Anda di halaman 1dari 4

Kisah Panji Semirang

Tema : Kisah percintaan antara 2 insan yang terjadi,


tapi untuk sementara waktu mereka harus terpisah, karena
keduanya saling mencintai mereka pantang menyerah untuk
menemukan cinta mereka kembali.

Pada zaman dahulu kala terdapat 2 kerajaan, yaitu kerajaan Daha dan
kerajaan Kahuripan. Kedua dari kerajaan tersebut sangat dekat. Dan untuk mempererat
tali persaudaraannya mereka memperjodohkan putri yang cantik jelita dari kerajaan Daha
dan pangeran yang tampan dari kerajaan Kahuripan. Keduanya saling mencintai, karena
ikatan cinta yang erat sampai-sampai mereka tidak bisa berpisah atau di pisahkan.
Hingga pada suatu hari Raden Panji yaitu pangeran kerajaan kahuripan
untuk terakhir kalinya ia berkunjung ke Kerajaan Daha. Ia memberi Dewi Candra Kirana
(putri Kerajaan Daha) Sepasang boneka yang terbuat dari emas dan perak. Dewi Candra
sangat menyuka kedua boneka tersebut. Tapi Dwi Candra Kirana bingung untuk apa
Raden Panji memberinya ini. Raden Panji hanya tersenyum melihat putri yang
kebingungan, lalu Raden Panji berpamitan kepada putri untuk kembali pulang ke
Kerajaan Kahuripan. Raden Panji tidak bisa kembali ke Kerajaan Daha tanpa persetujuan
ayahnya, karena ia mendapat amanah dari ayahnya untuk menjalankan sebuah tugas. Tapi
Raden Panji berjanji kepada putri, kalau ia kembali ke kerajaan Daha, ia akan langsung
menikah dengan Dewi Candra.
Sesaat kemudian, rasa rindu yang ada dalam perasaan Raden Panji sudah
tidak tertamoung ladi, karena itu Raden Panji meminta restu kepada ayahnya untuk
kembali ke Kerajaan Daha dan menikah dengan putri. Lalu ia pergi dengan pengawal-
pengawalnya untuk pergi ke Kerajaan Daha.
Saat di perjalanan ia melihat orang-orang yang sedang panik, Ia
kebingungan apa yang sedang terjadi. Ternyata di desa itu ada sekelompok penyandera
yang sangat kejam berepatan di perbatasan Kerajaan Daha dan Kahuripan tepatnya di
Asmarantaka. Perasaan Raden Panji sangat penasaran, ia malah mencari tahu tempat
keberadaan mereka. Saat pasukan Raden Panji mencarinya, mereka bertemu dengan
sekelompok tersebut. Ternyata dugaan orang-orang salah, kelompok itu sangatlah ramah,
tidak ada tanda-tanda ada kejahatan di wajah mereka. Seorang pria menyambutnya
dengan ramah, namanya Panji Semirang. Panji Semirang sangatlah ramah. Raden Panji
sepertinya pernah mengenali sosok Panji Semirang, tapi ia tak ingat dimana mereka
saling kenal. Panji Semirang menanyakan tujuan Raden panji pergi, kemana raden Panji
pergi, dan siapa yang akan dikunjungi Raden Panji.
Setelah berbincang cukup puas Raden Panji berpamitan untuk kembali
melanjutkan perjalanannya. Perasaan raden Panji yang masih penasaran akan Panji
Semirang pun masih berada pada pikirannya.
Sesampainya di Kerajaan Daha. Raden Panji disambut baik oleh raja
Daha. Dewi Liku ibu tiri Dewi Candra pun menyambutnya dengan amat baik. Dan Dewi
Ajeng adik tiri Dewi Candra pun juga menyambut dengan baik. Tetapi ada seorang yang
tak terlihat. Kekasih Raden Panji tidak terlihat. Saat raden panji menanyakan tentang
Dewi Candra, raut wajah sany raja berubah menjadi sedih. Ternyata sudah lama Dewi
Candra meninggalkan istana. Ia pergi entah mengapa. Bahkan raja tidak tahu apakah
Dewi Candra masih hidup atau sudah mati. Mendengar berita tersebut Raden Panji tak
sadarkan diri. Ini kesempatan Dewi Ajeng untuk mendekati Raden Panji. Ia langsung
merencanakan niatnya itu, ia meminta restu kepada sang raja dan ratu untuk menikah
dengan Raden Panji. Dewi liku pun sangat merestui hubungan mereka. Awalnya sang
raja tidak setuju atas semuanya, tetapi karena bujuk rayu Dewi Liku akhirnya ia merestui
juga. Pada saat itu Raden Panji belum juga tersadarkan atas semua kejadian ini. Raja
memerintahkan kepada pengawalnya untuk memberi tahu kepada Kerajaan Kahuripan
atas acara ini. Raja Kahuripan awalnya bingung, tapi akhirnya beliau merestui juga.
Semuanya sibuk mempersiapka semuanya itu. Dewi Ajeng sangat senang karena
akhirnya mereka menikah juga. Akhirnya Raden Panji terbangun. Ia bingung apa yang
sedang terjadi. Lalu ia bertannya pada salah seorang pengawalnya. Setelah panjang lebar
pengawalnya itu menceritakan semua kejadian, Raden Panji terkejut mendengar
semuanya.
Tiba-tiba kobaran api membakar istana. Semua warga panik melihat kobaran api tersebut.
Raden panjii tersenyum lega melihat kebakaran tersebut, karena kalau kebakaran itu tidak
terjadi maka ia pasti akan menikah dengan Dewi Ajeng. Dan Ternyata dibalik semua ini
yang melakukannya adalah Panji Smirang. Karena itu Raden Panji ingin mengucapkan
tanda terima kasihnya itu kepada Panji Semirang.
Saat perjalanan menuju Asmarantaka, Raden Panji sudah tak sabar lagi
untuk mengucapkan tanda terima ksihnya itu kepada Panji Semirang. Sesampainya di
Asmarantaka Raden Panji tidak melihat sosok Panji Semirang. Ia sudah mencari di
sekeliling Asmarantaka, tapi tetap saja ia tak menemukannya. Raden Panji belum
menyerah untuk mencari Panji Semirang. Raden Panji juga mencari sampai ke kota
sebelah. Tetap saja ia tak menemukan Panji Semirang. Pasukan Panji Semirang
menemukan sebuah Kerajaan yangmasih terikat tali persaudaraanya dengan Kerajaan
kahuripan. Dan akhirnya Raden Panji memutuskan untuk menginap disana.
Kebetulan di Kerajaan tersebut sedang mengadakan syukuran. Jadi Raden
Panji harus mengikuti acara syukuran tersebut. Pada saat itu Kerajan tersebut
mengundang seorang dalang untk mengisi acara tersebut. Raden panji merasa bahwa ia
mengenali sosok dalang tersebut. Wajahnya terlihat sangat ramah. Raden Panjiterus
memerhatikan sosok dalang tersebut. Dan setelah berpikir panjang raden panji sadar
bahwa sosok dalang itu adalah Panji Semirang. Ia sangat senang bisa melihat Panji
Semirang. Karena sudah lama ia ingin mengucapkan terima kasih kepada Pani Semirang.
Raden Panji terus mengikuti langkah Panji Semirang. Sampai pada akhirnya, saat Panji
semirang membuka peci dalangnya, yang terlihat adalah sosok perempuan yang
rambutnya terurai panjang. Raden Panji terkejut melihat sosok wanita yang menyamar
menjadi dalang. Ternyata sosok wanita tersebut adalah Dewi Candra Kirana yang selama
ini menghilang dari pelukan Raden Panji. Ia memangil nama Dewi Cadra Kirana, lalu
Dewi Candra pun terkejut bahwa identitas palsunya sudah terungkap. Raden Panji terlihat
sangat gembira bisa melihat kekasihnya lagi. Tanpa berpikir panjang lebar ia memeluk
Dewi Candra. Dewi Candra senang kalau akhinya bisa bertemu dengan Raden Panji lagi.
Raden Panji beserta calon istrinya itu berpamitan kepada kerajaan itu untuk kembali
pulang ke Kerajaan Kahuripan.
Sekembalinya mereka di Kahuripan mereka menyebarkan berita tentang
pernikahan. Berita tersebut sampai di telinga Raja Daha, raja Daha pun tak bisa menahan
kemarahannya tehadap Dewi Liku dan Dewi Ajeng. Dewi Liku di usir dari istana, tapi
Dewi Ajeng masih bisa di ampuni.
Dewi Candra dan Raden Panji akhirnya resmi menjadi suami istri
sekarang.Keduannya hidup bahagia, dan sekarang kedua Kerajaan tersebut hidup tentram
aman dan damai.

Judul Buku : Kisah Panji Semirang.


Jumlah Halaman : 72 Halaman
Penerbit : NUansa Aulia
Tahun Penerbit : Tahun 2006
Cetakan : Desember 2006

Aulia Laila Fithri


VIII A
Kisah Panji Semirang

Aulia Laila Fithri


VIII A

Anda mungkin juga menyukai