Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIUM

“MOSAIK CITRA”

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengindraan Jauh Dasar

(AKBK3301)

Dosen Pengampu:

Aswin Nur Saputra, S.Pd., M.Sc

Disusun Oleh:

Nama : Nada Rafila Budianto

NIM : 2110115220016

Off : A/2021

S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan laporan praktikum mengenai
pengindraan jauh dasar dengan baik dan tepat waktu. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami, sehingga makalah ini dapat kami susun
melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.

Saya sampaikan banyak terima kasih atas segala perhatiannya terhadap makalah ini dan penulis
berharap semoga laporan praktikum ini mampu memberikan manfaat yang lebih banyak bagi
diri penulis sendiri dan khususnya bagi para pembaca pada umumnya.

Tak ada gading yang tak retak, hal ini tentu senada dengan laporan praktikum ini. Dengan
segala bentuk kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif, tentu sangat kami
harapkan dari para pembaca, dalam upaya meningkatkan penyusunan laporan praktikum yang
lebih baik untuk tugas lain di waktu yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Tujuan.......................................................................................................................... 1

BAB II DASAR TEORI ............................................................................................................ 2

2.1 Mosaik Citra ................................................................................................................ 2

BAB III METODE PELAKSANAAN ...................................................................................... 4

3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................ 4

3.2 Langkah Pengerjaan .................................................................................................... 4

BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................................... 7

BAB V PENUTUP..................................................................................................................... 8

5.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penginderaan jarak jauh adalah ilmu (untuk beberapa kasus dikatakan seni) dalam
penerimaan/perolehan informasi mengenai permukaan bumi tanpa secara langsung melakukan
kontak dengannya. Ini dilakukan oleh penginderaan dan pencatatan energi yang direfleksikan
atau dipancarkan dan melakukan proses, analisa dan aplikasi terhadap informasi tersebut.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah diungkapkan di atas, konsep-konsep yang terdapat
dalam sebuah sistem penginderaan jarak jauh (inderaja) dapat disimpulkan sebagai berikut :

• Akuisisi dan interpretasi citra dari angkasa dan udara


• Sumber utama dari data geografis
• Penginderaan jauh (inderaja) termasuk teknik- teknik untuk akuisisi data dan prosesnya
di manapun pada bumi, dengan biaya rendah
• Potensial untuk perubahan yang konsisten dan berulang – ulang
• Banyak sistem analisa citra yang terdiri dari fungsi–fungsi analitik yang canggih
• Data yang telah diinterpretasi pada sistem inderaja dapat digabung dengan data lapis
pada sebuah SIG.

Pada pengolahan citra satelit, akan sering ditemui wilayah yang terpotong atau terbagi pada
dua atau lebih citra yang diakibatkan oleh kemampuan satelit untuk memotret permukaan bumi,
atas dasar tersebut perlu dilakukan suatu metode untuk menggabungkan citra tersebut. Dalam
laporan praktikum ini akan dijelaskan mengenai metode penggabungan citra tersebut
menggunakan software pengolah dara spasial yaitu ArcGIS dan ENVI citra berpita NIR.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami cara membuat Mosaic Citra yang baik dan benar.
2. Mahasiswa dapat mengolah citra dan mengerti tujuan dari Mosaic Citra.

1
BAB II

DASAR TEORI
2.1 Mosaik Citra
Mozaik citra yaitu menggabungkan beberapa citra ke dalam satu citra yang meliputi
keseluruhan area. Untuk melakukan mosaik citra, terlebih dulu tampilkan semua citra yang
akan dimosaik dalam satu View dan pastikan mereka mempunyai jumlah band yang sama
(CIFOR 2012). Oleh karena daerah yang dikaji biasanya meliputi beberapa lembar foto maka
diperlukan metode yang sistematis untuk memperoleh gambaran umum wilayah, interpretasi
setiap foto, serta pemindahan hasil interpretasi ke peta dasar, maka dilakukan metode
penyusunan mozaik sementara

Penyusunan mozaik sementara dilakukan dengan menyusun seluruh foto udara wilayah kajian,
dengan memperhatikan urutan jalur terbang dan nomor foto. Pada wilayah yang relatif datar
dan kondisi penerbangan yang normal yaitu sedikit variasi tinggi terbang, sedikitnya Crabbing
(terbang terseret angin) dan sebagainya, foto-foto tersebut biasanya mempunyai skala yang
relatif sama. Foto-foto ‘normal’ semacam ini akan mempunyai side lap dan end lap yang cukup
sehingga dapat mendukung pengamatan secara stereoskopis. Mozaik semacam ini merupakan
mozaik tak terkontrol, karena foto hanya disusun berdasarkan urutan jalur terbang dan nomor
pemotretan, serta menumpang tindihkan kenampakan yang sama pada foto-foto yang
bertampalan. Guna menyusun mozaik tak terkontrol ini sekedar untuk memperoleh gambaran
umum wilayah yang dikaji (Yudha 2009).

Komposit citra adalah citra baru hasil dari penggabungan 3 saluran yang mampu menampilkan
keunggulan dari saluran-saluran penyusunnya. Digunakan komposit citra ini dikarenakan oleh
keterbatasan mata yang kurang mampu dalam membedakan gradasi warna dan lebih mudah
memahami dengan pemberian warna. Pembuatan citra komposit warna dimaksudkan untuk
lebih menonjolkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing saluran dalam membedakan
obyek. Analisa terhadap saluran-saluran yang cocok untuuk pembuatan citra komposit warna
untuk mengetahui citra komposit yang dapat menampilkan informasi sebanyak-banyaknya.
Penggabungan beberapa band komposit warna bertujuan untuk mendapatkan citra natural
maupun penajaman obyek.

2
Citra foto berdasarkan warnanya yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua yaitu, foto
berwarna asli (true color) dan foto berwarna semu (false color) (Amalia, 2009). True color
adalah foto pankromatik berwarna dan false color yaitu foto inframerah berwarna, dimana foto
ini berwarna semu, warna objek tidak sama dengan warna foto. Sebuah true color adalah citra
dimana warna yang diberikan kepada nilai-nilai DN (Digital Number) mewakili kisaran
spektral sebenarnya dari warna-warna yang digunakan pada citra. False Color adalah teknik
dimana warna-warna yang diberikan kepada DN tidak sama dengan kisaran spectral dari
warna-warna yang dipilih. Teknik ini memungkinkan kita untuk memberi penekanan pada
bentuk-bentuk tertentu yang ingin kita pelajari menggunakan skema pewarnaan tertentu
(CIFOR 2012).

3
BAB III

METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat

• Laptop
• Microsoft Word
• Software ENVI

Bahan

• Referensi terkait

3.2 Langkah Pengerjaan


1. Buka software ENVI > pilih menu FILE > klik OPEN untuk memasukan file citra.

2. Pilih file citra yang akan di Mosaic, lalu klik OPEN.

4
3. Jika file yang dipilih sudah muncul, selanjutnya adalah mengklik TOOLBOX >
MOSAICKING > SEAMLESS MOSAIC.

4. Jika sudah muncul table seperti dibawah, klik ADD SCENES dibagian pojok kiri atas
dengan lambang “+”.

5. Setelah tanda “+” di klik, maka akan muncul table baru, blok semua file citra kemudian
klik OK.

5
6. Jika sudah di klik OK, maka akan muncul keterangan seperti gambar di bawah,
kemudian klik FINISH dan tunggu prosesnya.

7. Berikut adalah hasil citra yang telah di mosaicking menggunakan software ENVI,
terlihat jelas perbedaan ccitra dari sebelum dilakukannya mosaic dan sesudah
dilakukannya mosaic.

6
BAB IV

PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilakukan data yang digunakan untuk mosaic ini adalah data hasil
pengolahan pada praktikum pertama. Dari hasil proses fusi citra yang dilakukan pada
praktikum pertama tersebut sebelum melakukan mosaic citra maka sebaiknya cek kembali hasil
dari fusi citra tersebut apakah sudah benar atau belum. usi citra adalah preoses penggabungan
dua atau lebih citra kedalam satu citra, denganmempertahankan fitur penting dari masing-
masing gambar. Dalam pengerjaan mosaik citra saya mendapatkan kendala, hal tersebut
dikarenakan ada salah satu pengerjaan fusi citra yang salah, dan hal ituu menyebabkan mosaic
citra saya gagal, jadi saya harus mengerjakan ulang Kembali salah satu fusi yang salah tersebut.

7
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini saya dapat menyimpulkan bahwa tahapan seammles mosaicking ini
sangat membantu dalam melihat, menentukan garis diantara persinggungan dari citra satu
danlainnya secara manual dan auto atau digital. Proses tersebut membantu ketika terdapat area
yang signifikan pada proses tumpang tindih serta membuat batas-batas garis pada area tersebut
yang kurang terlihat.

8
DAFTAR PUSTAKA
malia, Indra. 2009. Penginderaan Jauh. http://geografilover.netau.net/book%201.html.
Diakses 12 Desember 2022.

CIFOR. 2012. Penginderaan Jauh 4. http://www.cifor.org/publications/pdf_files/


books/sigeografis/sig-part-4.pdf. Diakses 12 Desember 2022.

Exelis Visual Information Solution. 2013. ENVI 5.1: Feature Extraction Module. Diakses 12
Desember 2022.

Yudha, Erstya. 2009. Pengantar Penginderaan Jauh. http://udhnr.ugm.co.id/


%202009/%2006/%20pengantar-penginderaan-jauh.html. Diakses 12 Desember 2022.

Purwadhi, F. S. H., & Sanjoto, T. B. (2008). Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh.
BAB III: Dasar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh.

Anda mungkin juga menyukai