jeung rumpaka husus.
20.6.3 Menguraikan unsur- unsur Eundeuk-eundeukan lagoni,
intrinsik kakawihan Meunang peucang sahiji,
Leupas deui ku nini,
Beunang deui ku aki.
Kakawihan di luhur kaasup kana kakawihan keur kaulinan.
Purwakanti nu katitén dina ungkara “Nyalin rupa ti Déwata,
Nyalin sari Widadari, Nya tarang lancah mentrangan, Nya halis
katumbirian, Nya irung kuwung-kuwungan” nyaéta
purwakanti pangluyu.
Minangka wangunan puisi, rumpaka kawih mibanda struktur
batin, anu ngawéngku téma, rasa, nada (suasana), jeung
amanat. Rasa nyaéta sikep panyajak kana jejer pasualan anu
aya dina puisina.
Minangka wangunan puisi, rumpaka kawih mibanda struktur
batin, anu ngawéngku téma, rasa, nada (suasana), jeung
amanat. Téma nyaéta ideu atawa gagasan anu ngadadasaran
hiji karya sastra nepi ka mibanda peran jadi puseur pangarang
dina nepikeun karya nu disusunna.

25
Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiataan
No. Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
Minangka wangunan puisi, rumpaka kawih mibanda struktur
batin, anu ngawéngku téma, rasa, nada (suasana), jeung
amanat. Amanat nyaéta pesen nu hayang ditepikeun ku
pangarang ka nu maca.
Rumpaka kawih mibanda struktur batin, anu ngawéngku téma,
rasa, nada (suasana), jeung amanat. Nada mangrupa sikep
panyajak ka pamaca atawa ka dirina sorangan, nu nyoko kana
warna émosional atawa warna ma’na tina karya nu nulis.

26
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PÉDAGOGIK

IDÉNTIFIKASI MASALAH-MASALAH ANU NGABALUKARKEUN


SISWA HÉSÉ DIAJAR BASA SUNDA

Pituduh:
1. Pék titénan matéri idéntifikasi masalah anu ngabalukarkeun siswa hésé diajar basa
Sunda dina Modul Kelompok Kompeténsi A!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan idéntifikasi
masalah anu ngabalukarkeun siswa hésé diajar basa Sunda!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

No. Aspék Hasil Identifikasi Masalah Solusi /Ngungkulan Masalah

1. Guru

2. Murid

3. Bahan Ajar

27
4. Media

5. Lingkungan

28
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PROFÉSIONAL
KECAP-KECAP ANU JADI CIRI HAS BASA SUNDA

Pituduh:
1. Pék titénan matéri kecap-kecap anu jadi ciri has dina basa Sunda dina Modul
Kelompok Kompeténsi A!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan kecap-kecap anu
jadi ciri has basa Sunda ieu di handap!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

No Kekacapan Hartina

No Babasan Hartina

No Paribasa Hartina

No Caturangga Hartina

29
1

No Rakitan lantip Hartina

30
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi B

Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas belajar
mandiri.
1. Bacalah materi yang ada pada uraian materi dan buatlah catatan penting atau
rangkuman!
2. Baca, cermati, dan tuliskan kegiatan pembelajaran serta halaman modul pada format
materi esensial yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah Lembar Kerja (LK) Modul Kelompok Kompetensi B berikut ini!
4. Lakukan diskusi untuk membahas materi esensial dan LK dengan teman dalam
kelompok diskusi!

31
FORMAT MATERI ESENSIAL
Kelompok Kompetensi :B
Modul Jenjang : SMP
Judul Modul :
a. Pedagogik:Tiori Diajar jeung Larapna dina Pangajaran Basa Sunda
b. Profesional: Fungsi Basa Sunda, Sisindiran, jeung Pupujian

N0. Indikator Pencapaian Kegiatan


Materi Esensial Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
1 2.1.1 Menjelaskan suatu Nurutkeun Thorndike aya tilu hukum diajar anu utama. Salah sahijina
teori dan prinsip-prinsip nyaeta The Law of Effect (Hukum Akibat). Hukum akibat nyaéta
belajar dalam hubungan stimulus réspon anu kamungkinan leuwih kuat lamun
pembelajaran bahasa akibatna nyenangkeun jeung kamungkinan bakal héngkér lamun
Sunda. akibatna henteu matak nyugemakeun.
Munculna paripolah bakal leuwih kuat lamun dibéré rojongan, jeung
bakal leungit lamun ditibanan hukuman. Hubungan Stimulus-Respon,
individu pasif, paripolah anu katingali, ngawangun paripolah ku cara
ngatur kondisi sacara disiplin, rojongan jeung hukuman mangrupa
unsur-unsur penting dina tiori béhaviorisme.
Tilu hukum diajar anu utama nyaeta hukum akibat, hukum latihan, jeung
jeung hukum kasayagaan. Tokoh hukum nu netelakeun eta hal
nyaetaEdward Lee Thorndike.
Kaunggulan Béhaviorisme, nyaéta cocog pisan pikeun meunangkeun
kamampuh anu ngabutuhkan prakték jeung pembiasaan.

32
Kahéngkéran Béhaviorisme, nyaéta siswa ngan ngaregepkeun pedaran
guru jeung ngapalkeun naon-naon anu diregepkeun jeung dianggap hiji
cara diajar anu éféktif.
Salah sahiji filsafat pangaweruh anu inti pamadeganana nganggap yén
pangaweruh téh nyaéta jieunan manusa sorangan anu mangrupa hasil
konstruksi kognitif ngaliwatan kagiatan individu ku cara nyieun
struktur, katégori, konsép, jeung skéma anu diperlukeun pikeun
ngawangun éta pangaweruh, nyaeta kognitivisme.
Aliran Nativisme mangrupa aliran anu leuwih merhatikeun bakat anu
dibawa mangsa lahir atawa héréditas.
Kaunggulan nativisme nyaeta ngarojong manusa ngawujudkan dirina
anu kompetén.
Tokoh aliran Nativisme di antarana Schopenhaur (filsuf Jerman 1788-
1860) jeung Noam Chomsky dina awal tahun 1960.
Tujuan pangajaran nurutkeun tiori béhaviorisme museur kana
nambahan pangaweruh.
Kaonjoyan téori béhaviorisme nyaéta ngabingbing siswa pikeun ngudag
targét hadé pisan sangkanngajadikeun siswa bébas ngalakukeun kréasi
jeung imajinasi.
Kamampuh saurang siswa bisa dipangaruhan ku sababaraha faktor
intern diantarana, faktor génétik, nyaéta faktor gén ti kolotna anu
ngarojong ayana hiji bakat anu muncul ti diri manusa.
Dina prosés diajar lumangsung aya dua prosés nu kalibet nya éta prosés
organisasi jeung adaptasi .

33
Guthrie percaya yén hukuman (punishment) ogé penting dina prosés
diajar, sabab hukuman anu dibikeun dina waktu anu merenah bakal
mampuh ngarobah tingkah laku siswa.
Tiori diajar Piaget disebut ogé cognitive-development anu boga
anggapan yénprosés mikir téh leuwih mangrupa kagiatan gradual ti
batan fungsi intéléktual kongkrit.
Lamun indung bapana biduan, mangka anakna ogé bogabakat jadi
biduan anu perséntase éta bakat nyanyi téh luhur mungguh ieu tiori
mah. Ieu hal mangrupa conto yén kamampuh siswa téh dipangaruhan
ku faktor génétik siswa.
Nurutkeun Bruner, aya tilu tahap kamekaran kognitif saurang manusa
anu ditangtukeun ku cara ningali lingkungan, nya étaenaktif, ikonik,
jeung simbolik.
Bédana tiori nativisme jeung naturalisme ngeunaan manusia
nyaétanativisme nganggap lingkungan jeung atikan teu mangaruhan
kamekaran manusa ari naturalisme mah nganggap lingkungan jeung
atikan ngaruksak karakter hadé manusa.
Piaget ngutarakeun yén skémata jalma dewasa dimimitian ti skémata
budak ngaliwatan prosés adaptasi nepi ka penataan jeung organisasi.
Tiori nativisme percaya yén sifat-sifat anu dibawa ti mangsa lahir
bakalnangtukeun kaayaan siswa ka hareupna.
Tiori nativisme kurang méré kasempetan ka guru pikeun ngarobah
kapribadian siswa
Prosés diajar kudu disaluyukeun jeung tahap kamekaran kognitif anu
kaalaman ku siswa. Ieu pamadegan aliran tioriKognitivisme ti Jean
Peaget.

34
Prosés atikan anu dilakukeun ku siswa mangrupa hiji usaha anu tanpa
daya, sababsiswa bakal nangtukeun hasilna ku dirina sorangan.
Kahéngkéran tiori Béhaviorisme dina prosés évaluasi nya étasiswa
diukur ngan kana hal-hal nyata jeung bisa dititénan ku kituna hal-hal anu
teu katitén teu kadongkang dina prosés évaluasi.
Prinsip-prinsip utama tiori Clark L. Hull diantaranareinforcement
mangrupa faktor penting dina diajar.
Salah sahiji filsafat pangaweruh anu inti pamadeganana nganggap yén
pangaweruh téh nyaéta jieunan manusa sorangan anu mangrupa hasil
konstruksi kognitif, disebut konstruktivisme.
Kaunggulan tiori konstruktivisme nyaétapangajaran leuwih boga ma’na.

Léngkah-léngkah pangajaran anu dirancang nurutkeun pamanggih


Piaget, nyaétanangtukeun tujuan pangajaran,milih matéri pangajaran,
nangtukeun topik-topik anu bisa diulik ku siswa,nangtukeun jeung
ngararancang kagiatan pangajaran luyu jeung topik, mekarkeun métode
pangajaran, jeung ngalakukan évaluasi prosés jeung hasil pangajaran.
Aplikasi tiori diajar nurutkeun kognitivisme saperti guru kudu paham
yén siswa téh lain jalma dewasa anu gampang dinaprosés mikirna.
Implikasi tina tiori béhaviorisme kurang bisa méré kabébasan ka siswa
pikeun ngalakukeun kréasi, ékspériméntasi, jeung mekarkeun
kamampuanana soranganieu hal diakibatkeun ku sababsistem
pangajaranana otomatis-mekanis dina ngahubungkeun stimulus jeung
réspon ahirna jiga saperti gawé mesin atawa robot.

35
2 20.2.1 Menentukan Salaku basa daérah basa Sunda miboga kalungguhan minangka jati diri
kedudukan bahasa bangsa nu leubeut ku ajén-inajén palasipah hirup jeung ciri sélér bangsa,
Sunda dari dulu hingga di sagédéngeun pakakas komunikasi masarakat jeung lingkunganana
sekarang. katut alam. Dadaran bieu patali jeung hakékat basa Sunda.
Basa Sunda lulugu di Jawa Barat nyaéta basa Sunda wewengkon
Bandung.
Sistem ngandung harti susunan atawa pola teratur nu ngawangun hiji
beungkeutan nu mibanda harti tur fungsi. Sistem diwangun ku
sajumlahing unsur nu silih deudeulan sacara fungsional. Ieu hal
ngandung harti basa téh hiji sistem.
Basa téh konvénsional, hartinamasarakat basa sapuk yén lambang
dipaké pikeun ngawakilan konsép nu diwakilanana.
Fungsi basa Sunda lulugu salah sahijina nyaeta mangrupa tali mimitran,
hartinabasa lulugu miboga pancén pikeun ngaraketken tali mimitran
antar panyatur tina rinéka dialék, pakakas komunikasi panyatur nu
hétérogén, boh lisan boh tulisan.
Kalungguhan ayana basa Sunda dirojong kuat ku pamaréntah. Bukti
séjén dipiarana basa Sunda nyaéta kaluarna Perda Provinsi Jawa Barat
No. 5 Tahun 2003.
3 20.2.2 Mengidentifikasi Basa Sunda téh salaku pakakas pikeun mekarkeun jeung ngadeudeul
fungsi bahasa Sunda budaya Sunda. Éta hal kaasup kana pungsi basa Sunda.
sebagai bahasa daerah. Dina kalungguhanana jadi basa daérah, nurutkeun kacindekan Seminar
Politik Bahasa Nasional 1975 di Jakarta, basa Sunda miboga sababaraha
fungsi (kalungguhan) di masarakatna, di antarana basa panganteur di SD
kelas-kelas handap di Jawa Barat.

36
Unggal basa miboga ciri has séwang-séwangan nu teu dipibanda ku basa
séjén. Eta hal nuduhkeun yén basa teh unik.
Basa Sunda dijadikeun basa panganteur pangajaran di kelas-kelas dasar
lantaran basa Sunda salaku basa kahiji anu diperoleh ku barudak
minangka basa Indungna.
Masarakat Sunda téh éksis jadi pangrojong jati diri urang Sunda. Ieu hal
katémbong dinakarya-karya sastra.
Nu jadi prasarat pikeun ayana pangajén jeung pangriksa ti pamaréntah
atawa ti nagara ngeunaan fungsi basa Sunda nyaétaprakarsa urang
Sunda daraék miara Sunda.
Cerminan sikép jeung réngkak polah urang Sunda katémbong dina basa
Sunda.
Basa lulugu jadi calecer (frame of reference) nu disaluyukeun ku
sakumna masarakat basa geusan ngajén kalayan bener tur merenah
henteuna ragam basa nu dipaké. Ieu mangrupa harti yén basa lulugu
miboga fungsi salaku raraga acuan.
Nu jadi prasarat pikeun ayana pangajén jeung pangriksa ti pamaréntah
atawa ti nagara ngeunaan fungsi basa Sunda nyaétaprakarsa urang
Sunda daraék miara Sunda.
4 20.2.3 Menentukan ciri Hiji basa téh disebut basa lulugu saupama bisa nyumponan pasaratan
bahasa Sunda lulugu saperti otonomi, vitalitas, intéléktualitas, jeung historitas. Otonomi
hartinabasa Sunda lulugu mangrupa basa anu ngabogaan wewenang
pikeun tumuwuh jeung mekar sarta mandiri, boh di wewengkon Sunda
sorangan boh di wewengkon séjénna.

37
Hiji basa téh disebut basa lulugu saupama bisa nyumponan pasaratan
saperti otonomi, vitalitas, intéléktualitas, jeung historitas. Historitas
hartina basa lulugu kudu miboga lalampahan hirup katut kasang tukang
sajarah (historitis) nu tangtu, patali ti mangsa ka mangsa.
Hiji basa téh disebut basa lulugu saupama bisa nyumponan pasaratan
saperti otonomi, vitalitas, intéléktualitas, jeung historitas. Vitalitas
hartina basa lulugu dipaké ku masarakatna di lingkungan masarakat nu
miboga rinéka basa.
Dina enas-enasna basa nu arbitrér téh kaciri patukang tonggong jeung
hakékat basa nu mangrupa hiji sistem nu puguh aturanna.
Arbitrér dina basa téh lain maksudna teu ngandung harti nu tangtu
aturanana atawa teu boga sistim, tapi maksudnaantara lambang sora
jeung objékna taya hubungan nu logis atawa sakarepna.
Kecap bancét muncul lantaran aya sato nu sok disada cét-cétan. Kecap
kurupuk muncul lantaran aya kadaharan lamun didahar kukurukukan
mangrupa ciri tinatitiron sora.
Masarakat basa sapuk yén lambang dipaké pikeun ngawakilan konsép
nu diwakilanana, éta wangenan mangrupa ciri yén basa téh miboga
sifatkonvénsional.
Basa baku kudu ditandaan ku intéléktualitas nyaéta téndénsi ka arah
ungkara anu leuwih taliti, tepat jeung pasti, tatabasana leuwih
sistematis jeung kabeungharan kecapna leuwih jelas jeung bener-bener
keuna kana tujuan anu dimaksud, dina harti unggal kecap jeung kalimah
anu digunakeun nimbulkeun tafsiran ganda ka pamiarsa.

38
Bédana basa lulugu jeung basa dialék nyaétalentong jeung kandaga
kecapna .

Basa lulugu miboga kamungkinan gedé tumuwuh jeung mekar sacara


jembar. Ku kituna, tempat cicingna basa lulugu aya di puseur kagiatan
politik jeung pamaréntahan .
Bagbagan makéna basa disusun dumasar kana kontéks situasi makéna.
Basa lulugu tina basa wewengkon kacapeu di daérah Cirebon nyaéta
sampeu.
5 20.2.4 Menentukan Basa nu digunakeun di hiji wewengkon sarta mibanda ciri mandiri
kosakata bahasa Sunda disebut basawewengkon.
wewengkon Para ahli basa biasana ngabédakeun kana genep dialék anu béda-béda:
Dialék Kulon (basa Banten), Dialék Kaler, Dialék Kidul (Priangan), Dialék
Tengah Timur, Dialék Timur Laut (kaasup basa Sunda Cirebon), jeung
Dialék Tenggara. Dialék Tenggara dipaké di daérahkabupatén Ciamis,
Cilacap jeung Banyumas.
Basa lulugu tina basa wewengkon endangan di daerah Tasikmalaya,
nyaeta ucing-ucingan.
Aya tilu istilah dina variasi basa saperti idiolék, dialék
jeung ragam mangrupa ciri yén basa miboga sifat rinéka.
Faktor bawaan budaya asal, ogé tina sajarah budaya hiji jeung budaya
séjénna mangrupa kasang tukang ayana rupa-rupa dialék.
Basa wewengkon atawa basa dialék dipaké ku masarakat di éta daérah,
atawa di wewengkonna séwang-séwangan.Lauk leutik di Bandung
disebut ‘lauk sarebu’.

39
Basa lulugu tina basa wewengkon gembal di daérah Banten nya éta
domba.
Basa lulugu tina basa wewengkon endangan di daérah Tasikmalaya nya
éta ucing-ucingan.
Kecap ka mana mangrupa basa lulugu, sedengkeun ka endi mangrupa
basa wewengkon ti Kuningan.
Dialék Kulon dipaké di daérah Banten jeung Lampung.
Dialék Kidul nyaéta dialék Priangan anu ngawengku kota Bandung jeung
sabudeureunana.
Dialék Tengah Timur nyaéta dialék di daérah kabupatén Majalengka
jeung sawaréh Kabupaten Indramayu.
Ciri utama nu ngabédakeun basa lulugu jeung basa dialék/wewengkon,
kitu deui hiji basa dialék/wewengkon jeung basa dialék/wewengkon
séjénna. Conto aspek fonologi nyaéta basa Sunda lulugu: di ditubasa
Sunda wewengkon:na ditu.
Homofon, nyaéta sora anu sarua pikeun objék anu béda, contona
nyaetarusuh hartina gagancanganrusuh hartina (gelut,riributan).
Conto basa Sunda wewengkon Ciamis, nyaeta amrin, antang,panéséré ,
sanaon, tipagut.
6 20.5.4 Mengidentifikasi Panyingkiran Jatitujuh
bentuk dan jenis Ngaliwat ka sasak beureum
sisindiran Pipikiran teu paruguh
Ngemutan nu acuk beureum

wangun rumpaka sisindiran di luhur nyaeta paparikan.

40
Samemeh ngamparkeun kasur
Samak heula ambeh rineh
Samemeh nyalahkeun batur
Ragap heula awak maneh

Ditilik tina eusina, eta sisindiran kaasup kana piwuruk.


Jauh-jauh manggul awi
Nyiar nyiar pimerangeun
Jauh jauh neang abdi
Nyiar nyiar pimelangeun

Sisindiran di luhur kaasup kana wangun rarakitan.


Cikur jangkung jahe koneng
Lampuyang pamura beuteung
Rarasaan lengkeh koneg
Padahal bureuteu beuteung

Ditilik tina eusina, eta sisindiran kaasup kana sesebred.


Wawangsalan ieu di handap,
Beulit cinggir simpay réma
Ulah lali ka sim abdi

Wangsalna ali.

41
Wawangsalan ieu di handap,
Daun tuhur na tangkalna
Ari ras ku milik diri
Wangsalna kararas.
Lamun urang ninun kantéh,
Ulah resep maké poléng.
........................................
........................................
Eusi nu merenah pikeun ngalengkepan sisindiran di luhur nya éta
Lamun urang leutik kénéh,
Ulah resep ngomong goréng
Aya manuk dina pager,
Na sukuna aya bola.
Lamun urang hayang pinter,
Kudu getol ka sakola.
Tina conto sisindiran di luhur, nu kaasup cangkang nya éta padalisan 1
jeung 2.
Wawangsalan anu wangsalna papanting, nyaeta
nyiruan genténg cangkéngna,
Masing mindeng pulang anting.
Dudukuy panjang gagangna
pikir bati ngalanglayun
Eusi nu merenah tina wawangsalan di luhur nya éta payung

42
Campedak nangka Walanda,
Galatik dina kihujan.
Barudak jaman ayeuna,
Leutik-leutik beuki jajan.
Ditilik tina wangun jeung cara ngebrehkeunana sisindiran di luhur
kaasup kana sisindiranpaparikan.
Bangbalikan lanjaran nyaéta bangbalikan anu henteu didangdingkeun, ‘
contona na dagangan téh bét ngembang awi.
7 20.5.5 Mengidentifikasi Ditilik tina wangunna, pupujian kaasup wangun ugeran.
bentuk dan isi pupujian.
Eling-eling umat muslimin muslimat
Hayu urang berjamaah solat
Eta kawajiban keur sadaya umat
Pibekeleun jaga urang di aherat

Eusi eta rumpaka pupujian nyaeta agama.


Nabi urang saréréa,
Kanjeng nabi anu mulya,
Muhammad jenenganana,
Arab Qurés nya bangsana.

Eusi pada pupujian di luhur nyaritakeun lahirna Kangjeng Nabi


Muhamad SAW.

43
Éling-éling umat
Muslimin muslimat
Hayu urang berjama’ah
Solat maghrib
Éta kawajiban
Keur hirup di dunya
Kanggo pibekeleun
Jaga di ahérat

Saupama dianalisis maké pamarékan struktural, téma pupujian di luhur


nya étaajaran kaagamaan.
Baca Pupujian ieu di handap!

Pardu wudu aya genep sadayana


hiji niat kadua ngumbah beungeutna
tilu ngumbah leungeun dua jeung sikuna
opat ngusap saeutik tina sirahna
lima ngumbah suku dua jeung muncangna
genep tartib sing puguh runtuyanana

Téma nu nyampak dina pupujian di luhur leuwih nyindekel kana atikan.

44
Ramana Gusti Abdullah,
Ibuna Siti Aminah,
dibabarkeunana di Mekah,
wengi Senén taun Gajah.

Robiul awal bulanna,


tanggal ka-dua belasna,
April bulan maséhina,
tanggal kadua-puluhna.

Pupujian di luhur eusina nyaritakeun sajarah kahirupan Nabi


Muhammad SAW.

45
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PÉDAGOGIK
TIORI DIAJAR NURUTKEUN BÉHAVIORISME

Pituduh:
1. Pék titénan matéri tiori diajar nurutkeun béhaviorisme dina Modul Kelompok
Kompeténsi B!
2. Diskusikeun dina kelompok sarta jawab pertanyaan ngeunaan tiori diajar nurutkeun
béhaviorisme ieu di handap!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu sarerusna!

Tiori Diajar Ngaran Tokoh Prinsip-prinsipna


Béhaviorisme
Béhaviorisme 1.

2.

3.

4.

46
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PROFÉSIONAL
NGAPRÉSIASI SISINDIRAN

Pituduh:
1. Pék titénan matéri ngaprésiasi sisindiran dina Modul Kelompok Kompeténsi B sarta
baca cutatan pupujian dina LK ieu di handap!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan unsur sisindiran!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

Wangun Sisindiran Panc én Jawaban


Paparikan Jieun sapada sisindiran anu
témana atikan ti sepuh!

Rarakitan
Jieun sapada rarakitan anu
témana babaturan sakola!

Wawangsalan
Jieun sapada wawangsalan anu
wangsalna PERSIB!

47
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi C

Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas belajar
mandiri.
1. Bacalah materi yang ada pada uraian materi dan buatlah catatan penting atau
rangkuman!
2. Baca, cermati, dan tuliskan kegiatan pembelajaran serta halaman modul pada format
materi esensial yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah Lembar Kerja (LK) Modul Kelompok Kompetensi C berikut ini!
4. Lakukan diskusi untuk membahas materi esensial dan LK dengan teman dalam
kelompok diskusi!

48
FORMAT MATERI ESENSIAL

Kelompok Kompetensi :C
Modul Jenjang : SMP
Judul Modul :
a. Pedagogik: PamarekanKomunikatif, Saintifik, jeung Modél-modél Pangajaran Basa Sunda
b. Profesional: Tatakrama Basa, Pola Sora Basa, Téks Ékplanasi, Gugurita, jeung Carpon di SMP

No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman


Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
1. 2.2.1 Menentukan Pamarékan pangajaran nu digunakeun pikeun mekarkeun prosédur opat ... ...
penerapan kaparigelan basa nu ngawengku ngaregepkeun, nyarita, maca, jeung nulis,
pendekatan nyaéta pamarekan komunikatif.
komunikatif dan Dina hakékatna mah diajar basa téh nyaéta diajar komunikasi. Ku kituna,
saintifik dalam pangajaran basa Sunda kudu dipuseurkeun pikeun ngaronjatkeun kamampuh
pembelajaran siswa dina komunikasi ku cara ngagunakeun basa Sunda boh lisan atawa tulisan.
bahasa Sunda. Pamarekan komunikatif nyaéta pamarekan pangajaran basa anu mibanda
tujuan pikeun ngawangun kompeténsi komunikatif.
Pamarekan komunikatif pikeun mekarkeun kaparigelan ngaregepkeun, nyarita,
maca, jeung nulis basa jeung sastra Sunda.
Salah sahiji kamampuh komunikatif téh, nyaéta kamampuh gramatikal, nyaeta
kamampuh panyatur dina ngagunakeun ugeran tatabasa .
Salah sahiji kamampuhkomunikatif téh, nyaéta kamampuh sosiolinguistik,
nyaeta kamampuh panyatur dina paham kanakontéks sosial tempat

49
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
lumangsungna komunikasi.
Salah sahiji kamampuhkomunikatif téh, nyaéta kamampuh wacana, nyaeta
kamampuh panyatur dina midangkeun maksud-maksud komunikasi kalawan
merenah.
Salah sahiji kamampuhkomunikatif téh, nyaéta kamampuh strategi, nyaeta
kamampuh panyatur dina ngagunakeun rupa-rupa stratégiwaktu komunikasi .
Numutkeun Celce-Murcia, spk (1995), kompeténsi komunikatif, diantarana
kompetensi kabasaan. Guru SMP dianggap mibanda kompeténsi kabasaan basa
Sunda lamun mampuh cara ngalafalkeun, éjahan, kaidah wangun kecap, ugeran
kalimah baku, ugeran kabeungharan, jeung ugeran ma’na basa Sunda.
Pamarekan komunikatif boga opat.Salah sahijikarakteristikna nyaéta sasaran
kelas difokuskeun kana sakabéh komponén komunikasi napak dina kompeténsi
gramatikal.
Aspék-aspék anu raket patalina jeung Pamarekan Komunikatif, di antarana tiori
basa anu netelakeun pamarekan komunikatif dumasar kana téori basa anu
nétélakeun yén hakékatna basa téh nyaéta sistem.
Peran guru dina pangajaran anu nerapkeun pamarekan komunikatif, utamana
salaku fasilitator, partisipan, analisis pangabutuh, konselor, jeung manajer
prosés diajar.
Kagiatan basa Sunda anu museurkeun kana parige l(activities focusing on
fluency), diantarana ngaréfléksikeun ngagunakeun basa kalawan alamiah.
Permendikbud No 22 Taun 2016 ngeunaan Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Luyu jeung Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pangajaran ngawengku

50
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
mekarkeun ranah sikep, pangaweruh, jeung kaparigelan. Sikepbaris dipimilik
ngaliwatan proses “narima, ngajalankeun, ngahargaan, neuleuman, jeung
ngamalkeun”.
Ngumpulkeun informasi/ékspérimén kagiatan pangajaran, diantarana
ngalakukeun ékspérimén.
Cara ngalarapkeun aktivitas pangajaran pikeun ngaronjatkeun daya nalar siswa,
nyaeta guru nyusun bahan pangajaran sagemblengna.
c.Prinsip-prinsip pamarekan saintifik anu bener ngawengku: :
(1) siswa dibéré jalan pikeun néangan kanyaho
(2) siswa diajar ngagunakeun rupa-rupa sumber
(3) prosés pangajaran ngagunakeun pamarekan saintifik
2. 2.2.2 Menentukan Léngkah-léngkah operasional modél pangajaran Projéct Based Léarning (PjBL)
fase-fase model nyaéta nangtukeun panalék ésénsial
pembelajaran 1. ngadesain rancangan proyék
(discovery learning, 2. nyusun jadwal
problem based 3. monitoring
learning, dan atau 4. nguji hasil
projeck based 5. evaluasi pangalaman
learning) dalam Mantuan peserta didik dina ngararancang jeung nyiapkeun karya anu luyu jeung
pembelajaran bahasa masalah anu keur ditalungtik, saperti: laporan, modél, atawa babagi pancén
Sunda. jeung babaturan, mangrupa léngkah-léngkah Modél Pangajaran Berbasis
Masalah fase 4.
Tujuan digunakeunana Modél Discovery Learning, nyaéta:
(1) ngarobah kondisi diajar tina pasif jadi aktif kréatif

51
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
(2) ngarobah modus ekspository (siswa ngan narima informasi ti guru) kana
modus discovery/ Inquiry (siswa manggihan sorangan informasi)
Ieu tahap dimimitian ku cara, siswa SMP dibéré matéri anu matak bingung
antukna hayang nalungtik sorangan. Guru bisa ngamimitian ngajar ku cara méré .
panalék, ajakan siswa supaya maca buku. Ieu hal asup kana tahapan Stimulation
(Stimulasi/ Nyumangetan) dina Discovey Learning
Dina Discovey Learning sanggeus ngolah jeung nafsirkeun data/informasi,
saterusna siswa ngabuktikeun bener henteuna hipotésis anu geus dirumuskeun
di awal kagiatan pangajaran. Ieu hal mangrupa tahapan Verification
(Ngabuktikeun).
Problem Based Learning (PBL) nyaéta modél pangajaran anu dirarancang
sangkan siswa SMP narima pangaweruh anu penting, anu ngabalukarkeun siswa
mampuh:
(1) ngungkulan masalah
(2) mibandamodél diajar sorangan
(3) mibanda kaparigelan ulubiung aktif dina kelompok
Prinsip-prinsip PBL anu kudu diperhatikeun ngawengku :
(1) konsép dasar
(2) wangenan masalah
(3) silih tukeran pangaweruh
Dina pangajaran, fasilitator ngajéntrékeun konsép dasar, pituduh,
référénsi, atawa link jeung skill anu diperlukeun dina pangajaran. Ieu hal
dimasudkeun supaya siswa téréh meunangkeun “peta” anu akurat
ngeunaan arah jeung tujuan pangajaran. Ieu tahapan konsép dasar (basic

52
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
concept) dina Model Pangajaran PBL.
Aktivitas guru jeung siswa:
 Ngajéntrékeun tujuan pangajaran.
 Ngajéntrékeun logistik anu diperlukeun.
 Nyumangetan siswa pikeun aktif dina ngungkulan masalah anu geus dipilih.
Hal eta kaasup Fase 1 Oriéntasi siswa kana masalah.
3. 3.5.1 Menunjukkan Conto kagiatan anu nuduhkeun léngkah saintifik dina ngomunikasikeun hasil
urutan penyampaian pangajaran pangalaman pribadi nyaéta peserta didik ngajentrekeun ka
materi pembelajaran babaturan sakelas ngeunaan pangalaman nempo cara megarkeun hayam.
bahasa Sunda sesuai
dengan pendekatan Dina prosés gawé anu nedunan kriteria ilmiah, para ilmuwan leuwih nyoko kana
saintifik. nalar induktif (inductive reasoning).
Aya sababaraha istilah anu digunakeun dina lumangsung kagiatan diajar,
nyaéta: (1) pamarekan, (2) modél, (3) stratégi, jeung (4) metodeu pangajaran.
Pamarekan nyaeta cara pandang guru anu digunakeun pikeun nyiptakeun
lingkungan pangajaran luyu jeung kompeténsi.
4. 20.2.5 “Hapunten elat dongkap, tadi wengi nembé wangsul ti Jakarta.
Mengidentifikasi ciri Ragam basa nu dipake dina kalimah di luhur nyaéta ragam basa sunda lemes
ragam bahasa Sunda keur ka sorangan.
ragam halus. Numutkeun sawatara ahli asupna undak-usuk kana basa Sunda téh ti mimiti
abad ka-17.
Numutkeun sawatara ahli asupna undak-usuk kana basa Sunda dina mangsa
sabagian tatar Sunda kaéréh ku Mataram .
5. 20.2.6 Membedakan “Dupi Bapa parantos tuang?”

53
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
bahasa Sunda halus Ragam basa anu dipaké dina kalimah di luhur nyaéta ragam basa sunda lemes
dan bahasa kasar. keur ka batur .
Ari prinsip kasopanan téh miboga sababaraha rupa maksim, nyaéta: (1) maksim
kawijaksanaan, (2) maksim handap asor, (3) maksim kacocog, (4) maksim
katumarima, (5) maksim kasimpati, jeung (6) maksim balabah. Maksim
kawijaksanaan hartina meredih omongan ku cara ngaréaan kauntungan atawa
ngurangan karugian ka pamiarsa, diwangun ku omongan komisif jeung impositif
Omongan si B dina wacana leuwih sopan tur cocog jeung kalimah si A,
sabalikna omongan si C mah henteu cocog.
A : Basa Sunda téh énténg bangga, nya?
B : Enya.
C : Ah, ceuk saha sakitu babarina.

Conto di luhur asup kana maksim pangcocog.


Ari enas-enasna, munculna tatakrama basa téh gumantung kana tilu perkara,
nya eta
(1) Pamaké basa, saha panyatur (I), saha pamiarsa (II), jeung saha nu di
caritakeun (III) ;
(2) Kalungguhan pamaké basa, naha sahandapeun (h), sasama (s), atawa
saluhureun (I)
(3) gambaran rasa panyatur waktu komunikasi lumangsung, naha hormat (H),
biasa atawa loma (L), naha teu hormat atawa kasar (K)

Tina segi umur, nu maké basa téh bisa ngawengku: budak, rumaja, kolot.

54
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Adegan batin (deep structure) mangrupa aturan, rumus, atawa kaédah basa,
kayaning fonologi, morfologi, sintaksis, leksikon, jeung semantik.
6. 20.3.1 Membédakan Sora basa anu diwangun ku hawa anu kaluar tina bayah sarta waktu ngaliwatan
ucapan bunyi bahasa tikoro teu meunang hahalang disebut vokal.
Sunda Gaya basa bisa dipasing-pasing dumasar kana adegan kalimah, saperti gaya basa
klimaks, antiklimaks, pararelisme, antitesis, jeung repetisi.
Disawang tina pamakéna basa, ragam basa bisa dibédakeun nurutkeun jejer
omongan, kayaning ragam basa agama, politik, ilmiah, téhnologi, ékonomi, seni,
jeung hukum.
Dina ngama’naan atawa ngainferénsi wacana, aya dua hal nu perlu di diténan,
nyaéta (1) paraduga jeung(2) implikatur. Paraduga nyaéta pangira atawa
panyangka anu aya patalina jeung kamustahilan bisa kajadian, masalah proyéksi
atawa nonjolkeun hiji hal .
Gaya basa bisa dipasing-pasing dumasar kana harti, saperti gaya basa aliterasi,
eufimismeu, litotes, pleonasme, hiperbola, paradok.
Gaya basa bisa dipasing-pasing dumasar kana nada, saperti gaya basa basajan,
singer tengah, jeung gaya basa ruwed .
7. 20.3.2 Menentukan Adegan engang KKVK katitén dina kecap ngajleng.
pola-pola bunyi Adegan engang KKVKK balukar pangaruh tina basa kosta katitén dina kecap ieu
bahasa Sunda kompléks.
Konsonan /ng/ anu nyicingan posisi tengah katitén dina kecap ngantunkeun.
Sora basa téh sifatna miganda, nyaéta sora ucap nu disebut parole.
Dina ngawangun sora basa aya tilu perkara kalibet, nyaéta hawa nu
kaluar tina bayah atawa paru-paru, artikulator, jeung tempat artikulasi.

55
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Sora ucap atawa fon mangrupa sora anu dikedalkeun ku baham, anu
diulik ku tata sora, nu disebut fonetik.
Dina ngawangun sora basa aya tilu perkara kalibet, nyaéta
(1) hawa nu kaluar tina bayah atawa paru-paru
(2) artikulator, jeung
(3) tempat artikulasi
Sora basa anu kadéngéna béda atawa mirip tur bisa ngabédakeun harti kecap
disebut foném .
Sora basa nu diwangun ku hawa kaluar tina bayah sarta waktu
ngaliwatan tikoro meunang hahalang, disebut konsonan.
8. 20.3.3 Membedakan Nu kaasup wangun pupuh sekar ageung nyaéta pupuh sinom, kinanti,
pola bunyi bahasa asmaranda, dangdanggula.
Sunda dan bahasa Angin Lémbang nebak ngahiliwir
Indonesia. Ngoyag-ngoyag jajaran tangkal camara
Siga nu gugupay baé
Ngagupayan Kota Bandung
Itu aya sapasang japati
Anteng kakalayangan
Ngahaja ngalayung
Di béh kidul samar-samar Gedung sate
katémbong bangun nu tingtrim
Éndahna matak kelar

Rumpaka pupuh di luhur, kaasup pupuh dangdanggula.

56
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
8-a, 8-i, 8-a,8-i,7-i,8-u,7-a, 8-i, 12-a
Mangrupa mangrupa guru lagu jeung guru wilangan tina pupuh sinom .
Runtuyan dua konsonan atawa leuwih anu diucapkeun sawaktu tur aya dina hiji
engang, disebut kluster.
Sora suprasegmental éta sora basa nu bisa dipasing-pasing seperti vokal
jeung konsonan.
Aya tilu cara ngawangun konsonan minangka ajén atawa kualitasna, nyaéta…
(1) kaayaan pita sora
(2) tempat artikulasi
(3) cara artikulasi
Rinéka sora atawa gejala fonologis patali jeung parobahan sora basa, boh vokal
boh konsonan.
Dumasar kana cara diwangunna, rinéka sora téh aya nu disebut sirnaan.
Sirnaan nya éta rinéka sora anu diwangun ku jalan ngaleungitkeun sawatara
fonem tina kecap, boh di awal kecap, di tengah kecap, boh di akhir kecap .
Métatesis nyaéta rineka sora anu diwangun ku jalan matukeurkeun tempat
fonem dina jero kecap. Contona aduy…ayud, dalu ....ladu, leor......reol, presiden
....persiden
9. 20.4.23 Unsur tina téks éksplanasi:
mengidentifikasi (1) pedaran umum
struktur jeung kaidah (2) pangjéntré
teks eksplanasi (3) panutup
Karangan anu eusina ngeunaan hiji topik anu raket patalina jeung
kajadian/prosés fénoména alam atawa fénoména sosial anu lumangsung dina

57
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
kahirupan sapopoé, disebut téks éksplanasi .
Pedaran umum mangrupa bubuka ngeunaan hal anu rék dijéntrékeun.
Bagéan ahir teks éksplanasi nyaéta panutup (closing). Panutup eusina mangrupa
kacindekan tina fénoména.
Banjir
Banjir (caah ) nyaéta fénoména alam anu sumberna tina hujan anu ngagebrét
tur waktuna lila. Banjir bisa dibalukarkeun ku alam, bisa ogé dibalukarkeun
kuparipolah manusa. Banjir anu dibalukarkeun ku alam nyaéta érosi jeung
sédiméntasi, curah hujan, pangaruh fisiografi/geofisik walungan, kapasitas
walungan, drainase, lahan, jeung pangaruh cai pasang.
Teks di luhur mangrupa contoh eksplanasi.
Kaédah-kaédah kabasaan anu aya dina tékséksplanasingawengku kecap-kecap
panyambung (konjungsi), kecap serapan tina basa deungeun, jeung istilah
husus.
Tatakrama basa biasa disebut oge undak usuk basa.
Nilai karakter anu aya waktu urang ngajarkeun tatakrana basa, nyaeta
kasopanan, rasa hormat, silih ajénan, rasa hormat ka saluhureun.
Ambahan tata sora ngawengku genep hal, nyaéta …
(1) sora basa, foném, jeung aksara
(2) warna foném (vokal jeung konsonan) katut cara ngawangunna
(3) runtuyan sora, engang, jeung kecap
10. 20.5.12 Ciri-ciri carita pondok, nyaeta
Mengidentifikasi (1) wangun fiksina pondok
bentuk carpon (2) caritana mangrupa karangan fiksi

58
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
(3) eusi carita umumna réalistis

Salah sahiji ciri carpon nyaeta eusina umumna realistis, hartina najan mangrupa
hasil rékayasa pangarang, tapi tetep jalan caritana kudu kaharti ku akal.
Anu nangtukeun arah jeung ngatur sakabéh unsur nu aya dina carita pupuh,
upamana tokohtokohna, aksina, méréskeun konflikna, nu ku pangarang
digunakeun pikeun ngahirupkeun jalan carita, disebut tema.
Fakta dina carpon raket patalina jeung tilu unsur carita, nyaéta tokoh, galur,
jeung latar. Papasingan tokoh dumasar kana tahapan atawa peran palaku dina
mekarkeun galur atawa kautamaan tokoh nyaeta tokoh utama jeung tokoh
panambah.
Amanat carpon “Néng Yaya Gering Tipes” nyaéta hirup teh kudu mangfaat ka
sarerea ku jalan digawe soson-soson ppikeun kahirupan masyarakat ulah silih
tipu.
Carita pondok kudu mangrupa hiji kajadian hartina carita pondok naritakeun hiji
kaadian kudu gembleng atwa museur kna hiji implengananu jadi téma dina éta
carita.
11. 20.6.1 Menjelaskan Salah sahiji untur carita pondok yen kajadian anu lain saenyana atawa bener-
unsur instrinsik bener anu kaalaman ku manusa (ukur rékaan), hartina carpon caritana
carpon. mangrupa karangan fiksi.
Carita pondok kagolong kana karya sastra naratif nu mindeng ngagunakeun basa
nu cenderung sipatna stilistik atawa ngandung gayabasa.
Amanat bisa dihadirkeun dina carita kalawan nyamuni (implisit) bisa nembrak
(éksplisit). Amanat ditepikeun kalawan nyamuni lamun ajaran moral

59
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
disamunikeun dina paripolah tokoh waktu carita rék pungkas.
Amanat bisa dihadirkeun dina carita kalawan nyamuni (implisit) bisa nembrak
(éksplisit).Amanat ditepikeun kalawan nembrak lamun pangarang di tengah
carita atawa di tungtung carita nepikeun panggero, pangwawadi, naséhat,
atawa panyaram.
Fakta carita raket patalina jeung tilu unsur carita, nyaéta (1) tokoh, (2) galur,
jeung (3) latar.
Palaku utama atawa palaku kahiji, disebut ogé protagonis, nyaéta palaku anu
nyekel peran ti awal nepi ka ahir.
Tokoh antagonis karakterna biasana réhé, pikasebeleun,anu cindekna mah
tokoh anu jahat..
Wanda tokoh dina carpon dumasar kana tahapan atawa peran palaku dina
mekarkeun galur atawa kautamaan tokoh, ngawengku tokoh utama (central
character, main character) jeung tokoh panambah (peripheral character).
Dina carpon aya tokoh tipikal (typical character) jeung tokoh nétral (netral
character). Ieu hal dumasar kana ngeunteungkeun tokoh carita.
Runtuyan carita anu diwangun tina tahapan kajadian nepi ka ngawujud
gunggungan carita nu dimunculkeun ku tokoh carita, disebut galur.
Sarana sastra mangrupa unsur-unsur karya sastra anu raket patalina jeung tilu
unsur, nyaéta (1) puseur sawangan, (2) gaya basa, jeung (3) judul carita.
Unsur intrinsik mangrupa unsur-unsur anu ngawangun karya sastra. Unsur-
unsur intrinsik karya sastra winangun prosa bisa dipaké ku carpon. Anu kaasup
unsure intrinsik carpon nyaeta tokoh jeung watekna; galur (plot) nu patali jeung
téhnik nyaritakeun (penceritaan); latar (setting) anu nyoko kana tempat, waktu,

60
No. Indikator Pencapaian Materi Esensial Kegiatan Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
jeung suasana; téma, amanat atawa pesan; puseur sawangan jeung puseur
carita; jeung gaya basa.

61
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PÉDAGOGIK
LARAPNA PAMAREKAN SAINTIFIK DINA PANGAJARAN BASA SUNDA

Pituduh:
1. Pék titénan matéri larapna pamarekan saintifik dina pangajaran basa Sunda dina
Modul Kelompok Kompeténsi C!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan kagiatan
pangajaran basa Sunda maké pamarekan saintifik!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

Mata Pelajaran : Basa Sunda


Kelas/Semester : .....................
Materi/Topik : ....................
Waktu : ....................

No. Kagiatan Pangajaran Basa Sunda Maké Pamarekan Saintifik

62
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PROFÉSIONAL
LARAPNA BASA SUNDA LOMA JEUNG BASA SUNDA LEMES DINA KALIMAH

Pituduh:
1. Pék titénan matéri larapna basa Sunda loma jeung basa Sunda lemes dina kalimah
dina Modul Kelompok Kompetensi C!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan conto-conto
larapna kecap loma jeung lemes!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

Prak larapkeun kecap-kecap ieu di handap dina kalimah anu mérénah, ku jalan ngeusian
kolom anu kosong!

No. Kecap-kecap Basa Sunda Loma Basa Sunda Lemes keur Basa Sunda Lemes keur
Basa Sunda ka Sorangan ka Batur
1. Abus, asup “Maneh rék asup “Dudi mah tos lebet ti Kumargi Bu Heni henteu
ayeuna?” Dudi nanya payun,” ceuk Dajeung ka lebet, engke kelas Iib
ka Dajeung Pa Asep. dilebétan ku Bu Susi, “ ceuk
Pa Kepala Sakola ka Pa
Maman.

2. Balik, wangsul, ... ... ..


mulih

3. Baju, raksukan, ... ... ...


anggoan

4. Beuteung, ... ... ...


padaharan,
patuangan

5. Cape, cape, .... ... ,,,


palay

63
64
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi D

Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas belajar
mandiri.
1. Bacalah materi yang ada pada uraian materi dan buatlah catatan penting atau
rangkuman!
2. Baca, cermati, dan tuliskan kegiatan pembelajaran serta halaman modul pada format
materi esensial yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah Lembar Kerja (LK) Modul Kelompok Kompetensi D berikut ini!
4. Lakukan diskusi untuk membahas materi esensial dan LK dengan teman dalam
kelompok diskusi!

65
66
FORMAT MATERI ESENSIAL

Kelompok Kompetensi: D
Modul Jenjang : SMP
Judul Modul
a. Pedagogik : Kurikulum 2013 dina Pangajaran Basa Sunda di SMP
b. Profesional : Kaparigelan Basa jeung Dongéng

Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman


No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
1. 3.1.1 Menjelaskan Prinsip mekarkeun kurikulum teh aya pangabutuh internal jeung eksternal. Nu ................ .........
prinsip dimaksud prinsip eksternal nyaéta kurikulum anu raket patalina jeung kamajuan
pengembangan tehnologi jeung informasi.
kurikulum. Prinsip mekarkeun Kurikulum ku ayana pangabutuh internal raket patalina jeung
kaayaan kondisi pendidikan, utamana patali jeung pameredih Standar Nasional
Pendidikan. Ieu di handap anu teu kaasup kana dalapan Standar Nasional Pendidikan
nyaéta Kompetensi Dasar.
Salah sahiji prinsip mekarkeun kurikulum nyaéta kurikulum kudu dumasar kana
kompetensi. Sagemblengna, kurikulum téh kudu mekarkeun aspék sikep,
pangaweruh, jeung kaparigelan.
2. 3.2.1 Merumuskan Dina kurikulum 2013 Kompetensi Dasar (KD) téh dirumuskeun pikeun ngahontal
tujuan Kompetensi Inti.
pembelajaran Sanggeus ngaregepkeun pupuh kinanti, siswa mampuh ngajelaskeun deui eusina
bahasa Sunda kalawan bener. KD anu luyu pikeun tujuan di luhur nyaeta mengenal teks pupuh yang
berdasarkan KD. berisi tentang benda, binantang, dan tanaman dalam bahasa Sunda secara lisan dan

67
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
tulisan.
Indikator anu luyu pikeun KD: Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami teks
legenda sesuai dengan kaidah-kaidahnya, nyaéta ngajelaskeun palaku utama dina
carita Tangkuban Parahu.
3. 3.3.1 Merancang Pikeun ngahontal kualitas anu geus dirarancang dina dokumen kurikulum, kagiatan
pengalaman diajar ngajar perlu ngagunakeun prinsip-prinsip: siswa difasilitasan pikeun neangan
belajar bahasa kanyaho, siswa diajar tina rupa-rupa sumber, jeung pangajaran berbasis kompetensi.
Sunda sesuai Dina ngarancang pangalaman diajar basa Sunda aya kritéria kualifikasi kamampuh
dengan KD yang siswa anu dipiharep tur bisa dihontal sanggeus ngaréngsékeun dina jangka waktu
dipilih. diajar di satuan pendidikan dina jenjang pendidikan dasar jeung pendidikan
menengah, disebut Standar Kompeténsi Lulusan (SKL).
Dina ngarancang pangalaman diajar basa Sunda, aya Kompeténsi inti anu
dirumuskeun dina wangun paripolah umum (generik) anu eusina ngeunaan ajén jeung
sikep anu galagatna bisa ditengétan mangrupa dampak pengiring (nuturant effect)
sarta mangrupa pangajaran teu langsung (indirect learning) tina KD séjénna, nyaéta
KI-1 jeung kI-2.
4. 3.4.1 Menunjukkan Conto materi pembelajaran basa Sunda nu luyu jeung tujuan pangajaran “menulis
materi kalimat yang menggunakan aksara Sunda dengan baik dan benar” nyaéta fakta :
pembelajaran bentuk aksara swara, aksara ngalagena, dan rarangken, jeung conto kalimat dalam
bahasa Sunda tulisan aksara Sunda; konsep : bentuk aksara sunda, jeung struktur penulisan aksara
sesuai Sunda ; jeung prinsip : pemahaman tentang aksara Sunda.
dengantujuan Fungsi bahan ajar bahan ajar basa jeung sastra Sunda anu luyu jeung tujuan
pembelajaran. pangajaran, nyaéta tuturus pikeun guru dina ngalelempeng aktivitasna prosés
pangajaran jeung substansi kompeténsi anu diajarkeun ka murid; tuturus pikeun

68
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
murid dina ngalelempeng prosés pangajaran jeung substansi kompeténsi anu diulikna;
jeung tuturus pikeun murid dina ngalelempeng prosés pangajaran jeung substansi
kompeténsi anu diulikna.
Materi pangajaran anu luyu jeung tujuan “Sanggeus diskusi kelompok, siswa mampuh
ngadeskripsikeun eusi carita pondok “ nyaeta Neng Yayah Geuring Tipes” kalawan
make basa anu runtut”.
di luhur, nyaeta apresiasi carita pondok.
5. 3.4.2 Memilih bahan Prinsip dina nyusun bahan ajar basa Sunda di antarana prinsip spiral jeung miharti.
ajar bahasa dan Salah sahiji landasan nyusun bahan ajar basa jeung sastra Sunda, nyaéta landasan
sastra Sunda. paélmuan.
Runtuyan léngkah-léngkah nyusun bahan ajar basa jeung sastra Sunda, nyaéta pasing-
pasing bahan luyu jeung lawungan, susun indikator tur patalikeun kana warna jeung
wangun wacana.
6. 3.6.1 Membuat Salah sahiji conto indikator tina KD“mengidentifikasi dan menganalisis kalimat yang
indikator pencapaian menggunakan aksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya” nyaéta menulis kalimat
kompetensi sesuai KD sederhana menggunakan aksara Sunda.
dalam pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi anu luyu pikeun KD: Menelaah, mengidentifikasi,
bahasa Sunda. dan memahami teks legenda sesuai dengan kaidah-kaidahnya, nyaéta ngajelaskeun
palaku utama dina carita Tangkuban Parahu.
Conto indikator pikeun KD “ memahami isi teks carpon sastra Sunda” nya eta .
menjelaskan karakter tokoh Neng Yayah dengan bahasa yang runtut.
7. 4.1.1 Mengidentifikas Salah sahiji prinsip nyusun RPP nyaeta ngaakomodasi pangajaran karagaman budaya .
i prinsip-prinsip Salah sahiji prinsip nyusun RPP nurutkeun Permendikbud No. 22 Taun 2016 nyaeta
penyusunan RPP merhatikeun bedana kamampuh siswa nu ngawengku kamampuh awal, tingkat

69
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
pembelajaran bahasa intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi diajar, kasang tukang kabudayaan, norma,
Sunda. ajen, jeung lingkungan peserta didik.
Nurutkeun permendikbud no. 22 taun 2016, prinsip-prinsip nyusun RPP téh di
antarana: pengembangan budaya maca jeung nulis.
8. 4.2.1 Mengidentifikasi Tujuan anu sipatna spesifik, bisa diukur, tur ngahontal hiji udagan, disebut Indikator
komponen-komponen Pencapai Kompetensi (IPK).
RPP pembelajaran Numutkeun Permendikbud No. 22 Taun 2016, komponen RPP ngawengku (1) identitas
bahasa Sunda sekolah/madrasah, mata pelajaran atau tema, kelas/semester, dan alokasi waktu; (2)
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator pencapaian kompetensi; (3) materi
pembelajaran; (4) kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup; (5) penilaian, pembelajaran remedial, dan
pengayaan; dan (6) media, alat, bahan, dan sumber belajar.
Komponen RPP anu eusina mangrupa gambaran, skenario pangajaran ti mimiti
rarancang nepi ka evaluasi disebut kagiaran pangajaran.
9. 4.3.1 Menentukan Runtuyan kagiatan inti dina pangajaran basa Sunda nyaéta: Mengamati, Menanya,
urutan kegiatan inti Mengumpulkan informasi, Mengasosiaikan/mengolah informasi,
dalam pembelajaran Mengkomunikasikan.
bahasa Sunda dengan Kagiatan inti dina pangajaran basa Sunda di SD nu nerapkeun pamarekan saintifik
lengkap. kalawan lengkep, ngawengku observasi, nanya, ngumpulkeun informasi, ngolah
informasi, jeung ngomunikasikeun.
10. 4.4.1 Menentukan Wangunan sakola nu dianggap nyumponan syarat kasehatan, nyaéta miboga ventilasi
pelaksanaan jandela, lampu anu sugema.
pembelajaran bahasa Standarisasi Sarana jeung Prasarana pembelajaran diatur dina Permendiknas No. 24
Sunda yang taun 2007 jeung Permendiknas No. 40 taun 2008.

70
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
memperhatikan Lahan sakola anu nedunan standar kaamanan nyaéta lahan sakola miboga akses
Standar keamanan. pikeun nyalametkeun dina kaayaan darurat.
11. 20.4.1 Tahapan ngaregepkeun nyaéta persepsi, mere ajen.
mengidentifikasi Nurutkeun Walter jeung Morris tahapan ngaregepkeun téh diantarana hearing,
aktivitas menyimak attention, perception, evaluation, response.
yang baik Kamampuh ngawasa atawa nyangking kana informasi anu merenah dina
pangaregepkeundisebut persepsi.
Kagiatan inti dina pangajaran ngaregepkeun basa Sunda nu nerapkeun pamarekan
saintifik aya dina observasi.
Salah sahiji kagiatan ngaregepkeun anu kudu meunang panitén sangkan prosés
ngaregepkeun bisa lumangsung, nya eta ngabogaan pangaweruh ngeunaan elmu
basa.
Kamahéran basa sipatna mékanistik, hartina kamahéran basa baris ngaronjat lamun
mindeng latihan manjang tur sistematis
Tujuan ngaregepkeun téh bisa digolongkeun jadi aktivitas saperti nyangkem eusi,
ngarespon, nyangkem informasi, jeung ngaumpulkeun data
Aspek persepsi dina kagiatan nyangking informasi atawa ngaregepkeun anu hadé, nya
eta hiji prosés nalika saurang paregep ngatur jeung ngainterprétasikeun (nafsirkeun)
kesan ngeunaan informasi anu katarimana.
Kamahéran basa sipatna mékanistik, hartina kamahéran basa baris ngaronjat lamun
mindeng latihan manjang tur sistematis.
12. 20.4.2 Karakteristik urang Sunda dina cara nyaritana, nyaéta pasemon bear marahmay.
Mengidentifikasi Tujuan utama pikeun campur gaul dina hirup kumbuh sapopoé. Anu kaasup tujuan
karakteristik nyarita di antarana nyaeta nepikeun informasi.

71
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
pembicara bahasa “Hadirin nu dipihormat, salajengna sim kuring ngahaturanan ka bapa Kadis kanggo
Sunda. ngadugikeun pamapagna”
Rumpaka di luhur nuduhkeun conto kagiatan pembelajaran nyarita dina kalungguhan.
“langkung ti payun neda dihapunten simkuring seja nikukur maneh”
Klausa “nikukur maneh” dina sempalan di luhur nuduhkeun Keur nyarita
ngawanohkeun diri.
“Numutkeun pa Camat, lengkah tarekah naon bae nu kedah dilakonan kanggo
nungkulan banjir di Majalaya teh ?”
Kalimah di luhur nuduhkeun kagiaan diajar nyarita dina situasi wawancara.
13. 20.4.3 Warna maca dina pangajaran basa Sunda diantarana bae maca jero haté, hartina
Mengidentifikasi kagiatan maca kudu nyangkem sakabéh eusi bacaan kalawan gembleng ku jalan
aktivitas matalikeun eusi jeung pangalaman sarta pangaweruh nu kapimilik ku nu maca bari teu
keterampilan dibarengan ku sora.
membaca. Numutkeun papasinganana, maca aya dua rupa maca intensif jeung maca ekstensif.
Maca ekstensif ngawengku maca survey (survay réading), maca saliwat (skimming),
jeung (c) maca déét (superficial réading).
Warna maca dina pangajaran basa Sunda diantarana bae maca jero haté, hartina
kagiatan maca kudu nyangkem sakabéh eusi bacaan kalawan gembleng ku jalan
matalikeun eusi jeung pangalaman sarta pangaweruh nu kapimilik ku nu maca bari teu
dibarengan ku sora.
14. 20.4.4 Aya opat hal nu kudu dipilampah dina tahap nuliskeun ide, nyaeta bisa ngamimitian
Mengidentifikasi nulis, maher ngawangun paragraf, parigel mungkas karangan, jeung tapis nyieun
aktivitas judul.
keterampilan menulis Tahap nulis téh aya dua. Kahiji, tahap nandeskeun ide. Kadua, tahap nuliskeun ide.

72
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Tahap nandeskeun ide ngawengku milih topik, nangtukeun topik nu spesipik,
nangtukeun tujuan, nangtukeun pamarekan, nyieun rangkay karangan.
Nurutkeun eusina, tulisan téh dibagi jadi opat: (1) narasi, (2) deskripsi, (3), eksposisi,
jeung (4) arguméntasi. Tulisan argumentasi nyaeta tulisan anueusina ngajéntrékeun
bener henteuna hiji perkara dumasar kana alesan nu kuat nepi ka jalma lian yakin tur
percaya kana pamadegan anu disodorkeunana.
Ti saprak harita jang Maman hirupna aya dina kasugihan jauh jeung kayaan
samemehna. Ari disanghareupan ku kasabaran mah sagalarupa oge tangtu buahna
amis.
Ungkara di luhur teh nuduhkeun conto paragraf mungkas karangan.
Kalimah-kalimah dina hiji paragraf kudu mangrupa beungkeutan anu gembleng, nu
silih lengkepan enggoningngébréhkeun hiji poko pikiran mangrupa syarat nulis
paragraf.
Conto kalimah judul karangan “Bom di Bandung”.
15. 20.4.14 Menemukan Mangpaat nyarita di antarana ngalatih numuwuhkeun kapercayaan diri.
struktur dan kaidah Hasan jongjon ngapalkeun di tepas hareup. Teu
teks anekdot kungsi lila aya sora ngagombrang ti tengah imah,
ditema ku sora lanceukna seuri ngabarakatak. Ha!
Ha! Ha! Hasan henteu maliré kana éta sora,
manéhna mah jongjon baé ngapalkeun siga euweuh
kajadian naon-naon di sagigireunana.

Proses ngadenge
Sababaraha kali éta lagu tah diputer, teu bosen-boseneun, sigana

73
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
mah lir saperti anu hayang nyaho jelegurna ombak laut kidul jeung
waasna pamandangan di basisir.
Éta lagu téh keur Darya mah mangrupa inspirasi geusan
ngagambarkeun kaendahan di basisir Laut Kidul. Galindengna éta
lagu dina éta kasét lir masieup kaéndahan lukisanana. Unggal
ngalukis Darya mah tara ieuh leupas tina radio kasét sarta lagu anu
payus jeung téma lukisanana proses ngaregepkeun.
Pikeun ngumpulkeun informasi atawa ngaregepkeun
anu hadé, bisa dipangaruhan ku tilu aspék, nya eta persépsi; intelegénsi; jeung mikir.
Nu raket pasualanana jeung prosés ngaidéntifikasi informasi dina ngaregepkeun, nya
eta mikir.
sabada bahan regepan téh kacangking ku cara ngainterprétasi bahan regepan,
saterusna kudu ditimbang-timbang, diuji sarta diluyukeun jeung pangalaman anu
nyampak di diri paregep.Dina éta prosés, paregep perlu méré ajén atawa vérifikasi.
Kagiatan maca gancang dilaksanakeun dina waktu anu singget tur gancang pikeun
nyangkem gurat badag eusi bacaan
Kagiatan maca téhnik atawa maca bedas dilaksanakeun kalawan dibedaskeun atawa
ditarikeun luyu jeung randegan, lentong jeung wirahma.
Guru ngajak siswa pikeun maca sajak di buruan sakola kalawan daria, eta hal kaasup
kana proses maca.
16. 20.4.15 menemukan Numutkeun Tarigan (1984), kagiatan maca teh kabagi jadi maca ekstensif jeung
struktur dan kaidah intensif.
teks prosedural Guru mere wacana ka siswa nu satuluyna dibaca ngan saliwat, eta hal kaasup kana
kompleks kagiatan maca skiming.

74
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Guru meredih siswa sangkan maca wacana kalawan gemet jeung taliti, eta hal kaasup
kana maca close reading.
Siswa diperedih bisa nyusun sababaraha kalimah jadi wangun kontruksi basa nu
leuwih lega kalawan gembleng. Eta hal kaasup kana kaparigelan nulis paragraf.
Siswa diperedih nulis kalimah nu nuduhkeun yen eta pagawean nulis teh geus rengse,
kaasup kana tujuan sangkan parigel mungkas karangan..
Siswa diperedih sangkan nuliskeun hal-hal anu ngahudang kapanasaranan dina awal
tulisan. Eta hal pikeun ngalatih siswa nulis awal karangan
Siwa diperedih pikeun nulis essey, carpon, atawa laporan. Eta hal teh mibanda tujuan
sangkan siswa bisa nulis wangun karangan nu ngahudang rasa kanu maca.
Pamarekan anu bisa digunakeun pikeun numuwuhkeun kaparigelan nulis nya eta
pamarekan faktual, imajinatif, faktual-imajinatif.
Kauntungan diajar nulis pikeun siswa di antarana nya eta Siswa bisa mekarkeun ide-
ide/gagasanana.
17. 20.5.1 Dongeng minangka wangun carita kalawan mibanda ciri anu mandiri, di antarana
mengidentifikasi ngandung nasehat anu hade (atikan moral) keur pieunteungeun jalma rea.
bentuk dan jenis Carita Prabu Siliwangi kaasup kana dongeng sage.
dongeng. Dongeng anu nyaritakeun kahirupan jalma biasa mangrupa parabel.
Ciri has anu nyampak dina eusi dongéng nyaéta unsur pamohalan.
Kesan pamohalan dina dongéng upamana kapanggih dina Monyét ngomong jeung
Kuya cara manusa.
Conto pamohalan dina dongéng nyaéta sato bisa ngomong.
Ciri-ciri dongeng nyaeta dongeng kaasup kana golongan carita tur ditulis dina wangun
prosa, aya babagian caritana nu sok teu kaharti ku akal (pamohalan), ngandung

75
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
naséhat anu hadé (atikan moral) keur pieunteungeun jalma réa, jeung nyebarna
sacara tulisan tur teu kapaluruh saha nu ngarangna.
Numutkeun papasinganana dongeng teh aya sage, nyaeta dongéng nu nyaritakeun
kajadian atawa jelema nu ngandung sajarah. Contona dongéng Prabu Siliwangi.
Ciri nu ngabedakeun antara dongéng jeung karya sastra sejenna nyaéta unsur
pamohalan.
18. 20.5.2 Menemukan ... Hiji poe sakadang monyet jeung sakadang kuya arulin di sisi leuweung. duanana
unsur-unsur intrinsik katembong layeut pisan. sempal guyon gogonjakan, nepi ka carapeeun. bras ka kebon
dongeng. cabe, sakadang monyet ngolo sakadang kuya sangkan daek ngala cabe, tapi
sakadang kuya nolak lantaran sieun kapanggih ku pa tani.
Palaku nu aya dina eta dongeng nyaéta sakadang kuya, sakadang monyet, patani.
Latar kajadian dongeng sakadang seuhah latalata téh nyaéta di kebon cabe.
Umumna amanat dina dongeng téh meredih ka nu maca sangkan nu alus sing jadi
conto, nu goreng sing jadi eunteung.
Dongeng prabu siliwangi sok kapanggih jeung muncul dina rupa-rupa versi. hal ieu
biasana sok dipatalikeun jeung kaayaan alam atawa kabiasaan di hiji tempat.
Ku majuna wawasan jeung teknologi ayeuna wangun jeung unsur intrinsik dongéng
bisa dipaké alat ku guru pikeun ngararancang bahan ajar, modél, métode, sarta téhnik
pangajaran basa sunda. ungkara nu salah patali jeung kahanan dongeng ayeuna
nyaeta ngaheureutan wawasan siswa ngeunaan rupa-rupa dongéng minangka bagian
tina kabudayaan sunda nu diwariskeun ti generasi ka generasi.
Umumna amanat dina dongeng téh meredih ka nu maca sangkan nu alus sing jadi
conto, nu goreng sing jadi eunteung.
Henteu jadi anéh lamun dongéng di hiji tempat sok sarimbag jeung dongéng di tempat

76
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
séjén. Hal eta ngebrehkeun yen sipat dongeng nu universal
Dongéng Si Kabayan nu kacida sohorna di lingkungan masarakat Sunda méh sarua
jeung karakterisasi dongéng Abu Nawas di Timur Tengah. Eta hal nuduhkeun sipatna
dongeng nu universal.
Dongéng Dalem Boncél amanat moralna méh sarua jeung Malin Kundang ti Sumatra
Barat atawa Oidipus dina Mitologi Yunani. Eta hal nuduhkeun sarimbagna ajen moral
dina eta dongeng.
Salah sahiji fungsi dongeng dina pangajaran basa Sunda nya eta wadah atawa sarana
barudak diajar basa Sunda sacara kontékstual patali jeung kumaha ngagunakeun
jeung mikapaham basa Sunda dina téks-téks dongéng..
Point of view nyaeta dumasar sawangan saha hiji carita ditepikeun. Aya ti jalma, kahiji,
kadua atawa katilu. Dina dongéng biasana carita téh disawang ku jalma katilu.
Plot nyaeta carita anu digerakkeun ku sabab akibat tina unggal-unggal persitiwa
atawa tindakan
Setting nyaeta setting latar tempat jeung latar waktu di mana jeung iraha carita
lumangsung/kajadian. Dina dongéng latar téh bisa iraha baéjeung di mana baé, teu
kawatesanan ku logika.

77
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PÉDAGOGIK
RASIONAL MEKARKEUN KURIKULUM 2013

Pituduh:
1. Pék titénan matéri rasional mekarkeun kurikulum 2013 dina Modul Kelompok
Kompeténsi D!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan rasional
mekarkeun kurikulum 2013!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

No Pertanyaan Jawaban

1. Naon sabab perlu ayana parobahan


kurikulum?

2. Tataan élémén parobahan dina kurikulum


2013!

3. Tataan aturan-aturan anu jadi dadasar


prak-prakan kurikulum 2013, boh lingkup
nasional boh lingkup daérah Jawa Barat!

4. Tétélakeun kalungguhan mata pelajaran


muatan lokal basa daérah dina kurikulum
2013!

78
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PROFÉSIONAL
WANGUN JEUNG UNSUR INTRINSIK DONGÉNG

Pituduh:
1. Pék titénan matéri wangun jeung unsur intrinsik dongéng dina Modul Kelompok
Kompeténsi D, sarta baca cutatan dongéng ieu di handap!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan unsur intrinsik
dongéng!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

Titénan conto dongéng ieu di handap!

Seuhah Lata-Lata

Hiji poé Sakadang Monyét jeung Sakadang Kuya arulin di sisi leuweung. Duanana
katémbong layeut pisan. Sempal guyon gogonjakan, nepi ka carapéeun.

Ceuk Sakadang Monyét, “Panas kieu nya. Mani ngésang deuih!”


“Sarua,” ceuk Sakadang Kuya.
“Dahar naon nya nu ngeunah mun keur lapar kieu?”
“Dahar naon baé ogé ngeunah,” témbal kuya.
“Tah, enya. Keur bayeungyang kieu mah kudu dahar cabé,” ceuk Sakadang Monyét.
“Cabé di mana?”
“Di kebon patani nu di bubulak téa.”
“Maling cabé?” kuya kerung.
“Lain maling, tapi ngala bari teu kanyahoan ku nu bogana.”
“Enya maling téa ari kitu téh.”
Sakadang Monyét embung éléh, “Pokona urang lain niat maling cabé, tapi ngala cabé. Arék
milu moal?”

Sakadang Kuya éléh géléng, kapaksa nuturkeun Sakadang Monyét. “Moal kanyahoan kitu ku
Pa Tani?” pokna.

“Moal, lantaran mun keur panas kieu mah Pa Tani téh paling-paling keur nundutan di
saung.”

Kacaritakeun éta dua sato geus nepi ka kebon cabé Pa Tani. Sakadang Monyét ngajlengan
pager, ari Sakadang Kuya moncor ti handap.

Sakadang Monyét gancang mipitan céngék nu bareureum, am didahar. Pok ngomong bari
cowong, “Seuhah lata-lata, maling cabé lada ngeunah.....”
“Onyét,” Sakadang Kuya ngagebés, “Nanaonan éta téh? Kumaha lamun kanyahoan ku Pa
Tani?”

79
Tapi Sakadang Monyét siga ngahajakeun, gogorowokan bari semu dikawihkeun:
Seuhah lata-lata
maling cabé lada ngeunah
Seuhah lata-lata
bébéné aya di imah
Seuhah lata-lata
mang Lebé kami rék nikah.

Ku lantaran tarik gogorowokanana, kadéngéeun ku Pa Tani. Barang kanyahoan yén nu kitu


péta téh Sakadang Monyét, teu antaparah deui belewer baé monyét nu keur ladaeun ku
cabé téh dipaléngpéng ku parangna. Méh baé keuna upama monyét teu gancang
ngadepong mah. Berebet Sakadang Monyét lumpat tipaparétot bari gogorowokan, “Aya nu
ngamuk! Aya nu ngamuk!”
Lat baé poho ka sobatna mah.

Pa Tani pohara napsuna. Barang ngarérét ka handapeun tangkal cabé, katénjoeun ku


manéhna aya kuya, huluna nyusup kana babatokna, ti dituna mah nyumput.

“Ieu geuning baturna! Beunang siah!” ceuk Pa Tani.


Gancang kuya dibawa ka saung. Pok deui Pa Tani ngomong, “Paingan cabé aing beuki rigil.
Dipeuncit siah...!”

Ngadéngé omongan patani kitu, Sakadang Kuya kacida reuwaseunana. Manéhna ceurik,
dina haténa bébéakan nyalahkeun Sakadang Monyét. Da mun tadi teu ngagugu kahayangna
mah moal ieuh aya kaajadian kieu.

Sakadang Kuya dikurungan dina ranggap ku Pa Tani. Gawéna ngan ngaheruk baé, inget kana
nasibna anu sial. Ari Pa Tani tuluy nitah Ambu Tani meuli samara keur ngasakan Sakadang
Kuya. Anakna nu parawan keur ulin di buruan. Teu lila ti harita Pa Tani ngosréng ngasah
bedog nu rék dipaké meuncit kuya di pipir imahna.

Tah keur kitu, puncengis Sakadang Monyét ka dinya. Sanggeus katémbong aman, manéhna
nyampeurkeun Sakadang Kuya nu keur dikurungan dina ranggap. Pokna bari
diharéwoskeun “Héy Sakadang!”

Ngadéngé sora nu ngageroan, lol Sakadang Kuya nololkeun huluna. Bet aya akaal nu
ngalalar dina pikiranana. Nyéh manéhna ngajak imut ka Sakadang Monyét. Puguh baé
Sakadang Monyét téh héraneun.
“Kumaha ieu téh, kalah ka seuri?” ceuk Sakadang Monyét.
“Teu kukumaha, malah dikumahaan, majar téh aya geusan pakumaha...,” témbal Sakadang
Kuya.

“Ih, dasar nu lieur! Ung ka dieu téh rék nulungan ilaing!” ceuk Sakadang Monyét.
“Teu kudu ditulungan déwék mah, Onyét. Ceuk tadi gé teu kukumaha. Sabalikna déwék téh
dikumahaan ku Pa Tani supaya déwék daék jadi minantuna. Sugan baé déwék téh bisa jadi

80
geusan pakumaha manéhna upama aya gawé atawa karerepet. Si Nyaina mah geus
puruneun. Tuh geuning keur ulin di buruan, sakitu geulisna....”
Ngadéngé kitu, Sakadang Monyét roy haténa jadi kabita. Pisakumahaeun bungahna
dipulung minantu ku Pa Tani. Sakadang Monyét tuluy néangan akal sangkan Sakadang Kuya
daék dihilian ku manéhna.

Ceuk Sakadang Monyét, “Heuheuy deuh, karunya teuing ku manéh Uya. Ilaing téh pasti
salawasna bakal dijieun anggel. Disarungan tuluy ditambahan ku kapuk. Unggal peuting
ditindihan ku sirah Si Nyai nu bau minyak keletik. Lay dahdir deuih. Ihhh, geuleuh....”
“Wah moal enya?” témbal Sakadang Kuya.
“Ih, pasti. Ku sabab kitu, mending hilian ku uing, nya!”
“Hilian kumaha?”
“Ilaing kaluar, uing asup!”
“Issss, ké heula,” Sakadang Kuya tahan harga. Padahal dina haténa mah bungangang pédah
akal bulusna hasil.

Sanggeus adu tawar, ahirna Sakadang Kuya léah, daék ditukeuran ku Sakadang Monyét.
Sakadang Kuya mah tuluy kabur ti dinya.

Teu lila di antarana Pa Tani geus ngabedega gigireun ranggap. Kacida kagétna manéhna
barang ningali kuya geus robah jadi monyét. Napsuna tambah-tambah, “Monyét
bangkawarah. Saruana siah! Dipeuncit deuleu ku aing ayeuna!”

Karék kapikir ku Sakadang Monyét yén manéhna geus ditipu ku Sakadang Kuya. Gancang
baé manéhna néangan akal deui. Ngan jentul baé teu obah-obah siga arca. Pa Tani gé
héraneun. Ranggap dibuka, monyét ditoél. Barang ditoél kitu téh ngan golépak baé monyét
téh siga nu jengker.

“Waahh, geus paéh deuih!” ceuk Pa Tani napsu. Monyét téh teu antaparah deui belewer
dialungkeun ka jarian. Barang gubrag ka jarian, Sakadang Monyét surak, “Horsééh! Da teu
paéh!” Sakadang Monyét téh nonggéngan heula sakeudeung, sanggeus kitu belecir lumpat
bari gogorowokan, “Pa Tani kadieukeun Si Nyai, rék dikawin ku kami....”
Pa Tani ambekna ngagidir. Tuluy nyacag ranggap nepi ka rangsak!

Sabada dibaca, tétélakeun unsur-unsur intrinsik dongéng di luhur!

UNSUR INTRINSIK EUSINA


Téma

Palaku

Plot

Setting

81
Point of View

Amanat

82
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi E

Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas belajar
mandiri.
1. Bacalah materi yang ada pada uraian materi dan buatlah catatan penting atau
rangkuman!
2. Baca, cermati, dan tuliskan kegiatan pembelajaran serta halaman modul pada format
materi esensial yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah Lembar Kerja (LK) Modul Kelompok Kompetensi E berikut ini!
4. Lakukan diskusi untuk membahas materi esensial dan LK dengan teman dalam
kelompok diskusi!

83
FORMAT MATERI ESENSIAL

Kelompompok Kompetensi : E
Modul Jenjang : SMP
Judul Modul
a. Pedagogik: Bahan Pangajaran Basa jeung Sastra Sunda
b. Profesional: Adegan Kecap

Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman


No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
1. 3.4.2 Memilih bahan Pasaratan milih bahan ajar basa jeung sastra Sunda di antarana wae bisa ... ...
ajar bahasa dan sastra numuwuhkeun kawani murid dina kedaling dirina, sipatna ngatik jeung
Sunda. ngabudaya.
Salah sahiji pasaratan padika milih bahan ajar basa Sunda nya eta
nyingkahan harti ganda (ambigu).
Wangenan bahan ajar, nyaéta sagala wangun bahan anu dipaké pikeun
mantuan guru dina ngalaksanakeun kagiatan diajar ngajar di kelas.
Ciri bahan ajar anu alus kualitasna nyaeta kudu mibanda standar jeung
kualitas nu tangtu. Ciri bahan ajar anu alus kualitasna, di antarana
mibanda konsép nu écés.
Matéri poko basa raket patalina jeung kaweruh basa, ari kaweruh basa
nyoko kana konsép basa, nyaéta hal-hal anu patali jeung unsur basa
katut kaédah basa.
Diajarkeunana matéri poko kudu dipatalikeun kana kagiatan pangajaran
makéna basa, maksudna nya eta dipatalikeun jeung kaparigelan basa.

84
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Bahan ajar nu mangrupa eusi kamahéran basa kudu nyoko kana téma .
kahirupan sosial budaya Sunda.
Fungsi bahan ajar nyaéta tuturus pikeun murid dina ngalelempeng
paripolahna prosés pangajaran jeung substansi kompeténsi anu diulikna.
Alesan dipilihna bahan ajar, nyaéta tungtutan ngaréngsékeun masalah
diajar atawa bangbaluh diajar.
Pentingna milih bahan ajar, nyaéta pameredih ngaréngsékeun masalah
diajar.

2 3.4.3 Mengolah bahan Runtuyan kagiatan ngolah bahan ajar


ajar bahasa dan sastra 1. Baca kurikulum basa jeung satra Sunda
Sunda 2. Titenan tur catet SK atawa KI anu luyu jeung kelas
3.Pasing-pasing bahan ajar tina KD kana jumlah lawungan {pertemuan).
4.Catet kecap pagawean nu luyu jeung KD tuluy susun indikatorna
Ngolah bahan ajar kecap pagawean anu geus ditangtukeun saterusna
kudu dikaitkeun (dihubungkeun) jeung wanda wacana atawa aspek
kaparigelan basa.
Ciri-ciri bahan ajar basa jeung sastra Sunda, nyaéta beungkeutan matéri
ajar nu ngéntép seureuh.
Bahan ajar basa Sunda anu patali jeung kandaga kecap, nyaéta harti
langsung jeung harti injeuman.
Padika ngalaksanakeun bahan ajar éksprési puisi, nyaéta déklamasi.
Prinsip-prinsip dina nyusun bahan ajar basa Sunda, nyaéta prinsip pakait,
tématis, jeung komunikatif.

85
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Landasan nyusun bahan ajar basa jeung sastra Sunda, nyaéta landasan
pédagogik.
Ngokolakeun bahan ajar dumasar tina hal-hal anu deukeut ka nu jauh,
anu babari ka nu hésé, jeung anu nembrak ka nu nyamuni kaasup kana
prinsip spiral.
Landasan paélmuan linguistik mangrupa landasan pikeun bahan ajar
kaweruh jeung kaparigelan basa.
Dina kurikulum ayeuna, boh SKKD 2006 boh 2013, konsép basa téh
henteu jadi panitén utama, kusabab kitu guru kudu narekahan ku cara
ngadumaniskeun kana opat aspék kaparigelan makéna basa, ku carana
diseselkeun dina runtuyan indikator diajar.
Saupama dina kagiatan makéna basa Sunda muncul bangbaluh anu
patali jeung aspék basa, guru diperedih ngadeudeul eta pangaweruh
kalawan ngajéntrékeun konsép basa dina waktu kagiatan makéna basa.
Sanajan kompeténsi basa raket patalina jeung kaweruh kaédah basa ti
mimiti unsur pangleutikna nepi ka unsur pangjembarna, kaédah basa teu
kudu kabéh diajarkeun. Tarekah guru dina ieu hal nya eta cukup ku jalan
hal-hal anu dianggap pentingna wungkul atawa anu diperlukeun waktu
pasualan basa muncul.
Dina nepikeun bahan kudu dumasar kana tinimbangan kasaluyuan
kamekaran jiwa siswa, nu ngawengku umur, tahapan, jeung basa.
Dina nepikeun bahan kudu dumasar kana tinimbangan kasaluyuan
alokasi waktu nu ngawengku prinsip palamarta, bahan anu perlu
meunang hancengan, saimbang, luyu jeung waktuna.

86
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Dina nepikeun bahan kudu dumasar kana tinimbangan kasaluyuan
satempat, nu ngawengku bédana wangun basa jeung dialék.
3 3.4.4 Menentukan Ambahan bahan diajar basa Sunda jeung sastra Sunda: adegan basa ,
ambahan bahan bahasa adegan kecap, dongeng, mantra.
dan sastra Sunda.
Nu jadi ambahan diajar aspek kalimah: wangun kalimah, warna kalimah,
fungsi kalimah.
Nyusun bahan ajar kudu dumasar kana kurikulum.
4 3.5.2 Materi biantara kudu ditepikeun ka peserta didik di kelas VIII.
Menunjukkan urutan Kagiatan ngajarkeun apresiasi sajak, nyaéta analisis unsur intrinsik sajak.
penyampaian materi Bahan ajar carpon, nyaéta. palaku jeung latar.
pembelajaran bahasa Unsur batin sajak, nyaéta nada.
Sunda sesuai dengan Runtuyan léngkah-léngkah nyusun bahan ajar basa jeung sastra Sunda,
karakteristik peserta nyaéta baca kurikulum, tuluy catet SK (KI) jeung KD.
didik. Susunan gumulung bahan ajar basa jeung sastra Sunda, nyaéta aspék
maca atawa ngaregepkeun, pananya, kandaga kecap.
Bahan ajar mangrupa komponén tina sistim pangajaran.
Dina kurikulum 2013, bahan ajar téh diwengku ku kompeténsi dasar
kaweruh jeung kaparigelan.
Susunan gumulung bahan ajar basa jeung sastra Sunda, nyaéta aspék
nyarita jeung aspék nulis.
5 20.3.4 Menentukan Struktur kecap asal basa Sunda ekaengang, dwiengang, triengang,
struktur kecap asal caturengang, pancaengang.

87
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
bahasa Sunda. Struktur tri engang aya dina kecap kamari, dimana, babari

Nilik kana wangunna kecap-kecap barakatak balakutak kaasup wangun


caturengang.
Ciri kecap asal, nyaéta diwangun ku hiji morfém bébas.
Wangun basa bébas pangleutikna nu ngandung harti disebut kecap.
Conto kecap asal tilu engang, nyaéta tikoro.
Kuring meuli kangkung ti pasar
Kontruksi ‘ti pasar’ dina kalimah di luhur nuduhkeun wangun frasa.
Kuring meuli kangkung ti pasar
Kontruksi ‘meuli kangkung’ dina kalimah di luhur nuduhkeun wangun
klausa.
Kuring meuli kangkung ti pasar
unsur ‘kuring’ dina kalimah di luhur disebut kecap lantaran posisina bisa
pundah-pindah.
Mang Oman dagang cilok di sisi jalan
Kecap ‘di’ dina kalimah di luhur mibanda harti gramatikal, lantaran
muncul sabada tepung jeung kecap ‘sisi jalan’ .
Mang Oman meuli pacul ti pasar Sukajadi
Kecap ‘ti’ dina kalimah di luhur mibanda harti gramatikal, lantaran
muncul sabada tepung jeung kecap ‘sisi jalan’.
Bi Esih nyeuseuhan baju keur budakna
Kecap ‘keur’ dina kalimah di luhur mibanda harti gramatikal, lantaran
muncul sabada tepung jeung kecap ‘sisi jalan’.

88
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
6 20.3.5 Mengidenrifikasi Peuting harita taya saurang anu sare, lian ti barudak leutik .Kabeh
kecap rundayan bahasa nyararing bari barabacaan. Nu mangrupa kecap rundayan dina kalimah
Sunda. “Peuting harita taya saurang anu sare, lian ti barudak leutik .Kabeh
nyararing bari barabacaan” nyaeta barudak, nyararing, barabacaan,
Sok timbul panyangka goreng ,meureun mana kitu ge pelajaran basa
Sunda téh dianggap pelajaran cacing cau. Dina ayana ge sok dianggap
teu aya.
Kecap rundayan nu kaunggel dina wacana di luhur dianggap, panyangka.
Conto kecap rundayan saperti ieu di handap heseeun, tijumpalik,
capeeun
Conto kecap rundayan atawa dirarangkénan badarat, bajuang,
barempug.

Conto kecap sirnamadya, nyaéta banrol.

Conto kecap rundayan nu dirarangkénan barung, nyaéta diasupkeun.

Palaku teror di Bandung dikerewek di Kantor lurah Cicendo


Conto kecap rundayan dumasar kana kalimah di luhur nya eta
dikerewek.
Polda Jabar ngagerebeg palaku teror di imah tersangka di Cianjur.
Conto kecap rundayan dumasar kana kalimah di luhur nya eta
ngagerebeg.

89
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Walikota Bandung ngajak waspada ka wargana tina serangan teroris
Kecap ‘ngajak’ dina kalimah di luhur disebut kecap rundayan, lantaran
mibanda unsur préfiksasi...
7 20.3.6 Mengidenrifikasi Sangu jeung rupa-rupa kadaharan tos dijagragkeun dina luhur meja.
kecap rajekan bahasa Sanguna ge meni saboboko mentung Piring-piring jeung gelas-gelasna
Sunda. oge aya di gigireunana. Wangun kecap rundayan nu nembrak dina eta
kalimah nyaeta piring-piring, gelas-gelas, rupa-rupa.
Kamari di gedung kesenian dipintonkeun rupa-rupa kasenian
masyarakat abring-abringan dating ti unggal desa. Pupuhu desana ge teu
katingaleun. Wangun kecap rajekan nu kaunggel dina eta kalimah
nyaeta rupa-rupa, abring-abringan, pupuhu.
Nilik kana wangunna, kecap-kecap “sasapu, sababaraha, boboko, guru-
guru, papatong” nu kaasup kecap rajekan nyaeta sasapu,guru-guru.
Kecap-kecap nu kagolong kana kecap rajékan, nyaéta dodoja .
Ilaharna budak sunat teh sok dipangmeulikeun cocooan keur buruhna.
Kecap ‘cocooan’ dina kalimah di luhur kaasup kana kecap rajekan.
Ilaharna budak sunat teh sok dipangmeulikeun cocooan keur buruhna.
Kecap ‘sunat’ dina kalimah di luhur kaasup kana kecap asal.
Conto kecap rajekan dwipurwa, nyaéta titindih.

Conto kecap rajékan binarung rarangkén, nyaéta paduduaan.

Conto kecap asal, nyaéta papatong.

90
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Kecap ‘parapatan lima’ kaasup salahsahiji conto kecap kantetan barang
lantaran mibanda pola KB + K bil.
Geus teu kuat neng Rukoyah hayang geura oleg panganten ka cep
Darman.
Kecap ‘oleng panganten’ kaasup kana kecap kantetan pagawean.
Sok sanajan guru honorer, bu Yuni mah tara ieuh luh-lah perkara
pangabutuh sapopoe.
Kecap kantetan proses dina kalimah di luhur nya eta sok sanajan.
Kecap-kecap nu kagolong kana kecap rajékan, nyaéta momobilan.

Dodoja teh estu teu kelar-kelar, nu lemah kaimanan mah matak


pibahlaeun
Kecap ‘pibahlaeun’ kaasup kecap’ Kecap rundayan.
Dodoja teh estu teu kelar-kelar, nu lemah kaimanan mah matak
pibahlaeun
Kecap ‘dodoja’ kaasup kecap rajekan.
8 20.3.7 Mengidenrifikasi Barudak sumanget praktek olah raga di lapang hareupeun ruang
kecap kantetan bahasa laboratorium.
Sunda. Kecap kantetan nu aya dina kalimah di luhur nya eta olah raga.
Urang salawasna kudu nyingkahan rupa-rupa sipat atawa paripolah sirik
pidik,gede hulu ka papadaj alma.
Kecap kantetan nu kaunggel dina kalimah di luhur nyaeta sirik pidik,
gede hulu.

91
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Nilik tina warna kecap asalna, kecap kantetan seurikoneng, kutuk
gendeng diwangun ku kp + ks.
Conto kecap kantétan rakitan dalit, nyaéta panonpoé.
Conto kecap kantétan nu diwangun ku kecap barang jeung kecap
pagawéan, nyaéta méja tulis.
Kecap-kecap anu kagolong kana kecap memet, nyaéta combro.
Anak japati ingon-ingon mang Karta keur sedeng pakan kundang.
Kecap ‘pakan kundang disebut leksem, lantaran diwangun ku dasar
kecap.
Batur mah rek lebaran teh mareunang THR, kuring mah bati ngegel
curuk bae.
Kecap ‘ngegel curuk’ dina kalimah di luhur kaasup kecap kantetan
katanseselan.
Kasepna mah kasep jang Aman teh, hanjakal panjang leungeun.
Kecap ‘panjang leungeun’ dina kalimah di luhur kaasup kecap kantetan
katanmulangan.
Kecap kantétan umumna ngandung hiji harti mandiri, nyaéta harti anu
béda tina harti unsur-unsur pangwangunna ciri semantis kecap
kantetan.
Dumasar kana ciri semantisna, kecap gede hulu mibanda harti adiguna
Struktur kecap pangantet anu susunan kecapna henteu sagemblengna
produktif aya dina kecap dulang tinande.

92
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Isuk-isuk panon poe katembong moncorong bangun nu gugupay.
Dumasar kana kalimah di luhur nu kaasup kecap kantetan rakitan dalit,
nya eta panon poe.
Dasar tukang hasut, rebun-rebun paamprok teh ngadon ngaliarkeun
taleus ateul.
Nu kaasup kana kecap kantetan rakitan anggang, nya eta taleus ateul.
Conto kecap kantetan rakitan anggang “Najan diteukteukan oge angger
bae ngarana teh kacang panjang”.
9 20.3.8 Mengidentifikasi Wangunan sakola teh pahareup-hareup jeung wangunan Puskesmas nu
kecap wancahan bahasa anyar diresmikeun ku Kadis Kesehatan Kabupaten Bandung.
Sunda. Kecap wancahan nu kaunggel dina kalimah di luhur nyaeta puskesmas,
kadis.
Guru-guru SD, SMP jeung SMA bungah ku diayakeunna program GP teh
kalawan sumanget miluan moda tatap muka atawa moda daring.
Wangun kecap wancahan nu kaunggel dina kalimah di luhur nyaeta SD,
SMP, daring.
Kecap “comro, Dikdasmen, cenah” kaasup kecap wancahan.
Conto kecap wancahan tipeu kecap tangkesan, nyaéta cekéng gé 
ceuk aing ogé.
Universitas Pendidikan Indonésia dipondokkeun jadi UPI disebutna
kecap singgetan.
Conto kecap sirnawekas, nyaéta presiden, bengsin, milu.
Conto kecap wancahan tipeu kecap tangkesan, nyaéta cekéng gé = ceuk
aing ogé.

93
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Universitas Padjadjaran dipondokkeun jadi UNPAD disebutna kecap
singgetan.
Cekeng ge ulah sok ngebut teuing mawa motor teh jadi weh nubruk
mobil batur. Kecap ‘cekeng ge’ dina ungkara di luhur kaasup kecap
haplologi.
Kecap jaksa asal kecap tina adiyaksa, mangrupa wancahan anu
ngaleungitkeun fonem atawa engang mimiti tina hiji kecap, disebut
sirnapurwa.
Leuwih hade gawe nyata tibatan loba carita nu teu puguh alang
ujurna. Kecap’nyata’ dina kalimah di luhur mangrupa kecap sinkope
asal tina niyata.

94
LEMBAR KERJA KOMPETÉSI PÉDAGOGIK
MILIH BAHAN AJAR BASA JEUNG SASTRA SUNDA

Pituduh:
1. Pék titénan matéri milih bahan ajar basa jeung sastra Sunda dina Modul Kelompok
Kompeténsi E!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan milih bahan ajar
basa jeung sastra Sunda!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina ieu kolom!

No. Aspek Bahan Ajar

1. Fakta

2. Konsép
(Tiori)

3. Prosédur

4. Ajén-inajén

95
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PROFÉSIONAL
ADEGAN KECAP RUNDAYAN BASA SUNDA

Pituduh:
1. Pék titénan matéri adegan kecap rundayan basa Sunda dina Modul Kelompok
Kompeténsi E!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan adegan kecap
rundayan basa Sunda!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

No. Aspek Aspék

1. Wangun
Rarangkén

2. Wanda
Rarangkén

3. Fungsi
Rarangkén

4. Harti
Rarangkén

96
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi F

Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas belajar
mandiri.
1. Bacalah materi yang ada pada uraian materi dan buatlah catatan penting atau
rangkuman!
2. Baca, cermati, dan tuliskan kegiatan pembelajaran serta halaman modul pada format
materi esensial yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah Lembar Kerja (LK) Modul Kelompok Kompetensi F berikut ini!
4. Lakukan diskusi untuk membahas materi esensial dan LK dengan teman dalam
kelompok diskusi!

97
98
FORMAT MATERI ESENSIAL
Kelompok Kompetensi : F
Modul /Jenjang : SMP
Judul Modul :
a. Pedagogik:TIK dina Pangajaran Basa Sunda
b. Profesional: Adegan Kalimah jeung Carita Pantuna
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
1. 4.5.1 Memilih media Media pangajaran anu bisa ngomunikasikeun carita, fakta, ide,
pembelajaran guna atawa gambar kalawan leuwih gancang tur jentre, disebut poster
melatih keterampilan
Media pangajaran basa Sunda anu luyu pikeun pangajaran nyarita
siswa dalam
foto, gambar, film
pembelajaran bahasa
Wangenan media pangajaran anu pangmerenahna nyaéta. Alat nu
Sunda.
dipaké nepikeun informasi ka murid ti guru
Salahsahiji fungsi média pangajaran ngungkulan heureutna
tempat, waktu, jeung daya indra dina ngajar.
Salah sahiji prinsip nyieun média pangajaran nya eta basajan
Média pangajaran bahasa Sunda anu luyu pikeun pangajaran
ngaregepkeun, nyaéta radio, film, kaset video, TV, DVD, VCD
Faktor utama pikeun nimbang-nimbang dipakena hiji media nu
luyu pikeun pangajara nya eta. Kaparigelan jeung kadariaan guru
Kaparigelan guru jadi hal anu mutlak dina milih media pangajaran
pikeun. Nimbang-nimbang milih media anu luyu jeung tujuan
pangajaran

99
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
Média bisa numuwuhkeun sikep positif siswa kana materi jeung
prosés diajar., lantaran. Prosés diajar bakal leuwih pikaresepeun
sarta bakal ngamotivasi siswa mikacinta kana pangawéruh
Nalika diajar maham eusi pupuh, siswa diajar ku cara ngagunakeun
gambar atawa videotape. Eta hal teh kaasup kana tahapan ikonik
Nalika diajar kaparigelan nulis, siswa diajar nulis kaendahan alam
ngaliwatan media gambar. Eta hal teh nuduhkeun tahapan Enaktif
Pikeun maham rupa-rupa simbol basa, para siswa diajar
ngaliwatan ngalarapkeun simbol-simbol basa. Eta hal nuduhkeun
tahapan simbolik
sumber diajar nu kalawan husus dirarancang atawa dimekarkeun
salaku komponén sistem instruksional di sebut learning resources
by design
Nu dimaksud learning resources by utilization dina proses
4.5.2 Memilih sumber pembelajaran, nya eta sumber diajar anu henteu didesain husus
pembelajaran guna pikeun kaperluan pangajaran jeung dimangpaatkeun pikeun
melatih keterampilan kaperluan pangajaran
2.
siswa dalam Ngajak siswa ka buruan sakola pikeun nulis sajak kalawan tema
pembelajaran bahasa luyu jeung kaayaan eta buruan, kaasup kana learning resources by
Sunda. utilization
Salah sahiji kaunggulan buku diperpustakaan piekun sumber diajar
nya eta Praktis jeung gampil dibabawa.
Sumber diajar nu dianggap murah, efektif, jeung lengkep nya eta
perpustakaan.

100
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
Kaunggulan sejen tina ayana perpustakaan salaku sumber diajar
nya eta Rereana buku di perpustakaan dikarang ku para elmuwan
Fungsi TIK kujalan ngamanfaatkeun komputer pikeun
pembelajaran basa Sunda bisa ngalahirkeun modél-model
drill(latihan; ulangan), modél tutorial, modél simulasi, jeung modél
4.5.3 Menjelaskan TIK
instuctional games
3. dalam pembelajaran
Mangpat internet pikeun siswa dina proses diajar nyaeta nambah
bahasa Sunda.
wawasan anu patali jeung rupa-rupa pangaweruh
Conto ngamangpaatkeun TIK dina pangajaran basa Sunda, nyaéta
néangan jeung ngunduh dongéng tina internét
Aplikasi internet anu leuwih pikatajieun, paling dipikaresep tur
4.5.4 Menjelaskan
loba dipaké nyaeta laman web/ buruan web
internet sebagai
4. internet salaku sumber belajar bisa diakses dina moda daring
sumber belajar
salah sahiji kaunggulan internet salaku sumber diajar nyaeta
bahasa Sunda.
bahan ajar bisa kapanggih kalawan waktu anu relatif singget
Mangpaat internet pikeun guru nyaéta nuturkeun tehnologi katut
sagala kamekaran jaman nu lumangsung
Prosés diajar basa Sunda bisa dumasar tina sababaraha sumber, di
4.5.5 Mengidentifikasi
5. antarana nyaéta buku, majalah, koran, internet
manfaat internet.
Pikeun neangan alamat jurnal ilmiah atawa seminar anu bisa
dikirim artikel hasil panalungtikan, urang bisa muka situs dina
internet

101
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
6. 5.1.1 Mengaplikasikan Ngaran port dina komputer pikeun ngahasilkeun tampilan dina
teknologi informasi LCD Proyektor upama guru rek nampilkeun power point di kelas,
dan komunikasi untuk nyaéta VGA
mengoptimalkan Pikeun ngajarkeun kompetensi dasar “ngaregepkeun rumpaka
pembelajaran bahasa kawih/tembang”, sumber diajar nu bisa dipake nyaeta
Sunda. ngadownload kawih/tembang tina internet
Guru miboga kalungguhan penting dina media pangajaran,
utamana salaku nu meuteun proses jeung hasil pangajaran.
Frasa pangantét dina kalimah:
“Ti kamari ogé can datang manéhna téh” :
ti kamari
Conto kalimah ngagunakeun frasa atributif :
kuring mah moal miluan maen bal
20.3.9
Conto frasa koordinatif:
Mengidenrifikasi
7. aki jeung nini keur nyaba ka lembur
kelompok kata (frasa)
Gundukan kecap anu nyicingan hiji fungsi dina kalimah disebutna
bahasa Sunda.
frasa
Conto kalimah anu ngandung frasa sipat nya eta
Buruan imahna lega pisan
Conto kalimah anu ngandung frasa relatif nya eta
Nu digarawe teh urang Ciamis
20.3.10 Membedakan “Sabot kuring diuk, Kang Darpan kaluar imah”
8.
indung kalimah dan Klausa lulugu dina éta kalimah nyaéta Kang Juli kaluar imah

102
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
seler kalimah bahasa Conto kalimah anu ngandung klausa nyaéta kuring masak pais lélé
Sunda.
Conto kalimah ngantet seler sumeler nyaeta manehna rengking ka
hiji lantaran getol diajar
Conto kalimah salancar basajan nyaeta Arif keur lalajo sinetron
“Kolot mah bébéakan keur kapentingan anak téh.”
Kalimah di luhur kaasup kana kalimah
kalimah salancar basajan
Nurutukeun distribusi unitna, klausa lamun lulus dina kalimah
Lamun lulus, kuring rek piknik ka Bali kagolong kana klausa
kauger
Bagian kalimah “kuring keur maca koran” dina kalimah “Kuring
keur maca koran waktu manéhna datang” kaasup kana lulugu
kalimah
Kalimah salancar anu polana J-C-U nyaéta Arya ngala jambu .

Kalimah “Kamila dipangmeulikeun HP ku lanceukna” boga adegan


J-C-Pa-U
9. 20.3.12 “Basa kuring ka Bandung, Adi kuring tes asup paguron luhur.”
Mengidentifikasi Kalimah di luhur tatali anatarklausana dikantétkeun ku kecap basa,
kalimah ngantet mangrupa cicirén kalimah ngantét sélér sumélér
bahasa Sunda. Conto kalimah ngantét anu nuduhkeun tatali lalawanan, nyaéta
awakna leutik, tapi kawanina mah gedé naker

103
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
Kalimah ngantét dina basa Sunda téh mibanda ciri-ciri ieu di
handap, iwal .... salahsahiji klausana mangrupa klausa kauger.
Conto kalimah ngantét .
Bapa calik dina korsi, kuring diuk dina lanté
Kalimah anu kagolong kana kalimah ngantét sumélér
Basa datang, Manéhna imut bari muka lawang.
“Basa kuring ka Bandung, Adi kuring tes asup paguron luhur.”
Kalimah di luhur tatali anatarklausana dikantétkeun ku kecap basa,
mangrupa cicirén kalimah ngantét sélér sumélér
Kalimah ngantet anu sakurang-kurangna diwangun ku dua klausa
bebas atawa kalimah salancarntanpa klausa kauger,klausa nu hiji
lain bagian tina klausa lianna nepika tatali antar babagianana
satata, nya eta kalimah ngantet satata
Unsur kalimah anu nuduhkeun naon-naon anu dicaritakeun ku
panyatur nya eta jejer.
Barudak sakola keur maraén bal.
Caritaan dina kalimah diluhur nya eta keur maraén
Conto kalimah ngantét sadarajat.
Manéhna teh lain rek meuli buku, tapi rek ulin.
Conto kalimah salancar anu polana J-C-U
Endang ngala jambu.
Conto kalimah salancar jembar
Bapa calik dina korsi.

104
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
Conto kalimah ngantet sumeler
Basa datang, manehna imut bari muka lawang.
Conto kalimah parentah
Mangga linggih ka rorompok.
Kalimah ” Tah upami pamingpina tiasa basa Sunda, tangtosna wae
komunikasi oge baris lancar.” Kagolong kana kalimah ngantet
seler-sumeler
10. 20.3.13 Membedakan “Éta imah téh diadegkeun make waragad leuwih ti 100 juta.”
fungsi kalimah bahasa Jejer dina éta kalimah nyaéta éta imah
Sunda. Conto kalimah nu ngandung fungsi objek nyaéta
Krisna mangmeulikeun sapatu keur alona
Conto kalimah paréntah
Mangga linggih ka rorompok.
Conto kalimah pananya anu eusina atawa fungsina nanyakeun
waktu
Iraha angkat ka Jakarta téh?
Conto kalimah anu eusina atawa fungsina nitah
Punten, pangnyandakkeun buku!
Conto kalimah anu eusina ngébréhkeun sora bituna rasa
Ih, aya budak leudeur-leudeur teuing!
Conto kalimah pananya
Naon sababna guru-guru kudu milu UKG?

105
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
“Basa kuring datang teh kasampak manehna keur gogoleran”
Klausa Basa kuring datang numutkeun tahapan gramatis dina
leunjeuran kalimah kaasup kana klausa kauger
Conto kalimah ngantet sadarajat.
.
Manehna teh lain rek meuli buku, tapi rek ulin
11. 20.5.8 Pun sapun
Mengidentifikasi Hudang wayang
bentuk cerita pantun Batara wayang
Sindang sora ya batara
Di luhur mangrupa bagian tina carita pantun rajah pamuka
Rangkay carita pantun saacan ditutup ku rajah pamunah nyaeta
ngalalakon

Carita panjang dina wangun prosa liris nu ngalalakonkeun raja-raja


atawa kulawarga raja Galuh jeung Pajajaran disebutna carita
pantun

106
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
Salahsahiji ciri carita pantun teh ayana rajah. Geura tengétan!
Bul ngukus mendung ka manggung,
Ka manggung ned papayung,
Ka dewata neda suka,
Ka pohaci neda suci,
Kuring rek diajar ngidung,
Nya ngidung carita pantun,
Ngahudang carita wayang,
Nyilokakeun nyukcruk laku,
Nyukcruk laku nu bahayu,
Mapay lengkah nu baheula.
Wacana di luhur sok kapanggih dina Rajah pamuka carita pantun
Lutung Kasarung
Karangan buhun anu ngalalakonkeun kaayaan karajaann Pajajaran
jeung karajaan beh ditueunana carita pantun
Anu jadi jejer dina pantun téh juru pantun jeung kacapi pantun.
Demi bédana kacapi pantun jeung kacapi biasa téh dina wangunna
Carita pantun nu umum sok maké kecrék, malahan di sawatara
tempat mah aya anu maké tarawangsa saperti di di wewengkon
Sumedang
Umumna rangkay carita pantun téh angger wae kitu-kitu keneh,
nyaeta rajah pamuka – mangkat carita – ngalalakon – rajah
panutup

107
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
Jurupantun nunuhun ka nu mapayung, neneda ka nu ngawasaa,
pedah rék mantun “nutur galur nu kapungkur, mapay carita
baheula”, disebut rajah pamuka
12. 20.6.8 Menemukan Kulit cau emas asak,
unsur-unsur intrinsik tarang teja mentrangan,
cerita pantun nya pipi katumbirian,
halis kawas jeler paeh,
huntuna gula gumantung,
soca seukeut jeung cureuleuk,
taktak lir taraju emas,
ramo mecut mucuk eurih,
rambut panjang pateuh lontar,

Di luhur mangrupa carita pantun anu eusina ngébréhkeun


kageulisan jeung pasipatan hiji putri

108
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
Sang kuyupu putih ngaraning parukuyan
Sang rupay putih ngaraning seuneu
Sang linggir putih ngaraning menyan
kukus nyambuang
pangandika Gusti Rosul
mangka terus ka nu alus
ka purba ka Nu Kawasa
ka Nu Dihin
ka Nu Pasti

Maksud eusi sempalan éta carita pantun téh nyaéta neneda ka nu


dianggap kawasa

109
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
Cariosna i
anu bakal dicarioskeun téh
Radén Gantangan Wangi Mangkurat Mangkunagara

Pun sapun
Hudang wayang
Batara wayang
sindang sora ya batara
Kemis nitis
Rebo noron
Salasa mah dawuh anggara
jajar kalawan mutabar
kilangbara sidik jeung bukti
geura nya
ngan tata kalawan carita
kocap di Nagara Pakuan Pajajaran
Nagri dikikis ku beusi
dikuta ku waja
derides bentenganana
agemna kabina-bina
agemna mah kabina-bina

Mangrupa sempalan carita pantun anu judulna Gantangan Wang

110
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
Mantra anu dipaké ngamimitian jeung nutup carita pantun, anu
eusina sanduk-sanduk sangkan nu mantun jeung nu
ngabandungan pantun salamet disebut rajah
Carita pantun anu eusina nyaritakeun mitos paré di Tatar Sunda
nyaéta Sulanjana
Eusi carita pantun umumna nyaritakeun Tokoh-tokoh Karajaan
Galuh jeung Pajajaran
Salah saurang tokoh Prabu Siliwangi anu meunang tugas kudu
ngala Lalayang Salakadomas ka jabaning langit dilalakonkeun dina
Carita Pantun Mundinglaya di Kusumah
Tina rajah kawangwang pasipatan pakumbuhan Sunda buhun anu
geus ngalahirkeun pantun téa, nyaéta pakumbuhan arkais
Unsur intrinsik dina carita pantun ,nya eta tema, latar,
galur,palaku, amanat

111
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Miodul
Kulit cau emas asak,
tarang teja mentrangan,
nya pipi katumbirian,
halis kawas jeler paeh,
huntuna gula gumantung,
soca seukeut jeung cureuleuk,
taktak lir taraju emas,
ramo mecut mucuk eurih,
rambut panjang pateuh lontar,
Dina papantunan di luhur ngebrehkeun kageulisan putri

Diuk jujul ka pamikul,


sila sundul ka pangerét,
weduk mangulang-manguling,
tai teu teurak ku anjing,
batan ngakan diherengan,
digogogan disontrolan,
kalah pohang huntu anjing,
kulit pipi lilipitan,
nya pingping daging soreneun,
kulit beuteung lilimbuhan,
cawisan tumbila meuting,
Dina papantunan di luhur digambarkeun hal anu pamohalan

112
113
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PÉDAGOGIK
NGAMANGPAATEN TIK DINA PANGAJARAN

Pituduh:
1. Pék titénan matéri milih sumber diajar basa Sunda dina Modul Kelompok
Kompeténsi F!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan mangpaat,
fungsi, jeung prosédur nyusun rarancang sumber diajar basa Sunda!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

Pék jawab kalawan taliti tur rancagé!


1. Sebutkeun ngaranna sarta jentrekeun fungsina tina gambar komponen komputer ieu di handap!

2 5

3
1

Ngaran Komponen Fungsina

2. Perhatikeun gambar Laptop ieu di handap, sarta eusian tabélna!

114
Dina Laptop Saderek komponen nu
Ngaran Komponen Fungsi dimaksud teh aya di lebah mana? (kenca,
katuhu, hareup, tukang)

115
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PROFÉSIONAL
FRASA BASA SUNDA

Pituduh:
1. Pék titénan sarta baca masing daria matéri frasa basa Sunda dina Modul Kelompok
Kompeténsi F!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan warna (kategori)
frasa basa Sunda!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

Pék jawab kalawan taliti tur rancagé!

1. Tétélakeun rupa-rupa frasa disawang tina sasaruan distribusi jeung unsur-unsur pangwangunna!
Rupa Frasa Hakékat Conto

2. Titénan ieu kalimah di handap, tuluy jieun bagan unsur-unsur pangwangunna!

Najan Manéhna mah embungeun meuli kasetna, Dedi resepeun Cianjuran.

3. Tuliskeun rupa-rupa tatali harti dina kalimah ngantét!


Tatali harti dina Kalimah Ciri Conto
Ngantét

116
117
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi G

Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas belajar
mandiri.
1. Bacalah materi yang ada pada uraian materi dan buatlah catatan penting atau
rangkuman!
2. Baca, cermati, dan tuliskan kegiatan pembelajaran serta halaman modul pada format
materi esensial yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah Lembar Kerja (LK) Modul Kelompok Kompetensi G berikut ini!
4. Lakukan diskusi untuk membahas materi esensial dan LK dengan teman dalam
kelompok diskusi!

118
119
FORMAT MATERI ESENSIAL
Kelompok Kompetensi : G
Modul /Jenjang : SMP
Judul Modul :
a. Pedagogik: Stratégi Komunikasi dina Pangajaran Basa Sunda
b. Profesional: Pakeman Basa, Wanda Téks, jeung Carita Wayang

Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman


No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
1. 7.1.1 Strategi komunikasi anu dilakukeun ku jalan nginjeum wangun basa …………………. …………….
Memilih tehnik bertanya tina basa nu séjén anu leuwih gampil dicangkem pikeun nepikeun
yang tepat dalam suasana maksud komunikasi maké bahasa kadua, nyaéta. transfer
pembelajaran yang Pananya anu miharep siswa pikeun nginget-nginget deui disebut low
menyenangkan order question
Tehnik nanya nu nyiptakeun ayana kagiatan nanya nu ngawangun
interaksi aktif antaraguru jeung siswa,siswa jeung guru,sarta siswa
jeung siswadisebut tehnik nanya interaktif
Salahsahiji karakteristik tehnik nanya anu efektif dina pangajaran basa
Sunda, nyaéta meredih siswa supaya bisa mikir ku cara mere panalek
anu sifatna HOT (High Orther Thinking)
Pok-pokkan pikeun muji kamampuh nyarita siswa anu merenah, nyaéta
“nyarita teh kudu kitu puguh éntep seureuhna!”
Tujuan utama guru méré panalék ka siswa dina pangajaran basa Sunda,
nyaéta ngalatih siswa mikir sistematis
Cara guru méré stimulus sangkan siswa parigel dina nyarita, nyaéta

120
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
nyodorkeun gambar tunggal atawa gambar seri terus siswa dibéré
pancén pikeun nyaritakeun eusi gambar
Kahengkeran guru dina téhnik nanya nalika proses pembelajaran
lumangsung di antarana nya eta waktu guru nanya ka siswa, guru
sorangan nu langsung ngajawab éta pananya, teu méré lolongkrang
waktu pikeun siswa mikir
Dina kagiatan tehnik nanya waktu lumangsungna pangajaran basa
Sunda, lamun jawaban siswa bener, guru bisa ngalakukeun ieu hal di
handap ngabenerkeun jawaban, tur nugaskeun siswa séjénna pikeun
malikan deui jawaban, pangajaran diteruskeun.
2. 7.1.2 Menjelaskan strategi Salah sahiji strategi komunikasi dina diajar nyaéta ‘Appeals for
komunikasi dalam assistance’, maksudna strategi komunikasi anu dilakukeun kujalan siswa
pembelajaran bahasa ménta bantuan atawa gawé babarengan jeung babaturanana pikeun
Sunda. ngungkulan hambatan komunikasi ngeunaan hiji hal kalawan
ngagunakeun basa kadua
Salah sahiji strategi komunikasi dina diajar nyaéta ‘mine’, maksudna
strategi komunikasi anu dilakukeun ku cara ngagunakeun mimik jeung
gestur pikeun nepikeun maksud
Salasahiji tujuan prosés komunikasi dina pangajaran basa Sunda nyaéta
nepikeun amanat sacara éféktif
Pindahna pokok caritaan dna komunikasi bahasa Sunda di antarana
mibanda tujuan. ngahudang rasa humor
“Numutkeun sim kuring eksistensi basa teh dipangaruhan ku
kamekaran ilmu pengetahuan jeung teknologi”. Eta ungkara teh

121
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
nuduhkeun campur kode
“Saestuna kabudayaan Sunda teh jadi ciri mandiri suku bangsa Sunda
nu ngeuyeuban budaya Indonesia”. Kecap nu nuduhkeun campur
kode dina eta rumpaka nya eta suku bangsa
3. 7.1.3 Menjelaskan strategi Sacara gurat badagna strategi komunikasi ngawengku bagian 2 (dua)
komunikasi kompensatoris
alih kode. Cara ngagunakeun strategi komunikasi konpensatoris nyaéta
ngawangun kecap-kecap anyar
ngagunakeun piranti ragu-ragu pikeun ngeusian jéda jeung ayana
waktu pikeun mikir, mangrupa strategi komunikasi konpensatoris
Akibat kontak basa téh bisa ngabalukarkeun munculna alih kode jeung
campur kode

Aya sababaraha hal anu jadi kasang tukang munculna alih kode,
diantarana robahna situasi tutur

Kode nyaeta istem tutur anu miboga ciri khas luyu jeung kasangtukang
panyatur

Kaulinan meh sarua jeung fantasi atawa lamunan. Ieu hal mangrupa
dasar tiori psikoanalisis tokohna Sigmund Freud
Tiori anu matalikeun kagiatan kaulinan jeung mekarna inteléktual
disebut tiori perkembangan kognitif
Mangrupaaktivitas drama anu basajan tapi geus dirarancang di awalna

122
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
pikeun proses pangajaran basa Sunda. Role playing
4. 7.1.4 Nurutkeun Montolalu, spk. (2008:9.31) nu kaasup model kaulinan
memberi contoh "kaulinan pikeun ngaronjatkeun kaparigelan basa lisan siswa kucara mere label
barudak" yang dapat kana pakakas-pakakasanuaya di jero jeung luar kelas, saperti: lalangit,
meningkatkan jandéla, panto, méja, korsi, wadah runtah, jst.,disebutna mere
keterampilan berbicara label/ngaran
bahasa Sunda. Siswa dibéré kasempetan ngilikan gambar, dituluykeun sangkan siswa
mampuh nyaritakeun eusi gambar kalawan make basa sorangan
kalawan giliran. buku gambar tanpa tulisan
Tiori modérn anu dijadikeun tatapakan munculna konsép kaulinan
nyaéta tiori Psikoanalisis

Kagiatan ulin bisa ngabeungharan dua sisi otak, otak kénca jeung
katuhu (Auerbach, 2007: 3-5). Nurutkeun Porter (2000,16-20) otak
manusa miboga tilu bagian dasar, otak manusa anu fungsina pikeun
mikir, nyaéta neokorteks
Kaparigelan siswa dina maké basa lisan, bisa dironjatkeun ngaliwatan
kaulinan nyusun kalimah ngagunakeun flashcard
5. 20.3.14 Menjelaskan Wangenan kabudayaan nurutkeun Nababan (1984) nyaéta kabudayaan
bahasa dan kebudayaan salaku aturan jeung ikétan manusa
jeung makena basa. Salah sahiji unsur kabudayaan anu aya patalina jeung paripolah
campur gaul di masarakat nyaéta. basa
Ahli anu miboga pamadegan yen antara ulikan basa raket patalina
jeung ulikan kabudayaan, nyaéta. Chomsky

123
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Unsur budaya anu sakaligus jadi wahana pikeun miara jeung
mekarkeun budaya, nyaéta. basa

Salahsahiji anu kaasup kana aspék kabudayaan nyaéta basa

Basa mangrupa subsistem nu ngawangun budaya salaku mainsystem.


Dumasar kana éta hal, basa jeung kabudayaan ngawangun tatali
subordinatif
Conto aspék kabudayaan sistem religi nyaéta upacara tujuh bulanan

Unsur budaya anu sakaligus jadi wahana pikeun miara jeung


mekarkeun budaya, nyaéta. basa

Basa mangrupa subsistem nu ngawangun budaya salaku mainsystem.


Dumasar kana éta hal, basa jeung kabudayaan subordinatif
6. 20.3.15 Menentukan istilah Seler bangsa nu nyicingan Pulo Jawa bagean kulon sarta mangrupa
budaya dalam bahasa komunitas panggedéna kadua di Indonesia, nyaéta sunda
Sunda Kecap Sunda sacara resmi mimiti kapanggih dina wangun tinulis anu
mangrupa prasasti, nyaéta Cicatah
Sacara normatif, kabudayaan téh leuwih nyoko kana hal sabudeureun
aturan hirup jeung paripolah

Kamekaran basa Sunda sajalan jeung kamekaran kahirupan


kabudayaan urang Sunda. Ari sababna basa téh miboga fungsi pikeun

124
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
nyumponan sabagian tina pangabutuh anggota masarakat dina hirup
kumbuhna.
Laku basa Sunda téh kontéks kawacanaan nu mangrupa paripolah
omongan (ungkara) nu digunakeun ku pamaké basa Sunda nalika
lumangsungna komunikasi, anu biasana diébr’ehkeun dina wangun téks
pérpormatif
Kontéks laku basa Sunda nyampak dina komponén omongan
(components of speech). anu lain mangrupa komponén omongan basa
Sunda nyaéta ajén-inajén sosiokultura
7. 20.3.16 Mengidentif Ungkara basa matok anu dipake dina harti injeuman nyaéta babasan
ikasi babasan bahasa Babasan teh ngawengku babasan ngaran awak sakujur, sasatoan,
Sunda. tutuwuhan, kaayaan alam, jeung ngaran barang. Eta hal nuduhkeun
wangun babasan dumasar kana sumber babandinganana,
Babasan teh dipasing-pasing jadi wangun rundayan, wangun kantétan,
jeung wangun frasa. Eta hal teh dumasar kana wangun kecapna
Sing alus atuh tulisan téh, ulah kawas . kitu! cékér hayam
Conto babasan ngaran awak sakujur panjang leungeun, hejo punduk,
hampang birit
Teu kungsi lila kang Ahmad diangkat jadi PNS di kantor PPPPTK
kawantu mun dititah teh tara langla lengle: hampang birit
Ti saprak pangsiun ti pagawe nagrina di pusat, pa Dadang ngan pundah
pindah bae pagawean hejo tihang
Neng Salmah wanoja pikaresepeun mun ditanya nembalan bae
dibarung ku imut nu kareueut. Neng Salamah ninggang kana babasan

125
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
bear budi
Mun ibu Yuni asup ka kelas sakabeh siswa tara aya nu wani nyarita
sumawona make jeung heureuy sagala antukna kelas jadi jempling
kawas gaang katincak
Mang johari mah ari nyarita teh sok saukur ngageunahkeun hate batur.
Eta hal ninggang kana babasan abang-abang lambe
Ceu Yeni rumah tanggana istuning tingtrim jarang pasalia jeung
salakina kawantu tumut kanu jadi salaki. awewe dulang tinande
Haji Uhud katelah kokolot lembur nu jangkung gede kalawan teu
matut. awak kawas badawang
8. 20.3.17 Mengidentifikasi Conto paribasa pangjurung laku nyaéta ka hareup ngala sajeujeuh ka
paribasa bahasa Sunda tukang ngala sajeungkal

Conto paribasa wawaran luang nyaéta ngadék saclékna nilas saplasna

Ulah lebar ngagunakeun harta banda pikeun kasalametan awak urang,


keuna kana paribasa banda tatalang raga.
”Pangapunten, sim kuring teu aya maksad ., ieu mah étang-étang
dogdog pangréwong baé.” mapatahan ngojay ka meri.
Ari pagawéan poko diantep, tapi kalah migawé pagawéan anu teu
perelu.
Paribasa anu merenah pikeun kaayaan di luhur téh nyaéta cul dogdog
tinggal igel
Paribasa anu merenah pikeun nuduhkeun tamu ngéléhkeun pribumi nya

126
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
éta…. jati kasilih ku junti

Unggal aya karamean atawa hajatan, ceu Hodijah mah teu weleh milu
riweuh sanajan lain widangna. lauk buruk milu mijah piritan milu
endogan
Ceu Herni awakna kuru lain kaserang ku panyakit kawantu mikiran
salaki nu tara ngabalanjaan. dikungkung teu diawur
Tara hese menta tulung ka mang Jajang mah, utamana dina hal
ngarengsekeun masalah rumah tangga kawantu loba luang jeung
pangalaman. legok tapak genteng kadek
9. 20.3.18 Menentukan Cacandran mangrupa salah sahiji bagéan tina pakeman basa. nu
pakeman basa (idiom) lain kaasup Conto ungkara cacandran nyaéta Bandung heurin ku tangtung.
dalam bahasa Sunda Pakeman basa mangrupa tujuman anu raket patalina jeung parobahan
penting babakuna parobahan kaayaan nagara (daérah) nyaéta uga
Ungkara basa jabung tumalapung sabda kumapalang, kaasup kana
pakeman basa wanda paribasa

Sunda nanjung mun pulung geus turun ti Galunggung, eta ungkara


kaasup kana uga

Ungkara Sumedang heurin ngarangrangan, dina pakeman basa


kaasup kana cacandran
Conto paribasa anu nuduhkeun dimasar kana gelarna, nya eta ngeunah
eon teu ngeunah ehe

127
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul

Di dayeuh Bandung mah kiwari geus gegek ku jalma jeung


wawangunan nepi ka karasa heurin pisan. Éta ungkara keuna kana
cacandran Bandung heurin ku tangtung.
Watek kuda anu hadé, matak mulya ka nu ngingu, tandana kukulinciran
dina tonggong handapeun sela beulah katuhu, sok diistilahkeun Satria
Tinayungan.
Ilaharna kuda poni mah matak pikalucueun, tapi kuda poni mang Ece
mah sabalikna matak pikasieuneun; tandana kukulinciran dina toggong
kuda, handapeun séla beulah hareup Turub layuan.
10. 20.4.16 Anu kaasup kana struktur teks diskusi nyaéta isu
menemukan struktur dan Unsur kabasaan kecap panyambung nu kapanggih dina diskusi nyaéta
kaidah teks diskusi. kecap panyambung satata (konjungsi koordinatif)
Diskusi dina basa Sunda sok disebut sawala

Diskusi téh bisa rupa-rupa wangunna, utamana ditilik tina réa henteuna
jalma anu kalibet kana diskusi
Salian ti sacara lisan, diskusi ogé bisa dilakonan ku cara tinulis. Salah
sahijina contona polémik dina koran
Dina téks diskusi, sabada isu diguar téh tuluy diréspon kalawan
dilengkepan ku argumén-argumén

“Cik jang pangleutikankeun kompor bisi kahuruan” eta ungkara teh


nuduhkeun rakitan lantip

128
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Conto kalimah nu mibanda pakeman basa rakitan lantip isuk keneh
geus kaambeu nu ngagoreng bawang
Conto kalimah nu mibanda makna kiasan abong geus jeneng ayeuna
mah wani nincak sagala ka kuring teh
11. 20.4.17 Menemukan Tujuan anu dipibanda sangkan nu maca bisa ngajén karakter palaku
struktur dan kaidah teks jeung watekna minangka kajadian/ insiden pikeun bahan nyaliksik diri,
eksemplum. disebutna teks eksemplum
Nu kaasup struktur téks éksemplum nyaéta oriéntasi
Téks eksemplum téh kagolong kana wanda téks carita
Téks eksemplum mibanda tujuan sangkan nu maca bisa ngajén karakter
palaku jeung watekna sakumaha anu dicaritakeun dina éta téks
Téks éksemplum biasana dimimitian ku oriéntasi
Oriéntasi mangrupa bagian tina struktur téks éksemplum

129
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PÉDAGOGIK
STRATÉGI KOMUNIKASI DINA PANGAJARAN BASA SUNDA

Pituduh:
1. Pék titénan matéri stratégi komunikasi dina pangajaran basa Sunda dina Modul
Kelompok Kompeténsi G!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan stratégi
komunikasi dina pangajaran basa Sunda dina LK!
3. Tuliskan jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

No Pananya Jawaban

1. Jelaskeun wangenan hakékat komunikasi!

2. Kumaha prosés komunikasi dina


pangajaran basa Sunda?

3. Tataan wangun stratégi komunikasi!

4. Kumaha patalina stratégi komunikasi jeung


mekarna kognitif siswa?

130
131
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PROFÉSIONAL
PAKEMAN BASA SUNDA

Pituduh:
1. Titénan matéri Pakeman Basa Sunda dina Modul Kelompok Kompeténsi G!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan watesan, wanda,
jeung ungkara pakeman basa Sunda!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

No Pananya Jawaban
Jéntrékeun wangenan pakeman basa
1.
Sunda!

Tétélakeun wanda pakeman basa Sunda!


2.

Jieun hiji conto tina opat pakeman basa


3.
ieu di handap!
(1) babasan
(2) paribasan
(3) rakitan lantip
(4) cacandran

Jieun hiji conto tina opat pakeman basa


4
ieu di handap!
(1) uga
(2) kecap kiasan
(3) caturangga
(4) repok

132
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi H

Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas belajar
mandiri.
1. Bacalah materi yang ada pada uraian materi dan buatlah catatan penting atau
rangkuman!
2. Baca, cermati, dan tuliskan kegiatan pembelajaran serta halaman modul pada format
materi esensial yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah Lembar Kerja (LK) Modul Kelompok Kompetensi H berikut ini!
4. Lakukan diskusi untuk membahas materi esensial dan LK dengan teman dalam
kelompok diskusi!

133
FORMAT MATERI ESENSIAL
Kelompok Kompetensi : H
Modul /Jenjang : SMP
Judul Modul :
a. Pedagogik: Peniléyan Pangajaran Basa jeung Sastra Sunda
b. Profesional: Aksara Sunda, Sajak, jeung Guguritan

Indikator Pencapaian Kegiatan


No. Materi Esensial Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
1. 8.1.1 Salah sahiji prinsip penileyan oténtik nyaéta dina penileyan oténtik ilubiungna siswa ………………… ……………
Mengidentifikasi téh penting pisan
prinsip-prinsip Peniléyan, nyaéta Peniléyan dina widang naon waé kudu ngagunakeun prosedur
penilaian autentik jeung instrumén anu dijieun ku guru
dalam pembelajaran Pungsi peniléyan prosés dina pangajaran nyaéta pikeun pikeun maluruh
bahasa Sunda. kahéngkéran siswa dina kagiatan diajar
Hasil henteuna prosés diajar-ngajar bisa katémbong tina motivasi siswa nalika
ngalaksanakeun kagiatan diajar. Nu kaasup motivasi siswa nya éta ngarasa bungah
tur sugema ngerjakeun pancén nu disanghareupan
Tujuan peniléyan hasil nyaéta cheching-up
Sasaran utama peniléyan atikan nyaéta hasil-hasil dijar
2. 8.1.2 Tujuan peniléyan aya opat, nyaéta (1) keeping track, (2) cheching-up, (3) finding out,
Menguraikan evaluasi jeung (4) summing-up. Fungsi summing up nya eta pikeun nyindekkeun tingkat
proses pembelajaran hontalan siswa kana kompeténsi anu geus ditangtukeun
bahasa Sunda. Anu kagolong kana tés kaparigelan basa, nyaéta tés maca, anu ngukur kamampuh
nyangkem basa tulis
Salah sahiji léngkah ngolah hasil tés, nyaéta ngonvérsikeun skor standar

134
Indikator Pencapaian Kegiatan
No. Materi Esensial Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
3. 8.1.3 Hasil diajar kudu nu gancang diinget sarta bisa diaplikasikeun minangka dasar dina
Menguaraikan nataharkeun matéri diajar nu bakal disanghareupan. Kaasup kriteria penileyan dina
evaluasihasil belajar aspék kualitas hasil diajar nu dicangkem ku siswa
bahasa Sunda. Salah sahiji diménsi peniléyan prosés diajar-ngajar patali jeung komponén prosés
pangajaran, nyaéta métodeu pangajaran
Kritéria peniléyan prosés, nyaéta aktivitas anak didik salila diajar
4. 8.2.1 Conto manpaat positif peniléyan oténtik, nyaéta ningkatkeun kamampuh siswa
Menunjukkan aspek- Padika meunteun atawa prosédur peniléyan mangrupa peniléyan.
aspek proses penilaian Wengkuan
dalam pembelajaran Aspék peniléyan sikep gotong royong, nyaéta
bahasa Sunda. aktif dina hiji kelompok
5. 8.2.3 Peniléyan miboga sababaraha fungsi dina prosés pangajaran, di antarana waé pikeun
Menyusun kembali maluruh kahéngkéran siswa dina kagaiatan diajar
prosedur penilaian Salah sahiji indikator peniléyan sikep nu nuduhkeun tanggung jawab nyaéta ménta
autentik dalam dihampura lamun salah
pembelajaran bahasa Conto téhnik nontés, nyaéta papancén jeung produk
Sunda.
Léngkah-léngkah dina penileyan proyék nya éta ngararancang, ngumpulkeun, milah-
milah, ngolah, nganalisis jeung nyodorkeun data
Instrumén peniléyan nu dipaké pikeun ngukur pangaweruh diajar sastra hasil maca
hiji karya nyaéta Cing jelaskeun naon sababna éta tokoh kitu lakuna?
Conto manpaat positif peniléyan oténtik, nyaéta ningkatkeun kamampuh siswa
6. 8.6.1 Nu kudu kapimilik guru pikeun nangtukeun hasil peniléyan oténtik, nyaéta kreatif
Menguaraikan hasil jeung inovatif enggoning ngajembaran pangaweruh, wawasan siswa

135
Indikator Pencapaian Kegiatan
No. Materi Esensial Halaman
Kompetensi (IPK) Pembelajaran
penilaian autentik Peniléyan prosés dina pangajaran pungsina pikeun nyaéta maluruh kahéngkéran
dalam pembelajaran siswa dina kagaiatan diajar
bahasa Sunda untuk
tujuan pembelajaran. Tés tinulis anu méré lolongkrang ka siswa pikeun ngajawab ku jawaban anu
sabebas-bebasna disebut tés extended-response
7. 8.4.1 Cara méré skor pikeun tés éséy diantarana nya éta nangtukeun bobot ku sistem skor
Meproduksi instrumen maksimum luyu jeung tingkat hésé-babarina
penilaian pembelajaran Lamun urang rék nangtukeun niléy atawa harga hiji objék diperlukeun ayana kritéria
bahasa Sunda.
Kaonjoyan tés obyektif, nyaéta luyu pikeun ngukur kamampuh kognitif tingkat luhur

8. 8.6.2 Aya tilu perkara nu kudu dititénan dina nangtukeun KKM, nyaéta: Intake,
Menguaraikan hasil Kompleksitas, jeung daya deudeul.
penilaian autentik Nu kaasup kana daya deudeul nya éta sarana jeung prasarana atikan nu dipikabutuh
dalam pembelajaran
bahasa Sunda untuk Tujuan nangtukeun KKM, di antaranapikeun ngukur tingkat kamampuh hasil diajar
tujuan pembelajaran. anak didik
Salah sahiji aspék KKM, nyaéta. Intake murid

136
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi Pembelajaran Miodul
9. 20.3.19 Membedakan bentuk Aksara Sunda téh kagolong kana wanda aksara silabi
aksara Sunda Aksara Sunda anu wangunna béda nyaéta/ca/ jeung /ya/
anu lain wangenan nu patali jeung aksara Sunda, nyaéta Aksara
Pégon nu dipaké nuliskeun wawacan
Aksara Sunda raket patalina jeung tilu perkara, nyaéta:
geus teu kudu dipaké deui lantaran kurang éféktif jeung éfisién
anu kagolong wangun aksara swara anu mirip, nyaéta /a/ jeung
/eu/
Aksara anu kungsi dipaké di Jawa Barat, nyaéta aksara Latén
aksara ngalagena anu gurat dasarna henteu sarua, nyaéta /da/
Rarangkén anu cicingna luhureun aksara swara atawa aksara
ngalagena, nyaéta pamaéh
rarangkén atawa pananda vokalisasi anu cicingna lain luhureun
aksara swara atawa aksara ngalagena, nyaéta panéléng
Rararngkén atawa pananda vokalisasi anu gunana pikeun
nambahan sora /r/ dina aksara swara jeung aksara ngalagena
nyaéta panglayar
Aksara ngalagena /ba/ mirip wangunna jeung aksara ngalagena
/nya/
10. 20.3.20 Dina aksara Sunda, angka /7/ sawanda jeung aksara/la/
Membedakan bentuk angka Dina aksara Sunda, angka /8/ sawanda jeung aksara /ca/
dalam aksara Sunda Dina aksara Sunda, angka /4/ sawanda jeung aksara /ra/
Dina aksara Sunda, angka /1/ sawanda jeung aksara /ga/ jeung

137
/wa/
Aksara swara jeung angka anu sawanda nyaéta /u/ jeung /3
Aksara /wa/ mirip wangunna jeung angka /1/
Rarangkén atawa pananda vokalisasi nu disebut panyiku dunana
pikeun nambahan sora /-l-/ dina tengah-tengah aksara ngalagena
tur ditempatkeun handapeun aksara ngalagena
Upama nuliskeun kecap “beubeureuh” dina aksara Sunda, tanda
vokalisasi nu digunakeun nyaéta paneuleung, jeung pangwisa
Tanda vokalisasasi nu ditulis di luhureun lambang aksara dasar
nyaéta pamepet,
Tanda vokalisasi pangwisad digunakeun dina nuliskeun kecap
gajah
Aksara ngalagena /ta/ mirip wangunna jeung aksara ngalagena
/ya/
Aksara ngalagena /fa/ jeung /va/ dirundaykeun tina aksara /pa/
aksara Sunda ngalagena anu lain serepan tina basa kosta, nyaéta
/qa/
Rarangkén atawa pananda vokalisasi nu disebut panyiku dunana
pikeun nambahan sora /-l-/ dina tengah-tengah aksara ngalagena
tur ditempatkeun handapeun aksara ngalagena
Gambaran visual anu ditimbulkeun ku hiji kecap, frasa, atawa
kalimah sarta mangrupa unsur dasar anu has dina puisi,
mangrupa struktur guguritan anu disebut rasa
11. 20.5.6 Bédana guguritan jeung wawacan nyaéta guguritan sifatna
Mengidentifikasi bentuk deskriptif, wawacan sifatna naratif
guguritan. Unsur intrinsik guguritan nyaétatéma, rasa, nada, jeung amanat

138
Guguritan nu eusina mangrupa piwulang nya eta guguritan
asmarandana lahir batin
Eusi Guguritan karangan Haji Hasan Mustapa,nyaritakeu
pangalaman kabatinan
anu kaasup kana ciri-ciri guguritan, nyaéta disusun dina wangun
pupuh atawa dangding
Eusi guguritan nyaéta KINANTI IMPIAN
Peuting dilimpudan liwung
liwungna pageuh na jempling
saéna tuang jungjunan
kersa rurumpaheun sumping
ngalayadan ngalanglangan
jigrah teuing ieu ati
Ngarasa jigrah ati lantaran dilayadan dilanglangan ku jungjunan
anu lain tina conto judul guguritan, nyaéta Purnama Alam (R.
Suriadiredja)
Dadasar pikeun nganggit guguritan téh nyaéta pupuh
Pupuh Mijil ngabogaan watek ieu di handap, nyaéta sedih, susah,
atawa cilaka
Saguru gatra pupuh anu ngabogaan guru wilangan jeung guru
lagu /8-u, 8-i, 8-a, 8-i, 8-a, 8-i/ nyaéta pupuh kinanti
pupuh anu watekna ‘bingung’ nyaéta Gambuh
Kecap poetry pangaruh barat dina sastra Sunda sok disebut sajak
Struktur batin dina sajak nyaéta médium pikeun ngébréhkeun
ma’na anu ditepikeun ku pangarang.
Téma, rasa, nada, jeung amanat dina sajak sok disebut Struktur

139
batin
asa ditonjok congcot salah sahiji conto gaya basa ngumpamakeun
ayeuna mah geus jadi kembang carita
salah sahiji conto gaya basa Lalandian
gunung siga milu nguyung, lebak siga milu susah
salah sahiji conto gaya basa mijalma
Jang,pangmeulikeun Gudang garam
Salah sahiji conto gaya basa ocon
Iraha badé kersa linggih ka saung butut
Salah sahiji conto gaya basa ngasor
indung bapana geus mulih ka jati mulang ka asal
Salah sahiji conto gaya basa rautan
Barudak SMP 1 jeung SMP 10 keur diadu maén bal, jeung Raja
baheula kudu diriung-riung ku gelung, digendeng-gendeng ku
angkéng
Salah sahiji conto gaya basa raguman
Sawahna satungtung deuleu
Salah sahiji conto gaya basa rarahulan
Raja leuwung pikeun nyebut maung
Salah sahiji conto gaya basa kahanan
Basa figuratif raket patalina jeung kiasan
Bahan anu mérénah pikeun ngalatih daya regep ngaliwatan
latihan nyusun parafrase. nya éta. sajak
Anu teu kaasup kana alesan pangna mimitina sajak karya sastra
wangun sajak ditolak sapajodogan, nyaéta urang teu boga embrio
sajak

140
Sajak anu judulna “Cadas Pangéran” ditulis ku Yus Rusyana
Sajak anu judulna “Bandera Satengah Tihang” téh karya Yayat
Hendrayana
Sajak “Janté Arkidam” ditulis ku Ajip Rosidi
Buku kumpulan sajak nu judulna “Sajak-sajak Cilaut Eureun”
ditulis ku Taufik Faturohman
Buku kumpulan sajak nu judulna “Nu Mahal ti batan Inten” ditulis
ku Yus Rusyana
Buku kumpulan Sajak nu judulna “Blue jeung Kéré Lauk” ditulis ku
Godi Suwarna
Sajak anu eusina ngagambarkeun saurang tokoh sok disebut sajak
balada
Ungkara sastra wangun dangding atawa pupuh anu sok disebut
wawacan, disebut guguritan

141
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PÉDAGOGIK

PRINSIP PENILAIAN OTÉNTIK

Pituduh:
1. Pék titénan matéri penilaian oténtik dina Modul Kelompok Kompetensi H!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan penilaian
oténtik!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

No. Aspek Pedaran

1. Watesan
Peniléyan
Oténtik

2. Wanda
Peniléyan
Oténtik

3. Peniléyan
Kinerja

4. Peniléyan
Proyék

5. Peniléyan
Portofolio

6. Peniléyan
Tinulis

142
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PROFÉSIONAL
UNSUR INTRINSIK SAJAK

Pituduh:
1. Pék titénan matéri sajak Sunda dina Modul Kelompok Kompeténsi H!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan unsur intrinsik
sajak!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

Pedaran/wangenan
No. Unsur Intrinsik Sajak

1. ... ...

2. ... ...

3. ... ...

4. ... ...

143
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi I

Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas belajar
mandiri.
1. Bacalah materi yang ada pada uraian materi dan buatlah catatan penting atau
rangkuman!
2. Baca, cermati, dan tuliskan kegiatan pembelajaran serta halaman modul pada format
materi esensial yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah Lembar Kerja (LK) Modul Kelompok Kompetensi I berikut ini!
4. Lakukan diskusi untuk membahas materi esensial dan LK dengan teman dalam
kelompok diskusi!

144
145
FORMAT MATERI ESENSIAL
Kelompok Kompetensi : I
Modul /Jenjang : SMP
Judul Modul :
a. Pedagogik: Program Remedial Jeung Pengayaan dina Pangajaran Basa Sunda
b. Profesional: Rupa-rupa Téks jeung Novel Basa Sunda

Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman


No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
1. 9.2.1 Pola pangajaran nu ngagunakeun katuntasan individu nyaéta pangajaran ………………… ………………
Menentukan program tuntas
rémédial pembelajaran Salah sahiji ciri pangajaran tuntas nyaéta kudu méré pangajaran rémédial ka
bahasa Sunda nu can tuntas
berdasarkan informasi Bangbaluh anu sipatna enteng, biasana kapanggih di siswa anu kurang
hasil penilaian. merhatikeun waktu diajar.
Wangun rémédial ku cara méré tugas kelompok lamun jumlah siswa nu
diremédial leuwih ti 20% tapi kurang ti 50%.
Lamun Jumlah siswa nu dirémédial leuwih ti 50% , wangun rémédial nu
dipake nya éta malikan deui pangajaran sarta maké média jeung métodeu
nu béda.
Salah sahiji arahan Kepala Sekolah ngeunaan teknis program rémédial nya
éta hasil anu dipiharep tina program rémédial
Prinsip- prinsip rémédial téh diantarana tuluy-tumuluy
Bangbaluh diajar di SD anu sipatna énténg, biasana kapanggih di siswa anu

146
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
kurang merhatikeun waktu diajar
Pangajaran rémédial kudu mampuh ngahudang motivasi guru pikeun aktif
intéraktif jeung ngamonitor/niténan kamajuan diajar siswa, hartina
interaktif
Peran guru dina program rémédial ngaladenan kalawan ihlas, sabar tur
tanggtung jawab, hartina guru miboga peran salaku ngaladenan
Wangun rémédial méré bimbingan husus misalna bimbingan individual,
lamun jumlah siswa anu ngilu rémédial maksimal 20%
Peran guru dina program rémédial ngaladenan kalawan ihlas, sabar tur
tanggtung jawab, hartina guru miboga peran salaku ngaladénan
2. 9.2.2 Menentukan Wangun cara ngalaksanakeun progam pengayaan téh di antarana
program pengayaan pangajaran berbasis tema
pembelajaran bahasa Salah sahiji arahan Kepala Sekolah ngeunaan teknis program rémédial
Sunda berdasarkan nyaéta tujuaan nu hayang dihontanal dina ngalaksanakeun programrémédia
informasi hasil penilaian Program pengayaan, kahontalna kompeténsi siswa leuwih ti nilai KKM
program pengayaan, lamun kahontalna kompeténsi siswa leuwih atawa
sarua jeung nilai KKM.
Prinsip penilaian berbasis kelas diantarana yén penilaian méré informasi
anu akurat ngeunaan hasil diajar siswa. Ieu hal luyu jeung prinsip valid(itas)
Penilaian kudu méré sumbangan positif kana kahontalna hasil diajar siswa,
hartina penilaian miboga prinsip ngatik (edukatif)
Mangpaat pembelajaran berbasis kelas, nyaéta uji balik pikeun mikanyaho
kamampuh jeung kakurangan siswa.
Ungkara anu teu kaasup kana mangpaat pembelajaran berbasis kelas

147
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
nyaéta méré usulan ka guru pikeun méré peunteun anu luhung
Wangun penilaian mangrupa penilaian anu dilakukeun ku cara nengetan
kagiatan siswa dina ngalakukeun hiji hal, disebut penilaian unjuk kerja
Salah sahiji Program pengayaan bisa dilaksanakeun ngaliwatan sababaraha
cara di antarana diajar kelompok
3. 9.4.1 Menggunakan Mangpaat pembelajaran berbasis kelas di antarana ngamungkinkeun siswa
manfaat informasi hasil ngahontal kompetensi anu geus ditangtukeun
penilaian untuk Kagiatan meunteun anu bisa ngagambarkeun kompeténsi atawa hasil diajar
meningkatkan kualitas siswa katut kamajuanana di kelas, bakal kapanggih saupama dilakukeun ku
pembelajaran bahasa cara Penilaian berbasis kelas
Sunda. Kagiatan meunteun anu dilakukeun ku guru dina raraga prosés pangajaran
nyaéta Penilaian berbasis kelas
Prosés ngumpulkeun jeung ngagunakeun informasi hasil diajar siswa anu
dilakukeun ku guru pikeun nangtukeun tingkat kahontalna jeung tingkat
kacangkemna tujuan, kaasup kana Penilaian berbasis kelas
Penilaian anu bisa ngagambarkeun kompeténsi atawa hasil diajar siswa
katut kamajuanana di kelas, bakal kapanggih saupama dilakukeun ku cara
Penilaian berbasis kelas
Kagiatan meunteun anu bisa dijadikeun dadasar kagiatan penilaian anu
dilaksanakeun gumulung jeung kagiatan diajar ngajar, aya dina Penilaian
berbasis kelas
Kagiatan meunteun anu dilakukeun ku cara ngumpulkeun hasil gawé siswa
(portofolio), hasil karya (produk), méré pancén (proyék), jeung kinerja
(proformance), tés tinulis (paper and pen), jst. nyaéta Penilaian berbasis

148
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
kelas
Prakték di laboratorium, prakték sholat, prakték Olah Raga, preséntasi,
diskusi, bermain peran, maénkeun alat musik, nembang, maca
puisi/déklamasi, jst. Kaasup kana Penilaian Unjuk Kerja
Bangbaluh diajar di SD anu sipatna énténg, biasana kapanggih di siswa anu
kurangna perhatian waktu diajar
4. 20.4.3 Membedakan Upama urang Galuh reueus kana ngaran Galuh, lain ngandung harti yén
beragam teks (wacana) urang Galuh ngeukeuweuk sukuisme. Wajar wé, sabab ngébréhkeun sikep
bahasa Sunda. ngamumulé jati diri, teu lali ka purwadaksi. Urang Galuh kudu boga tabéat
anu loyog jeung palasipah kagaluhan. Wacana di luhur téh kaasup kana
wacana argumentasi.
Sarana basa pikeun meungkeut pesen, pikiran, gagasan, jeung ide anu rék
diterpikeun ngaliwatan téks, disebut wacana
“Tatangga rangong nanyakeun, rek iraha cenah hajat opat bulan. Kuring
ukur bisa gideug. Bingung ku pijawabeun. Lain teu hayang sidekah keur si
utun, tapi dalah dikumaha da sanaja ukur ngariungkeun tatangga tangtu
buruh waragad nu lain saeutik. Nilik kaayaan kuring ayeuna, boro-boro bisa
méré ka batur, keur bisa dahar sapopoé sakali gé éstuning seuseut seuat.
Hutang mah hutang, ampir unggal warung geus kapapay kabéh dianjukna.
Ati teu kitu“
Anu dicaritakeun dina éta wacana téh nyaéta nu rek opat bulanan
Bérés nempangan, dituluykeun ku nyara, nya éta meresihan runtah-
runtahna, kayaning areng nu nutupan beungeut taneuh, sangkan gampang
diaseukanana. Eta runtah digundukkeun sarta diduruk deui. Sarengsena

149
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
nyara, taneuh nu geus rata jeung lenglang teh diguratan. Disebutna gawe
malintang, nyaéta nyieun gurat-gurat heuleuran ku catang kai. Legana
heuleuran kira-kira gumantung kana legana lahan, aya nu dibagi 10, aya nu
dibagi 16, nepi ka 25 heuleur.
Wacana di luhur teh kagolong kana wanda karangan déskripsi
Déskripsi anu ngudag tujuan sangkan gelar kesan nu tangtu dina diri nu
macana, kayaning resep, sieun, geuleuh, jsté. Sangkan éta udagan kahontal,
nu nulis kudu némbongkeun atawa ngadadarkeun obyék sajéntré-jéntréna,
panceg, jeung satékah polah karasa hirupna, disebut imprésionistik
Wacana anu eusina nepikeun hiji alesan kalawan dibarung ku ngasongkeun
pakta jeung data anu akurat disebut arguméntasi
5. 20.4.4 Menemukan isi Isukna bral Si Kabayan jeung mitohana ka huma deui, rék ngala roay.
teks (wacana) narasi Mitohana rét deui-rét deui ka Si Kabayan nu keur tonggoy ngala roay. Na
bahasa Sunda Nempo Si Kabayan jongjon digawé, mitohana asup kana karung. Hég
ngareumpeukan manéh ku roay, ngarah teu katohyan ku Si Kabayan. Si
Kabayan bérés ngala roayna. Sup roay téh diasupkeun kana karung, ret
ditalian pageuh naker. “Na ka mana mitoha bet euweuh? Moal salah,
ninggalkeun meureun, keuheuleun kénéh urut kamari. Kajeun, ah aing gé
rék balik! Rék digusur baé ieu karung téh, da teu kabawa dipanggul mah,”
bari ngomong kitu, bluk karung téh digulingkeun. Durugdug digusur.
“Kabayan! Kabayan!” ceuk sora di jero karung, “Ieu aing, mitoha sia ulah
digusur!” Reg Si Kabayan eureun, “Ah, puguh roay,roay!” bari durugdug
deui digusur. “Kabayan! Bapa deuleu ieu, lain roay!” “Roay,roay!” bari terus
digusur.

150
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Nu jadi alesan pangna si Kabayan embungeun manggul roay tina wacana
di luhur, nyaéta sifat si kabayan nu ngedul, mun baranggawé embung
capé
Salah sahiji prinsip téks narasi nyaéta ayana galur, hartina
téks narasi mangrupa rangka dasar anu penting pikeun ngatur kumaha
paripolah-paripolah kudu silipakait dina hiji gemblengan waktu
Dina téks narasi penting pikeun ngajawab saha anu nyaritakeun hiji
kajadian. Nalika nu nyaritakeun (narator) béda antara nu hiji jeung nu
lianna, détail caritana ogé bisa jadi béda. Kalungguhan nu nyaritakeun téh
bisa: (1) narator nu sagala apal; (2) narator obyéktif; (3) narator milu aktif;
jeung (4) narator salaku panitén. Ieu hal mangrupa puseur sawangan
Téks anu ngagambarkeun tabiat tokoh, kagiatan sapopoé, kalungguhan,
jeung komunikasi antar tokoh dina hiji galur caritas ok diebut penokohan
Isukna bral Si Kabayan jeung mitohana ka huma deui, rék ngala roay.
Mitohana rét deui-rét deui ka Si Kabayan nu keur tonggoy ngala roay.
Nempo Si Kabayan jongjon digawé, mitohana asup kana karung. Hég
ngareumpeukan manéh ku roay, ngarah teu katohyan ku Si Kabayan. Si
Kabayan bérés ngala roayna. Sup roay téh diasupkeun kana karung, ret
ditalian pageuh naker. “Na ka mana mitoha bet euweuh? Moal salah,
ninggalkeun meureun, keuheuleun kénéh urut kamari. Kajeun, ah aing gé
rék balik! Rék digusur baé ieu karung téh, da teu kabawa dipanggul mah,”
bari ngomong kitu, bluk karung téh digulingkeun. Durugdug digusur.
“Kabayan! Kabayan!” ceuk sora di jero karung, “Ieu aing, mitoha sia ulah
digusur!” Reg Si Kabayan eureun, “Ah, puguh roay,roay!” bari durugdug

151
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
deui digusur. “Kabayan! Bapa deuleu ieu, lain roay!” “Roay,roay!” bari terus
digusur.
Nu jadi alesan pangna si Kabayan embungeun manggul roay tina wacana di
luhur, nyaéta sifat si kabayan nu ngedul, mun baranggawé embung capé
Salah sahiji prinsip téks narasi nyaéta ayana galur, hartina téks narasi
mangrupa rangka dasar anu penting pikeun ngatur kumaha paripolah-
paripolah kudu silipakait dina hiji gemblengan waktu
6. 20.4.5 Menemukan isi Basa Sunda téh basa nu digunakeun ku urang Sunda sapopoé. Ayeuna mah
teks (wacana) déskripsi masih sering kénéh digunakeun dina gunem catur sapopoé, pangpangna di
bahasa Sunda pilemburan. Di kota mah, urang Sunda umumna ngarasa leuwih géngsi
lamun ngagunakeun basa Indonesia dalah di lingkungan kulawargana: jeung
anakna, jeung salakina atawa pamajikanana.
Nu lain mangrupa eusi tina wacana di luhur nyaéta
di kota mah urang sunda ngarasa géngsi mun nyarita ku basa Sunda
Téks déskripsi anu patali jeung dadaran obyék anu mangrupa jalma.
Dadaran perkara jalma téh lain baé kumaha anatomina, tapi deuih budi
parangi jeung aspék kajiwaan anu dipibandana, disebut déskripsi jalma
Téks déskripsi anu nyiptakeun daya hayal (imajinasi) nu macana ngaliwatan
ungkara-ungkara pinilih pikeun ngagambarkeun ciri, sipat, jeung watek hiji
obyék, disebut déskripsi sugesti
Pamarekan téks deskriptif ku cara nu nulis ngusahakeun sangkan déskripsi
anu ditulisna luyu jeung kaayaan sabenerna saobyéktif-obyéktifna, disebut
pamarekan réalistis
7. 20.4.6 Menemukan isi teks Kaulinan game téh saliwat mah siga enya matak motékar. Padahal upama

152
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
(wacana) eksposisi bahasa ku urang dilenyepan, kaulinan game aya teu hadéna. Naon sababna?
Sunda Kaulinan game téh sipatna maya, virtual, henteu nyata. Urang henteu
ancrub sacara langsung. Anu leuwih réa kasedot tanaga uteuk, lain fisik.
Jadi kalawan teu sadar, kaulinan game, urang dibawa ka alam anu henteu
nyata, ngalayang, hirupna ukur dina wangwangan. Ieu téh henteu hadé
keur kamekaran pribadi urang mah. Béda jeung kaulinan anu sipatna nyata,
dilakonan, upamana baé maén bal di lapang, ngadu langlayangan, jsb.
Kaulinan anu nyata kitu mah bakal nimbulkeun rasa gumbira anu leuwih
anteb, matak seger kana awak, lantaran ngalibatkeun kagiatan fisik.
Kacindekan tina eusi wacana di luhur nya éta urang ulah tepi ka kamalinaan
teuing ku kaulinan game sabab aya hal anu teu hadéna
Aya opat wangun téks éksposisi, ngawengku éksposisi analitis, éksposisi
klasifikasi, éksposisi prosés jeung ilustrasi, jeung éksposisi pola conto. Teks
eksposisi klasifikasi nyaéta téks éksposisi anu dimekarkeun dumasar hiji
katégori umum (general class) disawang tina puseur sawangan anu tangtu
8. 20.4.7 Menemukan isi teks Téks téh nyaéta tulisan atawa karangan anu: (1) méré pangawéruh; (2)
(wacana) argumentasi ngajawab pasualan naon, naha, iraha, jeung sajabana; (3) ditepikeunana
bahasa Sunda ngagunakeun basa anu baku; jeung (4) ngagunakeun nada nétral, teu mihak
jeung maksakeun sikep nu nulisna ka nu macana. Titik-titik dieusian ku
eksposisi
Wangun-wangun téks éksposisi baris patali jeung pola mekarkeun
karanaganana. Ku éta hal, téks éksposisi anu nerangkeun hiji hal ku cara
analisis atawa dibéjérbéaskeun kalawan rinci tur samakta, disebut téks
éksposisi analitis

153
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Mulangkeun Ciamis ka Galuh
Upama urang Galuh reueus kana ngaran Galuh, lain ngandung harti yén
urang Galuh ngeukeuwuek sukuisme. Wajar wé sabab ngébréhkeun
sikep ngamumulé jati diri, teu lali ka purwadaksi. Urang Galuh kudu
miboga tabéat anu loyog jeung palasipah kagaluhan.
(dicutat tina ”Cupumanik” no. 8 / 2004).
Nurutkeun wacana di luhur pangna urang Galuh reueus kana ngaran
Galuh éta téh mangrupa sikep anu ngamumulé jati diri, teu lali ka
purwadaksi
Bogor sok disebut kota hujan. Pangna disebut kota hujan téh lantaran dina
usum halodo ogé di Bogor mah sok turun waé hujan. Katurug-turug usum
halodona ogé teu panjang cara wewengkon liana.
Di Bogor usum halo téh lumangsung ti Juli nepi ka Séptember. Suhu rata-
rata unggal bulanna antara 30 nepi ka 32 darajat célsius. Satuluyna kakara
nyambung ka usum hujan. Tapi sanajan usum halodo, sok aya waé turun
hujan.
Nurutkeun wacana di luhur, pangna Kota Bogor disebut Kota Hujan téh
lantaran dina usum halodo ogé sok turun waé hujan
Téks arguméntasi mibanda ciri-ciri anu tangtu anu ngabédakeun jeung
wangun karangan lianna, diantarana nyempad hiji usul , ngécéskeun,
ngungkulan pasualan, jeung ngadiskusikeun hiji masalah
Salah sahiji ciri téks arguméntasi, nyaéta nyempad hiji usul atawa
pernyataan kalawan teu dibarengan ku udagan pikeun ngayakinkeun atawa
mangaruhan nu maca

154
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
9. 20.4.20 Mengidentifikasi Deskripsi bagian dina struktur teks laporan hasil observasi eusina ngeunaan
struktur dan kaidah teks paragraf atawa struktur anu eusina bagian-bagian tina objék anu rék
laporan hasil observasi. ditalungtik.
Téks hasil observasi mangrupa téks anu hasilna paparan umum
ngalaporkeun hasil observasi
Ieu teks laporan téh disebtna téks klasifikasi lantaran nyieun kacindekan
tina klasifikasi umum
Struktur teks laporan hasil observasi ngawengku déskripsi kacindekan
Struktur teks laporan hasil observasi anu eusina mangrupa paragraf
pangjentre, sacara rinci saperti: wangenan objek anu reks ditalungtik, atawa
ngaran lain tina objek anu reks ditalungtik disebut déskripsi umum
Déskripsi bagian dina struktur teks laporan hasil observasi eusina ngeunaan
paragraf atawa struktur anu eusina bagian-bagian tina objék anu rék
ditalungtik.
10. 20.4.21 Menjelaskan teks Opini anu patali jeung konsép atawa tiori ngeunaan hiji hal disebut opini
opini. analitis
Conto konjungsi pikeun ngébréhkeun akibat dina téks opini/editorial nyaéta
ti mimiti, sateuacana
Bendungan Jatigédé diwangun lain pikeun nyangsara rayat, justru pikeun
kasejahteraan ékonomi rakyat. Konjungsi justru dina éta téks opini pungsina
pikeun nguatkeun argumen.
Aya dua wanda opini, nyaéta opini analitis jeung opini hortatoris. Opini
analitis patali jeung konsép atawa tiori ngeunaan hiji hal
Opini hortatoris patali jeung tindakan anu perlu dilakukeun

155
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul

Tahapan kagiatan diajar-ngajar ngeunaan teks opini/editorial anu paling


awal nyaéta ngawangun kontéks
Téks opini/editoril umumna miboga sifat aktual anu eusina ngeunaan , iwal
ti analisis objektif dumasar kana fakta jeung data
Struktur téks opini mangrupa gambaran cara éta téks diwangun tur miboga
struktur pedaran pamadegan, arguméntasi, sarta pedaran malikan
pamadegan
Malikan deui pamadegan (reiteration) dina teks opini nyaéta negéskeun
deui pamadegan nu geus disodorkeun
Pamadegan atawa koméntar nu nulis kana hiji kajadian nu ngandung niley
sajarah dina téks carita sajarah kaasup kana bagian réoriéntasi
Conto téks narasi sajarah nyaéta Asal-usul Karajaan Galuh
Carita sajarah sok disebut babad
11. 20.5.13 Mengidentifikasi Hiji carita prosa fiksi anu panjang, tokoh jeun palakuna nyodorkeun réalitas
bentuk novel kahirupan nu diébréhkeun dina hiji plot disebut novel.

Yus Rusamsi, Min Resmana, jeung Ajat Rohaedi nulis novel dina taun 1960-
an
Peranna ngan saukur stéréotif jeung henteu jétré, éta tokoh téh kagolong
kana novel petualangan
Dina Encyclopedia Americana (1979 dina Koswara, 2010:6) nyebutkeun yén
sacara étimologi kecap novel asalna tina basa Latin novellus, asal kecap
novus anu hartina anyar

156
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Istilah novel dina sastra Inggris asup dina abadka-16, tina kecap novella,
basa Itali, nyaéta kecap anu digunakeun pikeun ngalukiskeun hiji carita
pondok anu ngébréhkeun kajadian sapopoe
Novel anu ngagunakeun tokoh kalawan karakterna teu réalistis, sétting
jeung plot teu wajar pikeun nepikeun ide, kahayang, atawa gagasan
pangarangna, kaasup novelpantasi
Novel anu eusina nyaritakeun hal hal anu teu asup jeung akal manusa, sarta
ukur ngandelkeun imajinasi kaasup novel pamohalan
Novel anu eusina nyaritakeun lalakon hirup nu dibarung ku katresna jeung
ngagambarkeun silih asih dina tokoh jeung penokohanana, sok disebut
novel Silih Asih
Novel “Baruang ka nu Ngarora” eusina ngandung téma moral
Novel “Cinta Pabaliut” karya Edi eusina ngandung téma percintaan

Novel “Puputon” karya Aam Amalia eusina ngandung tema génder


“Jadi Siluman” aya dina novel anu judulna “Burak Siluman”

“Ronda Desa” aya dina novel anu judulna “Burak Siluman”

“Getih” aya dina novel anu judulna “Burak Siluman” anu judulna “Munjung”

12. 20.4.7 Menemukan isi teks Nurutkeun Keraf (2007: 101-102), dasar téks arguméntasi di antarana, nu
(wacana) argumentasi nulis saeutikna kudu mikaweruh subyék anu dit’etélakeunana, misalna
bahasa Sunda perkara prinsip-prinsip ilmiahna

157
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Struktur téks arguméntasi ngawengku roposisi, inférénsi jeung implikasi,
sarta wujud évidénsi. Proposisi patali jeung kalimah-kalimah déklaratif anu
wangunna sawangan atawa kacindekan dina hubunganana jeung prosés
mikir

158
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PÉDAGOGIK
PROSEDUR KERJA RÉMÉDIAL

Pituduh:
1. Titénan matéri prosedur rémédial dina Modul Kelompok Kompeténsi I!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan prosedur
rémédial!

Personil Tugas yang harus dilaksanakan

Kepala Sekolah

Wakasek bidang Kurikulum

Guru

3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

159
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PROFÉSIONAL
STRUKTUR TÉKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Pituduh:
1. Pék titénan matéri téks laporan hasil observasi dina Modul Kelompok Kompeténsi I!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan struktur téks
laporan hasil observasi!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

Struktur Déskripsi Téks Laporan Hasil Observasi


Téks Laporan Hasil
Observasi

Definisi Umum

Déskripsi Bagian

Déskripsi Mangpaat

160
Tugas Belajar Mandiri Kelompok Kompetensi J

Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas belajar
mandiri.
1. Berikut ini beberapa strategi belajar yang harus Saudara lakukan sebagai tugas
belajar mandiri.
2. Bacalah materi yang ada pada uraian materi dan buatlah catatan penting atau
rangkuman!
3. Baca, cermati, dan tuliskan kegiatan pembelajaran serta halaman modul pada format
materi esensial yang sudah disediakan!
4. Kerjakanlah Lembar Kerja (LK) Modul Kelompok Kompetensi J berikut ini!
5. Lakukan diskusi untuk membahas materi esensial dan LK dengan teman dalam
kelompok diskusi!

161
162
FORMAT MATERI ESENSIAL
Kelompok Kompetensi : J
Modul /Jenjang : SMP
Judul Modul : Pedagogik: PTK dina Pangajaran Sunda
Profesional: Wanda Téks jeung Drama
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
1. 10.1.1 Menjelaskan Kagiatan réfléksi nu dilaksanakeun dina dunya atikan téh prinsipna sangkan
refleksi dalam sagala rupa bangbaluh dina pendidikan bakal bisa kaungkulan
pembelajaran bahasa Réfléksi dina atikan dilaksanakeun sanggeus prosés diajar ngajar
Sunda. lumangsung, anu prinsipna mangrupa ngajén naon anu geus dilaksanakeun
ku guru salila kagiatan pangajaran lumangsung
Kagiatan réfléksi dina pangajaran basa Sunda nyaéta peserta didik sangkan
jadi jalma iman, sikep nu hadé ka sasama mahlukna, sarta ngabogaan
pangaweruh
Kagiatan maluruh aspék-aspék anu mangaruhan kana gagalna hasil diajar
sarta dijadikeun dasar pikeun ngalaksanakeun PTK, sok disebut diagnosis
Léngkah-léngkah nu perlu diperhatikeun dina ngalaksanakeun lajuning
laku sanggeus réfléksi, nyaéta netepkeun indikator anu nangtukeun
kriteria hasilna tindakan luyu jeung nu dipiharep.
Tujuan dilaksanakeun réfléksi satutasna kagiatan pangajaran nyaéta pikeun
ngajén sakur kagiatan nu geus dilaksanakeun ku guru di kelas
Pentingna ngalaksanakeun réfléksi nyaéta pikeun maluruh masalah nu
karandapan sanggeus pangajaran lumangsung
Dilibatkeunana murid dina réfléksi pangajaran téh dipiharep sangkan
nepikeun kesan, pesen, harepan katut koméntarna

163
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Lajuning laku hasil réfléksi pangajaran anu saméméh prung
nagalaksanakeun PTK léngkah-léngkahna anu kudu diparhatikeun nya eta
Ide awal, Prasurvei, Diagnosis, Ngarencanakeun, jeung implementasi,
ngimeutan, refleksi, laporan PTK
2. 10.2.1 Menggunakan Modél tindakan pikeun ngungkulan éta masalah mangrupa hal anyar jeung
hasil refleksi (Lajuning acan aya saméméhna dina pangjaran basa Sunda kasup aspek aspek
laku refleksi) untuk orisinalitas (tindakan)
perbaikan pembelajaran Murid mampu menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
bahasa Sunda. tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Ieu hal mangrupa kompetensi Inti
Maluruh kalawan taliti kondisi di hiji kelas nu rék ditalungtik kaasup kana
kagiatan prasurvei
Kagiatan mutolaah, nganalisis, jeung ngainterpretasi data nu kapanggih
pikeun nangtukeun atawa ngaevaluasi kahontalna tujuan pangajaran anu
keur dioméan, disebut refleksi
Réngsé réfléksi tuluy dilaksanakeun pangajaran rémédial. Anu perlu
diperhatikeun di antarana maluruh deui kurikulum (KIKD), tujuanana
pikeun. ngarumuskeun deui tujuan hasil diajar jeung indikator matéri
pangajaran
Lajuning laku tina hasil réfléksi, guru bisa ngalaksanakeun pangajaran

164
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
rémédial (remedial teaching) nu tujuanana pikeun ngaronjatkeun préstasi
diajar siswa nepi ka bisa ngahontal kritéria katuntasan nu geus ditetepkeun.
Ngaronjatkeun motivasi diajar, kaparigelan mikir, jeung kamampuh
ngaréngsékeun masalah kaasup Komponén anu dipaluruh dina PTK nu
patalina jeung murid
Maluruh efektivitas metode, strategi pangajaran, proses pangajaran, jeung
pamarekan pangajaran kaasup Komponén anu dipaluruh dina PTK nu
patalina jeung guru
Ngaronjatkeun prestasi murid dina diajarna nepika bisa ngahontal kriteria
katuntasan nu dumasar hasil refleksi, guru bisa ngalaksanakeun pangajaran
remedial (remedial teaching)
3. 10.2.2 Menggunakan Ma’na kecap altruis dina atikan ngandung harti perhatianana museur kana
hasil refleksi untuk ngamotivasi pikeun ngabantu muridna kalawan teu miharep dipulang
pengembangan ganjaran, pujian, jeung sajabana
pembelajaran bahasab.Hasil PTK bisa digunakeun dina kagiatan diajar-ngajar pikeun:(1)ngaronjatkeun(3
Sunda. mutu eusi, input, prosés, jeung hasil pendidikan jeung pangajaran di sakola;
(2) mantuan guru dina ngungkulan masalah sarta garonjatkeun sikep
profésional pendidik jeung tanaga kependidikan; (4) numuwuhkeun budaya
akademik di lingkungan sakola
Tujuan dilaksanakeunana panalungtikan jenis PTK nyaéta pikeun .
ngaronjatkeun sikep professional pendidik jeung tanaga kependidikan
4. 10.3.1 Menggunakan Anu ngabedakeun PTK jeung panalungtikan séjénna nyaéta siklus
PTK untuk meningkatkan Ciri has PTK nyaéta . nerapkeun rencana tindakan kana skenario pangajaran
profesi guru. atawa RPP dumasar siklus

165
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Istilah classroom action research sesebutan séjén pikeun panalungtikan
PTK
Sajaba ti pikeun maluruh jeung ngaronjatkeun hasil pengajaran,
panalungtikan jenis PTK ogé gedé mangpaatna pikeun ngaronjatkeun
kualitas profesional guru
Ngatur kelompok murid, merenahkeun jadwal pangajaran, menerahkeun
tempat diuk murid, ngatur rohangan kelas kaasup Komponén anu dipaluruh
dina PTK nu patalina jeung . pengelolaan
Numuwuhkeun kabiasaan ngalaksanakeun panalungtikan jeung menulis
artikel ilmiah di kalangan guru nu ngarojong kana professionalisme jeung
karir salaku pendidik kaasup kana . mangpaat PTK
Runtuyan léngkah-léngkah pokok nu kudu dilakonan dina PTK anu merenah
sabada nangtukeun fokus masalah, nyaéta ngarencanakeun tindakan atawa
planning
Ngaronjatkeun motivasi diajar, kaparigelan mikir, jeung kamampuh
ngaréngsékeun masalah kaasup Komponén anu dipaluruh dina PTK nu
patalina jeung murid
Réfléksi kana hiji kagiatan pangajaran dilaksanakeun satutasna guru
manggihan hasil diajar murid
5. 20.4.8 Menemukan isi Dina paguneman wangun wawancara nu judulna “Wawancara Kagiatan
teks (wacana) ekstra Kulikuler di Sakola” miboga tema mangpaat kagiatan ekstra kulikuler
percakapan di sakola.
(paguneman) bahasa Wacana di handap nu mangrupa paguneman nyaeta . lajang i: “ rek naon?
Sunda. bujang iii:”rek menta babawaana, sugan wae..”

166
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
bujang ii:”montong!”
bujang iii :”naha?”
bujang ii:”teureuh pajajaran mah tara kumawani ngarebut banda batur!”
Obrolan di buka ku naroskeun kaayaan, kasehatan,jeung kagiatan sapopoe.
Ti dinya terus kana pertanyaan wawancara.
Deddy : “Naon margina para siswa kedah ancrub atanapi ilubiung dina
kagiatan ekstrakurikuler di sakola ?
Pa Fery : “Kagiatan ekstrakurikuler the diajangkeun kanggo para siswa
sangkan gaduh pangalaman organisasi sareng pangalaman kagiatan di luar
kagiatan pangajaran. Ku kituna bakal langkung sae upami para siswa
ilubiung dina rupa-rupa kagiatan ekstrakurikuler nu aya di sakola.
Wacana di luhur nurutkeun wangunna ka asup kana wanda wawancara.
Teu lila kuring ditugaskeun di Bandung teh, ngan dalapan bulan , bulan ka
salapan ditugaskeun ka Jakarta. Salila di Jakarta dibaturan ku pamajikan.
Sataun ti harita lahir si Cikal. Budak nu ka dua jeung nu ka tilu mah lahirna
di Palembang.
Wacana di luhur ka asup salah sahiji sempalan karya tulis wanda ..
otobiografi
Komunikasi pikeun ngabadamikeun hiji perkara, maksud, kahayang, pikiran,
rasa ti panyatur ka lawan nyaritana atawa sabalikna, kaasup kana kagiatan
paguneman
Dadan: Jadi henteu?
Dédén:
Didin : oh enya,! Méh waé poho. Untung diingetan. Bener

167
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
engké peuting téh pagelaran di Gedung Kabudayaan.
Dudu : Bener euy, lamun teu lalajo, rugi urang mah. Ha ha ha
Dodo : heueuh, apan Si Malati di Gunung Guntur tokohna téh euy.
Siiip, engké peuting panggih deui nya!
Kalimah anu merenah pikeun ngalenkepan dialog di luhur nya éta
lalajo bareng drama.
Doni : Kumaha rencana mading di sakola urang téh?
Dona: Sok waé teruskeun, da geus diidinan ku Kepala Sakola ogé!
Doni : Naskahna loba, moal katémpélkeun kabéh!
Dona:
Kalimat anu merenah pikeun ngalengkepan dialog di luhur nyaéta
tungtut waé némpélkeunana ditilubagiankeun.
Ngawanohkeun murid kana wangun téks paguneman, paham tanda baca,
kayaning kekenteng tanya, koma, titik, titik dua tujuanana pikeun
ngaronjatkeun kamampuh ngagunakeun basa tulis
Ieu di handap anu kaasup kana wacana paguneman nyaéta Ki Mahmud:
“Ari incu Aki geus bébéja rék nyimpang ka dieu?”
Indra:“Sumuhun, atos Ki.
6. 20.4.9 Menemukan isi Téks otobiografi ditulis ku sorangan. Ku kituna, jejer nu dipaké nyaéta.
teks otobiografi dan kecap jalma kahiji “kuring”
biografi bahasa Sunda. Hal-hal anu kudu aya dina téks biografi di antarana riwayat pagawéan jeung
prestasina.
Karya tulis anu eusina medar ngeunaan lalampahan saurang jalma sok
disebut biograf

168
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Karya tulis anu eusina medar ngeunaan lalampahan dirina sorangan sok
disebut otobiografi.
Anu ngabédakeun antara karya tulis biografi jeung otobiografi téh nyaéta
saha nulisna
Daéng Soetigna nu munggaran nyiptakeun angklung diatonis. Sabab
angklung munggaran mah larasna saléndro nu asalna ti Kanékés. Jaba ti
béda larasna, tujuan dina nabeuhna ogé béda. Cenah angklung Kanékés
mah ditabeuhna teu sambarangan waktu, tapi dina mangsa-mangsa anu
tangtu, upamana waé dina upacara tatanén, ngahuma, nepi ka
ngampihkeun paré ka leuit. Ieu hal eusina nétélakeun karya nu dihasilkeun
tokoh
Salami dipingpin Ali Sadikin, pangwangunan Kota Jakarta kacida majuna.
Jalan-jalan aralus deui, lian ti loba nu anyar téh. Gedong sakola terus
nambahan. Wewengkon nu tadina kotor, loba nu salin jinis jadi sehat.
Geura ulin ka daérah Pluit ayeuna. Saha nu nyangka urut rawa. Nya kitu
deui Cengkareng, Pulo Gadung, Ancol, atawa Kemayoran. Hasil usaha Ali
Sadikin, jadi daérah pikabitaeun. Malah Ancol mah jadi tempat wisata
kacida mashurna. Ti mana-mana daratang ngadon pariknik. Hidep gé pasti
kungsi ulin ka Ancol. Éta kabéh jasana anjeunna.

Wacana di luhur kaasup salah sahiji sempalan karya tulis wanda biografi
Ali Sadikin
Kahirupan sapopoé urang Dayeuh Kolot teureuh ménak ieu téh éstuning
basajan. Teu sombong, nyaah ka nu leutik, hormat ka sasama. Tuladeun

169
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
pikeun jalma-jalma séjénna dina mangsa harita. Kiwari mah arang langka
manggihan jalma kawas anjeunna. Tapi lamun geus ngabéla bebeneran,
merjuangkeun hak masarakat umum, éstu matak gimir nu ngayonan. Jejer
nu dicaritakeun dina paragraf di luhur téh, kajaba Oto Iskandar Dinata
Salah sahiji hal penting anu minangka kritéria hiji tokoh nu ditulis dina
biografi nyaéta. karya jeung karir
7. 20.4.18 Mengidentifikasi Berita ngeunanan hiji fakta anu ditarima langsung ti narasumber
struktur dan kaidah teks atawa sumber kajadian/peristiwa nyaéta informasi
berita. Sababaraha hal nu perlu diperhatikeun dina nuliskeun judul, di antarana .
ringkes
Informasi nu ditepikeun dumasar fakta,peristiwa nu kajadian sarta aya
patalina jeung kapentingan nu maca disebut Berita
Hal-hal nu kudu diperhatikeun patalina jeung basa nu dipake dina nulis
berita .1) basajan, 2) singget, 3) pepel/padet, 4) lugas, 5) jelas, 6) jernih, 7)
narik ati, 8) demokratis
Informasi nu ditepikeun dumasar fakta,peristiwa nu kajadian sarta aya
patalina jeung kapentingan nu maca disebut Berita
Ngawanohkeun murid kana lentong, luhur handapna sora, réngkak, jeung
pasemon tujuanana pikeun ngaronjatkeun Kamampuh ngagunakeun basa
lisan
Berita nu dipedar kalawan rinci, madukeun antara pakta nu aya jeung opini
nu nulis sarta dijelaskeun kalawan gemet tur panjang lébar dibarengan ku
argumentasina, sok disenbut Interpretative News
Hiji média informasi nu tujuanana pikeun mangaruhan masarakat boh nu

170
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
maca boh nu ngaregepkeun pikeun nangtukeun pilihanana kaasup iklan
Informasi anu eusina mangrupa ajakan atawa anjuran ka masarakat
sangkan milampah hiji hal pikeun kapentingan balarea atawa kapentingan
balarea atawa kapentingan umum, upama hirup disiplin, taat aturan, jeung
sajabana sok disebuT iklan layanan masarakat
Informasi nu ditepikeun dumasar fakta nu aya, peristiwa nu kajadian, sarta
aya patalina jeung kapentingan nu maca sok diebut Berita
Berita ngeunanan hiji fakta anu ditarima langsung ti narasumber atawa
sumber kajadian/peristiwa nyaéta berita langsung
Informasi anu dipidangkeunana aktual basana basajan, lugas, saayana,
singget, padet, jelas, teu ngayayay, narik ati, jeung euyeub ku data kaasup
kana sarat berita
Investigative News, Explanatory News, Interpretative News, Depth News
kaasup kana kelompok berita teu langsung
Ciri nu hakiki berita téh dipidangkeun atawa ditepikeun ka masarakat
kalawan gancang (timely) tur raket patalina jeung kapentingan umum
balaréa (public interest). Aya dalapan konsép berita anu jadi prinsip-
prinsipna, nyaéta, . berita laporan gancang (news as timely report),
rekaman (news as record), fakta objéktif (news as objective fact),
interprétasi (news as interpretation), sensasi (news as sensasion), minat
insani (news as human interest), ramalan (news as prediction), gambar
(news as picture)
Berita nu dipedar kalawan rinci, madukeun antara pakta nu aya jeung opini
nu nulis sarta dijelaskeun kalawan gemet tur panjang lébar dibarengan ku

171
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
argumentasina, sok disenbut Interpretative News
8. 20.4.19 Mengidentifikasi Dina dasarna eusi iklan téh nyaéta pikeun ngawawarkeun jeung
teks iklan dalam bahasa mangaruhan tur mikat ati
Sunda. Salah sahiji tujuan iklan nyaéta nepikeun informasi ngeunaan hiji barang
atawa produk ka masarakat
Tulisan anu kudu merhatikeun unsur-unsur kecap pananya kayaning what,
who, when, where, why, jeung how (5W + 1H) kaasup kana prinsip-prinsip
berita
Informasi anu eusina mangrupa ajakan atau atawa anjuran ka masarakat
sangkan milampah hiji hal pikeun kapentingan balaréa atawa kapentingan
umum, upamana hirup disiplin, taat aturan, jeung sajabana sok disebut
iklan layanan masarakat
Salah sahiji tujuan iklan nyaéta nepikeun informasi ngeunaan hiji barang
atawa produk ka masarakat
Tulisan anu kudu merhatikeun unsur-unsur kecap pananya kayaning what,
who, when, where, why, jeung how (5W + 1H) kaasup kana prinsip-prinsip
berita
Anu kudu dilakukeun ku saurang pameran drama nu poho kana dialogna
waktu keur di panggung nyaéta improvisasi
Tulisan anu kudu merhatikeun unsur-unsur kecap pananya kayaning what,
who, when, where, why, jeung how (5W + 1H) kaasup kana prinsip-prinsip
berita
Drama dina hasanah sastra Sunda ngawéngku sawatara rupa, contona
longsér, génding karesmén, jeung drama modéren

172
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Drama salian ti bisa dibaca naskahna, bisa oge dipintonkeun. Aya
sababaraha hal anu kudu diperhatikeun lamun seug urang mintonkeun
drama, di antarana vokal atawa sora kudu bedas sangkan dialog atawa
monolog urang teh bisa kadenge ku nu lalajo
Drama dina hasanah sastra Sunda ngawengku sawatara rupa,contona
longser,gending karesmen,dramamoderen
Aya sababara hal anu kudu diperhatikeun saupama urang rek mintonkeun
drama di antarana vokal atawa sora kudu bedas sangkan dialog atawa
monolog urang the kadenge ku nu lalajo
Pagelaran drama Sunda anu dialog-dialogna ditembangkeun atawa
dikawihkeun, dibarengan gerak ibing, turta dipirig ku tatabeuhan (gamelan)
nyaeta gending karesmén
Bagian bubuka atawa pangjajap sacara umum perkara lalakon anu baris
dipintonkeun dina pintonan drama.
Umumna, pikeun nataharkeun sangkan nu lalajo saregep jeung asup kana
suasana lalakon nya eta prolog
Naon anu jadi kawajiban sadérék saupama jadi saurang pameran drama,
yang harus dikuasai adalah ngawasa karakter tokoh
Salah sahiji struktur dina hiji naskah drama nyaéta plot atawa alur
Ciri has dina hiji naskah drama nyaéta wangun dialog
Harti setting dina unsur sastra nyaéta gambaran waktu, tempat, jeung
suasana nu kajadian dina hiji carita
Boga kamampuh midangkeun peran, neuleuman watek hiji tokoh kaasup
kana tugas saurang aktor

173
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
Salah sahiji anu bisa diangkat jadi jejer pikeun wacana biografi nyaéta Si
gégép jadi kiper Persib
Conto sempalan otobiografi ieu di handap nyaéta
Ayeuna mah Kota Bandung téh karasa pisan lénglangna, pangpangna
tangkal mahoni, narungtutan ditaluaran. Cenah éta tatangkalan nu
ditaluaran Teu lila kuring ditugaskeun di Bandung téh, ngan dalapan
bulan. Bulan kasalapan tauh 1999 ditugaskeun ka Jakarta. Salila di Jakarta
dibaturan ku pamajikan. Sataun ti harita lahir si Cikal. Budak nu kadua
jeung nu katilu mah lahirna téh di Palémbang
Ieu seniman nu kungsi nganggit Lagu pop Sunda Pangandaran téh kungsi
sakola di SMA BPI Bandung jeung SMA Maarif Bandung. Hasil tina rékaman
jeung minton di unggal daérah téh teu dikeukeuweuk ku sorangan, tapi
g
sabagianana dipaké ogé pikeun kapentingan sosial.
Topik utama nu dicaritakeun dina sempalan wacana di luhur téh ngeunaan
Anu dicaritakeun dina sempalan wacana di luhur téh ngeunaan sikep Doel
Sumbang
Berita nu dipedar kalawan rinci, madukeun antara pakta nu aya
jeung opini nu nulis sarta dijelaskeun kalawan gemet tur panjang
lébar dibarengan ku argumentasina, sok disebut Interpretative
News
Tulisan anu kudu merhatikeun unsur-unsur kecap pananya kayaning
what, who, when, where, why, jeung how (5W + 1H) kaasup kana
bahan berita
Informasi anu eusina mangrupa ajakan atau atawa anjuran ka

174
Indikator Pencapaian Kegiatan Halaman
No. Materi Esensial
Kompetensi (IPK) Pembelajaran Modul
masarakat sangkan milampah hiji hal pikeun kapentingan balaréa
atawa kapentingan umum, upamana hirup disiplin, taat aturan,
jeung sajabana sok disebut iklan layanan masarakat

175
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PÉDAGOGIK
HAKÉKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Pituduh:

1. Pék titénan matéri hakékat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dina Modul Kelompok
Kompeténsi J!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan karakteristik
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

Tuliskeun tujuan jeung mangpaat nu katarima ku guru ngalaksana-keun kagiatan PTK dina
Lembar Kerja ieu di handap!

Guru ngalaksana- TUJUAN MANGPAAT


keun kagiatan PTK

176
LEMBAR KERJA KOMPETÉNSI PROFÉSIONAL
WANGUN JEUNG UNSUR INTRINSIK DRAMA BASA SUNDA
Pituduh:

1. Pék titénan matéri wangun jeung unsur intrinsik drama basa Sunda dina Modul
Kelompok Kompeténsi J!
2. Diskusikeun dina kelompok pikeun ngajawab pertanyaan ngeunaan jenis-jenis drama
basa Sunda!
3. Tuliskeun jawaban hasil diskusi dina kolom ieu di handap!

Tuliskeun deui eusi carita drama dumasar unsurna nu kungsi dilalajoan ku Sadérék dina Lembar Kerja
ieu di handap!

Unsur Drama
unsur Penjelasan
1 Téma

2. Palaku

3. Latar

4. Galur

5. Amanat

6. Prolog

7. Monolog

8. Dialog

9. Épilog

177
178
Jurnal Kegiatan Mandiri

Petunjuk Pengisian Jurnal.


1. Isilah jurnal kegiatan mandiri pada kegiatan on the job learning di bawah ini sesuai
dengan waktu, esensi materi, dan aktivitas pembelajaran yang Saudara lakukan!
2. Satu jurnal diisi untuk laporan satu Modul Kelompok Kompetensi.
3. Tuliskan materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah bagi Saudara pada
modul tersebut.

Jurnal Kegiatan Mandiri pada On the Job Learning


Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Moda Tatap Muka In-On-In

Nama Peserta : …………………………………………………


Sekolah : …………………………………………………
Mapel : Bahasa Sunda
Kelompok Kompetensi : A/B/C/D/E/F/G/H/I/J (lingkari salah satunya)
Jenjang : SMP

No. Hari/Tanggal Esensi Materi dari Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran/


yang Dipelajari Lembar Kerja yang Diselesaikan
1.

2.

3.

4.

179
No. Hari/Tanggal Esensi Materi dari Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran/
yang Dipelajari Lembar Kerja yang Diselesaikan
5.

6.

7.

8.

9.

10.

Materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah bagi saya pada modul ini adalah:

Mengetahui, …………………….., ………………………. 2017


Kepala Sekolah …… Peserta

…………………………………….. ……………………………………..

180
181
Contoh Cover dan Sistematika Laporan On the Job Learning

Cover
LAPORAN ON THE JOB LEARNING
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

NAMA GURU :.................................


MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN : ................................
NIP :................................
UNIT KERJA :.............................

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017

182
Sistematika Laporan

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat

BAB II ON THE JOB LEARNING


A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
B. Gambaran Umum Pelaksanaan Kegiatan
C. Produk yang Dihasilkan

BAB III PENUTUP


LAMPIRAN

183

Anda mungkin juga menyukai