Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH EKSTRAK KULIT KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) TERHADAP

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN


(Rattus norvegicus strain wistar) MODEL DIABETIKUM

Nabila Safira
Jurusan Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Bendungan Sutami No. 108, Malang
safiranabila.ns@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes mellitus merupakan sindrom metabolik yang ditandai dengan meningkatnya


kadar glukosa darah. Penggunaan oral anti diabetik atau insulin menimbulkan banyak efek
samping bagi pasien. Ekstrak kulit kayu manis mengandung berbagai senyawa seperti
methylhydroxyl chalcone polymer (MHCP), cinnamic acid, cinnamaldehyde, polifenol, dan
flavonoid yang diduga berpotensi menurunkan kadar glukosa darah.
Mengetahui pengaruh ekstrak kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) terhadap
kadar glukosa darah tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) model diabetikum.
True experimental dengan post test only control group design. Sampel dibagi dalam
5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif) tanpa diberi aloksan dan ekstrak, kelompok II
(kontrol positif) diberi aloksan saja, kelompok III, IV, dan V diberi aloksan dan ekstrak kulit
kayu manis dengan dosis 100, 200, 400 (mg/kgBB/hari) selama 14 hari.
Hasil Uji One Way Anova didapatkan signifikasi sebesar p=0.000 menunjukkan
terdapat pengaruh ekstrak kulit kayu manis terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus.
Hasil uji Post Hoc-Bonferroni didapatkan perbedaan bermakna (p<0,05) antara kelompok
kontrol dengan semua kelompok perlakuan. Hasil uji regresi linier didapatkan R2=0,897.
Ekstrak kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) berpengaruh terhadap
penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) model
diabetikum.
Kata Kunci: Ekstrak kulit kayu manis, glukosa darah, model diabetikum.

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a metabolic syndrome characterized by increased blood glucose


levels. The use of oral antidiabetic drugs or insulin cause many side effects. The cinnamon
bark extract contains various compounds such as methylhydroxyl chalcone polymer
(MHCP), cinnamic acid, cinnamaldehyde, polyphenols, and flavonoids that are expected
potentially decrease blood glucose levels.
To know the effect of cinnamon bark extract (cinnamomum burmannii) on blood
glucose level of male white rats (Rattus norvegicus strain wistar) diabetic model.
True experimental with post test only control group design. The sample were divided
into five groups. Group I (normal group) without alloxan and extract, group II were given
alloxan only, group III, IV, and V were given alloxan and cinnamon bark extract at doses of
100, 200, 400 (mg / kgBW / day) for 14 days.
One Way Anova Test obtained significance of p=0,000 indicate there was an effect of
cinnamon bark extract to decrease blood glucose level of rat. Result of Post Hoc-Bonferroni
test showed significant difference (p <0,05) in each treatment dose group with the control
grup. The result of linear regression test showed R2 = 0,897.
Cinnamon Bark Extract (Cinnamomum burmannii) has an effect on decreasing blood
glucose level of wistar rat (Rattus norvegicus strain wistar) diabetic model.
Keywords: Cinnamon bark extract, blood glucose, diabetic model
PENDAHULUAN spesifik bekerja sebagai pengontrol gula
Diabetes mellitus (DM) merupakan darah dalam tubuh. Senyawa tersebut
sindrom metabolik yang ditandai dengan adalah methylhydroxyl chalcone polymer
meningkatnya kadar gula darah yang (MHCP), yaitu polimer purifikasi yang
disebabkan oleh berkurangnya sekresi dapat menstimulasi oksidasi dari glukosa.
insulin atau penurunan sensitivitas Keberadaan MHCP yang insulin-like ini
jaringan terhadap insulin atau kombinasi seakan-akan menggantikan kerja insulin
keduanya1. DM merupakan masalah yang kurang dalam tubuh9.
kesehatan yang harus segera ditangani
karena insidensi dan prevalensinya METODE PENELITIAN
diperkirakan akan meningkat dimasa yang Bahan-bahan dan instrumen yang
akan datang2. Menurut data World Health digunakan adalah ekstrak kulit kayu manis
Organization (WHO) 1995 Indonesia (Cinnamommum burmannii), aloksan, BR-
menduduki peringkat ke-7 dari 10 negara 1, aquadest, formalin, alkohol 96%,
teratas DM di dunia. WHO meramalkan kloroform, sonde modifikasi, instrumen
Indonesia pada tahun 2025 akan berada bedah, serta bahan pengukuran glukosa
pada urutan ke-5, namun pada survei darah. Hewan uji yang digunakan adalah
tahun 2000 Indonesia telah berada pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain
urutan ke-4 setelah India, China, dan wistar) umur 2-3 bulan, berat badan 150-
Amerika Serikat3. 200 gram, kondisi sehat dengan ciri
DM tergolong penyakit kronis yang gerakan yang aktif, berwarna putih, serta
memerlukan penanganan jangka panjang matanya jernih.
dan sulit untuk ditanggulangi sehingga
perlu penatalaksanaan yang tepat, Tahap Aklimasi Tikus
terpadu, dan komprehensif4. Penyakit ini Tikus sebanyak 25 ekor dengan
jika tidak dikelola dengan baik akan berat berkisar antara 150-200 gram
menyebabkan terjadinya berbagai dipelihara selama 7 hari di dalam
komplikasi kronis, baik mikroangiopati kandang yang terbuat dari plastik dengan
seperti retinopati dan nefropati maupun penutup dari kawat besi. Pada tiap-tiap
makroangiopati seperti penyakit jantung kandang berisi 5 ekor tikus. Selama
koroner, stroke, dan penyakit pembuluh proses tersebut, tikus dijaga agar
darah tungkai bawah5. kebutuhan makan dengan pakan standar
Penggunaan obat yang terpenuhi, air minum tetap terpenuhi dan
berlangsung lama terutama injeksi insulin kandang tetap bersih dengan mengganti
akan menyebabkan beberapa hal yang sekam tiga hari sekali.
tidak menyenangkan antara lain: sangat
mengganggu, tidak disukai penderita, Tahap Pembuatan Dosis Ekstrak Kulit
adanya efek samping obat, dan bahaya Kayu Manis
adanya toksisitas obat6. Oleh karena Kulit kayu manis diekstraksi
berbagai alasan diatas, masyarakat luas dengan metode maserasi. Variasi dosis
sekarang sudah mulai menengok fitoterapi yang diberikan adalah sebagai berikut:
sebagai alternatif pengobatan DM. Hal itu 1) Dosis 1 = 100 mg/kgBB/hari
dikarenakan fitoterapi dianggap relatif 2) Dosis 2 = 200 mg/kgBB/hari
aman, efek samping ringan, dan biaya 3) Dosis 3 = 400 mg/kgBB/hari
yang lebih terjangkau7.
Di Indonesia salah satu tanaman Tahap Perlakuan
yang telah dikenal dan digunakan secara Setelah masa adaptasi, tikus
luas oleh masyarakat adalah kayu manis. dibagi 5 kelompok. Masing-masing
Dalam penelitian sebelumnya diketahui kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Adapun
bahwa kayu manis merupakan jenis kelompok tersebut adalah:
rempah dengan kandungan antioksidan 1) Kelompok I (kontrol negatif): tikus
paling tinggi dibanding dengan rempah - tidak diinduksi aloksan. Serta tidak
rempah lainnya8. Berdasarkan penelitian diberikan ekstrak kulit kayu manis.
beberapa tahun terakhir, ditemukan Hanya diberi makan BR-1 dan
senyawa lain dari kayu manis yang secara aquades.
P3 : induksi aloksan dan ekstrak kulit
2) Kelompok II (kontrol positif) : tikus kayu manis dosis 400 mg/kgBB
diinduksi aloksan 160
mg/kgBB+BR-1+aquades. Berdasarkan gambar 5.1 diatas
3) Kelompok III (P1): tikus diinduksi dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan
aloksan 160 mg/kgBB+diberi pada setiap kelompok perlakuan.
ekstrak kulit kayu manis 100 Kelompok kontrol positif yang hanya
mg/kgBB/hari+BR-1+aquades. diberikan aloksan tanpa ekstrak kulit kayu
4) Kelompok IV (P2) : tikus diinduksi manis menunjukan kadar glukosa darah
aloksan 160 mg/kgBB+diberi tertinggi dibanding kelompok lain yaitu
ekstrak kulit kayu manis 200 488,05 mg/dl. Kelompok perlakuan yang
mg/kgBB/hari+BR-1+aquades. diberi ekstrak dosis 400 mg/kgBB
5) Kelompok V (P3): tikus diinduksi mempunyai rata-rata kadar glukosa darah
aloksan 160 mg/kgBB+diberi paling rendah dibanding kelompok
ekstrak kulit kayu manis 400 perlakuan lain (yang diberi ekstrak), yaitu
mg/kgBB/hari+BR-1+aquades. 246,75 mg/dl.
Dosis efektif aloksan yang
digunakan untuk tikus agar diabetes PEMBAHASAN
secara intraperitoneal adalah 160 Penelitian ini bertujuan untuk
mg/kgBB. membuktikan pengaruh ekstrak kulit kayu
manis (Cinnamommum burmannii)
HASIL PENELITIAN terhadap kadar glukosa darah tikus putih
Berdasarkan hasil pengamatan jantan (Rattus norvegicus strain wistar)
terhadap nilai kadar glukosa darah tikus model diabetikum. Tikus diadaptasi
wistar jantan menunjukkan adanya selama satu minggu (hari 1-7) dengan
perbedaan kadar glukosa darah dari pemberian makanan yang sama yaitu
pemberian ekstrak kulit kayu manis pakan standart BR-1 dan minuman
terhadap tikus model diabetikum. aquades untuk setiap kelompoknya.
Hasil pengamatan kadar glukosa Kemudian hari ke-8 diberikan perlakuan
darah terdapat pada gambar 5.1. yang berbeda masing-masing kelompok.
Pembagian kelompok tikus berjumlah lima
kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol
Glukosa Darah mg/dl

500 positif, perlakuan satu (P1), perlakuan dua


400 (P2), dan perlakuan tiga (P3) dengan
300 kelompok perlakuan masing-masing
200 diberikan dosis ekstrak kulit kayu manis
100 (Cinnamommum burmannii) sebesar 100
0
mg/kgBB/hari, 200 mg/kgBB/hari, dan 400
K- K+ P1 P2 P3 mg/kgBB/hari.
nilai 110 488.05 368.6 313.27246.75 Berdasarkan hasil uji analisis
Kelompok Perlakuan ANOVA didapatkan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan
Gambar 5.1 Grafik Hasil Rerata bahwa paling tidak terdapat 2 kelompok
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah yang memiliki varian berbeda. Hal ini
menunjukkan bahwa secara keseluruhan
Keterangan: ekstrak kulit kayu manis memberikan
K- : tanpa induksi aloksan dan tanpa pengaruh menurunkan kadar glukosa
ekstrak kayu manis darah tikus. Penurunan kadar glukosa
K+ : induksi aloksan tanpa ekstrak darah disebabkan karena adanya bahan
aktif yang berperan dalam menurunkan
kulit kayu manis
P1 : induksi aloksan dan ekstrak kulit glukosa darah (agen antidiabetogenik)
kayu manis dosis 100 mg/kgBB yaitu cinnamic acid, cinnamaldehyde,
P2 : induksi aloksan dan ekstrak kulit polifenol, dan flavonoid10.
kayu manis dosis 200 mg/kgBB Cinnamaldehyde dan cinnamic acid
bekerja dengan cara meningkatkan
ekpresi dari PPAR γ yang kemudian akan (Y=453,775 - 0,57X) dapat diprediksi
bertanggung jawab terhadap translokasi besar dosis yang dibutuhkan untuk
GLUT 4 sehingga uptake glukosa oleh menurunkan kadar glukosa darah hingga
GLUT 4 akan meningkat11,12. Senyawa mencapai normal. Setelah dimasukkan
flavonoid dan polifenol bekerja sebagai kedalam persamaan tersebut didapatkan
antioksidan pada sel β pancreas dengan hasil 603,11, sehingga untuk dapat
cara menghambat terbentuknya ROS mencapai nilai normal sesuai dengan
sehingga mencegah terjadinya nekrosis kontrol negatif diprediksi membutuhkan
dari sel β pancreas13. Senyawa yang tak dosis ekstrak kulit kayu manis sebesar
kalah penting lainnya ialah MHCP. 603,11 mg/dl.
Senyawa ini bekerja dengan memicu Faktor yang tidak diteliti secara garis
kaskade seperti sinyal transduksi insulin besar yaitu faktor internal dan faktor
yang akan menghasilkan efek seperti eksternal. Faktor internal antara lain
insulin (insulin-like response)10. Gabungan kemampuan absorbsi, distribusi,
cara kerja yang sinergisme dari berbagai metabolism, dan ekskresi ekstrak yang
senyawa tersebut dapat menurunkan berbeda-beda sehingga berpengaruh
kadar glukosa darah. terhadap bioavaibilitas ekstrak dalam
Selanjutnya dilakukan uji Post Hoc tubuh tikus. Selanjutnya adalah keinginan
Bonferroni dan diperoleh bahwa semua makan tikus sehingga nutrisi yang
kelompok memiliki perbedaan kadar didapatkan berbeda-beda, serta kadar
glukosa yang bermakna dengan kelompok glukosa tikus sebelum perlakuan14. Faktor
kontrol positif dengan nilai p = 0,000. eksternal yang mungkin terjadi adalah
Ekstrak kulit kayu manis pada dosis 100 stress pada tikus. Kondisi yang mungkin
mg/kgBB menurunkan kadar gula darah dapat menimbulkan tikus stress pada
menjadi 368,6 mg/dl, sedangkan pada penelitian ini ialah ruangan kandang yang
kelompok yang diberikan dosis 200 ramai, injeksi aloksan, dan pemberian
mg/kgBB menurunkan kadar gula darah ekstrak menggunakan sonde. Namun
menjadi 313,275 mg/dl, dan kelompok factor eksternal tersebut sudah bisa
yang diberikan dosis 400 mg/kgBB dikendalikan oleh peneliti.
memberikan efek penurunan glukosa Berdasarkan hasil penelitian ini,
paling tinggi yaitu menurunkan glukosa dapat disimpulkan bahwa pemberian
darah menjadi 246,75 mg/dl. ekstrak kulit kayu manis (Cinnamommum
Berdasarkan data tersebut dapat burmannii) dapat menurunkan kadar
disimpulkan bahwa ketiga dosis ekstrak glukosa darah tikus putih jantan (Rattus
kulit kayu manis mampu menurunkan norvegicus strain wistar) model
kadar glukosa darah tikus tetapi tidak diabetikum secara signifikan. Hal ini
dapat menurunkan kadar glukosa darah sesuai dengan hipotesis bahwa
sampai nilai normal. Hal tersebut diduga pemberian ekstrak kulit kayu manis
terjadi karena untuk menurunkan kadar (Cinnamomum burmannii) dapat
glukosa hingga mencapai nilai normal menurunkan kadar glukosa darah tikus
dibutuhkan dosis yang lebih besar. putih jantan (Rattus norvegicus strain
Nilai uji regresi linier pada penelitian wistar) model diabetikum.
ini adalah R² = 0,897 yang berarti ekstrak
kulit kayu manis (Cinnamomun burmannii) KESIMPULAN DAN SARAN
berpengaruh terhadap penurunan kadar
glukosa darah tikus putih jantan (Rattus Kesimpulan
norvegicus strain wistar) model dibetikum Ekstrak kulit kayu manis
sebesar 89,7%, sedangkan sebanyak (Cinnamomum burmannii) berpengaruh
10,3% lainnya merupakan faktor lain yang terhadap penurunan kadar glukosa darah
tidak diteliti. tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain
Dari hasil penelitian ketiga dosis wistar) model diabetikum sebesar 89,7%.
yang digunakan dalam penelitian ini Dosis ekstrak kulit kayu manis
belum mampu mencapai nilai normal (Cinnamomum burmannii) yang paling
sesuai dengan kontrol negatif. Dengan berpengaruh menurunkan kadar glukosa
menggunakan rumus yang telah didapat darah tikus putih jantan (Rattus
norvegicus strain wistar) model Syndrome, Iranian journal of basic
diabetikum dalam peneitian ini adalah 400 medical science, pp. 1258-1270.
mg/kgBB. 11. Shen,Y, Jia L.N, Honma N et al, 2011,
Beneficial Effects of Cinnamon on the
Saran Metabolic Syndrome, Inflammation,
Perlu dilakukan penelitian lanjutan and Pain, and Mechanisms
tentang ekstrak kulit kayu manis dengan Underlying These Effects , Journal of
dosis yang lebih besar untuk mengetahui Traditional and Complementary
dosis ekstrak kulit kayu manis yang dapat Medicine, 1, pp. 27-32
menurunkan kadar glukosa darah tikus 12. Lakshmi BD, Sujatha S, Anand S,
hingga mencapai nilai normal 2009, Cinnamic Acid, From The Bark
Of Cinnamomum Cassia, Regulates
DAFTAR PUSTAKA Glucose Transport Via Activation Of
1. Kementrian Kesehatan, 2014, Situasi GLUT4 On L6 Myotubes In A
dan Analisis Diabetes, Pusat Data Phosphatidylinositol 3-Kinase-
dan Informasi Kesehatan RI. Independent Manner, Journal of
2. World Health Organization, 2016, Diabetes, 1, pp .99–106 .
Global Report On Diabetes, WHO 13. Muqsita V, Sakinah EN, Santosa A,
Library Cataloguing in Public Data. 2015, Efek Ekstrak Etanol Kayu
3. World Health Organization, 2010, Manis (Cinnamomum burmannii)
Global Report On Diabetes, WHO terhadap Kadar MDA Ginjal pada
Library Cataloguing in Public Data. Tikus Wistar Hiperglikemi, e-Jurnal
4. Rahimah SB, Trusta SAD, Abdullah, Pustaka Kesehatan, 3.
2011, Efek Hipoglikemia Infusa 14. Huneke RB. 2012. Guinea Pigs: Basic
Batang Kayu Manis (Cinnamomun experimental methods. In: The
Burmanni) Dalam Penurunan Gukosa Laboratory Rabbit, Guinea Pig,
Darah Puasa Pada Mencit Yang Hamster, and Other Rodents,
Diinduksi Aloksan, Medika Planta, 1. Elsevier, pp. 621- 637
5. Yuliani F, Oenzil F, Ryani D, 2014,
Hubungan Berbagai Faktor Risiko
Terhadap Kejadian Penyakit Jantung
Koroner Pada Penderita Diabetes
Melitus Tipe 2, Jurnal kesehatan
Andalas, 3.
6. Pasaribu F, Sitorus P, Bahri S, 2012,
Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana L.) Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah,
Journal of Pharmaceutics and
Pharmacology, 1, pp. 1-8.
7. Dalimartha S, Adrian F, 2012,
Makanan & Herbal Untuk Penderita
Diabetes Mellitus , Penebar
Swadatya, Jakarta, pp 5-14, 80-91.
8. Ravindran PB, 2004, Cinnamon and
Cassia : The Genus Cinnamomum,
CRC Press, pp . 185-198.
9. Djaya N, Hidayat J, Veronika et al,
2011, Pengaruh Ekstrak Kayu Manis
Terhadap Kadar Glukosa Darah
Tikus, Damianus Journal of Medicine,
10, pp.121-124.
10. Mollazadeh H, Hosseinzadeh H,
2016, Cinnamon Effect on Metabolic

Anda mungkin juga menyukai