Cerpen Opal
Cerpen Opal
Zakiah Nur Mulyad. Kedua orangtua itu sangat bahagia dengan kehadiran
bayi di tengah-tengah mereka. Sangat banyak calon-calon nama untuk bayi
itu dan akhirnya nama yang terpilih adalah Raden Sauqi Mulyad.
Setelah usia Raden Sauqi 18 tahun ia diberi tugas oleh ayahnya, mencari
pedang sakti di lereng bukit tidak jauh dari kabupaten Cihangseur dimana
bupati setempat sahabat Ayahnda Raden Sauqi.
Keesokan harinya saat Raden Sauqi bersiap-siap ibunya tidak setuju putra
kesayangannya pergi sendiri. Ayanda berkata kepada ibunya “wahai
istriku, tugas ini hanya putra kita yang bisa melaksanakannya karena ia
keturunan terakhir Mulyad untuk saat ini”. Ibundanya menjawab “iya mas,
berilah pengawal untuknya agar bisa menjaganya”, dan ayah pun setuju
akhirnya Raden Sauqi pergi dengan 2 Prajurit terpilih.
Saat Raden Sauqi hendak naik delman ayahnya berpesan ia harus singgah
di istana Cihangseur.
Sejak saat itu mereka semakin dekat, kedua orangtua Raden Sauqi dan
Putri Sekar pun berniat menjodohkan mereka berdua.