Anda di halaman 1dari 8

Mengenal Obat Tradisional

A. DEFINISI OBAT TRADISIONAL


Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sedian sarian/galenik, atau campuran bahan-bahan tersebut yang secara turun
temenurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Obat tradisonal umumnya telah digunakan secara turun-temenurun oleh masyarakat.
Pemanfaatan obat tradisional lebih diutamakan untuk menjaga kesehatan (preventif), selain itu
juga digunakan untuk mengobati suatu penyakit.
Perkembangan obat tradisional yang semakin meningkat menyebabkan semakin banyaknya
industri jamu dan industri farmasi yang memproduksi obat tradisional.

B. JENIS OBAT TRADISIONAL
Jenis obat tradisional dikelompokan menjadi 3 yaitu : jamu, obat herbal terstandar, dan
fitofarmaka
1. Jamu (Empirical Based Herbal Medicine)
Adalah obat tradisional yang seluruh bahan penyusunnya adalah tanaman. Jamu secara
tradisional disajikan dalam bentuk serbuk seduhan, pil atau cairan. Pembuatan jamu biasanya
mengacu pada resep peninggalan leluhur. Satu jenis jamu tersusun atas 5 10 tanaman obat.
Kriteria jamu :
1) Aman
2) Klaim khasiat dibuktikan secara empiris
3) Memenuhi persyaratan mutu
Produk jamu dipasaran umumnya dilengkapi dengan logo sbb:


2. Obat Herbal Terstandar (Standarized Based Herbal Medicine)
Merupakan obat tradisonal yang disajikan dari hasil ekstraksi atau penyarian bahan
alam, baik tanaman obat, binatang, maupun mineral. Dalam proses pembuatannya memerlukan
peralatan yang lebih rumit/tidak sederhana/lebih mahal daripada pembuatan jamu.
Tenaga kerja yang digunakan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan membuat
ekstrak. Umumnya obat herbal terstandar ditunjang oleh pembuktian ilmiah berupa penelitian
praklinis, meliputi:
Kandungan senyawa berkhasiat dalam bahan penyusun
Standarisasi pembuatan ekstrak yang higienis serta uji toksisitas akut maupun kronis.


Kriteria Obat Herbal Terstandar
1. Aman
2. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinis.
3. Bahan baku yang digunakan telah terstandar.
4. Memenuhi persyaratan mutu.
Produk obat Herbal terstandar dipasaran memiliki logo :


3. Fitofarmaka (Clinical Based Herbal Medicine)
Merupakan obat tradisonal yang dapat disejajarkan dengan obat modern. Proses
pembuatannya telah terstandar dan ditunjang oleh bukti ilmiah sampai uji klinis pada manusia.
Dalam pembuatannya diperlukan peralatan berteknologi modern, tenaga ahli, dan biaya yang
tidak sedikit.
Kriteria Obat Fitofarmaka
1. Aman
2. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan uji klinik
1. Menggunakan bahan baku yang terstandar.
2. Memenuhi persyaratan mutu.
Produk obat Herbal terstandar dipasaran memiliki logo :


C. SUMBER PEROLEHAN OBAT TRADISIONAL
a) Buatan sendiri
Kemampuan untuk menyediakan ramuan obat sudah ada sejak jaman nenek moyang
dahulu. Pengembangan obat tradisonal di Indonesia oleh pemerintah dilakukan dalam program
tanaman obat keluarga (TOGA).
Toga lebih mengarah kepada self care untuk menjaga kesehatan anggota keluarga yaitu:
penanganan penyakit ringan.
Sumber tanaman disediakan sendiri secara individu, keluarga, maupun kolektif dalam
suatu lingkungan masyarakat. Bisa juga bahan tersebut dibeli dipasar tradisonal.


b) Pembuat Jamu (Herbalis)
1. Jamu Gendong
Jamu gendong tidak hanya populer di Jawa tetapi sudah banyak dipulau lain di
Indonesia. Jamu gendong menjual kunyit asam, sinom, mengkudu, pahitan, beras
kencur, gepyokan, cabe puyang, ada juga jamu pesanan misalnya : untuk keputihan,
bersalin, dll. Ada juga yang menyediakan dalam bentuk serbuk yang dikonsumsi
bersamaan dengan jamu gendong.

2. Peracik jamu
Peracik jamu tradisional menyediakan jamu menyerupai jamu gendong tetapi
kegu-naannya lebih khusus misalnya: untuk kesegaran, menghilangkan pegal linu, serta
batuk.

3. Tabib
Tabib menyediakan ramuan yang berasal dari bahan alam lokal yang
dikombinasikan dengan teknik/metode spiritual atau supranatural. Ilmu ketabiban
diperoleh dengan cara belajar/praktik.

4. Shinse
Adalah ahli pengobatan dari Thionghoa, yang menggunakan obat-obatan
tradisional dengan bahan yang berasal dari Cina, atau dicampur dengan bahan lokal
yang sejenis. Di Indonesia obat tradisional Cina dapat diperoleh di toko-toko obat cina.
Biasanya pengobatan yang dilakukan oleh shinse dikombinasi dengan teknik akupuntur,
pijatan, akupresur.

c) Buatan Industri
Industri obat tradisional terbagi menjadi kelompok yaitu :
1. Industri Obat Kecil Tradisional
2. Industri Obat Tradisional
Saat sekarang industri farmasi lebih tertarik membuat obat tradisional dalam bentuk
sediaan modern berupa obat herbal terstandar atau fitofarmaka.
Obat tradisional dalam bentuk sedian modern berupa : tablet, kapsul, sirup.

D. KOMPOSISI SIMPLISIA PENYUSUN OBAT TRADISIONAL
Komposisi obat tradisional yang biasa diproduksi industri dalam bentuk jamu umumnya
tersusun atas bahan baku yang sangat banyak dan bervariasi. Sedangkan obat tradisional dalam bentuk
obat herbal terstandar dan fitofarmaka biasanya hanya tersusun atas simplisia (bahan baku) tunggal
atau maksimum 5 macam bahan tanaman obat.


Saat sekarang banyak beredar jamu dengan komposisi bahan penyusun yang tidak rasional
karena menggunakan campuran bahan yang memiliki khasiat sama/sejenis untuk satu ramuan atau
menggunakan simplisia yang tidak sesuai dengan manfaat yang diharapkan.
Sebaiknya komposisi obat tradisonal disusun berdasarkan khasiat simplisia penyusunnya dan
memperhatikan takaran dan dosis penggunaan dari setiap simplisia.
Beberapa contoh nama simplisia dan manfaat/khasiatnya
1. Anti kembung
Umbi bawang putih
Umbi bawang merah
Bunga cengkeh
Daun sembukan
Kulit kayu manis
Biji kedawung
Allii sativum Bulbus
Allium cepae Bulbus
Caryophylli Flos
Paederiae Folium
Burmani Cortex
Parkiae Semen

2. Anti septik
Umbi bawang putih
Daun pepaya
Bunga cengkeh
Daun iler
Buah ketumbar
Kayu secang
Daun sirih
Allii sativum Bulbus
Caricae Folium
Caryophylli Flos
Colei scutellaroidi Folium
Coriandri Fructus
Sappan Lignum
Pipers Folium
3. Anti radang
Umbi bawang putih
Rimpang temu lawak
Rimpang kunyit
Daun ungu
Kulit kedawung
Herba sambiloto
Allii sativum Bulbus
Curcumae Rhizoma
Curcumae domestica Rhizoma
Gratophylli Folium
Parkiae Cortex
Andrographis Herba

4. Obat cacing
Umbi bawang putih
Akar/biji pepaya
Buah pinang
Daun pare
Buah/daun pace
Rimpang temu ireng
Allii sativum Bulbus
Caricae Radix/Semen
Arecae Fructus
Momordicae Folium
Morindae Fructus/Folium
Curcumae aeroginose Rhizoma



5. Pelancar ASI
Daun bayam duri
Daun pepaya
Daun katuk
Daun/bunga turi
Rimpang temulawak
Amaranthi spinosi Folium
Caricae Folium
Sauropi Folium
Sesbaniae Folium
Curcumae Rhizoma

6. Penghalus Kulit
Akar bambu
Daun/akar bayam duri
Daun/buah pace
Bunga turi
Biji kalabet
Bambusae Radix
Amaranthi spinosi Folium/Radix
Morindae Folium/Fructus
Sesbaniae Flos
Trigonellaefoenum-graeci Semen

7. Peluruh air seni/diuretika
Herba seledri
Buah belimbing manis
Buah ketimun
Daun kumis kucing
Daun kejibeling
Daun tempuyung
Herba meniran
Apii graveolensis Herba
Averrhoe Fructus
Cucumidis Fructus
Orthosiphonis Folium
Sericocalycis Folium
Sonchus Folium
Phyllanthi Herba

8. Peluruh dahak
Umbi bawang merah
Buah kapulaga
Buah belimbing wuluh
Daun sereh
Buah adas
Herba patikan kebo
Rimpang kencur
Daun poko
Buah pace
Allii cepae Bulbus
Amomi Fructus
Belimbi Fructus
Cymbopogonis Folium
Foeniculi Fructus
Hirtae Herba
Kaempferiae Rhizoma
Menthae Folium
Morindae Fructus







9. Peluruh haid/emenagog
Daun seribu
Kulit pulosari
Daun delima putih
Daun tapak liman
Daun daruju
Buah asam
Daun kemuning
Biji wijen
Achilleae Folium
Alyxiae Cortex
Granati Folium
Elephantopi Folium
Argemonae mexicanae Folium
Tamarindi Fructus
Murrayae Folium
Sesami Semen

10. Pembersih darah
Buah kapulaga
Herba sambiloto
Rimpang temu hitam
Buah pare
Rimpang bangle
Amomi Fructus
Andrographis Herba
Curcumae aeroginosae Rhizoma
Momordicae Fructus
Zingiberis zurembeti Rhizoma

11. Penambah darah
Daun bayam duri
Rimpang kunyit
Daun pepaya
Daun kecipir
Daun lampes
Amaranthi spinosi Folium
Curcumae domesticcae Rhizoma
Caricae Folium
Phsophocarpi Folium
Ocimi sancti Folium

12. Penambah nafsu makan
Buah adam manis
Daun pepaya
Rimpang kunyit
Rimpang temulawak
Rimpang temu hitam
Anisi vulgaris Fructus
Caricae Folium
Curcumae domesticcae Rhizoma
Curcumae Rhizoma
Curcumae aeroginosae Rhizoma


13. Pencahar
Lendir lidah buaya
Rimpang temulawak
Buah asam
Akar tapak liman
Biji ketumbar
Aloe
Curcumae Rhizoma
Tamarindi Fructus
Elephantopi Radix
Coriandri Fructus

14. Penenang/pelelap tidur
Bunga kecubung
Herba kangkung
Biji selasih
Biji pala
Daun lampes
Daturae Flos
Lpomoeae aquaticeae Herba
Basilici Semen
Myristicae Semen
Ocimi sancti Folium

15. Pengelat
Buah pinang
Gambir
Kulit buah delima putih
Daun jati belanda
Kulit kayu rapat
Arecae Fructus
Catechu
Granati Fructus Cortex
Guazumae Folium
Parameriae Cortex

16. Penghenti pendarahan
Buah belimbing manis
Herba urang aring
Daun sambang darah
Daun pace
Daun sirih
Daun jambu biji
Averrhoae Fructus
Ecliptae Herba
Exoecariae Folium
Morindae Folium
Piperis Folium
Psidii Folium

17. Penyegar badan
Biji ketumbar
Buah jinten putih
Biji wijen
Buah pare
Rimpang kencur
Coriandri Fructus
Cumini Fructus
Sesami Semen
Momordicae Fructus
Kaempferiae Rhizoma

18. Sesak nafas
Buah adas manis
Bunga cengkih
Rimpang lempuyang gajah
Anisi vulgaria Fructus
Caryophylli Flos
Zingiberis zerumbeti Rhizoma






19. Penurun panas
Daun belimbing manis
Daun sambiloto
Daun sembung
Daun cincau
Biji selasih
Daun jambu mente
Averrhoae Folium
Adrographidis Folium
Blumeae Folium
Cycleae barbatae Folium
Basilici Semen
Anacardium occidentale

20. Stimulan
Biji kopi
Bunga kesumba
Buah cabe jawa
Rimpang jahe
Buah cabe rawit
Coffeae Semen
Coriandri Fructus
Retrofracti Fructus
Zingiberis Rhizoma
Capsici fructescentis Fructus

21. Pencegah mual
Buah kapulaga
Daun selasih
Rimpang jahe
Biji pala
Daun sembukan
Amomi Fructus
Basilici Folium
Zingiberis Rhizoma
Myristicae Semen
Paederiae Folium

Anda mungkin juga menyukai