A.Nama Tumbuhan
1.Nama Ilmiah : Cycas rumphii
2.Sinonim : Cycas circinalis L.
3.Nama Lokal : Pakis haji
4.Familia : Cycadaceae
5.Ordo : Cycadales
6.Simplisia : Biji
7. Area Distribusi : India, Srilangka, Asia Tenggara termasuk
Indonesia, Australia, Mikronesia
8. Pemakaian secara : Biji (diolah menjadi tepung) dapat dimakan. Daun
Tradisional dan cara untuk pembersih sehabis melahirkan & daun yang
pemakaian paling muda dimakan sebagai sayur. Getah untuk
disentri : 15 tetes getah batang + 1 sendok makan
madu + ¼ gelas air matang, diminum sehari dua kali sama
banyak pagi dan sore.
9. Pemakaian Umum : a. Tanaman hias
b. Tanaman pantai
10. Efek Samping : Biji mentah (hijau) beracun
11. Riset : Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk
menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit.
B. Ciri Umum
4. Habitus : Pohon/ perdu, menyerupai “Palm”, mempunyai
tuber, tinggi 6 cm
5. Batang : Tegak, bulat, permukaan kasar, cokelat kehijauan
6. Percabangan : Monopodial
C. Daun
1. Jenis Daun : Majemuk Pinnatus
2. Filotaksis : Rozet batang
3. Bentuk & Ukuran Daun : Menyirip : P= 1-1,5 cm dan L=20-30 cm
4. Margo folii : Integer
5. Basis folii : Obtusus
6. Apex folii : Runcing
7. Permukaan Daun
a. Warna : atas : hijau bawah : hijau muda
b. Tekstur :
Cycas rumphii
A.Nama Tumbuhan
1.Nama Ilmiah : Cycas rumphii
2.Sinonim : Cycas circinalis L.
3.Nama Lokal : Pakis haji
4.Familia : Cycadaceae
5.Ordo : Cycadales
6.Simplisia : Biji
7. Area Distribusi : India, Srilangka, Asia Tenggara termasuk
Indonesia, Australia, Mikronesia
8. Pemakaian secara : Biji (diolah menjadi tepung) dapat dimakan. Daun
Tradisional dan cara untuk pembersih sehabis melahirkan & daun yang
pemakaian paling muda dimakan sebagai sayur. Getah untuk
disentri : 15 tetes getah batang + 1 sendok makan
madu + ¼ gelas air matang, diminum sehari dua kali sama
banyak pagi dan sore.
9. Pemakaian Umum : a. Tanaman hias
b. Tanaman pantai
10. Efek Samping : Biji mentah (hijau) beracun
11. Riset : Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk
menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit.
B. Ciri Umum
4. Habitus : Pohon/ perdu, menyerupai “Palm”, mempunyai
tuber, tinggi 6 cm
5. Batang : Tegak, bulat, permukaan kasar, cokelat kehijauan
6. Percabangan : Monopodial
C. Daun
1. Jenis Daun : Majemuk Pinnatus
2. Filotaksis : Rozet batang
3. Bentuk & Ukuran Daun : Menyirip : P= 1-1,5 cm dan L=20-30 cm
4. Margo folii : Integer
5. Basis folii : Obtusus
6. Apex folii : Runcing
7. Permukaan Daun
a. Warna : atas : hijau bawah : hijau muda
b. Tekstur : atas : licin bawah : licin
1. Nervatio : Penninervis
2. Stipulae : -
10. Catatan tambahan : Yang ditanam terutama examplar yang
betina karena yang jantan berbau tidak enak
D. Bunga
1. Bentuk Bunga : Masih sederhana
2. Jumlah & Warna Sepal : -
3. Jumlah & warna petal : -
4. Jumlah stamen : Panjang 3-5 cm
5. Kedudukan ovarium : -
6. Infloresensi : -
7. Braktea/brakteola : -
8. Rumus Bunga : -
E Buah
1. Tipe buah : Drupa
2. Bentuk & ukuran : Bentuk bulat, ukuran 3-5 cm
3. Warna : Cokelat Oranye
F. Lain-lain
1. Getah & warna getah : Ada,warna putih
2. Bau (aromatik dll) : -
3. Sulur : -
4. Duri : Duri batang
5. Umbi : Umbi batang
6. Rhizoma : -
Pasted from <http://ff.unair.ac.id/sito/index.php?
search=Cycas+rumphii&p=1&mode=search&more=true&id=127>
atas : licin bawah : licin
1. Nervatio : Penninervis
2. Stipulae : -
10. Catatan tambahan : Yang ditanam terutama examplar yang
betina karena yang jantan berbau tidak enak
D. Bunga
1. Bentuk Bunga : Masih sederhana
2. Jumlah & Warna Sepal : -
3. Jumlah & warna petal : -
4. Jumlah stamen : Panjang 3-5 cm
5. Kedudukan ovarium : -
6. Infloresensi : -
7. Braktea/brakteola : -
8. Rumus Bunga : -
E Buah
1. Tipe buah : Drupa
2. Bentuk & ukuran : Bentuk bulat, ukuran 3-5 cm
3. Warna : Cokelat Oranye
F. Lain-lain
1. Getah & warna getah : Ada,warna putih
2. Bau (aromatik dll) : -
3. Sulur : -
4. Duri : Duri batang
5. Umbi : Umbi batang
6. Rhizoma : -
Pasted from <http://ff.unair.ac.id/sito/index.php?
search=Cycas+rumphii&p=1&mode=search&more=true&id=127>
LAPORAN PRAKTIKUM 1 TAKSONOMI PHANEROGAMAE
PINOPHYTA (GYMNOSPERMAE)
Oleh:
Nama : Rini Sulastri
NIM : 1410160067
Kelas : Biologi B
Kelompok : 3
Semester : IV
Asisten : 1. Eva Purnama Sari
2. Zaenal Mustopa
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
PINOPHYTA (GYMNOSPERMAE)
I. TUJUAN
1. Untuk menemukan ciri-ciri familia-familia dalam kelas Cycadopsida,
Gnetopsida, dan Coniferopsida.
2. Mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya.
II. DASAR TEORI
Gymnospermae adalah tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji.
Gymnospermae berbeda dengan tumbuhan berbunga (Angiospermae)
karena bakal biji pada tumbuhan Gymnospermae telanjang, tidak tertutup
oleh daun buah (carpel). Bakal biji terdapat pada daun yang bermotidifikasi
atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama
membentuk kerucut (Strobilus). Tumbuhan Gymnospermae ini memiliki
habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang,
batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang.
Gymnospermae tidak memeliki bunga yang sesungguhnya, sporofil
terpisah-pisah atau membentuk stabilus jantan dan strobilus betina. Pada
umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua.
Penyerbukan pada Gymnospermae hamper selalu dengan cara
anemogami ( bantuan angin ). Waktu penyerbukan sampai pembuahan
relative panjang. Gymnospermae dibagi menjadi 4 kelas namun sekarang
dianggap sebagai divisi tersendiri, yaitu:
Cycadophyta ( sebagai kelas berakhiran –psida, sehingga menjadi Cycadopsida )
Pinophyta ( Pinopsida )
Gnetophyta ( Gnetopsida )
Ginkgophyta ( Ginkgopsida )
Pinophyta atau Gymnospermae merupakan suatu kelompok tumbuhan
yang sudah ada sejak zaman Palaeozoikum. Kelompok-kelompok yang
lebih kecil dari Pinophyta berkembang pada akhir Palaeozoikum dan awal
mesozoikum kemudian menyusut pada akhir mesozoikum seiring dengan
punahnya dinosaurus. Pada kenozoikum hanya tinggal 4 kelas dengan
adanya penambahan kelompok Gnetopsida. Di daerah tropis hanya
ditemukan 3 kelas yaitu Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida.
Kelas Ginkgopsida hanya ditemukan di daerah subtropics seperti jepang,
China dan Aerika utara.
III. ALAT DAN BAHAN
- Alat : - Bahan :
- Buku gambar - Cycas rumphii
- Alat tulis - Pinus merkusii
- Gnetum gnemon
IV. LANGKAH KERJA
1. Mengambil specimen tumbuhan kemudian amti secara bergantian untuk
setiap karasteristik.
2. Mengamati habitusnya dan percabangan bantang dan bentuk tajuk.
3. Mengamti daun yang termasuk jenis daun, pertulangan daun, dan duduk
daun.
4. Mengamati secara rinci struktur alat perkembangbiakannya, membedakan
antara stobilus jantan dan betina. Memperhatikan juga apakah strobilus tersebut
berada pada satu tanaman atau berbeda tanaman.
5. Khusus Gnetum gnemon dan memperhatikan habitusnya dan alat
perkembangbiakannya berupa kerucut jantan maupun betina tersusun dalam
bentuk bulir. Mengamati kerucut jantan , dimana letak benang sarinya dan pada
kerucut betina tunjukan perianthumnya. Menyebutkan cirri-ciri
spesifiknya Gnetum gnemon yang menyerupai tumbuhan angiospermae.
6. Membuat gambar dan klasifikasi masing-masing specimen berdasarkan
spesifikasi yang telah diamati.
V. PEMBAHASAN
Berdasakan pengamatan yang kami lakukan pada praktikum
Taksonomi Phanerogamaemengenai Pinophyta pada
beberapa spesimen divisi Pinophyta berdasarkan karakteristiknya serta ciri
umum meliputi batang, daun, strobilus, mikrosporofil, makrosporofil dan
distribusi seks-nya. Dari kelas Cycadopsida kami mengamati
tumbuhan Cycas rumphii (Pakis haji), dari kelas Gnetopsida kami
mengamati Gnetum gnemon (Melinjo) dan dari kelas Coniferopsida kami
mengamati tumbuhanPinus merkusii (Pinus).
Pengamatan pertama yaitu pada Cycas rumphii (Pakis haji).
Klasifikasi Cycas rumphii (Pakis haji) :
Regnum : Plantae
Divisi : Pinophyta
Class : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Famili : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii
Berdasarkan pengamatan pertama pada Cycas rumphii (Pakis haji) yang
kami amatiberkelamin betina, hal ini ditunjukkan dengan strobilusnya
berupa makrosporofil dan adanya megasporofil. Sebagian besar anggota
Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropics. Pada umumnya
anggota Cycadophyta adalah tanaman yang berukuran
besar, Habitus Cycas rumphii(Pakis haji) pohon hampir mirip dengan
palma, dan berkayu dengan percabangan monopodial, dimana kuncup
terminal selalu merupakan bagian vegetatif dan hanya akan mati kalau
terjadi kerusakan. Bentuk penampang batang Cycas rumphii (Pakis haji)
adalah bulat (silindris). Daunnya termasuk daun majemuk pinatus yang
paripinatus hal ini ditunjukkan oleh ujung daunnya yang bercabang. Tepi
daunnya rata (entire), duduk daun/filotaksis yang dimilikiny adalah roset
batang atau roset apikal. berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya
yakni strobilusnya terpisah antara jantan dan betinanya. Strobilus jantanya
letaknya terminal, sedangkan strobilus betinanya letaknya aksilar. Jumlah
makrosporofil dan mikrosporofilnya banyak. Maskrofilnya terletak aksilar
sedangkan mikrosporofil terletak di terminal.
Strobilus betina Cycas rumphii (Pakis haji). Strobilus jantan Cycas
rumphii (Pakis haji).
Berdasarkan pengmatan pada Cycas rumphii (Pakis haji) betina
memiliki Megasporofil yang seperti bulu ayam, tersusun longgar di ujung
batang atau tersusun rapat. Terdapat ovul sebagai bakal biji yang
jumlahnya delapan.
Berdasarkan referensi, beberapa Cycas rumphii (Pakis haji) yang besar
dapat dimakan bagian teras batangnya, karena mengandung pati dalam
jumlah yang lumayan. Selain itu, Cycas rumphii(Pakis haji) biasa ditanam
orang sebagai penghias pekarangan rumah.
Pengamatan kedua yaitu pada Pinus merkusii (Pinus).
Klasifikasi Pinus merkusii (Pinus) :
Regnum : Plantae
Divisi : Pinophyta
Class : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
Famili : Coniferaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii
Berdasarkan pengamatan kedua pada Pinus merkusii (Pinus) yang
meupakan spesies yangbanyak tumbuh di daerah dingin. Habitus Pinus
merkusii (Pinus) adalah pohon yang berkayu karena mengandung lignin,
umumnya tidak keras dan tidak berwarna hijau dengan satu batang
utama.Termasuk pola percabangan monopodial yaitu jika batang pokok
selalu tampak jelas karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. Bentuk penampang batang
tumbuhan ini adalah bulat/silindris ditunjukkan oleh batangnya dari pangkal
sampai ke ujung hampir tidak ada perbedaan, melainkan memiliki besar
yang sama.
Filotaksis/duduk daun Pinus merkusii (Pinus) adalah
berbekas/fascicied. Pertulangandaunnya adalah bertulang sejajar atau
bertulang lurus (rectinervis). Bentuk daunnya adalah jarum yang panjang
dengan duduk daun tersebar. Selain itu Pinus mercusii memiliki daun
dengan tepi daun rata (Entire), terdiri dari daun tunggal (Folium
Simplex) yang terdiri dari satu helai daun tanpa adanya persendian
(artikulasi) pada dasar.
Pinus merkusii (Pinus) termasuk tumbuhan berumah satu (Monoceus)
dimana alatperkembangbiakannya berupa strobilus jantan dan betina dapat
ditemukan dalam satu pohon. Letakstrobilus jantannya
terminal sedangkan letak betinanya aksilaris. Berdasarkan
pengamatan,strobilus betina lebih besar daripada yang jantannya. Memiliki
jumlah makrofil banyak letak melingkar dan jumlah mikrofilnya 6 nodus
terletak di terminal dengan posisi yang tersebar. Pada strobilus betina
terdapat bagian berupa makroklorofil, terdapat sayap yang dilindungi oleh
integumen luar. Sedangkan pada strobilus jantan bentuknya lonjong, kecil
dan berwarna kekuningan berjumlah banyak. Mikrofilnya mudah terbawa
angin sehingga penyerbukan Pinus merkusii (Pinus) dibantu oleh angin
yang disebut dengan istilah anemogami.
Strobilus jantan Pinus merkusii (Pinus) Strobilus betina Pinus
merkusii (Pinus)
Pinus merkusii (Pinus) mempunyai banyak manfaat buat Manusia sebagai
Obat. Pohon ini banyak dijumpai didaerah yang berbukit dan pegunungan
serta sekarang sudah di tanam sebagai pohon Industri. Pohon pinus yang
biasa kita lihat didaerah pegunungan menghasilkan getah yang sangat
berguna. Hasil dari getah pinus itu bisa menghasilkan minyak terpentin
yang mengandung senyawa terpene yaitu salah satu isomer hidrokarbon
tak jenuh dari C10 H163 terutama monoterpene alfa-pinene dan beta-
pinene, terpentin biasanya digunakan sebagai pelarut untuk mengencerkan
cat minyak,bahan campuran vernis yang biasa kita gunakan untuk
mengkilapkan permukaan kayu dan bisa untuk bahan baku kimia lainnya.
Aroma terpenting harum seperti minyak kayu putih, karena keharumannya
itu terpentin bisa digunakan untuk bahan pewangi lantai atau pembunuh
kuman yang biasa kita beli, tapi ada lagi kegunaan lain dari terpentin
sebagai bahan baku pembuat parfum, minyak esensial dari getah pinus ini
diekstrak sehingga bisa menghasilkan terpinol yaitu alfa-terpinol merupakan
salah satu dari 3 jenis alkohol isomer beraroma harum. Pohon Pinus di
anggap produktif kalau sudah berumur sekitar 10 sampe 15 tahun namun
itu masih belum maksimal tapi sudah bisa di hasilkan getah yang bagus
walaupun hasilnya tidak begitu banyak. Karena untuk mendapatkan getah
itu pohon pinus harus di sadap (di coak bagian pohonnya pake alat
khusus).
Pengamatan ketiga yaitu pada Gnetum gnemon (Melinjo).
Klasifikasi Gnetum gnemon (Melinjo) :
Regnum : Plantae
Divisi : Pinophyta
Class : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Berdasarkan pengamatan pertama pada Gnetum gnemon (Melinjo) yang
kami amatiberkelamin betina, karena tampak dari strobilus yang
dihasilkannya. Gnetum gnemon (Melinjo)merupakan satu-satunya contoh
yang diamati dalam kelas Gnetopsida. Merupakan tumbuhan yang
habitusnya pohon dengan batang yang berkayu serta pola percabangan
monopodial. Daunnya jenismajemuk dengan tepi yang rata atau entire,
duduk daunnya berhadapan serta memiliki pola pertulangan daun yang
menyirip (penninervis). Merupakan tumbuhan yang diceous (berumah
dua)dimana strobilus jantan dan betina terpisah pada pohon berikutnya,
letak keduanya adalah sama-sama aksilaris. Jumlah mikrosporofil dan
makrosporofil banyak dan berkarang. Dalam satu nodus biasanya terdapat
6 ovul yang berbentuk oval.
Strobilus jantan Gnetum gnemon (Melinjo) Strobilus betina Gnetum
gnemon (Melinjo)
Habitus bijinya yang terbuka atau lebih tepatnya sifatnya lebih mendekati
tumbuhan berbiji terbuka. Artinya semakin mendekati sifat tumbuhan berbiji
terbuka maka Pinophyta ini sudah semakin maju.
Gnetum gnemon (Melinjo) jarang dibudidayakan secara
intensif. Manfaatnya yaitu kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan
alat rumah tangga sederhana. Daun mudanya (disebut
sebagai so dalam bahasa Jawa ) digunakan sebagai bahan sayuran
(misalnya pada sayur asem ). Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya
yang masih kecil-kecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan juga
sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping ..Kulitnya
bisa dijadikan abon kulit melinjo.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan paktikum
Taksonomi Phanerogamae mengenai Pinophyta pada
beberapaspesimen dan pembahasan di atas dapat disimpukan :
1. Pinophyta memiliki 3 kelas, yakni Cycadopsida, Conifeopsida, dan
Gnetalopsida
2. Kelas Cycalopsida diwakili oleh spesies Cycas rumphii dari familia
Cycaceae. Kelas Coniferopsida diwakili yaitu Pinus mercusii. Untuk kelas
Gnetalopsida diwakili oleh Gnetum gnemon.
3. Ciri dari ordo Cycadales adalah memiliki bentuk seperti paku tiang dengan
duduk daun roset.
4. Ciri dari ordo Coniferales adalah memiliki perubahan bentuk daun serupa
jarum seperti pada Pinus
5. Ciri dari Ordo Gnetales adalah ovulumnya lebih tertutup dari ordo yang
lainnya sehingga dikatakan lebih maju seperti pada Gnetum gnemon.
6. Semakin jauh kekerabatnnya/kemiripannya dengan tumbuhan paku dan
lebih mirip dengan tumbuhan berbiji tertutup maka dapat dikatakan bahwa
tumbuhan tersebut sudah lebih maju dari yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fitografi
Muspiroh, Novianti dkk. 2012. Panduan Praktikum Taksonomi Panerogamae.
Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/melinjo (diakkses 23 Maret 2012 pukul 15.00 WIB)
http://en.wikipedia.org/wiki/pakishaji (diakkses 23 Maret 2012 pukul 15.00 WIB)
http://www.plantamor.com/index.php (diakses 26 Maret 2012 pukul 20.00 WIB)
Pasted from <file:///D:\Semester%20IV\TtT\PAKIS%20HAJI.docx>
PAKIS HAJI
Apakah tanaman sikas itu???
Cycas rumphii adalah salah satu jenis pakis haji (Cycas) yang umum ditemukan
di Nusantara. Tumbuhan ini asli berasal dari kepulauan ini dan apabila orang
menyebut "pakis haji", maka yang dimaksud biasanya adalah C. rumphii ini.
Tumbuhan ini biasa ditanam orang sebagai penghias pekarangan rumah dan
batangnya mengandung pati yang dapat dimakan.
Nama "rumphii" diambil dari nama seorang peneliti berkebangsaan Jerman dari
abad ke-18 yang pernah meneliti tumbuhan di Kepulauan Maluku, Georg Eberhard
Rumpf (Rumphius).
Ciri-ciri tanaman Sikas
“Tanaman Sikas atau nama latinnya Familia Cycadaceae, merupakan tanaman hias
yang bentuk daunnya yang menyerupai bulu dan tumbuh mengarah ke luar dari
batang. Warna daunnya yang hijau gelap tapi mengkilap membuat tanaman ini
mudah dikenali dan digemari oleh pecinta tanaman di seluruh dunia.”
Tanaman Sikas sangat mudah dikenali. Tanaman yang mirip dengan Palem ini
memiliki daun seperti bulu dan daunnya tumbuh mengarah menjauhi / keluar dari
batang. Warna daunnya hijau tua yang mengkilap. Panjang daun sangat bervariasi,
tergantung dari jenis tanaman Sikas. Ada beberapa orang Indonesia menyebut
tanaman Sikas sebagai "Pakis Haji". Anggapan ini tentu saja tidak sepenuhnya salah
karena tanaman Sikas memang secara morfologis mendekati tanaman Pakis.
Menanam dan menumbuhkan tanaman sikas
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan didalam menanam dan menumbuhkan
tanaman sikas yaitu : Tehnik menanam/vegetasi, Tanah, Cahaya, Pupuk, dan Hama.