Anda di halaman 1dari 5

Aku adalah anak pertama sekaligus kakak perempuan

dari 5 bersaudara. Adik lelakiku yang lebih muda 2 tahun dariku


dan berada persis dibawahku bernama Muhamad Yaziz Bustomi.
Orangtuaku memberi identitas nama itu padanya sedari
dilahirkan, agar kelak menjadi isnan yang berguna bagi
masyarakat. memang akhirnya harapan kedua orangtuaku itu
menjelma di kemudian hari karena dia sakit. Selama aku menjadi
kakaknya, tiada pernah terdengar rengekan ataupun tuntutannya
kepada orangtuaku.Tak pernah ku lihat ia melemah ketika
penyakit datang menghampirinya.

Pada usia 2 tahun adik laki-lakiku ini normal seperti anak


usia pada umumnya,namun siapa yang tau penyakit tiba-tiba
datang kepadanya yaitu penyakit step ( kejang-kejang) sehingga
suhu tubuhnya pun panas .akibatnya sekarang bicara pun tidak
jelas.bukan hanya tidak pandai berbicara, semua tentang apapun
yang ada di muka bumi ini dia tidak mengerti, entah dari
penyakit kejang atau bukan sampai sekarang seperti
keterbelakangan mental. karna dulu belum ada progam dari
pemerintah yang dinamakan BPJS, orangtua pun tidak sanggup
untu membawa adiku ini ke rumah sakit, hanya melalui orang
pintar. Setiap bulan pasti dia mengalami kejang-kejang sampai
usia 18 tahun ,tetapi alhamdulillah sekarang ada program
pemerintah yang dinamakan BPJS kami pun bisa
mempegunakaannya secara gratis.

Hingga pada suatu hari kami pergi ke rumah sakit


terdekat yang ada di kabupaten lebak yaitu RSUD Adjidarmo
dengan membawa adik lelakiku ini ke poly saraf, dari mulai
mendaftar sampai mendapatkan nomor antrian. Setibanya di
poly saraf nama Muhammad yazid bustomi pun di panggil,
kenapa ini bu’’ tanya dokter” kami pun menjawab ‘’ tidak bisa
bicara dok dan sekarang sering melamun dan katawa-ketawa
sendiri, kadang mengeluarkan ekpresi marah seperti ada yang
ngajak berbicara. Dokter pun menjawab, ade ini saya rujuk ke
poly jiwa saja, soalnya ada keterbelakangan mental, tunggu
sebentar ya saya bikinkan rujukannya buat ke poly jiwa, dan
akhrinya kami pun pindah ruangan menuju poly jiwa yang tak
jauh dari poly saraf tadi, Kami kira Cuma saraf saja yang kena
ternyata jiwa nya pun kena, sungguh malang nasibmu de.

Selanjutnya kami pun langsung memberi rujukan tadi ke


assisten yang ada di poly jiwa, menunggu antrian yang Panjang
sekiranya pukul 04:30 sore nama adik ku pun di panggil. Kami
duduk berdua di depan dokter dan dokterpun langsung bertanya
sama adiku ini, kenapa ade ‘’tanya sang dokter’’ adiku pun tak
menjawab apa-apa hanya terdiam dan tak mengerti. Akhirnya
pun saya yang menjawab, saya ceritakan dari awal sampai
sekarang seperti ini keadaannya dok, tiba pukul 05:30 kami
selalu tanya jawab tentang kondisi adikku ini. Yang paling saya
ingat perkataan dari dokter yang membuat saya kuat adalah ‘’ ini
adalah malaikat bagi keluargamu nak, dan Allah percaya
menitipkan anak ini di tengah-tengah keluargamu, yang ikhlas
sabar pasti Allah akan membalas di syurga nanti’’ pas detik itu
pun saya langsung meneteskan air mata dan langsung memeluk
adikku ini. Dokter pun langsung menulis resep obat dan setiap 2
minggu sekali harus cek up biar sehat si ade nya

Setiap 2 minggu sekali kami suka bergantian untuk pergi


ke rumah sakit ke poly jiwa, dan dokterpun selalu nanya
kondisinya karena pasien tidak dibawa hanya kami minta resep
obatnya saja. Sudah hampir 2 tahun kurang kami selalu bulak
balik rumah sakit demi kesembuhan adikku ini, soal dia tidak
bisa bicara susah di sembuhkan karena saraf sudah menyerang,
tetapi soal melamun ketawa-ketawa alhamdulillah sudah tidak
ada lagi asalkan harus dengan obat. Mungkin dalam hatinya
bosan dengan yang namanya obat, memang kalou tidak minum
obat kambuh kembali.

Saat ini usianya 23 tahun yang seharusnya duduk di


perguruan tinggi, minta ini lah minta itu lah, bahkan bisa jadi dia
sudah mengenal yang namanya cinta, apa mungkin dia tidak
bakal merasakan yang namanya rumah tangga sampai di panggil
yang kuasa. Orangtua ku yang selalu tabah dan terima keaadan
ini selalu bersabar mengurusi adik laki-lakiku ini. Ibu yang
selalu ngurusin keperluan setiap harinya, mulai dari mandinya
pakai bajunya bahkan setelah dia buang air besar. Ibu seperti
yang punya bayi dari kecil sampai sekarang masih mengurusi
keperluannya ,terkadang bergantian sama saya mengurusi
keperluannya tetapi agak jarang karena saya pribadi sudah
berumah tangga dan lumayan jauh jaraknya ke rumah orangtua.
Semoga ibu diberikan umur yang Panjang dan yang paling utama
kesehatannya amin ya robbalalamin.

Akhir-akhir ini adiku hanya ngurung di dalam rumah


karena kalo melihat yang dia tidak kenal suka malu. Dulu dia
sering ikut ke kebun,ke sawah, menyapu halaman rumah
walupun tidak bersih, bantuin bawa kayu bakar dari depan rumah
ke dapur, tapi sekarang hanya tinggal kenangan karena efek dari
berat badan yang besar, porsi makannya pun sedikit tetapi badan
tambah besar dibandingan dengan sebelumnya

Badannya gemuk, tinggi, ganteng kalo normal yang


seumuran temannya mungkin udah pengen dibelikan
kendaraan,hp lah tapi ini hanya terdiam di rumah. Mungkin dia
sudah lupa yang namanya pasar, naik mobil, naik motor, bahkan
pergi ke rumah saudaranya. Bukannya keluarga tidak mau
mengajak dia pergi tapi untuk berjalan saja susah, naik dari
rumah ke jalan raya saja tidak bisa. Dan setiap idul fitri dia selalu
di rumah tidak tau disekeliling ramai dan tidak tau juga di mana
letak makam Alm nenek dan kakeknya. Kita keluarga pergi
berziarah dia hanya duduk di kursi sambal memandangi baju
barunya sambil tersenyum-senyum, dalam hatinya mungkin
bahagia pakai pakaian baru

Suatu saat kami bakal pergi dari dunia ini karena di dunia
hanya sementara dan bakal terjadi entah siapa yang duluan, kami
takut ketika kami duluan yang dipanggil sebelum adikku ini
siapa yang bakal ngurusin dia, ngasih makan dia, pakai baju dia,
tidur dimana dia, kami takut dia jadi anak sebatang kara,
dicemooh sama orang, karena dia tidak tau dimana orangtua tua
sekarang, saudara-saudara, dia tidak mengerti. Dan kami selalu
berdoa semoga kelak diakhirat kamu merasakan syurganya.
Sakit didunia tidak seberapa, diakhirat kelak mudah-mudahan
kamu normal kembali ade sayang ‘’ eteh sayang kamu’’

Curahan hati sang kakak

SITI MAMAY ROMAYANTI

Anda mungkin juga menyukai