Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan karya imiah ini dengan tepat waktu. tanpa penolongannya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafaatnya nanti di akhirat.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-nya.
Baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran. Sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan karya imiah sebagai penyelesain tugas Bahasa Indonesia.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk karya ilmiah ini upaya karya ilmiah ini intinya dapat
menjadi yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada karya ilmiah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dan
terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 1
BAB II Pembahasan .................................................................................... 2
A. Kesimpulan................................................................................... 6
B. Saran............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setelah manusia dan seluruh makhluk hidup mati tertimbun dialam tanah, maka
manusia pada saat itu mengalami fase alam Barzakh.Meskipun telah mati, manusia tetap
dapat melihat keadaan sekitarnya seperti hancurnya daging, urat, dan tulang pada tubuh.
Manusia yang sudah mati juga dapat merasakan sedih, sakit,bahagia, dan dapat
mengetahui segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya.
Setelah alam semesta hancur sehancur-hancurnya, Allah SWT mengganti bumi dan
langit yang sama sekali baru. Dia menciptakan alam yang berbeda dengan alam dunia,
yakni alam akhirat. Firman Allah SWT dalam QS Ibrahim ayat 48:
َ ب َّد ُل األ َ ْر ِ غي َْر األ َ ْر ِ اح ِد ْال
َ ق َّه َ ُي ْو َم ت ْ َوب َر
َ ُ ُزوا هّل ِل ْال َو َّ ض َوال ُ
َ َاوات ض ار ِ س َم.
Islam sebagai agama bisa dilihat dari berbagai dimensi; sebagai keyakinan,sebagai
ajaran dan sebagai aturan. Apa yang diyakini oleh seorang muslim, boleh jadi sesuai
dengan ajaran dan aturan Islam, boleh jadi tidak, karena proses dalam diri seseorang itu
mempunyai keyakinan yang berbeda-beda, dan kemampuannya untuk mengakses sumber
ajaran juga berbeda-beda.
Dimensi-dimensi atau tahapan-tahapan yang terkandung dalam islam sangatlah
berurutan sesuai dengan kemampuan jiwa yang terkandung dalam diri manusia sebagai
makhluk yang telah dikaruniai hati dan pikiran sebagai alat untuk menjalani kehidupan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Alam Barzahk ?
2. Bagaimana keadaan mayit dan ruh di alam barzakh?
3. Apa nikmat kubur dan siksa kubur?
4. Bagaimana dimensi ajaran islam?
C. TUJUAN
1. Memaparkan mengenai pengertian alam barzakh.
2. Untuk mengetahui bagaimana mayit ruh di alam barzakh
3. Memaparkan nikmat dan siksa kubur.
4. Untuk mengetahui dimensi ajaran islam.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Barzakh artinya yang membatasi dua hal.Dalam hal ini alam barzakh adalah
alam pembatas antara alam dunia dan alam akhirat.Alam barzakh dinamakan juga
dengan alam kubur.Yang dimaksud dengan alam kubur bukanlah semata kuburan, tetapi
alam yang dimasuki oleh setiap yang mneinggal dunia, apakah dia dikuburkan atau
tidak dikuburkan.Misalnya jasad Fir’aun meskipun sampai sekarang masih utuh sebagai
mummi dan disimpan di museum Tahrir Cairo Mesir, namun tetap tidak bisa terbebas
dari alam kubur.Begitu juga jasad-jasad lain baik yang utuh maupun yang hancur tetap
saja memasuki alam kubur.
Setelah seseorang memasuki alam kubur, dia akan ditanya oleh malaikat
Munkar dan Nakir tentang Tuhan, Agama, dan Nabi-Nya. Orang yang beriman akan
menjawab: Tuhanku Allah,agamaku Islam, dan Nabiku Muhammad SAW. Sedangkan
orang yang tidak beriman atau orang yang ragu akan mengatakan tidak tahu, lalu dia
akan disiksa. Yang menentukan bisa dan tidaknya seseorang menjawab ertanyaan
malaikat adalah iman dan amal shalehnya selama hidu didunia.Oleh sebab itu tidak ada
ersiaan untuk menjawab ertanyaan itu, kecuali meningkatkan kualitas iman dan
memerbanyak amal shaleh untuk mencari keridhoan Allah SWT semata.
Barzakh (bahasa Arab )برزخadalah alam kubur yang membatasi antara dunia dan
akhirat. Barzakh menjadi tempat persinggahan sementara jasad makhluk sampai
dibangkitkannya pada hari kiamat. Penghuni barzakh berada di tepi dunia (masa lalu) dan
akhirat (masa depan). Menurut syariat Islam di alam Barzakh ini, sang mayat akan
bertemu dengan para Malaikat Munkar dan Nakir, sedangkan ada pendapat lain ada yang
mengatakan jika yang mereka datangi adalah orang mukmin yang diberi taufik, maka
yang akan datang adalah para malaikat yang bernama Mubassyar dan Basyir.
Seseorang yang telah mati tidak akan mengetahui kehidupan dari orang yang
masih hidup karena ia tinggal di dalam dunia yang benar-benar beda. Bagaimanapun,
dikisahkan bahwa seseorang yang mati dapat merasakan langkah kaki dari orang berjalan.
Dikisahkan bahwa Nabi Muhammad melihat seseorang yang berada di dalam
sumur, yang mana tubuh dari engkau menemukan kebenaran tentang Tuhan yang
dijanjikan kepadamu?"
2
Umar bertanya, "Engkau menyapa orang mati." Muhammad menjawab, "Mereka
mendengar lebih baik daripada kamu, tetapi mereka tidak bisa membalasnya."
Saat para pengiring mayit meninggalkan kuburan, maka datanglah dua orang
malaikat yang akan bertanya kepadanya tentang beberapa hal; Siapa tuhanmu, apa
agamamu, siapa rasulmu, siapa saudaramu dan apa pedoman hidupmu. Hanya orang-
3
orang yang beriman dan melakukan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya yang akan
bisa menjawabnya. Bagi mereka akan dianugerahkan kenikmatan kubur yang
dianugerahkan Allah untuk orang beriman, Rasulullah Saw bersabda tentang orang
beriman yang bisa menjawab pertanyaan Malaikat Mungkar dan Nakir:
“ فيأتيه، وافتَحوا له بابًا إلى الجنَّة،سوه من الجنَّة
ُ ِ وألب،فيُنا ِدي ُمنا ٍد من السماء أنْ صدَق عبدي فأف ِرشُوه من الجنَّة
سح له في قبره م َّد بصره
َ ويُف،من ِريحها و ِطيبها.
Artinya: “Maka ada suara yang menyeru dari langit: “HambaKu telah benar, maka
bentangkanlah untuknya tempat tidur dari surga, berilah dia pakaian dari surga, dan
bukakan pintu untuknya menuju surga, sehingga angin dan aroma wangi surga sampai
kepadanya, dan kemudian dilapangkan kuburannya sejauh mata memandang.” (HR
Ahmad dan An-Nasai)
Maka berdasarkan hadis di atas terdapat lima hal kenikmatan yang akan
didapatkan oleh orang beriman;
Pertama. Ia akan dibentangkan untuknya kasur dari surga.
Kedua : Akan dipakaikan kepadanya pakaian para ahli surga.
Ketiga : Dibukakan pintu surga agar wanginya semerbak mengitasi kuburnya sehingga ia
akan merasa bahagai selalu hanya karena melihatnya.
Keempat : Kuburnya akan diluaskan sepanjang mata memandang. Dalam hadis riwayat
Muslim dikatakan akan diluaskan sepanjang 70 dzira.
Kelima : Diberikan kabar gembira dengan keridhaan Allah atas dirinya sehingga ia
berharap agar cepat datang hari kiamat dan kehidupan alam barzakh berakhir.
Setiap orang mukmin pasti meyakini adanya azab kubur kelak setelah kematian.
Siksa kubur ini berlaku bagi setiap mereka yang berdosa di alam kubur. Lantas apa saja
macam-macam siksa atau azab dalam kubur menurut ajaran Islam?
Syekh Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Ahwal al-Qubur wa Ahwal Ahliha ila
an-Nusyur (h.168-178) menuturkan perihal macam – macam siksa kubur dalam ajaran
Islam berdasarkan hadis Nabi sebagaimana berikut.
4
tiga: pertama, Al-quran yaitu sumber hukum pertama dan paling utama yang di gunakan
untuk menentukan hukum dalam menjalani kehidupan, al quran diturunkan kepada nabi
muhammad SAW di gua hira dan ayat yang pertama kali turun adalah surah al isra':1-5.
Kedua, assunah yaitu sesuatu yang disandarkan pada nabi muhammad SAW baik berupa
ucapan, perbuatan, maupun ketetapan nabi. Ketiga, ijtihad yaitu kemampuan berfikir
untuk mengeluarkan hukum syar'i dari hukum syara'.
Hal ini dilakukan apabila ketentuan hukum yang terjadi tidak terdapat pada al
quran dan as sunah meskipun begitu tetap menjadikan al quran dan hadis sebagai
pedoman utamanya, macam-macam ijtihad ada 7 yaitu:
1. Ijma' adalah suatu hukum yang diambil berdasarkan kesepakatan dari para ulama'.
2. Qiyas adalah penetapan suatu hukum yang dilakukan berdasarkan masalah yang baru
yang muncul seiring perkembangan zaman yang ada.
3. Maslahah mursalah adalah penetapan hukum yang diambil berdasarkan pertimbangan
yang sudah jelas antara manfaat dan kegunaannya.
4. Syudud dari'ah yaitu suatu penetapan hukum melalui tindakan dalam mewujudkan
suatu keputusan untuk menentukan mubah, makruh, dan haram suatu permasalahan.
5. Urf adalah menentuan hukum sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan atau adat istiadat
yang ada pada masyarakat.
6. Istihsab yaitu penetapan hukum te tang hal baru sehingga menemukan hukum yang
baru yang memiliki alasan yang tepat untuk megganti ketetapan yang lama.
7. Istihsan yaitu meninggalkan satu hukum kepada hukum lain karna ada dalil syara' ya g
menetukan atau lebih cocok.
Dimensi ajaran islam adalah cara yang dilakukan untuk melihat permasalahan
yang terjadi di suatu kelompok atau seseorang dalam dunia islam. Dimensinya dibagi
menjadi tiga yaitu aqidah (kepercayaan sesorang pada islam), syariah (jalan yang
ditempuh manusia untuk menuju sang khaliq), ahlaq (sikap, budi pekerti).
Hubungan antara ketiganya yaitu sangat melengkapi karna jika aqidah tidak
bersamaan dengan syariah, maka manusia akan kebingungan untuk menuju tuhannya,
begitu pula akhlak yang harus dimiliki manusia karna manusia memerlukannya untuk
berhubungan dengan tuhan, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan
alam sekitar.
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alam Barzakh merupakan alam yang menjadi pembatas antara alam dunia dan
alam akhirat. Alam Barzakh dikenal juga dengan alam kubur yakni alam yang dimasuki
oleh setiap orang yang meninggal dunia, baik ia dikuburkan atau tidak.
Perjalanan menuju alam Barzakh diawali dengan berpisahnya ruh dari jasad
manusia.Ini adalah saat yang penting bagi perjalanan manusia selanjutnya.Jika saat
pelepasan ruh tersebut seseorang dalam keadaan beriman kepada Allah, maka
kehidupan selanjutnya adalah keindahan dan kenikmatan.
Dimensi-dimensi atau tahapan-tahapan yang terkandung dalam islam sangatlah
berurutan sesuai dengan kemampuan jiwa yang terkandung dalam diri manusia sebagai
makhluk yang telah dikaruniai hati dan pikiran sebagai alat untuk menjalani kehidupan.
B. SARAN
Dalam penyusunan karya ilmiah ini di harapkan pembaca dapat memahami isi
karya ilmiah ini, penyusunan dan penyajian karya ilmiah ini memang sangat jauh dari kata
sempurna untuk itu penyusunan sangat mengharapkan sekali sebuah kritikan atau saran
yang sekiranya membangun guna perbaikan karya ilmiah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
6
https://www.kompasiana.com/malikatulazizah/5db6f060d541df62e2503cc3/
dimensi-dimensi-ajaran-islam.
www.kompasiana.com/yuliasuhartatik/5df447d7097f365514441892/dimensi-
ajaran-islam
www.academia.edu/42844328/MAKALAH_PEMBAHASAN_ALAM_BARZAH
http://kumpulan-makalah-islami.blogspot.com/2013/11/alam-barzah_5557.html
http://repository.uinbanten.ac.id/5020/8/BAB%20V.pdf