Anda di halaman 1dari 2

Seruan untuk Tetap Berjuang dari Pemerhati Sejarah Persebaya untuk Persewangi

Kecaman dari public sepak bola memang masih terus gencar di tunjukan pada Persewangi dan PSBK.
Banyak yang menyayangkan kalau Persewangi dan PSBK telah mempertontonkan sepak bola kungfu. Ya
memang Persewangi dan PSBK benar-benar mempertontonka nsepak bola dengan citarasa karate.
Karena memang sejak peluit babak pertama di tiup tensi pertandingan sudah menunjukan gelagat
bahwasanya akan ada baku hantam. Jika menelisik lebih jauh banyak factor pencetus tidak kondusifnya
pertandingan play off khusus itu.

Pihak Persewangi menjadi pihak yang merasa paling dirugikan dalam hal ini. Bukan mengapa, karena
Persewangi menjadi tim yang harus mengalami banyak kerugian secara materi maupun moril. Kerugian
secara materi karena jauh-jauh hari sebelum play off dilaksanakan persewangi sudah melakukan TC di
Kota Malang dan telah melakukan perekrutan pemain. Selain itu secara moril persewangi seolah olah di
buat down oleh PSSI karena secara sepihak setelah melakukan pesiapan play off PSSI tiba –tiba
mengirimkan surat sepihak yang mengharuskan Persewangi melakukan pertandingan play off khusus.

Tak pelak seluruh element Persewangi merasa jengkel karena seakan federasi mengerjai. Salah satu
orang yang merasa kesal dengan keputusan ini adalah pelatih Bagong Iswahyudi, beliau merasa apa
yang telah di lakukan selama menghadapi play off menjadi sia-sia.

Ronny Krisbiantoro, salah satu pemerhati sejarah Persebaya asal magetan pun angkat bicara. Dengan
perduli dan Secara terang-terangan sosok satu ini menyuruh coach Bagong Iswahyudi melawan dan
melakukan perjuangan terhadap apa yang telah di alami Persewangi.

“Habisi Sekalian Bagong” Tulis Ronny yang secara khusus di tujukan kepada Coach Bagong dalam akun
facebook miliknya. Tak jelas apa maksud habisi dari kata – kata ronny, namun seolah mengisyaratkan
agar Persewangi tetap melawan terhadap kebijakan aneh dari PSSI

Selanjutnya Ronny juga menyemangati Coach Bagong agar tetap memperjuangkan Persewangi sambil
menyinggung perjuangan coach bagong saat membela Persebaya di liga dunhil tahun 1994.

“Dulu ente nangis-nangis gelutan melawan tentara di Mandala Krida Jogja membela arek-arek bonek,
sekarang saatnya memperjungkan Kota kelahiranmu Banyuwangi Aku di belakangmu mantan kapten
Persebaya!” lanjut ronny pada statusnya di jejaring social facebook.
Seperti diketahui Bagong merupakan salah satu bagian dari Persebaya Pada tahun 1994 di liga dunhill,
saat itu pula terjadi tragedi di stadion Mandala Krida yang mempertemukan PSIM dengan Persebaya
yang berahir dengan kericuhan antar Supporter.

Anda mungkin juga menyukai