Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI MATLAB DALAM MENENTUKAN DISTRIBUSI

MESOSCALE CONVECTIVE COMPLEX (STUDI KASUS : INDONESIA


MARET APRIL MEI 2017)

Vina Sabrina, Stevyano Mahardhyka Simonangkir, Fergian Yoga Aditama


Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
email : vinasabrina9@gmail.com

Abstrak

Indonesia adalah negara tropis yang mengalami tujuh belas gangguan cuaca
tropis sepanjang tahunnya. Gangguan cuaca tropis tersebut sangat mempengaruhi
keadaan fisis atmosfer di Indonesia yang sebagian besar menyebabkan cuaca buruk dan
hujan yang terus menerus. Konveksi merupakan salah satu penyebab naiknya massa
udara ke atmosfer. Massa udara yang membawa uap air bila mengalami konveksi akan
membentuk awan awan konvektif yang akan mengakibatkan hujan lebat. Mesoscale
Convective Comlpex (MCC) merupakan subklas terbesar dari Sistem Konvektif Skala
Meso. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk pemetaan distribusi MCC di Indonesia pada
bulan Maret, April dan Mei tahun 2017 yang di olah dengan menggunakan aplikasi
matlab, sehingga peta tersebut dapat memberikan informasi lokasi terbentuknya MCC
yang akan berpotensi menyebabkan cuaca buruk dan hujan yang terus menerus.

Kata kunci : konvektif, MCC dan Matlab.

Abstract

Indonesia is a tropical country that has seventeen tropical weather disruptions


throughout the year. These tropical weather disturbances greatly affect the physical state
of the atmosphere in Indonesia, which mostly causes severe weather and copious rainfall.
Convection is one of the causes of the increase of air mass into the atmosphere. Air mass
that carries moisture when subjected to convection will form a convective cloud cloud
that will result in heavy rain. Mesoscale Convective Comlpex (MCC) is the largest
subclass of the Meso Scale Convective System. The purpose of this research is to
mapping the distribution of MCC in Indonesia in March, April and May of 2017 which,
though using matlab application, so that the map can provide information of MCC
formation location which will potentially cause severe weather and copious rainfall.

Keywords: convective, MCC and Matlab.


I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada diantara dua
benua menyebabkan Indonesia dialui
Indonesia merupakan negara muson akibat perbedaan tekanan
tropis yang mengalami tujuh belas
dibelahan bumi utara dengan belahan
gangguan cuaca tropis setiap tahunnya.
Cuaca buruk dan hujan terus menerus bumi selatan. Angina muson akan
dapat menimbulkan kerugian bagi berubah arah setiap 6 bulan.
sebagian besar orang, khususnya di Angin munson timur yang bertiup dari
bidang ekonomi, seperti maskapai benua Australia pada bulan mei-oktober
penerbangan, sektor pertanian, industri yang menyebabkan wilayah Indonesia
pangan dan berbagai sektor lainnya. mengalami musim kemarau. Angin
Hujan ditimbulkan karena adanya awan
munson barat yang bertiup dari benua
awan konvektif. Awan-awan konvekktif
terdiri dari dua jenis yakni awan asia pada bulan November-April
cumulus (Cu) dan awan Cumulonimbus menyebabkan wilayah Indonesia
(Cb). Awan Cumulus merupakan awan mengalami musim hujan. Pada bulan
berbenuk seperti bunga kol, awan ini Maret-April-Mei merupakan masa
tergolong sebagai awan rendah dan tidak perubahan musim dari musim penghujan
menyebabkan adanya badai Guntur, ke musim kemarau sehingga akan
tetapi berpotensi menghasilkan hujan.
menarik untuk diamati aktivitas
Sementara awan cumulonimbus (Cb)
adalah awan yang menjulang tinggi pembentukan MCC di wilayah
seperti menara, awan ini menyebabkan Indonesia.
badai guntur dan hujan lebat, awan ini
juga sangat mengancam keselamatan Kompleks Konvektif Skala
penerbangan, awan ini tergolong sebagai Meso (KKSM/ MCC) adalah subklas
awan rendah tetapi tinggi puncaknya terbesar dari Sistem Konvektif Skala
setara dengan awan tinggi. Awan Cu dan Meso (SKSM / MCS). (Maddox,1980;
awan Cb terbentuk karena adanya arus Durkee dan Mote, 2009). Dengan MCC
konvektif. ini kita dapat mengetahui lokasi dimana
terbentuknya awan awan konvektif.
Untuk mengetahui lokasi tersebut
diperlukan adanya data pengamatan
suhu puncak dan ketebalan awan yang di
dapat dari satelit pengamatan cuaca yang
kemudian di petakan menggunakan
aplikasi Matlab.
Matlab dipandang sebagai kalkulator
dengan fitur lengkap. Dengan fitur-fitur
yang lengkap dapat juga digunakan
untuk memprogram aplikasi bebasis
GUI untuk memecahkan masalah sains
dan teknik.

Grayscale merupakan citra digital yang


Gambar 1
hanya memiliki satu nilai kanal pada
Jenis jenis awan
setiap pikselnya, artinya nilai dari
red=green=blue. Nilai-nilai tersebut
digunakan ntuk menujukkan intesitas II.2 Cara Penelitian
warna. II.2.1 Pemilihan Daerah Penelitian
Citra yang ditampilkan terdiri atas warna Daerah yang dipilih sebagai
abu-abu, bervariasi pada warna hitam lokasi penelitian yaitu wilayah Indonesia
pada bagian yang intesitasnya lemah dan dan Perairan Pasifik pada 70.0250BT-
warna putih untuk intensitas yang lebih 159.9750BT dan 5.0250LU-5.0250LS.
kuat. Citra garayscale seringkali II.2.2 Data yang Dikumpulkan
merupakan perhitungan dari intensitas Data yang dikumpulkan dalam
cahaya pada setiap piksel pada spectrum penelitian ini adalah:
elekromagnetik single band. Citra 1. Data Portable Gray Map yang diambil
grayscale disimpan dalam format 8 bit dari satelit Himawari selama 24 jam
untuk setiap sampel piksel, yang pada bulan Maret, April, dan Mei tahun
memungkinkan sebanyak 256 intensitas. 2017.
2. Data Calibration yang diambil dari
satelit Himawari selama 24 jam pada
II. METODA PENELITIAN bulan Maret, April, dan Mei tahun 2017.
II.2.3 Cara Pengolahan Data
II.1 Bahan dan Alat Penelitian Cara pengolahan data dalam
penelitian ini adalah:
II.1.1 Bahan Penelitian 1. Melakukan pengolahan data PGM dan
CAL yang diolah menggunakan aplikasi
Bahan yang digunakan dalam MATLAB dengan naskah pemrograman
penelitian ini adalah: sebagai berikut:
Data dari satelit HIMAWARI8
berupa Portable Gray Map dan
Calibration yang diakses dari Kochi
University.

II.1.2 Alat Penelitian


Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Aplikasi Matrix Laboratory (Matlab),
matlab adalah lingkungan komputasi
numerikal dan bahasa pemrograman
computer generasi keempat
dikembangkan oleh Mathworks, matlab
memungkinkan manipulasi matriks,
memloting fungsi dan data,
implementasi algoritma, pembuatan
antar muka pengguna dan
pengantarmukaan dengan program dan
bahasa lainnya.
Skrip tersebut menghasilkan data yang
ekstensi .DAT.
2. Data yang berekstensi .DAT diolah
kembali dengan naskah pemrograman
sebagai berikut:
Skrip tersebut menghasilkan
data yang ekstensi .mat.
3. Data yang berekstensi .mat diolah
kembali dengan naskah pemrograman
sebagai berikut:
Skrip tersebut akan menghasilkan peta
yang menunjukan lokasi keberadaan
MCC.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Distibusi pada bulan Maret


terdapat sedikit MCC dengan ukuran
yang tidak terlalu besar.MCC memiliki
karakeristik antara lain :
1. Selimut Awan (SA) yang
luasnya > 100.000 km2.
2. Inti Awan (IA) yang luasnya >
50.000 km2
3. Massa hidup yang lama > enam
jam.

Di wilayah Indonesia MCC


pada bulan Maret paling banyak terdapat
di wilayah pulau Kalimantan
dibandingkan dengan wilayah lain.

Pada bulan April terdapat lebih


banyak MCC dan persebaran terbesar
terdapat disekitar utara 1pulau Papua
dan Samudera Hindia.

Pada bulan Mei keberadaan


MCC terbanyak terdapatbanyak MCC
disekitar kepulauan Natuna dan di Pulau
Kalimantan.
IV. KESIMPULAN
 Perangkat lunak Matlab dapat
dimafaatkan untuk banyak kebutuhan
salah satunya digunakan untuk
komputasi numerik dan digunakan untuk
visualisasi dan analisis data.
 Dalam penelitian ini perangkat lunak
Matlab membantu dalam pengolahan
sehingga didapatkan keluaran berupa
peta yang menunjukkan keberadaan
MCC pada bulan Maret, April ,dan Mei
pada tahun 2017.
 Keberadaan MCC terbanyak pada bulan
April.
 Benua Maritim merupakan tempat
favorit dari MCC yang besar khusus
untuk wilayah samudra Hidia studi
kasus Mei 2017 menunjukan system
konvektif yang besar.

V. DAFTAR PUSTAKA

Kochi university. 20 Oktober


2017.http://weather.is.kochi- Kochi
university. u.ac.jp/sat/GAME/2017/

Kochi university. 20 Oktober


2017http://weather.is.kochi-
u.ac.jp/sat/CAL/

Supardi. 22 Oktober 2017.


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pe
ndidikan/Supardi

Anda mungkin juga menyukai