Anda di halaman 1dari 19

UJIAN AKHIR SEMESTER

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

MENDESKRIPSIKAN SIMPLISIA

Disusun Oleh:

Febby Azwa Jannah (3422118167)

Feny Febriyanty (3422118170)

Samelia Sanda R.T (3422118360)

Weni AgustinW. (3422118414)

Dosen Pengampu:

Bayu Dwi Handono, S. Farm., Apt

Meiana Dwi Andini, S. Si, M. Farm., Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA JAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2019-2020

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 1


Nomor Soal Nama Latin Simplisia
soal
1. Coffeae Semen
(Coffea arabica Linden )

2. Retrofracti Fructus
(Piper retrofractum)

3. Psidii Folium
(Psidium guajava L.)

4. Amylum Solani
( Solanum tuberosum L )

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 2


5. Blumeae Folium
( Blumeae balsamifera )

6. a. Caryophylli Flos
( Eugenia caryophyllus)
a b c b. Piperis Folium
(Piper betle L.)
c. Curcumae Rhizoma
(Curcuma xanthorrhiza)
d e
d. Cinnamomi Cortex
(Cinnamomum
zeylanicum)
e. Sappan Lignum
(Caesalpinia sappan L.)

DESKRIPSI SIMPLISIA

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 3


1. COFFEA SEMEN

Nama lain : Biji Kopi


Nama tanaman asal : Coffea arabica linden
Familia : Rubiaceae
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophita
Genus : Coffeae
Spesies : Coffeae Sp
Kandungan : Kofein, asam kofeotanal, ksantin
Khasiat : Antidotum, antipiretika, diuretika, stimulansia
Pemerian : Bau aromatik khas, rasa pahit
Bagian yang digunakan : Biji ( biji yang telah disangarai dari biji
yang sudah masak )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Makroskopik : Biji keras berwarna kuning cokelat yang memiliki
satu sisi rata dan sisi lain bulat. Kulit biji telah
dihilangkan, tidak berbau dan berasa pahit

Morfologi Akar Kopi


Kopi termasuk keluarga Rubiacceae, bijinya berkeping dua (dikotil),
sehingga memiliki akar tunggang. Morfologi akar tanaman kopi ini cukup unik
Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 4
yaitu akar tunggangnya tumbuh dari akar lembaga yang tumbuh terus menerus
menjadi akar pokok yang bercabang-cabang dan kemudian menjadi akar yang
lebih kecil lagi.
Pada akar tunggang, ada beberapa akar kecil yang tumbuh ke samping
yang sering disebut akar lebar. Akar lebar ini memunculkan rambut-rambut akar
atau bulu-bulu akar dan tudung akar. Rambut-rambut akar berguna untuk
memperluas area penyerapan air dan nutrisi untuk tanaman, sedangkan tudung
akar berfungsi untuk melindungi akar ketika menyerap unsur hara dari tanah.

Morfologi Batang Kopi

Morfologi batang tanaman kopi tegak lurus ke atas dan beruas-ruas hampir
pada setiap tumbuh kuncup-kuncup pada batang dan cabang. Pada susunan
batang-batang itu, sering tumbuh cabang yang tegak lurus (orthotrop), dan bila
dibiarkan tumbuh bisa mencapai tinggi 12 m. Tanaman kopi mempunyai sistem
percabangan yang berbeda dengan tanaman lain.

Morfolog Daun Kopi

Organ daun tanaman kopi tersusun dari tangkai daun (petioles) dan helaian
(lamina). Daunnya berbentuk jorong, tumbuh pada batang, cabang, dan ranting-
ranting yang tersusun berdampingan pada ketiak. Daun kopi berwarna hijau.
Ujung daun tanaman kopi meruncing, sedangkan pangkal daun memiliki tepi yang
tidak pernah bertemu, terpisah oleh pangkal ujung tangkai daun yang berbentuk
tumpul.
Daun tanaman kopi memiliki tulang daun yang menyirip. Daun ini mempunyai
satu ibu tulang yang terbentang dari pangkal hingga ke ujung, dan merupakan
terusan dari tangkai daun. Tepi daun pada tanaman kopi berombak, dan
permukaan daunnya memiliki sifat licin dan mengkilat. Tetapi ciri-ciri daun bisa
berbeda tergantung dari varietas tanaman.
Morfologi Bunga Kopi
Tanaman kopi termasuk ke jenis planta multiflora karena mampu
menghasilkan bunga banyak. Letak bunga kopi ada pada ketiak daun dengan

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 5


bunga yang membentuk suatu rangkaian yang bergerombol. Suatu rangkaian
tersebut dinamakan bunga majemuk.
Bunga kopi memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Alat kelamin
jantan terdiri atas sejumlah benang sari, sedangkan alat kelamin betina adalah
bagian yang disebut putik. Tanaman koi termasuk golongan monoceus (berumah
satu), artinya bunga jantan dan bunga betina pada satu batang tumbuh. Tanaman
kopi juga memiliki bakal buah yang duduk pada dasar bunga yang cekung. Bakal
buah ini terdiri dari 2 butir biji.
Morfologi Buah Kopi
Buah kopi muda berwarna hijau muda, berubah menjadi hijau tua lalu
kuning, dan setelah matang berwarna merah atau merah tua. Ukuran bijinya
sekitar 12/18 mm untuk varietas arabika, dan 8-16 mm untuk jenis robuska.
Daging buah kopi yang sudah matang penuh mengandung lender dan senyawa
glukosa yang rasanya manis. Ada tiga lapisan kulit yang menyelimuti biji, yaitu
kulit luar, kulit tengah, dan kulit dalam.
Morfologi Biji Kopi
Kopi termasuk golongan tumbuhan Angiospermae, yaitu tumbuhan
dengan biji tertutup. Lapisan pertama disebut dengan kulit luar, lapisan yang keras
seperti kayu, lapisan ini berfungsi melindungi biji kopi yang ada di dalamnya.
Sedangkan lapisan kedua adalah kulit dalam, yaitu selaput tipis yang biasanya
disebut kulit ari. Di dalam lapisan-lapisan itu terdapat inti biji yang terdiri dari dua
bagian, yaitu lembaga dan putih lembaga. Lembaga atau embrio adalah calon
individu baru, sedangkan putih lembaga atau albumen merupakan jaringan berisi
cadangan nutrisi untuk masa perkecambahan.

2. RETROFRACTI FRUCTUS

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 6


Nama lain : Cabe Jawa, Lada Panjang, Cabe Jamu
Nama tanaman asal : Piper retrofractum (Vahl.)
Familia : Piperaceae
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Spermatophyta
Genus : Piper
Kandungan : Minyak atsiri, piperin, piperidin, damar, pati
Khasiat : Stimulansia, karminativa, diaforetika
Pemerian : Bau aromatik khas, rasa pedas
Bagian yang digunakan : Buah majemuk yang telah tua tetapi belum masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Makroskopik : Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang
sampai silindris, bagian ujung agak mengecil,
permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang
2-7 cm, garis tengah 4-8 mm, bertangkai panjang.
Berwarna hijau coklat kehitaman atau hitam, keras.
Biji bulat pipih, keras, coklat kehitaman. Bau khas,
aromatis, rasa pedas.

Morfologi

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 7


Semak, menjalar, panjang ± 10 m. Akar tunggang, putih pucat. Batang
bundar, berkayu, beruas dan berwarna hijau. Daun tunggal, membundar telur
sampai melonjong dengan pangkal menjantung, menumpu, ujung melancip
sampai meruncing dan tepi rata. Pertulangan daun menyirip, permukaan atas dan
bawah gundul. Panjang daun 8,5-20 cm, lebar 3,5-13 cm, berwarna hijau. Bunga
majemuk, bentuk bulir, tangkai panjang 0,75-2 cm. Benang sari kadang dua
kadang tiga, sangat pendek, kuning. Putik dua sampai tiga buah, hijau
kekuningan. Buah saling melekat satu sama lain, melekat sebagian atau
seluruhnya pada tangkai perbungaan. Biji bulat atau bulat telur sungsang, cokelat
keputih-putihan (Wisaksono, 2008).

Kandungan kimia
Buahnya mengandung minyak atsiri 0,6-0,7%. Di samping itu, terdapat
pula alkaloid (piperin) dan suatu senyawa amida yang mirip dengan senyawa yang
terkandung dalam Piper longumin yaitu piplartin, piplasterin dan sesamin. Pada
bagian batang dapat ditemukan pula harsa, piperin, piplartin, triakontan dan
22,23-dihidro-stigmasterin. Rimpang mengandung piperin, 0,2-0,25%
piperlongumin dan lebih kurang 0,002% piperlonguminin) (Hegnauer, 1996).

Tanaman ini mengandung alkaloid yang mempunyai inti piperidin dengan


ikatan rangkap pada posisi 3,4 (Piperlongumin). Akar tanaman ini mengandung 6
macam alkaloid yaitu, Sefaradion B, Sefaradion A, Sefaranon B, Aristolactam A
II, Norsefaradione B, 2-hidroksi-1-metoksi-4H-dibenzoquinolin-4,5(6H)-
dione,10-amino-4-hidroksi-3-metoksi fenantrene-1-karboksilik asam laktam
(piperolaktam A); 10-amino-4-hidroksi-2,3-dimetoksifenantrene-1-car-boksilik
asam laktam (piperolaktan B) dan 2-hidroksi-1-metoksi-6-metil-4H-dibenzo-
quinoline-4,5 (6H)-dione (piperadion). Disamping itu ditemukan pula suatu
senyawa amida retofraktamida A, B, C, D) (Benerji et al. 1985).

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 8


Senyawa yang memberikan rasa pedas adalah Piperin, 5-(3,4-
dioksimetlene fenil)-2-trans, 4-trans; dan bentuk asam pentadienoik yakni
Piperidida. Senyawa-senyawa homolognya, seperti Piperittin (trienoik), Piperanin
(monoenoid) dan Piroperine (analog dengan pirolidin) dilaporkan hanya
memberikan rasa pedas yang amat lemah atau bahkan tidak memberi rasa pedas.
Resapan Ultra Violet pada panjang gelombang 342 nm adalah karakteristik untuk
sistem konjugasi diene yang tersambung pada cincin aromatik yang dipakai untuk
memperkirakan adanya Piperine dan senyawa lain yang segolongan) (Atal CK., &
BM. Kapur, 1982).

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 9


Piperine adalah prisma berkerucut satu yang pada awalnya tidak berasa,
lama-lama tajam, pedas menggigit, melebur pada suhu 130OC, bersifat netral
terhadap lakmus. PK pada 18 drjtC = 12,22 sedikit larut dalam air (pada 18 drjtC
40 gram per liter air) dan tidak larut dalam petroleum eter. Satu gram larut dalam
15 ml alkohol, 1,7 ml kloroform dan 36 ml eter. Larut dalam benzena, asam
asetat) (Sastrapradja et al. 1978).
Di bidang industri makanan digunakan sebagai bahan penambah rasa
pedas pada minuman keras. Di bidang industri pestisida digunakan sebagai
insektisida, karena piperin diketahui lebih poten terhadap lalat dibanding
piretrum, dalam hal ini 0,05% piperin dan 0,01% piretrum diketahui lebih poten
dibanding 0,10% piretrum tunggal) (Stecher, 1968).
Piperidin berupa cairan dengan bau yang karakteristik dan bila diraba serasa
seperti sabun, namun bila digojog tidak berbusa. Dia akan menjadi padat bila
didinginkan pada suhu 13 drjtC di bawah nol. Melebur pada suhu 7OC di bawah
nol, dan titik didihnya 106OC. Senyawa ini memiliki indeks bias 1,4534 (suhu 20
drjtC) dan specific gravity 0,8622 (d420) (Stecher, 1968).

3. PSIDII FOLIUM

Nama lain : Daun Jambu Biji


Nama tanaman asal : Psidium guajava L.
Familia : Myrtaceae
Kingdom : Plantae
Kandungan : Zat penyamak 9%, minyak atsiri yang berwarna
kehijauan dan berisi eugenol
Kegunaan : Antidiare, adstringensia
Pemerian : Bau aromatik, rasa sepat

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 10


Bagian yang digunakan : Daun
Waktu panen : Dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6-9
Tahun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Makroskopik : Daunnya tunggal, bertangkai pendek, panjang
tangkai daun 0,5 cm sampai 1 cm, helai daun
berbentuk bundar telur agak menjorong atau bulat
memanjang, panjang 5 cm sampai 13 cm, lebar 3-
6 cm, pinggir daun rata agak menggulung ke atas,
permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu, ibu
tulang daun dan tulang cabang menonjol pada
permukaan bawah, tulang daun.

Morfologi Daun Jambu Biji


Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan, daun yang muda
berambut halus, dan permukaan atas daun tua licin. Tanaman ini sangat adaptif
dan mampu tumbuh tanpa perawatan. Daun jambu biji termasuk daun tidak
lengkap, karena daunnya hanya terdiri dari tangkai (Petiolus) dan helaian
(Lamina) saja yang disebut daun bertangkai. Bagian terlebar daun jambu biji
terletak ditengah-tengah dan memiliki bagian jorong.
Daun jambi biji mempunyai tulang daun yang menyirip, artinya daun ini
memiliki tulang ‘punggung’ yang membentang dari pangkal sampai ke ujung
daun, dan merupakan terusan tangkai daun, sehingga susunannya mengingatkan
kita pada susunan sirip ikan. Ujung daun jambu biji tumpul, dan biasanya warna
daun bagian atas tampak lebih hijau dibandingkan dengan sisi bagian bawah daun.
Tangkai daun berbentuk selindris dan tidak menebal pada bagian tangkainya.
Morfologi Buah Jambi Biji
Buah tanaman jambu biji berbentuk bulan, ukurannya kurang lebih seperti
bola tenis, ada juga jambu biji yang berbentuk bulat telur, berwarna hijau sampai
hijau kekuningan. Daging buahnya tebal, buah yang sudah matang bertekstur
lunak, berwarna putih kekuningan atau merah jambu. Biji-bijinya banyak
berkumpul di tengah, ukurannya kecil-kecil, keras, dan berwarna kuning
kecoklatan.
Selain buahnya yang menyegarkan, mengandung anitoksidan dan kaya
akan vitamin C yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tumbuh, daun jambu
Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 11
biji juga banyak mengandung khasiat-khasiat lainnya seperti astringen (pengelat),
antidiare, anti radang, penghenti perdaraha (homeostatis) dan peluruh haid.

4. AMYLUM SOLANI

Nama lain : Pati kentang


Nama tanaman asal : Solanum tuberosum L
Familia : Solanaceae
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Genus : Solanum
Kandungan : Amilosa dan amilopektin
Kegunaan : Bahan tambahan dari sediaan obat
Pemerian : Serbuk sangat halus,warna putih, berasa dan tidak
berbau
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari ubi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Makroskopis : Bahan berupa serbuk,agak kasar, berwarna putih
tidak berbau,dan tidakberasa

Morfologi

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 12


Tumbuhan terna dengan banyak cabang, tegak, umbi berbentuk membulat
hingga menjorong, warnanya sangat beragam, kulit umbi bersisik atau halus,
biasanya terdapat beberapa mata tunas.Batang biasanya berongga, bersayap. Daun
berseling, bertangkai, majemuk menyirip gasal, dengan atau tanpa banyak pinak
daun, pinak daun samping berhadapan atau berseling, membundar telur hingga
menjorong-membundar telur, pinak daun yang terkecil agak duduk, berbentuk
membundar telur hingga agak membundar, pinak daun ujung biasanya yang
terbesar.
Semua pinak daun berbulu padat, berwarna hijau gelap, berurat daun
menyirip. Perbungaan malai.Bunga putih atau putih ditutupi dengan merah jambu
atau ungu, ditengah kuning kehijauan; kelopak menggenta, bagian luar berbulu;
mahkota bagian luar berbulu. Buah buni agak membulat, berwarna hijau-kuning,
berbiji banyak, beracun.Biji pipih, berbentuk agak membundar hingga
membundar telur, berwarna kuning pucat kecoklatan.

5. BLUMEAE FOLIUM

Nama lain : Daun sembung


Nama tanaman asal : Blumeae balsamifera
Familia : Asteraceae
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Spermatophyta

Genus : Solanum

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 13


Kandungan : Amilosa dan amilopektin
Kegunaan : Karminativa,antitusif,adstringen
Pemerian : Bau dan rasa mirip kamfer,rasa agak pahit
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Waktu panen : Pemanenan bisa dilakukan 4 kali selama satu


tahun. Pemanenan daun lebih baik dilakukan jika daun sudah tua karena memiliki
kandungan senyawa aktif optimal, jika terletak pada batang atau cabang yang
menerima sinar matahari maksimal dan daun membuka penuh sehingga asimilasi
terjadi sempurna

Makroskopis : Daun tunggal, bertangkai, pada tangkai daun


terdapat beberapa pasang kecil berbentuk lidah tombak. Helai daun berbentuk
budar telur atau lidah tombak sampai bulat panjang dengan ujung dan pangkal
daun runcing , tepi daun umumnya bergerigi tajam tidak beraturan, kadang –
kadang bergerigi. Permukaan daun berambut, permukaan bawah rambut sangat
rapat dan terasa seperti beludru, warma kehijauan, permukaan atas kasar. Diantara
rambut terdapat banyak sekali rambut kelenjar yang halus, berbentuk kuning
coklat.

Morfologi

Tumbuhan sembung merupakan perdu yang tumbuh tegak dengan tinggi


pohon mencapai 4 meter. Batangnya berambut tipis. Daun sembung berselang-
seling, berbentuk bulat telur hingga lonjong, tepi daun bergerigi dengan panjang
daun berukuran panjang 8 cm – 40 cm dan lebar 2 cm – 20 cm, serta terdapat 2 –
3 daun tambahan pada tangkai daunnya. Permukaan daun berambut. Bunga
sembung berkelompok berwarna kuning, berupa malai yang keluar pada ujung-
ujung cabang. Buahnya longkah sedikit melengkung dengan panjang sekitar 1
mm.
Tanaman sembung tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian
2.200 dpl. Dapat tumbuh baik di tempat terbuka maupun yang terlindung tanaman
lain. Berkembang biak dengan menggunakan biji. Sembung cenderung tumbuh
sebagai rumput liar.
Daerah persebaran tanaman ini meliputi India dan berbagai negara di Asia
Tenggara, terutama wilayah Malesia, termasuk Indonesia. Diyakini, sembung
merupakan tanaman asli Asia Tenggara.
Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 14
6.

a. CARYOPHYLLI FLOS

Nama simplisia : Caryophylli flos


Nama lain : Bunga cengkeh
Nama tanaman asal : Syzygium aromaticum L
Familia : Myrtaceae
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium aromaticum
Kandungan : Minyak atsiri yang mengandung eugenol
Kegunaan : Stimulansia, obat sakit gigi, dan
menghilangkan mual dan muntah
Pemerian : Bau aromatic kuat dan rasa pedas
Bagian yang digunakan : Bunga
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 15


Waktu panen : Tanaman yang sudah berumur 6 Tahun
dapat mulai dipetik kuncup bunganya. kuncup-kuncup ini mula-mula
berwarna putih, kemudian hijau dan akhirnya merah. Kuncup bunganya harus
dipetik sewaktu warnanya berubah dari hijau menjadi merah. Kemudian
diasapi, lalu dijemur dan dilepas dari tangkainya.
Makroskopis : Bunga panjangnya 10 mm – 17,5 mm,
dasar bunga berisi 4 agak pipih, bagiku atas meliputi bakal buah yang
tenggelam, berongga 2 berisi banyak bakal buah melekat pada sumbu
plasenta, daun kelopak 4 helai tebal bentuk bundar telur atau segitiga, runcing,
lepas.

b. PIPERIS FOLIUM

Nama simplisia : Piperis folium


Nama lain : Daun sirih
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Kegunaan : Antiseptik , anti batuk , anti sariawan
Khasiat : Minyak astrisi yang mengandung fenol
yang khas disebut betlefenol atau aseptol
Pemberian : Bau aromatik khas , rasa pedas khas
Makrokopis : Daun tunggal , warna coklat kehijauan
sampai coklat. Helaian daun berbentuk bundar telur sampai lonjong, ujung
runcing, pangkal berbentuk jantung atau agak bundar berlekuk sedikit, pinggir

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 16


daun rata menggulung kebawah,panjang 5cm sampai 18.5cm, lebar 3cm
sampai 12cm, permukaan atas rata, licin agak mengkilat, tulang daun
tenggelam, permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun menonjol,
permukaan atas berwarna lebih tua dari permukaan bawah. Tangkai daun
bulat, warna coklat kehijauan, panjang 1.5cm sampai 8cm.

c. CURCUMAE RHIZOMA

Nama Simplisia : Xanthorrhiza rhizoma


Tanaman Asal : Curcuma xanthorrhiza
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monokotiledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcumae
Spesies : Curcuma xanthorrhiza
Kandungan : Minyak atsiri, kurkuminiod, minyak keping
Khasiat : Menambah pengeluaran empedu
Makroskopis : Keping tipis berbentuk bundar atau
jarang,keras, rapuh,permukaan berkerut warna coklat kekuningan,
melengkung tidak beraturan.

d. CINNAMOMI CORTEX

Nama lain : Kulit kayu manis


Nama tanaman asal : Cinnamomum zeylanicum (BI)
Divisio : Spermathophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 17
Ordo : Ranales
Familia : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum burmannii (Ness.) Bl
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung egenol
sinamil aldehida, zat penyamak, pati lendir
Penggunaan : Karminativa, menghangatkan lambung,
dicampur dengan adstringensia lainnya untuk obat mencret
Pemerian : bau aromatik, rasa pedasdan manis
makrokopik : Kulit kayu berwarna coklat kemerahan dan biasanya
menggulung.

e. SAPPAN LIGNUM

Nama lain : Kayu secang


Nama tanaman asal : Caesalpinia sappan
Divisio : Magnoliophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia sappan L
Zat berkhasiat utama : Brazilin, zat warna merah sappan, asam
tanat, asam galat
Penggunaan : Astringensia, luka memar, batuk darah,
sipilis
Pemerian : Tidak berbau, rasa kelat
Makrokopik : Batangnya berwarna coklat-oranye
berserat.

Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 18


Ujian Akhir Semester Praktikum Farmakognosi Mendeskripsikan SimplisiaPage 19

Anda mungkin juga menyukai