Anda di halaman 1dari 4

HM HEMA MANDIRI

PESYARATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


UNTUK SUB KONTRAKTOR

Nama Proyek :
Area Proyek :
Nama Sub Kontraktor :
Waktu Proyek :
Kontak Informasi :

A. INPUT

1. Safety Induction Setiap pekerja wajib mendapatkan safety induction untuk dibekali
persyaratan safety yang harus ditaati selama bekerja. Sub kontraktor
dapat mengajukan pekerja yang akan dipekerjakan dengan
persyaratan sebagai berikut :

a. Menyerahkan nama pekerja


b. Foto kopi KTP
c. Mengisi Form data identitas pribadi

Setelah melalui proses safety induction, pekerja mengisi form


pemahaman safety inductin dan komitmen untuk mengikutui
peraturan dan standar safety.

Pekerja yang sudah melalui safety induction akan diberikan pass


permit sementara sebeum diganti menggunakan ID Card dan hanya
berlaku selama satu bulan.

Safety induction berlaku selama 12 bulan untuk satu lokasi pekerjaan.


Jika pekerja pindah tugas ke lokasi pekerjaan yang berbeda, maka
wajib diberikan safety induction

2. Man Power Pekerja wajib menggunakan seragam yang sudah ditentukan oleh
pihak kontraktor dan menggunakan ID Card (kartu identitas) yang
disertai oleh foto
Para pekerja diberikan jaminan asurasi kecelakaan kerja

3. Ijin Kendaraan Pihak sub kontraktor wajib memberikan daftar kendaraan yang
akan digunakan selama kegiatan proyek berlangsung dengan
memenuhi Persyaratan sebagai berikut :

a. Data kendaraan yang akan diguakan maksimal diberikan 1 hari


sebelumnya
b. Berbahan bakar solar
c. Fotokopi sim yang berlaku
d. Foto kopi STNK yang berlaku
e. Foto kopi KIR khusus kendaraan pick up, truck, dan drum truck.
f. Kendaraan yang didaftarkan dilakukan inspeksi oleh tim SHE
g. Kendaraan yang sudah melalui proses inspeksi diberika surat ijin
masuk kendaraan dengan masa berlaku maksimal 6 bulan.

4. Ijin alat berat Pihak sub kontraktor mengajukan daftar alat berat ke pihak kontraktor
dan diketahui oleh pihak PT IEI sehari sebelumnya, dengan syarat
sebagai berikut :

a. SIO Operator yang masih berlaku.


b. Ijin operasional kendaraan yang berlaku dari dinas terkait.

Operator yang membawa alat berat, diwajibkan menggunakan alat


pelindung diri (APD) seperti :

a. Helmet
b. Sepaty Safety
c. Celana Panjang
d. Seragam atau kaos lengan panjang
e. APAR
f. P3K
Jika alat berat menggunakan pihak lain, maka seragam ditentukan
oleh pihak kontaktor
5. Ijin alat kerja Pihak sub kontraktor mengajukan peralatan kerja yang akan
Digunakan dalam pekerjaan proyek seperti :

a. Gerinda
b. Trafo las
c. Blander
d. Chain Block
e. Scafolding
f. Sling
g. Maupun peralatan kerja yang menunjang pekerjaan selama aktivitas
proyek berlangsung
6. Transportir Pihak sub kontraktor yang melakukan kerjasama dengan pihak
Transportir dalam pengadaan jasa transportasi, wajib mendaftarkan
kendaraan yang akan digunakan maksimal satu hari sebelumnya
dengan melampirkan persyaratan sesuai dengan poin 3 di atas.

B. PROSES

7. Ijin kerja Setiap pekerja yang akan melakukan pekerjaan diarea dengan resiko
yang tinggi, wajib melaporkan kepada pihak kontraktor terlebi dahulu
sebelum melakukan pekerjaan. Aktivitas pekerjaan yang wajib
memiliki ijin kerja adalah :
a. Pekerjaan panas
b. Memasuki ruang terbatas
c. Bekerja diketinggian
d. Aktivitas galian
e. Pekerjaan dengan tekana tinggi
f. Radio aktif
g. Mekanikal
h. Bekerja disekitar air
Untuk pekerjaan dingin maupun pekerjaan yang memiliki potensi
bahaya wajib memiliki ijin kerja yang harus dikeluarkan oleh tim
SHE
8. Alat Pelindung diri Pihak sub kontraktor wajib menyediakan alat pelindung diri (APD)
untuk pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, dan wajib
menggunakan Standar alat pelindung diri (APD) sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Untuk minimum APD yang digunakan adalah :

a. Helmet (menggunakan standar warna dari pihak kontraktor dan


memiliki identitas perusahaan)
b. Sepatu safety
c. Celana panjang
d. Baju seragam lengan panjang
Untuk APD khusus yaitu kacamata, ear plug, ear muff, face shield,
sarung tangan, masker, dan full body harness
9. Safety patrol, toolbox Untuk meningkatkan budaya safety, pihak kontraktor akan melakukan
meeting dan safety talk kegiatan safety patrol, toolbox meeting dan safety talk.
10. Perubahan tim kerja Pihak sub kontraktor pro aktif untuk memberikan informasi tentang
rencana
Penambahan pekerja yang diketahui oleh pihak kontraktor
11. Housekeeping pihak sub kontraktor melakukan housekeeping di area kerja kerja
proyek
baik sebelum maupun sesudah bekerja
12. Tindakan perbaikan Pihak sub kontraktor melakukan perbaikan dari hasil safety patrol,
inspeksi
Kelayakan peralatan serta inspeksi K3 lainnya.

13. Kondisi darurat Jika terjadi kondisi emergensi, setiap pekerjaan wajid diberhentikan
Jika terjadi insiden untuk tingkat severity seperti vitality, medical
treatment kejadian yang berpotensi terhadap bahaya besar, kebakaran,
ledakan, bencana alam, dan huru haram aka seluruh kegiatan wajid
dihentikan hingga ada keputusan dari top menajemen PT. IEI

14. Area khusus Tim sub kontraktor mematuhi seluruh rambu-rambu atau tanda-tanda
keselamatan yang telah dipasang oleh pihak kontraktor maupun PT.
IEI

C. OUTPUT

15. Laporan barang Pihak kontraktor melaporkan rencana keluar dan masuk barang serta
kendaraan
Dan kendaraaan ke pihak kontraktor untuk tertip administrasi dan alasan keamanan

Dibuat Oleh Disetujui

Safety Man Sub Kontraktor

Diketahui

Direktur PT.
Hema

Anda mungkin juga menyukai