1
ISSN 2085- http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/
ABSTRAK
ABSTRACT
Policy ASEAN Economic Community (AEC) lead to competition in the cosmetics industry is
increasing. Performance operation-production must be increased in order to produces cosmetic quality
standards of ASEAN. Research conducted in medium-scale cosmetic companies PT ANI, with the aim of
determining the mission and objectives, business strategy, operating strategy based on priority
performance goals operation-production function and formulate strategy and policy for operation-
production resource and process development. Research methods with descriptive qualitative and and
analysis tools used are SWOT analysis, SFAS matrix, Porter Generic Strategy, TOWS matrix, operations
strategy matrix and the AHP for weighting internal/eksternal strategic factors and prioritize operation-
production strategy determination. Based on the results of this study concluded that PT ANI mission is
produce facial and personal care cosmetics using natural active ingredients that are safe and good
quality, to capture domestic and overseas niece market. The company's business strategy is competitive
strategy of differentiation focus and serve the manufacture of face and personal care cosmetics with
variants and volume according to customer requirements. The development of resources and operation-
production processes priority is to meet the five performance objectives, namely quality (0,454),
reliability (0,270), flexibility (0,147), speed (0,082) and cost (0,048). On the other hand operation-
______________
*) Korespondensi:
Program Studi MPI, Sekolah Pascasarjana IPB, Jl. Raya Pajajaran Bogor; e-mail: rizda65@yahoo.com
Perumusan Strategi Operasi-Produksi Kosmetik
production strategic priority to meet the performance targets is a process technology (0,425), supply chain
network (0,235), capacity (0,206), the development and organization (0,
kemampuan pengiriman. Perusahaan belum kosmetik dalam lingkungan sosial dan Porter Five
melakukan pengujian laboratorium terhadap Force untuk mengidentifikasi ancaman yang
mutu material yang diterima, tetapi ketidak- berasal dari lima kekuatan dalam lingkungan
sesuaian mutu material dapat diketahui pada saat industri kosmetik. Hasil analisis lingkungan
produksi berlangsung. eksternal ditunjukkan pada Tabel 4.
Selain itu, akan teridentifikasi pula beberapa Faktor lingkungan internal penting
peluang yang tidak dapat diraih karena tidak (kekuatan-kelemahan) perusahaan diringkas ke
tersedianya sumber daya (Wheelen dan Hunger, dalam bentuk tabel IFAS (Tabel 5) dan faktor-
. faktor lingkungan eksternal penting (peluang-
ancaman) ke dalam bentuk tabel EFAS (Tabel 6).
Tabel . Ringkasan peluang dan ancaman Analisis dilanjutkan dengan membuat matriks
Peluang Ancaman SFAS (Tabel 7), yaitu meringkas faktor-faktor
Peningkatan PDB Persyaratan izin
strategik menjadi delapan faktor dengan cara
Nasional -pertumbuhan produksi industri memperhatikan bobot tertinggi dari masing-
sektor PKRT kosmetik masing faktor yang terdapat pada Tabel IFAS dan
Tren gaya hidup Inflasi berdampak pada EFAS.
masyarakat Indonesia penurunan tingkat
penjualan produk Tabel . Faktor IFAS
kosmetik alami
Pertumbuhan jumlah Pelemahan nilai tukar Faktor Internal Bobot Rating skor
penduduk Indonesia rupiah terhadap dolar Kekuatan
Amerika mempengaruhi S1: Tim Pemasaran handal
harga bahan baku impor S2: Kecepatan
Perkembangan teknologi Perjanjian CAFTA pengembangan produk
dan sistem informasi menyebabkan maraknya S3: Tim R & D
peredaran produk berpengalaman
kosmetik impor dengan S4: Hubungan kemitraan
harga lebih murah dengan beberapa pemasok
Perkembangan teknologi Perubahan UU Kelemahan
proses produksi Ketenagakerjaan dengan W1: Kehandalan fasilitas
menaikkan UMR sangat produksi
mempengaruhi HPP W2: Prosedur pengendalian
Kesepakatan pasar Kebijakan pemerintah mutu bahan baku
tunggal ASEAN menaikkan harga BMM W3: Efektivitas
membuka peluang berdampak pada pengendalian mutu fase
ekspor produk kosmetik kanaikkan beberapa prosesing
nasional ke beberapa komponen biaya W4: Level kapasitas produksi
negara anggota ASEAN produksi Total Skor
PERMENKES dan Persyaratan sertifikat
Peraturan Kepala BPOM CPKB membutuhkan Tabel . Faktor EFAS
terkait CPKB yang investasi jangka panjang Faktor Eksternal Bobot Rating skor
mengacu pada ACD cukup besar
Peluang
Dukungan pemerintah Ancaman pendatang O Peningkatan PDB
pada IKM kosmetik, baru dengan kekuatan Nasional - pertumbuhan
berupa bimbingan teknis modal cukup besar sektor PKRT
dan denah pabrik sesuai O2: Pertumbuhan jumlah
CPKB penduduk
O3: Tren gaya hidup
Matriks SFAS meringkas faktor-faktor masyarakat
strategik dengan mengkombinasikan faktor-faktor O4: Perkembangan
eksternal pada tabel EFAS (External Factor Analysis teknologi komputer dan
Summary) dengan faktor-faktor internal pada internet
tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary). Ancaman
T1: Persyaratan izin industri
Matriks SFAS (Strategic Factors Analysis Summary)
kosmetik
membantu pengambil keputusan dengan
T2: Pelemahan nilai tukar
meringkas faktor-faktor stratejik menjadi sepuluh rupiah terhadap $US
faktor, dengan cara memperhatikan bobot pada T3: Tingkat inflasi
masing-masing faktor. Faktor-faktor EFAS dan T4: Persyaratan sertifikat
IFAS dengan bobot tertinggi akan muncul pada CPKB
matriks SFAS (Wheelen dan Hunger, . Total Skor
rangka menghasilkan produk andal sesuai ramping). Peningkatan kinerja juga perlu
harapan pelanggan, yang pada akhirnya disesuaikan dengan unsur CPKB yang belum
berdampak pada kontinuitas kerjasama diterapkan perusahaan. Peningkatan kinerja pada
produksi. Selain berpengaruh pada kepuasan empat kategori keputusan (Gambar 5) adalah:
pelanggan, mutu juga akan menciptakan 1. Strategi Kapasitas
proses yang stabil dan efisien. a) Menyediakan sumber daya untuk mendu-
2. Speed (kecepatan) merupakan kemampuan kung kualitas dan menggunakan kualitas
operasi dalam mengirimkan keseluruhan sebagai kriteria kinerja, diantaranya dengan
produk lebih cepat dari waktu yang telah meningkatkan fasilitas laboratorium untuk
ditentukan. mendukung pengujian bahan baku dan bahan
3. Dependebility (keandalan) merupakan kemam- kosmetik di dalam proses.
puan operasi dalam menyelesaikan pesanan b) Menyediakan sumber daya untuk meningkat-
secara tepat waktu (on time) kan level kapasitas secara keseluruhan, seperti
4. Flexibility (fleksibilitas) merupakan kemampu- memperluas ruang staging.
an operasi memodifikasi produk, menghasil-
2. Strategi Jaringan Pasokan
kan beragam produk, merubah volume
Perbaikan pada area ini difokuskan pada:
produksi, atau waktu pengiriman produk.
a) Membangun kualitas secara berkelanjutan
5. Cost (biaya) merupakan sasaran kinerja utama
dengan supplier bahan baku.
bagi perusahaan yang bersaing dengan harga
b) Menyediakan bahan baku berkualitas.
murah.
c) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan pasar
proses pembelian bahan baku, untuk
dan kapabilitas sumber daya operasi-produksi,
perbaikan pasokan (kualitas, harga dan waktu
serta pengambilan keputusan dengan AHP,
pengiriman).
strategi operasi-produksi diprioritaskan memenu-
hi sasaran kinerja mutu (0,454), keandalan (0,270), Teknologi Proses
fleksibilitas (0,147), kecepatan (0,082) dan biaya Memastikan bahwa teknologi yang dipilih
mendukung unsur Just In Time (JIT), yaitu
fleksibilitas, kehandalan, mengurangi variabilitas
Prioritas Strategi Operasi dan mengadakan teknologi yang membangun
Berdasarkan model bisnis dan kondisi mutu sepanjang proses produksi. Perbaikan pada
internal perusahaan, maka PT ANI sebaiknya area ini diantaranya mengadakan peralatan
melakukan peningkatan kinerja operasi-produksi otomatis pada proses pemompaan dan pengisian
secara bertahap dengan pendekatan Total Quality bahan.
Managemen (TQM) dan lean operation (operasi
[MENKESRI] Menteri Kesehatan Republik Indo- Shifting from Grasberg Open-Pit Surface
nesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Mining to Underground Mining [Jurnal].
No. 1175/Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 International Research Journal of Business
tentang Izin Produksi Kosmetika. Jakarta Studies Vol 4 No. 01 : 21-48. Prasetiya
(ID): MENKESRI. Mulya Business School, Jakarta.
[MENKESRI] Menteri Kesehatan Republik Indo- Tiyanto, TR dan RH. Mustamu. 2013. Analisis
nesia. 2010a. Peraturan Menteri Kesehatan Deskriptif Strategi Bersaing pada Perusaha-
No. /Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 an Kosmetik [Internet]. Jurnal AGORA Vol
tentang Izin Produksi Kosmetika. Jakarta .
(ID): MENKESRI Wandrial, S. 2011. Analisis Internal Perusahaan
[MENKESRI] Menteri Kesehatan Republik Indo- (Strength & Weakness) Menggunakan
nesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Konsep Resource-Based View of the Firm
No. 1175/Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 dengan Kerangka VRIO. Binus Business
tentang IzinProduksi Kosmetika. Jakarta Review Vol 2(2):627-
(ID): MENKESRI Wheelen, TL., & Hunger, JD. 2012. Concepts in
Slack, N and M. Lewis. 2011. Operations Strategy Strategic management and Business Policy.
rd edition. Prentice Hall, Pearson Education (13th ed.) New Jersey: Pearson Education,
Limited, England. Inc.
Sulistyo, R., A. Soedjarno and MT. Simatupang.
2011. Operation Strategy Formulation: