Anda di halaman 1dari 20

INTEROPERABILITAS PERALATAN KOMUNIKASI ELEKTRONIKA DI WILAYAH

KERJA LANTAMAL V SURABAYA DALAM MENDUKUNG TUGAS POKOK


KOARMATIM

INTEROPERABILITY OF ELECTRONIC COMMUNICATION EQUIPMENT IN THE


LANTAMAL REGION V SURABAYA IN SUPPORTING DUTIES OF KOARMATIM

Untung Sukoco1, Harangan Sitorus2, Suyono Thamrin3


Prodi Strategi Perang Semesta, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan
(sukocountung@gmail.com)

Abstrak -- Interoperabilitas merupakan kemampuan berbagai ragam sistem untuk bekerja sama
dan kemampuan sebuah sistem untuk bekerja atau digunakan oleh sistem lain. Penelitian ini
ditujukan untuk menganalisis karakteristik hardware, network dan brainware pada peralatan
komunikasi elektronika di wilayah kerja Lantamal V Surabaya dalam mendukung tugas pokok
Koarmatim. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan desain penelitian
melakukan wawancara dan observasi dilanjutkan dengan analisis data primer dan sekunder. Dari
hasil penelitian ini ditemukan adanya perbedaan alat komunikasi yang dimiliki oleh Lantamal V
Surabaya karena pengadaannya dari merek yang berbeda, peralatan yang sudah tua dan
kurangnnya kuota internet guna mendukung kelancaran operasi. Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa terjadinya gangguan komunikasi yang terjadi pada saat melaksanakan latihan
atau operasi gabungan disebabkan oleh adanya karakteristik hardware, network dan brainware.
Secara keseluruhan permasalahan yang paling utama mempengaruhi kelancaran komunikasi
terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan alat komunikasi elektronika di
Lantamal V Surabaya dan Lanal-lanal dibawahnya, serta kurangnya jumlah personel pengawak
alat komunikasi di KRI dan Pangkalan.
Kata Kunci: Komunikasi Elektronika, Interoperabilitas, Wilayah kerja Lantamal V

Abstract -- Interoperability is the ability of various systems to work together and the ability of a
system to work or be used by other systems. This research is aimed to analyze the characteristics of
hardware, network and brainware on electronic communications equipment in the work area of
Main Naval Base V Surabaya in support of Eastern Fleet Command main task. The research was
conducted by qualitative descriptive method with research design conducted interview and
observation followed by primary and secondary data analysis. From the results of this study found
the difference of communication tools owned by Lantamal V Surabaya because the procurement of
different brands, equipment that is old and the lack of internet quota in order to support the
smooth operation. From the results of this study can be concluded that the occurrence of
communication disturbances that occur during the exercise or joint operation is caused by the
characteristics of hardware, network and brainware and communication tools that have not been

1
Untung Sukoco Mahasiswa Prodi SPS Fak Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan
2
DR Harangan Sitorus, S. IP, M. Sc, M. Si (Han) Dosen Tetap Universitas Pertahanan
3
DR Drs. Ir. Suyono Thamrin, M. Eng. Sc KP3M Universitas Pertahanan

Interoperabilitas Peralatan Komunikasi Elektronika di Wilayah Kerja … | Untung Sukoco | 69


standard in accordance with the needs of the base which, gradually the differences and
shortcomings of unified communications will be met gradually based on a priority scale tailored to
the available budget. In facilitating interoperability between the dimensions there is still no manual
or standard rules governing the use of radio frequency communication that can be used together in
carrying out the task of joint operation or interen Navy. Overall, the most important problems affect
the smooth communication of the limited budget allocated for the procurement of electronic
communications equipment in Lantamal V Surabaya and the underlying Naval Base, as well as the
lack of communications equipment comrade personnel in the KRI and main Naval Base.
Keywords: Electronic Communication, Interoperability, Working Area Lantamal V

Latar Belakang juga tidak kalah manfaatnya bagi

P
eralatan komunikasi sejak perkembangan negara itu sendiri. Dengan
pertama kalinya ditemukan di kemajuan teknologi informasi hubungan
dunia terus mengalami antar bangsa seperti tidak ada batas, baik
perkembangan yang sangat signifikan, pada masa damai maupun pada masa
mulai berkomunikasi secara bersemuka perang. Melalui pemanfaatan teknologi
dengan komunikasi mengunakan informasi yang positif dan membangun,
peralatan yang sangat sederhana dan hubungan antar bangsa dapat
berlanjut dengan penggunaan peralatan terselenggara dengan baik dalam waktu
yang canggih. Dengan adanya kemajuan yang singkat dapat terwujud.
teknologi informasi dan komunikasi ini Namun demikian, jangan remehkan
maka batas-batas negara menjadi kabur bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi
dan sulit untuk dibendung. informasi tersebut juga dapat digunakan
Perkembangan kemajuan teknologi untuk tujuan–tujuan yang lebih fatal lagi
dan informasi, alat komunikasi tradisional (destruktif), dimana dengan menguasai
sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat teknologi informasi apapun dapat
berganti dengan menggunakan alat dihancurkan tanpa harus dengan
komunikasi modern seperti radio, televisi, kekerasan seperti halnya membangun
Hand phone, Handy talcky, telepon opini yang negative terhadap kelompok.
rumah dal lain-lain. Kekuatan suatu Organisasi, instansi atau perorangan,
negara tidak lagi dinilai bahkan negara sekalipun dapat
dihancurkan dengan memanfaatkan
hanya dari seberapa besar kekuatan teknologi informasi seperti contoh
militer atau ekonomi yang dimiliki, akan hancurnya USSR, Irak dan lain-lain yang
tetapi penguasaan teknologi informasi dilakukan oleh negara yang selain

70 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Laut | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


mempunyai power lebih dan menguasai maritim menjadi kekuatan Pertahanan
teknologi dalam rangka menyebarluaskan Keamanan Negara di laut yang nantinya
pengaruh atau dalam rangka perang dalam situasi tertentu dapat digunakan
informasi (cyber warfare). sebagai komponen pendukung.
Pangkalan Utama TNI Angkatan Permasalahan
Laut V Surabaya atau (Lantamal V Didalam melaksanakan operasi
Surabaya) merupakan pangkalan yang pengamanan wilayah kerja di Lantamal V
terbesar dan terlengkap fasilitasnya sering dalam mendukung tugas pokok
sebagai pangkalan dibandingkan 14 Koarmatim mengalami kendala kualitas
pangkalan lainya yang dimiliki oleh TNI komunikasi terutama suara voice yang
AL. Hampir separuh kekuatan TNI kurang bagus. Hal ini bisa terjadi yang
Angkatan Laut Indonesia berada disebabkan oleh beberapa faktor
di Surabaya, hal ini menunjukkan betapa diantaranya adalah karakteristik
pentingnya Pangkalan Utama TNI AL V hardware, network dan brainware alat
Surabaya. Tugas Pokok Lantamal V komunikasi elektronika serta kecilnya
Surabaya dalam medukung tugas pokok kuota internet yang belum sesuai dengan
Koarmatim sesuai dengan fungsinya kebutuhan. Dari uraian permasalahan
memberikan dukungan berupa (Rebase, yang telah dibahas diatas, maka secara
Replenishment, Repair, Rest and descriptive yang menjadi pokok masalah
Recreation) atau dikenal dengan fungsi dan dijadikan objek penelitian ini adalah
“5R”. Sedangkan fungsi “5R” dapat sebagai berikut:
diartikan bahwa fungsi pangkalan sebagai 1) Bagaimana karakteristik hardware,
tempat pemangkalan, pembekalan, Network dan Brainware pada
penyelenggaraan dan pemeliharaan serta interoperabilitas peralatan komunikasi
perbaikan unsur-unsur operasional TNI AL elektronika di Lantamal V Surabaya?
dan perawatan personil, serta 2) Bagaimana sistem interoperabilitas
memberikan masukkan kepada peralatan komunikasi, elektronika di
Pangarmatim khususnya mengenai hal- Lantamal V Surabaya dalam
hal yang berhubungan dengan bidang mendukung tugas pokok Koarmatim?
tugasnya. Dalam hal bela negara Pembahasan
(Sishanta) Lantamal V mempunyai tugas Karakteristik adalah sifat khas sesuai
melaksanakan pembinaan potensi dengan perwatakan tertentu.

Interoperabilitas Peralatan Komunikasi Elektronika di Wilayah Kerja … | Untung Sukoco | 71


Karakteristik alat komunikasi adalah sifat mentransmisi data menjadi lebih
khas dan perwatakan dari benda atau alat efektif.” 5
komunikasi itu sendiri.4 Menurut O’Brien (2011) lebih
Karakteristik Hardware, Network dan spesifik menyatakan bahwa, “Perangkat
Brainware Keras (Hardware) adalah mencakup
Kegagalan dalam melaksanakan semua perlatan fisik yang digunakan
komunikasi bisa pula terjadi pada dalam pemrosesan informasi. Komponen
pengiriman berita yang dikirim dan dan sumber daya yang diperlukan untuk
diterima dikarenakan permasalahan yang menyampaikan informasi dan yang
terjadi pada Hardware (perangkat keras), digunakan umntuk memproses informasi
Network (jaring komunikasi) dan kepada organisasi. Hardware berkaitan
Brainware (sumber daya manusia / dengan peralatan keras dengan media
pengawak alat komunikasi / pengguna / komunikasi yang menghubungkan
operator alat komunikasi). Sedangkan arti beberapa jaringan dan memproses paket
dari pada hardware menurut para ahli data sehingga transmisi data lebih
diantaranya: efektif6.
a. Hardware Pengertian Perangkat Keras
Menurut Rainer (2011) lebih spesifik (Hardware) menurut Rainer (2011) dan
menyatakan bahwa, “Perangkat Keras O’Brien (2011) dapat disimpulkan bahwa
(Hardware) adalah perangkat seperti Perangkat Keras (Hardware) adalah suatu
processor, monitor, keyboard, dan perangkat berbentuk fisik yang
printer. Bersama perangkat ini digunakan untuk pemrosesan informasi,
berfungsi sebagai penerima data dan menerima informasi, sebagai proses
informasi, memproses, mengolah dan transmisi data yang lebih efektif.
menampilkannya menjadi informasi Hardware berfungsi untuk mengelola
atau data yang berguna bagi yang informasi sehingga berguna bagi yang
membutuhkan. Hardware digunakan menggunakan terutama bagi organisasi.
sebagai media komunikasi. Hardware Hardware terdiri dari beberapa perangkat
adalah penghubung jaringan. seperti processor, monitor, keyboard, dan
Hardware bertujuan untuk printer. Hardware dapat digunakan

5
Rainer, 2011
4 6
Kamus Bahasa Indonesia edisi elektronik, 2008 O’Brien, 2011

72 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Laut | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


sebagai media penyimpanan. Hardware jaringan komunikasi tradisional.
dapat menghubungkan beberapa Jaringan komunikasi tradisional
perangkat dengan menggunakan jaringan merupakan saluran komunikasi yang
sehingga cara kerjanya lebih efektif dan paling penting untuk mobilisasi desa10.
efisien. Oleh karena itu peneliti dapat c. Brainware
menyimpulkan bahwa hardware pada alat Secara harviah, brainware diartikan
komunikasi berupa radio, handy talcky sebagai perangkat intelektual (otak
(HT), hand phone (HP) dan pesawat manusia) yang mampu menoperasikan
telephone meja (PSTN)7. dan mengeksplorasi kemampuan dari
b. Network hardware dan software di perangkat
Network merupakan jaringan yang computer. Brainware merupakan
menghubungkan antar hardware, seorang user atau pengguna yang
sedangkan arti dari Network menurut menggunakan computer dengan
para ahli, adalah sebagai berikut: berbagai macam keahlian yang
1. Hanneman dan Mc Ever dalam Djamali dimilikinya. Dengan adanya brainware
(1999) menyatakan bahwa jaringan inilah maka hardware dan software
komunikasi adalah pertukaran dapat berfungsi sesuai dengan
informasi yang terjadi secara teratur kegunaanya dan bisa dimaksimalkan
antara dua orang atau lebih8. dalam kegiatan berkomputerisasi.
2. Feldman dan Arnold (1993) Tanpa adanya hardware, software dan
membedakan jaringan komunikasi brainware hanya berupa alat yang tidak
menjadi dua jenis, yaitu jaringan berfungsi. Dalam hal pemanfaatan
komunikasi formal (menyerupai computer secara optimal, kehadiran
struktur organisasi) dan jaringan brainware memang sangat diperlukan
komunikasi informal yang disebut juga agar computer dapat dioperasikan
sebagai grapevine atau benalu dengan maksimal.
komunikasi9. Dengan demikian maka erat
3. Sajogyo (1996) mengistilahkan jaringan hubungannya antara hardware,
komunikasi informal ini sebagai network dan brainware karena dari
ketiga inilah membetuk suatu sistem
7
Rainer dan O’Brien, 2011 yang dapat saling mendukung dan
8
Djamali, 1999
9 10
Arnold, 1993 Sajogyo, 1996

Interoperabilitas Peralatan Komunikasi Elektronika di Wilayah Kerja … | Untung Sukoco | 73


mempengaruhi kegiatan untuk tujuan Suatu proses dimana dua orang atau lebih
tertentu. membentuk atau melakukan pertukaran
d. Komunikasi informasi dengan satu sama lainnya, yang
Komunikasi secara umum dapat pada gilirannya akan tiba pada saling
diartikan sebagai hubungan atau pengertian yang mendalam11.
pertukaran informasi, informasi sendiri Sedangkan Onong Uchjana Effendy
bagaikan suatu yang akan disampaikan (1993, p.28), berpendapat bahwa
penerima yang dapat berupa data, komunikasi adalah proses pernyataan
berita ataupun pesan yang antara manusia yang dinyatakan adalah
dilambangkan dalam bentuk simbul, pikiran atau perasaan seseorang kepada
tanda, tulisan, gambar ataupun suara orang lain dengan menggunakan bahasa
dengan sarana media transmisi ke sebagai alat penyalurnya12.
tujuan/penerima informasi. Karakteristik hardware, Network Dan
Dalam Kamus besar Bahasa Network pada interoperabilitas
Indonesia komunikasi di definisikan peralatan komunikasi elektronika Di
sebagai pengiriman dan penerimaan Lantamal V Surabaya.
pesan atau berita antar dua manusia atau Anggaran pengadaan alat komunikasi
lebih dengan cara tepat sehingga pesan Dengan keterbatasan anggaran yang di
yang dimaksud dapat dipahami. Oleh alokasikan untuk pengadaan alat
karena itu dalam komunikasi ada tiga komunikasi di TNI AL akan dilaksanakan
bagian pokok, yaitu sumber informasi pengadaan secara bertahap dengan
sebagai pengirim, media transmisi sekala prioritas. Hal ini sesuai dengan
sebagai pembawa informasi dan tempat prinsip-prinsip pengadaan barang dan
tujuan informasi sebagai penerima jasa yang tertuang dalam Keppres No. 80
informasi. Pada proses interaksi, tahun 2003. Prinsip-prinsip itu adalah
komunikasi telah menjadi bagian yang prinsip efisiensi, efektif, persaingan sehat,
tidak dapat terpisahkan dari kehidupan terbuka dan bersaing, transparan,
sehari-hari. adil/tidak diskriminatif, akuntabel.
Cangara, (2004, p.19) dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia
bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu
Komunikasi” menurut Roger dan D.
11
Lawrence (1981) dalam Cagnara, 2004. p.19
Lawrence (1981), Komunikasi adalah 12
Effendy, 1993. p.28

74 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Laut | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


Nomor 35 Tahun 2011 tentang Pengadaan harus akuntabel, transparan dan dapat
Barang/Jasa Pemerintah. dipertanggung jawabkan secara hukum.
Menurut Edi Suharto (2008, p.7) Kemampuan personel pengawak
menyatakan bahwa kebijakan adalah komunikasi
suatu ketetapan yang memuat prinsip- Teori manajemen sumber daya manusia
prinsip untuk mengarahkan cara yang dinyatakan oleh Handoko (2011, p.4)
bertindak yang dibuat secara terencana yang mendefinisikan manajemen sumber
dan konsisten dalam mencapai tujuan daya manusia adalah penarikan, seleksi,
tertentu. Teori kebijakan ini sangat erat pengembangan, pemeliharaan, dan
kaitanya dengan tulisan peneliti karena penggunaan sumber daya manusia untuk
dalam merencanakan suatu program mencapai baik tujuan-tujuan individu
bilamana sarat dan ketentuan ada yang maupun organisasi. Secara kualitas
tidak sesuai dengan perencanaan personel pengawak alat komunikasi
sebelumnya maka dalam memenuhi sudah memenuhi namun untuk kuantitas
kebutuhan peralatan komunikasi di masih kurang hal ini disebabkan dengan
jajaran TNI AL dengan terbatasnya bertambahnya jumlah pangkalan dan KRI
anggaran yang dialokasikan pemerintah baru yang harus diawaki sedangkan hasil
untuk TNI, khusunya TNI AL maka didik yang dihasilkan oleh Kodiklatal
pimpinan harus memilah-milah dengan jumlahnya tetap.
menetapkan kebijakan dalam mensiasati Untuk operator komunikasi
anggaran yang ada dengan skala permasalahannya sangat klasik karena
prioritas13. untuk personel memiliki spesialisasi
Sementara Peraturan Presiden komunikasi yang di hasilkan oleh Sekolah
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Komunikasi TNI AL (Skomal) jumlahnya
pasal 1 tentang perubahan keempat atas tetap sementara itu kapal bertambah
Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 banyak Kadiskomlekal kurang paham
tentang Pengadaan Barang/Jasa karena intinya perekrutan ada di bagian
Pemerintah mengatur bagaimana personel sehingga itu kurang terus, tetapi
pengadaan barang dan jasa yang yang kurang lagi adalah orang yang
menggunakan biaya dari pemerintah berkualifikasi sandi karena persandian
kita sampai keujung beda dengan
13
Suharto, 2008. p.7
angkatan lain karena kamar sandi kita ini

Interoperabilitas Peralatan Komunikasi Elektronika di Wilayah Kerja … | Untung Sukoco | 75


sampai ke KRI, nah ini yang tetap kurang kita mengevaluasi dengan hadirnya Sigma
walau kita kirim untuk melatih berapapun mungkin ada hal-hal yang belum bisa 100%
tetap kurang. dipahami oleh SDM yang terlibat pada
Sementara untuk pengawak alat kegiatan tersebut. Sehingga ada hal-hal
komunikasi sehari hari dalam yang lebih krusial yang menghambat
mengoperasikan alat komunikasi sudah penggunaan taktis dari peralatan lain
mencukupi namun demikian memang belum lagi dihadapkan dengan
masih perlu terus ditingkatkan karena maintenance yang sampai sekarang ini
tehnologi berkembang peralatan juga kita masih ketergantungan oleh pabrikan.
berkembang hal ini ada kecenderungan Untuk di Lantamal V kemampuan
orang kita kalau sudah menguasai suatu operator sudah sesuai dengan kualifikasi
ilmu ya itu saja yang di dalami tidak mau dan secara kualitas dapat diandalkan
tau dengan ilmu yang lain kalau tidak sesuai dengan yang diinginkan karena
dipaksa sehingga ini yang perlu dipacu rata-rata pengawak alat komunikasi yang
lagi. Jadi secara umum untuk operasional ada di Lantamal V adalah mantan
sehari-hari sudah berjalan dengan baik pengawak alat komunikasi di KRI yang
hanya dihadapkan pada kemajuan sudah berkarya lama jadi ABK KRI dan
tehnologi peralatan kemampuan personel menunggu masa persiapan pensiun.
perlu dipacu baik kemampuan yang sudah Berkaitan dengan ABK KRI pengawak alat
ada maupun calon pengawak di kemudian komunikasi secara umum sudah
hari. memenuhi kualifikasi walaupun tidak
Hasil evaluasi yang dilaksanakan semuanya. Yang dimaksud kualifikasi
saat melaksanakan kegiatan penataran , disini adalah kualifikasi sandi karena
latihan dan operasi dilakukan sidak untuk memiliki kualifikasi sandi ada
langsung ke KRI maupun pendirat ini sekolahnya tersendiri.
memang perlu optimalisasi terkait Ada beberapa personel pengawak
dengan hadirnya teknologi tinggi di KRI alat komunikasi yang memiliki kualifikasi
ini perlu ada penyiapan SDM, kita perlu sandi dan ada pula yang belum memiliki
penyesuaian contoh dengan kehadiran kualifikasi sandi. Dalam mengatasi tugas
Zigma kelas, belum nanti dengan hadirnya yang begitu banyak maka dalam jam-jam
kapal selam dan PKR yang sudah ada tertentu pengawak yang memiliki
tahap satu terkait dengan hal tersebut kemampuan sandi akan membantu atau

76 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Laut | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


paling tidak mengoreksi hasil kerjaan memenuhi standar spesifikasi teknis
yang bertugas saat itu yang belum punya sehingga kualitas suara yang dihasilkan
kualifikasi sandi. Seluruh pengawak radio dapat sempurna sesuai harapan satuan
sudah memenuhi standard yang terdiri pengguna. Adapun alat komunikasi
korp komunikasi, telegrafis dan isyarat. standar pangkalan mterdiri dari radio HF,
Alat komunikasi pangkalan tidak sesuai VHF dan UHF dimana ferkuensi ini untuk
standar mengirim dan menerima berita jarak jauh
Dengan adanya alat komunikasi yang dan jarak dekat.
tidak standard dan belum semua unsur Kebijakan untuk memenuhi alkom
SSAT memiliki alat komunikasi yang pangkalan
memiliki kemampuan yang sama sangat Kebijakan pengadaan dan pemenuhan
berpengaruh terhadap keberhasilan Alkom di KRI dan pangkalan akan
operasi satuan bawah akan tetapi dengan dilaksanakan secara bertahap disesuaikan
perbedaan tersebut tidak boleh dengan anggaran yang ada dengan sekala
menghambat jalanya operasi hal ini prioritas. Teori yang relevan dengan
sangat berpengaruh terhadap kualitas permasalahan ini adalah teori kebijakan
suara yang di hasilkan. Teori yang relevan menurut Edi Suharto (2008, p.7) bahwa
dengan permasalahan ini adalah Teori kebijakan adalah suatu ketetapan yang
pengawasan mutu standar menurut memuat prinsip-prinsip untuk
Sofjan (1993), pengawasan mutu mengarahkan cara bertindak yang dibuat
merupakan suatu tindakan atau kegiatan secara terencana dan konsisten dalam
untuk memastikan apakah kebijaksanaan mencapai tujuan tertentu15.
dalam hal mutu (standar) dapat tercermin Untuk memenuhi kebutuhan alat
dalam hasil akhir. Maksud dari komunikasi kebijakan yang diambil adalah
pengawasan mutu adalah agar spesifikasi skala prioritas untuk mendukung nya
produk yang telah ditetapkan sebagai pelan pelan karena kalau harus ngorbani
standar dapat tercermin dalam produk buat Pangkalan nanti KRI juga kena
atau hasil akhir14. imbasnya sehingga untuk dapat
Dengan teori tersebut diatas dalam terpenuhi semua harus secara bertahap
proses pengadaan barang berupa alat dan harus dapat memilah-milah mana
komunikasi elektronika sedapat mungkin yang harus didahulukan jangan sampai
14 15
Sofjan, 1993 Suharto, 2008, p.7

Interoperabilitas Peralatan Komunikasi Elektronika di Wilayah Kerja … | Untung Sukoco | 77


ada yang di abaikan sehingga akan kembali menyesuaikan dengan fungsi
mengganggu operasional yang lain. asasi KRI
Untuk menangani masalah ini Kebijakan pengadaan alat komunikasi
kebijakan yang diambil adalah skala sesuai standar KRI
prioritas untuk mendukung nya pelan Dalam mememenuhi standarisasi alat
pelan karena kalau harus ngorbani buat komunikasi di KRI dan pangkalan
Pangkalan nanti KRI juga kena imbasnya disesuaikan dengan alokasi anggaran
sehingga untuk dapat terpenuhi semua yang tersedia dengan prioritas
harus secara bertahap. mendukung satuan-satuan yang sedang
Tugas pokok Diskomlek Armatim melaksanakan operasi dilapangan. Teori
dalam menyiapkan standarisasi alkom KRI yang relevan dengan uraian diatas adalah
sejak dikeluarkanya buku standar teori kebijakan dan teori pengawasan
komunikasi di tahun 2014, sekarang kita mutu, dimana dalam teorinya, Ealau dan
dalam rangka memenuhi peralatan Pewitt (1973) menyatakan bahwa,
tersebut sesuai dengan standarisasi dan kebijakan adalah sebuah ketetapan yang
kelas namun dengan seiring waktu berlaku, dicirikan oleh perilaku yang
berjalan sampai bulan juli 2017 intinya konsisten dan berulang baik dari yang
kebijakan itu sudah mulai dilaksanakan membuat atau yang melaksanakan
disesuaikan dengan standarisasi. Ada tiga kebijakan tersebut. Sementara teori
kelompok yang pertamama adalah pengawasan mutu merupakan suatu
Striking Force, kedua Patroling Force dan tindakan atau kegiatan untuk memastikan
yang ke tiga adalah Supporting Force apakah kebijaksanaan dalam hal mutu
dibuat dengan klas demikian dalam (standar) dapat tercermin dalam hasil
rangka efisiensi namun demikian hal ini akhir16. Pengawasan mutu menentukan
tidak akan mengurangi kualitas layanan komponen-komponen mana yang rusak
dalam rangka dukungan komlek untuk dan menjaga agar bahan-bahan untuk
mendukung operasi khususnya unsur produksi mendatang tidak sampai rusak17.
unsur SSAT, untuk saat ini memang ada Sesuai buku petunjuk yang
beraneka ragam peralatan karena dikeluarkan oleh Kementerian
memang akumulasi peralatan dari tahun Pertahanan tentang standarisasi alat
ke tahun sehingga bermula dari situ ditata
16
Ealau dan Pewitt, 1973
17
Sofyan, 1993

78 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Laut | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


komunikasi Kasubdisdukom menjawab komunikasi GTA. Sementara untuk
dalam mengadakan alat komunikasi lembaga pendidikan seperti AAL dan
Diskomlekal sebagai badan pelaksana Kodiklatal masih dalam proses
pusat khususnya alat komunikasi harus pengusulan. Teori yang relevan dengan ini
mempertimbangkan anggaran yang adalah teori komunikasi sesuai yang
tersedia dengan pengajuan kebutuhan dinyatakan oleh Cragan & Shields (1998),
satuan bawah. Dalam memenuhi Teori Komunikasi ialah hubungan antara
standard alat komunikasi yang di konsep teoritikal yang membantu untuk
butuhkan oleh satuan TNI AL di seluruh memberi secara keseluruhan ataupun
wilayah Indonesia juga sebagian, keterangan, penjelasan,
mempertimbangkan spsifikasi teknis yang penerangan, penilaian ataupun ramalan
sudah di tetapkan oleh pimpinan. tidakan manusia yang berdasarkan
Kebijakan yang di laksanakan oleh komunikator yang berkomunikasi
Diskomlekal harus memperhatikan aturan (bercakap, menulis, membaca,
dan rambu-rambu yang sudah ditetapkan mendengar, menonton dan sebagainya)
oleh pemerintah khususnya Kementerian untuk jangka waktu atau masa tertentu
Pertahanan, jadi secara umum memang melalui media (alat bantu)18. Teori ini juga
TNI Punya Standard diupayakan untuk diperkuat dengan teori pengawasan
dipenuhi dan itu langkah langkahnya mutu (standarisasi) dimana agar
disesuaikan dengan MEF, tahapannya spesifikasi produk yang telah ditetapkan
memang jangka panjang kalau dibilang sebagai standar dapat tercermin dalam
sudah memenuhi ya belum, jujur belum produk atau hasil akhir19.
semuanya bisa dipenuhi karena Alat komunikasi di pangkalan
memamng tehnologi selalu berkembang minimal harus bisa melakukan komunikasi
untuk mengikuti perkembangan itu untuk jarak jauh dan jarak dekat dan
belum sepenuhnya bisa terpenuhi. mampu melakukan komunikasi dengan
Standar alat komunikasi di pangkalan RTG, RTF dan Sisjarkombra. Untuk satuan
Pentingnya alat komunikasi yang harus setingkat pangkalan sebagian besar
dimiliki oleh pangkalan yaitu radio sudah memenuhi standard, memang ada
komunikasi jarak jauh, jarak sedang dan yang belum lengkap khususnya
khusus pangkalan yang ada landasan
18
Cragan dan Shields, 1998
pesawatnya harus memiliki alat 19
Sofyan, 1993

Interoperabilitas Peralatan Komunikasi Elektronika di Wilayah Kerja … | Untung Sukoco | 79


pangkalan-pangkalan yang baru dibentuk Little john (1996) dalam teori komunikasi
karena dukungan alkom nya harus ada ialah satu teori atau sekumpulan atau
alokasi dana tersendiri diluar dana yang pemikiran kolektif yang didapati pada
sudah ada atau yang sudah direncanakan. keseluruhan teori terutamanya yang
Secara spesifik di area lantamal V ini berkaitan dengan proses komunikasi20.
meliputi Balakpus Mabesal bahkan Mabes Dalam pembelian/pengadaan KRI
TNI ada di wilayah kerja Lantamal disitu sudah termasuk kelengkapanya
sehingga memiliki nilai strategis, satuan yaitu radio komunikasi yang terdiri dari
komunikasi yang ada di Puspenerbal radio komunikasi untuk jarak jauh, jarak
masih dalam proses, terkait dengan hal dekat dan intern KRI itu sendiri. Dalam
tersebut untuk sampai tahun ini sudah buku standarisasi yang dikeluarkan oleh
banyak kemajuan bahkan kemajuan Kementerian Pertahanan itu hanya
tehnologi dan modernisasi contoh salah mengatur spektek dan jumlah peralatan
satunya adalah tranking. Meskipun sistim disesuaikan dengan fungsi asasi KRI
ini dignakan sebagai misi utamanya masing masing, memang ada yang
adalah dalam rangka menyiapkan dipersaratkan kususnya TNI AL harus
komunikasi Pam VVIP kebetulan yang memiliki kemampuan ALE 2G, termasuk
sudah dibangun di Surabaya ini ada 4 dari tiga kategori itu Striking force,
Base Station (BTS) yang dapat Patroling Force dan Supporting Force.
mengkover dari Armatim sampai Krian Satu yang kita persaratkan yaitu memiliki
dan Mojokerto dan untuk periode ALE 2G meskipun dengan merek / produk
berikutnya akan dikembangkan sampai ke yang berbeda beda harapanya bisa
Malang, bahkan sampai Denpasar, target interoperability dari segi kuantititas
waktunya sampai di bulan oktober 2017. disesuaikan dengan fungsi asasi sehingga
Standar alkom yang ada di KRI lain KRI jumlah yang harus dimiliki akan
Alat komunikasi yang ada di KRI harus berbeda. Sesuai dengan pola operasinya
mampu untuk komunikasi jarak jauh dan angkatan laut dalam rangka
jarak dekat karena dalam melaksanakan melaksanakan operasi sehari hari dan
operasi KRI tidak selalu berada dekat diselaraskan dengan pemangunan
dengan pangkalan. Teori yang relevan menuju MEF.
dengan ini adalah teori komunikasi yang
membahas masalah jaring komunikasi. 20
John, 1996

80 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Laut | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


Untuk sebuah KRI alkom yang harus sangat minim sehingga bila ada latihan
dimiliki yaitu radio komunikasi untuk bersama di TNI AL sendiri yang
frekuensi Hight Frequensi (HF), frekuensi memerlukan kuota lebih besar, maka
Very Hight Frequency (VHF) dan Ultra anggota Lantamal bergabung dengan
Hight Frequency (UHF). Sedangkan Diskomlek Armatim karena sarana dan
spesifikasi teknik yang harus dimiliki yaitu prasarana yang dimiliki lebih lengkap
harus dilengkapi dengan kemampuan Interoperabilitas peralatan komunikasi,
enkripsi dan dekripsi. di lantamal v dalam mendukung tugas
Pengaruh karakteristik alkom dan jaring pokok koarmatim
internet/komsat Berbagai macam alkom yang bervariasi di
Ketersediaan jaring internet/Komsat lantamal v agar dapat saling
sangat berpengaruh terhadap kualitas berinteroperabilitas
suara. Sementara untuk memenuhi kuota Peralatan komunikasi yang sekarang ini
sesuai dengan yang diinginkan oleh dimiliki oleh TNI AL sangat bervariasi baik
pengguna belum seluruhnya terpenuhi. dari segi jumlah dan merek pabrikan.
Hanneman dan Mc Ever dalam Djamali Untuk dapat berinteroperabilitas
(1999) menyatakan bahwa jaringan karena adanya perbedaan tersebut
komunikasi adalah pertukaran informasi Kadiskomlekal menjawab bahwa,
yang terjadi secara teratur antara dua interoperabilitas itu kan ada dua isu
orang atau lebih, teori ini sangat relevan sebetulnya yaitu protap dan teknis,
dengaan pembahasan diatas21. Kadiskomlekal lebih melihat
Berkaitan dengan ketersediaan permasalahan ada di Protap bukan di
jaring internet/Komsat yaitu jaring teknis. Dalam keadaan normal
komunikasi kususnya jaring internet berhubungan dengan Korem bagaimana
sangat berpengaruh terhadap kualitas kita tidak tau bagaimana
dari suara. Selain dari pada itu menghubunginya, melalui frekuensi
karakteristik alat komunikasi dengan berapa band nya apa, HF atau VHF atau
produk dari pabrikan yang berbeda juga UHF itu yang belum terpikirkan kemudian
berpengaruh terhadap kualitas suara. dengan AU sendiri kalau saya ada kontak
Guna menunjang kelancaran komunikasi ditengah laut saya mau laporan ke
kuota yang di alokasikan ke Lantamal Kohanudnas bagaimana? Jadi
21
Djamali, 1999
Kadiskomlekal lebih banyak melihat

Interoperabilitas Peralatan Komunikasi Elektronika di Wilayah Kerja … | Untung Sukoco | 81


prosedur, setiap TNI AL akan beroperasi beberapa detik untuk bisa diterima oleh
jaring koordinasi dari mana jam berapa alamat yang dituju dan ini perlu adanya
buka tutupnya kita kan gak tau jadi kalau keseragaman berpikir bagaimana agar
menurut Kadiskomlek orang terlalu bisa berkomunikasi dengan beberapa alat
banyak nyalahin teknis, padahal yang berbeda merek maka diperlukan
Inskom/Protap komleknya bagaimana dan adanya suatu alat tambahan.
itu lebih banyak kewenanganya di Alat komunikasi yang dimiliki oleh
institusi mabes TNI dibawah Panglima TNI TNI AL yang berasal dari berbagai sumber
yang mempunyai wewenang untuk pabrikan agar dapat berinteroperabilitas
menyusun itu. Kalau Alkom merk kan dibutuhkan suatu alat intelejen
macam macam sampai saat ini tidak ada interconnect. Teori yang relevan dengan
masalah yang masalah itu kan KRI pembahasan diatas adalah teori
beroperasi bersama angkatan lain ineroperabilitas oleh Marriam Webster
sehingga ada peralatan yang diperlukan interoperabilitas merupakan kemampuan
yaitu Intelejen interconnect tapi tidak berbagai ragam sistem untuk bekerja
terlalu dominan, cuma kalau sewaktu- sama dan kemampuan sebuah sistem
waktu diperlukan bisa. untuk bekerja atau digunakan oleh sistem
Demikian pula dengan jawaban lain. Interoperabilitas adalah sebuah
yang diberikan oleh Sekdiskomlekal kooperasi antar obyek yang berbeda
kepada peneliti bahwa Selama ini sudah untuk memungkinkan terjadinya
diadakan itu suatu alat yang dapat pertukaran data/informasi diantara
mengatasi sebagian permasalahan alat mereka
komunikasi yaitu intelejen interconect Interoperabilitas yang sedang gencar
(ICU 1000), alat ini sudah operasional dilaksanakan di TNI AL
tetapi perlu adanya sosialisasi dan harus Dilingkungan TNI sendiri khususnya di TNI
dipelajari karena bagaimanapun itu alat AL sedang gencar-gencarnya
untuk dapat bekerja sama mengadakan latihan interoperabilitas dan
(interoperabiliti) dengan alat lain pasti sosialisasi kepada satuan bawah supaya
tidak nyaman karena akan timbul familiar dengan latihan ini.
keterlambatan (delay) , jadi apa yang Kadiskomlekal mengatakan bahwa,
dibicarakan dari pengirim berita atau untuk pelaksanaan interoperabilitas alat
yang berbicara akan ada selang/jeda komunikasi dilingkungan TNI AL tidak ada

82 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Laut | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


masalah dan sudah berjalan dengan termasuk di level seperti pada operasi
lancar, yang menjadi masalh sekarang ini gabungan itu melibatkan lebih dari
adalah untuk berinteroperabilitas dengan beberapa unsur. Terkait dengan hal itu
matra lain yang belum ada standar kemajuan operasi yang sudah sampai ke
bakunya baik bentuk Juklak maupun tahap internasional setiap peralatan
Julap. sudah tidak ada lagi peralatan yang tidak
Demikian pula yang di sampaikan bisa interoperabilitas semua harus bisa,
oleh Sekdiskomlekal bahwa untuk hanya sekarang tergantung dari SDM
interoperabilitas disamping peralatanya yang mengawaki pada kegiatan tersebut,
yang belum lengkap ya belum sesuai contoh nya adalah pada saat kegiatan
dengan kebutuhan, kebiasaan user juga misi operasi.
belum tersosialisasi dengan baik masih Kasatkom Lantamal V memberikan
ada kendala seperti itu sudah diupayakan jawaban kalau pelaksanaan
maksimal pelatihan pelatihan rutin interoperabilitas sudah berjalan dengan
dilaksanakan supaya bisa menambah baik, karena minimnya fasilitas untuk
keahlian dan pembiasaan terhadap alat dapat berinteroperabilitas sendiri maka
tetapi secara umum memang masih perlu anggota komunikasi dari Lantamal V
ditingkatkan lagi. bergabung dengan Koarmatim. Untuk
Demikian juga pendapat dari jawaban yang senada juga di berikan oleh
Kasubdisdukom bahwa interoperabilitas Dan Lanal dan Dan KRI yang berada di
yang sedang gencar dilaksanakan sudah pagkalan yang belum punya fasilitas
berjalan dengan baik, hanya ada tersebut, Untuk operator atau pengawak
beberapa kekurangan diantaranya alat radio komunikasi dai KRI dan
kurangnya sosialisasi dan kelengkapan Pangkalan hanya menyesuaikan saja pada
masing-masing satuan sehingga tiap intinya mereka siap bilamana peralatan
satuan tidak semuanya mampu terdukung.
melaksanakan interoperabilitas sendiri. Interoperabilitas alat komunikasi di
Hampir sama dengan pernyataan lingkungan TNI AL sendiri sudah berjalan
diatas Kadiskolek Armatim menyatakan dengan baik namun demikian masih
bahwa, kalau interoperabilitas itu belum seluruh satuan memiliki alat
cenderung pada kegiatan yang tersebut karena keterbatasan anggaran
melibatkan bagian lain yang mungkin dan untuk interoperabilitas denga satuan

Interoperabilitas Peralatan Komunikasi Elektronika di Wilayah Kerja … | Untung Sukoco | 83


lain perlu adanya Protap yang mengatur sangant membantu dalam mengatasi
tentang ini. permasalahan yang dialami oleh unsur
Kendala yang dihadapi selama yang sedang menjalankan operasi dimana
melaksanakan interoperabilitas alkom di demi kelangsungan operasi, unsur tidak
TNI AL perlu harus pulang ke pangkalan atau
Kendala yang dihadapi oleh satuan bawah menunggu kiriman suku cadang ke
yaitu masih belum sepenuhnya semua daerah operasi. Jaring komunikasi yang
pangkalan didukung oleh alat intelejen berupa rambatan gelombang
interconnect yang mampu elktromagnetik di udara dan jaring
menginteroperbiltikan peralatan komunikasi satelit yang berupa internet
komunikasi dan terbatasnya kuota dengan fasilitas satelit sangat dibutuhkan
internet yang di alokasikan. Teori yang dalam mendukung kelancaran jalannya
relevan dengan pembahasan diatas operasi
adalah teori interoperabilitas dan teori Selain peralatan, jaringan dan
jaring komunikasi. Teori interoperabilitas dukungan onboard spare juga belum
membahas bagaimana komunikasi dapat adanya regulasi yang mengatur tentang
terjalin dengan baik yang melibatkan penggunaan jaring komunikasi bersama
unsur dengan alat komunikasi yang dalam melaksanakan interoperabiltas
berbeda. Standarisasi peralatan berupa Juklak atau Juklap, hal ini sangat
merupakan sarat utama namun demikian merepotkan bagi satuan yang sedang
kemungkinan kecil dapat memenuhi sarat melaksanakan operasi karena tidak bisa
tersebut mengingat anggaran yang di berkoordinasi dengan interoperabilitas.
alokasikan untuk TNI AL khususnya Interoperabilitas bukanlah berarti
bidang komunikasi tidak mencukupi penentuan atau penyamaan penggunaan
karena alat komunikasi adalh teknologi platform perangkat keras, atau perangkat
yang mahal. lunak semisal operating system tertentu
Ketersediaan suku cadang kritis misalnya, bukan pula berarti penentuan
(Onboard spare) dilapangan dan mudah atau penyeragaman data base yang akan
untuk mendapatkan nya bilamana Alkom dipergunakan dalam penyimpanan data,
ini mengalami permasalahan dan dan juga bukan berarti penentuan atau
membutuhkan penggantian yang rusak. penyeragaman penggunaan bahasa
Ketersediaan suku cadang dilapangan pemrograman dalam pengembangan

84 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Laut | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


sistem informasi pemerintahan. Karakteristik hardware, Network dan
Interoperabilitas harus dapat dicapai Brainware pada Interoperabilitas Peralatan
dalam keragaman penggunaan perangkat Komunikasi Elektronika di Lantamal V
keras dan perangkat lunak dan tidak kalah Surabaya
penting adalah operator dari peralatan itu Dengan keterbatasan anggaran yang di
sendiri. alokasikan untuk pengadaan alat
Namun demikian dalam komunikasi di TNI AL Kadiskomlekal
melaksanakan interoperabilitas dengan dalam hal ini sebagai unsur pelaksana
satuan samping khusunya Kodam di akan melaksanakan pengadaan alat
sekitar daerah operasi dan Kohanudnas komunkasi secara bertahap dengan
belum ada buku petunjuk yang baku atau sekala prioritas. Secara kualitas personel
tetap mengatur kerjasama melalui jaring pengawak alat komunikasi sudah
komunikasi, hal ini sangat menyulitkan memenuhi namun untuk kuantitas masih
khususnya unsur-unsur TNI AL yang kurang, dengan alat komunikasi yang
melaksanakan operasi dalam memberika belum sesuai standar sangat
laporan kepada pimpinan atau berpengaruh terhadap kualitas suara
interoperabilitas dengan matra lain. yang di hasilkan.
Dengan semakin pesatnya kemajuan Dalam mememenuhi standarisasi
teknologi maka sumber daya manusianya alat komunikasi di KRI dan pangkalan
juga harus mengikuti perkembangan yang dengan kebijakan diprioritaskan untuk
terjadi pada saat seperti sekarang ini dan mendukung satuan-satuan yang sedang
secanggih apapun peralatan yang ada melaksanakan operasi dilapangan.
harus dapat memberikan nilai informasi. Standar minimal alat komunikasi yang
Kesimpulan dan Saran harus dimiliki oleh pangkalan yaitu radio
Kesimpulan komunikasi jarak jauh, jarak sedang dan
Dari uraian dan pembahasan yang sudah khusus pangkalan yang ada landasan
peneliti jelaskan diatas maka dapat pesawatnya harus memiliki alat
dinarik kesimpulan sebagai berikut: komunikasi Ground To Air (GTA) begitu
juga dengan alat komunikasi yang ada di
KRI harus mampu untuk komunikasi jarak
jauh dan jarak dekat karena dalam
melaksanakan operasi KRI tidak selalu

Interoperabilitas Peralatan Komunikasi Elektronika di Wilayah Kerja … | Untung Sukoco | 85


berada dekat dengan pangkalan. dengan baik namun demikian masih
Dari hasil penelitian tentang belum seluruh satuan memiliki alat
bagaimana karakteristik hardware, tersebut karena keterbatasan anggaran
Network dan Brainware pada dan belum adanya aturan/Protap untuk
interoperabilitas peralatan komunikasi melaksanakan interoperabilitas dengan
elektronika Lantamal V dalam satuan lain.
mendukung tugas pokok Koarmatim Kendala yang dihadapi oleh satuan
dapat disimpulkan bahwa karakteristik bawah dalam melaksanakan
berpengaruh dan harus disesuaikan interoperabilitas yaitu masih belum
dengan perkembangan kemajuan sepenuhnya semua pangkalan didukung
teknologi serta pengadaannya untuk alat komunikasi yang sesuai standar dan
dapat memenuhi kebutuhan satuan alat intelejen interconnect yang mampu
bawah akan dilaksanakan secara menginteroperbiltikan peralatan
bertahap sesuai alokasi anggaran yang komunikasi dan terbatasnya kuota
ada. Demi kelancaran komunikasi jaring internet yang di alokasikan
internet/Komsat masih kurang/terlalu Saran
kecil, sedangkan pemenuhan terhadap Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
personel pengawak Alkom belum dapat beberapa permasalahan yang belum
terpenuhi semua karena hasil didikan dari terpecahkan, sehingga peneliti
Sekomal jumlahnya tidak seimbang mengajukan beberapa saran berkaitan
dengan kebutuhan di lapangan. dengan permasalahan diatas sebagai
Interoperabilitas Peralatan Komunikasi, di berikut:
Lantamal V Dalam Mendukung Tugas Karakteristik hardware, Network dan
Pokok Koarmatim Brainware pada Interoperabilitas Peralatan
Alat komunikasi yang dimiliki oleh TNI AL Komunikasi Elektronika di Lantamal V
yang berasal dari berbagai sumber Surabaya
pabrikan yang berbeda-beda dan Dalam mengatasi adanya permasalahan
kemampuanyapun tidak sama agar dapat yang timbul akibat terganggunya
berinteroperabilitas dibutuhkan suatu komunikasi radio elektronika yang
alat intelejen interconnect. disebabkan oleh karakteristik hardware,
Interoperabilitas alat komunikasi di network dan brainware di alami oleh
lingkungan TNI AL sendiri sudah berjalan satuan-satuan bawah yang sedang

86 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Laut | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3


melaksanakan tugas lapangan atau mendukung kelancaran komunikasi dalam
operasi perlu penyamaan (stadarisasi) operasi.
alat komunikasi yang dimiliki oleh satuan- Interoperabilitas Peralatan Komunikasi, di
satuan yang tergabung dalam SSAT. Lantamal V Dalam Mendukung Tugas
Perlu adanya peningkatan atau Pokok Koarmatim
penambahan kuota internet dan Jaring komunikasi yang dipakai oleh TNI
anggaran guna memenuhi kebutuhan AL dalam mendukung pelaksanaan tugas
satuan operasional, dengan adanya sudah sangat terbatas dan bersinggungan
keterbatasan alokasi anggaran yang dengan frekuensi yang dipakai oleh
diberikan kepada TNI AL, maka rencana frekuensi media elektronik. Saran yang
dukungan alat komunikasi diprioritaskan dapat penulis berikan kepada pimpinan di
yang disesuaikan dengan fungsi asasinya Kementerian dan Lembaga terkait untuk
yaitu: Striking Force, Patroling Force dan tidak lagi mengurangi alokasi band wide
Supporting Force. Dengan adanya yang sudah ada untuk kepentingan
penggolongan sesuai fungsi asasinya ini umum.
dapat menekan biaya yaitu dibedakan Berkaitan dengan komunikasi yang
dari merek, kemampuan dan spesifikasi menggunakan media satelit maka peneliti
teknisnya. Dengan membedakan dari menyarankan kepada pimpinan di
ketiga sarat ini maka beaya yang Kementerian dan Lembaga terkait untuk
dikeluarkan dapat ditekan. Seiring menambah anggaran agar kuota internet
berjalanya waktu agar tuntutan dan komunikasi yang memakai sarana
kebutuhan satuan operasional kepada satelit dapat menambah kuotanya
Kementerian dan Lembaga terkait yang sehingga operasional peralatan
menyusun anggaran untuk TNI pada komunikasi dapat berfungsi sesuai yang
umunya dan TNI AL khususnya untuk diharapkan.
diperbesar atau di tambah. Dengan minimnya personel
Pemenuhan alat komunikasi dan pengawak alat komunikasi yang
intelejen interconnect dalam rangka berkualifikasi sandi saran dari penulis
melaksanakan interoperabilitas di setiap dalam mendidik calon pengawak
satuan unsur SSAT yang belum sesuai peralatan komunikasi ini dengan
dengan standar KRI maupun pangkalan memperpanjang waktu pendidikan
kedepan untuk segera di penuhi guna selama dua bulan untuk memberikan

Interoperabilitas Peralatan Komunikasi Elektronika di Wilayah Kerja … | Untung Sukoco | 87


pendidikan khusus sebagai sandiman Communication.
Creswell, Research Design, Pendekatan
dasar dengan melibatkan instansi terkait
Metode Kualitatif, Kuantitatif dan
seperti Lembaga Sandi Negara, Dissandi Campuran, 2016 Penerbit Pustaka
Pelajar, Jakarta
Bais, Dissandi Mabes TNI dan TNI AL.
Hasibuan, manajemen sumber daya
Koarmatim sebagai salah satu manusia (2013)
Merriam Webster Dictionary “Definition
Kotama yang ada di jajaran TNI AL yang
of Interoperability (1989)
mengendalikan keamanan laut di wilayah Johnson dalam Bhat (2010),
“interoperability is the ability of the
Timur sangat berkepentingan untuk
repository system to provide access
memiliki peralatan komunikasi yang to its content through multiple
search engines and other data
canggih dan dapat berinteroperbilitas
discovery tools.”
dengan satuan-satuan samping dalam
melaksanakan tugas pokok nya. Berkitan
dengan hal tersebut peneliti memberikan
saran perlunya pengadaan peralatan
intelejen interconnect.
Dalam mendukung kelancaran
interoperabilitas komunikasi antar matra
di lingkungan TNI disarankan untuk
membentuk sebuah tim untuk
menyelenggarakan Forum Discussion
Group (FGD) guna menyusun aturan yang
baku tentang penggunaan frekuensi yang
nantinya dapat dipergunakan sebagai
pedoman bagi satuan bawah yang sedang
melaksanakan operasi sehingga
interoperbilitas antar ketiga matra dapat
terlaksana dengan baik.

Daftar Pustaka
Bohlander & Snell, Introduction To Human
Resource Management, (2010)
Borman (1989), Cragan & Shieids (1998):
The Matematical Theory of

88 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Laut | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

Anda mungkin juga menyukai