PUSTAKA AYOBAI
Afdoli
Tata Letak :
Afdoli
Desain Cover :
Afdoli
Email: ayobaier@gmail.com
Website : http://ayobai.org
iii
iv
Pengantar Penulis
PENGANTAR PENULIS
Bismilllahirrahmaanirrahiim
v
Kata Pengantar
Pengantar Penulis
vi
Kata Pengantar
Pengantar Penulis
Afdoli
vii
Kata Pengantar
Pengantar Penulis
viii
Kata Pengantar
Islam Lalan Lurus
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................. xv
DAFTAR TABEL .................................................................. xvii
ix
Daftar Isi
Islam Lalan Lurus
x
Daftar Isi
Islam Lalan Lurus
xi
Daftar Isi
Islam Lalan Lurus
xii
Daftar Isi
Islam Lalan Lurus
xiii
Daftar Isi
Islam Lalan Lurus
xiv
Daftar Isi
Islam Jalan Lurus
DAFTAR GAMBAR
xv
Daftar Gambar
Islam Jalan Lurus
xvi
Daftar Gambar
Islam Jalan Lurus
DAFTAR TABEL
xvii
Daftar Tabel
Islam Jalan Lurus
xviii
Daftar Tabel
Islam Jalan Lurus
1
KEBENARAN HAKIKI
1. Alif laam miin. 2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, QS. Al
Baqarah (2:1-2)
Alquran adalah sumber kebenaran yang hakiki yang
tidak terdapat keraguan padanya. Alquran memuat pokok-
pokok kehidupan, ilmu pengetahuan dan sumber peradaban.
Alquran mampu menjelaskan masa lalu, pedoman hidup
masa kini dan gambaran masa depan. Lebih 1400 tahun
Alquran tidak terpatahkan bahkan tantangannya hingga kini
tidak mampu dijawab oleh manusia.
Tantangan ini merupakan jawaban alquran terhadap
manusia yang mendustai dan mendustakan ayat-ayatnya.
Bahkan tantangan ini juga ditujukan kepada mahluk
sembahan manusia. Adapun tantangan tersebut antara lain :
1. Agar manusia membuat alquran tandingan sebanyak 10
surat tandingan …Maka datangkanlah sepuluh surat-surat
yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah
orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain
Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar". QS.
Huud (11:13), bahkan cukup satu surat tandingan jika
1
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
2
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
3
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
4
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
5
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
6
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
7
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
8
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
9
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
10
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
Ringkasan Buku
Untuk memudahkan anda memahami konsep dan buku
Islam Jalan Lurus secara utuh, maka berikut disampaikan
ringkasannya sebagai garis-garis besarnya yaitu sebagai
berikut :
1. KEBENARAN HAKIKI
Alquran sebagai puncak kebenaran Hakiki. Tugas manusia
menemukan kebenaran yang sejati, kebenaran yang penuh
11
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
kenikmatan dan bukan jalan yang sesat dan bukan pula jalan
yang dimurkaiNya.
2. FITRAH MANUSIA DAN ISLAM DALAM
ALQURAN
Memuat kajian tentang Islam seutuhnya dari ucapan
Basmalah dan surat Al fatiha. Dari hal ini, kita akan
memahami tujuan, hakikat dan tugas manusia
diciptakanNya.
Manusia terlahir dimuka bumi mempunyai dua kewajiban
yakni sebagai hamba Allah sekaligus khalifah di muka bumi.
Sebagai hambaNya manusia berkewajiban untuk
menyembahNya dan sebagai khalifah di muka bumi
bertanggung jawab memelihara bumi dan segala isinya. Yang
mampu memikul kedua kewajiban inilah yang disebut orang
bertakwa dan beruntung dan mendapatkan balasan surga.
Untuk yang ingkar terhadap dua kewajiban tersebut itulah
yang kita sebut sebagai kafir dan munafik. Sedangkan yang
mengingkari dua kewajiban tersebut adalah golongan orang
yang merugi.
3. KONSEP DASAR DERAJAT DIMENSI QADAR
Dasar-dasar terciptanya konsep derajat, dimensi dan qadar
serta dalil-dalil Alquran
12
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
13
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
14
Kebenaran Hakiki
Islam Jalan Lurus
15
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
16
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.1
Ayat pertama surat Alfatiha dimulai dengan kalimat
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim yang berarti dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kalimat ini menggambarkan tujuan, hakikat dan
tanggung jawab manusia di bumi dan hadirnya islam sebagai
agama sempurna. Allah memperkenalkan diriNya melalui
kasih dan sayang kepada manusia. Dua kombinasi nama
utama yang sempurna dari 99 asmaul husna yang wajib kita
ketahui dan amalkan.
17
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
18
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
19
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
20
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
21
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
22
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.2
Pada Surat Al Fatiha ayat ke-2 dinyatakan kalimat
Alhamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin (segala puji bagi Allah
Tuhan seluruh alam) yang menjelaskan kalimat Bismillaahir-
rahmaanir-rahiim pada ayat pertama. Arrahmaan (Yang
Maha Pengasih) ditegaskan oleh kedudukan Tuhan sebagai
penguasa manusia dan yang wajib disembah, yakni Alhamdu
lillaahi (segala puji bagi Allah). Sedangkan nama Arrahiim
(Yang Maha Penyayang) ditegaskan dengan kedudukan
Tuhan sebagai pencipta dan penguasa seluruh Alam semesta
yakni rabbil-‘aalamiin, Tuhan seluruh alam. Hal ini dapat
dilihat pada gambar 2.1. skema Surat Al Fatiha.
Dan pada ayat ke-3, nama Arrahmaanir-rahiim Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kembali di ulang. Hal
23
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
24
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
25
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
26
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.3
27
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
28
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
29
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
30
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
31
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.4
Tiga Jalan titik berangkat manusia dalam hubungan
dengan tiga golongan manusia di hari kiamat yaitu sebagai
berikut :
1. Terdahulu beriman adalah golongan orang yang paling
dahulu beriman, dan mereka adalah orang-orang pertama
masuk surga. yakni orang-orang terdahulu beiman dan
mampu menjaga fitrah hidupnya sebagai hamba Allah
sekaligus khalifah. Adapun jumlah mereka adalah 70.000
atau 700.000 orang tanpa hisab dan tanpa azab. Surga
bagi orang yang beriman dan beramal saleh adalah surga
firdaus. dari Sahl bin Sa'd bahwa Rasulullah shallallahu
32
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
33
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
34
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
35
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.5
Sedangkan pembagian tiga golongan Umat Islam pada
hari Kiamat sesuai jalan titik berangkatnya adalah sama
dengan tiga golongan manusia pada gambar sebelumnya
yaitu
1. Dzalimuna linafsih yaitu umat Islam yang mendzalimi
dirinya sendiri dan termasuk manusia golongan kiri.
2. Muqtasiduna yaitu umat Islam yang dapat menengahi
antara kewajibannya sebagai khalifah sekaligus hamba
36
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
37
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Tabel. 2.1
Perbandingan Golongan Manusia dan Umat Islam
PEMBAGIAN GOLONGAN
Tempat tinggal Surga Surga Neraka & Neraka
akhirat firdaus Adn Surga Jahim
Khalifah Terdahulu Kanan Kiri Kiri
(surat Al beriman
waqiah)
Hamba Allah Terdahulu Menengah Mendzalimi Kafir
(dalam surat berbuat diri sendiri
Faathir) kebaikan
38
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Tabel 2.2
Derajat, Dimensi dan Qadar Keislaman
39
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.6
Adapun penjelasan hal tersebut di atas, dapat diuraikan
sebagai berikut :
40
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
41
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.7
Hablumminanna dalam alquran banyak disebutkan sebagai
aturan yang mengajarkan untuk tidak menganiaya (dzalim)
diri sendiri. Dan orang-orang dzalim terhadap diri sendiri
disebutkan termasuk golongan yang merugi. Inilah do’a dan
42
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
43
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
44
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
45
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
46
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
47
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
48
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
49
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
50
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
51
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.8
Aturan Islam dalam mengatur dan menjaga fitrah manusia
sebagai hamba Allah sudah jelas dalam 5 rukun islam, 6
rukun iman dan ihsan sebagaimana hadits diatas. Dan dalam
aturan ini dikenal pahala ibadah. Dalam ibadah tidak kenal
adanya pembaharuan dan syariahnya. Ketika ada perbedaan
atau melenceng dari yang dicontohkan dan disunnahkan
Rasulullah dapat bernilai bid’ah.
52
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
53
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
54
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
55
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
56
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
57
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
58
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
59
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
60
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
61
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
2) Melampaui batas
Disamping sikap zuhud umat Islam yang
mengutamakan kepentingan akhirat, ada juga prinsip lain
yaitu melampaui batas. Adapun orang yang melampaui batas,
dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, Maka
Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). QS. An
62
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
63
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
64
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
65
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
66
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
67
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
68
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
69
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
70
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.9
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat
yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
71
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
72
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.10
apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan
berbondong-bondong, Maka bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penerima taubat. QS. An Nashr (110:1-3)
73
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
Gambar 2.11
74
Fitrah Manusia dan Islam Dalam Alquran
Islam Jalan Lurus
75
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
76
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
77
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
78
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
79
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
80
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
81
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
Gambar 3.1
82
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
83
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
84
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
85
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
86
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
87
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
88
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
89
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
90
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
91
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
92
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
93
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
94
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
Bentuk Garis
Gambar 3.2
Gambar 3.3
95
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
Gambar 3.4
96
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
97
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
98
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
99
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
Gambar 3.5
100
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
101
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
102
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
Gambar 3.6
103
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
104
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
105
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
Gambar 3.7
106
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
107
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
108
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
Gambar 3.8
109
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
Gambar 3.9
110
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
111
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
112
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
113
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
114
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
115
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
116
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
117
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
Dan bila kita cermati surat ke-3 atau Ali Imran di atas,
ada yang unik dapat disampaikan disini yaitu “tidak dapat
mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang
yang berakal “. Kalimat ini menyatakan bahwa Alqur’an
adalah Kitab penuh hikmah yang dapat pelajaran dapat
dipetik oleh orang-orang yang berakal.
118
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
119
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
120
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
121
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
122
Konsep Dasar Derajat Dimensi Qadar
Islam Jalan Lurus
123
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
124
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
125
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
126
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
127
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
128
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
129
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
130
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
131
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
3) Ilmu Filsafat
Masih banyak lagi contoh ilmu pengetahuan lain yang
belum disebutkan seperti ilmu matematika, ilmu kedokteran,
ilmu seni, dan lainnya termasuk ilmu agama. Ada ahli yang
menempatkan ilmu matematika dan kedokteran dalam ilmu
pengetahuan alam namun sebagian ada yang menempatkan
ilmu tersebut bagian dari ilmu terapan. Begitu juga ilmu seni
dan ilmu agama, sebagian menjadikannya sebagai ilmu
pengetahuan tersendiri, sebagian lagi menempatkan dalam
ilmu pengetahuan sosial dan ada juga yang menempatkannya
turunan filsafat.
Sedangkan mengenai ilmu filsafat sendiri masih
menjadi perdebatan dikalangan para ahli ilmuwan.
Sebahagian menempatkannya dalam bidang ilmu sosial,
sebahagian lagi menempatkannya sebagai ibu atau induk dari
segala ilmu.
Ilmu pengetahuan mana yang dianggap sebagai induk
Ilmu? Filsafat, tentu belum sepenuhnya diterima semua
kalangan. Para filsuf menganggap filsafat sebagai induk ilmu
pengetahuan karena filsafatlah yang mengajarkan pencarian
kebenaran hakiki. Namun beberapa pendapat menyatakan
bahwa ilmu yang dapat dianggap sebagai induk ilmu
pengetahuan antara lain ilmu geografi, Ilmu matematika,
ilmu.
132
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
133
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
134
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
135
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
136
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
Gambar 4.1
137
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
138
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
139
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
5) Perkembangan dimensi
Teori dimensi pada awalnya dibangun oleh Albert
Einsten melalui teori relativitas. Teori ini juga dikenal
sebagai kelompok teori kuantum. Teori ini hadir dari teori
fisika kuantum yang menganggap teori fisika klasik (newton)
140
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
141
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
Mengapakah mereka tiada juga beriman? QS. (21:30)
Teori ini juga meyakini bahwa jagat raya yang kita
tempati ini hanyalah salah satu dengan sekian banyak jagat
raya hingga membentuk jagat raya yang lebih besar
(multiverse). Hal ini memungkinkan adanya jagat raya yang
sama dengan tempat kita yang kita tinggali yang berada nun
jauh disana yang belum dapat kita lihat.
Disamping itu ada keyakinan bahwa alam yang kita
lihat memiliki lebih dari tiga ukuran untuk menentukan posisi
kita. Kemungkin alam tiga dimensi ini adalah bagian dari
empat dimensi yang belum mampu kita lihat karena ukuran
melebihi ukuran kita. Hal ini yang dikenal sebagai hukum
ketidakpastian, dimana dalam Islam inilah kita sebut
kekuasaan Allah.
Ketidakpastian ini juga sudah disebutkan Allah dalam
surat Fahtir ayat pembuka bab ini bahwa ...kemudian Dia
menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap. Allah sendiri yang akan menentukan kapan
selubung-selubung itu akan dibuka. Itulah yang diimani umat
Islam sebagai hari kiamat.
142
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
143
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
144
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
145
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
146
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
2) Dimensi
Dalam sebuah percakapan di kelas. Guru
bertanya,”anak-anak, coba sebutkan contoh benda 3
dimensi?” ada yang menjawab “ meja, bu.” Ada yang
menjawab lemari, bu.” Ada yang menjawab,” kotak,bu”. Ibu
guru menjawab,”benar anak-anak!”
147
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
148
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
149
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
150
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
151
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
152
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
153
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
5) Qadar
154
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
155
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
156
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
157
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
158
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
159
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
Gambar 4.2
Ilmu pengetahuan Islam berorientasi kepada Allah
dengan bersumber Alqur’an dan Alhadits. Dimana Alqur’an
dan Hadits dalam Islam tidak hanya dimaknai sebagai wujud
ibadah kepada Allah, namun keduanya juga merupakan
sumber ilmu pengetahuan. Dan diperlukan ikhtiar
untukmendapatkan dan menguasai ilmu pengetahuan
tersebut.
Dalam Islam, manusia dikenalkan dengan usaha dan
do’a sebagaimana dalam surat Alfatiha ayat ke-5 iyyaka
na’budu iyyaaka nasta’iin. Islam mengenal ada usaha
manusia untuk memecahkan permasalahannya, namun tetap
memohon do’a agar senantiasa mendapatkan petunjukNya.
Hal ini tergambar dalam Qadar sains dibawah ini:
160
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
Gambar 4.3
Sehingga tidak heran dalam Islam, ibadah tidak
semata-mata dimaknai hanya sebagai perwujudan ketaatan
sebagai hamba Allah untuk menyembah. Namun perwujudan
manusia sebagai khalifahNya, ibadah juga dapat bernilai
ekonomi, sosial, budaya. Sebagai contoh ibadah dapat
bernilai kesehatan bagi diri sendiri (hamblumminana) seperti
sholat, puasa dan lainnya. Demikian juga ibadah dapat
bernilai sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar
(hablumminannaas) seperti meningkatkan kesejahteraan
masyarakat tidak mampu.
Demikian juga kebenaran ilmu pengetahuan akan
terbukti jika menuju dan mendekati hukum Allah. Namun
yang sering terjadi adalah hukum Allah ditawar agar
mendekati ilmu pengetahuan yang berkembang. dan
janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan
harga yang sedikit (murah), Sesungguhnya apa yang ada di
161
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
Islam Jalan Lurus
Gambar 4.4
Sebagai penutup kita ambil contoh dalam ilmu
pengetahuan tentang kesehatan. Islam memandang
pengobatan dapat bersifat ilmiah seperti melalui kedokteran
namun tidak boleh menyampingkan kehendak Allah.
Demikian juga mukjizat tidak sepenuhnya diberikan tanpa
ada usaha. Karena Allah telah mengingatkan bahwa setiap
sakit yang diturunkan ada obatnya.
162
Derajat Dimensi Qadar Dan Ilmu Pengetahuan (Sains)
5
163
1. Jihad berdakwah yang dilakukan Rasulullah sejak awal
di Mekkah. Dakwah Islam yang awalnya dilakukan
secara sembunyi-sembunyi, kerabat-kerabat hingga
dakwah terbuka menentang tindakan orang musyrik.
Bahkan dakwah selanjutnya dilakukan hingga ke luar
kota Mekah yaitu Tha’if dimana di kota ini Rasulullah
SAW dilempari batu dan di usir yang mengakibat beliau
terluka.
2. Hijrah dari Mekah ke Madinah. Hijrah dilakukan
setelah kaum quraisy bersekongkol untuk menghabisi
Rasulullah SAW. Rumah beliau telah dikepung, namun
beliau tetap dapat meloloskan diri untuk berhijrah.
Sementara Ali bin Abu Thalib menggantikan posisi
Rasulullah di SAW di tempat tidur, beliau keluar
dengan menaburkan pasir hingga kaum quraisy yang
mengepung tidak melihat beliau. dan Kami adakan di
hadapan mereka dinding dan di belakang mereka
dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga
mereka tidak dapat melihat. QS Yaasiin (36:9). Dan
perjuangan dakwah dilaksanakan melalui membangun
masyarakat madani di kota Yasrib atau Madinah
melalui bentuk pemerintahan sendiri, hingga posisi
Rasulullah selain pemimpin agama juga kepala
pemerintahan, panglima perang dan hakim atas
permasalahan masyarakat di kota Madinah.
164
3. Perang untuk menegakkan kemuliaan. Jalan perang
dilakukan Rasulullah SAW dapat dibagi dalam tiga
bagian yaitu
1) perang Bad’r, Uhud dan lainnya hingga perang
Muraisi’ sebelum perjanjian Hudaibiyah sebagi jalan
dakwah untuk menyampaikan kebenaran.
2) Korespondensi dan diplomasi dengan Raja-raja
disekitar untuk menjalankan agama yang benar
hingga perang penaklukan Mekah untuk memisahkan
antara yang haq dan bathil.
3) Perang Tabuk untuk menjaga eksistensi dari kerajaan
Romawi hingga konsolidasi pasca perang
penaklukan untuk menjaga tegaknya kedamaian di
Jazirah Arab.
Ketiga konsep yang dijalankan Rasulullah SAW
merupakan jalan untuk mencapai kesuksesan, kebahagian dan
kemuliaan umat Islam. Konsep ini tidak berhenti hanya pada
zaman Rasulullah, karena jalan ini dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari hari baik dalam bidang politik, sosial,
ekonomi dan budaya serta agama. Perbedaannya pada cara,
media, dan sarana yang dipergunakan, namun hakekatnya
jalan ini untuk mencapai kesuksesann, kebahagian dan
kemuliaan hidup. Dan terkait konsep derajat, dimensi dan
qadar maka jalan perang, jihad dan hijrah dapat
dihgambarkan sebagai berikut :
165
Gambar 5.1
166
bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan
barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya
kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan
harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan)
dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan
dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang
bertakwa. QS. Al Baqarah (2:177)
Ayat di atas adalah ayat pertama dan surat pertama
dalam Alqur’an yang bermakna kata perang. Dalam ayat ini
perang dimaknai sebagai orang yang teraniaya dan menderita
dalam peperangan. Dimana salah satu ciri orang yang benar
imannya adalah orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan.
Sejalan Ayat pertama surat pertama menyatakan
perang sebagai perlawanan oleh orang-orang yang teraniaya.
Hal yang sama mengapa terjadi perang pada zaman
Rasulullah yaitu karena terancamnya keberadaan umat
muslim di Madinah dari orang-orang Quraisy. Bahkan perang
167
ini tidak serta merta dilakukan tanpa ada izin dari Allah SWT
melalui tiga ayat (39, 40 dan 41) dalam Surat Al Hajj.
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang
diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan
Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong
mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari
kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali
karena mereka berkata: "Tuhan Kami hanyalah Allah". dan
Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian
manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah
dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-
rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di
dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah
pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha
perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan
kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf
dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allah-lah kembali segala urusan. QS. Al Hajj (22:39)
Salah satu hakikat perang juga tercermin melalui ayat
terakhir dan surat terakhir dalam Alquran yang bermakna
tentang peperangan. Yakni surat dengan Al ‘Aadiyaat yang
berarti kuda perang yang berlari kencang. Demikian besar
168
penghargaan Allah terhadap kontribusi kuda dalam
peperangan sehingga ayat pertama dinyatakan demi kuda
perang yang berlari kencang dengan terengah-engah.QS. Al
‘Aadiyaat (100:1). Dimana kita ketahui bahwa kuda yang
kencang termasuk peralatan perang yang memberikan
kontribusi besar dalam kemenangan perang. Dan tidak
berlebihan ada hadits Nabi yang menganjurkan kita
mengajari anak-anak untuk berlatih tiga hal yaitu berenang,
berkuda dan memanah.
Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri)
keingkarannya, dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena
cintanya kepada harta. QS. Al ‘Aadiyaat (100:7-8). Dari
ayat ini, perang dapat dimaknai sebagai akibat dari
keingkaran manusia itu sendiri. Cinta manusia kepada harta
menjadikan dirinya bakhil. Segala cara dilakukan untuk
mendapatkan harta. Seringkali harta diperoleh dengan
mengeksploitasi dan menzalimi mahluk lain dan lingkungan
sekitarnya. Tidak jarang hak orang lain dan keluarga sendiri
didzalimi bahkan dirinya sendiri dikorbankan demi harta.
Tidak heran jika ada seseorang yang mau menjual organ
tubuhnya demi mendapatkan uang. Dan sungguh orang yang
merugi dimana kehambaannya terhadap Allah juga
disingkirkan demi kepuasan mengumpulkan harta.
169
Selain ayat di atas, saya mencatat setidaknya ada 76
ayat dalam 19 surat yang memuat petunjuk tentang perang.
sebuah kombinasi angka yang unik yakni sesuai dengan 19
huruf bismilah dan 13 (7+6) merupakan gambaran jumlah
angka fitrah manusia dan jumlah surga.
Kata perang memang cukup sensitif karena banyak
pandangan tertentu menyatakan islam sebagai agama perang
dan pedang. Bahkan ada yang menggambarkan seorang
muslim memegang alquran ditangan kiri dan pedang ditangan
kanan. Padahal makna islam itu sendiri adalah agama yang
membawa kedamaian. Dari berbagai sejarah membuktikan
bahwa kehadiran Islam adalah pembebasan bangsa bukan
penjajahan atas bangsa lain. Salah satu contohnya adalah
bagaimana kejayaan spanyol di masa kepemimpinan Islam di
tanah Andalusia hingga Spanyol sebagai menjadi wilayah
yang maju pada zamannya bahkan dibanding negara-negara
eropah lainnya.
Oleh karena itu konsep derajat, dimensi dan qadar,
Insya Allah dapat membawa makna kata perang dalam Islam
menjadi lebih jelas dan jernih. Ada lima makna kata perang
dalam Islam yang termuat di Alquran yaitu sebagai berikut :
1) Perang dilakukan islam sebagai wujud perlawanan
terhadap kondisi penderitaan dan penganiayaan.
170
2) Perang dilakukan terhadap orang yang memerangi,
melakukan fitnah, permusuhan terhadap agama Allah.
3) Perang dilakukan untuk mencegah kerusakan di bumi.
4) Perang bertujuan untuk membawa kedamaian ditengah-
tengah dunia dari orang-orang dzalim.
5) Perang untuk mencegah kehancuran bumi dan isinya
akibat ketamakan manusia akan kesenangan dunia
seperti harta, jabatan dan kekuasaan.
Sehingga makna perang dalam Islam adalah misi
kebaikan dan kemuliaan. Dan kemuliaan ayat-ayat tentang
perang tersebut juga tidak berhenti setelah peperangan
selesai, Alquran yang juga menggariskan pemberlakukan
pajak adalah wujud kepatuhan warga negara terhadap aturan
bernegara. perangilah orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan
mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh
Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang
benar (agama Allah), (Yaitu orang-orang) yang diberikan Al-
Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah
dengan patuh sedang mereka dalam Keadaan tunduk. QS. At
Taubah (9:29)
Karena manusia memang cenderung pada ketamakan
akan kesenangan dunia. Oleh karena itu perang juga
171
dimaknai sebagai perjuangan untuk tetap terus menjaga
kedamaian.
Dalam kondisi damai, kata perang tersebut juga dapat
ditafsirkan “berjuang untuk kebenaran”. Mengingat perang
tidak dapat didefenisikan hanya dalam bentuk angkat senjata
atau lainnya. tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi
semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-
tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya. QS. At Taubah (9:122).
Perang dapat dimaknai berjuang untuk kebenaran.
Menegakkan kebenaran untuk kesuksesan dan kebahagiaan
hidup individu. Dimana secara luas akan memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat melalui sistem kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik, adil dan
benar.
Demikian juga perang dalam era informasi dan
teknologi tidak identik dengan angkat senjata. Internet
melalui website, media sosial juga dapat dimaknai sebagai
medan peperangan. Dimana fitnah terhadap islam juga gencar
terjadi. Sehingga perang dapat dimaknai sebagai upaya umat
172
Islam meluruskan fitnah terhadap Agama Allah. Hal ini
sebagaimana dalam firman Allah sebagai berikut :
dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan
supaya agama itu semata-mata untuk Allah. jika mereka
berhenti (dari kekafiran), Maka Sesungguhnya Allah Maha
melihat apa yang mereka kerjakan. QS. Al Anfaal (8:39)
Dari keseluruhan ayat tentang perang terlihat bahwa
Islam mengajarkan tentang perang yang bermartabat untuk
menyelamatkan bumi untuk kemuliaan dan kedamaian.
173
Orang-orang yang berhijrah termasuk orang yang
mengharapkan mengharapkan rahmatNya dan dijanjikan
dihapus dosa-dosanya dan masuk ke dalam surga yang
mengalir sungai-sungai dibawahnya.
...Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari
kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang
berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah aku masukkan
mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi-
Nya pahala yang baik." QS. Al Imran (3:195)
Demikian mulia balasan bagi orang-orang yang
berhijrah. Namun sebaliknya laknat bagi orang yang tertindas
namun tidak berhijrah. Orang-orang dalam golongan yang
tidak mau berhijrah ini termasuk orang-orang yang
menganiaya diri sendiri. Hal ini tanya jawab Malaikat dengan
orang-orang telah diwafatkan sebagaimana Firman Allah
dalam surat An Nisaa’
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan Malaikat
dalam Keadaan Menganiaya diri sendiri, (kepada mereka)
Malaikat bertanya : "Dalam Keadaan bagaimana kamu
ini?". mereka menjawab: "Adalah Kami orang-orang yang
tertindas di negeri (Mekah)". Para Malaikat berkata:
"Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat
174
berhijrah di bumi itu?". orang-orang itu tempatnya neraka
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali,
QS. An Nisaa’ (4:97)
Ayat di atas merupakan ayat yang diturunkan bagi
masyarakat Mekah yang tidak mau berhijrah sebagaimana
disebutkan Nabi Muhammad SAW. Bahkan Rasulullah
sendiri melakukan hijrah pertama kali dari Mekah ke
Madinah didampingi oleh Khalifah Abu Bakar As Siddiq
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Hijrah ini dilakukan
jaminan dan perlindungan Allah SWT setelah kaum Quraisy
bersepakat untuk menghabisi Rasulullah. dan (ingatlah),
ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya
terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau
membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu
daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah
Sebaik-baik pembalas tipu daya. QS. Al A’raf (7:30)
Hijrah seringkali dianggap oleh orang yang tidak
beriman sebagai tindakan takut, menghindar atau lari dari
kenyataan. Padahal menghindar dalam konsep perang juga
dapat dimaknai sebagai mundur selangkah untuk melompat
lebih jauh. Dalam dunia olahraga, hal ini dapat dimaknai
sebagai mengambil ancang-ancang. Dan dalam Islam sendiri,
orang yang berhijrah termasuk orang yang mendapatkan
kemenangan. orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
175
berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka,
adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah
orang-orang yang mendapat kemenangan. QS. At Taubah
(9:20)
176
serta menyediakan azab yang besar baginya. QS. An Nisaa’
(4:93)
Jihad sendiri bukan berarti menggunakan sejata
ataupun bom yang berujung perang. Karena makna jihad
dalam catatan kaki terjemaahan Alqur’an ada empat yaitu :
berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-
orang Islam; memerangi hawa nafsu; mendermakan harta
benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; Memberantas
yang batil dan menegakkan yang hak. Dari hal tersebut
dinyatakan bahwa jihad juga dapat dilakukan dengan harta,
jiwa dan lisan.
Nilai jihad memang cukup besar karena merupakan
kunci menuju surga disamping orang-orang yang sabar. Hal
ini telah diingatkan Allah melalui surat Ali Imran yaitu
apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga,
Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad
diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. QS.
Al Imran (3:142)
Keutamaan Jihad juga dapat dilihat dari pengulangan
makna kata jihad sebanyak 31 ayat dalam alquran dan 13 ayat
diantara berada dalam surat At Taubah. Dimana sebelumnya
telah disampaikan bahwa angka satu (1) dan tiga (3) adalah
sama seperti angka keajaiban alqur’an yang berkaitan dengan
surga dan jumlah surga itu sendiri.
177
Berikut beberapa sub judul yang berkaitan dan perlu
dijadikan pembahasan tersendiri yaitu :
1. Sukses umat Islam adalah kemenangan hingga akhirat
2. Kebahagiaan Umat islam adalah kebahagiaan akhirat
3. Umat islam sebagai umat beruntung
4. Jalan menuju Kesuksesan, Kebahagiaan dan
keberuntungan
178
keberuntungan. Dengan ketiga kata ini justeru Islam dapat
lebih memperkaya makna sukses itu sendiri.
Kenapa kata sukses lebih bermakna dalam Islam? Jika
sebahagian kita mengukur sukses dengan banyaknya harta,
tingginya pangkat dan pendidikan yang dimiliki. Islam
justeru menganggap orang mendapat kemenangan adalah
orang yang berjuang di jalan Allah dengan harta, benda
termasuk diri mereka sendiri. Jika orang sukses diukur dari
banyaknya harta yang dikumpulkan. Islam justeru
memandang sukses diukur berapa banyak harta yang
disumbangkan di jalan Allah yang juga berguna bagi dirinya
sendiri.
Begitu juga, ketika kata sukses disandingkan dengan
kata kemuliaan. Biasanya orang sukses diukur dari tingginya
pangkat, jabatan, atau ketenarannya. Namun Islam menilai
kemuliaan seseorang dari seberapa besar jabatan, pendidikan
atau ketenarannya berguna bagi dirinya, bagi orang lain, dan
bagi lingkungannya. Ini adalah wujud tanggungjawabnya
sebagai khalifah fil ardi.
Demikian juga kemuliaan itu di ukur dari seberapa
besar kepatuhannya kepada hukum agama. Ketaatan dan
kepatuhan dalam beragama adalah perwujudan kodrat atau
fitrahnya manusia sebagai hamba Allah.
179
Tidak sedikit orang yang memiliki jabatan, pendidikan
yang tinggi, populer ditengah-tengah masyarakat justeru tidak
berbanding lurus dengan kemuliaannya. Pejabat, tokoh
masyarakat dan pengusaha harus terhina karena lebih
mengutamakan kepentingan dunia semata. Sesungguhnya
telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di
dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka
Apakah kamu tiada memahaminya? QS. Al Baqarah (21:10).
Begitu juga dengan kemuliaan yang kita miliki tidak
kekal dan bersifat amanah yang akan dimintai
pertanggungjawabanya pada hari akhir kelak. dan
Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu
kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu
akan diminta pertanggungan jawab. QS. Az Zukhruf (43:44)
Berbicara tentang sukses, tentu setiap orang memiliki
ukuran sukses yang berbeda-beda. Ada beberapa macam
ukuran sukses yang dapat kita sampaikan disini yaitu sebagai
berikut :
1. Sukses fisik yaitu sukses yang diukur dengan kesehatan
fisik, kecantikan, kegantengan dan lainnya.
2. Sukses emosi yaitu sukses yang diukur dari martabat,
harga diri dan penerimaan orang lain.
3. Sukses intelektual yaitu sukses yang diukur dengan
tingkat intelektualitas dan tingkat pendidikan seseorang.
180
4. Sukses materi yaitu sukses diukur dari harta yang
dimiliki baik berupa uang, rumah, mobil maupun
kekayaan lainnya.
5. Sukses sosial yaitu sukses yang diukur dengan
kedudukan seseorang dalam kehidupan sosialnya. Sukses
ini dapat berupa ketenaran seseorang.
6. Sukses kekuasaan yaitu sukses diukur dengan
kemampuan mengendalikan atau menguasai.
7. Sukses spritualis yaitu sukses yang mengantarkan
manusia pada arti, makna dan tujuan hidup di dunia.
8. Sukses islam yaitu sukses yang mengantarkan manusia
kejenjang kesuksesan tertinggi dalam spiritualitas baik
diakhirat maupun dunia.
Sukses yang dipaparkan diatas masih berorientasi
tujuan yang dicapai. Bagaimana dengan niat, cara dan
perjalanan dalam mencapai kesuksesan tersebut?
Segala sesuatu diawali dari niatnya. niat karena dunia,
maka kepentingan akhirat akan tertinggal. Jika mengejar
akhirat, maka kepentingan dunia juga akan diperolehnya.
Hadis riwayat Umar bin Khathab ra., ia berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Sesungguhnya pekerjaan itu tergantung pada
niatnya, dan bagi setiap orang apa yang telah ia niatkan.
Barang siapa yang tujuan hijrahnya menuju Allah dan Rasul-
181
Nya, maka (pahala) hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dan barang siapa yang tujuan hijrahnya adalah untuk
mendapatkan dunia atau seorang wanita yang akan ia nikahi,
maka hijrahnya itu kepada apa yang kehendaki. (HR.
Muslim No.3530)
Begitu juga dengan orang yang tidak memperdulikan
bagaimana cara memperoleh kesuksesan tersebut. Berlaku
curang dengan mengurangi hak orang lain. Jika pengusaha
mengurangi hak konsumennya, pemerintah mengurangi hak
masyarakatnya, maka kecelakaan besar bakal dihadapi orang
tersebut di akhirat maupun di dunia. kecelakaan besarlah
bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang
apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang
untuk orang lain, mereka mengurangi. QS. Al Mutaffiffin
(83:1-3)
Sungguh Allah Maha Adil dan Maha Pemelihara
dengan memberikan kesenangan bagi semua manusia di
dunia tanpa memandang apakah ia mahluk yang taat atau
kufur. dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku,
Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan
berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya
yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari
kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang
182
kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku
paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk
tempat kembali". QS. Al Baqarah (2:126)
Kepada umat yang beriman, Allah menegaskan untuk
selalu berusaha mencari rizki dan karuniaNya yang
bertebaran di muka bumi. Namun tetap lebih dahulu
menunaikan ibadah agar menjadi orang yang beruntung.
apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak supaya kamu beruntung. QS. Al Jumu’ah
(62:10)
Kemenangan terbesar umat islam bukanlah
kesenangan di dunia. Kemenangan kaum mukmin adalah
menjadi penghuni surga surga Firdaus atau Adn. Surga
tertinggi yang didalamnya mengalir sungai-sungai dan kelak
penghuninya kekal didalamnya. (Hukum-hukum tersebut) itu
adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat
kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya
kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai,
sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan
yang besar. QS (4:13)
183
C. KEBAHAGIAAN UMAT ISLAM ADALAH
KEGEMBIRAAN KESENANGAN AKHIRAT
DUNIA
184
3. Jangan berbuat kerusakan dimuka bumi. Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Untuk itu Islam mengajarkan bahwa mengejar
kebahagiaan akhirat tanpa melupakan kebahagiaan dunia.
Dimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa
kebahagiaan adalah kesenangan dan ketenteraman hidup
(lahir batin); keberuntungan; kemujuran yang bersifat lahir
batin. Sedangkan kata dasarnya bahagia memiliki arti
keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari
segala yang menyusahkan).
Bahagia memang dapat didefenisikan secara gamblang
sebagai perasaan senang dan tentram yang bebas dari segala
kesusahan. Namun kebahagiaan setiap orang berbeda
ukurannya. Sebagian kita mengukur kebahagiaan berdasarkan
kesenangan yang hanya bersumber pada penguasaan wanita,
tahta dan harta. dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-
wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-
lah tempat kembali yang baik (surga). QS. Ali Imran (3:14)
Perbedaan ukuran kebahagiaan ini juga dapat dilihat
melalui laporan tingkat kebahagiaan yang dikeluarkan oleh
PBB tahun 2013. Laporan ini merupakan hasil survey tingkat
185
kebahagiaan di 156 negara yang mengukur tingkat kepuasan
seluruh orang di dunia melalui United Nations Sustainable
Development Solutions Network.
Dimana hasilnya negara-negara Eropa Timur
menduduki peringkat tertinggi yakni Denmark, Norwegia,
Switzerland, dan Belanda. Negara yang mayoritas Islam
menduduki peringkat 14 yakni UEA, disusul Oman dan
Qatar diurutan 23 dan 27. Sementara Di Asia Tenggara ada
singapura di urutan 30 dan Indonesia sendiri ada di urutan ke-
76.
Tingkat kebahagiaan tersebut dibangun oleh enam
pertanyaan, dimana pertanyaan 1-3 untuk menggambarkan
perasaan positif sedangkan pertanyaan 4-6 untuk
menggambarkan pertanyaan negatif. Adapun pertanyaan
tersebut antara lain yaitu:
1. Apakah kemarin Anda banyak tersenyum atau tertawa?
2. Apakah kemarin Anda merasakan kesenangan atau
kenikmatan?
3. Bagaimana tentang kebahagiaan?
4. Bagaimana tentang kekhawatiran?
5. Bagaimana tentang kesedihan?
6. Bagaimana tentang kemarahan?
Dari hal hasil tersebut dapat dilihat bahwa PBB
mengukur kebahagiaan hanya berdasarkan tingginya
186
senyuman, tertawa, kesenangan, kenikmatan dan rendahnya
kekhawatiran, kesedihan dan kemarahan. Sehingga tidak
heran jika negara-negara yang berperingkat tinggi justeru
mempunyai angka kematian akibat bunuh diri yang juga
cukup tinggi. Bahkan di Korea Selatan, orang yang mati
secara bunuh diri justeru banyak dilakukan oleh artis yang
sedang naik daun. Sebuah ironi tingkat kebahagiaan tidak
berbanding lurus dengan tingginya keinginan hidup.
Jika kita lihat secara Islam, maka kebahagiaan yang
diukur PBB tersebut masih bersifat kesenangan dunia semata.
Hal ini dapat ditandai bahwa kebahagiaan itu masih bersifat
kesenangan dunia semata yaitu ketika kesenangan itu dicabut,
maka mereka berputus asa. Tidak jarang putus asa harus
berakhir dengan kematian melalui bunuh diri.
Hal ini telah di ingatkan Allah dalam surat Hud yaitu
dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat
(nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut
daripadanya, pastilah Dia menjadi putus asa lagi tidak
berterima kasih. QS. Hud (11:9)
Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati adalah
milik orang beriman dan beramal saleh yang kelak mendapat
tempat yang baik. Dimana bagi orang beriman, hati tenang
dan tentram hanya dengan mengingat Allah. Hal ini
sebagaimana diingatkan Allah yaitu orang-orang yang
187
beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-
lah hati menjadi tenteram. orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali
yang baik. QS. Ar Ra’d (13:28-29)
Sebahagian kalangan juga menganggap bahwa
kebahagiaan tidaklah kekal. Dan sulit menyatukan kata
“selalu” dengan “bahagia” karena bahagia itu sendiri tidak
kekal. Mereka menganggap kebahagian dapat berubah
menjadi kesedihan dan musibah.
Namun Islam justeru mengajarkan bahwa manusia
mestinya selalu bahagia dengan selalu bersyukur atas segala
karuniaNya. Islam memberikan pemahaman dengan tingkat
kebahagian tertinggi dan selalu dapat diraih bagi orang-orang
beriman. Yaitu dengan kata kunci iman, sebagaimana hadits
riwayat Al-Baihaqi Iman terbagi dua, separo dalam sabar
dan separo dalam syukur.
Kenikmatan, jabatan, harta, musibah, sakit, jatuh
miskin dan lainnya dalam Islam dikenal sebagai cobaan dan
ujian. Umat Islam wajib bersabar atas cobaan yang diberikan.
Kenikmatan berupa sehat, pangkat, jabatan, harta yang
diberikan Allah adalah bentuk ujian dan cobaan yang harus
disyukuri. Rasa syukur diwujudkan dengan jalan
menggunakan nikmat tersebut di jalan-jalan yang baik.
188
Karena setiap nikmat dan karunia yang diberikan tersebut
akan dimintai pertanggungjawab. Apakah manusia mengira,
bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung
jawaban)? QS. Al Qiyamah (75:36) dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
QS. Al Israa’ (17:36)
Demikian juga musibah berupa sakit, jatuh miskin,
kegagalan dalam berusaha adalah ujian dan cobaan yang
harus diterjemaahkan dengan sabar. Kegagalan dalam meraih
sesuatu bisa jadi sebuah kenikmatan telah menunggu
dibelakangnya. Dalam setiap kesempatan ada kesempitan,
dan dalam kesempitan ada kesempatan. karena
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, QS.
Alam Nasyrah (94:5) Melalui hal ini tentu dapat dinyatakan
bahwa islam adalah umat yang dalam kondisi apapun agar
selalu bahagia.
Disamping itu, ujian dan cobaan juga merupakan tolok
ukur bagi tingkat kemuliaan seseorang di hari akhir. Baik
ujian berupa kenikmatan yang diberikan maupun ujian berupa
musibah adalah jalan Allah untuk menguji hambaNya.
Jabatan, kekuasaan yang pegang juga sebagai jalan mengukur
189
seberapa besar tingkat keimanan seseorang dan kelak setinggi
itu pula derajat surga yang akan diraihnya.
dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-
penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu
atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan
Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. Al An’am (6:165)
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di
bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka
siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. QS.
Al Kahfi (18:7)
dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji
kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan
bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik
buruknya) hal ihwalmu. QS. Muhammad (47:31)
Ujian atau cobaan ini juga tidak hanya berlaku bagi
kita manusia biasa. Bahkan seorang nabi sendiri tidak luput
dari ujian dan cobaan. Anda mungkin dapat membaca
bagaimana kisah-kisah para Nabi-nabi dengan ujian yang
diberikan :
190
1. Nabi Nuh AS. Dimana beliau tidak dapat mendakwahi
isterinya sendiri termasuk menyelamatkannya dari banjir
besar setelah berdakwah ratusan tahun.
2. Nabi Ayyub AS yang diberi ujian sakit selama 40 Tahun
yang menimpa sekujur tubuhnya.
3. Nabi Sulaiman yang diberi ujian sakit.
4. Nabi Zakaria yang diberi ujian tidak memiliki anak
hingga usia uzur.
5. Nabi Ibrahim yang harus merelakan anaknya Nabi Ismail
AS untuk dikorbankan.
6. Begitu juga Nabi Musa AS, Nabi Isa AS dan Nabi
Muhammad SAW juga tidak luput dari ujian dan
cobaan.
Sehingga tidaklah pantas jika kita umat Islam berputus
asa ketika kita diberi ujian berupa musibah, kemiskinan dan
kegagalan. Demikian juga tidak menjadi lupa diri ketika
diberi ujian atau cobaan berupa kenikmatan harta, anak-anak
dan lainnya. Umat Islam adalah umat diajarkan untuk selalu
menjaga keimanannya kepada Allah dan selalu berbuat amal
saleh. Umat yang selalu sabar walaupun mendapat musibah,
dan bersyukur ketika menerima nikmat karuniaNya.
Dengan demikian umat Islam tidak hanya merasakan
kebahagiaan ketika memperoleh hasil sebuah kerja. Bahagia
191
juga diawali sejak niat memulai segala sesuatu dengan
mengucapkan bismillahirahmaanirrahiim. Dilanjutkan
dengan penuh kesabaran dan kebahagiaan dalam
melaksanakan segala kegiatan dengan tetap dalam tuntunan
agama.
Dan disinilah fungsi negara sebenarnya yaitu
membantu masyarakatnya untuk selalu dapat beramal saleh.
Negara memfasilitasi menumbuhkan kesadaran, kesabaran
masyarakatnya dalam meraih kesuksesan dan selalu
mensyukuri setiap kesuksesannya. Pemerintah juga
berkewajiban melakukan pengawasan agar setiap usaha yang
tidak bertentangan dengan aturan. Pemerintah juga
diharapkan mampu melakukan subsidi silang dalam
masyarakat antara yang sedang bersyukur dengan yang
sedang bersabar.
Berdasarkan uraian di atas, maka tingkat kebahagiaan
seseorang dapat terbagi dalam delapan tingkatan yaitu
1. Kebahagiaan fisik yaitu kebahagiaan yang bersumber
manfaat yang diterima dirinya.
2. Kebahagiaan emosi yaitu kebahagiaan yang bersumber
dari manfaaat dirinya dan orang lain disekitarnya.
3. Kebahagiaan intelektual yaitu kebahagiaan karena
manfaaat bagi dirinya, orang lain dan lingkungannya.
192
4. Kebahagiaan moral adalah kebahagiaan yang membawa
kebaikan dan sesuai etika yang berlaku.
5. Kebahagiaan filsuf adalah kebahagiaan yang membawa
kebaikan dan sesuai nilai-nilai kebenaran.
6. Kebahagiaan kekuasaan adalah kebahagiaan yang
membawa kebaikan dan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
7. Kebahagiaan spiritual adalah kebahagiaan yang sesuai
dengan nilai-nilai kemanusian.
8. Kebahagiaan Islam adalah kebahagiaan tertinggi
manusia, dimana kebahagiaan di dunia meruapak
kebahagiaan antara. Yakni kebahagiaan yang merupakan
ujian bagi derajat kemualian di hari akhir, sehingga
manusia selalu bahagia, dan tetap berbuaty kebaikan dan
beriman kepada Allah SWT.
Semoga kelak kita termasuk orang yang bahagia di
akhirat dan dunia sebagai orang-orang yang beruntung, tidak
terpedaya oleh kesenangan dunia semata. tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga,
Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak
lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. QS. Ali
Imran (3:185) itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian
193
tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu
adalah tempat yang seburuk-buruknya. QS. Ali Imran
(3:197)
194
seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka
dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim. QS. Al Hijr
(15:2)
Demikian besarnya nikmat Islam, semoga kita dapat
mati tetap dalam keadaan Islam dan tetap khusnul khatimah.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali
kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,
lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk. QS. Ali Imran (3:102-103)
Ayat di atas juga mengingatkan kita untuk tidak
tercerai berai dengan berpegang teguh pada satu ajaran
agama Allah. Yakni agama Islam secara keseluruhannya atau
seutuhnya. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu
ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu
turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu. QS. Al Baqarah (2:208)
195
Islam seutuhnya adalah bagaimana kita dapat
melaksanakan kewajiban kewajiban sebagai Khalifah fil Ardi
sekaligus hamba Allah. Sebagai khalifah tidak lupa untuk
selalu meminta pertolongan kepada Allah. Dan sebagai
hamba Allah dengan senantiasa menyembah hanya kepada
Allah.
196
Dalam hadits diatas disebutkan bahwa keutamaan
kedudukan jihad lebih tinggi daripada haji yang mabrur. Dan
jihad dapat dilakukan oleh siapa saja, jika memiliki kemauan.
Jihad dapat dilakukan dalam lingkup diri sendiri yaitu dengan
memerangi hawa nafsu. Dalam lingkup lebih besar yaitu
menegakkan yang hak dan memberantas kebathilan baik
dengan harta, jiwa maupun lisan.
Disamping kata perang dan jihad untuk menggapai
kemenangan dan kemuliaan sebagai tanda kesuksesan, dalam
Islam mengenal hijrah. Ketiganya dikenalkan dalam alquran
untuk menggapai kemenangan dan kemuliaan.
Oleh karena itu untuk ada tiga jalan untuk menjemput
kesuksesan, kebahagiaan, dan keberuntungan yaitu sebagai
berikut :
1. Melakukan usaha keras dari seorang manusia (khalifah) yang
tetap dibarengi dengan do’a kepada Allah.
2. Melakukan hijrah, jihad, ataupun perang sebagai wujud
ketaatan seorang hamba kepada Allah.
3. Selalu beriman untuk sebenar-benarnya takwa dan
melakukan amal saleh.
197
Gambar 5.2
Jika dalam bab sebelumnya dijelaskan bagaimana
membangun qadar dari dimensi dan derajat. Namun melalui
contoh berikut, kita akan mengurai kesuksesan yang sama
maknanya dengan kemenangan. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan penjabaran dimensi dan derajat pembangunan
198
kemenangan. Adapun hal tersebut disampaikan sebagai
berikut:
Gambar 5.3
Dari Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa:
1. Kemenangan dalam Islam dimaknai dengan hijrah, jihad dan
perang yang dilakukan karena Allah.
2. Sedangkan Jihad dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu Jihad
jiwa, Jihad harta dan jihad lisan.
3. Dan Jihad harta (infaq) dapat dilakukan melalui tiga cara
yaitu zakat, sedekah, kusmush
199
Kesuksesan atau kemenangan dapat dicapai melalui
membelanjakan harta dijalan Allah. Membelanjakan harta
dijalan Allah sering disebut sebagai infaq atau jihad harta.
Jihad harta (Infaq) dalam Islam adalah sesuai
tingkatan keislaman yaitu sebagai berikut:
1. Zakat sebagai perwujudan Jihad harta (Infaq) yang
merupakan salah satu derajat keislaman seseorang. Ini
adalah kewajiban seorang muslim.
“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah
beserta orang-orang yang rukuk.” QS. Al Baqarah (2:
43)
Zakat ini terbagi atas zakat fitrah (diri) dan harta. Zakat
fitrah senilai satu sha’ dari makanan sedangkan zakat
harta wajib dikeluarkan sebesar 2,5% dari harta yang
dimiliki dengan nasab waktu 1 tahun.
2. Sedekah sebagai perwujudan jihad harta (infaq) yang
merupakan salah satu derajat keimanan seseorang. Hal
ini adalah ciri orang mukmin.
Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu
memberikan sedekah sebelum Mengadakan pembicaraan
dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya
dan Allah telah memberi taubat kepadamu Maka
dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada
200
Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan. QS. Al Mujaadalah (58:13)
Sedekah tidak dibatasi oleh waktu dan besaran yang
dikeluarkan.
3. Kusmush sebagai perwujudan jihad harta (infaq) yang
merupakan salah satu derajat tauhid seseorang. Ini adalah
ciri seorang yang ihsan.
ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu
peroleh sebagai rampasan perang, Maka Sesungguhnya
seperlima untuk Allah, rasul, Kerabat rasul, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu
beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami
turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari
Furqaan, Yaitu di hari bertemunya dua pasukan. dan
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. QS. Al Anfaal
(8:41)
Kusmush sebagaimana dalam ayat di atas adalah sebesar 1/5
atau 20% dari harta rampasan. Harta rampasan ini terbagi
dalam dua yaitu ghanimah dan fa’i.
Dimana berdasarkan catatan kaki Alquran terjemaahan
bahwa Yang dimaksud dengan rampasan perang (ghanimah)
adalah harta yang diperoleh dari orang-orang kafir dengan
melalui pertempuran, sedang yang diperoleh tidak dengan
pertempuran dinama fa'i.
201
Sedangkan yang dimaksud dengan seperlima dari ghanimah
itu dibagikan kepada: a. Allah dan RasulNya. b. Kerabat
Rasul (Banu Hasyim dan Muthalib). c. anak yatim. d. fakir
miskin. e. Ibnussabil. sedang empat-perlima dari ghanimah
itu dibagikan kepada yang ikut bertempur.
Dan sebagai pengingat bahwa perang dalam buku ini juga
dimaknai sebagai menegakan keadilan dan kebenaran.
Demikian penjelasan jihad harta sebagai satu contoh
jalan menuju kemenangan yaitu menjemput kesuksesan, dan
kebahagiaan dan Insya Allah menjadi penghuni surga di hari
Akhir.
202
Islam Jalan Lurus
Gambar 6.1
203
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
204
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
205
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
206
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
207
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
208
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
209
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
210
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
211
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
212
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
Gambar 6.2
Surga dalam alquran dijelaskan dalam surat ke-55
Arrahmaan (Yang Maha Pengasih). Bahwa Allah
menyediakan dua buah surga bagi manusia yang takut saat
menghadap Tuhannya.
213
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
214
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
215
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
216
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
217
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
218
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
219
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
220
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
221
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
Gambar 6.3
Kenaikan derajat seseorang tergambar melalui surat yunus
bahwa Allah mmeberi petunjuk kepada manusia penghuni
Darussalam yang dalam konsep ini disebutkan sebagai
surganya para Manusia yang memikul tugas khalifah dengan
amanah. Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga),
dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan
yang Lurus (Islam). QS. Yunus (10:25) Dan jika Allah
berkehendak, akan memberikan petunjuk jalan lurus bagi
yang melakukan amal shaleh.
222
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
Gambar 6.4
223
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
224
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
3. Pintu Hamblumminalam
4. Pintu Rukun Islam (dapat disebut pintu rayyan, pintu
Shalat, pintu zakat dan lainnya)
5. Pintu Rukun Iman
6. Pintu Ihsan
7. Pintu Fitrah manusia (dengan sebenar-benar taqwa)
8. Pintu orang-orang terdahulu
Berdasarkan penafsiran sesuai dimensinya bahwa pintu
surga terbagi dalam tingkatnya yaitu sebagai berikut:
1. Surga yang terletak paling bawah yaitu surga Darussalam
terdapat 3 pintu. Pada gambar terlihat pada pintu nomor
1, 2 dan 3
2. Surga pada tingkat kedua yaitu surga ma’wa terdapat 3
pintu. Pada gambar terlihat pada pintu nomor 4, 5 dan 6
3. Surga ketiga yaitu surga Adn terdapat 1 pintu yang
merupakan pintu nomor 7.
4. Dan surga keempat yaitu surga firdaus yang terletak
paling tinggi terdapat 1 pintu. Yang pada gambar diberi
nomor 8.
Sedangkan pintu yang dilalui berdasarkan kedudukan
penghuni surga adalah sebagai berikut :
1. Penghuni surga firdaus dapat masuk dari pintu mana
saja. Semua pintu terbuka untuk para pewaris surga
225
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
226
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
227
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
C. TIMBANGAN SURGA
Berbicara tentang timbangan tentu kita membayangkan
timbangan atau neraca sebagaimana biasa kita lihat sehari-
hari. Sesuai ragam timbangan dikaitkan dengan amal ibadah
tentu terbayang bahwa timbangan akhirat terdiri dari dua sisi
yaitu timbangan pahala dan timbangan dosa. Ketika lebih
berat timbangan pahala daripada timbangan dosa, maka kita
akan mendapatkan ganjaran surga. Begitu juga sebaliknya
jika timbangan dosa yang lebih berat, maka kita akan menjadi
penghuni neraka jahanam. Namun timbul pertanyaan :
benarkah sedemikian sederhananya timbangan akhirat?
228
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
229
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
230
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
puasa, zakat dan haji bagi yang mampu. Tiap rukun juga
memiliki nilai masing-masing
Kita ambil contoh bagaimana satu yakni shalat sebagai
salah satu rukun wajib islam. Ketika dijalankan akan
mendapatkan pahala, dan dosa akan didapat jika ditinggalkan.
Pahala yang berbeda ketika seseorang melaksanakannya
berjama’ah atau sendiri, dimesjid atau ditempat lain,
sempurna atau tidak bacaan, khusyuk atau tidak, tepat waktu
atau tidak dan banyak lagi indikator untuk penilaian ganjaran
pahala. Subhanallah begitu detailnya hitungan Allah SWT
atas manusia sebagai mahluk ciptaanNya.
Namun mengingat buku ini hanya memuat hal-hal
pokok maka hal detail tentang pahala dan dosa kita batasi.
Semoga di kemudian hari ini akan ada saudara/i dapat lebih
memperluas dan memperdalam hal ini.
Untuk kesempurnaan ilustrasi timbangan (gambar 6.5)
tidak akan mungkin dilakukan. Sebagaimana ayat di atas
bahwa ini adalah hak Allah dan tidak mungkin dapat
dijangkau alam pikir manusia. ...dan cukuplah Kami sebagai
pembuat perhitungan. QS. Al Anbiyaa(21:47). Pengenalan
bentuk timbangan ini lebih memberikan kita pembelajaran
secara garis besar tentang batasan yang dapat dilakukan dan
yang dapat tidak dilakukan. Timbangan tersebut diharapakan
dapat berguna untuk mengingatkan kita bahwa pada setiap
231
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
Gambar 6.5
232
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
233
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
234
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
235
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
236
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
orang yang buruk tutur katanya dan jorok (cabul) (HR Abu
Dawud, Turmudzi dan Ahmad)
Gambar 6.6
237
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
238
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
239
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
240
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
241
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
242
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
Gambar 6.7
243
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
244
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
245
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
246
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
247
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
Gambar 6.8
Kita diperintahkan untuk selalu mengikuti jalan lurus
yaitu jalan yang membimbing langsung kepada Allah SWT
tanpa persekutuan dan perantara. Dalam ukuran baik derajat,
dimensi maupun qadar tetap menempatkan Allah sebagai titik
tertinggi. Mengikuti jalan lurus juga berarti akan
menghindarkan kita dari terpecah belah.
dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah
jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu
mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu
diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. QS. Al An’am
(6:153)
248
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
249
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
Gambar 6.9
Berdasarkan gambar diatas bahwa ada tiga golongan orang
dalam menghadapi alquran sebagai petunjuk jalan yang lurus
yaitu :
250
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
251
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
252
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
253
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
254
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
255
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
256
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
17, 22, 32 dan 40) dan pertama kali diletakan pada ayat
ke-17. Angka empat (4) merupakan jumlah surga sesuai
qadarnya. Angka 17 menggambarkan dimensi surga atau
jumlah pintu surga yakni sebanyak 8 (1+7) pintu. Dan
ukuran derajat calon penghuni surga ada 17 tingkatan
demikian juga jumlah 17 rakaat shalat sehari semalam
sebagai tiang agama.
15. Dalam surat Al Qamar juga terdapat ayat yang berbunyi
“Maka Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-
ancaman-Ku.” Ayat ini diulang sebanyak tiga kali (ayat
16, 21 dan 30) dan pertama kali diletakan pada ayat ke-
16. Angka tiga (3) merupakan jumlah neraka sesuai
qadarnya, dan angka 16 menggambarkan jumlah pintu
neraka sebanyak 7 (1+6) pintu.
16. Keajaiban Alquran semakin nyata ketika ayat tentang
azab dan ancaman pada poin 13 berjumlah empat ayat.
Adapun keempat ayat tersebut yaitu :
1) Dua ayat tertulis “Maka Alangkah dahsyatnya azab-
Ku dan ancaman-ancaman-Ku.” Kedua ayat ini
diletakkan satu ayat sebelum ayat untuk mengambil
pelajaran dari Alquran. (ayat 16 sebelum ayat 17 dan
ayat 21 sebelum ayat 22). Dan ayat-ayat ini bersifat
menggambarkan dahsyatnya azab dan ancaman.
257
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
258
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
259
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
260
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
261
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
262
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
263
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
264
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
265
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
266
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
267
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
268
Tentukan Surga Tujuan Anda
Islam Jalan Lurus
Gambar. 7.1
Gambar diatas adalah gambar tiga golongan penentang
Alquran sebagai bagian gambar tiga golongan manusia dalam
menghadapi Alquran. Gambar ini merupakan tafsir ayat-ayat
awal pada surat Al Baqarah, dan termasuk salah satu
penjelasan lebih lanjut surat Al Fatiha.
Ayat-ayat awal surat Al Baqarah menyatakan
kesesatan yang dilakukan oleh manusia dan janji balasan
yang diberikan Allah. Dalam ayat tersebut juga terdapat ayat-
ayat yang berisi orang-orang yang menganggap dirinya
mendapat hidayahNya padahal ia termasuk orang yang tidak
diberi petunjuk. Berbicara, berprilaku seperti islam dan
menggunakan ayat-ayat alquran namun untuk diselewengkan.
mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang
269
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
270
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
271
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
272
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
273
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
274
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
Gambar 7.2
275
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
276
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
Gambar 7.3
Orang-orang yang berada dalam kesesatan yang jauh
(Dhalaalim baiid) dalam Alqur’an digambar setidaknya
dalam lima surat yakni Surat Ibrahim, Al Hajj, Saba’, Asy
Syu’araa dan Qaaf. Adapun orang-orang dalam kesesatan
yang jauh (Dhalaalim baiid) mempunyai ciri-ciri antara lain
yaitu :
1. Lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan
akhirat.
2. Menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.
3. Menginginkan agar jalan Allah itu bengkok.
4. Menyembah Allah tidak dengan keyakinan, dimana jika
menerima kebajikan ia tetap menyembah Allah dan jika
menerima musibah ia akan berpaling.
5. Menyeru kepada Allah,namun ia juga menyeru yang lain.
6. Mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.
277
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
278
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
279
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
280
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
281
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
282
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
283
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
284
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
285
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
286
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
287
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
288
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
289
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
290
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
291
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
292
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
293
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
Gambar. 7.4
Dari penafsiran keseimbangan surga dan neraka,
bahwa kedua tempat ini adalah balasan atas keimanan dan
amal saleh yang dilakukan selama di dunia. Keimanan adalah
wujud fitrah manusia sebagai hamba Allah sedangkan amal
saleh adalah wujud fitrahnya sebagai khalifah.
Dan Neraka hawiyah adalah Neraka tempat hukuman
bagi orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya. Yaitu
orang-orang yang tidak dapat menjaga fitrahnya sebagai
khalifah. Orang menzalimi dirinya sendiri, orang lain atau
mahluk lain dan merusak lingkungan alam sekitar termasuk
orang-orang calon penghuni neraka Hawiyah.
294
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
295
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
296
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
297
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
298
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
299
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
300
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
301
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
302
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
303
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
304
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
305
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
Gambar 7.5
2) Solusi umat yang Islam terkotak-kotak dalam
kelompok, organisasi, partai dan lainnya
Islam seyogyanya tidak terpecah dalam golongan-
golongan karena memiliki satu jalan lurus. Jalan bersama
untuk mencapai tujuan yang sama menuju Allah sesuai
fitrahnya. Namun kita justeru memperuncing dengan
perbedaan ukuran kita masing-masing. Padahal Alquran
sudah memberikan jawaban ukuran-ukuran tersebut sesuai
cara pandang manusia. Telah dijelaskan diatas bahwa dalam
membuat keputusan dipengaruhi oleh akal, fisik (indera) dan
hati, sedangkan Alquran juga juga memberikan dalil-dalil
sesuai dengan kemampuan manusia tersebut. Jika manusia
bersikeras tetap pada cara pandangnya masing-masing tanpa
mau melihat cara pandang lain yang diberikan alquran, tentu
hal ini akan menggiring kita pada mempertahankan pendapat
masing-masing golongan.
306
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
307
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
308
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
namun karena perbedaan dalam tata cara sholat. Hal ini tentu
kurang tepat karena :
a) Tata cara sholat lebih berpedoman pada mahzab atau
fiqih, sedangkan kesatuan umat diatur dalam Al
Qur’an. Tentu kurang tepat jika hukum dalam Alquran
tunduk kepada fiqih. dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada
di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-
ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
QS. Ali Imran (3:103)
b) Jika tidak dikelola dengan baik akan memicu
kebanggaan golongan yang berefek negatif bagi
kesatuan umat. Bahkan memisahkan dari jamaah juga
dikutuk Rasulullah SAW dalam hadits Telah
menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Al
Ja'd Abu Utsman dari Abu Raja` dari riwayatnya Ibnu
Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
309
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
310
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
311
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
312
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
313
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
314
Kesesatan, Kemurkaan Dan Kerugian Dalam Penjemputan Berujung Neraka
Islam Jalan Lurus
KESEMPURNAAN
315
Kesempurnaan
Islam Jalan Lurus
316
Kesempurnaan
Islam Jalan Lurus
317
Kesempurnaan
Islam Jalan Lurus
318
Kesempurnaan
Islam Jalan Lurus
BIBLIOGRAFI
319
Bibliografi
Islam Jalan Lurus
Amin Suma Prof. DR. Drs. SH. MA. MH., 5 Pilar Islam,
Kholam Publishing, Tangerang, 2007
320
Bibliografi
Islam Jalan Lurus
321
Bibliografi
Islam Jalan Lurus
322
Bibliografi
Islam Jalan Lurus
323
Riwayat Hidup Penulis
Islam Jalan Lurus
324
Riwayat Hidup Penulis