Anda di halaman 1dari 23

EVALUASI PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI

KELURAHAN SUNGAI LEKOP KECAMATAN BINTAN TIMUR

KABUPATEN BINTAN

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

YENI JUWITA
NIM. 120563201009

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

1
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang
disebut dibawah ini :

Nama : YENI JUWITA

NIM : 120563201009

Jurusan/ Prodi : Ilmu Administrasi Negara

Alamat : Jl. Nusantara KM. 22 Kijang

Nomor Telp : 082387183301

Email : yenijuwita13@gmail.com

Judul Naskah : EVALUASI PROGRAM BERAS SEJAHTERA


(RASTRA) DI KELURAHAN SUNGAI LEKOP
KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN
BINTAN

Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan
untuk dapat diterbitkan.

Tanjungpinang, 2 Agustus 2016


Yang menyatakan,

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

Agus Hendrayady, M. Si Suradji, M.Si


NIDN. 1005087301 NIDN. 1029127803

2
Abstrak

Program Beras Sejahtera (Rastra) merupakan subsidi pangan dalam bentuk


beras yang diperuntukkan bagi rumah tangga berpenghasilan rendah sebagai
upaya dari pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan
ketahanan pangan, pengembangan ekonomi pedesaan dan stabilitas ekonomi
nasional. Keberhasilan program Raskin/Rastra diukur berdasarkan tingkat
pencapaian indikator 6T, yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat
waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi. Program Raskin atau yang kini
disebut dengan Rastra ini merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka
pemberdayaan masyarakat agar masyarakat sejahtera ini telah berjalan lama,
tetapi dalam pelaksanaannya program Raskin/Rastra ini masih terjadi banyak
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi seperti tidak tepat sasaran, tidak tepat
waktu, dan beras yang terkadang kurang layak konsumsi. Maka dalam penelitian
ini peneliti perlu mengevaluasi Program Beras Sejahtera (Rastra) ini agar
kebijakan suatu program pemerintah ini dapat tercapai tujuan dan manfaatnya.
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan Bintan
Timur Kabupaten Bintan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
Program Beras Sejahtera (Rastra) di Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan Bintan
Timur Kabupaten Bintan. Informan dari penelitian ini yaitu terdiri dari Sekretaris
Lurah 1 (satu) orang, petugas pelaksana distribusi Raskin/Rastra 1 (satu) orang,
Ketua RT 4 (empat) orang, dan Masyarakat Penerima Manfaat 6 (enam) orang.
Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
metode Purposive sampling dan Teknik analisa data dalam penelitian ini dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Program Beras Sejahtera (Rastra)
di Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan secara
umum belum terlaksana dengan efektif karena masih terdapat beberapa
kekurangan dan penyimpangan yang terjadi pada pelaksanaan program
Raskin/Rastra tersebut. Oleh karena itu dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
peneliti menarik kesimpulan bahwa Kinerja petugas dinilai cukup baik,
musyawarah dan sosialisasi dinilai tidak efektif, pendataan belum tepat sasaran,
keluhan dari masyarakat kurang ditanggapi dengan serius, Kartu Perlindungan
Sosial (KPS) tidak berjalan efektif, waktu pendistribusian Rastra masih terjadi
keterlambatan, kualitas Rastra yang terkadang kurang layak dikonsumsi, harga
Rastra yang belum tepat, dan program Rastra ini belum dapat mensejahterakan
masyarakat. Saran peneliti dari penelitian ini adalah sebaiknya keberlanjutan
program dalam rangka mensejahterakan masyarakat ini perlu dilakukan dan
dievaluasi secara terus-menerus agar tujuan dari program dapat tercapai tanpa
adanya penyimpangan-penyimpangan yang sering terjadi.
Kata kunci : Kebijakan, Evaluasi, Program Beras Sejahtera (Rastra)

3
Abstract
Programme Prosperous Rice (Rastra) is a food subsidy in the form of
rice earmarked for low-income households as government efforts to increase
farmers' income, improve food security, rural economic development and stability
of the national economy. The success of the programme Raskin/Rastra measured
by the level of achievement indicators 6T, which is effective in the right quantity,
right price, right time, right quality and right administration. Raskin or what is
now referred to Rastra a government policy in order to empower the community
to a prosperous community that has been running long, but in actual
Raskin/Rastra is still a lot of deviations that occur as not well targeted, not timely,
and rice are sometimes less suitable for consumption. In this study the
researchers need to evaluate Programme Prosperous Rice (Rastra) is that the
policy of a government programme is able to achieve the goals and benefits.

This research was conducted at the Sungai Lekop District of East Bintan
Bintan regency. The purpose of this study was to evaluate the Program
Prosperous Rice (Rastra) in Sungai Lekop District of East Bintan Bintan regency.
The informant of this study is comprised of the Secretary headman 1 (one) person,
the executive officer of the distribution of Raskin/Rastra 1 (one), Chairman of the
neighborhood (RT) 4 (four) people, and Beneficiaries of 6 (six) people.
Withdrawal of the samples used in this study using purposive sampling method
and techniques of data analysis in this research by using qualitative descriptive
analysis techniques.

The results of this study indicate that Programme Prosperous Rice


(Rastra) in Sungai Lekop District of East Bintan Bintan district generally has not
applied effectively because there are still some deficiencies and irregularities that
occurred in the implementation of the programme Raskin/Rastra it. Therefore, the
results of research that has been done, the researchers conclude that the
performance officers considered quite good, deliberation and socializing
ineffectiveness, data collection not on target, complaints from the public are less
taken seriously, Card Social Protection (KPS) has not been effective, Rastra lead
times are still delays, quality Rastra are sometimes less suitable for consumption,
the price Rastra is not right, and the programme has not been able to prosper
Rastra society. Suggestions researcher of this study is better sustainability in the
framework of public welfare programs need to be conducted and evaluated on an
ongoing basis for the purpose of the programme can be achieved without the
distortions that often occur.

Keywords : Policies, Evaluation, Programme Prosperous Rice (Rastra)

4
A. PENDAHULUAN meningkatkan pendapatan petani,
meningkatkan ketahanan pangan,
Seluruh program pembangunan pengembangan ekonomi pedesaan
akan dapat berlangsung apabila dan stabilitas ekonomi nasional.
negara dalam kondisi stabil. Keberhasilan program Raskin diukur
Sementara itu stabilitas ekonomi berdasarkan tingkat pencapaian
nasional sangat tergantung kepada indikator 6T, yaitu tepat sasaran,
ketenteraman masyarakat. Kondisi tepat jumlah, tepat harga, tepat
masyarakat yang tenteram akan waktu, tepat kualitas, dan tepat
sangat mendukung perkembangan administrasi. Program ini bertujuan
perekonomian nasional. Salah satu untuk mengurangi beban
pendukung stabilitas ekonomi pengeluaran Rumah Tangga Sasaran
nasional adalah tercukupinya Penerima Manfaat (RTS-PM)
persediaan pangan bagi masyarakat. melalui pemenuhan sebagian
Karena pangan merupakan kebutuhan pangan pokok dalam
kebutuhan manusia yang paling bentuk beras. Selain itu Raskin
dasar,sehingga apabila rawan pangan bertujuan untuk meningkatkan atau
akibat krisis multidimensional dapat membuka akses pangan keluarga
diatasi, maka sedikit banyak akan melalui penjualan beras kepada
mendukung pertumbuhan ekonomi keluarga penerima manfaat dengan
Indonesia. jumlah yang telah ditentukan.
Perlu diketahui bahwa sebagian Berdasarkan Pedoman Umum
besar bahan pangan pokok bagi Raskin Tahun 2015, Dasar hukum
sekitar 95% penduduk Indonesia atau Peraturan perundang-undangan
adalah beras (pedum Raskin, 2015). yang menjadi landasan pelaksanaan
Oleh karena itu intervensi atau program Raskin/Rastra adalah
campur tangan pemerintah memiliki sebagai berikut :
peran yang sangat penting guna 1. Undang-undang No. 32 Tahun
meminimalkan bahkan 2004, tentang Pemerintahan
menghilangkan masalah-masalah Daerah.
yang kerap muncul. Salah satu 2. Undang-undang No. 18 Tahun
bentuk intervensi yang telah 2012, tentang Pangan.
dilakukan oleh pemerintah tersebut 3. Undang-undang No. 47 Tahun
adalah dengan membuat kebijakan 2009, tentang Anggaran
untuk menanggulangi dan Pendapatan dan Belanja Negara.
mengurangi kemiskinan melalui 4. Peraturan Pemerintah No. 68
pemberian bantuan beras untuk Tahun 2002, tentang Ketahanan
rakyat miskin atau yang lebih Pangan.
populer dikenal dengan “Raskin” 5. Peraturan Pemerintah No. 7
(beras miskin). Tahun 2003, tentang Pendirian
Perusahaan Umum BULOG.
Raskin (beras miskin) merupakan
6. Peraturan Presiden RI No. 15
subsidi pangan dalam bentuk beras
Tahun 2010, tentang Percepatan
yang diperuntukkan bagi rumah
Penanggulangan Kemiskinan.
tangga berpenghasilan rendah
sebagai upaya dari pemerintah untuk

5
7. Inpres No. 3 Tahun 2012, tentang akan diambil dalam pelaksanaan
Kebijakan Pengadaan rangkaian kegiatan Rastra. Nilai-nilai
Gabah/Beras dan Penyaluran dasar tersebut diyakini mampu
Beras oleh Pemerintah. mendorong terwujudnya tujuan
8. Surat Edaran Mendagri No. Rastra. Keberpihakan kepada Rumah
900/2634/SJ Tahun 2013, Tangga Miskin (RTM), yang
Tentang Pengalokasian Biaya maknanya mendorong RTM untuk
Penyaluran Raskin dari Titik ikut berperan aktif dalam
Distribusi ke Titik Bagi. perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan pelestarian seluruh
Tujuan program Raskin/Rastra kegiatan Rastra baik di desa dan
adalah mengurangi beban kecamatan, termasuk menerima
pengeluaran Rumah Tangga Sasaran manfaat atau menikmati hasilnya.
melalui pemenuhan sebagian Transparansi yang maknanya
kebutuhan pangan dalam bentuk membuka akses informasi kepada
beras. Sedangkan manfaat dari lintas pelaku Rastra terutama
program Rastra (Pedoman Umum masyarakat penerima Rastra yang
Raskin, 2015) adalah sebagai harus tahu, memahami dan mengerti.
berikut:
Penetapan penerima manfaat
1. Peningkatan ketahanan pangan di
program Raskin/Rastra di
tingkat rumah tangga sasaran,
desa/kelurahan menggunakan
sekaligus mekanisme
mekanisme musyawarah
perlindungan sosial dan
desa/kelurahan yang dilaksanakan
penanggulangan kemiskinan.
secara transparan dan partisipatif.
2. Peningkatan akses pangan baik
Musyawarah desa/kelurahan
secara fisik (beras tersedia di
dilakukan untuk menentukan nama-
Titik Distribusi), maupun
nama calon penerima manfaat untuk
ekonomi (harga jual yang
ditetapkan sebagai RTM penerima
terjangkau) kepada RTS.
manfaat sesuai dengan sasaran.
3. Sebagai pasar bagi hasil usaha
Daftar RTM Penerima Manfaat
tani padi.
Rastra (Format DPM-1) dituangkan
4. Stabilisasi harga beras di pasaran.
dalam berita acara yang
5. Pengendalian inflasi melalui
ditandatangani oleh kepala
intervensi Pemerintah dengan
desa/lurah, dan disahkan oleh camat
menetapkan harga beras
setempat. RTM Penerima Manfaat
bersubsisi sebesar Rp. 1.600,-/kg,
yang tercantum dalam DPM-1
dan menjaga stok pangan
diberikan identitas berupa tanda
nasional.
tertentu. Mekanisme Musyawarah
6. Membantu pertumbuhan
Desa/Kelurahan lebih rinci diatur
ekonomi daerah.
oleh Tim Rastra Provinsi atau Tim
Rastra Kabupaten/Kota dalam
Prinsip pengelolaan
Pedoman Pelaksanaan atau Petunjuk
Raskin/Rastra adalah suatu nilai-nilai
Teknis.
dasar yang selalu menjadi landasan
atau acuan dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan yang

6
Pagu Raskin adalah alokasi tersebut di distribusikan lagi ke
jumlah Rumah Tangga Sasaran masing-masing RT, harga Raskin
Penerima Manfaat Raskin (RTS-PM) tersebut menjadi Rp. 2.000,- /kg
atau jumlah beras yang dialokasikan karena diperhitungkan dengan
bagi RTS-PM Raskin untuk tingkat ongkos transport angkut beras dari
nasional, provinsi atau kabupaten/ Kelurahan masing-masing RW atau
kota pada tahun tertentu. Penyaluran RT, dan jumlah RTS-PM dengan
Raskin sampai pada akhir tahun 2015 kuota beras harus seimbang, karena
yang lalu rata-rata realisasi jika jumlah RTS-PM lebih banyak
penyaluran secara nasional mencapai dari Raskin yang di distribusikan
2,76 juta ton atau 98,94 % dari pagu maka akan banyak RTS-PM yang
tahun 2015 sebesar 2,79 juta ton. tidak dapat menerima jatah Raskin,
Bahkan dari 12 provinsi di wilayah yang dirugikan adalah RTS-PM dan
Indonesia Barat sebagian besar telah akan menyebabkan kecemburuan
tuntas 100 % menyalurkan raskin sosial.
yakni Aceh, Riau, Kepri, Jambi,
Sumatera Selatan, Bangka Belitung Program Raskin/Rastra
dan Lampung. Prestasi ini merupakan program nasional dalam
mengindikasikan akan tingginya rangka penanggulangan kemiskinan
komitmen pemerintah daerah bahwa di Indonesia. Pelaksanaan program
program ini merupakan tanggung Raskin/Rastra diatur melalui
jawab bersama antara pemerintah juklak/juknis yang telah disusun oleh
pusat dan daerah dalam upaya Pemerintah. Walaupun telah diatur
penanggulangan kemiskinan. dengan jelas tentang pengelolaan
beras Raskin/Rastra, namun pada
Pada tahun 2015 pagu alokasi saat pelaksanaan di lapangan sering
Raskin bulan ke-13 dan ke-14 untuk terjadi penyimpangan-
kabupaten/kota se-Provinsi penyimpangan. Oleh karena itu,
Kepulauan Riau yaitu sebanyak pelaksanaan program Raskin/Rastra
1.941.960 Kg dengan jumlah perlu dievaluasi. Indikator yang
penerima manfaat sebanyak 64.732 digunakan untuk mengevaluasi
RTS-PM. Meskipun pelaksanaan pelaksanaan program Raskin/Rastra
Raskin/Rastra ini sudah berlangsung bertujuan untuk mengetahui sejauh
selama 17 (tujuh belas) tahun, namun mana pelaksanaan program Rastra
perlu juga diperhatikan untuk berjalan khususnya di Kelurahan
peningkatan kualitas program sesuai Sungai Lekop Kecamatan Bintan
dengan indikator ketepatan (tepat Timur Kabupaten Bintan. Sehingga
sasaran, tepat jumlah, tepat harga, penelitian berguna untuk
tepat waktu, administrasi, kualitas) memberikan masukan dan sebagai
dan prinsip perencanaan serta bahan evaluasi dalam peningkatan
pelaksanaan program Raskin/Rastra efektivitas program Raskin/Rastra di
yang mengacu kepada Transparansi, masa yang akan datang, sehingga
Akuntabilitas, dan Partisipatif (TAP). manfaat Raskin/Rastra benar-benar
dirasakan oleh rumah tangga sasaran
Harga beras yang di subsidi dalam upaya pengentasan
pemerintah ini yaitu Rp. 1.600,- /kg kemiskinan.
di titik distribusi. Kemudian beras

7
Berdasarkan pengamatan peneliti perlu melakukan penelitian
peneliti, sehubungan dengan mengenai : “Evaluasi Program
Evaluasi Program Beras Sejahtera Beras Sejahtera (Rastra) di
(Rastra) di Kelurahan Sungai Lekop Kelurahan Sungai Lekop
Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Kecamatan Bintan Timur
Bintan masih ditemui gejala-gejala Kabupaten Bintan”.
sebagai berikut :
B. Konsep Teori
1. Masih terdapatnya beras yang 1. Kebijakan
kurang layak dikonsumsi seperti
berjamur, berdebu, berbau apek, Sebelum membahas lebih lanjut
berkutu, berwarna kehitaman, tentang Evaluasi Program, ada
dan tidak enak dimakan. baiknya terlebih dahulu dilihat
(Observasi Peneliti, Januari definisi dari Administrasi. Menurut
2016) Siagian dalam Silalahi (2009:9),
2. Masih terdapatnya ketidaktepatan Administrasi adalah keseluruhan
jumlah dan sasaran penerima proses pelaksanaan kegiatan yang
Rastra. dilakukan oleh dua orang atau lebih
3. Masih terjadi keterlambatan yang terlibat dalam suatu bentuk
waktu penyaluran beras ke titik usaha kerjasama demi tercapainya
distribusi, dan terdapat tujuan yang ditentukan sebelumnya.
kecemburuan sosial yang terjadi Sedangkan menurut Gie dalam
diantara masyarakat. Silalahi (2009:9), Administrasi
adalah segenap rangkaian kegiatan
Oleh karena itu, upaya yang penataan terhadap pekerjaan pokok
dilakukan pemerintah dalam yang dilakukan oleh sekelompok
memberikan pelayanan guna orang dalam kerjasama mencapai
mengentaskan kemiskinan serta tujuan tertentu.
bentuk upaya pemerintah dalam
mensejahterakan masyarakat nya Menurut Arikunto (2014:7),
yaitu dengan di keluarkan nya kebijakan merupakan suatu aturan
program baru atau penyempurnaan yang dikeluarkan oleh pemerintah
dari program lama yang berpihak dan kebijakan itu menempel pada
pada rakyat miskin yaitu Rastra lembaga yang sifatnya formal serta
(Beras Sejahtera). Berdasarkan kebijakan itu dapat diterapkan pada
kenyataan dalam Program Raskin perorangan, yaitu ketika kita
atau Rastra ini, peneliti melihat ada mempunyai rencana untuk
beberapa kejanggalan yang terjadi melakukan suatu kegiatan. Setelah
pada program Rastra di Kelurahan kebijakan yang berupa rencana
Sungai Lekop yang diberikan tersebut kita laksanakan, kita tentu
Pemerintah kepada RTS-PM. segera ingin tahu apa yang terjadi,
Peneliti melihat masih terdapat beras bagaimana keterlaksanaan rencana
yang kurang layak dikonsumsi oleh tersebut, dan bagaimana hasinya.
masyarakat dan masih terdapatnya Menurut Cook dalam Wibawa
keluhan masyarakat tentang kualitas (1994:5), menyatakan bahwa:
dari beras tersebut. Maka “Program diturunkan dari kebijakan
berdasarkan permasalahan diatas dan mempunyai beberapa tujuan,

8
setiap tujuan dicapai dengan untuk mengumpulkan informasi
beberapa tindakan, setiap tindakan tentang bekerjanya sesuatu, yang
mengandung beberapa kriteria untuk selanjutnya informasi tersebut
mengukur efektivitasnya”. digunakan untuk menentukan
alternatif yang tepat dalam
2. Evaluasi Program mengambil sebuah keputusan.
Evaluasi merupakan salah satu Menurut Tayibnapis
tahap penting dalam proses (2008:4), Evaluasi mempunyai
manajemen, evaluasi yang dilakukan dua fungsi yaitu fungsi formatif,
akan berguna dalam memberikan dimana evaluasi dipakai untuk
feed back (umpan balik) atas perbaikan dan pengembangan
pelaksanaan suatu kegiatan atau kegiatan yang sedang berjalan
program yang telah direncanakan (program, orang, produk, dan
agar pelaksanaan program atau sebagainya). Serta fungsi
kegiatan tersebut tetap berada pada sumatif, dimana evaluasi dipakai
jalur yang telah ditetapkan untuk pertanggungjawaban,
sebelumnya, karena itu pelaksanaan keterangan, seleksi, atau lanjutan.
evaluasi terhadap program atau Jadi, evaluasi hendaknya
kegiatan perlu dilakukan secara rutin, membantu pengembangan,
berkesinambungan, dan tegas. Secara implementasi, kebutuhan suatu
umum pengertian evaluasi adalah program, perbaikan program,
suatu proses untuk menyediakan pertanggungjawaban, seleksi,
informasi tentang sejauh mana suatu motivasi, menambah
kegiatan tertentu telah dicapai, pengetahuan dan dukungan dari
bagaimana perbedaan pencapaian itu mereka yang terlibat.
dengan suatu standar tertentu untuk
mengetahui apakah ada selisih di Evaluasi biasanya ditujukan
antara keduanya, serta bagaimana untuk menilai sejauh mana
manfaat yang telah dikerjakan itu keefektifan kebijakan publik
bila dibandingkan dengan harapan- guna dipertanggungjawabkan
harapan yang ingin diperoleh. kepada konstituennya dan sejauh
mana tujuan tersebut dicapai.
Menurut Dunn (2013:608), Evaluasi diperlukan untuk
evaluasi dapat disamakan dengan melihat kesenjangan antara
penaksiran (appraisal), pemberian harapan dengan kenyataan (Riant
angka (rating), dan penilaian Nugroho, 2003).
(assessment). Kemudian menurut
Djaali (2008:1), Evaluasi dapat juga Menurut Wibawa (1994:9),
diartikan sebagai proses menilai evaluasi kebijakan kiranya
sesuatu berdasarkan kriteria atau bermaksud untuk mengetahui 4
tujuan yang ditetapkan sebelumnya, (empat) aspek yaitu: (1) Proses
yang selanjutnya diikuti dengan pembuatan kebijakan, (2) Proses
pengambilan keputusan atas objek implementasi, (3) Konsekuensi
yang dievaluasi. Sedangkan menurut kebijakan, dan (4) Efektivitas
Arikunto (2014:2) menyatakan dampak kebijakan. Selanjutnya
bahwa, Evaluasi adalah kegiatan Dunn (2013:610)

9
mengembangkan indikator atau suatu program sudah sesuai dengan
kriteria evaluasi kebijakan yaitu tujuan utama, yang selanjutnya
sebagai berikut: (1) Efektivitas, kegiatan evaluasi tersebut dapat
(2) Kecukupan, (3) Pemerataan, menjadi tolak ukur apakah suatu
(4) Responsivitas, (5) Ketetapan. kebijakan atau program dapat
dikatakan layak diteruskan, perlu
Menurut Tayibnapis (2008:9- diperbaiki, atau dihentikan
22), Evaluasi suatu program kegiatannya.
berarti mengumpulkan informasi
secara teratur (sistematik) tentang 3. Program
bagaimana program itu berjalan,
dampak yang mungkin terjadi Program adalah unsur
atau untuk menjawab pertanyaan pertama yang harus ada demi
yang diminati. Sedangkan terciptanya suatu kegiatan.
menurut Wibawa (1994:10), Menurut Hasibuan (2006:72),
menjelaskan bahwa agar riset program adalah suatu jenis
evaluasi berguna untuk rencana yang konkret karena
memperbaiki program, riset ini didalamnya sudah tercantum
harus mengukur tidak saja hasil sasaran, kebijaksanaan, prosedur,
melainkan juga karakteristik anggaran, dan waktu
program dan lingkungan pelaksanaan. Selanjutnya
(setting)-nya. menurut David & Hawthorn
(2006:15), mengartikan program
Weiss dalam Wibawa (1994: sebagai sejumlah sarana
11) merinci keputusan-keputusan hubungan yang didesain dan
yang dapat diambil atas dasar diimplementasikan sesuai dengan
studi evaluasi beberapa tujuan. Sedangkan menurut
diantaranya adalah: Herman dalam Tayibnapis
1. Meneruskan atau mengakhiri (2008:9), Program adalah segala
program, sesuatu yang dilakukan oleh
2. Memperbaiki praktek dan seseorang dengan harapan akan
prosedur, mendatangkan hasil atau
3. Menambah atau mengurangi pengaruh.
strategi dan teknik
Menurut Wibawa (1994:71),
implementasi,
karakteristik program yang
4. Melembagakan program ke
relevan untuk mengevaluasi
tempat lain,
keberhasilan diantaranya adalah
5. Mengalokasikan sumber daya
sebagai berikut:
ke program lain, dan
6. Menerima atau menolak 1. Karakteristik personel atau
pendekatan/teori yang staf program
dipakai sebagai asumsi dari 2. Karakteristik penerima
program itu. program
3. Metode yang dipakai
Jadi kegiatan evaluasi dapat 4. Jadwal program
mengetahui apakah pelaksanaan 5. Ukuran program

10
6. Desakan keluarga terhadap hal ini Menko Kesra yaitu
pengaruh program berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) dan Badan
Menurut Arikunto (2014:4), Koordinasi Keluarga Berencana
apabila program ini langsung Nasional (BKKBN). Kebijakan ini
dikaitkan dengan evaluasi program diambil oleh pemerintah agar dalam
maka program didefinisikan sebagai memberikan subsidi dan
suatu unit atau kesatuan kegiatan mengupayakan bantuan, dapat
yang merupakan realisasi atau disalurkan tepat mencapai sasaran.
implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam proses yang Raskin telah terdistribusi selama
berkesinambungan, dan terjadi dalam 17 (tujuh belas) tahun, namun selama
suatu organisasi yang melibatkan penyebutan Raskin, kualitas beras
sekelompok orang. Jadi, Evaluasi yang diedarkan tersebut tidak
Program menurut Arikunto semakin baik, oleh karena itu pada
(2014:18) adalah upaya untuk tahun 2015 istilah Raskin di ubah
mengetahui tingkat keterlaksanaan lagi oleh Pemerintah Pusat melalui
suatu kebijakan secara cermat Kementerian Sosial menjadi Rastra
dengan cara mengetahui efektivitas (Beras Sejahtera). Tujuan pemerintah
masing-masing komponennya. dengan mengganti istilah Raskin
menjadi Rastra ini yaitu untuk
4. Sejarah Program Beras menghilangkan dan mengubah
Sejahtera (Rastra) pandangan atau kesan masyarakat
terhadap Raskin tersebut. Pada
Penyaluran Raskin sudah dimulai dasarnya tidak ada perbedaan yang
sejak tahun 1998. Krisis moneter signifikan dengan penggantian istilah
tahun 1998 merupakan awal Raskin menjadi Rastra, karena beras
pelaksanaan Raskin yang bertujuan subsidi yang diberikan oleh
untuk memperkuat ketahanan pangan pemerintah ini merupakan jenis beras
rumah tangga terutama rumah tangga yang sama dengan tahun-tahun
miskin. Pada awalnya disebut sebelumnya yaitu jenis beras kualitas
program Operasi Pasar Khusus medium. Indikator beras kualitas
(OPK), kemudian mulai tahun 2002 medium ini adalah dengan ciri-ciri
diubah menjadi Raskin yaitu subsidi tidak berbau apek, tidak berwarna
beras bagi masyarakat miskin. Pada kuning, tidak berkutu, tidak
tahun 2008 Program ini berubah bercampur batu kerikil, tidak
menjadi Program Subsidi Beras Bagi berjamur dan layak konsumsi.
Masyarakat Berpendapatan Rendah.
Dengan demikian rumah tangga Dengan digantinya nama dari
sasaran Program ini tidak hanya Raskin menjadi Rastra tersebut,
Rumah Tangga Miskin, tetapi terminologi miskin yang selama ini
meliputi Rumah Tangga Rentan atau disematkan dan sudah populer pada
Hampir Miskin. Penetapan jumlah Raskin diharapkan bisa berubah
keluarga miskin yang berhak menjadi beras bagi warga sejahtera
menerima Raskin adalah sesuai atau Rastra. Upaya pemerintah
dengan ketentuan pemerintah dalam dengan mengganti istilah Raskin
menjadi Rastra saat ini adalah fokus

11
pada peningkatan kualitas, setelah itu belum ada yang melakukan
baru pada tepat jumlah, tepat waktu, penelitian yang menyangkut
dan tepat sasaran. Perbaikan itu masalah Evaluasi Program Beras
dilakukan karena selama ini Sejahtera (Rastra) yang
Pemerintah banyak menerima diberlakukan.
kritikan soal kualitas Raskin atau
Rastra yang cenderung buruk. Hal itu 3. Jenis Dan Sumber Data
sejalan dengan program pemerintah Jenis data yang digunakan
yang tetap akan menyalurkan Rastra peneliti dalam penelitian ini
seperti tahun-tahun sebelumnya. adalah :
a. Data primer, yaitu data yang
dikumpulkan sendiri oleh
C. Metode Penelitian peneliti secara langsung dari
1. Jenis Penelitian objek yang diteliti dan untuk
Penelitian yang dilakukan kepentingan studi yang
peneliti adalah penelitian yang bersangkutan yang mana data
bersifat deskriptif kualitatif. Menurut tersebut dikumpulkan secara
Sugiyono (2013:11), Penelitian khusus untuk menjawab
deskriptif adalah penelitian yang pertanyaan penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai sesuai keinginan peneliti.
variabel mandiri, baik satu variabel Sumber data primer pada
atau lebih (independen) tanpa penelitian ini yaitu berupa
membuat perbandingan, atau wawancara dan observasi
menghubungkan antara variabel satu yang dilakukan peneliti
dengan variabel lain. secara langsung dilapangan.
b. Data sekunder, adalah data
2. Lokasi Penelitian yang berfungsi sebagai
Penelitian ini dilakukan di pelengkap. Sumber data
Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan sekunder dari penelitian ini
Bintan Timur Kabupaten Bintan. yaitu data yang diperoleh dari
Adapun alasan dasar mengambil berbagai sumber, seperti data
penelitian disini adalah : Monografi Kelurahan Sungai
a. Kelurahan Sungai Lekop Lekop, data-data masyarakat
memilki peranan yang penting penerima manfaat Rastra di
dalam pendistribusian Beras Kelurahan Sungai Lekop,
Sejahtera (Rastra) kepada serta arsip-arsip surat dan
masyarakat yaitu Rumah Tangga dokumen-dokumen yang
Penerima Manfaat (RTS-PM), tersedia pada instansi terkait.
sehingga perlu diketahui apakah
program beras bersubsidi yang 4. Informan
diberikan pemerintah ini telah Informan penelitian adalah
terlaksana dengan baik dan telah orang yang benar-benar
sesuai dengan pedoman dan mengetahui atau pelaku yang
petunjuk teknis yang berlaku. terlibat langsung dengan
b. Sepanjang pengetahuan penulis, permasalahan penelitian.
di Kelurahan Sungai Lekop Penarikan sampel yang

12
digunakan dalam penelitian ini b. Wawancara (interview),
adalah Purposive sampling. digunakan sebagai teknik
Menurut Sugiyono (2013:96) pengumpulan data apabila
Purposive sampling adalah peneliti ingin melakukan
dimana sampel diambil dengan studi pendahuluan untuk
pertimbangan tertentu. Dengan menemukan permasalahan
mempertimbangkan bahwa orang yang harus diteliti, dan juga
yang diambil sebagai sampel apabila peneliti ingin
merupakan orang-orang yang mengetahui hal-hal dari
mengetahui tentang Program responden yang lebih
Beras Sejahtera (Rastra) sejak mendalam dan jumlah
awal dalam pelaksanaannya, respondennya sedikit/kecil.
sehingga peneliti mendapat c. Dokumentasi, yaitu setiap
informasi yang valid dari bahan tertulis baik berupa
pengetahuannya dan pengalaman foto, data-data, arsip-arsip,
dalam menentukan responden tabel, grafik, dan sebagainya
penelitian. Adapun yang menjadi yang terkait dengan objek
informan dalam penelitian ini penelitian. Tujuan digunakan
terdiri dari Sekretaris Lurah metode dokumentasi ini
sebagai Key Informan, Petugas untuk memperoleh data
pelaksana Rastra di Kelurahan secara jelas dan konkret
Sungai Lekop berjumlah 1 (satu) menyangkut Evaluasi
orang, ketua RT berjumlah 4 Program Beras Miskin
(empat) orang, dan Masyarakat (Raskin) di Kelurahan Sungai
Penerima Manfaat Program Lekop Kecamatan Bintan
Rastra sebanyak 6 (enam) orang. Timur Kabupaten Bintan.
Sehingga jumlah informan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 12 6. Teknik Analisa Data
(dua belas) orang. Teknik analisa data dalam
penelitian ini adalah dengan
5. Teknik dan Alat menggunakan teknik analisis
Pengumpulan Data deskriptif kualitatif. Dalam
Dalam penelitian kualitatif, pelaksanaaanya, analisis data
untuk memperoleh data, fakta, kualitatif bertujuan pada proses
dan informasi di lapangan, penggalian makna, penggambaran,
peneliti menggunakan teknik dan penjelasan, dan penempatan data
alat pengumpulan data sebagai pada konteksnya masing-masing.
berikut : Uraian data jenis ini berupa kalimat-
a. Observasi, yaitu pengamatan kalimat, bukan angka-angka atau
yang dilakukan oleh peneliti tabel-tabel. Untuk itu data yang
secara langsung untuk didapat harus diorganisir dalam
mengetahui dan mendapatkan struktur yang mudah dipahami dan
informasi serta memperoleh diuraikan.
gambaran langsung yang
terjadi dilapangan.

13
D. PEMBAHASAN Sejahtera (Rastra) atau pihak yang
Program Beras Sejahtera (Rastra) bertanggung jawab atas pelaksanaan
merupakan salah satu kebijakan program Rastra. Indikator nya
pemerintah dalam bentuk beras adalah:
subsidi yang diperuntukkan bagi a. Kinerja dari kelompok kerja yang
rumah tangga berpenghasilan rendah telah ditetapkan untuk
untuk meningkatkan pendapatan menjalankan tugasnya dalam
petani, meningkatkan ketahanan melaksanakan Program Beras
pangan, pengembangan ekonomi Sejahtera (Rastra) di Kelurahan
pedesaan dan stabilitas ekonomi Sungai Lekop, yaitu hasil kerja
nasional. Keberhasilan program yang diberikan oleh pelaksana
Raskin/Rastra diukur berdasarkan atau petugas dalam pelaksanaan
tingkat pencapaian indikator 6T, Program Beras Sejahtera di
yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, Kelurahan Sungai Lekop
tepat harga, tepat waktu, tepat Kecamatan Bintan Timur
kualitas, dan tepat administrasi. Kabupaten Bintan.
(Pedum Raskin, 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk Dari hasil penelitian yang
mengevaluasi Program Beras dilakukan peneliti dilapangan, maka
Sejahtera (Rastra) di Kelurahan dapat disimpulkan sementara bahwa
Sungai Lekop Kecamatan Bintan untuk indikator Kinerja dari
Timur Kabupaten Bintan. Evaluasi kelompok kerja (pokja) yang telah
itu sendiri bertujuan untuk mencari ditetapkan untuk menjalankan
kekurangan dalam sebuah program tugasnya dalam melaksanakan
dan menutupnya agar bagaimana Program Beras Sejahtera (Rastra) di
program tersebut dapat mencapai Kelurahan Sungai Lekop dapat
tujuannya untuk mensejahterakan dikatakan bahwa hasil kerja yang
masyarakat. dilakukan oleh petugas dalam
Oleh karena itu, Dalam menyalurkan beras kepada
menganalisis data dan informasi dari masyarakat penerima Rastra sudah
hasil observasi dan wawancara yang menjalankan tugasnya sesuai dengan
telah dilakukan peneliti, maka dalam perintah dari Pemda. Sumber daya
penelitian ini peneliti menggunakan manusia yang bertugas dalam bidang
teori menurut Samudra Wibawa pelaksana Program Beras Sejahtera
untuk mengevaluasi Program Beras (Rastra) ini menjalankan tugasnya
Sejahtera di Kelurahan Sungai Lekop hanya sendiri, dan Kasi Kesra yang
Kecamatan Bintan Timur Kabupaten biasanya bertanggungjawab pada
Bintan. Menurut Wibawa (1994:71), pelaksanaan Program ini lagi tidak
karakteristik program yang relevan ada/kosong. Jadi petugas distribusi
untuk mengevaluasi keberhasilan program Rastra hanya sendiri
diantaranya adalah sebagai berikut: menjalankan tugasnya mulai dari
1. Karakteristik Personel atau penyaluran kepada RT sampai
Staf Program administrasi.
Yaitu berkenaan dengan tugas
b. Musyawarah, Sosialisasi yang
dan pelayanan yang diberikan oleh
dilakukan dalam pelaksanaan
pelaksana distribusi Program Beras
Program Beras Sejahtera (Rastra)

14
di Kelurahan Sungai Lekop, yaitu tanggapan atau respon dari
cara atau upaya yang dilakukan masyarakat tersebut diterima oleh
oleh Pihak Kelurahan Sungai pihak Kelurahan.
Lekop dalam rangka memberikan
informasi kepada masyarakat 2. Karakteristik Penerima
mengenai Program Beras Program
Sejahtera (Rastra).
Yaitu berkenaan dengan ciri-
Dari hasil penelitian yang ciri masyarakat yang dinilai
dilakukan peneliti dilapangan, maka layak atau berhak menerima
dapat disimpulkan sementara bahwa program Beras Sejahtera (Rastra)
untuk indikator musyawarah, yang dapat dilihat dari keadaan
sosialisasi atau penyampaian sosial ekonomi masyarakat
informasi terkait pelaksanaan tersebut. Indikator nya adalah:
Program Beras Sejahtera (Rastra) di
a. Keadaan Sosial Ekonomi
Kelurahan Sungai Lekop kepada
masyarakat penerima manfaat
masyarakat sudah dilakukan. Tetapi
program Beras Sejahtera di
musyawarah dan sosialisasi yang
Kelurahan Sungai Lekop,
dilakukan sangat jarang dilaksanakan
yaitu ciri-ciri atau
kepada masyarakat.
karakteristik masyarakat yang
c. Tanggapan atau Respon yang
mendapat program Beras
diberikan Pihak Kelurahan
Sejahtera (Rastra) di
Sungai Lekop dalam pelaksanaan
Kelurahan Sungai Lekop
Program Beras Sejahtera
Kecamatan Bintan Timur
(Rastra), yaitu tanggapan atau
Kabupaten Bintan yang
respon yang diberikan pihak
dilihat dari keadaan sosial
kelurahan atas keluhan dari
ekonomi masyarakat tersebut.
masyarakat dalam Pelaksanaan
Program Beras Sejahtera (Rastra) Dari hasil penelitian yang
di Kelurahan Sungai Lekop dilakukan peneliti dilapangan, maka
Kecamatan Bintan Timur dapat disimpulkan sementara bahwa
Kabupaten Bintan. untuk indikator Keadaan Sosial
Ekonomi masyarakat penerima
Dari hasil penelitian yang
manfaat program Beras Sejahtera di
dilakukan peneliti dilapangan,
Kelurahan Sungai Lekop dapat
maka dapat disimpulkan
dikatakan bahwa karakteristik
sementara bahwa untuk indikator
penerima program Rastra dilihat dari
Tanggapan atau Respon yang
keadaan sosial ekonomi masyarakat
diberikan Pihak Kelurahan
dapat dikatakan bahwa masyarakat
Sungai Lekop dalam pelaksanaan
yang mendapat Rastra ini belum
Program Beras Sejahtera (Rastra)
dapat dikatakan tepat sasaran, karena
dapat dikatakan bahwa ada
data penerima manfaat masih
keluhan atau pengaduan dari
mengacu atau menggunakan data
masyarakat. Keluhan masyarakat
yang lama. Sehingga terjadi
ini rata-rata mengenai kualitas
kecemburuan sosial yang terjadi di
Rastra dan ketidakketepatan
antara masyarakat. Sementara
sasaran penerima Rastra, dan

15
masyarakat yang seharusnya Penaggulangan Kemiskinan
menerima malah tidak terdaftar (TNP2K), maka pendataan masih
sebagai RTS-PM. Dan pihak menggunakan data-data yang lama.
kelurahan sudah mengupayakan agar Sedangkan keadaan masyarakat di
penerima beras subsidi ini adalah Kelurahan Sungai Lekop mengalami
masyarakat yang keadaan sosial perubahan setiap tahunnya
ekonominya benar-benar tergolong b. Kartu Perlindungan Sosial (KPS)
rendah seperti masyarakat miskin yang dimiliki masyarakat
yang berpenghasilan rendah, janda, penerima Manfaat Program Beras
lansia dan masyarakat yang dinilai Sejahtera (Rastra) di Kelurahan
berhak untuk mendapat Program Sungai Lekop. Kartu
Rastra di Kelurahan Sungai Lekop Perlindungan Sosial (KPS)
ini agar program Rastra ini tepat adalah kartu yang diterbitkan
sasaran. oleh pemerintah dalam rangka
pelaksanaan Program Rastra.
3. Metode yang Dipakai KPS memuat informasi nama
kepala rumah tangga, nama
Yaitu berkenaan dengan cara pasangan kepala rumah tangga,
atau prosedur yang digunakan dalam satu nama anggota rumah tangga
pelaksanaa program Beras Sejahtera lain, alamat rumah tangga, nomor
(Rastra). Indikator nya adalah: Kartu Keluarga, dilengkapi
dengan kode batang (barcode)
a. Pendataan dalam pelaksaan
beserta nomor identitas KPS
Program Beras Sejahtera (Rastra)
yang unik. Bagian depan
di Kelurahan Sungai Lekop, yaitu
bertuliskan KPS dengan logo
kesesuaian atau ketepatan
Garuda dan masa berlaku kartu.
pendataan yang dilakukan oleh
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)
pelaksana Program Rastra di
ini dimiliki oleh masyarakat yang
Kelurahan Sungai Lekop
mendapat program Rastra sesuai
Kecamatan Bintan Timur
dengan Model Daftar Penerima
Kabupaten Bintan.
Manfaat (DPM-1) di Kelurahan
Dari hasil penelitian yang Sungai Lekop Kecamatan Bintan
dilakukan peneliti dilapangan, maka Timur Kabupaten Bintan.
dapat disimpulkan sementara bahwa
Dari hasil penelitian yang
untuk indikator Pendataan dalam
dilakukan peneliti dilapangan, maka
pelaksaan Program Beras Sejahtera
dapat disimpulkan sementara bahwa
(Rastra) di Kelurahan Sungai Lekop
untuk indikator Kartu Perlindungan
dapat dikatakan bahwa pendataan
Sosial (KPS) yang dimiliki
yang dilakukan oleh pihak terkait
masyarakat penerima Manfaat
belum tepat sasaran. Pihak terkait
Program Beras Sejahtera (Rastra) di
dalam pendistribusian Rastra sudah
Kelurahan Sungai Lekop dapat
melakukan pendataan sesuai dengan
dikatakan bahwa belum semua
ketentuannya, namun karena
masyarakat memiliki Kartu
pendataan RTS-PM yang berhak
Perlindungan Sosial (KPS). Hal ini
mendapat Rastra ini mengacu pada
dikarenakan masyarakat yang tidak
basis data Terpadu Tim Percepatan

16
memiliki kartu tersebut merupakan Rastra kepada Masyarakat
masyarakat pengganti dari Penerima Manfaat sesuai dengan
masyarakat sebelumnya yang rencana penyaluran di Kelurahan
mendapatkan bantuan beras subsidi Sungai Lekop Kecamatan Bintan
Rastra ini. Timur Kabupaten Bintan.
c. Titik Bagi (TB) Program Beras Dari hasil penelitian yang
Sejahtera (Rastra) di Kelurahan dilakukan peneliti dilapangan, maka
Sungai Lekop. dapat disimpulkan sementara bahwa
untuk indikator Ketepatan waktu
Titik Bagi (TB) adalah tempat pendistribusian Program Beras
atau lokasi Penyerahan Beras Sejahtera (Rastra) di Kelurahan
Sejahtera (Rastra) dari pelaksana Sungai Lekop dapat dikatakan bahwa
Distribusi kepada masyarakat waktu pendistribusian Program Beras
penerima manfaat Rastra di Sejahtera (Rastra) ini dilakukan
Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan setiap 3 (tiga) bulan sekali atau
Bintan Timur Kabupaten Bintan. setiap tri wulan sekali. Tetapi waktu
pendistribusian tersebut tidak tepat
Dari hasil penelitian yang
waktu maksudnya, ketika beras
dilakukan peneliti dilapangan, maka
dibagikan ke titik bagi tidak
dapat disimpulkan sementara bahwa
ditentukan waktunya dan masih
untuk indikator Titik Bagi (TB)
terjadi keterlambatan waktu
Program Beras Sejahtera (Rastra) di
pembagian beras tersebut kepada
Kelurahan Sungai Lekop dapat
masyarakat penerima manfaat.
dikatakan bahwa Titik Bagi tersebut
dilaksanakan di setiap rumah ketua
RT. Hal ini dilakukan karena petugas 5. Ukuran Program
ataupun pihak kelurahan Yaitu berkenaan dengan kemasan,
menganggap pembagian beras ini jumlah, kualitas, harga dan sistem
dilakukan di rumah RT karena setiap administrasi dalam pendistribusian
ketua RT lebih mengetahui Program Rastra kepada masyarakat
bagaimana keadaan warganya, dan penerima manfaat. Indikatornya
masyarakat lebih mudah dan adalah :
terjangkau jika ingin mengambil
beras tersebut. a. Kemasan Beras Sejahtera
(Rastra) di Kelurahan Sungai
4. Jadwal Program Lekop, yaitu kemasan Rastra
yang diterima masyarakat
Yaitu berkenaan dengan waktu
penerima manfaat di Kelurahan
pendistribusian Rastra dari titik
Sungai Lekop Kecamatan Bintan
distribusi hingga ke titik bagi atau
Timur Kabupaten Bintan yang
kepada rumah tangga penerima
berlogo Bulog.
manfaat. Indikatornya adalah:
Dari hasil penelitian yang
a. Ketepatan waktu pendistribusian
dilakukan peneliti dilapangan, maka
Program Beras Sejahtera (Rastra)
dapat disimpulkan sementara bahwa
di Kelurahan Sungai Lekop, yaitu
untuk indikator Kemasan Beras
waktu pelaksanaan penyaluran

17
Sejahtera (Rastra) di Kelurahan masyarakat terhadap bantuan
Sungai Lekop dapat dikatakan bahwa subsidi Beras Sejahtera (Rastra)
kemasan Beras Sejahtera (Rastra) yang dilaksanakan oleh
tersebut berlogo Bulog dengan Pemerintah.
kuantum 50 Kg/karung atau 15
Kg/karung dan tingkat kepatahannya Dari hasil penelitian yang
yaitu 15 %. Dalam pedoman umum dilakukan peneliti dilapangan, maka
(pedum) Raskin tahun 2015 dapat disimpulkan sementara bahwa
menjelaskan bahwa penyediaan beras untuk indikator Kualitas Beras
untuk Rumah Sasaran Tangga Sejahtera (Rastra) di Kelurahan
Penerima Manfaat (RTS-PM) Raskin Sungai Lekop dapat dikatakan bahwa
dilakukan oleh perum Bulog dalam kualitas Rastra yang diterima
kemasan berlogo perum Bulog masyarakat dengan kuantum 15
dengan kuantum 15 kg/ karung dan kg/karung dinilai jelek dan kurang
atau 50 kg/ karung. layak konsumsi, beras tersebut
berjamur, berdebu, ada kutunya,
b. Jumlah Beras Sejahtera (Rastra) warnanya yang agak kehitaman, dan
yang diterima masyarakat tidak enak dimakan/dikonsumsi.
penerima manfaat di Kelurahan sedangkan beras dengan kuantum 50
Sungai Lekop, yaitu ketepatan kg/ karung dinilai bagus dan masih
jumlah Rastra yang diterima tergolong layak konsumsi. Tetapi
masyarakat penerima manfaat di walaupun kadang-kadang beras
Kelurahan Sungai Lekop subsidi untuk masyarakat miskin ini
Kecamatan Bintan Timur jelek, masyarakat tetap mau
Kabupaten Bintan. menerimanya. Namun dari hasil
observasi peneliti juga menemukan
Dari hasil penelitian yang bahwa jika beras yang diterima
dilakukan peneliti dilapangan, maka kurang layak untuk dikonsumsi oleh
dapat disimpulkan sementara bahwa masyarakat, terkadang Raskin/Rastra
untuk indikator Jumlah Beras ini tidak benar-benar dimanfaatkan
Sejahtera (Rastra) di Kelurahan atau dikonsumsi oleh masyarakat
Sungai Lekop yaitu sebesar 20 tersebut. Beras subsidi yang
Kg/RTS-PM/3 (tiga) bulan atau 15 diberikan pemerintah ini malah
Kg/RTS-PM/3 (tiga) bulan. digunakan oleh masyarakat tersebut
untuk makanan hewan ternak nya
c. Kualitas Beras Sejahtera (Rastra)
(seperti ayam).
di Kelurahan Sungai Lekop, yaitu
d. Harga Beras Sejahtera (Rastra)
ketepatan kualitas dari Beras
dan Sistem Administrasi Program
Sejahtera (Rastra) yang
Beras Sejahtera (Rastra) di
memenuhi persyaratan kualitas
Kelurahan Sungai Lekop, yaitu
beras yang diatur dalam Inpres
besaran harga tebus Beras
Kebijakan Perberasan yang
Sejahtera (Rastra) yakni sebesar
berlaku. Sehingga beras tersebut
Rp. 1600,00/kg netto di Titik
layak untuk dikonsumsi oleh
Distribusi (TD). Dengan kata lain
masyarakat penerima manfaat
harga tebus Beras Sejahtera
Rastra dan meningkatkan
(Rastra) tidak memberatkan
kepercayaan serta kepuasan

18
masyarakat penerima manfaat Sejahtera (Rastra) di Kelurahan
Rastra dan cukup membantu Sungai Lekop, yaitu guna
masyarakat penerima manfaat mengetahui keefektifan dan
Rastra di Kelurahan Sungai tingkat keberhasilan serta
Lekop Kecamatan Bintan Timur kepuasan masyarakat terhadap
Kabupaten Bintan. Sedangkan adanya program bantuan subsidi
Sistem Administrasi Program Beras Sejahtera (Rastra) di
Beras Sejahtera (Rastra) ini Kelurahan Sungai Lekop
maksudnya yaitu penerimaan Kecamatan Bintan Timur
Harga Tebus Rastra (HTR) dari Kabupaten Bintan.
masyarakat penerima manfaat
secara tunai untuk disetorkan ke Dari hasil penelitian yang
rekening Bank yang di tunjuk dilakukan peneliti dilapangan, maka
oleh Perum Bulog. dapat disimpulkan sementara bahwa
untuk indikator Tingkat keberhasilan
Dari hasil penelitian yang dan kepuasan masyarakat penerima
dilakukan peneliti dilapangan, maka manfaat program Beras Sejahtera
dapat disimpulkan sementara bahwa (Rastra) di Kelurahan Sungai Lekop
untuk indikator Harga Beras dapat dikatakan bahwa program
Sejahtera (Rastra) dan Sistem Rastra ini baik dan dapat membantu
Administrasi Program Beras meringankan beban masyarakat
Sejahtera (Rastra) di Kelurahan penerima manfaat walaupun tidak
Sungai Lekop dapat dikatakan bahwa mencukupi kebutuhan masyarakat
harga tebus yang dibayar masyarakat sepenuhnya. Hal tersebut dibuktikan
penerima manfaat rastra yaitu Rp. dengan harga beras subsidi yang
2.000/ kg. Dan sistem masih tergolong murah dan dapat
administrasinya yaitu dari terjangkau dibanding harga beras
masyarakat membayar tunai kepada dipasaran yang harganya lebih tinggi.
RT, kemudian RT menyerahkan Tetapi dengan adanya program ini
uang HTR (Harga Tebus Raskin) tingkat kesejahteraan masyarakat
kepada kelurahan, selanjutnya belum dapat dikatakan berhasil,
petugas pelaksana distribusi karena masih ada kekurangan yang
Raskin/Rastra menyetor ke Perum terjadi pada program Rastra ini.
Bulog Sub Divre Tanjungpinang.
E. KESIMPULAN
6. Desakan Keluarga Terhadap
Pengaruh Program Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan peneliti dilapangan maka
Yaitu berkenaan dengan pada bab ini peneliti membuat
pengaruh/dampak dari program kesimpulan bahwa Evaluasi Program
Rastra terhadap kebutuhan Rumah Beras Sejahtera (Rastra) di
tangga penerima manfaat. Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan
Indikatornya adalah : Bintan Timur Kabupaten bintan
secara umum belum terlaksana
a. Tingkat keberhasilan dan dengan efektif karena masih terdapat
kesejahteraan masyarakat beberapa kekurangan dan
penerima manfaat program Beras penyimpangan yang terjadi pada

19
pelaksanaan program Raskin/Rastra dilakukan oleh pihak terkait
tersebut. Hal ini dapat dilihat dari : belum tepat sasaran dan
pendataan masih menggunakan
1. Kinerja petugas pelaksana data-data yang lama. Menurut
distribusi Beras Sejahtera peneliti sebaiknya pendataan ini
(Rastra) di Kelurahan dinilai di lakukan setiap tahun karena
cukup baik karena telah keadaan masyarakat ada yang
menjalankan tugas sesuai dengan mengalami perubahan.
perintah dari Pemda. Jika dilihat 3. Kartu Perlindungan Sosial (KPS)
dari musyawarah, sosialisasi yang dimiliki masyarakat
yang dilakukan di Kelurahan penerima Manfaat Program Beras
Sungai Lekop pada pelaksanaan Sejahtera (Rastra) di Kelurahan
Program Rastra ini dinilai tidak Sungai Lekop dapat dikatakan
efektif, karena musyawarah, bahwa tidak berjalan efektif
sosialisasi jarang dan tidak rutin karena masih terdapat
dilakukan, dan jika dilihat dari masyarakat yang belum memiliki
Tanggapan atau Respon yang KPS tersebut sebagai syarat
diberikan Pihak Kelurahan sebagai masyarakat penerima
Sungai Lekop dalam pelaksanaan program Rastra di Kelurahan
Program Beras Sejahtera (Rastra) Sungai Lekop. Titik bagi pada
dapat dikatakan bahwa keluhan pelaksanaan program Rastra di
atau pengaduan dari masyarakat Kelourahan Sungai Lekop sudah
ini sebaiknya ditanggapi dengan tepat yaitu di setiap masing-
serius oleh pemerintah. Baik masing Ketua RT yang sangat
pihak Kelurahan, Kecamatan, mudah dijangkau oleh
maupun pemerintah Kabupaten masyarakat penerima manfaat.
agar program ini berjalan sesuai 4. Ketepatan waktu pendistribusian
dengan indikator keberhasilan Program Beras Sejahtera (Rastra)
Program Rastra. di Kelurahan Sungai Lekop dapat
2. Karakteristik penerima Program dikatakan belum tepat waktu,
dilihat dari Keadaan sosial karena sering terjadi
ekonomi masyarakat penerima keterlambatan pendistribusian
Rastra di Kelurahan Sungai beras dan tidak ada kepastian
Lekop dapat dikatakan rata-rata tanggal ketika beras akan di
keadaannya sama. Dan pihak distribusikan.
kelurahan selalu mengupayakan 5. Kemasan Beras Sejahtera
agar penerima beras subsidi ini (Rastra) di Kelurahan Sungai
adalah masyarakat yang keadaan Lekop dapat dikatakan bahwa
sosial ekonominya benar-benar sudah tepat yaitu kemasan Beras
tergolong rendah di Kelurahan Sejahtera (Rastra) berlogo Bulog
Sungai Lekop ini agar program dengan kuantum 50 Kg/karung
Rastra ini tepat sasaran. atau 15 Kg/karung dan tingkat
Pendataan dalam pelaksaan kepatahannya yaitu 15 %. Hal ini
Program Beras Sejahtera (Rastra) sesuai dengan Pedoman Umum
di Kelurahan Sungai Lekop dapat Raskin/ Rastra yang di gunakan,
dikatakan bahwa pendataan yang Jumlah Beras Sejahtera (Rastra)

20
di Kelurahan Sungai Lekop yaitu F. Saran
sebesar 20 Kg/RTS-PM/ 3 (tiga
bulan) dapat dikatakan bahwa Berdasarkan kesimpulan hasil
jumlah beras yang diterima penelitian yang telah disajikan
masyarakat penerima program sebelumnya, maka terkait dengan
Rastra tidak tepat jumlah. Dilihat Evaluasi Program Beras
dari Kualitas Beras Sejahtera Sejahtera (Rastra) di Kelurahan
(Rastra) di Kelurahan Sungai Sungai Lekop Kecamatan Bintan
Lekop dapat dikatakan bahwa Timur Kabupaten Bintan, peneliti
kualitas Rastra masih tergolong menyarankan bahwa sebaiknya
layak konsumsi, walaupun Program Rastra ini perlu
kadang-kadang beras subsidi dilanjutkan, atau dapat terus
untuk masyarakat miskin ini dijalankan, tetapi dengan
jelek, tetapi masyarakat tetap ketentuan sebagai berikut :
mau menerimanya. Harga Beras
1. Perlunya penambahan frekuensi
Sejahtera (Rastra) dan Sistem
sosialisasi program Rastra baik
Administrasi Program Beras
kepada masyarakat penerima
Sejahtera (Rastra) di Kelurahan
manfaat maupun petugas
Sungai Lekop dapat dikatakan
distribusi Rastra agar memahami
bahwa harga tebus yang dibayar
tentang hak dan kewajiban dari
masyarakat penerima manfaat
penerima program Rastra. Perlu
rastra belum tepat walaupun
adanya peningkatan komunikasi,
harga tebus tersebut tidak
koordinasi dan kerja sama yang
memberatkan masyarakat.
lebih baik antar lembaga
6. Tingkat keberhasilan dan
pemerintah penentu kebijakan
kepuasan masyarakat penerima
dengan masyarakat penerima
manfaat program Beras Sejahtera
manfaat Rastra.
(Rastra) di Kelurahan Sungai
2. Pendataan jumlah penerima
Lekop dapat dikatakan bahwa
Rastra harus segera ada
dampak atau pengaruh program
pembaharuan secara cepat dan
Rastra ini baik dan dapat
tepat apabila terjadi perubahan,
membantu dan meringankan
baik pertambahan maupun
beban masyarakat penerima
kematian atau perpindahan
manfaat walaupun tidak
penduduk. Pendataan yang
mencukupi kebutuhan
dilakukan pihak terkait
masyarakat sepenuhnya.
seharusnya secara objektif dan
7. Secara keseluruhan, dengan
lebih teliti dalam menetapkan
adanya program ini Rastra ini
penduduk berkategori
tingkat kesejahteraan masyarakat
miskin/kurang mampu, sehingga
belum dapat dikatakan berhasil,
semua masyarakat miskin/kurang
karena masih ada kekurangan
mampu terdaftar sebagai rumah
yang terjadi pada program
tangga sasaran program Rastra,
subsidi pemerintah dalam bentuk
sehingga tidak ada kecemburuan
beras (Rastra) ini.
sosial maupun konflik di antara
masyarakat.

21
3. Kualitas beras perlu ditingkatkan hendaknya bisa memberdayakan
lagi agar manfaatnya benar-benar masyarakat miskin agar mereka
dapat dirasakan oleh masyarakat kelak bisa keluar dari kemiskinan
penerima manfaat dan tersebut. Dalam hal ini
pendistribusian beras seharusnya pemberdayaan masyarakat
dapat tepat waktu dan tepat miskin merupakan salah satu
jumlah, serta tepat harga agar faktor kunci bagi perbaikan
bagi masyarakat miskin yang kesejahteraan masyarakat secara
benar-benar membutuhkan umum yang juga perlu mendapat
Raskin/Rastra ini dapat benar- perhatian dari berbagai pihak
benar terbantu sesuai dengan yang terkait.
tujuan dari program 6. Keberlanjutan program dalam
Raskin/Rastra yaitu dapat rangka mensejahterakan
mengurangi beban pengeluaran masyarakat ini perlu dilakukan
Rumah Tangga Penerima dan dievaluasi secara terus-
Manfaat (RTS-PM) melalui menerus agar tujuan dari
pemenuhan sebagian kebutuhan program dapat tercapai tanpa
pangan pokok dalam bentuk adanya penyimpangan-
beras. penyimpangan yang sering
4. Proses pengaduan seharusnya terjadi.
berjalan berdasarkan suatu sistem
atau mekanisme yang menjamin DAFTAR PUSTAKA
masyarakat dapat menyampaikan
Arikunto, Suharsimi. 2014. Evaluasi
pengaduannya secara mudah dan
Program Pendidikan: Pedoman
murah, ada pejabat khusus yang
Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan
dapat menangani pengaduan
Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi
tersebut, kejelasan waktu
Aksara.
penyelesaiannya dan hasil akhir
dari pengaduan tersebut. Dalam Basaid, A. Saad. 1995. Evaluasi
hal ini, pemerintah perlu segera Kinerja dan Perencanaan
mengoptimalkan fungsi Pembangunan. Jakarta: Bina Aksara.
infrastruktur pengaduan
masyarakat disetiap tingkat Djaali, Puji Mulyono. 2008.
pemerintahan dan daerah untuk Pengukuran Dalam Bidang
menampung dan menyelesasikan Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
berbagai pengaduan masyarakat
menyangkut Program Dunn, William N. 2013. Pengantar
Raskin/Rastra. Pemerintah perlu Analisis Kebijakan Publik.
melatih petugas penanganan Yogyakarta: Gtadja Mada University
pengaduan yang proaktif dan Press
sensitif. Hasibuan, SP. Malayu. 2001.
5. Harapan peneliti dalam penelitian Manajemen Dasar: Pengertian dan
ini bahwa Program Rastra yang Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
merupakan program bantuan dari
pemerintah dalam bentuk beras
untuk keluarga miskin ini

22
Islamy, M. Irfan. 2009. Prinsip- Kampung Bulang Kecamatan
prinsip Perumusan Kebijaksanaan Tanjungpinang Timur Kota
Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Tanjungpinang Pada Tahun 2012”.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lendriyono Fauzik, Su’adah, dkk. Universitas Maritim Raja Ali Haji
2007. Beberapa Pemikiran Tentang Tanjungpinang. 2014.
Pembangunanan Kesejahteraan
Sosial. Malang: Universitas Citra Gustianda. “Evaluasi
Muhammadiyah Malang Press. Pelaksanaan Program Beras Untuk
Keluarga Miskin di Kelurahan
Nugroho D, Riant. 2003. Kebijakan Kisaran Baru Kecamatan Kisaran
Publik: Formulasi, Implementasi, Barat Kabupaten Asahan”. 2014.
dan Evaluasi. Jakarta: PT. Gramedia.
Dokumen-dokumen :
Umar, Husein. 2002. Evaluasi
Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Gramedia Pustaka Utama. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
2011. Pedoman Teknik Penulisan
Silalahi, Ulbert. 2009. Studi Tentang Usulan Penelitian Dan Skrips Serta
Ilmu Administrasi : Konsep. Teori, Ujian Sarjana Fakultas Ilmu Sosial
dan Dimensi. Bandung: Sinar Baru dan Ilmu Politik Universitas Maritim
Algensindo. Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kementerian Koordinator Bidang
Administrasi Dilengkapi Dengan Kesejahteraan Rakyat Nomor 54
Metode R&D. Bandung: Alfabeta. Tahun 2014. Pedoman Umum
Raskin 2015
Suyanto. 1998. Penelitian Evaluasi
Program. Jakarta: Departemen Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Sosial RI. Program Beras Untuk Rumah
Tangga Miskin (Raskin) Kabupaten
Tayibnapis, Farida Yusuf. 2008.
Bintan Tahun 2015
Evaluasi Program dan Instrumen
Evaluasi untuk Program Pendidikan Website :
dan Penelitian. Jakarta: PT Rineka
Cipta. http://www.kemenkopmk.go.id/artik
el/sosialisasi-raskin-2016-wilayah-
Wibawa, Samudra. 1994. Evaluasi indonesia-barat
Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. http://www.kemenkopmk.go.id/artik
el/sosialisasi-raskin-2016-wilayah-
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan indonesia-
Publik Teori dan Proses. barat#sthash.X2l9FKlL.dpuf
Yogyakarta: PT. Media Pressindo

Jurnal :
Nurhayati. “Evaluasi Program Beras
Miskin (Raskin) di Kelurahan

23

Anda mungkin juga menyukai