Anda di halaman 1dari 27

FARMAKOGNOSI

W I E N M A R Y AT I A W D I S M A S . F A R . , A P T
DEFINISI FARMAKOGNOSI

• Berasal dari perkataan latin

• Pharmacon : obat

• Gnosis : pengetahuan

• Jadi Pharmacognosi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki


bahan–bahan baik berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan
dan juga beberapa mineral yang mempunyai khasiat sebagai obat.
SEJARAH

• Berkembang dari peradaban kuno  digunakan bagian dari tumbuh-tumbuhan


dan hewan untuk penyembuhan,  dari mantera, ilmu sihir, dan berkembang
terus sebagai resep rahasia yang tak tertulis .

• Berkembang terus dari zaman ke zaman berdasarkan pengalaman (empiris)


sampai sekarang di kenal theraputik agents.

• Pelajaran farmakognosi sekarang tidak berdasarkan tukang sihir/mistik


melainkan suatu spesialisasi dari ilmu pendidikan farmasi.
PERKEMBANGAN OBAT MODERN :

Tidak dapat dipisahkan dari tanaman Obat


• Th 1513 : Tanaman Cinchona
• Th 1638 : Bagian kulit dapat digunakan
sebagai obat panas (Peru)
• Th 1805 : Masuklah tanaman Cinchona ledgeriana dibawa oleh Charles
Ledger ke Indonesia.
• Pada perang dunia ke 2, kebutuhan dunia (90 %) dari Jawa
• 1834 : Pelletier (Prancis)berhasil mengisolasi kuinin
• 1930 : Dengan makin berkurangnya perkebunan kina di Indonesia,
diupayakan sintesis obat malaria lain yang berbasis pada struktur dasar kinin
diperoleh kloroquine, primaquine dan mefloquine (inti 8-aminokinolin)
mepakrine (quinakrine) merupakan turunan akridin yang tidak berkhasiat
terhadap malaria
C O N ’ T. .

• Morfin, Papaferin  getah buah Papaver


• somniferum, digunakan sebagai analgetik
• Digoksin  Digitalis purpurea sbg obat jantung
• Kinin  Chincona spp. sbg obat malaria
• Coffein Coffea arabica, Thea sinensis sebagai
• stimulant
• Atropin  Atropa belladonna untuk obat mata
• Efedrin  Ephedra sinica untuk pengobatan
• gangguan pernafasan,
• Ergomentrin  Claviceps purpurea untuk
• pengobatan pada proses melahirkan
OBAT BAHAN AL AM
(HERBAL MEDICINE)

Bahan baku obat asal alam :

1. Tumbuhann

2. Hewan

3. Mineral
TUMBUHAN :
• Berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.

• Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari
tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya ,
atau zat-zat nabati lainnya yang denga cara tertentu dipisahkan dari
tanamannya
SIMPLISIA TUMBUHAN

Nama Simplisia Asal Kegunaan


Euricomae Radix Akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Diuretik,antipiretik
Jack)

Granati Cortex Kulit batang delima(Punica granatum L.) Astringen

Basilici Folium Daun selasih(Ocimum basilicum L.) Peluruh dahak (ekspektoran), peluruh haid
(emenagoga), karminatif, pencegah mual,
penambah nafsu makan, pengelat
(adstringen), penurun panas (antipiretik),
pereda kejang (antispasmodik), pengobatan
pasca persalinan

Carambolae Flos Bunga belimbing manis (Averrhoa Peluruh dahak/obat batuk (ekspektoran)
carambola L.)
HEWAN

• berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh
hewan dan belum berupa zat kimia murni

Contoh : Cera
SIMPLISIA HEWANI

Nama Simplisia Asal Kegunaan


Oleum iecoris asselli Ikan Sebagai sumber vitamin D
(minyak ikan)

Mel depuratum Lebah Sumber energi dan penambah stamina tubuh


(madu lebah)

Adeps lanae Domba (Ovis aries) Bahan tambahan pada sediaan farmasetik umumnya
(lemak bulu domba) sebagai dasar pembuatan salep, bahan pembuatan
sabun, pasta, dsb.

Cera Flava Lebah(Apis mellifera) Bahan salep

Gelatinum Ikan, sapi, dan babi Sebagai salah satu bahan baku dari permen lunak, jeli,
dan es krim, dan sebagai bahan pembuatan salep, dsb.
PELIKAN

• berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan
cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
• Simplisia Pelikan
Nama Simplisia Asal Kegunaan
Vaselin flavum Dari minyak mineral Bahan salep

Vaselin album Vaselin flavum yang telah diputihkan Bahan salep (kecuali salep mata)
dengan menggunakan asam sulfat

Parafin liquidum Destilasi minyak mineral Bahan salep


KELOMPOK OBAT BAHAN ALAM (HERBAL MEDICINE)

• JAMU/OBAT TRADISIONAL :

AMAN, KLAIM KHASIATNYA EMPIRIS (TURUN TEMURUN, MEMENUHI


SYARAT MUTU)

• OBAT HERBAL TERSTANDAR

AMAN, KLAIM KHASIAT UJI PRA KLINIK, STANDARDISASI BAHAN BAKU)

• FITOFARMAKA

AMAN, KLAIM KHASIAT UJI PRA KLINIK, dan UJI KLINIK, STANDARDISASI
BAHAN BAKU)
BEBERAPA ISTIL AH :

• Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari
bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman. (menurut Permenkes
246/Menkes/Per/V/1990).
• Jamu adalah nama asli Indonesia untuk obat tradisional. Ada beberapa macam
jenis usaha secara perorangan, misalnya Usaha Jamu racikan, Usaha Jamu
Gendong atau, Jamu Bagolan. Tulisan ”JAMU” di dalam lingkaran hitam
digunakan sebagai penanda produk obat tradisional pada umumnya
• Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah
memenuhi persyaratan yang berlaku. Fitofarmaka setaraf dengan obat modern.
(Permenkes nomor 76OIMenkesIPerIlXIl 992).
KRITERIA YG HARUS DIPENUHI JAMU/OBAT TRADISIONAL

• Aman sesuai dengan syarat yang ditetapkan

• Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris

• Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku

• Klaim ‘Secara tradisional digunakan untuk ....... ‘ atau sesuai dengan yang
disetujui pada pendaftaran
KRITERIA YG HARUS DIPENUHI OBAT HERBAL TERSTANDAR :

• AMAN SESUAI DENGAN PERSYARATAN YANG DITETAPKAN

• KLAIM KHASIAT DIBUKTIKAN SECARA ILMIAH/PRA KLINIK

• TELAH DILAKUKAN STANDARDISASI TERHADAP BAHAN


BAKU YANG DIGUNAKAN DALAM PRODUK JADI

• MEMENUHI PERSYARATAN MUTU YANG BERLAKU

• JENIS KLAIM SESUAI DENGAN TINGKAT PEMBUKTIAN


KRITERIA YG HARUS DIPENUHI FITOFARMAKA

• AMAN SESUAI DG PERSYARATAN YANG DITETAPKAN

• KLAIM KHASIAT HARUS DIBUKTIKAN BERDASARKAN UJI


KLINIK

• TELAH DILAKUKAN STANDARDISASI TERHADAP BAHAN


BAKU YANG DIGUNAKAN DALAM PRODUK JADI

• MEMENUHI PERSYARATAN MUTU YANG BERLAKU

• JENIS KLAIM SESUAI DENGAN TINGKAT PEMBUKTIAN


TATA NAMA SIMPLISIA :

• Nama latin : Orthosiphonis stamineus

• Bagian yang digunakan : Daun

• Latin Simplisia : Orthosiphonis Folium

• Indonesia: Daun Kumis kucing


CON’T

• Nama latin : Curcuma xanthorrhiza


• Bagian yang digunakan : Rimpang
• Latin Simplisia : Curcumae Rhizoma
• Indonesia : Rimpang Temulawak

• Nama latin : Areca catecu


• Bagian yang digunakan : biji
• Latin Simplisia : Arecae semen
• Indonesia : biji pinang
CON’T

• Nama latin : Caesalpinia sappan


• Bagian yang digunakan: Kayu
• Latin Simplisia : Sappan Lignum
• Indonesia : Kayu secang

• Nama latin : Chinchona succirubra


• Bagian yang digunakan : kulit kina
• Latin Simplisia : Chinae Cortex
• Indonesia : Kulit kina
CON’T

• Nama latin : Zingiber Officinale


• Bagian yang digunakan : Rimpang
• Latin Simplisia : Zingiber Rhizoma
• Indonesia : Jahe

• Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu tradisional. Jahe
muda dimakan sebagai lalapan, diolah menjadi asinan dan acar.
• Disamping itu, karena dapat memberi efek rasa panas dalam perut, maka jahe
juga digunakan sebagai bahan minuman seperti bandrek, sekoteng dan sirup.
BROTOWALI

• Species :Tinospora crispa (L)

• Dalam farmakologi disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat :

– Analgesik yaitu menghilangkan sakit.

– Antipiretik yaitu penurun panas.

– Melancarkan meridian.

– Rhematik, demam, diabetes, luka, kudis dll.


MAHKOTA DEWA.
• Species : Phaleria macrocarpa (scheff.) Boerl.
• Daun : mengandungi antihistamin, alkaloid, saponin & polifenol (lignan)
• Kulit Buah : mengandungi alkaloid, saponin & flavonoid.
• Buah : alkanoid, tanin, flavonoid, fenol, saponin, lignan, minyak asiri &
sterol.
CON’T
• Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh
• Saponin, yang bermanfaat sebagai:
– sumber anti bakteri dan anti virus
– meningkatkan sistem kekebalan tubuh
– meningkatkan vitalitas
– mengurangi kadar gula dalam darah
– mengurangi penggumpalan darah
• Flavonoid
– melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan
pada pembuluh darah
– mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding
pembuluh darah
– mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
– mengandung antiinflamasi (antiradang)
– berfungsi sebagai anti-oksidan
– membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
• Polifenol
– berfungsi sebagai anti histamin (antialergi)
CON’T

• Masalah yang mengganjal terhadap pemakaian mahkota dewa sebagai tanaman obat adalah
terbatasnya pembuktian-pembuktian ilmiah akan kegunaan pohon ini.

• Selama ini pembuktian yang ada sebagian terbesar masih berupa pembuktian empiris,
pembuktian yang hanya berdasarkan pada pengalaman pengguna

• Sangat tidak dianjurkan untuk memakan buah mahkota dewa mentah-mentah.

• Akibat yang ditimbulkannya cukup serius. Di Depok pernah ada yang mencoba memakan
buahnya begitu saja. Hasilnya, orang itu langsung mabuk.

• Di Yogyakarta juga pernah ada yang mencoba menelan bijinya mentah-mentah. Hasilnya lebih
parah. Dia merasakan tubuhnya sangat panas, seperti terbakar api, dan buang-buang air terus-
menerus. Namun, setelah tidur, keesokan harinya, tubuhnya terasa sangat segar.

• Memang, hanya orang-orang tertentu yang merasa tidak bermasalah dalam mengonsumsi
mahkota dewa mentah-mentah.
CON’T
Cara pengumpulan bagian-bagian tanaman yang di pergunakan sebagai
bahan obat sebagai berikut :
• Daun : dipanen waktu proses fotosintesis masih aktif, yaitu pada waktu hampir
berbunga
• Bunga : diambil dan dikumpulkan sesaat setelah terjadi penyerbukan/pembuahan.
Kadang-kadang diambil pada waktu bunga belum mekar. Untuk yang mengandung
minyak atsiri sebaiknya di panen sebelum mekar
• Herba : diambil ketika tumbuhan sedang mencapai tumbuh optimum. Lebih baik lagi
kalau tumbuhan sedang berbunga.
• Buah : sebaiknya dilakukan sebelum buah masak benar. Umumnya yang diambil dari
buah ini adalah biji.
• Contoh yang diambil sebelum masak yaitu lateks, daging buah.
• Yang di ambil dari buah yang sudah masak benar contohnya Formiculi Fructus, kopi
coklat dll.
CON’T

• Biji : di ambil kalau buah masak benar.


• Rhizoma-Radix : diambil setelah selesai proses vegetatif. Pada tumbuhan terdapat zat
penumbuh yaitu auxin. Jika pertumbuhan telah selesai berarti tumbuhan sudah cukup
tua. Pada zingiberaceae umumnya di anggap cukup tua bila umurnya kurang lebih
setahun / 8 bulan.
• Rhizoma sangat penting karena kalau di ambil sudah tua/kering : kadar amylumnya
tinggi, kadar minyak atsiri tinggi, kadar air rendah. Sebagai tanda dimana rhizome dapat
diambil baik: daun-daun sudah layu dan kering.
• Cortex : diambil bila tumbuhan sudah cukup besar umumnya zat berkhasiat terdapat
dalam serat terutama alkaloid.
• Lignum : diambil dari batang pohon yang sudah tua. Zat-zat yang di ambil dari lignum
Zat warna misalnya : Santali Lignum, Santalini Lignum, Sasafras Lignum, Quassiae
Lignum, glikosida → makin tua makin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai