Anda di halaman 1dari 3

FWD (Falling Weight Deflectometer) --- Perancangan Perkerasan Jalan

Falling Weight Deflectometer (FWD) adalah alat NDT yang memberikan beban yang sama
dengan beban dan durasi dari truk yang bergerak atau roda pesawat (HWD). Falling Weight
Deflectometer (FWD) merupakan peralatan uji lapangan untuk perkerasan jalan yang telah
lama digunakan di berbagai negara. Sekitar 30 tahun yang lalu, alat ini diperkenalkan
pertama kali di Perancis untuk mengevaluasi struktur perkerasan jalan (Karadelis,
1999). Selanjutnya pada tahun 1981, Denmark menggunakan FWD untuk menilai daya
dukung, umur manfaat, dan disain overlay pada jaringan jalan (Schmidt, 1989). Berbagai
penelitian juga telah berhasil dilakukan untuk mengembangkan penggunaan alat FWD dalam
evaluasi struktur perkerasan jalan, diantaranya di Amerika Serikat (Parker dkk, 1994, Garg
dan Marsey, 2002, Romanoschi dan Metcalf, 2003, Appea, 2003, Zhaghloul dkk, 2005,
Henderson, 2006, Westover dan Guzina, 2009), Denmark (Ulidtz, 1998), Jepang (Dong dkk,
2001), Kanada (Tighe dkk, 2003), China (Ji dkk, 2006), Turki (Goktepe dan Agar, 2006.,
Terzi, 2005), dan di Indonesia (Kosasih, 2004, Subagio, Cahyanto, Rachman, dan Mardiyah,
2005, Muhammad, 2008).
Menurut Rosyidi dkk (2006), terdapat beberapa keuntungan menggunakan alat FWD untuk
sistem manajemen jalan, yaitu:

1. dapat menampilkan kinerja perkerasan secara menyeluruh dengan memberikan nilai


modulus setiap lapisan struktur perkerasan jalan,
2. peralatan FWD dioperasikan dengan mudah dan memberikan hasil pengukuran yang
tepat serta ketelitian yang tinggi,
3. beban pelat dan ketinggian jatuh yang dapat diukur, dengan demikian intensitas beban
yang direpresentasikan sebagai beban kendaraan dapat disesuaikan untuk kondisi di
Indonesia (8,16 ton).
JENIS-JENIS ALAT FWD

--DYNATEST--

- KUAB FWD-

- JILS FWD-
Prinsip kerja FWD adalah memberikan beban impuls terhadap struktur perkerasan,
khususnya perkerasan lentur melalui pelat berbentuk sirkular (bundar), yang efeknya sama
dengan kendaraan. Pelat sirkular diletakkan pada permukaan perkerasan yang akan diukur,
kemudian beban dijatuhkan padanya sehingga menimbulkan gaya yang bervariasi. Berat
beban sebelum jatuh relative lebih kecil dibanding berat sebenarnya, biasanya sekitar 3-14 %
dari berat maksimum. Pulsa beban yang diberikan akibat beban jatuh ke dalam seperangkat
pegas kira-kira setengah gelombangsinus.
Efek beban yang timbul akan ditangkap oleh tujuh buah deflector yang diletakkan
dengan jarak jarak-jarak tertentu tertentu pada batang pengukur, sehingga secara keseluruhan
lendutan itu akan membentuk suatu cekung lendutan (deflection bowl).

Sumber: http://kikiamaliaa.blogspot.co.id/2011/10/fwdfalling-weight-deflectometer.html

Anda mungkin juga menyukai