Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pada Allah subhanahuwata’ala yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Alam

Barzakh (alam kubur)”. Penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Al

Islam, makalah ini disusun sesuai dengan pengetahuan yang kami miliki saat ini. Kami berharap

makalah ini dapat memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Al Islam. Meskipun makalah ini

masih jauh dari kesan sempurna karena keterbatasan pengetahuan kami, mengenai Alam

Barzakh. Dengan segenap kesadaran diri, kami sangat mengharapkan saran dan kritik untuk

membangun dan penyempurnaan makalah yang kami susun.

Mataram, November 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan .............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
A. Pengertian Alam Barzakh (alam kubur)........................................................... 4
B. Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir .......................................................... 5
C. Fitnah Kubur .................................................................................................... 5
D. Azab Kubur ...................................................................................................... 8
E. Nikmat Kubur .................................................................................................. 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persoalan akidah merupakan perkara yang paling mendasar di dalam Islam. Kalau Islam
diibaratkan bagaikan bangunan maka kedudukan akidah adalah bagaikan dasar/tapak binaan
dari islam. Jika akidah seseorang rusak maka akan musnah semua amalan yang dilakukan.
Atas dasar itulah Rasulullah S.A.W. memulai dakwahnya dengan akidah sebelum mengajar
syari'at. Walaupun islam menganjurkan penggunaan akal fikiran namun dalam pembahasan
akidah peranan akal wajib dibatasi. Apalagi persoalan akidah banyak berkaitan dengan
perkara perkara ghaib yang tidak mampu dicapai oleh akal manusia yang sangat terbatas,
begitupun dengan adanya alam barzakh (alam kubur) dan yang terkait di dalamnya berupa
pertanyaan malaikat munkar dan nakir, fitnah kubur, azab maupun nikmat kubur.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari alam barzakh (alam kubur)?
2. Pertanyaan apakah yang ditanyakan malaikat munkar dan nakir di alam kubur?
3. Apakah yang dimaksud dengan fitnah kubur?
4. Apakah azab kubur itu?
5. Apakah nikmat kubur itu?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian alam barzakh.
2. Untuk mengetahui pertanyaan malaikat munkar dan nakir.
3. Untuk mengetahui fitnah kubur.
4. Untuk mengetahui Azab kubur.
5. Untuk mengetahui nikmat kubur.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alam Barzakh (Alam Kubur)


Sebenarnya istilah "alam kubur" hanyalah berdasarkan kebiasaan (ghalib) karena setiap
manusia yang wafat biasanya dikuburkan. Bahkan menguburkan jenazah menjadi salah satu
kewajiban (fardhu kifayah) terhadap orang muslim yang masih hidup terhadap muslim
lainnya. Ini tentu tidak berarti bahwa setiap manusia harus memiliki kubur ketika wafat, jika
mereka wafat karena sebab-sebab tertentu sehingga manusia terkadang tidak diketahui
kuburannya, mungkin karena ditelan binatang buas , terbakar hangus , jasadnya tercerai-
berai oleh suatu sebab dan lain-lain. Namun menurut keyakinan kaum muslim setiap
manusia tetap berada di dalam alam barzakh, yaitu alam di antara alam fana (dunia) dengan
alam akhirat.
Berdasarkan firman Allah dalam surah Al-Mukminun: "Demikianlah keadaan orang-
orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:
"Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) (99) agar aku berbuat amal yang soleh terhadap
apa yang aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai hari mereka
dibangkitkan".(100)
Adakah dari kita yang tidak mengetahui bahwa suatu ketika akan datang kematian pada
kita. Allah Ta’ala telah berfirman, yang artinya, “Setiap jiwa pasti akan merasakan
kematian. Dan kami benar-benar akan menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan, dan
kepada kamilah kalian akan dikembalikan.” (QS. Al Anbiyaa’: 35).
Allah S.W.T. telah menjadikan pada tiap-tiap kehidupan itu dengan hukumnya yang
berbeda-beda dengan kehidupan yang lain. Manusia dijadikannya memiliki jasad dan roh.
Allah S.W.T. menetapkan hukum di dunia sesuai dengan sifat jasad manusia, sedangkan roh
hanya mengikutinya. Oleh sebab itu Allah menjadikan hukum syari'at berdasarkan ucapan
lisan dan perbuatan anggota tubuh manusia walaupun jiwa atau rohaninya berkilah dengan
apa yang diucapkan atau apa yang diamalkannya. Adapun hukum di alam barzakh yang
telah ditetapkan oleh Allah berdasarkan roh/jiwa sedangkan jasad kasarnya hanya
mengikutinya. Ini berbeda dengan kehidupan di dunia yang berdasarkan perbuatan jasad

4
sedangkan roh hanya mengikutinya. Oleh itu, di alam barzakh badan akan ikut merasakan
kepedihan azab jika rohnya disiksa sebagaimana badan akan turut merasakan nikmat dan
kebahagiaan jika roh mendapat nikmat dan kesenangan kerana jasadlah yang menjadi
penyebab untuk mendapat nikmat atau sebaliknya siksaan.

B. Pertanyaan Malaikat Munkar Dan Nakir serta Hubungannya dengan Fitnah Kubur

Malaikat Munkar dan Nakir adalah dua di antara sepuluh malaikat yang wajib diketahui
dan diimani keberadaannya. Tugas keduanya adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada para mayit yang baru saja dikubur.

Sedangkan fitnah secara bahasa berarti ujian (ikhtibaar), sedangkan secara istilah fitnah
kubur adalah pertanyaan yang ditujukan kepada mayit tentang Rabbnya, agamanya dan
Nabinya. Hal ini benar berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah. (Lihat Syarah Lum’atul I’tiqod
hal 67, syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin)

Diriwayatkan dalam sebuah hadits, tatkala mayat diletakkan dalam kubur, maka
datanglah dua malaikat dengan menggunakan pakaian serba hitam. Kedua matanya melotot /
pandangannya menakutkan, suaranya seperti guntur yang menyambar. Tampak pula kedua
taringnya seolah mampu menggali bumi. Lalu keduanya datang kepada mayat di sekitar
kepalanya... sampai akhir hadits.

Keterangan lain pernah meriwayatkan, bahwa malaikat Munkar dan Nakir bisa menggali
dan menginjak hanya dengan menggunakan rambut yang mereka miliki. Di samping itu
masing-masing dari mereka juga membawa sebuah tongkat (gada) besi yang memiliki bobot
sangat berat. Bahkan diilustrasikan seandainya seluruh jama’ah haji yang berada di Mina
diminta untuk mengangkat tongkat yang dimiliki kedua malaikat ini, niscaya tidak akan
mampu.

Ketika kita memasuki kubur, maka kubur akan memeluk kita. Pelukan itu bisa jadi
pelukan selamat datang yang hangat, atau bisa jadi sebuah pelukan yang akan
menghancurkan setiap tulang di tubuh kita. Kubur kita adalah ruangan yang sangat gelap
dan sempit sehingga kita akan ketakutan. Dan pada saat itu dua makhluk Allah yang sangat

5
buruk rupa, yang disebut Munkar dan Nakir akan mendatangi kubur kita. Kedua malaikat ini
akan mendudukkan kita.

Setelah sendirian berada dalam kubur, maka dalam berbagai keterangan hadits disebutkan
bahwa mayat yang ditinggalkan oleh para pengantar kemudian hidup kembali bahkan
mendengar dengan jelas suara alas kaki dari para pengantarnya. Dan babak baru dari
perjalanan manusia yang amat panjang pun akhirnya dimulai.

Ketika mereka mendudukkan kita, maka jantung kita akan berdebar-debar karena merasa
sangat ketakutan. Dan dengan suara mereka yang seperti petir dan tatapan mereka yang
menyeramkan, mereka akan bertanya pada kita.

Diriwayat oleh Bukhari dan Muslim dari hadits Al Barra’ bin ‘Azib bahwasanya ketika
seorang mayit telah selesai dikuburkan dan dihadapkan pada alam akhirat, maka akan datang
padanya dua malaikat (yaitu malaikat Munkar dan Nakir) yang akan bertanya kepada sang
mayit tiga pertanyaan. Pertanyaan pertama, “Man Robbuka?”…Siapakah Robbmu?
Kedua,“Wa maa diinuka?”…dan apakah agamamu? Ketiga, “Wa maa hadzaar rujululladzii
bu’itsa fiikum?” … dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?

Tiga pertanyaan inilah yang disebut dengan fitnah kubur. Oleh karena itu, tiga pertanyaan
pokok ini merupakan masalah besar yang penting dan mendesak untuk diketahui. Wajib bagi
setiap manusia untuk mengetahui, meyakini dan mengamalkan hal ini, baik secara lahir
maupun bathin. Tidak seorang pun dapat beralasan untuk tidak mengetahui tiga hal tersebut
dan tidak mempelajarinya. Tiga pertanyaan ini juga awal dari nikmat dan siksaan di alam
kubur. Orang-orang yang bisa menjawab adalah orang-orang yang paham, yakin dan
mengamalkannya selama hidup sampai akhir hayat dan meninggal dalam keimanan. Seorang
mukmin yang bisa menjawab ketiga pertanyaan, maka dia akan memperoleh nikmat kubur.
Adapun orang kafir yang tidak bisa menjawabnya, maka dia akan dihadapkan kepada adzab
kubur.

Jika kita mampu menjawab pertanyaan malaikat tersebut kemudian mereka akan
memerintahkan kubur untuk meluas. Dan kubur kita akan berubah menjadi taman surga,
sehingga kita akan merasakan kebahagiaan dan merasakan sejuknya hawa surga.

6
Namun bagi orang dengan amal yang buruk, mereka akan mendudukkan orang itu dan
mereka akan menanyakan pertanyaan yang sama, tapi orang itu tidak bisa menjawabnya.
Kemudian kubur orang itu akan menghimpitnya sehingga setiap tulang di tubuhnya remuk.
Kemudian Munkar dan Nakir akan memerintahkan kubur untuk menjadi lubang neraka,
sehingga kuburnya dipenuhi api hingga hari kebangkitan.

Berdasarkan pendapat para ulama, terdapat empat golongan yang selamat dari fitnah
kubur ini. Artinya, ada empat golongan manusia ini tidak ditanya hal-hal demikian dalam
kuburnya. Mereka itu adalah:

1. Para Nabi. Hal ini dikarenakan dua hal: Pertama, karena mereka lebih utama dibanding
para syuhada. Kedua, setiap kaum akan ditanya mengenai nabinya. Bagaimana mungkin
ia malah balik ditanya?

2. Para Syuhada (orang-orang yang gugur dalam peperangan membela agama). Dalam
sebuah hadis disebutkan bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, “Ya, Rasulullah!Mengapa orang yang syahid tidak mengalami fitnah
kubur seperti orang-orangmukmin yang lain?”

Sebagai penjelasannya “Cukuplah luka-luka akibat pedang di kepalanya sebagai


fitnahnya.” (Sunan Nasai, No. 2053, hadis itu telah disahkan kebenarannnya oleh Syekh
Albani.

3. Orang yang meninggal pada hari Jum’at atau malamnya. Berdasarkan sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, “seorang muslim yang meninggal pada hari Jum’at dan
malamnya pasti akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.” (Sunan Tirmidzi, No. 1073,
setelah melihat berbagai macam riwayat, Syekh Albani memberikan derajat hadis ini
‘hasan’)

4. Orang yang tidak dibebani oleh syariat, seperti anak kecil yang belum baligh dan orang
gila yang telah meninggal. Karena pada dasarnya mereka termaafkan ketika berlaku
maksiat.

7
C. Azab (Siksa) Kubur

Siksa kubur diperuntukkan bagi orang-orang zhalim, yakni orang-orang munafik dan
orang-orang kafir, seperti dalam firmanNya.

“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim


(berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan
siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah
(perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadp ayat-
ayatNya” [Al-An’am : 93]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang keluarga Fir’aun.

“Kepada mereka dinampakkan Neraka pada pagi hari dan petang, dan pada hari terjadinya
Kiamat, (Dikatakan kepada malaikat), Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab
yang sangat keras” [Al-Mu’min : 46]

Dalam Shahih Muslim Zaid bin Tsabit meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :

“Kalau tidak karena kalian saling mengubur (orang yang mati) pasti aku memohon kepada
Allah agar memperdengarkan siksa kubur kepada kalian yang saya mendengarnya”.
Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapkan wajahnya seraya berkata :
“Mohonlah perlindungan kepada Allah dari siksa Neraka”. Para sahabat berkata, “Kami
memohon perlindungan kepada Allah dan siksa Neraka”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
kemudian berkata lagi, “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur”. Para sahabat
berkata, “Kami memohon perlindungan Allah dari siksa kubur. Lalu beliau berkata lagi.
“Mohonlah perlindungan kepada Allah dari berbagai fitnah baik yang tampak maupun yang
tidak tampak”. Para sahabat lalu berkata, “Kami memohon perlindungan kepada Allah dari
berbagai fitnah baik yang tampak maupun yang tidak tampak”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata lagi. “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal”. Para sahabat
berkata, “Kami mohon perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal”. [Hadits Riwayat
Muslim].

8
Syaikh Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad Ath Thahawi berkata dalam kitabnya Aqidah
Ath-Thahawiyah, “Kita mengimani adanya adzab kubur bagi orang yang berhak
mendapatkannya, kita mengimani juga pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir kepadanya di
dalam kubur tentang Rabbnya, agamanya, dan Nabinya berdasar kabar dari Rasulullah
shallallahu‘alaihiwasallam serta para sahabat ridhwanallahu ‘alaihim ajma’in. Alam kubur
adalah taman-taman jannah atau kubangan Naar.” Di antara bentuk-bentuk adzab kubur dan
kriteria orang yang mengalaminya:

1. Dipecahkan kepalanya dengan batu, kemudian Allah tumbuhkan lagi kepalanya,


dipecahkan lagi demikian seterusnya. Ini adalah siksa bagi orang yang mempelajari Al-
Qur’an lalu tidak mengamalkannya dan juga siksa bagi orang yang meninggalkan sholat
wajib.
2. Dibelah ujung mulut hingga ke belakang kepala, demikian juga hidung dan kedua matanya.
Merupakan siksa bagi orang yang pergi dari rumahnya di pagi hari lalu berdusta dan
kedustaannya itu mencapai ufuk.
3. Ada kaum lelaki dan perempuan telanjang berada dalam bangunan menyerupai tungku.
Tiba-tiba datanglah api dari bawah mereka. Mereka adalah para pezina lelaki dan
perempuan.
4. Dijejali batu, ketika sedang berenang, mandi di sungai. Ini merupakan siksa bagi orang
yang memakan riba.
5. Kaum yang separuh jasadnya bagus dan separuhnya lagi jelek adalah kaum yang
mencampurkan antara amal shalih dengan perbuatan jelek, namun Allah mengampuni
perbuatan jelek mereka.
6. Kaum yang memiliki kuku dari tembaga, yang mereka gunakan untuk mencakari wajah
dan dada mereka. Mereka adalah orang-orang yang suka memakan daging orang lain
(menggunjing) yakni membicarakan aib mereka.

[Tanya : Apakah ada perbedaan antara adzab kubur dan fitnah kubur ? Jawab : “Ya (ada
perbedaan). Adzab (kubur) adalah diadzab dan dipukulnya manusia (di dalam kuburnya), serta
dibukakan baginya pintu neraka. Adapun fitnah (kubur) adalah cobaan dan ujian.

9
Maka, datanglah malaikat Nakiir dan Munkar kepadanya yang akan mengujinya dengan
pertanyaan : ‘Siapakah tuhanmu ?Apa agamamu ? Siapakah nabimu ?’. Kemudian datanglah
hukuman setelah itu. Ia diberikan fitnah dengan adanya pertanyaan, kemudian ia diadzab (karena
tidak mampu menjawabnya). Adzab adalah suatu hal, dan fitnah adalah hal yang lain. Adzab
merupakan akibat/hasil dari fitnah. Setelah diberikan fitnah, maka diadzab. Dan fitnah adalah
ujian yang menimpa baik mukmin maupun kafir.

Seorang mukmin diberikan fitnah, lalu ia berhasil melaluinya. Allah selamatkan ia sehingga
mampu menjawabnya. Adapun orang kafir, akan diberikan fitnah dan ia binasa karenanya.

D. Nikmat Kubur

Adapun nikmat kubur diperuntukkan bagi orang-orang mukmin yang jujur. Hal ini
dijelaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firmanNya.

“ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Rabb kami ialah Allah, kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih ; dan
gembirakanlah mereka dengan (memperoleh) Surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”
[Fushilat : 30]

“ Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketka itu melihat,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa
jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada
tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar ?, Adapun jika dia (orang-orang mati)
termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh ketentraman
dan rezeki serta Surga kenikmatan” [Al-Waaqi’ah : 83-89]

Dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu ‘anhu dikatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda tentang orang mukmin jika dapat menjawab pertanyaan dua malaikat di
dalam kuburnya. Sabdanya, “Ada suara dari langit, “Hamba-Ku memang benar. Oleh
karenanya, berilah dia alas dari Surga” Lalu datanglah kenikmatan dan keharuman dan Surga,

10
dan kuburnya dilapangkan sejauh pandangan mata….” [Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud,
dalam hadits yang panjang]

“Adzab kubur atau nikmatnya adalah haq yang telah tetap berdasarkan zhahir Al Qur’an
dan secara jelas di dalam As Sunnah dan ijma’ ahlus sunnah” (Syarh Lum’atul I’tiqad, hal.
65). Hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan yaitu hari
ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. Dan
sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui” (QS. Thur : 45-47).

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut keyakinan kaum muslim setiap manusia tetap berada di dalam alam barzakh,
yaitu alam di antara alam fana (dunia) dengan alam akhirat. Diriwayat oleh Bukhari dan
Muslim dari hadits Al Barra’ bin ‘Azib bahwasanya ketika seorang mayit telah selesai
dikuburkan dan dihadapkan pada alam akhirat, maka akan datang padanya dua malaikat
(yaitu malaikat Munkar dan Nakir) yang akan bertanya kepada sang mayit tiga pertanyaan.
Tiga pertanyaan inilah yang disebut dengan fitnah kubur. Tiga pertanyaan ini juga awal dari
nikmat dan siksaan di alam kubur. Orang-orang yang bisa menjawab adalah orang-orang
yang paham, yakin dan mengamalkannya selama hidup sampai akhir hayat dan meninggal
dalam keimanan.

Seorang mukmin yang bisa menjawab ketiga pertanyaan, maka dia akan memperoleh
nikmat kubur. Adapun orang kafir yang tidak bisa menjawabnya, maka dia akan dihadapkan
kepada adzab kubur.

B. Saran
Seharusnya sebagai seorang muslim agar selalu menjaga setiap perbuatan, perkataan
agar jangan sampai membawa kita kepada dosa-dosa yang dibenci Allah, sehingga dosa-
dosa yang kita perbuat membawa kita pada siksa kubur yang pedih.

12
DAFTAR PUSTAKA

(Maraji’)

Aqidah Ath-Thahawiyah, Syaikh Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad Ath Thahawi (diambil dari
Mutuunut Tauhidi wal‘Aqiidati).

Syarah Al Waajibaat al Mutahattimaat al Ma’rifah ‘alaa kulli Muslim wa Muslimah (edisi


terjemah), Syaikh Ibrahim bin asy-Syaikh Shalih bin Ahmad al Khuraishi, Pustaka Imam Syafi’i.

Syarah Lum’atul I’tiqod, Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin.

Tahdzib Syarh Ath Thahawiyah (jilid 2. edisi Terjemah), Syaikh Abdul Akhir Hammad al
Ghunaimi, Penerbit At Tibyan Sumber: www.muslimah.or.id

13

Anda mungkin juga menyukai