Anda di halaman 1dari 13

Manajemen IKM, Februari 2017 (35- ) Vol. 12 No.

1
ISSN 2085- http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/

Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik (Studi Kasus PT ANI)

Operation-Production Strategy Formulation on Cosmetics (Case Study PT ANI)

Rizda Dwiyanti , Musa Hubeis , dan G Suprayitno

Program Diploma Institut Pertanian Bogor


Kampus IPB Cilibende. Jl. Kumbang No. 14, Bogor 16151
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB
Jl. Kamper Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
The Indonesian Institute for Corporate Governance
Jl. Radio Dalam Raya No 7C Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12140

ABSTRAK

Kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mengakibatkan persaingan dalam industri


kosmetik semakin meningkat. Kinerja operasi-produksi harus ditingkatkan agar menghasilkan kosmetik
berstandar mutu ASEAN. Penelitian dilakukan pada perusahaan kosmetik skala menengah PT ANI,
dengan tujuan menentukan misi dan objektif, strategi bisnis, strategi operasi berdasarkan prioritas tujuan
kinerja fungsi operasi-produksi dan merumuskan strategi dan kebijakan pembangunan sumber daya dan
proses operasi-produksi. Metode penelitian dengan deskriptif kualitatif dan alat analisis yang digunakan
adalah analisis SWOT, matriks Strategic Factors Analysis Summary (SFAS), Matriks TOWS, Porter Generic
Strategy, matriks strategi operasi serta Analytic Hierarchi Process (AHP) untuk pembobotan faktor strategi
internal/eksternal dan penentuan prioritas strategi operasi-produksi. Berdasarkan hasil penelitian
disimpulkan bahwa misi PT ANI memproduksi kosmetik perawatan wajah dan pribadi berbahan aktif
alami yang aman dan bermutu, untuk menangkap pasar ceruk di dalam dan luar negeri. Strategi bisnis
perusahaan adalah strategi bersaing fokus diferensiasi dan melayani pembuatan kosmetik perawatan
wajah dan pribadi dengan varian dan volume sesuai kebutuhan pelanggan. Pengembangan dari sumber
daya dan proses operasi-produksi diprioritaskan untuk memenuhi lima sasaran kinerja mutu ),
keandalan ( ), fleksibilitas kecepatan , ) dan biaya . Disisi lain prioritas strategi
operasi-produksi untuk memenuhi sasaran kinerja tersebut adalah strategi teknologi proses
jaringan rantai pasok kapasitas , pengembangan dan organisasi

Kata kunci: kosmetik, strategi bisnis, strategi operasi-produksi

ABSTRACT

Policy ASEAN Economic Community (AEC) lead to competition in the cosmetics industry is
increasing. Performance operation-production must be increased in order to produces cosmetic quality
standards of ASEAN. Research conducted in medium-scale cosmetic companies PT ANI, with the aim of
determining the mission and objectives, business strategy, operating strategy based on priority
performance goals operation-production function and formulate strategy and policy for operation-
production resource and process development. Research methods with descriptive qualitative and and
analysis tools used are SWOT analysis, SFAS matrix, Porter Generic Strategy, TOWS matrix, operations
strategy matrix and the AHP for weighting internal/eksternal strategic factors and prioritize operation-
production strategy determination. Based on the results of this study concluded that PT ANI mission is
produce facial and personal care cosmetics using natural active ingredients that are safe and good
quality, to capture domestic and overseas niece market. The company's business strategy is competitive
strategy of differentiation focus and serve the manufacture of face and personal care cosmetics with
variants and volume according to customer requirements. The development of resources and operation-
production processes priority is to meet the five performance objectives, namely quality (0,454),
reliability (0,270), flexibility (0,147), speed (0,082) and cost (0,048). On the other hand operation-
______________
*) Korespondensi:
Program Studi MPI, Sekolah Pascasarjana IPB, Jl. Raya Pajajaran Bogor; e-mail: rizda65@yahoo.com
Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

production strategic priority to meet the performance targets is a process technology (0,425), supply chain
network (0,235), capacity (0,206), the development and organization (0,

Key words: business strategy, cosmetics, operation-production strategy

PENDAHULUAN VIII/2010 tentang notifikasi kosmetika, dimana


setiap industri kosmetika yang berada di wilayah
Produk kosmetika telah menjadi kebutuhan Indonesia yang telah memiliki izin produksi harus
primer bagi masyarakat yang menembus seluruh melakukan notifikasi sebelum produk kosmetika
lapisan usia baik wanita dan pria. Indonesia yang diedarkan.
memiliki penduduk sekitar 250 juta jiwa, merupa-
kan pasar produk kosmetika yang menjanjikan
Total Nilai Penjualan
bagi perusahaan/produsen kosmetik serta akan
Industri Kosmetik
mendorong pertumbuhan dan perkembangan di Indonesia
industri kosmetika di Indonesia (Kemenperin
Berdasarkan kompilasi dan estimasi Total Penjualan (triliun rupiah)
duniaindustri.com, nilai pasar industri kosmetik
mencakup produk kosmetik buatan lokal maupun
59,03 64,34*
impor ditunjukkan pada Gambar 1. Nilai pasar 49,61
37,38 42,61
(market size) industri kosmetik di Indonesia tahun 28,76 31,56
diestimasi tumbuh 9% menjadi Rp64,3 triliun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
dibanding 2014 sebesar Rp59,03 triliun.
Sumber: www.duniaindustri.com
Dalam era MEA, tingkat persaingan dalam
industri kosmetika akan semakin kuat. Usaha
Gambar 1. Nilai penjualan industri kosmetik
industri kosmetika skala kecil dan menengah
(IKM) harus didorong untuk meningkatkan daya
saing, agar dapat terus meningkatkan potensi
pasar dan nilai penjualan. Peningkatan daya saing Strategi operasi mencakup proses individu
IKM kosmetik perlu diarahkan pada aspek mutu dan sangat memperhatikan proses perubahan
produk yang merupakan salah satu faktor kunci total dari seluruh bisnis. Hal ini berkaitan dengan
kesuksesan (KSF) dalam industri kosmetik. perubahan lingkungan kompetitif dan operasi
Produk bermutu dapat dicapai melalui peng- apa yang harus dilakukan untuk memenuhi
gunaan bahan-bahan yang baik dan layak serta tantangan saat ini dan masa depan. Hal ini juga
proses produksi produk yang baik dan bersih berkaitan dengan pembangunan jangka panjang
(Tiyanto dan Mustamu, . dari sumber daya operasi dan proses sehingga
Hal tersebut sejalan dengan Rencana Induk dapat memberikan keuntungan yang berkelanjut-
Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015– an (Slack dan Lewis,
2035 (Kemenperin 2015), bahwa pembangunan PT ANI merupakan perusahaan IKM
industri kosmetik sebagai industri andalan kosmetik di kota Bogor yang memfokuskan pada
mencakup modal dasar, yaitu faktor sumber daya pembuatan produk kosmetik perawatan wajah
yang digunakan dalam kegiatan industri untuk dan pribadi berbahan aktif alami. Proses produksi
menghasilkan barang dan jasa serta dalam kosmetik saat ini menggunakan teknologi seder-
penciptaan nilai tambah atau manfaat yang tinggi. hana, serta bangunan pabrik dan sistem operasi-
Modal dasar yang dimaksud diantaranya berupa produksi beberapa unsurnya belum memenuhi
sumber daya alam, sumber daya manusia, serta persyaratan CPKB. Upaya perbaikan kinerja
teknologi, inovasi, dan kreativitas. operasi-produksi perlu dilakukan perusahaan
Pengembangan IKM kosmetika juga harus melalui penerapan strategi operasi yang tepat.
mengacu kepada dua peraturan, pertama Tujuan penelitian ini adalah (1) Menentu-
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia kan misi dan objektif perusahaan, (2) Menentukan
Nomor 1175/MENKES/PER/VIII/2010 yang mem- strategi bisnis, (3) Menentukan strategi operasi
persyaratkan penerapan Cara Pembuatan berdasarkan prioritas tujuan kinerja fungsi
Kosmetik Yang Baik (CPKB) pada setiap golongan operasi-produksi, (4) Merumuskan strategi dan
industri, kedua Peraturan Menteri Kesehatan kebijakan pembangunan sumber daya dan proses
Republik Indonesia Nomor 1176/MENKES/PER/ operasi-produksi.

DWIYANTI ET AL Manajemen IKM


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

METODE PENELITIAN ini adalah beberapa hotel di wilayah Bogor,


apotik, toko kosmetik, dokter Spk dan perusahaan
Penelitian ini merupakan penelitian studi MLM. PT ANI dalam menjalankan aktivitas
kasus pada PT ANI. Kerangka pemikiran sehari-hari dipimpin oleh seorang Direktur Utama
penelitian ditunjukkan pada Gambar 2. Metode (Dirut) dan satu orang Direktur Produksi dan
yang digunakan dalam penelitian adalah R&D yang juga merupakan pemegang saham
deskriptif dan kualitatif. Penggalian data perusahaan. Visi, misi dan tujuan perusahaan
dilakukan dengan teknik wawancara secara adalah:
terstruktur dengan panduan dan pengisian a. Visi: Menjadi produsen produk kosmetik dan
kuesioner kepada sejumlah responden yang personal care terkemuka di Indonesia dan
ditetapkan secara purposive, yaitu panel pakar seluruh dunia.
yang mempunyai pengetahuan terkait perkem- b. Misi:
bangan industri kosmetik nasional dan dari pihak 1) Menghasilkan produk aman dan bermutu
manajemen PT ANI. Keterlibatan responden sesuai peraturan perundang-undangan
digunakan untuk proses membangkitkan (inisiasi) yang berlaku,
data faktor-faktor strategik internal dan eksternal 2) Menangkap target pasar khusus di dalam
perusahaan. Selain itu, penelitian memanfaatkan dan luar negeri,
data sekunder berupa laporan manajemen 3) Memberikan pemahaman mengenai
maupun laporan publikasi lain terkait keragaman manfaat dari berbagai bahan aktif alami
peubah kunci yang berpengaruh pada kinerja dan pada personal care.
posisi strategik perusahaan. Hasil wawancara dan c. Tujuan:
pengisian kuesioner maupun data sekunder 1) Menyediakan informasi, pengetahuan dan
tersebut akan dianalisis berdasarkan tahapan- berita tentang segala aspek produk
tahapan perumusan strategi dan perangkat personal care.
analisis. 2) Menggunakan merek sendiri untuk men-
jual ke pasar lokal dan pasar inter-
nasional.
Kondisi PT ANI
Lingkungan 3) Menyediakan forum Nasional dan Inter-
Internal/ nasional untuk saling bertukar informasi
Eksternal Misi dan dan gagasan mengenai personal care.
Obyektif 4) Membuka lapangan pekerjaan dan
mengurangi kemiskinan.
5) Memberikan tambahan keahlian khsusus
Kesesuaian Misi kepada tenaga teknis yang pada awalnya
dan Obyektif tidak memiliki keahlian dalam mempro-
duksi sediaan kosmetik.

Alternatif Strategi Sumber Daya


Strategi Bisnis
Menurut Fleisher dan Bensoussan dalam
Tiyanto dan Mustamu (2013), sumber daya
merupakan asset dan kemampuan yang dimiliki
Strategi Operasi perusahaan guna menghasilkan output. Sumber
daya merupakan modal untuk dapat bertahan
dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat,
Gambar . Kerangka pemikiran penelitian
serta sebagai modal untuk berkembang me-
wujudkan visi dan misi perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber daya berwujud yang dimiliki PT
ANI adalah sumber daya manusia (SDM),
PT ANI merupakan IKM kosmetik yang finansial serta sarana dan prasarana produksi.
membuat produk sesuai dengan pesanan Sumber daya finansial menjadi unsur yang
pelanggan (make to order), baik varian maupun penting dalam penentuan keputusan strategik
volumenya. Perusahaan memiliki segmen pasar perusahaan. Perusahaan menggunakan dana
khusus (niece market) dan pelanggan PT ANI saat cashflow, baik untuk operasional sehari-hari mau-

Vol. 12 No.1 Februari 2017


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

pun untuk pengembangan sarana dan prasarana yaitu penambahan/pengurangan karyawan


produksi. Manager keuangan mengelola seluruh kontrak atau shift kerja di bagian produksi.
keuangan perusahaan dengan menggunakan Perubahan tingkat kapasitas dengan cara ini tidak
program excell. mahal dan dapat dilakukan secara cepat.
Fasilitas produksi perusahaan, diantaranya
bangunan pabrik beserta kantor seluas + 1.000 m , Tabel 1. Jumlah tenaga kerja tetap PT ANI
kendaraan untuk mendistribusikan material/ Jumlah TK
produk jadi dan peralatan produksi. Bangunan Jabatan Pendidikan
(orang)
pabrik terdiri dari ruang pengemasan, gudang Dewan Komisaris S3
produk jadi, gudang bahan baku, dan ruang Direktur Utama/ S2
produksi berupa area penimbangan, pencampur- Marketing
an, pemasakan dan pencetakan. Peralatan Direktur Produksi/ R S2
produksi utama adalah tangki pencampur &D
Administrasi Non sarjana
berpengaduk otomatis atau manual dan beberapa
Keuangan
peralatan pendukung yang masih sederhana,
Administrasi Umum Non sarjana
seperti kompor, timbangan, wadah bahan, Asisten Produksi Non sarjana
cetakan sabun dan alat pemotong sabun. Tangki Tenaga kerja bagian Non sarjana
pemanas berpengaduk manual digunakan jika Produksi
aliran listrik PLN mati. Tenaga kerja bagian Non sarjana
Proses produksi semua varian produk pengemasan
dijalankan menggunakan teknologi sederhana Cleaning service Non sarjana
dan tidak memerlukan level kompetensi tinggi. Security Non sarjana
Oleh karena itu, perusahaan hanya mengutama- Total
Sumber: PT ANI (201 .
kan faktor mental dalam proses rekrutmen
karyawan bagian produksi. Karyawan PT ANI
2. Strategi Jaringan Pasokan
terdiri dari 30 karyawan tetap (Tabel 1) dan
Strategi ini dilakukan perusahaan, terutama
karyawan kontrak yang jumlahnya selalu berubah
pada aktivitas pembelian bahan baku, bahan
tergantung beban pekerjaan di bagian produksi
pendukung dan bahan kemasan yang dibutuhkan
dan pengemasan.
untuk membuat produk yang dipesan pelanggan
Selain sumber daya berwujud, perusahaan
akhir. Secara umum, untuk menjamin kesesuaian
yang telah berdiri hampir delapan tahun mampu
mutu dan waktu pengiriman pasokan, serta untuk
menciptakan sumber daya tidak berwujud yang
mendapatkan biaya transaksi yang rendah,
banyak dipertimbangkan pelanggan. Sumber
perusahaan menjalin kemitraan dengan beberapa
daya tidak berwujud tersebut berupa citra dan
pemasok atas dasar kepercayaan.
reputasi baik di mata pelanggan, jaringan website
Khusus untuk bahan aktif dan parfum
adevnatural.com, pengalaman di bidang pemasar-
impor dengan waktu kedatangan pesanan 2-3
an, serta keahlian dalam pengembangan formula
bulan, perusahaan menggunakan beberapa pema-
dan proses produksi kosmetik.
sok setia dan membuat kesepakatan tidak tertulis
yang menyatakan bahwa pemasok tidak menjual
Strategi Operasi Existing
bahan tersebut kepada produsen kosmetik lain,
Strategi pada empat area keputusan operasi
sejauh perusahaan dapat mempertahankan
yang pernah atau saat ini dijalankan perusahaan
jumlah pesanan minimum yang telah ditentukan
adalah:
00 kg per tahun). Jika tingkat kebutuhan
1. Strategi Kapasitas
bahan besar, perusahaan juga akan menyampai-
Keputusan jangka panjang pernah dilaku-
kan perkiraan kebutuhan dalam 1 tahun kepada
kan perusahaan saat memindahkan lokasi pabrik
pemasok dan selanjutnya pemasok akan membuat
pada tahun 2011, yaitu dari kampus IPB
PO beserta stok pengaman sesuai keperluan.
Baranangsiang ke lokasi pabrik saat ini. Selain itu,
Untuk pembelian bahan baku berupa
meningkatkan kapasitas produksi pada tahun
produk komoditas, perusahaan menggunakan
dengan menambah satu buah tangki
strategi banyak pemasok (many supplier). Dalam
pemanas berkapasitas 300 kg. Keputusan jangka
menjalankan strategi ini, masih ditemukan
pendek terkait kapasitas dilakukan perusahaan
ketidaksesuain mutu yang dapat menyebabkan
saat harus merubah tingkat kapasitas yang
gangguan pada proses produksi.
disebabkan adanya perubahan tingkat pesanan,

DWIYANTI ET AL Manajemen IKM


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

3. Strategi Teknologi Proses baku menjadi produk akhir termasuk penerimaan


Proses produksi kosmetik sebagian besar bahan baku dasar dari pemasok dan pemasaran
dilakukan secara manual, kecuali pada proses output/produk kepada pelanggan (Acharyulu et
pencampuran formula telah menggunakan tangki al.,
berpengaduk otomatis. Teknologi proses ini 1) Pemasaran dan Penjualan (Marketing and
menimbulkan banyak pemborosan di setiap Sales)
tahapan proses produksi. Aktivitas pemasaran dan penjualan
kosmetik merupakan tanggungjawab Direktur
4. Strategi Pengembangan dan Organisasi Utama (Dirut) yang dibantu beberapa tenaga
Untuk mengarahkan perbaikan operasi, pemasaran freelance. Media promosi utama yang
perusahaan belum melakukan pengukuran digunakan adalah website perusahaan adev-
kinerja yang terorganisir. Perbaikan kinerja pada natural.com dan media internet lainnya seperti on-
aktivitas proses produksi dilakukan atas dasar line shop. Promosi juga dilakukan oleh tenaga
hasil pengamatan terhadap produk cacat atau pemasaran freelance, khususnya untuk memper-
jumlah produk yang terbuang (scrap) dan luas pasar dokter Spk, salon dan spa.
pemborosan yang terjadi sepanjang proses, 2) Layanan Pelanggan
walaupun data tersebut belum terdokumentasi. Umumnya pesanan terjadi setelah pelang-
Perusahaan juga pernah melakukan pengukuran gan baru mengenal PT ANI melalui tayangan
produktivitas sesaat berkenaan dengan kemam- website dan melakukan transaksi secara langsung
puan pengemasan produk harian, jumlah produk- di lokasi pabrik. Dirut akan melayani pelanggan
si per hari dan jumlah potongan sabun per hari. dan mengklarifikasi contoh kosmetik yang
dibawa untuk dibuatkan formulanya. Dalam
Analisis Lingkungan pengembangan formula harus memperhatikan
ketersediaan bahan baku dan teknologi, agar scale-
Analisis Lingkungan Internal
up (produksi) dapat segera dilakukan. Pelanggan
Analisis terhadap lingkungan internal
akan mengeluarkan PO setelah spesifikasi dan
perusahaan bertujuan mengidentifikasi sejumlah
harga produk yang ditawarkan sesuai.
faktor kekuatan dan kelemahan yang terdapat
3) Pengendalian Logistik dalam Perusahaan
pada sumber daya dan proses bisnis internal yang
(Inbound Logistic)
dimiliki perusahaan. Pendekatan Resource-based
Aktivitas pengendalian logistik pada PT
View of the Firm melihat sumber daya internal
ANI mencakup aktivitas pengendalian bahan
adalah bagian yang paling penting bagi
baku utama, bahan pendukung dan bahan
perusahaan dalam menghadapi persaingan.
kemasan yang digunakan dalam proses produksi
Wandrial (2011) melakukan analisis lingkungan
kosmetik. Semua material tersebut diletakkan
internal perusahaan menggunakan Value Chain
dalam satu gudang raw material (GRM), tetapi
Analysis dikombinasikan dengan Resource Based
disusun secara terpisah berdasarkan jenis
View of The Firm dan VRIO Framework.
material. Tata letak GRM cukup baik, sehingga
1. Analisis Rantai Nilai dari Porter (Porter’s
pengambilan dan pengecekan stok dapat
Value Chain Analysis)
dilakukan dengan mudah.
Penelaahan secara sistematik terhadap
Untuk mengendalikan jumlah stok material
aktivitas penciptaan nilai di setiap aktivitas
di GRM, perusahaan menggunakan strategi
perusahaan akan memberikan pemahaman lebih
persediaan dengan cara mengatur waktu dan
baik terhadap kekuatan dan kelemahan yang
jumlah pesanan. Pemesanan ulang akan
dimiliki perusahaan. Berdasarkan Porter,
dilakukan, jika jumlah stok material berada di
perbedaan dengan rantai nilai kompetitor
bawah stok minimum. Stok minimum merupakan
merupakan sumber kunci keunggulan bersaing
prakiraan kebutuhan material selama dua minggu
(Wheelen dan Hunger,
ke depan yang dihitung berdasarkan data
Michael E Porter mengembangkan model
pesanan produk dari bagian pemasaran.
rantai nilai untuk sektor manufaktur dengan lima
Untuk mendukung akurasi pencatatan
aktivitas utama dan empat aktivitas pendukung
keluar-masuk material, digunakan program
(Acharyulu et al.,
komputer MS Excel. Selanjutnya data stok setiap
a. Aktivitas Utama
material akan diverifikasi setiap bulan melalui
Aktivitas utama merupakan kegiatan yang
pengecekan dan penghitungan fisik meterial yang
terlibat langsung dalam proses konversi bahan
tersedia di gudang.

Vol. 12 No.1 Februari 2017


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

4) Operasi karyawan, sistem pengupahan, pemberian reward


Aktivitas operasi PT ANI adalah pembuat- and punishment, serta penjadwalan kerja.
an produk kosmetik berdasarkan purchase order Untuk sistem pengupahan yang berlaku
(PO) yang diterima. Proses dilanjutkan ke tahap untuk karyawan tetap dan tidak tetap adalah:
pembuatan formula dan penjadwalan produksi. a. Perusahaan mengatur dan menerapkan sistem
Teknologi proses dan fasilitas produksi yang pemberian upah yang layak bagi pekerja yang
digunakan sama untuk semua varian produk, disesuaikan dengan golongan, status, jabatan,
baik sabun, lotion, scrub maupun produk kosmetik keahlian dan prestasi.
lainnya. Proses produksi utama untuk semua b. Besarnya upah terendah yang diberikan
varian produk terdiri dari proses penimbangan kepada pekerja tidak boleh kurang dari
bahan baku, pencampuran dan pemanasan bahan ketentuan minimum yang berlaku sesuai
kosmetik pada tangki pemanas berpengaduk dengan peraturan yaitu Upah Minimum
dengan kapasitas 250 kg atau 100 kg, pencetakan Propinsi (UMP).
(khusus untuk sabun padat), pendinginan dan c. Pembayaran gaji kepada karyawan dilakukan
proses pengisian/pengemasan. Untuk produk sekali dalam sebulan, yaitu pada setiap akhir
sabun padat dikemas menggunakan kemasan bulan. Bonus yang diberikan kepada karya-
primer dan sekunder dari bahan karton, wan berupa Tunjangan Hari Raya (THR) dan
sedangkan untuk produk sabun transparan atau bonus akhir tahun. Untuk karyawan tetap
kosmetik berbentuk cair, lotion atau gel dikemas diberikan uang tunjangan transportasi.
menggunakan berbagai bentuk kemasan primer Untuk penjadwalan kerja (Tabel ),
dari bahan plastik. perusahaan menerapkan dua kategori jam kerja
Fasilitas produksi diatur pada tempat (job yang berbeda antara karyawan shift dan non-shift.
shop) berdasarkan aktivitas atau proses untuk
membuat beragam produk kosmetik sesuai Tabel . Jadwal kerja
pesanan pelanggan. Pengaturan fasilitas yang Karyawan Hari Kerja Jam Kerja
terfokus pada proses ini akan menyediakan Non-shift Senin – Jumat 07.00 –
tingkat produksi dengan fleksibilitas yang tinggi, Sabtu 08.00 –
dimana produk dapat berpindah sesaat diantara
proses-proses yang ada. Shift Senin – Jumat 07.30 – 15.30 (shift 1)
Pemeliharaan terhadap peralatan/fasilitas 15.30 – 23.30 (shift 2)
produksi sangat diperlukan untuk menjamin
Sabtu 08.00 – 13.00 (shift 1)
kontinuitas produksi serta mutu produk yang
13.00 – 18.00 (shift 2)
dihasilkan. Pencucian tangki dilakukan setiap kali
Sumber: PT ANI (2015).
selesai pembuatan produk.
5) Logistik Luar Perusahaan
3) Pengembangan Teknologi
Aktivitas pengiriman produk jadi dari
Aktivitas pengembangan teknologi ter-
pabrik ke lokasi pelanggan ditangani oleh
utama pada teknologi produksi yang dilakukan
perusahaan sendiri, dengan menggunakan ken-
secara bertahap dengan mempertimbangkan dana
daraan milik perusahaan atau kendaraan sewa
cashflow yang tersedia. Aktivitas pengembangan
untuk pengiriman barang luar jabodetabek.
produk terutama pada aspek formula, bentuk,
warna dan kemasan dilakukan oleh tim R & D
b. Aktivitas Pendukung
perusahaan pada laboratorium yang sederhana.
1) Infrastruktur Perusahaan
4) Pembelian
Infrastruktur PT ANI yang sangat penting
Aktivitas pembelian terutama untuk
dalam mendukung kelancaran aktivitas primer
menyediakan bahan baku, bahan pendukung dan
adalah website perusahaan, dana cashflow,
bahan kemasan, dengan menggunakan beberapa
koordinasi antara bagian pemasaran, R & D,
pemasok. Perusahaan akan memberikan spesifi-
produksi dan keuangan dalam pengembangan
kasi permintaan penawaran kepada pemasok dan
produk baru dan sistem notifikasi on-line BPOM.
umumnya pesanan akan jatuh ke pihak dengan
2) Manajemen SDM
penawaran harga terendah. Pesanan berikutnya
Aktivitas manajemen SDM ditujukan untuk
dapat berpindah kepada pihak lain, jika
pencapaian target produksi dan efisiensi biaya,
perusahaan mendapatkan penawaran lebih baik
mencakup perekrutan dan merumahkan
untuk harga, mutu, sistem pembayaran dan juga

DWIYANTI ET AL Manajemen IKM


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

kemampuan pengiriman. Perusahaan belum kosmetik dalam lingkungan sosial dan Porter Five
melakukan pengujian laboratorium terhadap Force untuk mengidentifikasi ancaman yang
mutu material yang diterima, tetapi ketidak- berasal dari lima kekuatan dalam lingkungan
sesuaian mutu material dapat diketahui pada saat industri kosmetik. Hasil analisis lingkungan
produksi berlangsung. eksternal ditunjukkan pada Tabel 4.

2. Analisis VRIO Tabel . Hasil analisis VRIO


Analisis VRIO (Tabel 3) merupakan
No. Kompetensi VRIO Kategori
penelaahan lebih lanjut terhadap sumber daya
Tim pemasaran Value, Kekuatan dan
dan kemampuan PT ANI, apakah memberikan andal Rare, kompetensi
kontribusi secara riil terhadap kemampuan Imitate khusus jangka
bersaing perusahaan saat ini ataukah masih panjang
bersifat potensial. Situs internet Value Kompetitif
Penjelasan dari masing-masing kompetensi perusahaan paritas
adalah; Kecepatan Value, Kekuatan dan
a. Tim pemasaran dipimpin Direktur Marketing/ Pengembangan Rare, kompetensi
produk Imitate khusus jangka
Dirut berpengalaman dan memiliki keteram-
panjang
pilan di bidang pemasaran, serta berlatar-
Tim R & D yang Value, Kekuatan dan
belakang pendidikan Strata 2 (S2). kuat dan Rare, kompetensi
b. Adanya keterbatasan anggaran biaya berpengalaman Imitate khusus jangka
pemasaran, menjadikan situs internet dalam desain panjang
perusahaan dan media sosial merupakan alat produk dan proses
pemasaran penting. Situs internet perusahaan Hubungan Value, Kekuatan dan
harus selalu diperbarui guna memenuhi kemitraan yang Rare, kompetensi
kebutuhan konsumen. kuat dengan Imitate khusus jangka
beberapa pemasok panjang
c. Sumber daya keuangan berasal dari dana
bahan baku
cashflow, dikelola dengan baik untuk modal
Prosedur Value Kompetitif
produksi, operasional perusahaan dan pengendalian mutu paritas
pengembangan sumber daya fisik yang bahan baku
penting dalam peningkatan daya saing. Sumber daya Value Kompetitif
d. Pabrik memiliki skala produksi rumah tangga keuangan: dana paritas
dan teknologi produksi sederhana. Pengatur- cashflow
an tata letak fasilitas produksi terfokus pada Kehandalan Value Kompetitif
proses, dimana produk dapat berpindah fasilitas produksi paritas
Efektivitas Value Kompetitif
sesaat diantara proses-proses yang ada dalam
pengendalian mutu paritas
menghasilkan produk kosmetik pesanan
fase prosesing
pelanggan. Level kapasitas Value Kompetitif
e. Hubungan kemitraan yang kuat dengan produksi paritas
beberapa pemasok, untuk memperoleh bahan Kapabilitas Value Kompetitif
baku dan kemasan dengan penawaran terbaik manufaktur yang paritas
dari aspek harga, mutu, sistem pembayaran fleksibel
serta kemampuan pengiriman. Efisiensi dan Value Kompetitif
f. Tim R & D dipimpin oleh Direktur R & D efektivitas paritas
kebijakan
berlatar belakang pendidikan S2 di bidang
personalia
industri dan memiliki pengetahuan bahan
kosmetik yang baik.
Analisis Faktor Strategik
Analisis SWOT merupakan analisis faktor-
Analisis Lingkungan Eksternal
faktor strategik (Strenghs, Weaknesses, Oppor-
Analisis lingkungan eksternal bertujuan
tunities, and Threats) dari perusahaan. Berdasarkan
mengidentifikasi faktor peluang dan ancaman (O-
analisis SWOT teridentifikasi kompetensi langka
T) yang memengaruhi aktivitas PT ANI. Sulistyo
(distinctive competence) perusahaan, yaitu keahlian
et al. (2011) menggunakan dua alat analisis dalam
tertentu dan sumber daya yang dimiliki
melakukan pengamatan lingkungan eksternal,
perusahaan serta cara unggul yang digunakan.
yaitu analisis PEST untuk memonitor tren industri

Vol. 12 No.1 Februari 2017


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

Selain itu, akan teridentifikasi pula beberapa Faktor lingkungan internal penting
peluang yang tidak dapat diraih karena tidak (kekuatan-kelemahan) perusahaan diringkas ke
tersedianya sumber daya (Wheelen dan Hunger, dalam bentuk tabel IFAS (Tabel 5) dan faktor-
. faktor lingkungan eksternal penting (peluang-
ancaman) ke dalam bentuk tabel EFAS (Tabel 6).
Tabel . Ringkasan peluang dan ancaman Analisis dilanjutkan dengan membuat matriks
Peluang Ancaman SFAS (Tabel 7), yaitu meringkas faktor-faktor
Peningkatan PDB Persyaratan izin
strategik menjadi delapan faktor dengan cara
Nasional -pertumbuhan produksi industri memperhatikan bobot tertinggi dari masing-
sektor PKRT kosmetik masing faktor yang terdapat pada Tabel IFAS dan
Tren gaya hidup Inflasi berdampak pada EFAS.
masyarakat Indonesia penurunan tingkat
penjualan produk Tabel . Faktor IFAS
kosmetik alami
Pertumbuhan jumlah Pelemahan nilai tukar Faktor Internal Bobot Rating skor
penduduk Indonesia rupiah terhadap dolar Kekuatan
Amerika mempengaruhi S1: Tim Pemasaran handal
harga bahan baku impor S2: Kecepatan
Perkembangan teknologi Perjanjian CAFTA pengembangan produk
dan sistem informasi menyebabkan maraknya S3: Tim R & D
peredaran produk berpengalaman
kosmetik impor dengan S4: Hubungan kemitraan
harga lebih murah dengan beberapa pemasok
Perkembangan teknologi Perubahan UU Kelemahan
proses produksi Ketenagakerjaan dengan W1: Kehandalan fasilitas
menaikkan UMR sangat produksi
mempengaruhi HPP W2: Prosedur pengendalian
Kesepakatan pasar Kebijakan pemerintah mutu bahan baku
tunggal ASEAN menaikkan harga BMM W3: Efektivitas
membuka peluang berdampak pada pengendalian mutu fase
ekspor produk kosmetik kanaikkan beberapa prosesing
nasional ke beberapa komponen biaya W4: Level kapasitas produksi
negara anggota ASEAN produksi Total Skor
PERMENKES dan Persyaratan sertifikat
Peraturan Kepala BPOM CPKB membutuhkan Tabel . Faktor EFAS
terkait CPKB yang investasi jangka panjang Faktor Eksternal Bobot Rating skor
mengacu pada ACD cukup besar
Peluang
Dukungan pemerintah Ancaman pendatang O Peningkatan PDB
pada IKM kosmetik, baru dengan kekuatan Nasional - pertumbuhan
berupa bimbingan teknis modal cukup besar sektor PKRT
dan denah pabrik sesuai O2: Pertumbuhan jumlah
CPKB penduduk
O3: Tren gaya hidup
Matriks SFAS meringkas faktor-faktor masyarakat
strategik dengan mengkombinasikan faktor-faktor O4: Perkembangan
eksternal pada tabel EFAS (External Factor Analysis teknologi komputer dan
Summary) dengan faktor-faktor internal pada internet
tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary). Ancaman
T1: Persyaratan izin industri
Matriks SFAS (Strategic Factors Analysis Summary)
kosmetik
membantu pengambil keputusan dengan
T2: Pelemahan nilai tukar
meringkas faktor-faktor stratejik menjadi sepuluh rupiah terhadap $US
faktor, dengan cara memperhatikan bobot pada T3: Tingkat inflasi
masing-masing faktor. Faktor-faktor EFAS dan T4: Persyaratan sertifikat
IFAS dengan bobot tertinggi akan muncul pada CPKB
matriks SFAS (Wheelen dan Hunger, . Total Skor

DWIYANTI ET AL Manajemen IKM


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

Tabel . Faktor SFAS 1. Misi PT ANI menghasilkan produk kosmetik


Faktor Strategik Bobot Rating Skor dan personal care berbahan aktif alami yang
S3: Tim R & D yang kuat aman dan bermutu untuk menangkap target
dan berpengalaman dalam pasar khusus di dalam dan luar negeri, masih
desain produk dan proses selaras dengan lingkungan internal dan
S4: Hubungan kemitraan eksternal.
yang kuat dengan 2. Kompetensi PT ANI adalah membuat produk
beberapa pemasok kosmetik perawatan wajah dan pribadi.
W2: Prosedur
3. Distinctive competencies PT ANI, diantaranya:
pengendalian mutu bahan
a. Tim marketing dan R & D handal.
baku
W3: Efektivitas
b. Kemampuan membuat rancangan produk
pengendalian mutu fase kosmetik dan personal care lebih cepat
prosesing dibanding pesaing.
O3: Tren gaya hidup 4. Pasar khusus (propitious niche) PT ANI adalah
masyarakat Indonesia gerai produk alami, toko obat dan kosmetik,
O4: Perkembangan salon dan spa, dokter spesialis kulit dan
teknologi informasi perusahaan MLM, serta toiletris beberapa
(komputer dan internet)
hotel di kota Bogor.
T1: Persyaratan izin
industri kosmetik
T2: Pelemahan nilai tukar
Evaluasi Alternatif Strategi
rupiah terhadap $US Matriks TOWS (Tabel 8) digunakan untuk
Total Skor menciptakan beberapa alternatif strategi
perusahaan dalam menghadapi ancaman dan
Berdasarkan faktor SFAS, dapat disimpul- peluang eksternal, dengan mengimbangi
kan hal berikut: kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki.

Tabel 8. Matriks TOWS

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


IFAS  S1: Tim pemasaran andal  W1: Keandalan fasilitas produksi
 S2: Kecepatan pengembangan produk  W2: Prosedur pengendalian mutu
 S3: Tim R & D yang kuat dan bahan baku
berpengalaman dalam desain produk  W3: Efektivitas pengendalian mutu
dan proses fase prosesing
EFAS  S4: Hubungan kemitraan yang kuat  W4: Level kapasitas produksi
dengan beberapa pemasok bahan baku
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
 O1:Pertumbuhan ekonomi 1. Menambah tenaga penjual freelance 1. Perbaikan fasilitas produksi
Indonesia: peningkatan PDB dan untuk memperluas pasar khusus berdasarkan perspektif pelanggan
sektor PKRT diseluruh Indonesia (S1O1O2) c) (W1O1O2) a)
 O2: Pertumbuhan jumlah 2. Mengembangkan webside perusahaan 2. Mengadakan sistem pengendalian
penduduk Indonesia (S1O4) c) mutu (W2W3O4) a)
 O3: Tren Gaya hidup masyarakat 3. Mengembangkan aktivitas promosi 3. Meningkatkan kapasitas untuk
 O4: Perkembangan teknologi melalui media sosial (S1O4) c) memenuhi volume dan varian
informasi (komputer dan internet) 4. Mengembangkan rancangan produk produk yang diminta pelanggan
 O5: Perkembangan teknologi kosmetik sesuai tren (S2S3O3) a) (W4O3) a)
proses produksi kosmetik 5. Melibatkan pemasok dalam aktivitas
pengembangan formula kosmetik (S4O3)
b)

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT


 T1: Persyaratan izin industri 1. Mengadakan kontrak kerjasama dengan 1. Melakukan perbaikan fasilitas
kosmetik pemasok untuk mendapatkan biaya produksi sesuai persyaratan CPKB
 T2: Pelemahan nilai tukar rupiah murah dan fasilitas tempo pembayaran (W1T1T4) a)
terhadap dolar Amerika (S4T2T3) b) 2. Meningkatkan kehandalan produk
 T3: Tingkat inflasi melalui penerapan sanitasi dan
 T4: Persyaratan sertifikat CPKB higiene pada personalia
(W2W3T1T4) a)
Keterangan: a)Produksi Kemitraan c)Pemasaran
b)

Vol. 12 No.1 Februari 2017


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

Analisis Strategi Bisnis sukses dan kelangsungan hidup perusahaan


Analisi strategi bisnis PT ANI didahului dalam kompetisi (Anwar et al.,
analisis matriks IE untuk memetakan posisi per-
usahaan saat ini. Nilai total skor yang diperoleh Analisis Kebutuhan Pasar
pada Tabel EFAS dan IFAS diimplementasikan Model Slack dan Lewis menurunkan
pada matriks IE, sehingga diperoleh hasil seperti kebutuhan pasar dari kebutuhan konsumen,
Gambar 3. Perusahaan berada pada kuadran V posisi pada pasar dan aktivitas yang dijalankan
yaitu bertahan dan memelihara pasar yang ada, kompetitor. Produk PT ANI termasuk kategori
dimana strategi yang paling tepat dijalankan green product cosmetics, karena terbuat dari bahan-
adalah penetrasi pasar dan pengembangan bahan alami yang ramah lingkungan. Beberapa
produk. merk terkenal untuk produk kosmetik sejenis
Pengembangan produk merupakan contoh diantaranya The Body shop, Mustika Ratu dan Sari
strategi diferensiasi yang menguntungkan. Ayu. Oleh karena itu, PT ANI menyasar pasar
Berdasarkan strategi generik Porter (David, 2013), ceruk untuk kategori green product cosmetics, yang
strategi bersaing yang cocok dijalankan untuk tidak dimasuki oleh perusahaan industri kosmetik
ukuran pasar yang sempit ini adalah strategi skala besar. Kebutuhan pasar ceruk selain
fokus diferensiasi (Gambar ). rancangan formula kosmetik sesuai spesifikasi,
juga jaminan keamanan dan manfaat penggunaan
produk.
TOTA
Average Kompetitor adalah perusahaan industri
2,70 kosmetik skala kecil dan menengah yang tertarik
untuk memasuki ceruk yang sama dan juga
TOTAL

menjalankan model bisnis maklon atau Original


Medium
2,73

Equipment Manufacture (OEM). Beberapa kompeti-


tor telah memiliki fasilitas produksi yang modern
dan sertifikat CPKB, yang membuat pelanggan
lebih tertarik bekerjasama dalam produksi kosme-
tik. PT ANI dapat unggul melalui rancangan
Gambar . Matriks IE dari PT ANI formula kosmetik yang fleksibel dan dapat
dilakukan lebih cepat dibanding kompetitor.
Competitive
Analisis Kapabilitas Sumber Daya Operasi
Competitive

Berdasarkan hasil analisis Value Chain dan


VRIO, kapabilitas unggul sumber daya operasi
perusahaan sebagai berikut;
1. Perusahaan memiliki hubungan kemitraan
yang baik dengan beberapa pemasok yang
Gambar . Strategi Generik Porter (David, mampu menyediakan beragam bahan baku,
bahan pendukung dan bahan kemasan yang
Perumusan Strategi Operasi dibutuhkan untuk memproduksi beragam
Proses perumusan strategi operasi adalah produk kosmetik yang diharapkan konsumen.
bagian dari satu kesatuan proses manajemen 2. Perusahaan memiliki Tim R & D yang kuat
strategik yang merupakan implementasi dari dan berpengalaman dalam membuat desain
perumusan strategi pada tingkatan sebelumnya di formula dan proses pembuatan sabun
level korporasi dan bisnis (Afriantoni 2013). Pada transparan dan produk kosmetik perawatan
pasar kompetitif, strategi operasi perusahaan wajah/tubuh berbahan aktif alami.
biasanya dirumuskan berdasarkan keunggulan
kompetitif mereka. Strategi operasi yang efektif Prioritas Sasaran Kinerja Operasi
harus mempertahankan dan meningkatkan Sasaran kinerja generik yang dapat dicapai
keunggulan kompetitif berdasarkan pada fungsi operasi-produksi, untuk memuaskan
kemampuan sumber daya operasi perusahaan. pelanggan dan berkontribusi dalam peningkatan
Dengan memperhatikan kebutuhan pasar dan daya saing adalah:
kinerja operasional pesaing adalah kunci untuk 1. Quality (mutu) merupakan sasaran kinerja
yang harus dicapai fungsi operasi dalam

DWIYANTI ET AL Manajemen IKM


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

rangka menghasilkan produk andal sesuai ramping). Peningkatan kinerja juga perlu
harapan pelanggan, yang pada akhirnya disesuaikan dengan unsur CPKB yang belum
berdampak pada kontinuitas kerjasama diterapkan perusahaan. Peningkatan kinerja pada
produksi. Selain berpengaruh pada kepuasan empat kategori keputusan (Gambar 5) adalah:
pelanggan, mutu juga akan menciptakan 1. Strategi Kapasitas
proses yang stabil dan efisien. a) Menyediakan sumber daya untuk mendu-
2. Speed (kecepatan) merupakan kemampuan kung kualitas dan menggunakan kualitas
operasi dalam mengirimkan keseluruhan sebagai kriteria kinerja, diantaranya dengan
produk lebih cepat dari waktu yang telah meningkatkan fasilitas laboratorium untuk
ditentukan. mendukung pengujian bahan baku dan bahan
3. Dependebility (keandalan) merupakan kemam- kosmetik di dalam proses.
puan operasi dalam menyelesaikan pesanan b) Menyediakan sumber daya untuk meningkat-
secara tepat waktu (on time) kan level kapasitas secara keseluruhan, seperti
4. Flexibility (fleksibilitas) merupakan kemampu- memperluas ruang staging.
an operasi memodifikasi produk, menghasil-
2. Strategi Jaringan Pasokan
kan beragam produk, merubah volume
Perbaikan pada area ini difokuskan pada:
produksi, atau waktu pengiriman produk.
a) Membangun kualitas secara berkelanjutan
5. Cost (biaya) merupakan sasaran kinerja utama
dengan supplier bahan baku.
bagi perusahaan yang bersaing dengan harga
b) Menyediakan bahan baku berkualitas.
murah.
c) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan pasar
proses pembelian bahan baku, untuk
dan kapabilitas sumber daya operasi-produksi,
perbaikan pasokan (kualitas, harga dan waktu
serta pengambilan keputusan dengan AHP,
pengiriman).
strategi operasi-produksi diprioritaskan memenu-
hi sasaran kinerja mutu (0,454), keandalan (0,270), Teknologi Proses
fleksibilitas (0,147), kecepatan (0,082) dan biaya Memastikan bahwa teknologi yang dipilih
mendukung unsur Just In Time (JIT), yaitu
fleksibilitas, kehandalan, mengurangi variabilitas
Prioritas Strategi Operasi dan mengadakan teknologi yang membangun
Berdasarkan model bisnis dan kondisi mutu sepanjang proses produksi. Perbaikan pada
internal perusahaan, maka PT ANI sebaiknya area ini diantaranya mengadakan peralatan
melakukan peningkatan kinerja operasi-produksi otomatis pada proses pemompaan dan pengisian
secara bertahap dengan pendekatan Total Quality bahan.
Managemen (TQM) dan lean operation (operasi

Gambar 5. Matriks strategi operasi PT ANI

Vol. 12 No.1 Februari 2017


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

Pengembangan dan Organisasi 4. Strategi operasi-produksi diprioritaskan pada


Perbaikan penting pada area ini dapat teknologi proses (0,425), jaringan pasokan
dilakukan dengan menggunakan pedoman CPKB. (0,235), kapasitas (0,206) serta pengembangan
Dari empat puluh delapan unsur CPKB, dan organisasi (0,133).
perusahaan telah memenuhi 4 unsur. Melihat 5. Pembangunan sumber daya dan proses
kapasitas organisasi, terutama pemegang ke- operasi-produksi kosmetik adalah dengan
putusan, perusahaan mampu untuk memenuhi mengadakan peralatan otomatis pada proses
sisanya. Hal ini berkenaan investasi untuk pemompaan dan pengisian bahan, melakukan
mendukung pengembangan perusahaan. perbaikan mutu bahan baku komoditas dari
pemasok, memperluas ruang staging dan
Berdasarkan hasil pembobotan dengan meningkatkan keandalan laboratorium, serta
metode AHP, top management dapat merencana- menerapkan sistem manajemen mutu
kan perbaikan kinerja operasi-produksi dengan berpedoman CPKB.
urutan prioritas berikut:
1. Perbaikan pada area teknologi proses
DAFTAR PUSTAKA
menghasilkan bobot 0,425.
2. Perbaikan pada area jaringan pasokan
Acharyulu, SG., K. Venkata Subbaiah dan K.
menghasilkan bobot 0,235.
Narayana. 2015. Value Chain Model For
3. Perbaikan pada area kapasitas menghasilkan
Steel Manufacturing Sector: A Case Study.
bobot 0,2
International Journal of Managing Value
4. Perbaikan pada area pengembangan dan
and Supply Chains (IJMVSC) Vol. 6, No.
organisasi menghasilkan bobot 0,133.
-
Afriantoni. 2013. Analisis Potensi Strategi Operasi
Implikasi Hasil Penelitian
untuk Meningkatkan Daya Saing Industri
1. Dalam lingkungan pasar global, IKM
Reparasi Kapal pada Galangan Kapal
kosmetik perlu melakukan evaluasi terhadap
Nasional. Seminar Nasional Industri dan
misi dan strategi yang dijalankan.
Teknologi, Vol. 2, No. 1:63- FTK ITS,
2. IKM kosmetik perlu melakukan perencanaan
Surabaya.
peningkatan kinerja operasi-produksi yang
Anwar, BS., T. Alhabsji dan Djumahir. 2014. The
berisi keputusan struktural dan infrastruktur
Relationship Between Operations Strategy and
pada area teknologi proses, jaringan pasokan,
Competitive Strategy In Improving Firm
kapasitas dan pengembangan organisasi. Hal
Performance: A Literatur Review. International
ini dimaksudkan agar IKM dapat meng-
Journal of Business and Management Invention
hasilkan produk berstandar internasional dan
Volume 3 Issue 7 PP. - .
sumber daya dapat bertahan dalam jangka
David, FR. 2011. Strategic Management Concepts and
panjang.
Cases. (13th ed.) New Jersey: Pearson
Education, Inc.
KESIMPULAN
Fadun, SO Strategic Management, an
Organisational Risk Management Framework:
1. Misi PT ANI menghasilkan produk kosmetik
Case Study of Guaranty Trust Bank Plc.
perawatan wajah dan pribadi berbahan aktif
International Journal of Academic Research in
alami yang aman dan bermutu untuk
Accounting, Finance and Management Sciences
menangkap target pasar khusus di dalam dan
Vol. 4(2):51–
luar negeri.
[Kemenperin] Kementrian Perindustrian. 2014.
2. Berdasarkan analisis matriks IE, perusahaan
Indonesia Lahan Subur Industri Kosmetik
berada pada kuadran 5, yaitu bertahan dan
[Berita Industri]. [diacu 17 Oktober 2014].
memelihara pasar yang ada. Pada fase ini,
Tersedia dari : http://kemenperin.go.id/
perusahaan dapat menjalankan strategi
artikel/5897/Indonesia-Lahan-Subur-
bersaing diferensiasi fokus.
Industri-Kosmetik.
3. Sasaran kinerja fungsi operasi-produksi
[Kemenperin] Pusat Komunikasi Publik
diprioritaskan pada mutu (0,454), keandalan
Kementrian Perindustrian. 2015. Rencana
(0,270), fleksibilitas (0,147), kecepatan (0,082)
Induk Pembangunan Industri Nasional
dan biaya (0,048).
2015-2035. Jakarta (ID).

DWIYANTI ET AL Manajemen IKM


Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik

[MENKESRI] Menteri Kesehatan Republik Indo- Shifting from Grasberg Open-Pit Surface
nesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Mining to Underground Mining [Jurnal].
No. 1175/Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 International Research Journal of Business
tentang Izin Produksi Kosmetika. Jakarta Studies Vol 4 No. 01 : 21-48. Prasetiya
(ID): MENKESRI. Mulya Business School, Jakarta.
[MENKESRI] Menteri Kesehatan Republik Indo- Tiyanto, TR dan RH. Mustamu. 2013. Analisis
nesia. 2010a. Peraturan Menteri Kesehatan Deskriptif Strategi Bersaing pada Perusaha-
No. /Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 an Kosmetik [Internet]. Jurnal AGORA Vol
tentang Izin Produksi Kosmetika. Jakarta .
(ID): MENKESRI Wandrial, S. 2011. Analisis Internal Perusahaan
[MENKESRI] Menteri Kesehatan Republik Indo- (Strength & Weakness) Menggunakan
nesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Konsep Resource-Based View of the Firm
No. 1175/Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 dengan Kerangka VRIO. Binus Business
tentang IzinProduksi Kosmetika. Jakarta Review Vol 2(2):627-
(ID): MENKESRI Wheelen, TL., & Hunger, JD. 2012. Concepts in
Slack, N and M. Lewis. 2011. Operations Strategy Strategic management and Business Policy.
rd edition. Prentice Hall, Pearson Education (13th ed.) New Jersey: Pearson Education,
Limited, England. Inc.
Sulistyo, R., A. Soedjarno and MT. Simatupang.
2011. Operation Strategy Formulation:

Vol. 12 No.1 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai