BAB IV
bahan obat merupakan awal dari pengembangan Majalah Sains Berbasis Riset.
Organ tersebut berupa umbi, akar, batang, daun dan buah. Jenis tumbuhan terpilih
Kenyah sebanyak 22 jenis (Tabel 4.1 dan Gambar 4.1). Tumbuhan obat tersebut
Sedangkan penggunaan secara tidak langsung yaitu dengan cara direbus, dikikis,
Tabel 4.1 Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Suku Dayak Kenyah
Bagian yang
No Nama Lokal Nama Latin Famili Kegunaan
digunakan
1 A'bung Ficus aurita Moraceae Buah pada Sakit perut,
Blume akar mencret, berak
darah
2 Aka bakung Raphidophora Araceae Akar, batang Bengkak
sp. dan daun
3 Aka bakung Sphatiphyllum Araceae pucuk Luka bernanah
sp.
4 Aka kedayan Aristholochia Aristolochiaceae Akar Penawar semua
sp. penyakit terutama
racun
5 Aka kuning Coscinium Menispermaceae Akar Demam, Sakit
40
fenestratum perut
6 Aka pa'dem Spatholobus Leguminosae Akar Obat luka, diare
ferrugineus
Benth.
7 Embung Blumea Asteraceae/ daun sakit perut, batuk,
balsamifera Compositae demam, asma
(L.)
8 Jelutung Dyera Apocynaceae kulit Demam
costulata
Hook.f.
9 Kelepela Homalanthus euphorbiaceae getah pada obat sakit gigi
populneus batang dan
(Geiseler.) pax daun
10 Nut nan Alocasia sp. Araceae umbi bernanah, obat luka
luar
11 Nyera'ah Horsfieldia Myristicaceae batang obat sakit perut
polyspherula
12 Paku Helminthostac Ophioglossaceae Akar obat kuat
hys zeylanica
L.
13 Pa'ung long Homalomena Araceae umbi Obat luka dalam,
Merah gadutensis M. mual-mual, maag,
Hotta sakit kepala, masuk
angin
14 Pa'ung long Homalomena Araceae umbi Obat luka dalam,
Putih cordata Scott mual-mual, maag,
sakit kepala, masuk
angin
15 Tumbuhan Driessenia sp. Melastomataceae daun obat sakit perut
asam
16 Ude' tange Selaginella selaginellaceae Akar Obat gatal akibat
plana (Dsev.) ulat bulu
17 Unga kalung Piper betle Piperaceae daun Demam, sakit gigi
daun besar
18 Unga kalung Piper Piperaceae daun Gatal, demam
daun merah porphyrophyll
um
19 Unga kalung Piper Piperaceae daun Demam, sakit gigi
daun tebal officinarum
(Miq.) C. DC.
20 Unga kalung Piper Piperaceae daun Demam, sakit gigi
daun tipis ungaramense
C. DC.
21 Uwai Semule Calamus Palmae/ batang muda obat sakit perut
beccarii A.J. Arecaceae
Hend.
22 Peluan Costus Zingiberaceae batang hipertensi
specious
(Koenig) J.E
Smith.
41
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 12
13 14 15 16
17 18 19 20
21 22
42
Gambar 4.1 Morfologi Tumbuhan obat yang diteliti. (1) Ficus aurita Blume, (2)
Raphidophora sp. (3) Sphatiphyllum sp., (4) Aristholochia sp., (5)
Coscinium fenestratum, (6) Spatholobus ferrugineus Benth., (7) Blumea
balsamifera (L.) DC., (8) Dyera costulata Hook. f., (9) Homalanthus
populneus (Geiseler) Pax., (10) Alocasia sp., (11) Horsfieldia
polyspherula, (12) Helminthostachys zeylanica L., (13) Homalomena
gadutensis M. Hotta., (14) Homalomena Cordata Scott., (15) Driessenia
sp., (16) Selaginella plana Dsev (17) Piper betle sp., (18) Piper
Porphylophyllum, (19) Piper officinarum (Miq) C. DC., (20) Piper
ungaramense C. DC., (21) Calamus beccarii A.J. Hend., (22) Costus
specious Koenig J.E Smith.
A B C
Gambar 4.2 Hasil uji histokimia struktur sekretori pada buah Ficus aurita Blume. (A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan
reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner untuk
uji alkaloid.
A B C
D E F
G H I
43
Gambar 4.3 Hasil uji histokimia struktur sekretori pada akar, batang dan daun
Raphidophora sp., (A, D, G) menggunakan reagen kupri asetat untuk uji
terpenoid; (B, E, H)menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C, F,
I) menggunakan reagen Wagner untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.4 Hasil uji histokimia struktur sekretori pada pucuk Sphatiphyllum sp A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan
reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner untuk
uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.5 Hasil uji histokimia struktur sekretori pada batang Aristholochia sp (A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan
reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner
untuk uji alkaloid.
A B C
D E F
Gambar 4.6 Hasil uji histokimia struktur sekretori pada akar Coscinium fenestratum (A,
D)menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B,
E)menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C, F)menggunakan
reagen Wagner untuk uji alkaloid.
44
A B C
Gambar 4.7 Hasil uji histokimia pada akar Spatholobus ferrugineus Benth (A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan
reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner
untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.8 Hasil uji histokimia pada kulit kayu Dyera costulata Hook.f (A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan
reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner
untuk uji alkaloid.
A B C
D E F
Gambar 4.9 Hasil uji histokimia pada daun Blumea balsamifera (L.) (A, D)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B, E)
menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C, F) menggunakan
reagen Wagner untuk uji alkaloid.
A B C
45
D E F
Gambar 4.10 Hasil uji histokimia saluran sekretori pada Homalanthus populneus
(Geiseler) Pax. (A, D) menggunakan reagen kupri asetat untuk uji
terpenoid; (B, E) menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C, F)
menggunakan reagen Wagner untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.11 Hasil uji histokimia struktur sekretori pada Alocasia sp. (A) menggunakan
reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan reagen Sudan
IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.12 Hasil uji histokimia struktur sekretori pada Horsfieldia polyspherula (A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan
reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner untuk
uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.13 Hasil uji histokimia rongga sekretori pada Helminthostachys zeylanica L.
(A) menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B)
menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan
reagen Wagner untuk uji alkaloid.
46
A B C
Gambar 4.14 Hasil uji histokimia rongga sekretori pada Homalomena gadutensis M.
Hotta. (A) menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid;
(B)menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan
reagen Wagner untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.15 Hasil uji histokimia rongga sekretori pada Homalomena Cordata Schott.
(A) menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B)
menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan
reagen Wagner untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.16 Hasil uji histokimia rongga sekretori pada tumbuhan Driessenia sp. (A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan
reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner
untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.17 Hasil uji histokimia rongga sekretori pada Selaginella plana (Dsev.) (A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan
reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner
untuk uji alkaloid.
47
A B C
Gambar 4.18 Hasil uji histokimia sel idioblas pada daun Piper betle sp. (A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B)
menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan
reagen Wagner untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.19 Hasil uji histokimia struktur sekretori pada daun Piper officinarum (A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan
reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner
untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.20 Hasil uji histokimia sel idioblas pada daun Piper porphyrophyllum (A)
menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B) menggunakan
reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan reagen Wagner
untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.21 Hasil uji histokimia struktur sekretori pada daun Piper ungaramense C.
DC. (A) menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B)
menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; C) menggunakan
reagen Wagner untuk uji alkaloid.
48
A B C
Gambar 4.22 Hasil uji histokimia rongga sekretori pada Calamus beccarii A.J. Hend.
(A) menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B)
menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan
reagen Wagner untuk uji alkaloid.
A B C
Gambar 4.23 Hasil uji histokimia struktur sekretori pada Costus specious (Koenig) J.E
Smith. (A) menggunakan reagen kupri asetat untuk uji terpenoid; (B)
menggunakan reagen Sudan IV untuk uji lipofil; (C) menggunakan
reagen Wagner untuk uji alkaloid.
2. Perencanaan
tumbuhan obat disesuaikan dengan Materi Pokok Struktur dan Fungsi Jaringan
pada Tumbuhan dan Materi Pokok Keanekaragaman Hayati yang termuat dalam
kurikulum 2013. Majalah ini dapat digunakan oleh guru maupun siswa khususnya
kelas X dan kelas XI SMA/MA untuk mata pelajaran Biologi. Majalah sains ini
dengan format ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm). Penyusunan Majalah sains diuraikan
sebagai berikut;
(a) (b)
Gambar 4.25 (a) Halaman Redaktur dan (b) Halaman Daftar Isi
dilakukan dengan melibatkan empat orang ahli yaitu ahli materi, ahli media, ahli
bahasa dan ahli praktisi yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan
Berdasarkan validasi dari ahli media diperoleh hasil sebesar 81,33%, nilai
Berdasarkan validasi dari ahli media diperoleh hasil sebesar 90%, nilai
namun dengan beberapa revisi. Adapun bagian yang direvisi tersebut yaitu; lay
out majalah, unsur dalam judul dan sub judul serta pemberian keterangan pada
gambar.
56
57
(a) (b)
sesudah direvisi
58
Berdasarkan validasi dari ahli bahasa diperoleh hasil sebesar 94%, nilai
namun dengan beberapa revisi. Adapun bagian yang direvisi tersebut yaitu;
skor ................. majalah juga dinilai layak digunakan dengan beberapa revisi.
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa penilaian dari ahli materi sebesar %
(layak), dari ahli media % (layak), dari ahli bahasa % (layak) dan dari ahli praktisi
% (layak). Dengan demikian diperoleh rata-rata dari ketiga skor sebesar %. Skor
skor %-%, sehingga Majalah Sains Berbasis Riset dinyatakan layak untuk
digunakan. majalah juga dinilai layak digunakan dengan beberapa revisi. Adapun
Setelah produk selesai direvisi, maka produk siap untuk diuji coba awal. Uji
coba awal dalam penelitian ini akan dilakukan uji coba terbatas dengan
60
hal ini digunakan angket respon siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap
sumber belajar yang dikembangan. Hasil analisis angket respon siswa terhadap
5. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan setelah mendapatkan tanggapan dari siswa pada uji
coba terbatas terhadap majalah yang dikembangkan. Revisi produk ini bertujuan
B. Pembahasan
Dayak Kenyah di Desa Setulang Malinau Selatan Hilir sebanyak dua puluh dua
jenis tumbuhan obat antara lain; Ficus aurita Blume, Raphidophora sp.,
ferrugineus Benth., Blumea balsamifera (L.) DC., Dyera costulata Hook. f.,
Cordata Scott., Driessenia sp., Selaginella plana (Dsev.), Piper betle sp., Piper
61
Calamus beccarii A.J. Hend., dan Costus specious Koenig J.E Smith.
dan H. Cordata Schott. Tumbuhan obat famili Araceae memiliki manfaat untuk
paeoniifolius (Dennst.) Nicolson untuk penyakit sinusitis (Gogoi B & Zaman K.,
2013) dan Colocasia esculenta untuk penyakit kuning (Schott) (Kalita GJ dkk,
2015).
kenyah sebagai obat deman dan sakit gigi. Tumbuhan piperaceae memiliki
MSS & Kumar BS, 2011), Piper longum sebagai anti–mikroba, anti-inflamasi,
Spesies Dyera costulata (Apocynaceae) adalah salah satu pohon besar yang
Tumbuhan tersebut biasa dikenal dengan pohon jelutong. Masyarakat Suku Dayak
Kenyah di desa setulang kecamatan malinau selatan hilir memanfaatkan kulit pada
MAP dkk, 2011). Selain itu, (Kumar GS dkk, 2007) melaporkan bahwa C.
digunakan oleh suku dayak kenyah untuk mengobati luka dan diare. Dalam
obat.........
Ficus aurita blume famili moraceae untuk sakit perut, mencret, berak darah
demam, asma.
Sellaginella plana (Dsev.) famili sellaginellaceae untuk obat gatal akibat ulat bulu.
Struktur sekretori berupa sel idioblas dijumpai pada delapan belas dari dua
puluh dua tumbuhan yang diamati terdapat pada buah Ficus aurita Blume, akar,
costulata Hook. f., daun Blumea balsamifera (L.) DC., Driessenia sp., Piper betle
Sel idioblas dapat dijumpai pada berbagai famili tumbuhan obat seperti
(Bixaceae) (Filho V dkk, 2014). Sel idioblas yang dijumpai pada tumbuhan yang
diteliti umumnya berbentuk bulat, namun ada juga yang berbentuk lonjong dan
(Geiseler) Pax dan Alocasia sp. Sel yang serupa juga ditemukan pada
Struktur sekretori berupa trikoma kelenjar tipe peltat dijumpai pada daun P.
kapitat juga ditemukan pada daun B. balsamifera (L.) DC. Trikoma kelenjar tidak
hanya dijumpai pada daun, melainkan juga pada kulit batang Spatholobus
64
ferrugineus (zoll. & Moritzi.) Benth. dan Peronema Canescens Jack (Rupa D,
2015)
Rongga sekretori berbentuk bulat seperti pada akar Aristholochia sp. dan
batang muda calamus beccari A.J. Hend. Merupakan tipe yang paling umum
dijumpai pada berbagai spesies tumbuhan obat misalnya Rustia formosa (Vieira
R. C dkk, 2001), Citrus jambhiri (Yamasaki Y & Akimitsu K, 2006) dan Ipomoea
Sel idioblas yang dijumpai pada tumbuhan obat yang diteliti umumnya
Blumea balsamifera (L.) DC., Dyera costulata Hook. f., Alocasia sp., Horsfieldia
officinarum (Miq) C. DC. dan Piper ungaramense C. DC. Selain pada sel
idioblas, Kombinasi senyawa yang sama juga dijumpai pada saluran sekretori
Pax.
Dari analisis histokimia yang dilakukan pada tumbuhan Aristholochia sp. tidak
ditemukan senyawa lipofil, terpenoid dan alkaloid. Namun dalam penelitian lain,
hanya ditemukan senyawa lipofil. Pada tumbuhan Selaginella plana (Dsev.) hanya