Anda di halaman 1dari 6

Green Computing di Negara Jepang

Mata Kuliah: Green Computing

Dosen Pengampu: Fakhrudin Mukti Wibowo, S.Kom

Disususn Oleh:

Ichwan Taufiq (14.0504.0047)

TEKNIK INFORMATIKA S1

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2016/2017
1. Pendahuluan
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, tingkat kesadaran manusia terhadap teknologi
pun semakin tinggi. Tingkat penggunaan device atau perangkat teknologi saat ini sudah sangat besar,
dan tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi seperti gadget, computer, bahkan mesin – mesin canggih
sudah bukan barang asing saat ini. Penemuan – penemuan teknologi baru yang lebih canggih, dan
pengembangan teknologi pun berjalan beriringan dengan tingkat permintaan konsumen yang tinggi
juga. Teknologi memberikan segudang manfaat dan kelebihan yang dapat membantu manusia dalam
menjalani aktivitas sehari – hari. Manfaat utama yang sangat dirasakan oleh manusia terhadap teknologi
ini adalah komunikasi yang sangat cepat, dapat berkomunikasi dimana saja dan kapan saja, kecepatan
pengiriman dan penerimaan informasi dan data. Akan tetapi teknologi juga memberi dampak negatif
dari keberadaan mesin – mesin dan perangkat keras tersebut. Perangkat yang sudah lama dan tidak
terpakai lagi akan menjadi mesin tua yang akhirnya akan dibuang. Sebuah mesin yang terdiri dari bahan
– bahan seperti plastik dan besi akan sangat sulit hancur dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Disaat berbagai perusahaan teknologi berlomba untuk menciptakan teknologi tercanggih, mesin
berteknologi lebih rendah akan disingkirkan dan ditinggalkan. Dapat diperkirakan, jumlah mesin –
mesin yang tidak terpakai akan semakin meningkat dan terus akan mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Dampak lain yang ditimbulkan dari mesin tidak hanya itu, melainkan juga berdampak pada
energy-consumption, dimana energi listrik akan terus dipakai dan akhirnya juga mengakibatkan global
warming. Pencemaran lingkungan ini akan menjadi masalah yang sangat serius apabila tidak ada tindak
lanjut dari manusia.

Menyikapi permasalahan global warming tersebut, munculah sebuah gagasan untuk menghemat
pemakaian teknologi sesuai dengan kebutuhan dan ramah lingkungan yang disebut dengan Green
Computing.

2. Pembahasan

Istilah green computing atau green IT atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi
komputasi hijau, adalah istilah yang mendeskripsikan penggunaan komputer yang lebih ramah
lingkungan, efektif, efisien, dan hemat energi. Menurut San Murugesan, “definisi bidang komputasi
hijau adalah “studi dan pemanfaatan dari perancangan, pembuatan, penggunaan, dan pembuangan
komputer, server, serta subsistem-seperti monitor, printer, perangkat penyimpanan, serta jaringan dan
sistem komunikasi secara efisien dan efektif dengan dampak minimal atau bahkan tanpa dampak
terhadap lingkungan”.

Tujuan dari komputasi hijau adalah untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang berbahaya
terhadap lingkungan, mengefisiensi penggunaan energi, menyeimbangkan antara teknologi dan
lingkungan agar tercipta suatu teknologi yang ramah lingkungan dan tidak merusak alam atau
lingkungan hidup serta menerapkan daur ulang.
Jepang adalah sebuah negara maju yang terletak di Asia bagian Timur. Kondisi geografis di Jepang
terdiri dari pulau-pulau stratovocalno dengan empat pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokaido,
Honshu, Shikoku dan Kyushu. Dengan kondisi alam yang berpegunungan dan berada di antara 3
lempeng Eurasisa, Pacific, dan Laut Filipina. Tak heran jika Jepang terdapat berbagai ancaman bencana
alam. Selain itu pada perang dunia ke 2 Jepang juga pernah terkena bom atom di kota Hiroshima dan
Nagasaki. Sejak saat itu Jepang mulai mencari sumber daya yang dapat diperbaharui dan juga
pengembangan teknologi berbasis ramah lingkungan dan optimalisasi wilayah.

Banyak kota di Jepang relatifnya “smart”.Dapat dilihat dari perkembangan project Smart City pada
tiap prefektur di Jepang. Dalam hal jaringan listrik terbilang stabil dan gangguan sistem rata-rata
terendah diantara negara-negara besar. Terlebih lagi untuk memajukan fungsi kota melalui pengurangan
emisi dalam beberapa sudut pandang. Pemerintah sudah menerapkan “Eco-Model City” sejak 2008
melalui memilih 6 kota dengan variasi populasi, geografi dan latar belakang industri. Sejak terjadinya
bencana pembangkit listrik nuklir akibat adanya tsunami tahun 2011 di fukushima, Jepang memulai
mengembangkan tenaga yang dapat diperbaharui dan lebih aman.

Beberapa teknologi yang sudah digunakan oleh Jepang antara lain :

1. Suica (スイカ/Super Urban Intelligent Card)

Adalah sebuah smart card yang dapat di isi ulang, digunakan sebagai tarif pada kereta api di
Jepang(sebagian besar hanya terbatas di prefektur Kanto. Suica, selain sebagai kartu untuk
tarif kereta, suica juga dapat digunakan untuk sistem pembayaran loker di stasiun, vending
machine, dan bus lokal
2. The Solar Ark

Adalah salah satu bangunan solar photovoltaic terbesar di dunia yang lokasinya terletak di
prefektur Gifu,Jepang. Solar Ark, dibangun pada 2002 oleh Sanyo Electric Company yang
output nya menghasilkan sekitar 530.000 kilowatt/jam secara tahunan dan kekuatan sistem
maksimum 630 kilowatt yang bisa di monitor melalui jaringan internet

3. Smart Disaster Management


Sistem peringatan darurat darurat di Jepang dikembangkan oleh Badan Meteorologi
Jepang/Japan Meteorological Agency.

Gambar diatas menggambarkan bagaimana tahap koordinasi bencana yang terus menangkap
data dari sistem observasi dan memberikan ke platform pengolahan data dan kemudian di
berikan ke sosial masyarakat dan perusahaan dalam menghadapi bencana
4. Kamikatsu (The Zero Waste Town)

Adalah sebuah kota kecil dengan jumlah penduduk 1700 orang . Yang menarik dari kota ini
adalah yang mana kota pada umumnya membagi sampah menjadi 4 atau 5: plastic, kertas,
organic, dan kaca. Penduduk kamikatsu membagi sampah menjadi 35 kategori. Sehingga
80% sampah dapat di daur ulang, dapat digunakan lagi dan dapat menjadi pupuk. Kamikatsu
sendiri menargetkan pada 2020 100% sampah dapat digunakan kembali dan tidak ada yang
terbuang.
Daftar Pustaka.

www.smartcitiesasia.com/smart-cities-japan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Jepang
https://en.wikipedia.org/wiki/Solar_Ark
https://en.wikipedia.org/wiki/Suica
http://www.euronews.com/2015/03/30/japan-a-world-leader-in-disaster-prevention
http://www.jgbc.com/english/index_eng.html
http://smartcitiescouncil.com/resources/smart-city-progress-report-japan
Artikel :
Smart City Resilience (Japan Meteorological Agency)
Tokyo Smart City Development in Prespective of 2020 Olymics (MINERVA Research Fellow)
Japan Four Major Smart Cities (Ministerive van Economische Zaken)

Anda mungkin juga menyukai