Soal USKP Brevet A 2012
Soal USKP Brevet A 2012
1. Ian Antono, seorang Sarjana Ekonomi yang lulus kuliah S1 pada tahun 2011. Mulai
bulan Maret 2012, Ian Antono diterima bekerja pada PT.Komat Kamit dengan gaji dan
tunjangan tiap bulan Rp 1.500.000. Tanggal 1 April 2012 Ian Antono melangsungkan
pernikahan dengan pujaan hatinya. Kapankah Ian Antono paling lambat mendaftarkan
diri untuk memperoleh NPWP ?
A. 31 Maret 2012
B. 30 April 2012
C. 31 Desember 2012
D. 31 Januari 2012
Jawaban ( B )
Dasar Hukum :
“ Jika jumlah penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan Usaha atau
tidak melakukan pekerjaan bebas sampai dengan suatu bulan yang disetahunkan telah
melebihi PTKP, Wajib Pajak tersebut wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP
paling lama pada akhir bulan berikutnya”.
“Penghitungan besarnya PTKP ditentukan menurut keadaan Wajib Pajak pada awal
tahun atau pada awal bagian tahun pajak”.
2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan Usaha atau pekerjaan bebas
dapat diberikan pengembalian pendahuluan Kelebihan Pajak Penghasilan apabila
memenuhi persyaratan berikut, kecuali………………………………
A. Jumlah peredaran Usaha yang tercantum dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan
paling banyak Rp 4.800.000.000
B. Jumlah Lebih Bayar menurut SPT Tahunan PPh Kurang dari Rp 1.000.000
C. Jumlah Lebih Bayar menurut SPT Tahunan PPh paling banyak 0.5% dari peredaran
usaha.
Jawaban (D)
Dasar Hukum :
Pasal 2 Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-40/PJ/2009 : “ Wajib Pajak orang pribadi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 huruf B yang dapat diberikan pengembalian
pendahuluan kelebihan pembayaran pajak adalah Wajib Pajak orang pribadi yang
menyelenggarakan pembukuan dengan :
a) Jumlah peredaraan usaha yang tercantum dalan SPT Tahunan PPh paling banyak
sama dengan batasan peredaraan usaha Wajib Pajak Orang Pribadi yang diperbolehkan
menghitung penghasilan netto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan
Netto
Kurang dari Rp 1.000.000,- atau paling banyak 0.5% dari jumlah peredaraan usaha
sebagaiman dimaksud huruf a)
Pasal 14Ayat (2) UU No.36 Tahun 2008 : “ Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaraan brutonyadalam 1 tahun kurang
dari Rp 4.800.000.000, boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan
Norma Penghitungan Penghasilan Neto……”
3. Yang bukan merupakan tugas dari Jurusita Pajak adalah ……….
B. Melaksanakan Penyitaan
C. Melaksanakan Penyanderaan
D. Mengusulkan Pencegahan
Jawaban (D)
Dasar Hukum :
4. CV. Urak Arik menerima Surat Keputusan Keberatan pada tanggal 10 Juli 2012.
Tanggal berapakah paling lambat CV.Urak Arik masih dapat mengajukan banding ke
Pengadilan Pajak ?
A. 9 Agustus 2012
B. 10 September 2012
C. 9 Oktober 2012
D. 10 Januari 2013
Jawaban (C)
Dasar Hukum :
Pasal 27 ayat (3) UU No.16 Tahun 2009 : “ Permohonan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diajukan tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama
3 bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan dilampiri dengan salinan Surat
Keputusan Keberatan tersebut”.
Jawaban (C)
Dasar hukum:
Pasal 16 ayat (1) UU No.16 Tahun 2009 : “ Atas permohonan Wajib Pajak atau karena
jabatan, Direktur Jenderal Pajak dapat membetulkan………yang dalam penerbitanya
terdapat kessalahan tulis, kesalahan hitung , dan atau kekeliruan penerapan ketentuan
dalam peraturan perundang-perundang perpajakan.
D. Perkara Pidana tersebut disidak oleh PPNS dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak.
Jawaban (A)
Penjelasan pasal 44b ayat 1 UU No.16 Tahun 2009 :” Untuk kepentingan penerimaan
Negara, atas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapat menghentikan
penyidikan tindak pidana perpajakan sepanjang perkara tersebut belum dilimpahkan ke
Pengadilan.
7. Dalam hal dilakukan pemeriksaan atas kewajiban perpajakan Wajib Pajak Patuh
( Golden Taxpayers) yang memperoleh pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar , maka kekurangan pembayaran pajak
ditambahkan dengan……
Jawaban (B)
Dasar Hukum :
Pasal 17C ayat (5) : “ Apabila berdasarkan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4), Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Kurang Bayar, jumlah
kekurangan pajak ditambahka dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar
100% dari jumlah kekurangan pembayaran pajak.
8. Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat
membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau Surat Ketetapan Pajak dari hasil
pemeriksaan yang dilaksanakan :
Jawaban ( A )
Dasar Hukum :
Pasal 36 ayat (1) UU No. 16 Tahun 2009 : “ Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau
karena permohonan Wajib Pajak dapat :………Membatalkan hasil pemeriksaan atau
Surat Ketetapan Pajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa Penyampaian
surat pemberitahukan hasil pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil pemeriksaan
dengan wajib pajak.
Dasar Hukum :
10. Diketahui harga lelang atas barang sitaan berupa mobil yang dilakukan oleh
Jurusita berhasil dijual oleh Juru Lelang seharga Rp 120.000.000 , Berapakah Utang
Pajak yang dapat dikurangkan dari hasil lelang tersebut ?....Untuk diketahui setiap
penjualan secara lelang , bagi penjual maupun pembeli dikenakan bea lelang masing-
nasing 1 % dari hasil lelang, biaya pelaksanaan surat paksa Rp 50.000,-, biaya surat
perintah melakukan penyitaan Rp 100.000,- biaya iklan Rp 2.500.000,- , Insentif
jurusita 1% dari hasil lelang, biaya lain-lain Rp 200.000,- Tunggakan pajak yang dapat
dikurangkan adalah sebesar :
A. Rp 114.750.000
B. Rp 115.950.000
C. Rp 116.150.000
D. Rp 116.300.000
Jawaban ( A )
Dasar Hukum Pasal 1 angka 13 UU PPSP : Biaya Penagihan Pajak adalah biaya
pelaksanaan surat paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan, pengumuman
lelang, pembatalan lelang, jasa penilai dan biaya lainnya sehubungan dengan
penagihan pajak.
· SPMP Rp 100.000
· Iklan Rp 2.500.000
· Insentif Rp 1.200.000
· Lain-lain Rp 200.000
Total Rp 5.250.000
11. Tindakan yang dapat dilakukan oleh Jurusita Pajak apabila Wajib Pajak /
Penanggung Pajak tidak mau menerima Surat Paksa yang disampaikan adalah :
Jawaban ( D )
Dasar Hukum :
Pasal 10 Angka 11 UU PPSP : Dalam hal Penanggung Pajak yang dimaksud ayat (3) dan
(4) menolak untuk menerima Surat Paksa, Jurusita Pajak meninggalkan Surat Paksa
dimaksud dan mencatatnya dalam berita acara bahwa Penanggung Pajak tidak mau
menerima Surat Paksa, dan Surat Paksa dianggap telah diberitahukan.
12. Pihak yang berwenang mengeluarkan keputusan pencegahan dalam rangka
penagihan pajak adalah :
C. Menteri Keuangan
Jawaban ( C )
Dasar Hukum :
13. Wajib pajak yang melakukan upaya Keberatan dan kemudian Banding atas Utang
Pajak Tahun 2010 yang akhirnya seluruh Banding Wajib Pajak ditolak maka terhadap
Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi bunga :
Jawaban ( C )
Dasar Hukum
A. Rp 75.000.000
B. Rp 100.000.000
C. Rp 125.000.000
D. Rp 175.000.000
Jawaban ( A )
Dasar Hukum :
Pasal 25 ayat (9) UU No.16 Tahun 2009 : “ Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau
dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi berupa denda sebesar 50% dari jumlah
pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar
sebelum mengajukan keberatan”
15. Apakah aturan dalam Undang-undang Pengadilan Pajak yang menyatakan salah
satu syarat dalam mengajukan banding adalah “ melunasi pajak terhutang sebesar
50% saat ini masih berlaku ?
A. Dengan terbitnya UU KUP yang baru syarat tersebut menjadi tidak berlaku
Jawaban ( A )
SOAL USKP PPh Orang Pribadi & SPT Orang Pribadi
Usaha Dagang Textile dan Jasa Angkutan Darat ( Angkot ), Krisna juga anggota dari
Fa.Nadaro dimana Krisna menjabat sebagai Direktur Fa.Nadaro
Septi istri Krisna,Karyawati PT.Prima Jaya dan memiliki Usaha Salon, mempunyai NPWP
sendiri yang terpisah dengan NPWP suami,yakni 07.890.123.4-567.000.
Krisna.
Septi.
a.Penghasilan Netto sebagai karyawan berdasarkan Bukti Potong PPh 21 Form 1721 A1
sebesar Rp 146.500.000
d.Rumah tersebut Januari 2010 disewakan kepada H.Naim dengan Sewa 60.000.000
untuk masa 2 tahun, kontrak sewa ditandatangani 5 Januari 2010 dan uang sewa
diterima penuh pada saat penandatangan kontrak
Pertanyaan :
Berapa Jumlah PPh terhutang Tahun Pajak 2010 Masing-masing atas nama Krisna dan
Septi ?
Jawaban
Multiple Choice
PPh Pasal 24 yang boleh dikreditkan dalam SPT Tahunan PPh Daniel Sianturi Tahun
2010 adalah sebesar ……….
a. Rp 4.518.679
b. Rp 4.528.291
c. Rp 4.719.133
d. Rp 4.703.328
Jawaban ( A )
PPh Terhutang
· 5% X Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
Rp 36.148.750
Perhitungan PPh Pasal 24
Dasar hukum
· Pasal 2 ayat 3, bahwa jumlah kredit pajak sebagaimana dimaksud ayat 1 paling
tinggi sama dengan jumlah pajak yang dibayar atau terhutang diluar negeri, tetapi
tidak boleh melebihi jumlah tertentu.
a. Rp 80.710.000
b. Rp 91.420.000
c. Rp 80.380.000
d. Rp 91.750.000
Jawaban ( C )
PPh Terhutang
· 5% X Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
Jumlah Rp 80.380.000
Dasar Hukum
3. Aryo Kusuma, status kawin , tanggungan 1 anak kandung yang dilahirkan pada
tanggal 15 April 2010. Aryo kusuma Karyawan UNICEF (United Nationsn Children’s Fun )
suatu organisasi International, yang dikecualikan sebagai pemotong pajak. Penghasilan
Aryo Kusuma dari UNICEF dalam tahun 2010 adalah Rp 180.000.000,- Yanti , istri Aryo
Kusuma , karyawati PT Perdana , perusahaan yang bergerak dibidang industry kertas.
Penghasilan neto Yanti berdasarkan bukti potong 1721 A1 tahun 2010 yang dibuat oleh
PT Perdana adalah sebesar Rp 96.000.000,-. Berdasarkan data diatas besarnya
Penghasilan kena pajak Aryo Kusuma untuk tahun pajak 2010 adalah ………..
a. Rp 162.840.000
b. Rp 156.840.000
c. Rp 155.520.000
d. Rp 243.000.000
Jawaban ( B )
Max Rp 6.000.000
Dasar Hukum
· Sesuai dengan Pasal 8 ayat 1 UU PPh, bahwa penghasilan yang diterima Yanti (istri)
sebesar Rp 96.000.000 termasuk penghasilan yang bersifat Final, sehingga tidak
dilakukan penggabungan dengan penghasilan suaminya.
Besarnya PTKP yang dapat dikurangkan dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak
Gunawan adalah………
a. Rp 18.480.000
b. Rp 34.320.000
c. Rp 19.800.000
d. Rp 35.640.000
Jawaban ( A )
· Kawin Rp 1.320.000
Jumlah Rp 18.480.000
Dasar Hukum
· Pasal 7 ayat 2 UU PPh, mengenai Keadaan awal tahun dalam menentukan PTKP
· Pasal 8 ayat 1 UU PPh, mengenai penghasilan istri yang bersifat final dan tidak
digabungkan dengan penghasilan suami.
5. Data penghasilan kena pajak tahun pajak 2010 Tuan Harmanto yang bergerak
dibidang industry makanan dari tepung , untuk pengisian SPT Tahunannya adalah
sebagai berikut :
· PPh 21 Rp 7.462.100
· PPh 22 Rp 22.000.000
· PPh 23 Rp 1.500.000
· PPh 25 Rp 110.000.000
a. Rp N I H I L
b. Rp 7.296.708
c. Rp 4.716.533
d. Rp 3.883.200
Jawaban ( C )
Kredit Pajak :
· PPh 21 Rp 7.462.100
· PPh 22 Rp 22.000.000
· PPh 23 Rp 1.500.000(+)
Dasar Hukum
· Sesuai dengan Pasal 25 ayat 1 UU PPh, bahwa besarnya angsuran pajak dalam
tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak untuk setiap bulannya
adalah sebesar Pajak Penghasilan yang terhutang menurut SPT Tahunan yang dikurangi
dengan :
Ø Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan pasal
23 serta Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud pasal 22 dan Pajak
Penghasilan yang dibayar atau terhutang di luar negeri yang boleh dikreditkan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 24.
1. Harianto adalah wajib pajak orang pribadi yang memperoleh penghasilan dari usaha
perdagangan eceran pakaian anak-anak merek “ Mico”. PPh Pasal 25 Desember 2011
Rp 2.500.000 sedangkan PPh Pasal 25 tahun 2012 berdasarkan data SPT Tahunan PPh
Tahun 2011 di sampaikan ke KPP Pratama XXX tanggal 10 Februari 2012 adalah
sebesar Rp 3.000.000. Jumlah angsuran PPh Pasal 25 bulan Januari 2012 yang harus
dibayar sendiri oleh Harianto adalah…………
a. Rp 2.500.000
Jawaban ( d )
· PER 32 / PJ / 2010 Pasal 1, Wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu adalah
wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai Pedagang Pengecer
yang mempunyai 1 (satu) atau lebih tempat usaha.
· Pasal 3 ayat 1 , Besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk Wajib Pajak
Orang Pribadi Pengusaha Tertentu, ditetapkan sebesar 0.75% dari jumlah peredaran
bruto setiap bulan dari masing-masing tempat usaha.
Suparman, status kawin tanggungan penuh seorang anak kandung, adalah seorang
dosen pada salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Penghasilan neto selaku
dosen tetap berdasarkan bukti potong 1721 A1 tahun 2011 adalah Rp 36.125.768.
sedangkan honorarium selaku pembicara seminar dalam tahun 2011 berdasarkan bukti
potong PPh Pasal 21 sebesar Rp 10.000.000.
Dalam tahun 2011 memperoleh bunga simpanan sebagai anggota Koperasi “Serba
Ada” sebesar Rp 3.800.000.
Devita, Istri Suparman adalah seorang Notaris yang dalam tahun 2011 memperoleh
penghasilan neto fiscal sebesar Rp 120.720.960.
2. Jumlah Penghasilan neto fiscal Suparman tahun pajak 2011 adalah …………
a. Rp 156.846.728
b. Rp 166.846.728
c. Rp 176.646.728
d. Rp 55.925.768
Jawaban ( b )
Jumlah Rp 46.125.768
Dasar Hukum
· Pasal 8 ayat 1 : Seluruh penghasilan atau kerugian bagi wanita yang telah kawin
pada awal tahun pajak atau pada awal bagian tahun pajak, begitu pula kerugiannya
yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya yang belum dikompensasikan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 6 ayat 2 dianggap sebagai penghasilan atau kerugian
suaminya,kecuali :
* Pekerjaan tersebut tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas
suami atau anggota keluarga lainnya.
c. Dikehendaki oleh istri yang memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban
perpajakannya sendiri.
· PP No.15 Tahun 2009, mengatur bahwa bunga simpanan Koperasi dikenakan PPh
Final sehingga tidak perlu dihitung kembali dalam SPT Tahunan PPh.
a. Rp 15.329.010
b. Rp 116.349.010
c. Rp 14.878.900
d. Rp 15.328.900
Jawaban ( c )
Kawin Rp 1.320.000
4. Beni Raharja,WP Orang Pribadi, pengusaha restoran merek “Niki Echo”.Dalam tahun
2011 diketahui data antara lain : Penggunaan merek “Niki Echo” tersebut didasarkan
pada perjanjian penggunaan merek dengan pemilik merek selama 3(tiga) tahun.
Terhitung sejak 25 April 2011, pembayaran Royalty atas penggunaan merek dibayar
lunas pada saat penandatangganan perjanjian sebesar Rp 150.000.000. dalam
menghitung pajak penghasilan, biaya royalty pembebanannya melalui
amortisasi,metode garis lurus.
d. Rp 50.000.000
Jawaban ( a )
Masa Perjanjian 3 tahun maka masuk ke dalam kelompok 1 dengan tarif amortisasi
25%
Dasar Hukum
· Pasal 11A ayat 1a UU PPh : Amortisasi dimulai pada bulan dilakukannya
pengeluaran,kecuali untuk bidang usaha tertentu yang diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Menteri Keuangan.
· Pasal 11A ayat 2 mengatur : untuk harta tidak berwujud yang masa manfaatnya
tidak tercantum pada kelompok masa manfaat yang ada, maka wajib pajak
menggunakan masa manfaat terdekat.