Anda di halaman 1dari 8

Pelita Informatika Budi Darma, Volume III

III Nomor : 2 , April 2013


2013 ISSN : 2301-9425

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN


METODE TOPSIS
Desi Leha Kurniasih
0811604

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan


Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan
Email:ziie@yahoo.com

Abstrak

Dewasa ini banyak merek laptop dengan beragam spesifikasi yang dijual dipasaran membuat pengguna menjadi
kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan dan anggaran mereka. Sejalan dengan itu juga
penggunaan komputer juga meningkat, salah satunya adalah penggunaan komputer dalam memberikan
keputusan terbaik pada suatu masalah, dalam hal ini adalah masalah pemilihan laptop. Sehubungan dengan hal
diatas, maka dirancanglah sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan laptop agar pengguna dapat
menentukan pilihan laptop dengan tepat sesuai dengan keinginan dan anggarannya. Metode yang digunakan
untuk Sistem Pendukung Keputusan pemilihan laptop adalah dengan menggunakan metode Technique Order
Preference by Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). Metode ini dipilih karena mampu memilih alternatif
terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah laptop terbaik berdasarkan
kriteria-kriteria yang ditentukan. Hasil dari proses pengimplementasian metode dan TOPSIS dapat mengurutkan
alternatif dari nilai yang terbesar ke nilai yang terkecil.

Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Topsis , Spesifikasi Laptop, Kriteria

1. Pendahuluan dan jarak.


Sistem pendukung keputusan pemilihan laptop
Sistem pendukung keputusan (SPK) atau sering dengan metode TOPSIS ini dipilih karena mampu
disebut DSS (Decision Support System) merupakan memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif.
salah satu cabang keilmuan di bidang kecerdasan Dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah laptop
buatan (Artifical Intelligence) yang merupakan bagian terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan
dari sistem informasi berbasis komputer. Dimana dengan langkah-langkah metode TOPSIS yang
aplikasi komputer tersebut mengeluarkan keputusan sederhana, mudah dipahami, efektif dan efisien. Hasil
untuk menjadi pertimbangan user atau pemakai. SPK dari proses pengimplementasian metode TOPSIS ini
merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk dapat mengurutkan alternatif dari nilai yang terbesar
mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan ke nilai yang terkecil, sehingga diharapkan laptop
keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis yang direkomendasikan benar-benar sesuai dengan
terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan keinginan, kebutuhan, dan kemampuan konsumen.
data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor-
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam 2. Landasan Teori
pengambilan keputusan.
Metode yang dipakai dalam sistem pendukung 2.1. Expert System
keputusan pemilihan laptop ini adalah Technique For
Order Preference by Similarity to Ideal Solution Sistem pakar atau exspert system merupakan
(TOPSIS). TOPSIS merupakan suatu bentuk metode sebuah program komputer yang dirancang untuk
pendukung keputusan yang didasarkan pada konsep memodelkan serta kemampuan menyelesaikan
bahwa alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki masalah seperti layaknya seorang pakar (human
jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga exspert). Seorang pakar atau ahli (human expert)
memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif adalah seorang individu yang memiliki kemampuan
yang dalam hal ini akan memberikan rekomendasi pemahaman yang superior dari suatu masalah.
pemilihan laptop yang sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya, seorang dokter, penasehat keuangan, pakar
Konsep ini banyak digunakan untuk menyelesaikan mesin mobil, dll. Kemampuan kepakaran seorang ahli
masalah keputusan secara praktis. Konsepnya berdasarkan yulierizkiutami.blogspot.com terdiri dari :
sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien
a. Dapat mengenali (recognizing) dan merumuskan
dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja
masalah
relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk
b. Menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat
matematis yang sederhana (Kusumadewi, 2006).
c. Menjelaskan solusi
Konsep fundamental dari metode ini adalah penentuan
d. Belajar dari pengalaman
dari jarak Euclide terpendek dari solusi ideal positif
Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 6
Pelita Informatika Budi Darma, Volume III
III Nomor : 2 , April 2013
2013 ISSN : 2301-9425

e. Restrukturisasi pengetahuan 4. SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan


f. Menentukan relevansi atau hubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
g. Memahami batas kemampuan
2.2.2. Karakteristik, Kemampuan, dan
Kepakaran atau keahlian (expertise) merupakan
Keterbatasan SPK
pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan
spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca, dan
Sehubungan banyaknya definisi yang
pengalaman. Adapun jenis-jenis pengetahuan yang
dikemukakan mengenai pengertian dan penerapan dari
dimiliki dalam kepakaran berdasarkan :
sebuah SPK, sehingga menyebabkan terdapat banyak
a. Teori-teori dari permasalahan sekali pandangan mengenai sistem tersebut.
b. Aturan dan prosedur yang mengacu pada area Selanjutnya Turban (1996), menjelaskan terdapat
permasalahan sejumlah karakteristik dan kemampuan dari SPK
c. Aturan (heuristik) yang harus dikerjakan pada yaitu:
situasi yang terjadi a. Karakteristik SPK
d. Strategi global untuk menyelesaikan berbagai 1. Mendukung seluruh kegiatan organisasi
jenis masalah 2. Mendukung beberapa keputusan yang saling
e. Meta-knowledge (pengetahuan tentang berinteraksi
pengetahuan) 3. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat
f. Fakta-fakta konstan
Perbandingan Seorang Ahli (Human expert) 4. Terdapat dua komponen utama, yaitu data
dengan Sistem Pakar (Expert System). dan model
5. Menggunakan baik data eksternal dan
2.2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) internal
6. Memiliki kemampuan what-if analysis dan
Pada dasarnya sistem pendukung keputusan goal seeking analysis
merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem 7. Menggunakan beberapa model kuantitatif
informasi manajemen terkomputerisasi yang b. Kemampuan SPK
dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif 1. Menunjang pembuatan keputusan manajemen
dengan pemakainya. Sifat interaktif dimaksudkan dalam menangani masalah semi terstruktur
untuk memudahkan integrasi antara berbagai dan tidak terstruktur
komponen dalam proses pengambilan keputusan 2. Membantu manajer pada berbagai tingkatan
seperti prosedur, kebijakan, teknik analisis, serta manajemen, mulai dari manajemen tingkat
pengalaman dan wawasan manajerial guna atas sampai manajemen tingkat bawah
membentuk suatu kerangka keputusan bersifat 3. Menunjang pembuatan keputusan secara
fleksibel. kelompok maupun perorangan
Konsep Sistem Pendukung Keputusan 4. Menunjang pembuatan keputusan yang saling
(SPK)/Decision Support Sistem (DSS) pertama kali bergantung dan berurutan
diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael 5. Menunjang tahap-tahap pembuatan keputusan
S. Scott Morton dengan istilah Management Decision antara lain intelligensi, desain, choice, dan
Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang implementation
berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu 6. Kemampuan untuk melakukan adaptasi setiap
pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan saat dan bersifat fleksibel
model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan 7. Kemudahan melakukan interaksi system
yang tidak terstruktur[1]. 8. Meningkatkan efektivitas dalam pembuatan
keputusan daripada efisiensi
2.2.1. Ciri-ciri Sistem Pendukung Keputusan 9. Mudah dikembangkan oleh pemakai akhi
(SPK) 10. Kemampuan pemodelan dan analisis
pembuatan keputusan
Menurut Kosasi dan Kusrini (2007), adapun ciri- 11. Kemudahan melakukan pengaksesan
ciri sebuah SPK seperti yang dirumuskan oleh Alters berbagai sumber dan format data
Keen adalah sebagai berikut[1]: c. Keterbatasan SPK
1. SPK ditujukan untuk membantu pengambilan 1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan
keputusan-keputusan yang kurang terstruktur dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan,
umumnya dihadapi oleh para manajer yang sehingga model yang ada dalam sistem tidak
berada di tingkat puncak. semuanya mencerminkan persoalan
2. SPK merupakan gabungan antara kumpulan sebenarnya.
model kualitatif dan kumpulan data. 2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada
3. SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat pembendaharaan pengetahuan yang
mempermudah hubungan antara manusia dengan dimilikinya (pengetahuan dasar serta model
komputer. dasar).

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 7


Pelita Informatika Budi Darma, Volume III
III Nomor : 2 , April 2013
2013 ISSN : 2301-9425

3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh SPK 2.3.1. Langkah-langkah Metode TOPSIS
biasanya tergantung juga pada kemampuan
perangkat lunak yang digunakannya. 1. Membangun normalized decision matrix
SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix
yang dimiliki oleh manusia. Karena walau bagaimana R dengan metode Euclidean length of a vector
pun canggihnya suatu SPK, hanyalah sautu kumpulan adalah :
perangkat keras, perangakat lunak dan sistem operasi
yang tidak dilengkapi dengan kemampuan berpikir. =
x ij
r ij 2

∑ = 1x
m
ij
2.2.3. Tahapan Sistem Pengambilan Keputusan i

Menurut Herbert A. Simon[1] ada 4 tahap yang


harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan Dimana :
yaitu : r ij
= hasil dari normalisasi matriks keputusan R
1. Penelusuran (intelligence) i = 1,2,3,...,m;
Tahap ini merupakan tahap pendefinisian masalah j = 1,2,3,...,n;
serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang
berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta 2. Membangun weighted normalized decision matrix
keputusan yang akan diambil. Dengan bobot W = (w1,w2,....,wn), maka
2. Perancangan (design) normalisasi bobot matriks V adalah :
Tahap ini merupakan tahap analisa dalam kaitan
mencari atau merumuskan alternatif-alternatif  w11 r11 L w1n r1n 
pemecahan masalah. V =  M O M 
3. Pemilihan (choice)
Yaitu memilih alternatif solusi yang diperkirakan  wm1 rm1 L wnm rnm 
paling sesuai.
4. Implementasi (implementation) 3. Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari negatif
keputusan yang telah diambil. Solusi ideal positif dinotasikan dengan A+ dan
solusi ideal negatif dinotasikan dengan A-,
2.3. TOPSIS (Technique For Order Preference by sebagai berikut :
Similiarity to Ideal Solution) Menentukan solusi ideal (+) dan (-)
A = {(max v )(min v | j ∈ J ), i = 1,2,3,...m}= {v , v ,K v }
+ ' + + +
TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan ij ij 1 2 m

A = {(max vij )(min vij | j ∈ J ), i = 1,2,3,...m}= {v1 , v2 ,Kvm}


− ' − − −
keputusan multikriteria yang pertama kali
diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS
Dimana :
menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih
harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal v ij
= elemen matriks V baris ke-i dan kolom ke-
positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut j
pandang geometris dengan menggunakan jarak J = {j=1,2,3,...,n dan j berhubungan dengan
Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari benefit criteria}
suatu alternatif dengan solusi optimal. Solusi ideal '
positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai J = {j=1,2,3,...,n dan j berhubungan dengan
terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, cost criteria}
sedangkan solusi negatif-ideal terdiri dari seluruh nilai 4. Menghitung separasi
terburuk yang dicapai untuk setiap atribut. Separation measure ini merupakan pengukuran
TOPSIS mempertimbangkan keduanya, jarak jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal positif
terhadap solusi ideal positif dan jarak terhadap solusi dan solusi ideal negatif. Perhitungan
ideal negatif dengan mengambil kedekatan relatif matematisnya adalah sebagai berikut :
terhadap solusi ideal positif. Berdasarkan Separation measure untuk solusi ideal positif
perbandingan terhadap jarak relatifnya, susunan
∑ (v − v )
n
prioritas alternatif bisa dicapai. Metode ini banyak + + 2
S i
= ij j
, dengan i = 1,2,3,...,m
digunakan untuk menyelesaikan pengambilan j =1
keputusan. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana, Dimana :
mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki
kemampuan mengukur kinerja relatif dari alternatif- J = {j=1,2,3,...,n dan j merupakan benefit
alternatif keputusan. criteria}
J’ = {j=1,2,3,...,n dan j merupakan cost criteria}

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 8


Pelita Informatika Budi Darma, Volume III
III Nomor : 2 , April 2013
2013 ISSN : 2301-9425

Separation measure untuk solusi ideal negatif 2 = buruk


3 = cukup
∑ (v − v )
n
− − 2 4 = baik
= , dengan i = 1,2,3,...,n
S i
j =1
ij j
5 = sangat baik
Dimana :
J = {j=1,2,3,...,n dan j merupakan benefit Tabel 1 : Skor Kriteria
criteria}
J’ = {j=1,2,3,...,n dan j merupakan cost criteria}

5. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi


ideal
Kedekatan relatif dari alternatif A+ dengan solusi
ideal A- direpresentasikan dengan :
− +
S , dengan 0< C
<1 dan i = 1,2,3,...,m
Ci = −
+
+
i
i
Si Si
6. Merangking alternatif
Alternatif dapat diranking berdasarkan urutan
C *.i
Maka dari itu, alternatif terbaik adalah
salah satu yang berjarak terpendek terhadap solusi
ideal dan berjarak terjauh dengan solusi ideal
negatif.

3. Analisa

3.1. Analisis Permasalahan dan Pemecahan


Masalah dengan Metode TOPSIS

Kegiatan memilih laptop merupakan kegiatan


yang dilaksanakan oleh calon konsumen yang ingin
membeli laptop. Namun, memilih laptop yang tepat
sesuai kebutuhan dan anggaran keuangannya bukan
hal mudah. Banyaknya pilihan tersedia di pasaran bisa
jadi kebingungan memilihnya.
Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas
sistem pendukung yang diharapkan dapat membantu
konsumen dalam pemilihan laptop yang sesuai dengan Tabel di atas menunjukkan data awal dari setiap
mereka. Metode yang dipakai dalam pengambilan alternatif untuk setiap kriteria. Pemisalan
keputusan pemilihan laptop adalah Technique For perbandingan dengan sepuluh buah data.
Order Preference by Similiarity to Ideal Solution 3. Membangun sebuah matriks keputusan. Pada
(TOPSIS). Metode tersebut dipilih karena metode matriks keputusan, kolom matriks menyatakan
TOPSIS merupakan suatu bentuk metode pendukung atribut yaitu kriteria-kriteria yang ada, sedangkan
keputusan yang didasarkan pada konsep bahwa baris matriks menyatakan alternatif yaitu tipe
alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki jarak merek laptop yang mungkin. Matriks keputusan
terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki mengacu terhadap m alternatif yang akan
jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang dalam dievaluasi berdasarkan n kriteria. Matriks
hal ini akan memberikan rekomendasi pemilihan keputusan dapat dilihat pada tabel 2.
laptop yang sesuai dengan diharapkan.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini Tabel 2 : Matriks Keputusan
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan jenis-jenis kriteria pemilihan laptop.
Dalam penelitian ini, kriteria-kriteria yang
dibutuhkan dalam pemilihan laptop adalah harga,
ukuran layar, processor, memori (kapasitas dan
type), harddisc, accessories (Bluetooth dan
webcam).
2. Menentukan ranking setiap alternatif pada setiap
kriteria dinilai dengan 1 sampai 5 yaitu :
1 = sangat buruk

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 9


Pelita Informatika Budi Darma, Volume III
III Nomor : 2 , April 2013
2013 ISSN : 2301-9425

Pada table 2, rumus X11,..., X48 menyatakan Bobot kriteria webcam =5


performansi alternatif dengan acuan kriteria adalah 5. Setelah matriks keputusan dan bobot kriteria
data skor kriteria untuk setiap alternatif. dibuat, selanjutnya adalah membuat matriks
Dimana : keputusan yang ternormalisasi R yang fungsinya
Xij adalah performansi alternatif ke i untuk kriteria ke untuk memperkecil range data. Adapun elemen-
j. elemennya ditentukan dengan rumus berikut :
Ai (i = 1, 2, 3,..., m) adalah alternatif-alternatif yang xij
mungkin. rij =
xij2

m
Xj (j = 1, 2, 3,..., n) adalah kriteria dimana performansi i
=1
alternatif diukur Dimana :
Dalam penelitian ini, nilai j adalah sebagai
berikut :
rij adalah elemen dari matriks keputusan yang
j = 1 untuk kriteria harga ternormalisasi R,
j = 2 untuk kriteria ukuran layar xij adalah elemen dari matriks keputusan,
j = 3 untuk kriteria processor
i = 1, 2, 3, ..., m,
j = 4 untuk kriteria kapasitas memori
j = 1, 2, 3, ..., n.
j = 6 untuk kriteria harddisk
Matriks keputusan ternormalisasi dapat dilihat
j = 7 untuk kriteria bluetooth
pada penyelesaian berikut :
j = 8 untuk kriteria webcam
x11
Hasil matriks keputusan yang dibentuk dari r11 =
tabel data awal untuk setiap alternatif dapat disajikan x11 + x 21 + x 31 + x 41 + x 51 + x 61 + x 71 + x81 + x 91 + x101
pada contoh berikut :

Tabel 3 : Hasil Perhitungan Matriks Keputusan X 1 = 4 2 + 4 2 + 4 2 + 4 2 + 4 2 + 5 2 + 4 2 + 4 2 + 4 2 + 4 2 = 13

X 11 4
r11 = = = 0.3077
X 1 13
X 21 4
r21 = = = 0.3077
X 1 13
X 31 4
r31 = = = 0.3077
X 1 13
X 4
r41 = 41 = = 0.3077
X 1 13
X 51 4
r51 = = = 0.3077
X 1 13
X 5
r61 = 61 = = 0.3846
X 1 13
X 71 4
r71 = = = 0.3077
X 1 13
X 4
r81 = 81 = = 0.3077
X 1 13
X 91 4
r91 = = = 0.3077
X 1 13
X 4
r101 = 101 = = 0.3077
X 1 13
4. Menentukan bobot preferensi untuk setiap
kriteria. X 2 = 5 2 + 5 2 + 3 2 + 5 2 + 5 2 + 5 2 + 3 2 + 5 2 + 5 2 + 5 2 = 14.8
Bobot kriteria harga = 4,1
Bobot kriteria ukuran layar = 4,6
X 12 5
Bobot kriteria processor = 3,3 r12 = = = 0.3378
Bobot kriteria kapasitas memori = 2,8 X 2 14.8
Bobot kriteria tipe memori =5 X 22 5
Bobot kriteria harddisk = 3,5 r22 = = = 0.3378
X 2 14.8
Bobot kriteria bluetooth = 4,6

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 10


Pelita Informatika Budi Darma, Volume III
III Nomor : 2 , April 2013
2013 ISSN : 2301-9425

X 32 3 Tabel 5 : Solusi Ideal Positif


r32 = = = 0.2027
X 2 14.8
X 5
r42 = 42 = = 0.3378
X 2 14.8
X 5
r52 = 52 = = 0.3378
X 2 14.8
X 5 Tabel 6 : Hasil Penentuan Solusi Ideal Positif
r62 = 62 = = 0.3378
X 2 14.8
X 3
r72 = 72 = = 0.2027
X 2 14.8
Tabel 7 : Solusi Ideal Negatif
Demikian seterusnya sampai didapat hasil
perhitungan matriks keputusan ternormalisasi.
6. Setelah matriks ternormalisasi dibuat, selanjutnya
adalah membuat matriks keputusan ternormalisasi
terbobot V yang elemen-elemennya ditentukan
dengan menggunakan rumus berikut :
vij = w j .rij
Dimana :
Tabel 8 : Hasil Penentuan Solusi Negatif
vij adalah elemen dari matriks keputusan yang
ternormalisasi terbobot V,
Bobot wij (w1, w2, w3, ..., wn) adalah bobot dari
kriteria ke-j 8. Selanjutnya menghitung jarak alternatif dari
+
rij adalah elemen dari matriks keputusan yang solusi ideal positif ( S ) dan jarak alternatif dari

ternormalisasi R solusi ideal negatif ( S ). Perhitungan jarak
Dengan i = 1, 2, 3, ..., m ; dan j = 1, 2, 3, ..., n. +
alternatif dari solusi ideal positif ( S )
Matriks keputusan ternormalisasi terbobot.
Tabel 9 : Separasi Positif
Tabel 4 : Matriks Keputusan Ternormalisasi

v 11 = w 1 .r11 = 4 . 1 × 0 .3077 = 1 . 2616

v 21 = w1 .r21 = 4.1 × 0.3077 = 1.2616

v31 = w1 .r31 = 4.1 × 0.3077 = 1.2616


7. Selanjutnya menentukan matriks solusi ideal
positif ( A + ) dan solusi ideal negatif ( A − ).

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 11


Pelita Informatika Budi Darma, Volume III
III Nomor : 2 , April 2013
2013 ISSN : 2301-9425

Tabel 10 : Hasil Perhitungan Separasi Positif menghitung kedekatan relatif terhadap solusi
ideal positif.

Tabel 13 : Nilai C+

Tabel 11 : Separasi Negatif

S1− 0.9334
C1+ = = = 0.5059
( −
S + S1
1
+
) (0. 9334 + 0.9115)

Tabel 12 : Hasil Perhitungan Separasi Negatif Tabel 14 : Hasil Perhitungan Kedekatan Relatif

9. Setelah menghitung jarak alternatif dari solusi


+
ideal positif ( S ) dan jarak alternatif dari solusi

ideal negatif ( S ), selanjutnya adalah

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 12


Pelita Informatika Budi Darma, Volume III
III Nomor : 2 , April 2013
2013 ISSN : 2301-9425

10. Berikutnya alternatif diurutkan dari nilai C+ multikriteria dapat juga digunakan untuk
+ memecahkan masalah pemilihan laptop.
terbesar ke nilai C terkecil. Alternatif dengan 2. Hasil perhitungan metode TOPSIS yang
+
nilai C terbesar merupakan solusi yang terbaik. didapatkan secara manual sama dengan hasil
perhitungan yang didapatkan secara
Tabel 15 : Hasil Pengurutan Alternatif komputerisasi.

4.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran untuk


pengembangan lebih lanjut terhadap penelitian skripsi
ini:
1. Metode TOPSIS diharapkan dapat
diimplementasikan ke dalam perangkat lunak
yang lebih userfriendly, dimana user dapat lebih
mudah menggunakannya.
2. Perlunya penambahan data kriteria, misalnya
sistem operasi, platform, resolusi maksimum
layar, dll.
3. Dalam memecahkan masalah multikriteria metode
TOPSIS bukan satu-satunya metode pengambilan
keputusan yang dapat digunakan, alangkah
Pada tabel 15 dapat dilihat bahwa alternatif yang baiknya jika dicoba dibandingkan dengan
menempati urutan pertama yaitu laptop dengan merek menggunakan metode yang lain untuk
/ tipe ASUS A43SA-VX090D dengan nilai 0.7338, mendukung keputusan yang lebih efektif.
alternatif yang menempati urutan kedua yaitu laptop
dengan merek / tipe AXIOO RNO. 5.545 dengan nilai Daftar Pustaka
0.6522, alternatif yang menempati urutan ketiga yaitu
laptop dengan merek / tipe DELL Inspiron N4050- [1]. Kadarsah S, 1998, Sistem Pendukung Keputusan,
2430 - Black dengan nilai 0.6061, alternatif yang Jakarta.
menempati urutan keempat yaitu laptop dengan merek [2]. Budi S, 2006, Perancangan dan Pembangunan
/ tipe SAMSUNG NP300E4Z-A08ID - Silver dengan Sistem Informasi. Yogyakarta.
nilai 0.5218, alternatif yang menempati urutan kelima [3]. Desiana A, M. Arhami, 2006, Konsep Kecerdasan
yaitu laptop dengan merek / tipe LENOVO IdeaPad Buatan, Yogyakarta.
V470c 294 dengan nilai 0.5059, alternatif yang [4]. Jogiyanto, H.M, 2005, Analisa dan Desain Sistem
menempati urutan keenam dan ketujuh adalah Informasi, Yogyakarta.
alternatif yang memiliki nilai yang sama 0.4769 yaitu
laptop dengan merek / tipe HP Pavilion G4-1129TX -
Grey dan FUJITSU LifeBook LH532V-2350 - Red,
alternatif yang menempati urutan kedelapan yaitu
laptop dengan merek / tipe ZYREX Cruiser
WT4823D dengan nilai 0.4675, alternatif yang
menempati urutan kedelapan yaitu laptop dengan
merek / tipe TOSHIBA Satellite L735-1128UR - Red
dengan nilai 0.4055, dan alternatif yang menempati
urutan terakhir adalah laptop dengan merek / tipe
ACER Aspire 3820T-382G50nss dengan nilai 0.3514.
Berdasarkan hasil pengurutan, maka pilihan terbaik
adalah laptop dengan merek / tipe ASUS A43SA-
VX090D.

4. Penutup
4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab


terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Metode TOPSIS yang merupakan metode sistem
pendukung keputusan yang bisa memecahkan
berbagai masalah pengambilan keputusan
Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan 13

Anda mungkin juga menyukai